Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nya,
kami dapat menyelesaikan laporan ini. Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka
menyelesaikan tugas matakuliah Struktur Bangunan Lanjut. Kami menyadari bahwa, tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan
laporan ini, akan sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Andalucia S.T M.Sc , selaku Pembimbing matakuliah Arsitektur Tropis
2. Keluarga yang telah memberikan dukungan moril maupun materi dalam penyelesaian
laporan ini.
3. Rekan-rekan Arsitektur Universitas Sumatera Utara.
Akhir kata, kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
pengembangan ilmu pengetahuan.
Medan, 11 Januari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
INFORMASI UMUM
STRUKTUR BANGUNAN
CORE BANGUNAN
KOLOM BANGUNAN
SISTEM DAMPING
10
11
12
13
STRUKTUR BIOMORFIK
TAIPEI 101 (Taipei, Taiwan)
Analogi arsitektur biomorfik diartikan bahwa arsitektur sebagai makhluk hidup atau
arsitektur itu hidup. Jika arsitektur itu hidup maka arsitektur mengalami metabolisme yaitu
tumbuh dan berkembang. Halini merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan dan
perkembangan sebuah hasil karya arsitekturbisa direncanakan. Gagasan pertumbuhan
tersebut bisa dilakukan secara vertikal atau horisontal. Jika perkembangan karya arsitektur
tersebut tidak direncanakan maka perkembangannya bisa secara sporadisyaitu tidak
beraturan. Bangunan adalah suatu proses biologis, bangunan bukan suatu proses
estetika.Teori Arsitektur yang berdasarkan analogi biologis ada dua bentuk. Pertama yang
bersifat umum,terpusat pada hubungan antara bagian-bagian bangunan atau antara bangunan
dengan penempatannya /penataannya, seperti konsep Frank Lloyd Wright dengan Arsitektur
Organis-nya. Yang kedua, yang bersifat khusus, terpusat pada pertumbuhan proses-proses dan
kemampuan gerakan yang berhubungan dengan organism.
Arsitektur Biomorfik kurang terfokus terhadap hubungan antara bangunan dan
lingkungan dari pada terhadap proses proses dinamik yang berhubungan denganpertumbuhan
dan perubahan organisme. Biomorfik arsitektur berkemampuan untuk berkembang dan
tumbuh melalui : perluasan,penggandaan, pemisahan, regenerasi dan perbanyakan. Contoh :
kota yang dapat dimakan (Rudolf Doernach), strukturpneumatik yang bersel banyak (Fisher,
Conolly, Neumark, dll). Berdasarkan filosofi diatas banyak arsitek yang menggunakan
struktur biomorfik dalam bangunannya, dimana bentuk bentuk yang diaplikasikan pada
bangunan terinspirasi dari bentuk-bentuk yang ada di alam baik secara bentuk maupun
struktur. Seperi, Esplanade Singapore, Lyon Saint Exupry, Prancis, Sydney
Opera House Sydney, Australia, dan beragam bangunan lainnya.
INFORMASI UMUM
GAYA ARSITEKTURAL
Gambar 1.2 Baja Outrigger pada setiap delapan lantaI Taipei 101
BRACED FRAME
Braced Frame merupakan sistem yang umum digunakan untuk menahan gaya
lateral pada bangunan, sistem ini dikembangkan selama dimulainya high rise construction
pada awal bad ke-duapuluh. Braced frame adalah pengaturan yang nirmal seperti pertemuan
planar dalam arah orthogonal untuk menciptakan planars frames atau sistem tube frame.
Sistem ini dapat dikolaborasikan dengan moment resisting frame system dimana kedua sistem
tersebut saling mempengaruhi secara keseluruhan, dengan demikian memperkuat penerapan
secara individu untuk gedung-gedung yang lebih tinggi. Kedua sistem ini umum digunakan
dimana sistem ini sangat efektif untuk menahan kekuatan lateral pada bangunan tinggi.
Adapun beberapa bangunan yang menerapkan sistem ini ialah; Sanwa Bank - Tokyo Japan,
ACT Tower Hamamatsu- Japan, Kobe Portopia Hotel Japan. Steel Brached Frame adalah
suatu inovasi baru yang telah diteliti oleh para peneliti dari Stanford University of Lullinos.
Dimana Steel Brached Frame merupakan struktur rangka baja yang mendukung bangunan
utama, letaknya berada di luar bangunan (eksterior). Rangka baja ini didesain dapat
bergoyang ke atas dan ke bawah (akibat elastisitas urat (tendon) baja) saat terjadi goncangan
gempa sampai dengan 7 Skala Righter (SR).
Dalam aplikasinya, sistem ini dapat dipasang sebagai bagian awal dari desain awal
bangunan, atau bisa juga dipasang pada bangunan yang sudah berdiri. Sistem ini diharapkan
dapat meminimalisir kerusakan dan tentunya memberikan keselamatan bagi penghuninya.
Jadi sistem ini diyakini lebih ekonomis dan lebih aman.
PONDASI
Pondasi yang digunakan pada bangunan Taipei 101
memiliki panjang kurang kebih sebesar 40-60 meter yang
dipancangkan ke dalam tanah. Hal tersebut dikarenakan
lokasi lahan bangunan yang berada diatas tanah liat yang
tidak dapat menopang struktur bangunan karena sifatnya
yang lembek. Pondasi tadi ditutpi dengan plat lantai yang
berukuran 3-5 meter,total terdapat 380 buah bore pile
dengan diameter 1.5 m dalam sistem pondasi bangunan
Taipei 101.
KOLOM
Seperti pada bangunan-bangunan lainnya kolom memiliki fungsi untuk
menghantarkan beban bangunan baik struktur, perabot, maupun manusia menuju ke pondasi.
Dalam core Taipei 101 sendiri terdapat enam belas kolom yang terletak pada titik-titik
persimpangan empat baris bracing di setiap arah. Kolom-kolom tersebut didalamnya
memiliki bagian kotak yang terbuat dari plat baja yang diisi dengan beton untuk menambah
kekakuan dan kekuatan dimana kolom ini dipergunakan hingga lantai 62.
Pada keliling bangunan dari lantai dasar hingga lantai 26 di setiap sisi bangunan
dilengkapi dengan dua buah super kolom dan dua sub-super kolom juga dua buah kolom
sudut. Super kolom dan sub-super kolom tadi merupakan bagian kotakbaja yang diisi beton
dengan kekuatan10.000 psi hal ini dilakukan untuk kekuatan dan kekakuan bangunan.
Gambar 1.10 Kiri) Proses pengangkutan kolom dengan bantuan tower craine, Gambar 1.11
(Tengah) Super Kolom dari bangunan Taipei 101, Gambar 1.12 (Kanan) Fabrikasi Super
Kolom.
Gambar 1.13-1.15 (Kiri-Kanan); Proses pengangkutan kolom, denah tipikal bangunan dari
lantai dasar hingga lantai 62, denah tipikal lantai 63 hingga 101.
DAMPING SYSTEM
Gambar 1.20 (kiri); Proses pemasangan TMD, Gambar 1.21 (kanan); TMD yang telah
terpasang
TMD telah banyak digunakan untuk mengendalikan getaran dalam sistem teknik
mesin. Dalam beberapa tahun terakhir, teori TMD telah diadopsi untuk mengurangi getaran
gedung-gedung tinggi dan struktur teknik sipil lainnya. Peredam dinamis dan peredam massa
disetel adalah realisasi dari peredam tuned dan peredam disetel untuk aplikasi kontrol getaran
struktur.Tuned Mass Damper: Massa itu melekat pada bangunan melalui sistem semidashpot.
Unsur-unsur inersia, ulet, dan disipasi dalam perangkat tersebut adalah: massa, pegas
dan dashpot (atau redaman bahan) untuk aplikasi linear dan rekan-rekan rotary mereka dalam
aplikasi rotasi. Tergantung pada aplikasi, perangkat ini berukuran dari beberapa ons (gram) ke
banyak ton. Konfigurasi lainnya seperti peredam pendulum / peredam, dan tumpah peredam
cair / peredam juga telah direalisasikan untuk aplikasi mitigasi getaran.
TMD melekat struktur untuk mengurangi respon dinamik dari struktur. Frekuensi
damper disetel ke frekuensi struktural tertentu sehingga ketika frekuensi yang bersemangat,
damper akan beresonansi keluar dari fase dengan gerakan struktural. Massa biasanya melekat
pada bangunan melalui sistem semi-dashpot dan energi didisipasikan oleh dashpot sebagai
gerakan relatif berkembang antara massa dan struktur.
Gambar 1.28 Analisa Prakiraan Pengaruh Angin Terhadap Bangunan 50 Tahun Mendatang
Gambar 1.29 Analia Prakiraan Pengaruh Angin terhadap Bangunan 100 Tahun Mendatang
Angin merupakan salah satu faktor penting yang wajib untuk diperhitungkan dalam kita
mendesain bangunan tinggi. Karena angin akan sangat mempengaruhi bangunan kita dan
mampu menyebabkan bangunan patah karena kuatnya terjangan angin. Apalagi dalam kasus
bangunan Taipei 101 ini, bangunan memiliki tinggi 101 lantai dan pernah tecatat sebagai
gedung tertinggi dunia, tentulah harus mampu menghalau datangya angin ditambah lagi letak
geografis kota Taipei sendiri yang rawan terjadinya bencana angin topan. Hal tersebut
menyebabkan para perancang yang terlibat dalam pengerjaan bangunan Taipei 101, sangat
konsern dalam masalah tersebut maka dari itu mereka melakukan uji kekuatan bangunan
dengan metode wind tunnel, dimana maket bangunan dimasukkan kedalam sebuah ruangan
seperti gua yang meniupkan angin sesuai perkiraan kekuatan yang ditentukan.
Untuk menjaga eksistensi bangunan Taipei 101 sendiri, para perancang juga menyesuaikan
bentuk Taipei 101 dengan prkiraan kekuatan angin seratus tahun mendatang. Hal ini
diperkuat pula dengan adanya sistem tuned mass dumper yang akan membantu stabilitas
bangunan baik saat terjadinya gempa ataupun topan.
DAFTAR PUSTAKA
http://wiryanto.files.wordpress.com
http://kerendanunik.wordpress.com
Chang, Ching Chang. Taiwan. Structural Design of Taipei 101.