Anda di halaman 1dari 2

Apa itu Financial Intelligence?

Yang penting bukan berapa banyak uang yang Anda hasilkan, namun bagaimana
cara Anda menggunakan uang tersebut untuk mencapai kebahagiaan.
~Yance Chan~

Pada halaman awal telah saya tulis bahwa Financial Intelligence adalah sebuah istilah.
Kita tidak perlu memperdebatkan masalah bahasanya. Banyak orang masih kurang
memahami mengenai apa itu Financial Intelligence? Secara sederhana saya
menyebutnya adalah kecerdasan tentang keuangan. Bagaimana kita memperlakukan
uang, bagaimana kita mengatur keuangan, dan sikap kita tentang uang itulah yang
disebut sebagai keceradasan keuangan (Financial Intelligence). Sebenarnya dalam hal
ini kita melibatkan emosi kita terhadap uang. Uang itu netral, karena uang hanya alat.
Emosi kita yang menentukan tingkat kecerdasan kita terhadap uang. Lebih tepatnya
adalah sudut pandang kita terhadap uang (Financial Mindset) yang akan
mempengaruhi hidup kita tentang uang tersebut.

Sebenarnya walaupun tidak ada ajaran tentang Financial Intelligence mungkin


sebagian dari kita telah melakukan dan menguasainya. Para pedagang dan saudagar
kaya dari daratan China telah berabad-abad yang lalu mengetahui hal ini. Mereka
mencari/menghasilkan uang, mengumpulkan uang, menggunakan dengan bijak dan
mengembangkannya dengan baik. Hal inilah yang disebut dengan kecerdasan
keuangan. Dengan adanya ajaran-ajaran tentang keuangan memang dapat membantu
kita dalam menyiasati kehidupan sekarang ini. Setidaknya dapat membantu kita dalam
hal keuangan.

Namun yang paling penting adalah kita mau melakukan dan mengalaminya yaitu kita
bisa menguasai dan mengelola keuangan secara bijaksana. Bukan hanya membaca
dan mengetahui secara teorinya saja. Kalau kita sudah bisa mengerti sesungguhnya
apa itu Financial Intelligence maka diharapkan kita bisa juga merencanakan keuangan
kita sendiri. Sebenar kita bisa merencanakan keuangan kita sendiri jika kita tahu dan
mau. Kita bisa menjadikan diri kita sebagai Financial Planner bagi diri kita sendiri.
Namun seringkali kita menghadapi kendala yaitu biasanya tidak disiplin. Mungkin
juga kurang memahami masalah keuangan. Atau alasan lainnya lagi yang
menyebabkan kita tidak bisa mengatur keuangan dengan baik dan benar.

Dewasa ini di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia mulai bermunculan
profesi Financial Planner (konsultan jasa perencanaan keuangan). Tugas mereka
adalah membantu kita dalam merencanakan keuangan kita yang bertujuan untuk masa
depan. Tujuan masa depan bisa meliputi rencana menyekolahkan anak, membiaya
pernikahan anak, program pensiun dan program hari depan lainnya.

Mereka yang berprofesi sebagai Financial Planner umumnya akan bekerjasama


dengan pihak lembaga keuangan. Ada juga yang memang mewakili sebuah lembaga
keuangan. Lembaga ini bisa meliputi:

 Perbankan
 Sekuritas (Reksa Dana)
 Asuransi
 Bursa Saham & Indek Saham
 Bursa Valuta Asing
 Dll

Semua lembaga keuangan yang dimaksud bisa juga disebut sebagai instrument
investasi. Namun ada juga sarana investasi lainnya seperti properti atau membangun
bisnis sendiri. Pihak Financial Planner biasanya hanya memberikan rekomendasi
kepada kliennya untuk mendistribusikan kelebihan uang mereka dalam rangka
investasi, mereka tidak bertanggung jawab akan kerugian yang akan kita alami jika
kita salah dalam berinvestasi. Semua keputusan tentunya terletak pada kita yang
memakai jasa Financial Planner, semua rekomendasi bisa dilaksanakan atau hanya
sebagai saran semua itu terserah kita. Profesi perencana keuangan layaknya seperti
konsultan keuangan.

Mereka hanya mendapatkan bayaran semacam (profesional fee) yang besarnya


tergantung dari pengalaman dan lamanya berkonsultasi. Selain itu mungkin juga
mereka sebagai Financial Planner akan mendapatkan fee dari pihak yang
direkomendasikan atau tidak sama sekali, semua tergantung tendensi dan kesepakatan
awal.

Jika kita bisa merencanakan keuangan sendiri maka, kita tidak perlu memakai jasa
Financial Planner. Untuk bisa merencanakan keuangan sendiri maka dibutuhkan
pelajaran tentang kecerdasan keuangan (Financial Intelligence), memang hal ini
kelihatannya baru apa lagi di bangku sekolah kita tidak diajarkan. Namun kita akan
mendapatkannya hanya dengan artikel ini dengan benar. Dan yang terpenting setelah
belajar harus mau mengaplikasikannya. Karena hanya tahu tapi tanpa bertindak sama
saja tidak terlalu bermanfaat. “Knowing is not enough, you must apply”.

Dikutip dari buku ~Get Ready to Become Wealthy, 2008~

Anda mungkin juga menyukai