Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR

MANAGEMEN KEUANGAN PRIBADI

( MENGELOLA KEUANGAN PRIBADI )

Oleh :

KELOMPOK 8

1. Arni Evianti Purba (NPM : 2001070012)


2. Vivi Retno Ardila Putri (NPM : 2001070021)
3. Erlindawati (NPM : 2001070026)
4. Monica Trisna (NPM : 2001070029)
5. Novita Marpaung (NPM : 2001070037)

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR

2022/2023
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori
Landasan teori merupakan penjelasan berbagai konsep dasar dan teori-teori yang
berkaitan dalam pembangunan chatbot pengatur keuangan pribadi. Teori-teori yang
terkait serta mendukung penelitian ini akan dibahas pada bab ini.
2.1 Keuangan
Arti dari keuangan cukup banyak dan berkereasi, adapun pengertian menurut
bahasa:
1. Pengertian Keuangan dalam Bahasa Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia Keuangan dapat diartikan sebagai :
a. Seluk beluk uang; urusan uang.
b. Keadaan Uang.
2. “Keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi
kehidupan setiap orang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan
proses, lembaga, pasar, dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang diantara
individu maupun antara bisnis dan pemerintah” (Sundjaja Ridwan & Barlian Inge,
2004).
Beberapa pengertian yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa,
Keuangan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang uang dan tata cara
mengelolanya.
a) Pengertian Manajemen Keuangan
Pengertian manajemen keuangan adalah segala aktifitas yang berhubungan dengan
perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh .
b) Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan dibutuhkan supaya kita dapat sampai ketujuan keuangan
dengan selamat. Pengelolaan keuangan yang kacau dapat membuat kita tersandung
berbagai masalah keuangan, oleh karena itu perencanaan keuangan menuntun kita
untuk tetap berada dalam jalur yang semestinya tanpa harus salah mengambil
keputusan. Bebrapa tujuan perencanaan dan pengendalian keuangan dapat dilihat
sebagai berikut :
1. Perencanaan dan pengendalian keuangan ditata serta dikonsep dengan goal
untuk memperendah risiko yang akan terjadi dikemudian hari, termasuk
meminimalisir berbagai biaya yang dianggap tidak efisien yang mungkin
muncul.
2. Perencanaan dan pengendalian keuangan yang dibuat wajib didasarkan atas
konsep tujuan atau prioritas-prioritas yang mau dibangun.
3. Perencanaan dan pengendalian keuangan yang baik mampu memberikan
kekuatan deteksi kepada berbagai peristiwa yang terjadi, dimana peristiwa
tersebut dirasakan berbeda dari biasanya, dan akhirnya konsep pencegahan
dapat diterapkan.
c. Anggaran
Anggaran merupakan hal yang sangat penting dalam rencana keuangan
pribadi, karena anggaran merupakan rencana untuk mendeteksi berapa
pemasukan dan pengeluaran bulanan, serta menghitung selisih diantara
keduanya. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
menyusun anggaran [4] :
a. Menentukan target
Ada tiga target yang berkaitan dengan masalah keuangan, adalah
sebagai berikut :
i. Target jangka pendek, yaitu yang akan dicapai dalam waktu kurang
dari satu tahun. Misalnya melunasi kartu kredit, liburan akhir tahun, dan
lain- lain.
ii. Target jangka menengah, yaitu yang ingin dicapai dalam waktu 2-5
tahun yang akan datang. Misalnya menbayar uang muka rumah,
membeli mobil, meneruskan kuliah, dan lain-lain.
iii. Target jangka panjang, yaitu target yang ingin dicapai dalam waktu
lebih dari 5 tahun. Misalnya menyiapkan dana pensiun, membeli
investasi berupa tanah, membuka usaha sendiri, dan lain-lain.
b. Kumpulkan Informasi

Informasi yang dimaksud adalah semua hal yang berkaitan dengan data
keuangan, seperti pemasukan dan pengeluaran. Data yang dikumpulkan
harudlah akurat, data pendukungnya adalah sebgai berikut :
i. Data pemasukan, tulislah besarnya nominal semua pemasukan,
misalnya uang jajan, gaji, usaha sampingan, dan lain-lain
ii. Data pengeluaran, catat data pengeluaran tanpa kecuali, misalnya
pembayaran utang, tabungan rutin, belanja, hiburan, dan lain-lain.
c. Pahami kondisi keuangan saat ini
Setelah semua informasi terkumpul, lalu jumlahkan semua pendapatan
dan jumlahkan semua pengeluaran lalu selisihkan, maka akan mendapatkan
kondisi keuangan apakah kurang, atatu lebih. Dari informasi ini dapat
memberikan gambaran keuangan dan bisa dijadikan dasar untuk mengambil
langkah selanjutnya.

d. Periksa jumlah akhir


Jumlah akhir adalah selisih antara total pengeluaran dan total
pemasukan. Angka ini memberikan indikasi apakah menghabiskan uang
terlalu banyak atau tidak.

d. Mengelola Pendapatan
Berikut adalah hal-hal yang harus di ingat berkaitan dengan pengelolaan
pendapatan [4] :
a. Buat budgeting
Budgeting sangatlah penting agar alokasi keuangan dapat terlihat jelas.
Terkadangan tanpa disadari kita dapat mengeluarkan uang untuk hal-hal
yang sebenarnya tidak penting. Jadi sebaiknya setelah menerima
pendapatan segera alokasikan uang tersebut sesuai anggaran yang sudah
dibuat
b. Lunasi tagihan
Jika mempunyai pinjaman segeralah lunasi, sisihkan segera danan untuk
membayar utang.
c. Catat setiap dana yang dipakai
Catat semua pemasukan dan pengeluaran yang terdeteksi. Lakukanlah
setiap hari, jika berbelanja sesuatu alangkah lebih baik jika menyimpan
struknya.
d. Bandingkan pengeluaran dengan budgeting
Setelah membuat rencana anggaran dan juga mencatat semua pengeluaran,
hitunglah total pengeluaran dan bandingkan dengan budget yang sudah
dibuat. Apakah pengeluaran tetap pada jalur atau melenceng dari anggaran.
Tindakan ini sangat penting agar kita dapat mengetahui apakah anggaran
yang kita buat itu realistis atau berantakan.
2.2 Manajemen Keuangan Pribadi (Personal Financial Management)
“Manajemen keuangan pribadi adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya
(money) dari unit individual / rumah tangga”[13]. Dalam proses pengelolaan tersebut, maka
tidak mudah untuk mengaplikasikannya karena terdapat beberapa langkah sistematis yang
harus diikuti. Namun dengan mengetahui manajemen keuangan pribadi, merupakan langkah
awal untuk aplikasi yang tepat ketika mengelola uang pribadi. Hal ini didasari alasan bahwa
segala sesuatu diawali dari kepala. Maksudnya adalah berpikir dahulu baru bertindak.

2.3 Financial Management Behavior

Dalam setiap individu terdapat kemampuan dalam mengelola manajerial financial


management behavior adalah perilaku tanggung jawab seseorang dalam pengelolahan
keuangan, penganggaran, dan pencatatan keuangan (Ida dan Dwianita, 2010). Menurut
Thaler (1999) berpendapat bahwa perilaku tersebut tidak hanya berhubungan dengan
landasan teori keuangan dan hukum ekonomi yang ada, tetapi cenderung dipengaruhi
dan/atau berdasarkan faktor psikologi. Finance behavioral mengkombinasikan
keduanya, yaitu ekonomi dan psikologi.

2.4 Aspek Financial Management Behavior

Menurut Dew dan Xiao (2011) terdapat lima aspek yang mempengaruhi financial
management behavior, yaitu:

1. Consumption

Consumption adalah pengeluaran oleh rumah tangga atas berbagai barang dan
jasa (Mankiw, 2003). Financial management behavior seseorang dapat dilihat dari
bagaimana ia melakukan kegiatan konsumsinya seperti apa yang di beli seseorang dan
mengapa ia membelinya (Ida dan Dwinta, 2010).

2. Cash-flow

Management Cash-flow management adalah indikator utama dari kesehatan


keuangan yaitu ukuran kemampuan seseorang untuk membayar segala biaya yang
dimilikinya, manajemen arus kas yang baik adalah tindakan penyeimbangan, masukan
uang tunai dan pengeluaran. Cash flow management dapat diukur dari apakah seseorang
membayar tagihan tepat waktu, memperhatikan catatan atau bukti pembayaran dan
membuat anggaran keuangan dan perencanaan masa depan (Hilgert dan Hogarth, 2003).
3. Saving and Investment

Tabungan dapat didefinisikan sebagai bagian dari pendapatan yang tidak


dikonsumsi dalam periode tertentu. Karena seseorang tidak tahu apa yang akan terjadi di
masa depan, uang harus disimpan untuk membayar kejadian tak terduga. Investasi,
yakni mengalokasikan atau menanamkan sumberdaya saat ini dengan tujuan
mendapatkan manfaat di masa mendatang (Henry, 2009).

4. Credit Management

Credit management adalah kemampuan seseorang dalam memanfaatkan utang


agar tidak membuat anda mengalami kebangkrutan, atau dengan lain kata yaitu atau
pemanfaatan utang untuk meningkatkan kesejahteraannya (Sina, 2014).

5. Insurance

Komponen terakhir dari financial management behavior adalah insurance.


Insurance merupakan salah satu teknik dalam mengelola risiko yang cukup banyak di
gunakan oleh banyak individu. Asuransi dapat dipandang sebagai alat diamana individu
dapat mentransfer risiko ke pihak lain, dimana pihak asuransi mengakumulasi dana dari
individu untuk memenuhi kebutuhan keuangan yang berkaitan dengan kerugian yang
akan timbul (Hanafi, 2009)

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Financial Management Behavior

1. Financial Literacy

Huston (2010), mendefinisikan financial literacy sebagai komponen sumber daya


manusia yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan,
selanjutnya Mandell dan Klein (2009), mendefinisikan financial literacy sebagai
kemampuan untuk mengevaluasi instrumen keuangan yang baru dan kompleks, serta
dapat membuat penilaian pada instrumen keuangan. Financial literacy juga didefinisikan
sebagai pengetahuan mengenai konsep-konsep dasar keuangan, termasuk pengetahuan
bunga majemuk, perbedaan nilai nominal dan nilai riil, pengetahuan dasar mengenai
diversifikasi risiko, nilai waktu dari uang dan lain-lain (Lusardi, 2008).

2. Financial Attitude

Financial attitude menunjukan sikap keuangan yang mengacu pada keyakinan dan
nilai-nilai seseorang terkait dengan berbagai konsep keuangan, seperti apakah seseorang
merasa bahwa mengehemat uang dan menabung adalah hal yang penting (Chowa,
Despard, & Akoto, 2012). Menurut Pankow (2012), financial attitude dapat diartikan
sebagai keadaan pikiran, persepsi, pendapat, serta penilaian terhadap keuangan.
Seseorang yang tidak memiliki pandangan akan pentingnya menabung cenderung
memiliki resiko yang lebih besar dalam menghadapi masalah keuangan (Madern &
Schors, 2012)

3. Usia

Menurut Parotta Johnson (1998), individu yang lebih muda menunjukan praktek
perilaku manajemen keuangan. Hal ini di karenakan perbedaaan usia antar individu
berdampak pada tujuan keuangan yang berbeda. Usia merupakan tingkat kedewasaan
individu yang di lihat dari individu lahir hingga sekarang. Semakin tinggi usia
seseorang, individu harus semakin bertanggung jawab. Baker dan Hagdeorn’s (2008),
menemukan bahwa usia berhubungan dengan perilaku keuangan seseorang. Chen and
Volpe (1998), menemukan tingkat literasi keuangan yang rendah pada peserta yang
berusia 18–22 tahun. Alasan untuk rendahnya tingkat pengetahuan dapat dikaitkan
dengan usia muda 18 sampai 22 tahun dari peserta atau di bawah 30 tahun sebagai
mayoritas dari mereka berada dalam tahap yang sangat awal siklus dari hidup finansial
mereka.

4. Gender

Gender menjelaskan individu sebagai laki-laki atau perempuan atas dasar kriteria
perilaku dan fisik (Ningsih dan Rita, 2010). Lim dan Teo (1997), menjelaskan seorang
wanita akan cenderung lebih berhati-hati dalam menggunakan uang yang dimiliki
dibadingkan pria. Hal ini di karenakan wanita cenderung memikirkan kebutuhan dimasa
depan. Menurut Doda (2014), dalam berinvestasi wanita cenderung memilih jenis
investasi yang diketahui dan dapat di prediksi.
5. Income

Pendapatan merupakan penghasilan pribadi yang di kenal sebagai laba sebelum pajak di
gunakan dalam perhitungan laba kotor di sesuaikan individu untuk tujuan pajak penghasilan (Ida
dan Dwinta, 2010). Besar kemungkinan bahwa individu dengan pendapatan yang lebih akan
menunjukkan perilaku manajemen keuangan lebih bertanggung jawab, mengingat dana yang
tersedia memberi kesempatan untuk bertindak secara bertanggung jawab (Kholilah dan Iramani,
2013). Menurut John et al., (2009) terdapat hubungan yang positif antara pendapatan (income)
dengan perilaku manajemen keuangan yang bertanggung jawab. Artinya semakin baik
pendapatan maka semakin baik dan bertanggung jawab perilaku keuangannya.

6. Kepemilikan Kartu Kredit

Kartu kredit (KK) adalah alat pembayaran pengganti uang tunai, berbentuk kartu yang
memberikan fasilitas kredit kepada pemiliknya, di mana saat jatuh tempo dapat dibayar
keseluruhan secara tunai atau sejumlah minimum dan sisa- nya dijadikan kredit. Menurut
peraturan Bank Indonesia nomor 7/52/PBI/2005 tentang penyelenggaran kegiatan alat
pembayaran dengan menggunakan kartu, kartu kredit adalah alat pembayaran yang dapat
digunakan, untuk melakukan pembayaran atas kewajiban dari kegiatan ekonomi, termasuk
transaksi belanja atau tarik tunai, dimana kewajiban pembayaran tersebut pada waktu yang telah
disepakati, baik secara kontan maupun angsuran.

7. Tempat Tinggal

Menurut KUH Perdata domisili/tempat tinggal itu ada dua jenis, yaitu Tempat tinggal
sukarela atau bebas:

1.Pasal 17 KUH Perdata menyatakan bahwa setiap orang dianggap mempunyai tempat tinggal di
mana ia menempatkan kediaman utamanya. Dalam hal seseorang tidak mempunyai tempat
kediaman utama maka tempat tinggal dimana ia benarbenar berdiam adalah tempat tinggal nya.

2. Pasal 21 dan 22 KUH Perdata Tempat tinggal yang bergantung pada orang lain,

a) wanita bersuami mengikuti suaminya


b) anak di bawah umur mengikuti tempat tinggal orang tuanya/walinya
c) orang dewasa yang ada di bawah pengampuan mengikuti curatornya
d) pekerja /buruh mengikuti tempat tinggal majikannya Dalam hal ini yang di maksud
tempat tinggal dalam penelitian ini ialah rumah kost atau selain kos yang di tempati
tinggal dengan adanya atau tanpa ada pengawasan dari orang tua atau wali dimana yang
menjadi tempat tinggal dari anak luar pulau.

Anda mungkin juga menyukai