Anda di halaman 1dari 15

Makalah Kewirausahaan

MENGELOLA KEUANGAN PRIBADI

Disusun oleh:
Oktaviani Putri Sukmagati 4201414008
Susi Dananti 4201414044

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

PRAKATA

Puji syukur tercurahkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kewirausahaan Mengelola
Keuangan Pribadi ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Kami juga
berterimakasih kepada Bapak Sukiswo Supeni Edie, dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik, saran, dan usulan demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang lain yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan kata-kata dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Semarang, 7 Maret 2016

Penyusun

2
DAFTAR ISI

PRAKATA ................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 4
A. Latar belakang........................................................................................... 4
B. Rumusan masalah...................................................................................... 5
C. Tujuan........................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 6
A. Pengertian Mengelola Keuangan Pribadi................................................. 6
B. Cara-Cara Mengelola Keuangan Pribadi................................................... 6
C. Langkah-Langkah Praktis dalam Mengelola Keuangan Pribadi............... 9
D. Kebiasaan Buruk Yang Harus Dihindari................................................... 10
E. Menyusun Anggaran Keuangan Keluarga...................................... 11
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 13
A.Kesimpulan................................................................................................. 13
B.Saran........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu syarat agar wirausaha dapat terus mengembangkan usahanya adalah
mengelola keuangan pribadi. Mengelola keuangan pribadi berarti memahami pentingnya
nilai uang dan pentingnya merencanakan masa depan. Seorang wirausaha harus menyadari
bahwa uang adalah alat ekonomi yang bila dipergunakan untuk hal-hal produktif dan efektif,
maka akan menciptakan kontribusi buat kekayaan pribadi. Tetapi, bila uang digunakan
tanpa memikirkan masa depan, maka kekurangan uang di masa depan akan
menimbulkan krisis ekonomi di dalam kehidupan pribadi. Uang adalah alat yang terhubung
secara nilai ekonomi dengan semua faktor-faktor kehidupan pencipta nilai tambah kehidupan
dan ekonomi.
Perilaku boros dan penggunaan uang yang tidak efektif dan produktif, akan
menciptakan krisis keuangan. Setiap pemborosan kecil secara perlahan-lahan, akan
menciptakan akumulasi dalam bentuk pemborosan besar, dan pada akhirnya akan
terjadi krisis keuangan dan akan membuat kehidupan sehari-hari menjadi sangat berat
untuk dijalani.
Sikap konsumtif yang tinggi akhir-akhir ini di kalangan mahasiswa dan generasi
muda lainnya, menyebabkan pengelolaan keuangan menjadi sesuatu yang tidak mudah.
Selain dari sikap tersebut, beberapa penelitian juga menunjukan bahwa generasi muda
banyak yang belum memiliki pengetahuan akan pengelolaan keuangan. Jika generasi muda
belum memiliki pengetahuan akan mengelola keuangan pribadi, maka mereka tidak dapat
merencanakan dan mengendalikan penggunaan uang untuk pencapain tujuan individu
mereka.

4
Kebanyakan pengelolaan keuangan dilakukan ketika generasi muda mulai bekerja
dan/atau berkeluarga, padahal pengelolaan keuangan harus sudah dapat dilakukan pada saat
mereka sedang berkuliah. Walaupun sumber keuangan masih berasal dari orang tua, donatur
atau pemberi beasiswa, namun jika dikelola dengan baik dan optimal, maka jumlah nominal
uang yang diterima tiap bulan dapat juga dimanfaatkan untuk investasi masa depan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan mengelola keuangan pribadi?
2. Bagaimana cara mengelola keuangan pribadi?
3. Apa saja langkah-langkah praktis dalam mengelola keuangan pribadi?
4. Apa saja kebiasaan buruk yang harus dihindari dalam mengelola keuangan pribadi ?
5. Bagaimana cara menyusun anggaran keuangan keluarga?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan mengelola keuangan pribadi.
2. Mengetahui cara-cara mengelola keuangan pribadi.
3. Mengetahui langkah-langkah praktis dalam mengelola keuangan pribadi.
4. Mengetahui kebiasaan buruk yang harus dihindari dalam mengelola keuangan pribadi.
5. Mengetahui cara menyusun anggaran keuangan keluarga.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mengelola Keuangan Pribadi


Manajemen keuangan pribadi adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya (money)
dari unit individual/ rumah tangga. Seorang wirausaha harus mampu memanfaatkan uang
wirausaha untuk kehidupan yang menyadarkan diri bahwa pola kehidupan yang sederhana
dan tidak boros. Pemborosan akan mengurangi kemampuan untuk memberdayakan potensi.
Wirausaha dalam membantu peningkatan keuangan pribadi wirausaha juga akan menciptakan
dampak negatif dalam usahanya. Semakin seorang wirausaha mampu memberdayakan
potensi dirinya bersama sumber daya keuangan wirausaha, maka semakin lancar dan kuat
usahanya.
Mengelola keuangan pribadi tidaklah mudah diaplikasikan karena terdapat beberapa
langkah sistematis yang harus diikuti. Namun, mengetahui manajemen keuangan pribadi,
merupakan langkah awal untuk aplikasi yang tepat ketika mengelola uang pribadi.
Manajemen keuangan pribadi menuntut adanya pola hidup yang memiliki prioritas.
Prinsip kekuatan dari prioritas berpengaruh juga pada tingkat kedisiplinan
seseorang ketika mengelola.
Prioritas akan mendorong wirausaha untuk membahas tentang kedisiplinan yang
merupakan kesadaran diri untuk mematuhi aturan serta kemampuan diri untuk
menyesuaikan dirinya dengan perubahan, maka secara eksplisit telah menyentuh kontrol diri
(self control).

B. Cara-Cara Mengelola Keuangan Pribadi

6
Dalam mengelola keuangan pribadi, terdapat empat ranah menurut Warsono (2010).
Empat ranah tersebut meliputi :

1. Penggunaan dana
Dari mana pun sumber dana yang dimiliki, yang menjadi persoalan adalah bagaimana
cara mengalokasikan dana (penggunaan dana) tersebut untuk memenuhi kebutuhan secara
tepat. Pengalokasian dana haruslah berdasarkan prioritas. Skala prioritas dibuat
berdasarkan kebutuhan yang anda perlukan, namun harus memperhatikan persentase
sehingga penggunaan dana tidak habis digunakan untuk konsumsi sehari-hari saja.
Presentasi pengalokasian dana yakni 70% dapat digunakan untuk pemenuhan konsumsi
sehari-hari, 20% untuk ditabung, dan 10% investasi. Karena 70% digunakan untuk
konsumsi sehari-hari, maka diperlukan ketelitian dalam menghitung kebutuhan pribadi
dalam keseharian, seperti makan, minum, rekreasi, kos, dan lainnya yang membantu anda
pada tujuan pribadi. 70% ini haruslah tepat dan tidak berlebihan. 20% yang ditabung
berguna untuk kebutuhan mendesak ataupun jika tidak digunakan, suatu saat dapat dipakai
sebagai modal investasi. 10% yang digunakan untuk investasi dapat direncanakan dengan
matang, sehingga investasi tersebut dapat mendatangkan keuntungan di masa mendatang.
Memang sangat kecil persentase untuk investasi, dikarenakan kebutuhan investasi
bukanlah sesuatu yang utama dalam pengelolaan keuangan pribadi. Sepuluh persen
tersebut tidaklah langsung diinvestasikan jika anda memiliki rencana bisnis yang besar,
namun dapat ditabung dulu sebagai tabungan modal investasi. Perlu diingat, bahwa untuk
berinvestasi dibutuhkan perencanaan yang matang.

2. Penentuan sumber dana


Seseorang harus mampu mengetahui dan menentukan sumber dana. Sumber-sumber
dana dapat berasal dari orang tua, donator, maupun beasiswa. Selain itu, seseorang juga
dapat menentukan sumber dananya sendiri. Sumber dana dapat juga diciptakan dari
berbagai usaha. Dengan mampu menentukan sumber dana, maka seseorang mengetahui
dan mencari sumber dana alternatif lain sebagai sumber pemasukan keuangan untuk
dikelola.
3. Manajemen resiko

7
Selanjutnya seseorang juga haruslah memiliki proteksi yang baik untuk
mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak tertuga. Kejadian-kejadian tidak terduga itu
seperti sakit, kebutuhan mendesak dan lainnya. Hal yang sering dilakukan dalam
melakukan proteksi tersebut adalah dengan mengikuti asuransi. Yang dimaksud dengan
manajemen resiko adalah pengelolaan terhadap kemungkinan-kemungkinan resiko yang
akan dihadapi.
4. Perencanaan masa depan
Masa depan merupakan hal yang akan dituju oleh setiap orang, untuk itu dibutuhkan
suatu rencana yang matang dalam keuangan dalam menyongsong saat tersebut. Dengan
merencanakan masa depan, maka anda juga menganalisa kebutuhan-kebutuhan dimasa
depan, sehingga anda dapat menyiapkan investasi dari saat ini.

Selain empat ranah di atas, Senduk (2004) mengatakan bahwa manajemen keuangan
pribadi meliputi keputusan tentang :
a. Membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif .
Tentukan harta produktif yang yang ingin anda miliki. Harta produktif ini merupakan
harta yang dapat menekan pengeluaran besar anda dalam kebutuhan sehari-hari. Seperti,
jika anda mahasiswa maka memiliki komputer dan printer dapat mengurangi pengeluaran
print dirental, dan lainnya. Harta produktif ini harus anda upayakan untuk miliki dengan
cara membeli pada saat anda mendapatkan uang. Prioritaskan harta-harta produktif yang
benar-benar mendukung aktivitas anda.
1. Mengatur pengeluaran anda
Atur pengeluaran anda dan jangan sampai anda mengalami defisit. Usahakan
dalam pengaturan pengeluaran anda, sudah dipastikan pos-pos pengeluaran tetap sudah
terakomodir. Pelajari dan biasakanlah diri anda untuk mengeluarkan uang secara bijak
dan tidak boros.
2. Berhati-hati dengan hutang
Anda harus mengetahui kapan saat yang tepat untuk berhutang, dan kapan saat
yang tidak tepat tidak untuk berhutang. Banyak perusahaan dapat memanfaatkan
hutang di bank sebagai modal usaha. Pada manajemen keuangan pribadi, jika anda
mengalami defisit dan memaksa anda untuk berhutang, maka usahakanlah hutang
8
tersebut tidak terlalu besar, dan mengganggu keuangan anda secara keseluruhan pada
saat pengembalian hutang tersebut.
3. Sisihkan untuk masa depan.
Rencanakan masa depan anda secara sistematis. Karena dengan
merencanakannya, anda dapat menyisihkan pemasukan anda sebagian untuk
diinvestasikan bagi masa depan. Dengan membantu melakukan investasi masa depan
dalam pengelolaan keuangan, maka anda mengurangi resiko untuk bergerak jauh dari
masa depan yang anda inginkan.
4. Memiliki proteksi
Milikilah asuransi untuk melindungi anda dari berbagai bentuk resiko yang
kemungkinan dapat terjadi. Jika anda belum memiliki penghasilan yang tetap, maka
anda dapat membuka rekening tabungan dan menyisihkan uang anda sedikit dari
pemasukan untuk ditabung sebagai anggaran proteksi pada resiko

C. Langkah-Langkah Praktis dalam Mengelola Keuangan Pribadi


Dengan melihat ranah di atas, maka langkah-langkah praktis yang dapat digunakan
dalam mengelola keuangan pribadi adalah sebagai berikut :
1. Ketahui dan temukan sumber pemasukan.
Anda perlu menginventarisir segala sumber dana yang menjadi pemasukan anda.
Sumber-sumber dana ini ada yang bersifat sumber dana tetap seperti kiriman orang tua,
gaji, beasiswa, dan lainnya. Ada juga yang bersifat sumber dana tambahan misalnya,
penghargaan (hadiah) lomba, upah menulis, upah proyek penelititian waktu tertentu dan
lainnya. Dengan mengetahui sumber-sumber dana tetap dan sumber-sumber dana
tambahan, anda akan mengetahui secara keseluruan sumber pemasukan anda untuk
dikelola.
Penciptaan sumber-sumber dana tambahan sangat membantu pemasukan sumber
dana tetap anda, karena dengan adanya sumber dana tambahan maka anda telah

9
mengoptimalkan pemasukan untuk pencapaian tujuan pengelolaan keuangan secara
efektif.

2. Analisis pengeluaran anda.


Setelah mengetahui pemasukan anda, inventarisirlah pengeluaran :

a. Mulailah dengan membagi persentase pengeluaran anda berdasarkan tujuan. Misalnya


70% untuk biaya sehari-hari (selama 1 bulan), 20% untuk ditabung, 10% untuk
investasi (mungkin juga untuk biaya rekreasi dan atau amal)
b. Selanjutnya kelola 70% biaya sehari-hari. Mulailah dengan inventarisir secara detail
biaya pengeluaran bulanan anda, seperti uang sewa, uang listrik & air, kos, biaya
membeli kebutuhan bulanan (sabun, sikat gigi, air galon dan lainnya). Setelah
menginventarisir, sisihkan biaya tersebut atau segeralah gunakan pengeluaran untuk
kebutuhan tetap bulanan anda tersebut.
c. Selanjutnya dana sisa dari 70% yang telah digunakan untuk membiayai kebutuhan
tetap bulanan, manfaatkan secara efesien untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makan,
fotokopi materi kuliah, snack dan lainnya. Gunakan biaya ini dengan bijak dan jika
ada aktivitas lain yang bisa mengurangi pengeluaran biaya ini, maka jangan tergesa-
gesa untuk mengalihkan biaya, tapi pikirkanlah skala prioritasnya.
d. Setelah anda menginventarisir pemasukan dan menganalisis biaya pengeluaran, maka
rencanakanlah dan manage keuangan pribadi anda. Jangan sampai pengeluaran
melebihi pemasukan, tapi kelolalah segala sumber dana yang masuk secara efesien.
e. Pada saat menjalankan rencana manajemen keuangan pribadi selama satu bulan, dan
ada pemasukan dari sumber dana tambahan lain (diluar yang sudah diinventarisir),
maka simpanlah untuk dimasukan kedalam perencanaan pemasukan keuangan untuk
bulan berikutnya. Hal ini penting, supaya manajemen keuangan pribadi anda tidak
terganggu dengan pemasukan-pemasukan yang tidak terkontrol sebelumnya.
f. Jika pada saat akhir bulan ada surplus dari pengelolaan keuangan pribadi anda, maka
gunakanlah surplus itu sebagai pemasukan untuk bulan berikutnya.

Dalam mengelola keuangan pribadi harian, maka pertama kali yang dilakukan
adalah inventarisir kebutuhan pengeluaran pokok harian anda, dan tambahkan kebutuhan
tidak terduga sebagai antisipasi pengeluaran keuangan penting tapi diluar rencana anda.
10
Setelah menginventarisir kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka taruhlah biaya yang
dikeluarkan untuk tiap kebutuhan per hari. Setelah semua hari telah diketahui biaya
pengeluarannya, maka jumlahkan keseluruhan pengeluran anda. Pada akhirnya
lakukanlah pengeluaran biaya sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan, dan
hindari pengeluaran biaya diluar itu.

D. Kebiasaan Buruk Yang Harus Dihindari

Melakukan manajemen keuangan pribadi seharusnya sudah menjamin segala sesuatu


berjalan sesuai rencana keuangan, namun seringkali ada kebiasaan-kebiasaan buruk yang
mengganggu pada saat pengelolaan keuangan. ]
Kebiasaan buruk itu adalah :

1) Selalu melakukan pengeluaran diluar rencana, karena sikap konsumtif dan tidak tahan
dengan pengaruh atau ajakan dari luar.
2) Selalu menggunakan prinsip tambal sulam. Menggunakan biaya pengeluaran hari
besok untuk hari ini, sehingga tidak konsisten dengan rencana keuangan pribadi yangn
dibuat.
3) Jika ada pemasukan diluar rencana, seringkali pemasukan tersebut langsung
dihabiskan.
4) Seringkali jika mendapatkan dana dari pemasukan tetap (seperti gaji dan atau uang
kiriman) 10% langsung dipakai untuk mentraktir teman atau melakukan aktivitas
senang-senang.
5) Menggunakan tabungan atau dana investasi untuk pengeluaran tidak terduga yang tidak
penting.
6) Berhutang untuk hal-hal yang bukan menjadi kebutuhan, sehingga pada bulan
berikutnya kebutuhan (ditambah hutang) menjadi besar.

E. Menyusun Anggaran Keuangan Keluarga

Bagi seorang manusia, memiliki keluarga adalah sangat penting dalam


hidup. Kebahagiaan keluarga akan membawa kebahagiaan bagi diri manusia.
Bagi seorang wirausaha, apapun yang dilakukannya adalah bagian dari upaya untuk
membahagiakan keluarga. Bagi seorang wirausaha yang sudah berkeluarga ataupun
11
sedang berencana untuk segera berkeluarga maka pengaturan keuangan keluarga sangat
penting dalam kehidupan berumah tangga.

Seorang Wirausaha harus pintar dalam mengatur keuangan keluarga / mengatur


keuangan rumah tangga Wirausaha,karena jika tidak pintar mengelola keuangan
keluarga akan banyak permasalahan yang muncul. Masalah utama sebuah keluarga
yang selalu ada biasanya seputar keuangan, yaitu karena kekurangan uang, kelebihan
uang atau karena bingung bagaimana mengatur uang yang penghasilannya pas-pasan
sedangkan kebutuhan selalu melebihi pemasukan. Masalah keuangan merupakan akar
dari kebanyakan keretakan rumah tangga. Oleh sebab itu, sangat penting bagi
wirausaha untuk tahu cara mengatur keuangan keluarga, sehingga dapat
memaksimalkan pendapatan yang ada untuk kebutuhan hidup sehari-hari, maupun untuk
masa depan.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka kata kuncinya adalah
bagaimana mengatur keuangan keluarga dengan cerdas, cermat dan sebaik-
baiknya. Mengatur keuangan keluarga berarti adalah menyusun anggaran untuk
keluarga.

12
Gambar 18. Diagram Cashflow Manajemen Keuangan Keluarga
Mengatur anggaran rumah tangga adalah hal yang sulit apabila tidak berhati -
hati untuk menggunakan anggaran rumah tangga tersebut. Karena apabila salah dalam
mengaturnya, akan berdampak pada perekonomian keluarga di kemudian hari, bisa
juga dalam jangka panjang di dalam kehidupan rumah tangga. Oleh karena itu, sebagai
seorang wirausaha, diperlukan kemampuan untuk mengelola keuangan keluarga,
khususnya anggaran. Anggaran diperlukan agar pengaturan arus kas keuangan keluarga
dapat menjadi stabil dan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Manajemen keuangan pribadi adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya (money)
dari unit individual / rumah tangga.
2. a. Cara pengelolaan uang menurut Warsono (2010) :
13
1) Penggunaan dana
2) Penentuan sumber dana
3) Manajemen resiko
4) Perencanaan masa depan
b. Cara pengelolaan uang menurut Senduk (2004):
1) Membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif
2) Mengatur pengeluaran anda
3) Berhati-hati dengan hutang
4) Sisihkan untuk masa depan
5) Memiliki proteksi
3. Langkah-Langkah Praktis dalam Mengelola Keuangan Pribadi:
a. Ketahui dan temukan sumber pemasukan.
b. Analisis pengeluaran anda.
4. Dalam mengelola keuangan pribadi harus menghindari kebiasaan kebiasaan buruk.
Contoh kebiasaan buruk seperti selalu menggunakan prinsip tambal sulam.
5. Bagi seorang wirausaha yang sudah berkeluarga ataupun sedang berencana untuk segera
berkeluarga maka pengaturan keuangan keluarga sangat penting dalam kehidupan
berumah tangga.

B. Saran

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi
mengenai pengelolaan keuangan pribadi.

DAFTAR PUSTAKA

Ditjendikti. 2013. Modul Pembelajaran Kewirausahaan. Jakarta


S. Senduk. 2004. Siapa Bilang Jadi Karyawan Ngak Bisa Kaya; Lima Kiat Praktis Mengelola
Gaji Agar Bisa Kaya. Jakarta: Elex Media Komputindo.
14
Warsono. 2010. Prinsip-Prinsip dan Praktik keuangan Pribadi. Journal of Science, volume 13
Nomor 2 Juli-Desember 2010 .

15

Anda mungkin juga menyukai