Anda di halaman 1dari 10

Melek Finansial: Pengertian, Manfaat, Ciri-ciri, dan Cara Penerapannya

Di era serba modern seperti sekarang, kalangan anak muda seharusnya sudah memahami betapa
pentingnya mengatur finansial sejak dini.

Dengan melek finansial seseorang bisa menata keuangannya dengan baik dan mempersiapkan masa
depan yang lebih cerah.

Tidak hanya itu, tapi juga bermanfaat melindungi uang dari inflasi, menambah penghasilan, dan
meningkatkan nilai uang. Biasanya anak muda yang melek keuangan akan menjadikan investasi
sebagai gaya hidup mereka dan.

Table of Contents

1 Apa itu Melek Finansial?

2 Manfaat Melek Finansial untuk Menata Keuangan

2.1 Mengembangkan Kebiasaan Belanja yang Lebih Baik

2.2 Menyadari akan Pentingnya Dana Darurat

2.3 Memiliki Pengetahuan yang Cukup Tentang Keuangan

2.4 Dapat Membuat Keputusan Keuangan dengan Lebih Baik

3 Ciri-ciri Masyarakat yang Sudah Melek Finansial

3.1 Mengetahui Poin-Poin Penting dalam Keuangan

3.2 Memiliki Anggaran Pribadi

3.3 Memenuhi Kewajibannya dengan Baik

3.4 Tahu Bagaimana Cara Berhemat

3.5 Memiliki Penghasilan Pasif

4 Bagaimana Cara Melek Finansial?

4.1 Membuat Perencanaan Keuangan dengan Matang

4.2 Menyiapkan Dana Darurat

4.3 Hati-hati Ketika Menggunakan Kartu Kredit

4.4 Melek Investasi

4.5 Pangkas Pengeluaran dan Mulai Berhemat

4.6 Lunasi Utang

4.7 Dapatkan Penghasilan Tambahan


4.8 Pisahkan Tabungan dan Investasi

4.9 Persiapan Dana Pensiun Sejak Dini

Apa itu Melek Finansial?

Bagi yang belum paham, melek finansial bisa disebut juga sebagai literasi keuangan. Jadi, literasi
keuangan merupakan suatu pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang dapat mempengaruhi
perilaku atau sikap seseorang, dalam mengelola keuangan menjadi lebih baik lagi.

Demi mendapatkan mencapai kesejahteraan finansial di masa sekarang dan masa mendatang.
Pemahaman mengenai pentingnya melek finansial memiliki berbagai tujuan yang di antaranya ialah:

Untuk meningkatkan kualitas dalam pengambilan keputusan keuangan supaya seseorang dapat
menata keuangannya dengan baik

Mengubah sikap dan perilaku seseorang dalam mengelola keuangannya agar menjadi lebih baik lagi

Jadi, secara garis besar bisa disimpulkan bahwa melek finansial atau literasi keuangan merupakan
hal yang mengacu, pada kemampuan memahami dan menerapkan keterampilan manajemen
keuangan. Contoh seperti melakukan investasi dan penganggaran dengan cara yang bijak.

Tidak hanya itu, literasi keuangan juga mencakup kemampuan, dalam memahami prinsip dan konsep
keuangan lainnya yang di antaranya:

Mengelola utang

Menerapkan teknik tabungan

Merencanakan masa depan keuangan

Memahami dan menghitung bunga majemuk

Hingga memahami prinsip waktu sebagai uang.

Manfaat Melek Finansial untuk Menata Keuangan

Mengapa melek finansial penting? Manajemen keuangan sangat penting untuk menjaga stabilitas
keuangan dalam jangka panjang. Untuk itu, kalangan anak muda sudah seharusnya mulai memahami
dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari.

Melek finansial melibatkan kemampuan dalam mengelola keuangan pribadi dengan efisien. Serta
membuat keputusan yang tepat dan terdidik dalam mengatur keuangan pribadi. Berikut beberapa
manfaat literasi keuangan yang harus diketahui:

Mengembangkan Kebiasaan Belanja yang Lebih Baik


Dengan memahami literasi keuangan, seseorang bisa lebih terbantu untuk tetap sadar akan
kebiasaan belanjanya. Dengan melacak daftar pengeluaran bulanannya, seseorang dapat mengelola
tagihannya dengan lebih baik.

Serta membuat orang tersebut dapat membuat anggaran dan rencana menabung untuk tujuan
jangka panjang dan pendek. Dengan mengetahui seberapa banyak uang yang dibelanjakan, orang
tersebut akan tahu berapa banyak uang yang bisa dia tabungan dan investasikan.

Menyadari akan Pentingnya Dana Darurat

Dengan melek finansial, seseorang akan memahami pentingnya mempunyai rekening tabungan
khusus yang bisa digunakan, untuk keadaan darurat atau peristiwa tak terduga. Untuk
mengumpulkan dana darurat, seseorang perlu menyisihkan sebagian gajinya setiap bulan di rekening
tabungan khusus.

Hal itu dilakukan agar uang tersebut tidak tercampur di rekening untuk bertransaksi dan menerima
gaji. Serta untuk meminimalisir uang tersebut terpakai untuk belanja sehari-hari atau untuk membeli
sesuatu yang tidak diperlukan.

Memiliki Pengetahuan yang Cukup Tentang Keuangan

Manfaat pentingnya melek finansial tidak berhenti sampai di situ saja, dengan memiliki pemahaman
literasi keuangan yang mumpuni. Seseorang dapat berkomunikasi dengan baik mengenai keuangan,
akuntansi, bisnis, atau pengelolaan uang.

Tidak hanya itu, orang yang melek finansial juga bisa dengan mudah memahami dokumen yang
memiliki jargon keuangan. Misalnya seperti surat penawaran atau surat promes, perjanjian kartu
kredit, dan lainnya.

Dapat Membuat Keputusan Keuangan dengan Lebih Baik

Memahami literasi keuangan sejak dini, akan membantu seseorang membuat keputusan keuangan
dengan bijak. Orang tersebut bisa membuat keputusan yang lebih terdidik dan terencana tentang
hipotek, kartu kredit, dan cara mengatur utang. Orang yang tidak memahami literasi keuangan sama
sekali, cenderung menjadi korban pinjaman predator, penipuan, hingga terjerat suku bunga
pinjaman yang tinggi.

Hal ini termasuk juga dalam mengelola akuntansi bisnis dengan software akuntansi yang berurusan
dengan keuangan perusahaan sehingga manfaat ini tak hanya untuk pribadi tetapi dapat juga dalam
urusan bisnis.
Ciri-ciri Masyarakat yang Sudah Melek Finansial

Saat ini sudah banyak orang yang tahu akan pentingnya melek finansial, terutama dari kalangan anak
muda. Di era serba cepat seperti sekarang, memahami serba-serbi tentang keuangan tidak harus
menunggu hingga usia tua.

Justru, mulai dari muda seseorang harus mengetahui bagaimana cara mengatur dan mengelola
keuangannya dengan baik. Nah, berikut ini beberapa ciri-ciri orang yang sudah melek finansial:

Mengetahui Poin-Poin Penting dalam Keuangan

Memahami literasi keuangan harus dimulai dengan memahami beberapa poin-poin penting dalam
keuangan. Beberapa kunci utama atau poin penting tersebut di antaranya meliputi:

Keterampilan dalam membuat anggaran

Kemampuan dalam melacak pengeluaran

Membuat strategi untuk melunasi hutang

Serta perencanaan pensiun yang dibuat secara efektif

Memiliki Anggaran Pribadi

Ciri-ciri orang yang sudah melek finansial berikutnya yaitu sudah memiliki anggaran pribadi. Selain,
memahami poin-poin penting tentang keuangan di atas, tentu saja seseorang harus menerapkannya
di kehidupan nyata.

Ketika orang tersebut sudah menerapkan poin-poin penting di atas, pastinya dia sudah memiliki
anggaran pribadi untuk dirinya. Anggaran pribadi tidak hanya membuat seseorang tahu berapa
besar uang yang diperoleh atau terima.

Tapi, juga juga dapat membuat orang tersebut mampu melacak berapa banyak uang yang dia pakai.
Tanpa membiasakan hal tersebut seseorang akan lebih kesulitan, dalam menentukan perubahan
atau menentukan tujuan keuangannya di masa mendatang.

Memenuhi Kewajibannya dengan Baik

Hal selanjutnya yang menjadi ciri-ciri orang yang sudah melek finansial yaitu tahu dan punya strategi
untuk melunasi utang dan memenuhi semua kewajibannya. Orang yang sudah memahami literasi
keuangan setidaknya, harus tahu dan bisa membayar dan memenuhi kewajibannya dengan baik.

Tahu Bagaimana Cara Berhemat


Ciri-ciri seseorang sudah melek finansial selanjutnya, yaitu mengetahui bagaimana cara berhemat.
Ini karena orang yang melek secara finansial akan sadar betapa pentingnya berhemat. Sehingga
mereka tidak membeli dan menggunakan sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Sebaliknya, orang tersebut akan mencari produk dengan potongan harga dan penawaran promo
tertentu, membeli produk dengan kualitas yang sama tapi dengan harga lebih murah, hingga
menghindari gaya hidup yang terlalu boros.

Memiliki Penghasilan Pasif

Ciri-ciri atau tanda orang yang sudah melek finansial terakhir adalah memiliki penghasilan pasif.
Penghasilan pasif akan menjadi penyelamat, ketika penghasilan utama sedang terganggu karena
suatu masalah.

Lalu apa saja yang dapat mendatangkan penghasilan pasif? Bentuk penghasilan pasif sangat
beragam, penghasilan pasif yang paling umum adalah:

Investasi bisa dalam bentuk modal, contohnya seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain

Aset contohnya seperti properti dan kendaraan

Rekening dana pensiun yang memiliki bunga cukup tinggi

Bagaimana Cara Melek Finansial?

Semua orang memiliki kemampuan untuk berusaha mendapatkan penghasilan yang tinggi, tapi tidak
banyak yang bisa mengelola keuangan dengan baik. Jadi, seberapapun gaji atau pendapatan yang
diperoleh, tetap saja tidak bisa membuat kehidupan dan masa depan menjadi lebih baik.

Agar mampu mengelola dan mengatur keuangan dengan baik, seseorang harus memahami dan
menerapkan literasi keuangan. Pentingnya melek finansial bagi kalangan anak muda bertujuan agar
mereka bisa menata masa depannya menjadi lebih baik.

Lalu bagaimana cara melek finansial? Sebenarnya tidak sulit jika orang tersebut sungguh-sungguh
memahami dan menerapkannya. Berikut ini beberapa cara supaya bisa mengatur dan mengelola
keuangan dengan baik:

Membuat Perencanaan Keuangan dengan Matang

Membuat perencanaan keuangan ini sebenarnya harus dilakukan sejak dari awal memiliki
penghasilan. Maka sejak saat itu, seseorang bisa mengatur keuangannya dengan lebih bijak.
Dengan menyusun manajemen keuangan orang tersebut, sudah membuat strategi pertama yang
sering dilewatkan banyak orang. Karena mereka menganggap perencanaan keuangan, hanya untuk
orang-orang dari kalangan pebisnis dan orang-orang yang memiliki penghasilan tinggi.

Akan lebih baik lagi jika membuat perencanaan keuangan sejak masih sekolah. Dengan begitu akan
lebih terbiasa dalam merencanakan keuangan sehingga akan terbawa hingga dewasa.

Untuk membuat perencanaan keuangan, pertama harus membuat target pencapaian keuangan tiap
bulannya. Lalu terus lakukan evaluasi sampai benar-benar memahami dan mempraktikkan rencana
keuangan tersebut hingga berhasil.

Menyiapkan Dana Darurat

Bagaimana cara melek finansial yang selanjutnya yaitu dengan mempersiapkan dana darurat. Bagi
yang belum tahu, dana darurat adalah salah satu cara mengelola keuangan yang cukup sederhana.

Jadi, cukup sisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung di rekening khusus hingga terkumpul
sesuai dengan jumlah yang diinginkan. Untuk menentukan jumlah dana darurat yang ideal seseorang
harus menyesuaikannya dengan pengeluaran bulannya.

Dengan memiliki dana darurat, seseorang tidak perlu khawatir lagi, mencari pinjaman uang atau
menjual barang-barang berharganya, untuk mengatasi peristiwa darurat tersebut.

Lalu apa saja peristiwa darurat yang di maksud di sini? Peristiwa darurat adalah peristiwa tak
terduga yang bisa terjadi kapan saja, misalnya seperti:

Rumah kebakaran

Usaha bangkrut

Mengalami kecelakaan

Jatuh sakit parah

Dan masalah genting lainnya yang membutuhkan banyak uang

Jadi, masalah darurat yang dimaksud di sini merupakan masalah serius yang perlu segera ditangani.
Lalu bagaimana jika tidak mengalami peristiwa darurat dalam beberapa tahun terakhir? Apakah
uang tersebut bisa digunakan untuk menyenangkan diri?
Tentunya tidak, karena tujuan utama mengumpulkan uang tersebut, untuk mempersiapkan diri
ketika mengalami keadaan atau peristiwa darurat. Jadi, sebaiknya gunakan dana tersebut untuk
berinvestasi di instrumen yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.

Supaya mudah dicairkan sewaktu-waktu ketika mengalami keadaan darurat, dengan begitu dana
darurat tersebut akan berkembang dan mendapat tambahan nilai saat digunakan berinvestasi.

Hati-hati Ketika Menggunakan Kartu Kredit

Orang-orang yang melek finansial pasti akan sangat hati-hati ketika menggunakan kartu kreditnya.
Pasalnya, kartu kredit bukan dompet kedua yang bisa digunakan sesuka hati untuk membeli dan
menggunakan berbagai keperluan atau layanan yang sebetulnya tidak terlalu penting.

Ingat bahwa kartu kredit merupakan alat pembayaran yang setiap bulannya harus dilunasi. Oleh
karena itu, banyak di antara orang-orang yang sudah paham tentang literasi keuangan tidak mau
mengajukan pembuatan kartu kredit di bank.

Memiliki kartu debit sudah cukup bagi mereka untuk melakukan berbagai transaksi, selain tidak
menambah beban keuangan. Berbelanja dengan kartu debit atau dengan uang tunai lebih nyaman
bagi mereka karena tidak perlu lagi memikirkan tagihan kartu kredit.

Jika, sudah terlanjur menggunakan kartu kredit untuk melakukan transaksi sehari-hari, sebaiknya
jangan tergiur dengan berbagai penawaran promo dan cashback. Karena pada umumnya orang yang
tergiur dengan penawaran tersebut cenderung boros dan susah mengontrol keuangannya.

Melek Investasi

Supaya menjadi orang yang melek finansial, orang tersebut juga harus melek akan investasi. Karena
investasi termasuk dalam bagian cara mengelola dan mengembangkan keuangan.

Dengan berinvestasi seseorang dapat mendapatkan penghasilan pasif dan mengembangkan


kekayaannya menjadi lebih efektif lagi.

Apabila belum memiliki dana yang cukup untuk berinvestasi di instrumen berskala besar. Anda bisa
memulainya dengan membeli produk investasi bermodal kecil, seperti reksa dana, e-emas, dan
obligasi secara online.
Beberapa instrumen investasi tersebut bisa dimulai dengan modal kecil, bahkan dengan uang
ratusan ribu saja. Tentunya ini akan sangat memudahkan para anak muda yang belum memiliki
penghasilan yang mapan tapi ingin belajar berinvestasi.

Tapi, jangan lupa untuk mempelajari dan memahami setiap instrumen investasi yang akan
digunakan, karena banyak kasus orang tertipu investasi bodong karena iming-iming imbal hasil yang
tinggi. Jika, masih belajar dan belum mengerti apa-apa tentang instrumen yang akan digunakan.

Sebaiknya jangan berinvestasi dulu, tunggu hingga benar-benar memahami apa kekurangan dan
kelebihan, serta cara kerja dari instrumen tersebut. Pasalnya, investasi bukan hal yang bisa dilakukan
secara frontal tapi membutuhkan proses agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Pangkas Pengeluaran dan Mulai Berhemat

Agar bisa disebut sebagai orang yang sudah melek finansial tentunya harus pintar menghemat
pengeluaran, dengan memangkas kebutuhan yang tidak terlalu penting. Terutama bagi orang-orang
yang belum bisa menaikkan pendapatan atau mendapatkan penghasilan tambahan.

Maka jalan terbaik untuk mengelola keuangan dengan baik yaitu dengan mulai berhemat. Supaya
kondisi keuangan tetap sehat dan stabil, serta bisa mulai menyisihkan uang untuk ditabung dan
diinvestasikan.

Cara memangkas pengeluaran yaitu dengan menjalani hidup sederhana, misalnya ingin membeli
mobil untuk pergi bekerja. Tapi dana yang dimiliki hanya sebesar 30 juta maka ada dua keputusan
yang bisa dipilih, yaitu menggunakan uang tersebut untuk DP kredit mobil atau membeli sepeda
motor secara tunai.

Perlu diketahui memiliki mobil dengan penghasilan yang pas-pasan akan cukup menyulitkan, apalagi
jika hanya digunakan untuk kebutuhan pamer dan gaya-gayaan.

Pajak dan biaya perawatannya juga harus diperhatikan karena memang tidak murah, menggunakan
sepeda motor untuk pergi bekerja bukanlah hal yang memalukan.

Ditambah lagi biaya perawatan dan pajak sepeda motor juga lebih terjangkau, sehingga Anda bisa
menggunakan sisa uang untuk kebutuhan lain atau diinvestasikan. Hidup sederhana tanpa beban
tanggung jawab utang akan lebih nyaman dan menyenangkan.

Lunasi Utang
Orang yang tahu betapa pentingnya melek finansial pasti akan menghindari berhutang atau membeli
barang secara kredit, dan lebih suka menggunakan uangnya untuk ditabung dan berinvestasi.

Mengajukan kredit kendaraan atau mengajukan pinjaman uang sangat tidak disarankan, untuk orang
yang memiliki kondisi keuangan pas-pasan. Tapi, jika sudah terlanjur mengajukan pinjaman
sebaiknya, prioritaskan kewajiban tersebut setelah memenuhi kebutuhan pokok.

Jangan sampai uang untuk mengangsur pinjaman digunakan, untuk membeli hal-hal yang tidak
penting yang hanya sekedar untuk kesenangan semata. Misalnya untuk pergi liburan, membeli mobil
handphone baru, dan kebutuhan gaya hidup lainnya.

Dapatkan Penghasilan Tambahan

Ingat ciri-ciri orang yang sudah melek finansial di atas? Dari penjelasan di atas tersebut menyatakan
bahwa ciri-ciri orang yang sudah paham mengenai literasi keuangan, pasti tahu betapa pentingnya
mencari penghasilan tambahan.

Untuk mendapatkan penghasilan tambahan, seseorang tidak perlu menunggu hingga memiliki
banyak uang untuk membuka usaha sampingan. Dengan memanfaatkan internet dan gadget,
seseorang sudah bisa menghasilkan pendapatan tambahan.

Salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang paling mudah dan tidak
membutuhkan keahlian, yaitu menjadi dropshipper, reseller, dan affiliate.

Jika, dirasa memiliki kemampuan atau keahlian di suatu bidang Anda bisa memanfaatkannya untuk
mendapatkan penghasilan tambahan.

Misalnya menjadi penulis freelance, jasa desain grafis, penerjemah, dan pekerjaan sampingan
lainnya. Tapi, jika memiliki modal yang cukup bisa juga mendapatkan penghasilan tambahan dengan
membuka bisnis atau usaha.

Pisahkan Tabungan dan Investasi

Orang yang melek finansial pasti tahu takaran yang ideal untuk menabung dan berinvestasi, karena
menabung dan berinvestasi merupakan dua tindakan yang harus dipisahkan.

Jadi, menganggap bahwa menabung adalah bagian dari investasi dan investasi adalah bagian dari
menabung, merupakan pemahaman yang kurang tepat. Menabung adalah upaya untuk
mengumpulkan uang untuk tujuan tertentu, sementara investasi adalah kegiatan untuk
mengembangkan dan menambah nilai uang untuk tujuan tertentu.

Persiapan Dana Pensiun Sejak Dini

Semua orang pasti akan menua dan produktivitasnya pun akan menurun, tapi kebutuhan hidup
mereka harus terus terpenuhi. Oleh karena itu, orang yang melek finansial pasti akan
mempersiapkan dana pensiunnya sejak dini.

Mempersiapkan dana pensiun dianjurkan dilakukan sejak di usia muda, di mana orang tersebut
masih bisa giat bekerja. Cara paling mudah untuk merencanakan dana pensiun yaitu dengan
menyisihkan sebagian pendapatan di rekening khusus untuk dana pensiun.

Ketika sudah terkumpul cukup banyak, gunakan uang tersebut, untuk berinvestasi di instrumen yang
aman dan berpotensi mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang. Dengan begitu Anda akan
mendapatkan tambahan nilai dari keuntungan investasi tersebut. Sehingga dana pensiun pun bisa
terkumpul dan mencapai target dengan lebih cepat.

Itulah cara melek finansial yang bisa mulai diterapkan untuk mengelola dan menata keuangan
menjadi lebih baik. Anda bisa menggunakan software keuangan untuk mengatur dan mengelola
finansial bisnis Anda.

Anda mungkin juga menyukai