Anda di halaman 1dari 15

www.ituh.

net







"
#$%&'() #$*'&% +&,& -(.&&' ./%(' 0 111234562784


DISCLAIMER


Ebook ini adalah produk gratis untuk free member website
www.ituh.net. Oleh karena itu ebook ini tidak diperkenankan untuk
dijual, tetapi bebas untuk dishare pada mereka yang
membutuhkan.























9
#$%&'() #$*'&% +&,& -(.&&' ./%(' 0 111234562784


MELATIH MENTAL KAYA DI MASA SULIT

Tidak ada orang yang berharap dilahirkan miskin, atau yang
berharap akan menemui kesulitan finansial dalam hidupnya. Saya
pernah mengalami kesulitan finansial selama 8 tahun, meskipun
hutangnya gak nyampe milyaran. Karena itu saya paham betul
rasanya hidup serba kekurangan uang, bahkan untuk makan saja
harus ngutang.

Sekarang alhamdulillah sudah bebas dari kesulitan finansial
walaupun belum jadi milyarder, dan itu bukan hal yang penting
banget karena yang lebih penting lagi adalah tercukupinya
kebutuhan dan bebas dari rasa kekurangan.

Saya dulu paling benci ketika minta solusi tapi hanya diberi nasehat
Sabar! karena saya butuh duit saat itu juga, bukan minta solusi
berupa disuruh sabar. Tapi sebenarnya sabar itu memang sikap
yang benar, asalkan bukan sabar pasif dalam arti cuma diam
menunggu keajaiban datang. Kita harus sabar dalam ikhtiar, karena
daripada meratapi nasib dan menyalahkan keadaan, lebih baik kita
berfokus pada usaha untuk mengubah keadaan.

Nah, usaha untuk mengubah keadaan tersebut terbagi dua, yaitu
usaha fisik dan usaha hati/mental. Dengan kata lain faktor teknis
dan non teknis. Keduanya saling melengkapi. Kita tidak bisa
melakukan salah satu saja. Berdoa tanpa usaha itu malas namanya,
sedangkan usaha tanpa berdoa itu sombong namanya, karena jadi
melalaikan kita untuk mengingat bahwa Allah lah yang memberikan
rejeki.

Dalam ebook bonus ini saya tidak akan membahas faktor usaha
fisik, karena saya tidak bisa menentukan usaha apa yang bagus
:
#$%&'() #$*'&% +&,& -(.&&' ./%(' 0 111234562784


buat Anda. Sebab tidak semua orang sama, tidak semua orang
harus jadi pengusaha, tidak semua orang harus jadi agen asuransi
atau jadi pebisnis online, atau yang lainnya. Anda lebih tahu usaha
apa yang Anda mampu melakukannya.

Saya akan membahas usaha dari sisi mental saja. Karena bisa
dibilang ini lebih penting. Kenapa begitu? Karena saat kita
melakukan usaha fisik tanpa dibarengi ketenangan hati, kita akan
cenderung dikuasai oleh kecemasan, ketakutan, kegalauan,
sehingga berimbas pada kesehatan fisik juga. Saya paham jika
Anda sering panik, karena saya pun pernah mengalami. Tetapi
kepanikan tidak akan tiba-tiba mengubah keadaan menjadi lebih
baik, karena itu kita pun harus mampu menguasai diri, bukan diri
kita yang dikuasai oleh pikiran dan perasaan negatif.

Saat sulit adalah saat yang tepat untuk melatih mental kaya,
sebagai upaya memantaskan diri menerima keberlimpahan. Karena
keberlimpahan akan bermunculan atau lebih jelas terlihat saat kita
sudah selaras dengan vibrasi keberlimpahan itu sendiri. Sebab
keberlimpahan itu sebenarnya ada di mana-mana, tapi kita tak
mampu melihatnya karena tertutup oleh emosi negatif dan rasa
ngotot untuk mendapatkan solusi yang sesuai keinginan, bukan
yang terbaik sesuai kehendakNya.

Melatih mental kaya di masa sulit tidak akan tiba-tiba membuat duit
jatuh dari langit, tapi akan membantu memudahkan proses
kebangkitan Anda, agar Anda lebih tegar dan lebih sabar
menghadapi keadaan, agar masa sulit tak akan terasa berat bahkan
bisa jadi terasa cepat, dan tahu-tahu Anda sudah berhasil lepas dari
masa sulit tersebut sehingga mungkin Anda akan bertanya-tanya
kemana saja rejeki itu sembunyi selama ini?

;
#$%&'() #$*'&% +&,& -(.&&' ./%(' 0 111234562784


Melatih mental kaya itu banyak cara dan metodenya. Membiasakan
berpikir positif dan afirmasi adalah beberapa metode yang umum
kita dengar. Tetapi tidak semua orang cocok dengan metode ini.
Memaksakan diri berpikir positif disaat sulit tidak selalu mudah,
mengafirmasi diri dengan kalimat Saya kaya, saya sukses, saya
bahagia disaat susah cenderung mendapatkan penolakan dari
bawah sadar, karena kenyataannya tidak sama dengan apa yang
kita afirmasikan.

Nah, latihan mental kaya yang akan saya share ini sebetulnya
sederhana saja, bahkan mungkin sudah sering Anda dengar di
mana-mana, atau sudah pernah Anda pelajari sebelumnya. Tapi
siapa tahu Anda menemukan sesuatu yang baru yang belum Anda
dapatkan sebelumnya.

Latihan mental kaya ini intinya adalah tentang kata kunci sakti
pembuka rejeki yang saya yakin Anda sudah tahu apa kata kunci
sakti tersebut.

BERSYUKUR!

Ya! Karena barangsiapa yang bersyukur, maka akan ditambahkan
nikmat yang bisa kita syukuri. Tetapi masalahnya bersyukur di saat
sulit itu tidak selalu mudah. Karena ego kita cenderung berkata,
Iya, saya memang bersyukur untuk semua yang saya miliki saat
ini. Tapi kansaya butuh duit sekarang! Anak lagi sakit, nanti sore
rentenir mau datang sama preman-premannya, belum lagi debt
collector bank nelpon mulu, hidup saya amat sangat sulit, bla bla
bla.

Ya, fokus orang yang susah selalu pada kesulitannya, bukan pada
kemungkinan terbaik yang akan terjadi. Sehingga bersyukur pun
<
#$%&'() #$*'&% +&,& -(.&&' ./%(' 0 111234562784


ada tapinya. Kalau mengaku bersyukur tapi pake tapi kan
masihkah itu disebut bersyukur? Atau syukur bersyarat?

Kebanyakan orang yang sedang kesulitan akan merasa sebagai
orang yang paling sengsara di dunia, padahal bisa jadi ada yang
lebih parah. Kalau berdasarkan pengalaman pribadi, sebetulnya kita
lebih sering gede lebaynya daripada besar masalahnya.

Kita lebih fokus pada kekhawatiran, ketakutan akan hal-hal yang
belum tentu terjadi tapi kita sudah berani memastikan akan terjadi.
Seolah tidak ada Allah yang bisa membalikkan keadaan, seolah
Allah tak akan menolong kita.

Pikiran dan perasaan negatif inilah yang sebetulnya harus kita
lepaskan terlebih dahulu, agar kita bisa melebur dalam lautan
kemungkinan terbaik yang telah Allah sediakan.

Karena itu, sebagai gerbang pembuka agar kita bisa bersyukur
dengan lebih baik dan lebih ikhlas, maka kita bisa melakukan satu
ritual yang menurut saya penting untuk dirutinkan yaitu

JEDA!

Apa maksudnya?

Istirahatlah sejenak dari memikirkan masalah. Sebagaimana tubuh
yang perlu istirahat, pikiran pun perlu istirahat. Bayangkan saja
kalau Anda seharian mikirin masalah terus-terusan, otot-otot Anda
akan tegang, tubuh Anda kaku, sehingga memicu timbulnya
penyakit-penyakit mulai dari penyakit ringan seperti migrain hingga
penyakit kronis seperti serangan jantung atau stroke.

=
#$%&'() #$*'&% +&,& -(.&&' ./%(' 0 111234562784


Tapi bagaimana bisa saya berhenti memikirkan masalah? Masalah
ya harus dipikirkan solusinya, bukan dibiarin gitu aja!

Kurang tepat, masalah itu bukan untuk dipikirkan, tapi untuk
diselesaikan wkwkwk.

Justru kalau semakin dipikirkan, tidak jarang malah makin buntu,
dan rentan dengan terpikirkannya solusi sesat, seperti ngutang lagi,
jual diri, atau bahkan bunuh diri.

Kalau sudah menyangkut perut apalagi perut anak-anak Anda dan
keluarga Anda tentu saja bukan soal sepele, dan tidak ada yang
melarang untuk ngutang lagi demi kelangsungan hidup mereka.
Saya pun dulu begitu, saat buntu tapi ada perut yang harus diisi,
maka terpaksa ngutang lagi. Hutang tentu saja boleh jika memang
diperlukan. Yang tidak boleh itu adalah hutang yang tidak dibayar-
bayar.

Kembali ke jeda, percaya atau tidak, jeda bisa mengantarkan kita
untuk lebih tenang, dan bisa berpikir lebih jernih. Tidak jarang, jeda
ini juga mengundang hadirnya keajaiban yang tak terpikirkan oleh
logika. Tapi tentu saja perlu diperhatikan bahwa mekanisme
keajaiban tidak selalu berupa sesuatu yang bersifat magical seperti
tiba-tiba ada yang transfer sejumlah uang yang kita butuhkan, atau
tiba-tiba menang undian milyaran. Keajaiban juga bisa berupa
hadirnya ide-ide baik untuk mengatasi kebuntuan, atau juga
hadirnya peluang yang harus ditindaklanjuti.

Lalu bagaimana cara melakukan jeda?

Pada dasarnya setiap hari pun kita sudah melakukan berbagai
macam bentuk jeda yang tak disengaja, atau tidak kita sadari
>
#$%&'() #$*'&% +&,& -(.&&' ./%(' 0 111234562784


bahwa itu adalah jeda. Yang paling gampang adalah tidur misalnya.
Ketika kita tidur, kita istirahatkan tubuh dan pikiran, meskipun pada
prakteknya ada yang pikirannya tetap jalan saat tidur, dalam arti
gelisah saat tidur karena tak bisa berhenti memikirkan kesulitan
hidup. Bawah sadarnya aktif memutar adegan kemungkinan-
kemungkinan buruk yang akan terjadi, sehingga kadang
menyebabkan terjaga di malam hari dan sulit tidur lagi, atau tetap
bisa tidur tapi bangun pagi dalam keadaan lemas serta lelah.

Karena itu kita harus menyengaja untuk melakukan jeda secara
sadar. Dan banyak sekali cara untuk jeda yang intinya berhenti dulu
sejenak dari melarutkan diri dalam kesulitan yang sedang dihadapi,
seperti kita menekan tombol pause saat menonton film yang
sedang diputar melalui DVD player. Di sini akan saya share
beberapa tehnik jeda yang dimaksudkan untuk mengantarkan kita
pada kondisi syukur secara bertahap.

Tapi kalau boleh saya kasih saran, langkah pertama yang bisa Anda
lakukan saat stres karena terbelit masalah keuangan adalah:

Terima Dulu Keadaan!

Ya Anda boleh tidak setuju jika berprinsip kita harus menolak
keadaan sulit. Tapi pengalaman saya berbeda. Menolak keadaan
dan rutin melakukan afirmasi Saya kaya, saya berkelimpahan, itu
seperti membohongi diri sendiri. Perasaan tak akan bohong. Saat
mengatakan itu kebanyakan orang yang sedang kesusahan justru
merasakan perlawanan dari bawah sadar.

Kenapa harus terima keadaan? Pertama karena kita mengalami
kesulitan finansial seringkali diakibatkan ulah kita sendiri, karena
gaya hidup yang berlebihan, manajemen keuangan yang buruk,
?
#$%&'() #$*'&% +&,& -(.&&' ./%(' 0 111234562784


terlalu percaya pada orang lain sehingga ditipu dan uang kita
dibawa lari, atau bahkan ada yang terlalu mudah kasihan pada
orang lain, sehingga ketika ada orang lain kesulitan uang, dia pun
berusaha membantu habis-habisan sampai akhirnya dia sendiri
malah kesusahan uang.

Memang ada juga yang kesulitan uang karena anggota keluarga
yang sakit parah sehingga menghabiskan banyak biaya. Atau ada
yang kena musibah seperti bencana alam, dll. Tapi yang jelas kita
tidak bisa menyalahkan keadaan atau meratapi nasib, lebih baik
berfokus pada perubahan yang lebih baik.

Ikhlas menerima keadaan jika ditinjau dari ilmu energi justru akan
membuat energi negatif mengalir keluar dan tidak tertahan di tubuh
kita. Contoh paling gampang, amatilah wajah orang yang sedang
stres, maka Anda akan melihat wajahnya cenderung suram. Tapi
ketika orang tersebut mulai bisa menerima keadaan, akan terjadi
perubahan di wajah yang kelihatan jadi lebih segar meskipun tidak
sepenuhnya.

Jadi ketika Anda panik, cemas, takut, atau merasakan emosi negatif
lainnya, terimalah dulu keadaan sementara tersebut. Sadari dulu
bahwa inilah yang terjadi saat ini, tapi bukan berarti untuk
selamanya. Atur nafas dan biarkan semua emosi negatif hadir,
entah itu takut, cemas, dan perasaan-perasaan lainnya, terima
kehadiran semua perasaan itu, dan jika Anda ingin menangis
biarkan air mata itu mengalir. Menangis itu manusiawi, terlepas
apakah Anda seorang pria berotot kekar dan berwajah sangar.
Tidak perlu sok kuat atau pura-pura tegar. Jujur pada perasaan
sendiri justru adalah bukti kekuatan, karena kita mampu menerima
perasaan-perasaan yang hadir tersebut.
@A
#$%&'() #$*'&% +&,& -(.&&' ./%(' 0 111234562784


Sekali waktu dalam hidup ini kadang ada saat-saat dimana kita
merasakan ketidakberdayaan dan merasa tak mampu melakukan
apapun selain hanya bisa berserah padaNya. Karena itu, cobalah
terima dulu keadaan saat ini dan ungkapkan penyerahan diri Anda
padaNya. Misalnya seperti ini,

Ya Allah, hamba berserah kepadaMu. Tiada daya dan upaya kecuali
hanya atas izinmu Ya Allah. Hanya Engkau yang Maha Penolong,
aku pasrahkan hidupku padaMu, terjadilah yang terbaik sesuai
kehendakMu

Beri waktu secukupnya untuk menikmati proses penerimaan ini dan
biarkan emosi-emosi negatif tersebut berlalu dengan sendirinya.
Sebut nama Tuhan Anda saat menjalani proses penerimaan ini akan
jauh lebih baik. Tarik nafas panjang, hembuskan perlahan dan
rileks. Jika Anda merasa lebih baik, mulailah tanamkan rasa syukur
bahwa Anda bisa bertahan sejauh ini karena Anda memang kuat
dan pasti bisa lepas dari masalah Anda atas izin Allah.

3 TEHNIK JEDA
Nah, sekarang akan saya share 3 tehnik untuk jeda dari pikiran
yang stres karena memikirkan kesulitan terus menerus.

1. Amati tubuh Anda
Stop pikiran dan segala macam kekhawatiran dengan cara
mengamati tubuh Anda. Amati otot-otot yang tegang dan kaku,
kepala yang terasa panas, leher yang sakit, atau punggung yang
pegal, dll. Amati juga rasa sakit di kepala atau yang terasa di
bagian tubuh lain. Kemudian niatkan untuk rileks mulai dari ubun-
ubun kepala hingga ke ujung jari kaki, atur nafas, lemaskan seluruh
otot yang tegang dan kaku tersebut, biarkan mereka istirahat walau
sejenak.
@@
#$%&'() #$*'&% +&,& -(.&&' ./%(' 0 111234562784


Dan jika Anda sudah bisa rileks, coba rasakan keberadaan setiap
inci bagian tubuh Anda hingga organ-organ dalam tubuh Anda.
Sadari betapa beruntungnya Anda masih diberikan kenikmatan
yang tak terhingga berupa tubuh yang sempurna. Atau paling
gampang cobalah fokuskan ke jantung, rasakan denyutnya, dan
rasakan betapa beruntungnya Anda karena jantung Anda masih
berfungsi dengan baik meski sering berdegup kencang akibat stres.

Ungkapkan rasa syukur Anda untuk nikmat yang mungkin sering
diabaikan ini, padahal nikmat ini jauh lebih berharga dari materi
yang kita cari, bahkan tak bisa dinilai dengan uang. Karena jika
semua organ tubuh masih berfungsi dengan baik, artinya Anda
masih bisa berusaha untuk bangkit dari keterpurukan. Ingatlah
bahwa apa yang tidak membunuh Anda akan membuat Anda
semakin kuat.

2. JEDA Dengan Doa
Pada dasarnya setiap kata, pikiran, dan perasaan kita adalah doa
juga. Artinya kita berdoa setiap saat meski tanpa kita sadari. Nah,
karena umumnya orang yang sedang kesulitan pikirannya
didominasi oleh hal-hal negatif, maka ketika emosi negatif muncul
berhentilah sejenak, lalu ucapkan doa apapun yang baik. Misalnya:

Ya Allah, aku berlindung padamu dari kesulitan hidupku, Ya Allah
aku berserah padaMu, Ya Allah tunjukkan padaku apa yang harus
kulakukan untuk melalui semua ini

Bisa juga jeda dengan dzikir bagi muslim, atau gunakan doa lain
sesuai agama masing-masing. Intinya saat jeda tersebut lepaskan
pikiran tentang kesulitan dan fokus pada doa atau dzikirnya, pada
setiap kata yang terucap dari lisan atau yang diucapkan dalam hati.

@"
#$%&'() #$*'&% +&,& -(.&&' ./%(' 0 111234562784


Kemudian akhiri dengan mengendurkan semua otot yang terasa
tegang, dan rasakan betapa beruntungnya Anda bisa bertahan
sejauh ini, masih sehat, masih punya teman, keluarga, dan jangan
remehkan hal-hal kecil lainnya yang bisa Anda syukuri.

3. Jeda Dengan Menanamkan Keyakinan
Afirmasi Saya kaya, saya sukses, saya bahagia bagi sebagian
orang akan terasa bohong jika diucapkan disaat susah, karena fakta
yang berbeda dengan kata-kata. Karena itu lebih baik kita
afirmasikan hal yang benar-benar nyata yaitu bahwa Allah Maha
Kaya, karena semua rejeki berasal dariNya.

Bahkan meskipun ada sekelumit rasa tidak percaya di hati karena
Anda merasa Allah tidak menjawab doa Anda selama ini, Allah akan
tetap Maha Kaya dan tidak akan mengurangi KuasaNya atas segala
rejeki di seluruh alam semesta. Dan sebenarnya bukan doa Anda
tidak dikabulkan, tapi mungkin karena secara tidak sadar Anda
selalu berprasangka buruk padaNya dengan dominasi pikiran-
pikiran negatif Anda tentang kesulitan hidup Anda, sehingga doa
hasil pikiran negatif itulah yang terkabul.

Lakukan jeda afirmasi keyakinan ini dengan kata-kata seperti
berikut. Boleh Anda modifikasi disesuaikan dengan kenyamanan
Anda. Lakukan saat pikiran negatif datang.

Allah Maha Kaya, Allah Maha Pemberi Rejeki. Meskipun ada rasa
tidak yakin di hati, aku meniatkan, aku memutuskan, dan aku
memilih untuk yakin bahwa Allah Maha Kaya dan Maha Pemberi
Rejeki dari segala arah yang terduga maupun yang tak disangka-
sangka.

@9
#$%&'() #$*'&% +&,& -(.&&' ./%(' 0 111234562784


Fokus pada kata-katanya, resapi kata-katanya, dan atur nafas
sebelum dan sesudah mengucapkan afirmasi keyakinan. Lalu ingat
kembali hal-hal yang bisa Anda syukuri hingga sejauh ini, apapun
bentuknya.
"#$% $%&%' ()%$%* +(,-%&

Tanpa melakukan 3 tehnik jeda yang saya share sebelumnya pun
sebenarnya setiap hari kita sudah sering melakukan jeda tanpa
disadari. Tapi kita belum tahu pentingnya jeda sehingga lebih sibuk
melelahkan diri dengan melebur ke dalam emosi negatif,
membiarkan diri kita dikendalikan oleh emosi.

Contoh dari jeda yang sering kita lakukan tiap hari adalah jeda
berbentuk ibadah ritual. Dalam agama Islam, sholat adalah contoh
yang paling nyata.

Sholat 5 waktu sebenarnya adalah saat kita untuk jeda dari segala
kegiatan duniawi untuk berfokus pada Allah. Waktunya tidak lama
sekitar 5-10 menit saja setiap waktunya, tapi cukup banyak orang
yang menyia-nyiakan kesempatan jeda ini dengan sholat yang
terburu-buru sehingga tidak khusyuk. Padahal dalam sholat banyak
terdapat doa yang sangat luar biasa kalau diresapi artinya.

Saya yakin Anda pasti tahu jika sholat itu seharusnya tenang bukan
terburu-buru. Ketenangan bukan didapatkan setelah sholat, tapi
selama proses sholat dan sesudah sholat. Bahkan sebelum memulai
sholat pun kita harus tenangkan diri dulu, tinggalkan urusan
duniawi di belakang dan berfokus pada Allah.

Nah, jika Anda muslim, manfaatkanlah sholat 5 waktu ini sebagai
momen jeda dari urusan keduniawian termasuk masalah-masalah
@:
#$%&'() #$*'&% +&,& -(.&&' ./%(' 0 111234562784


Anda. Fokus pada Allah, fokus pada sholatnya, bukan fokus pada
masalah-masalah yang sedang dihadapi.

Wajar jika sulit untuk khusyuk, itu manusiawi, tapi setiap kali sadar
bahwa Anda sedang tidak khusyuk, geserlah kembali kesadaran
Anda untuk khusyuk, fokus pada bacaan sholat Anda dan disaat
yang sama belajar untuk memahami arti dari setiap bacaan serta
jangan terburu-buru agar bisa membantu terciptanya kekhusyukan.
Saya juga masih belajar dalam hal kekhusyukan ini. Jadi mari
sama-sama belajar.

Jika dilakukan dengan benar, maka akan menghasilkan ketenangan
selama sholat dan sesudah sholat, bukan tidak mungkin optimisme
akan muncul dan makin yakin akan pertolongan Allah, serta makin
sadar bahwa selama ini Allah begitu sayang pada Anda sehingga
rasa syukur pun muncul secara alami.

Jika Anda beragama selain Islam mungkin ada ibadah ritual lain
yang bisa Anda lakukan secara rutin beberapa kali setiap hari,
entah itu meditasi, atau ibadah lainnya. Yang jelas, lakukanlah
dengan fokus pada ibadah yang Anda lakukan, dan fokus pada
Tuhan Anda.

Saya merasakan bahwa jeda sangat membantu untuk
menenangkan diri saat menghadapi kesulitan. Bagi saya pribadi,
disaat jeda cukup sering terjadi munculnya ide-ide kreatif untuk
menghasilkan uang. Kadang ada juga yang berbentuk keajaiban
seperti munculnya peluang yang tak disangka-sangka, atau dapat
orderan saat butuh. Itulah yang dinamakan penghasilan pas-pasan.
Pas butuh pas ada wkwkwk.

@;
#$%&'() #$*'&% +&,& -(.&&' ./%(' 0 111234562784


Selalu ikuti jeda dengan syukur. Kita lakukan jeda, kemudian ingat-
ingat atau amati segala hal yang bisa kita syukuri. Rasakan syukur
yang natural, bukan yang dibuat-buat dan bukan syukur yang ada
tapinya. Dan tentu saja jangan cuma jeda setiap saat, nanti nggak
kerja-kerja. Tetaplah berusaha, tetaplah bekerja, namun dengan
hati yang senantiasa berserah kepadaNya. Karena hasil usaha kita
Allah lah yang menentukan. Tetapi apa yang akan dapatkan
InsyaAllah akan sepadan dengan apa yang kita upayakan. Dalam
hal ini upaya untuk meraih kebebasan finansial, dan juga upaya
untuk semakin mendekatkan diri padaNya.

Nah, di manapun posisi Anda jika Anda sedang kesulitan saat ini,
entah masalah Anda memang besar atau hanya dibesar-besarkan,
jika Anda bertahan sejauh ini, itu karena Anda memang mampu,
dan Anda tak akan mati karenanya.

What dont kill you make you stronger

Demikianlah akhir dari ebook cara melatih mental kaya disaat sulit
ini, yang intinya adalah pandai-pandai bersyukur meski dalam
kondisi sesulit apapun, karena akan tetap lebih banyak hal yang
patut kita syukuri dibandingkan derita untuk diratapi.

Orang yang bermental kaya adalah orang yang pandai bersyukur
meski disaat sulit, dan akan lebih bersyukur lagi saat
keberlimpahan menghampiri hidupnya.

Agar kita lebih mudah bersyukur saat sulit, maka lakukanlah jeda
terlebih dahulu, dan biarkan rasa syukur itu muncul secara alami.
Tetaplah berdoa dan tetaplah berusaha. Banyak-banyaklah
meminta, tapi lebih perbanyak lagi rasa syukurnya. InsyaAllah
hidup Anda akan semakin membaik. Ituh!

Anda mungkin juga menyukai