Anda di halaman 1dari 7

Personal Finance (Keuangan Individu)

Pengertian Perencanaan Keuangan Individu

Menurut Jack Kapoor (2004), perencanaan keuangan pribadi adalah suatu proses mengatur
keuangan individu untuk mencapai kepuasan ekonomi pribadi. Proses perencanaan ini dapat
membantu individu dalam mengontrol kondisi keuangannya. Setiap individu, keluarga
memiliki keadaan yang berbeda sehingga dalam merencanakan keuangannya sehingga
memenuhi kebutuhan dan tujuan tertentu. Ada lima tahapan dalam perencanaan keuangan
yang didasarkan pada usia pengelola, dan harus berurutan dari usia produktif sampai pension,
yaitu:

 Usia 20 – 30 tahun, dimana pada masa ini orang mulai membangun landasan keuangan.
Pada usia ini seseorang dalam proses meniti karir dibidang apapun dan harus menciptakan
financial habit. Langkah tepat yang perlu dilakukan adalah menginvestasikan penghasilan,
membeli property, membeli asuransi (jiwa,kesehatan dll) dan merencanakan dana pension.

 Usia 30-40 tahun, dimana dalam masa ini seseorang mulai memantapkan landasan
keuangan keluarga dengan langkah-langkah strategis antara lain, pemupukan asset dan
menambah jumlah financial yang dimiliki.

 Usia 40-50 tahun, dimana dalam usia ini merupakan masa puncak kemandirian yaitu masa
menikmati hasil dari investasi yang telah ditanamkan ke beberapa portofolio investasi,
menikmati karir dan bisnis.

 Usia 50-60 tahun, yakni masa persiapan pensiun. Hal yang perlu dilakukan adalah
membereskan seluruh hutang/kredit dan tersedianya dana yang cukup untuk pensiun.

 Usia> 60 tahun, dimana dalam usia yang sudah kurang produktif ini, seseorang masih bisa
melakukan kegiatan sosial non profit dan menikmati pensiun dengan kecukupan dana yang
dikumpulkan dari awal mulai bekerja.

Melalui pengelompokan berdasarkan usia tersebut maka dapat diketahui pada tahap manakah
seseorang harus mencapainya dan menentukan langkah-langkah selanjutnya.

Langkah-Langkah Perencanaan Keuangan Individu

Salah satu langkah dalam perencanaan keuangan ialah mendefinisikan tujuan keuangan yang
bersifat jangka pendek (rencana pencapaian <1 tahun), jangka menengah (1-10 tahun), dan
jangka panjang (>10 tahun). Berdasarkan itu lalu dikembangkan rencana tindakan mengejar
pencapaian untuk tujuan tersebut. Susunlah tujuan keuangan untuk memberikan fleksibilitas
dan likuiditas keuangan serta perlindungan bagi aset keuangan.
Fleksibilitas perencanaan tujuan keuangan dalam hal pemenuhan kebutuhan yang bersifat
darurat atau keperluan investasi. Lalu kemudahan dalam mengakses dana likuid yang dimiliki
tanpa adanya potensi penurunan nilai, serta perlindungan nilai aset atas potensi risiko
keuangan menjadi faktor yang harus diperhatikan dalam merencanakan tujuan keuangan.
Selain itu, tujuan keuangan yang disusun harus secara rinci dan realistis merefleksikan
gambaran keuangan pribadi Anda dan keluarga. Penetapan waktu pencapaian beserta
prioritas pencapaian tujuan keuangan dapat membantu dalam merencanakan keuangan
dengan lebih baik.
Penentuan tujuan keuangan jangka pendek diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan
keuangan, seperti pelunasan kartu kredit maupun utang jangka pendek lainnya yang harus
dilunasi dalam kurun waktu <1 tahun. Sedangkan perencanaan tujuan keuangan jangka
menengah diarahkan ke pemenuhan kebutuhan seperti persiapan uang muka pembelian
rumah, perencanaan pembeliaan kendaraan, persiapan biaya kuliah anak. Lalu tujuan
keuangan jangka panjang umumnya adalah terkait bagaimana Anda dan keluarga
merencanakan kebutuhan investasi atau tabungan untuk hari tua atau pensiun.
Perencanaan tujuan keuangan erat kaitannya dengan siklus keuangan pribadi, menurut
Keown (2010) terdapat tiga tahap dalam siklus keuangan pribadi, yaitu awal kehidupan,
persiapan pensiun, dan masa pensiun. Tahapan awal kehidupan merupakan tahap Anda dan
keluarga mengumpulkan kekayaan atau aset. Tahap ini perencanaan tujuan keuangan
diarahkan kepada pembelian rumah, investasi, pembeliaan asuransi dan pemenuhan atas
tujuan keuangan jangka pendek dan menengah lainnya.
Pada tahapan persiapan pensiun, fokus tujuan keuangan adalah pada upaya mencapai rencana
yang ingin dijalankan di hari tua (pensiun) dan menciptakan kekayaan. Pada tahapan ini,
diharapkan kebutuhan keuangan seperti pembeliaan rumah dan biaya pendidikan anak sudah
dapat tercapai. Hal-hal yang harus diperhatikan pada tahapan ini adalah adanya potensi
pencapaian tujuan keuangan tidak dapat terpenuhi dikarenakan adanya perubahan karir dan
pendapatan, kematian pasangan hidup, perceraian.
Ketika memulai masa pensiun, fokus tujuan keuangan diarahkan kepada pemeliharaan
kekayaan manajemen aset. Kebutuhan atas perencanaan dana untuk kesehatan menjadi salah
satu fokus di masa pensiun. Selain itu, bagaimana menjaga aset yang dimiliki agar tidak
terjadi penurunan nilai sehingga aset tersebut dapat kemudian hari diwariskan kepada ahli
warisnya dengan baik patut dapat perhatian.
Pada akhirnya, tujuan keuangan dapat difungsikan sebagai acuan atau pilar dalam mencapai
rencana keuangan di masa depan dan menjadi ukuran atas efektifitas pencapaian tujuan
keuangan. Apabila dalam pelaksanaanya terdapat rencana-rencana yang tidak tercapai maka
fleksibilitas menjadi kuncinya. Berbagai alternatif sebaiknya dirancang sejak awal sebagai
improvisasi apabila tujuan tersebut tidak dapat tercapai.

Peraturan dalam Perjalanan Waktu

Menurut Jonathan Berk (2007), terdapat aturan penting dalam membuat keputusan keuangan
yang memperbolehkan kita untuk membandingkan atau menggabungkan nilai. Tiga aturan
dalam perjalanan waktu adalah sebagai berikut. Pertama, membandingkan dan
menggabungkan nilai. Dalam membandingkan atau menggabungkan nilai pada point waktu
yang sama merupakan perbandingan nilai rupiah saat ini dan nilai rupiah di masa yang akan
datang tidak sama. Untuk membandingkan atau menggabungkan arus kas yang terjadi di
masa yang berbeda, anda perlu mengkonversi arus kas kedalam unit yang sama dan
memindahkan. Kedua, nilai yang akan datang. Nilai yang akan datang merupakan Nilai dari
sejumlah atau serangkaian uang sekarang pada masa akan datang yang diperoleh dengan
menggunakan tingkat bunga majemuk pada periode tertentu. Ketiga, nilai sekarang. Nilai
sekarang merupakan nilai hari ini dari sejumlah atau serangkaian jumlah uang dimasa yang
akan datang, yang dihitung melalui pendiskontoan jumlah dimasa yang akan datang dengan
tingkat bunga yang sesuai.

Menyelesaikan Permasalahan dengan Menggunakan Spreadsheet Program

Menurut Jonathan Berk (2007), untuk menghitung nilai waktu uang dapat menggunakan
Spreadsheet Program seperti Excel. Fungsi-fungsi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.
Pertama, PV. Variabel ini mengembalikan nilai sekarang dari investasi. Nilai sekarang dari
total jumlah pembayaran di masa yang akan datang pada saat ini. Sebagai contoh, pada saat
meminjam uang, jumlah pinjaman merupakan nilai sekarang kepada peminjam. Kedua, PMT.
Variabel ini merupakan pembayaran yang terjadi setiap periode dan tidak berubah selama
umur dari anuitas. Pada umumnya, PMT termasuk nilai pokok pinjaman beserta bunga tetapi
tidak termasuk biaya atau pajak. Kita perlu menambahkan tanda minus (-) di depan nilai.
Ketiga, FV. Variabel ini merupakan nilai di masa yang akan datang. Keempat, Nper. Variabel
ini merupakan jumlah periode pembayaran dari pinjaman pokok. Jika empat tahun pinjaman
dan pembayaran dilakukan empat kali dalam setahun, maka pinjaman tersebut harus dilunasi
enam belas kali pembayaran. Kelima, Rate. Variabel ini merupakan tingkat suku bunga per
periode.

Panduan Personal Finance

Pelajari dasar personal finance adalah agar cara mengelola keuanganmu dapat berjalan


dengan baik. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk dapat mengatur keuangan dengan
baik, yaitu:

1. Menentukan Tujuan

Tanpa adanya tujuan yang jelas, biasanya kamu akan malas mengelola keuanganmu. Selalu
tentukan visi dan misi hidupmu dengan jelas agar kamu bisa mengatur segala bentuk
keuanganmu untuk keperluan dalam jangka waktu pendek atau keperluan jangka waktu
panjang.

Pikirkan tujuan dari pengelolaan keuangan yang sedang dilakukan agar perekonomian selalu
lancar tanpa beban. Misalnya saja tujuan untuk hari tua, pendidikan, beli rumah, investasi
atau yang lainnya. Dengan tujuan yang tepat, personal finance akan lebih terarah dengan
baik.

2. Merencanakan Keuangan

Setelah menentukan tujuan, maka hal berikutnya yang harus dilakukan adalah merencanakan
keuangan. Selalu rencanakan keuangan secara matang agar segala kebutuhan hidup dapat
terpenuhi. Perencanaan ini bisa mulai dari beberapa pembayaran yang wajib dilakukan tiap
bulan atau tahun.

Misalnya saja pembayaran listrik dan air, cicilan rumah, pendidikan, kesehatan, asuransi,
pajak dan sebagainya. Dengan adanya perencanaan yang jelas, kamu bisa meminimalkan
pengeluaran yang sekiranya tidak penting. Hal ini bisa membuatmu menabung atau
berinvestasi dengan mudah.
3. Pelaksanaan

Tahap ini menjad pola pengelolaan keuanganmu dapat berjalan dengan sehat. Sebisa
mungkin hindari pengeluaran besar di luar rencana.

4. Evaluasi

Hal terakhir yang harus dilakukan adalah evaluasi. Lakukan evaluasi setiap bulan untuk dapat
mengontrol apakah program keuanganmu sudah berjalan dengan baik atau belum. Dengan
adanya evaluasi, segala bentuk pemasukan dan juga pengeluaran akan dapat tertata dengan
lebih baik.

Lihatlah apakah rencana pengeluaran yang sudah kamu buat dapat dijalankan dengan tertib
atau justru membuat keuangan semakin sulit. Jangan sampai keuanganmu berada dalam
kesulitan karena cara pengelolaan yang salah. Selalu lakukan evaluasi untuk melihat hasil
dari pengelolaan yang sudah kamu lakukan.

Manfaat Personal Finance

Melakukan pengelolaan keuangan dengan baik, dapat memberikan dampak yang besar dalam
kehidupan. Banyak dampak positif yang dapat diperoleh dengan mengatur keuangan dengan
disiplin. Beberapa manfaat dari personal finance yaitu:

 Menyusun pendapatan dengan tertib.

 Mengatur segala jenis pengeluaran dan menghindari pengeluaran yang tidak


diperlukan.

 Dapat menyimpan atau merencanakan dana yang diperlukan untuk masa tua.

 Membantu melakukan pembayaran wajib atau tagihan dengan tertib.


Personal finance dapat dilakukan siapa saja untuk membantu mengatur segala permasalahan
keuangan. Dengan pengelolaan yang baik, maka segala jenis bentuk pengeluaran dapat
dikontrol dengan mudah. Dan juga personal finance banyak mengulas dan berhubungan
dengan hal-hal teoretis maupun praktis terkait keuangan seperti:
1. Bagaimana menyusun anggaran

Anggaran sangat penting untuk mengetahui dan menyadari situasi finansial Anda sebenarnya
karena ia mengkalkulasi berapa banyak pendapatan Anda tiap bulannya, dan kemana saja
uang Anda pergi.

2. Bagaimana cara kerja kredit

Kredit pada dasarnya merupakan perjanjian kontrak dimana peminjam mendapatkan uang
atau sesuatu menurut hitungan sekarang dan sepakat untuk membayar uang tersebut nantinya
dengan nilai uang pada saat itu. Bentuk kredit sendiri bermacam-macam, mulai dari bentuk
kartu kredit, pinjaman, kredit rumah, kredit atau pinjaman pendidikan.

3. Bagaimana memeriksa laporan kredit

Satu-satunya cara untuk mempertahankan kesehatan status kredit kita adalah dengan
memverifikasi akurasi laporan kredit kita secara teratur. Untuk itu, mintalah salinan laporan
kredit Anda.

4. Bagaimana mengatasi hutang

Lihatlah pelunasan hutang sebagai rencana jangka panjang, tapi susun berbagai sasaran
jangka pendek yang nantinya bisa Anda penuhi dan rayakan tiap kali berhasil
menuntaskannya.

5. Bagaimana caranya agar bisa pensiun dengan nyaman

Untuk itu hitunglah berapa banyak uang yang Anda butuhkan agar bisa hidup dengan nyaman
dan pelajari financial resources mana yang bisa mewujudkan harapan Anda itu nantinya.
Berbagai opsi yang ada berkisar mulai dari tabungan sederhana, sertifikat, perencanaan
pensiun, obligasi, saham, dll.

6. Bagaimana memilih perencanaan kesehatan

Untuk mengetahui mana perencanaan kesehatan yang pas, telusuri berbagai skema yang ada
dan pelajari lebih lanjut seraya sesuaikan dengan kondisi Anda.
7. Bagaimana cara membeli asuransi

Banyak orang yang tidak tahu asuransi seperti apa yang seharusnya dibeli atau seberapa besar
polis mereka seharusnya kelak di kemudian hari.

8. Arti penting penting real estate

Tidak semua orang berminat untuk memiliki rumah tambahan sebagai bahan investasi atau
sekedar sebagai cadangan dan simpanan untuk anak cucu. Tapi, yang pasti, tanah dan rumah
tidak pernah merugikan secara langsung. Hanya saja, jika Anda berminat membeli rumah
hanya untuk dijual cepat, maka itu keputusan yang kurang bijak. Perhatikan baik-baik
perencanaan tata kota nantinya, karena itu yang bakal membuat seberapa besar harga rumah
dan tanah akan merangkak atau melompat.

Anda mungkin juga menyukai