Anda di halaman 1dari 14

META PROGRAM SENI MEMAHAMI SESEORANG

Manusia mudah termotivasi dengan kuntungan, pada konteks tertentu. Bisa saja
seseorang termotivasi oleh ketakutan, pada konteks yang lain. Presuposisi, "we
evaluate behaviour and change in terms of context and ecology" (kita harus memahami
dan mengubah prilaku berdasarkan konteksnya).

A. APA 'SIH' META PROGRAM ITU?


Meta Program, disebut 'meta' karena ia adalah program yang diatas program-program
lain yang ada di dalam diri. Meta program mirip dengan metode 'profiling' dalam
psokologi, karena berusaha 'membaca' manusia dan 'mengelompokkan' ke dalam beberapa
'tipe'. Bedanya, pengelompokan dan tipe dalam meta program tidak dengan cara
'geblokan', melainkan dalam konteks ia berada. Meta program mengajak untuk
'membaca' sekalian secara fleksibel berkomunikasi dengan manusia, tidak ada benar-
salah, yang ada hanyalah di konteks mana sebuah meta program tepat dan di konteks
mana yang kurang efektif. Dengan meta program, 6 pilar NLP dapat dijalani dengan
mudah, misalnya:

- Outcome
Tung D. Waringin pernah berkata "manusia itu cuma cari nikmat dan menjauhi
sengsara" dan merumuskan 'goal' dengan kenikmatan yang didapat kalau tercapai
sekaligus kesengsaraan jika tidak tercapai.

- Rapport
Dengan meta program memungkinkan untuk berkomunikasi menggunakan 'bahasa' lawan
bicara. Membagun keakraban dengan 'rapport', dan 'rapport' dibangun dengan
'pacing', dan 'pacing' akan lebih mudah dengan memahami meta program.

- Sensory Acuity
Dengan memahami meta program, kalibrasi akan berjalan lebih mudah dan sistematis,
sebab ketika seseorang berada dalam meta program tertentu, akan muncul sinyal
nonverbal yang mendukung program tersebut.

- Fleksibelitas
Daripada menyampaikan target dengan meta program sendiri, cobalah memahami meta
program orang lain, dan mengkomunikasikan target dengan meta program mereka. Jika
berkomunikasi dengan banyak orang, gunakan kalimat yang mencakup semua, sebab meta
program sering disebut 'the language of influence' (bahasa mempengaruhi).

B. DARI MANA META PROGRAM BERASAL?


Leslie Cameron-Bandler penggagas awal dari riset mendalam mengenai meta program.
Saat Lesie Cameron menerapi klien dengan NLP, teknik tampak magis pada beberapa
klien tapi rupanya pada klien lain tidak bisa. "Kegagalan" ini yang memicunya
bekerja sama dengan Richard Bandler mengumpulkan meta program. Mereka menemukan
meta program sangat ampuh untuk mengganggu, bahkan menyabotase proses perubahan.
Lalu Tad James-Wyatt Woodsmall dan L. Michael Hall-Bob Bodenhammer melanjutkannya.
Pengembangan Meta Program berlanjut hingga melahirkan alat bantu yang memudahkan
individu maupun dimanfaatkan organisasi. Rodger Bailey dan Ross Stewart kemudian
mengadaptasi meta program dalam dunia bisnis yang dikenal LAB profile. Shelle Rose-
Charvet menggunakan meta program dalam konteks persuasi dengan konteks budaya.

C. JADI, APA SEBENARNYA META PROGRAM ITU?


Meta program adalah 'program' yang digunakan dalam sistem pikiran dan tubuh untuk
melakukan input dan memproses informasi. Meta program terbentuk dari pikiran-
perasaan yang diulang-ulang dalam diri. Karena meta program beroperasi di level
'meta' terhadap pikiran, maka program tersebut berfungsi sebagai:
- Alat sortir setiap kali akan mempersepsi.
- Memperhatikan hal-hal yang dianggap penting.
- Memasukkan dan memproses stimulus.
D. META PROGRAM ALA LAB PROFILE
Ada puluhan meta program yang ditemukan pakar NLP sejak pertama kali dipelajari
oleh Leslie Cameron Bandler dan Richard Bandler. L. Michael Hall dalam bukunya
"Figuring Out People" berhasil mengumpulkan 60 meta program yang ditelaah para ahli
dan temuannya sendiri. Rodger Bailey mengembangkan meta program dalam konteks
bisnis, paling universal, secara empiris dengan metode ilmiah ala akademis, yang
disebut LAB (language and behaviour profile). Meta program sebenarnya mencermati
struktur bahasa seseorang untuk dapat memprediksi perilaku yang akan dilakukan
dalam konteks tertentu. 'Rapport' dapat dibangun dan mempengaruhi pola pikir dan
perilaku orang lain dan menggunakan struktur bahasa sesuai meta program yang ia
gunakan. Untuk mempelajari lebih lengkap mengenai LAB Profile, bisa membaca bukunya
Shelle Rose Carvet dengan judul "words that change Mindst". Dalam LAB Profile,
Rodger Bailey menyortir puluhan meta program menjadi 14 meta program saja, dengan 2
klompok besar, yaitu 6 Ciri Sifat Motivasi dan 8 Gaya Kerja, yaitu:

6 Ciri Sifat Motivasi


Berikut cara mengenali saja yang bisa memotivasi manusia:

1. PROAKTIF dan REAKTIF

Tipe PROAKTIF adalah orang cepat mengambil keputusan langsung, sedangkan tipe
REAKTIF adalah yang suka menunggu keputusan dari orang lain atau menunggu hingga
datang situasi yang tepat.

-Mengenali polanya:
Tipe PROAKTIF banyak menggunakan kalimat kalimat pendek, memegang kendali
kehidupannya, jelas dan to the point.

Sedangkan Tipe REAKTIF banyak berbicara dengan kalimat kalimat panjang, banyak
menggunakan kalimat kalimat pasif, merasa dunia yang mengatur mereka.

-Cara Mempengaruhinya:
Tipe PROAKTIF dengan menggunakan banyak kata kata seperti:
"Lakukan saja"
"Terjun bebas"
"Langsung"
"Mengapa harus menunggu?"
"Sekarang juga"
"Ambil inisiarif"
"Ambil peran"
"Tunggu apa lagi?"
"Selasaikan sekarang"
dll.

Tipe REAKTIF dengan menggunakan banyak kata kata seperti:


"Mari kita pikirkan hal ini"
"Sambil kamu memikirkan ini"
"Kamu harus benar benar memahami"
"Ini akan memberimu jawaban"
"Pikirkan kembali keputusanmu"
"Kamu mungkin bisa mempertimbangkan"
dll.

Lebik cocoknya:
Tipe PROAKTIF membutuhkan keputusan tepat dan taktis, tanpa perlu pikir panjang
lagi.

Tipe REAKTIF akan betah berlama lama mengurai data dan analisa.
2. KRITERIA

Adalah standar yang digunakan seseorang untuk menganggap suatu hal yang bagus,
jelek, benar, salah dll.

Mengenali polanya:
Tanyakan beberapa hal berikut:

"Apa yang kamu inginkan dari sebuah.. (pekerjaan, keluarga, hubungan)?"

"Apa yang penting dari sebuah..?"

"Apa yang harus ada dalam sebuah..?"

*Catatan: perlu diskusi debih dalam dengannya untuk menemukan kriteria paling
penting.

Teknik mempengaruhi:
Gunakan kata kata dalam kriteria tersebut secara tepat sama dengan kata kata
aslinya. Ingat, tepat sama!

Kegunaan KRITERIA:
Kita (manusia) makhluk kriteria dalam berbagai konteks. Untuk mengambil keputusan
di dalam konteksnya, gunakan saja kriteria yang udah kamu temukan. Lebih mantap
lagi dengan menggunakan permainan menghayal hayal agar terdramatisi efek
kriterianya.

3. MENDEKATI dan MENJAUHI

Tipe MENDEKATI sangat fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai. Sementara Tipe
MENJAUHI bergerak karena menghindari kondisi yang tidak diinginkannya.

-Mengenali Polanya
Kamu bisa bertanya:

"Mengapa memiliki kriteria (sudah dibahas sebelumnya) tersebut sangat penting


bagimu?"

Atau

"Apa yang akan terjadi pada dirimu jika kriteria tersebut terpenuhi?"

Maka orang Tipe MENDEKATI suka menjabarkan tujuan tujuan yang ingin mereka capai
atau hal hal yang bisa mereka dapatkan. Sedangkan orang Tipe MENJAUHI, jawabannya
mengenai hal hal yang ingin mereka hindari. Mereka tidak ingin menghadapi masalah
masalah.

-Teknik Mempengaruhi
Tipe MENDEKATI dengan kata kata:
"Mendapatkan'
"Mencapai"
"Termasuk didalamnya"
"Memungkinkan kamu untuk"
"Keuntungan"
dll.

Tipe MENJAUHI pakailah kata kata:


"Menghindari"
"Tidak akan mengalami"
"Memperbaiki"
"Menjagamu dari"
"Tidak sempurna"
"Mari kita cari tau di mana kesalahannya"
dll.

-Cocoknya
Tipe MENDEKATI cocok untuk pencapaian melebihi target, salesmen.

Tipe MENJAUHI cocok untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul.

4. INTERNAL dan EKSTERNAL

Tipe INTERNAL memutuskan sendiri keinginannya alias ambil keputusan sendiri, tetap
yakin dengan pilihannya, mempertahankan pilihannya, suka mengkritik penilaian orang
lain, banyak menanyakan penilaian orang lain, tidak butuh penghargaan orang lain.

Sedangkan Tipe EKSTERNAL banyak membutuhkan pendapat dan masukan dari orang lain
untuk mengambil keputusan, mengharapkan penilaian yang diberikan oleh orang lain,
tidak punya standar nilai, senang jika orang lain yang memutuskan, kesulitan untuk
melanjutkan aktivitas ketika belum ada hasil dari luar.

-Cara Mengenali Pola


Ajukan pertanyaan pancingan:

"Bagaimana kamu tau bahwa kamu sudah melakukannya dengan baik?"

"Bagaimana reaksimu ketika dapat masukan dari mereka (orangtua, guru atau
sahabat)?"

"Siapa saja yang kamu libatkan untuk mengambil keputusan itu?"

"Jika kamu merasa sudah melakukan pekerjaan dengan baik, tapi kamu dikritik
seseorang yang kamu hormati, bagaimana reaksimu?"

Atau

"Dimana kamu tau bahwa .... ?"

Cukup gunakan kepekaan sensorikmu (ini juga ada dalam ilmu NLP) untuk mengamatinya.

-Teknik Mempengaruhi
Tipe INTERNAL gunakanlah kata kata:
"Hanya kamu yang dapat memutuskan"
"Semua terserah kamu"
"Saya sarankan kamu untuk memikirkan"
"Coba sendiri dan kemukakan pendapatmu"
"Inilah yang kamu butuhkan"
"Silahkan putuskan sendiri"
dll.

Tipe EKSTERNAL gunakanlah kata kata:


"Orang lain sudah menggunakan"
"Produk ini telah diuji oleh"
"Aku sarankan kamu untuk"
"Para ahli mengatakan"
dll.
Konteks yang cocok:
Tipe INTERNAL cocok dengan sesuatu yang tidak boleh dipengaruhi oleh orang lain,
selain oleh data yang mereka temukan sendiri, Seorang Hakim.

Tipe EKSTERNAL cocok dengan sesuatu yang selalu menuntut masukan dari orang lain.
Costumer service, sales, public relations, cukur rambut atau salon.

5. OPTIONAL dan PROSEDURAL

Tipe OPTIONAL akan termotivasi bila banyak kesempatan dan pilihan yang ada, selalu
ada cara baru, senang mambuat prosedur dan sistem kerja tapi kesulitan untuk
mengikutinya, mengemukakan ide ide tak terbatas, sering melanggar aturan, senang
untuk memulai satu ide atau gagasan baru, senang akan perkembangan daripada
melakukan kegiatan pemeliharaan secara terus menerus, malas membuat komitmen.

Sedangkan Tipe PROSEDURAL senang untuk mengikuti aturan, meyakini ada satu cara
yang benar benar tepat untuk melakukan sesuatu, sekali menemukan cara maka akan
diikutinya terus menerus, lebih senang mengetahui "bagaimana" cara melakukan
sesuatu daripada "mengapa" sesuatu dilakukan dengan cara tertentu, seperti prosedur
yang selalu memiliki awal dan akhir, akan memulai dan menyelesaikan apa yang sudah
dimulai, yang paling penting adalah titik akhirnya, merasa bersalah jika melanggar
aturan.

-Mengenali Pola
Buat pertanyaan acuan:

"Mengapa kamu memilih .... ?"

Tipe OPTIONAL memberikan jawaban berupa daftar alasan yang dia miliki. Semantara
Tipe PROSEDURAL mengganti kata 'mengapa' dengan kata 'bagaimana', trus memberikan
jawaban berupa langkah demi langkah atau bahkan sebuah cerita hingga sampai
keputusannya untuk memilih.

-Teknik Mempengaruhi
Tipe OPTIONAL pengaruhi dengan daftar pilihan yang bisa mereka ambil, kesempatan
yang bisa mereka dapatkan, termasuk kesempatan untuk memperluas pilihan yang sudah
ada. Izinkan mereka untuk mencari cara baru atau keluar dari aturan baku. Gunakan
kata kata:
"Alternatif"
"Itu adalah satu cara"
"Berikut ini beberapa pilihan"
"Langit adalah batasnya"
"Tak terbatas"
dll.

Sedang Tipe PROSEDURAL biarkanlah mereka untuk tidak memilih, tunjukkan prosedur
yang harus dilalui, beritahu merka 'bagaimana' harus melakukan sesuatu. Mainkan
kata katamu seperti:
"Cara yang benar adalah"
"Pertama.. kedua.. setelah itu"
"Dapat diandalkan"
"Cara menggunakannya"
"Ikuti saja petunjuknya"
"Ini adalah metode yang telah teruji"
dll.

Konteks yang cocok:


Tipe OPTIONAL dapat menelurkan ide ide baru, melakukan eksplorasi, berinovasi,
kreatif, andalkan mereka dalam perbaikan kinarja karena mereka tidak pernah puas
dengan satu cara yang pernah dianggap terbaik. Namun jika tampa rekan implementor,
ide idenya tidak akan terlaksana sempurna.

Tipe PROSEDURAL gunakan untuk kualitas pekerjaan, tidak akan bosan dengan prosedur
yang baku, butuh rekan OPTIONAL untuk mengamati apakah prosedur yang dilaksanakan
sudah merupakan yang terbaik karena ia sering terjebak dalam rutinitas sehingga
sulit untuk perbaikan kinerja.

6. PERSAMAAN dan PERBEDAAN

Tipe PERSAMAAN tipenya senang untuk melihat hal hal yang sama, menyukai situasi dan
kondisi yang sama, kurang suka dengan perubahan, menolak perubahan. Sedangkan Tipe
PERBEDAAN tipenya justru amat menyenangi perubahan, suka perubahan yang konstan dan
besar, menghindari situasi dan kondisi yang statis dan stabil.

Diantara keduanya ada juga Tipe PERSAMAAN-PERBEDAAN yaitu orang yang dapat
menikmati stabilitas, senang dengan perubahan yang evolutif, perlahan tapi pasti,
menghindari perubahan besar yang terlalu drastis tapi nyaman jika dilakukan secara
progresif dan bertahap.

-Mengenali Pola
Kamu dapat bertanya:

"Apa hubungan antara (konteks lama) dengan (konteks sekarang)?"

*Ingat! Gunakan kata 'hubungan' agar netral supaya membuka jawaban.

Atau kamu dapat menanyakan seberapa sering mereka melakukan perubahan. Kamu juga
bisa menanyakan pernyataan yang sama dalam hal rekreasi, makanan, tempat tinggal
dll.

-Teknik Mempengaruhi
Tipe PERSAMAAN gunakan kata kata seperti:
"Sama seperti"
"Secara umum"
"Seperti biasa kamu lakukan"
"Seperti sebelumnya"
"Tidak berubah"
"Sebagaimana kamu tau"
"Mempertahankan"
"Memelihara"
"Persis seperti"
dll.

Tipe PERBEDAAN pakailah kata kata ampuh seperti:


"Lebih"
"Lebih baik"
"Kurang dari"
"Sama kecuali"
"Bertahap"
"Sama tapi lebih baik"
"Bertumbuh"
dll.

Konteks yang cocok:


Tipe PERSAMAAN butuh konsistensi dan kualitas yang standar, ingin kerapian dokumen
dan data terjamin, relatif monoton dari hari ke hari. Call center.
Tipe PERBEDAAN ingin menjadi seorang profesional dalam pengembangan produk baru,
strategi persamaan baru. Seniman tulen.

Demikian penjabaran tentang 6 CIRI CIRI SIFAT MANUSIA. Ada banyak lagi sih, namun
yang sangat efektif ditemukan adalah yang diatas. Dengan kata lain, materi diatas
sudah mewakili keseluruhan dan lebih simple.

7 Gaya Kerja Manusia


Bagaimana mempertahankan sebuah motivasi? Dengan cara:

1. SPESIFIK dan UMUM

Tipe SPESIFIK mengolah informasi dalam satuan potongan yang kecil kecil (small
chuck), lebih perhatikan pohon pohon daripada gunung, berurutan (sekuensial) dari A
ke B ke C ke D dan seterusnya, langkah demi langkah, detail, kesulitan mengelola
prioritas, cendrung memulai dari awal daripada menyambung lagi. Bedanya dengan Tipe
PROSEDURAL yang bisa jadi tidak mengikuti urutan, sedangkan Tipe SPESIFIK yang akan
mengurutkan selayaknya SOP (Standard Operation Prosedure).

Tipe UMUM lebih mudah memahami garis besar, idenya sering tidak beraturan, baginya
yang penting tersampaikan semua ide secara utuh, lebih memperhatikan hutan daripada
pohon pohon, akan terjebak dalam kondisi yang lebih eksekusi.

-Mengenali Pola
Kenali pola yang dimunculkan hanya dalam pembicaraan.

Tipe SPEAIFIK akan memunculkan urut urutan, perjalanan langkah demi langkah,
detail, sering mengucapkan nama orang, nama tempat, kejadian. Jika terganggu ia
cendrung mengulangi lagi ceritanya dari awal.

Tipe UMUM akan mengutarakan berbentuk gambaran besar, secara acak, absrak, konsep,
senang meringkas, kalimatnya sederhana, kurang detail.

-Teknik Mempangaruhi
Tipe SPESIFIK sertai detail dan urut urutan. Gunakan kata kata:
"Tepatnya"
"Spesifiknya"
"Khususnya"
dll.

Tipe UMUM bicaralah dengan menggunakan gambaran besar dan ringkas. Tinggalkan
detailnya.

Ini bertujuan agar komunikasimu berjalan lebih baik, agar orang lain merasa
dipahami, dan kamu lebih empatik dalam mengemukakan pendapatmu.
Keren kan..!!

-Konteks yang Cocok


Tipe SPESIFIK lebih cocok dibagian keuangan.

Tipe UMUM lebih cocok di organisasi.

2. DIRI SENDIRI dan ORANG LAIN

Tipe DIRI SENDIRI banyak fokus pada apa yang terjadi dalam pikiran dan perasaannya
saja, kurang emosional, kurang berekspresi, merespons beedasarkan apa yang
menurutnya benar, lebih mudah percaya berdasarkan APA yang orang lain katakan dari
pada mengamati bagaimana (bahasa tubuh, nada suara, gestur) mereka menyampaikannya,
mereka sulit untuk membangun keakraban karena tak tertarik dengan nonverbal orang
lain, mereka ahli dibidang teknis.

Tipe ORANG LAIN memiliki refleks otomatis terhadap prilaku lawan bicara, suka
merespon dengan ekspresi (wajah, gerakan tubuh dan perubahan nada suara yang
jelas), mudah mengerti dalam pembicaraan sebab lebih peka terhadap respons lawan
bicara, mudah membangun keakraban.

-Mengenali Pola
Tidak ada pertanyaan khusus sebab lebih banyak muncul dalam bentuk bahasa tubuh.

Tipe DIRI SENDIRI akan kurang merespons, tidak ada ekspresi wajah khusus selama
pembicaraan, lebih beraksi terhadap ISI dari pembicaraan daripada CARA berbicara.

Tipe ORANG LAIN akan merespons baik ISI maupun CARA menyampaikan pesan kepada lawan
bicara, mereka sangat baik menggunakan bahasa nonverbal seperti anggukan kepala,
relatif lebih ekspersif (berekspresi).

-Teknik Mempengaruhi
Tipe DIRI SENDIRI fokuslah pada isi dari pembicaraan. Sesuaikanlah pembicaraan
dengan kriteria dan keyakinannya.

Tipe ORANG LAIN pengaruhilah jika sudah dalam keakraban yang cukup dalam.

-Konteks yang Cocok


Tipe DIRI SENDIRI cocok dalam kerjaan seorang ahli, teknis, TI, pabrik dll.

Tipe ORANG LAIN cocok dibidang sales/markering, DSM, tipe generalis lainnya.

3. PERASAAN dan PIKIRAN

Tipe PERASAAN mampu memunculkan respons yang emosional, mudah berempati, mampu
berlama dalam kondisi emosi, lebai atau berlebihan.

Tipe PIKIRAN kurang memunculkan respons emosional dalam situasi, kurang berempati,
tenang dan tidak panik meski situasi menegangkan.

Diantara keduanya ada Tipe PILIHAN yaitu mudah berempati namun disaat yang lain
bisa berperilaku dingin ketika dibutuhkan.

-Mengenali Pola
Ajukan pertanyaan:

"Ceritakan sebuah situasi ketika kamu mengalami sebuah masalah"

Tipe PERASAAN akan menampakkan emosionalnya ketika menjelaskan sebuah situasi yang
sulit.

Tipe PIKIRAN semua akan tampak datar.

Tipe PILIHAN tampak berubah ubah sesuai kendali.

-Teknik Mempengaruhi
Tipe PERASAAN buatlah bergairah dan fokus pada emosinya.

Tipe PIKIRAN tunjukkan fakta fakta logis bersama data data pendukungnya, Mainkan
statistik serta gunakan akal sehat dalam pembicaraan.

ORANG PILIHAN gunakan pola kalimat yang mengindikasikan kemampuanmu untuk


mengendalikan emosimu.
-Konteks yang Cocok
Tipe PERASAAN banyak dibidang seni.

Tipe PIKIRAN banyak dibidang konseling dan pilot pesawat terbang.

Tipe PILIHAN menikmati pengalaman secata emosional tapi sekaligus mengendalikan


emosinya ketika dibutuhkan. Pekerjaan yang butuh keakraban dan empati.

4. INDEPENDEN dan JARAK dan KOOPERATIF.

Tipe INDEPENDEN senang bekerja sendiri dengan tanggung jawab khusus, terganggu jika
bagi pekerjaan dengan orang lain, senang kerja diruangan terturup, jika digabung
dengan tipe INTERNAL maka bisa sering lupa untuk berkonsultasi dengan orang lain.

Tipe KOOPERATIF senang bekerja sama dan berbagi tanggung jawab, baginya kesatuan
tim diutamakan.

Tipe JARAK ingin wilayah kerja yang jelas juga ingin orang lain terlibat
bersamanya, lebih produktif berbagi tanggung jawab yang jelas tapi kinerjanya akan
menurun drastis ketika harus bekerja sendiri.

-Mengenali Pola
Jika sempat bicara dengannya, katakan:

"Ceritakan padaku sebuah pengalaman yang (kriteria mereka)"

Tunggu jawabannya dan lanjutkan dengan:

"Apa yang kamu sukai dari hal itu?"

Tipe INDEPENDEN akan memunculkan kata kata "saya yang melakukannya", "tanggung
jawab saya", "diri saya sendiri" dll.

Tipe KOOPERATIF akan mengatakan "kita", "kami", "tugas kita", "bersama sama" dll.

Tipe JARAK akan mengatakan:


"Ada orang lain tapi aku yang menyelesaikannya".

-Teknik Mempengaruhi
Tipe INDEPENDEN pengaruhi dengan kata kata seperti:
"Mengerjakan sendiri"
"Selesaikan sendiri"
"Tanpa gangguan orang lain"
"Tanggung jawab penuh"
dll.

Tipe KOOPERATIF, kata kata yang berpengaruh adalah:


"Kita"
"Kami"
"Semua orang"
"Tim"
"Mari bersama sama"
dll.

Tipe JARAK dapat memakai kata:


"Kamu yang mengkoordinasi"
"Mereka akan terlibat tapi ini adalah tanggung jawabmu"
"Kamu akan memimpin"
"Tanggung jawabmu adalah A dan mereka adalah B"
dll.

-Konteks yang Cocok


Tipe INDEPENDEN untuk berada dalam ruang kerja sendiri, IT programer, seniman,
penulis, virtual office.

Tipe KOOPERATIF dan Tipe JARAK cocok dalam perusahaan yang butuh teamwork,
oranisasi, saling melengkapi satu dengan lainnya.

5. ORANG dan BENDA

Tipe ORANG lebih memperhatikan perasaan dan pikiran diri sendiri dan orang lain,
baginya lebih penting adalah apa yang dirasakan saat bekerja, menilai secara akurat
apa yang dirasakan oleh tim.

Tipe BENDA fokus pada produk, hasil akhir, ide ide, peralatan dan berbagai sistem.
Baginya emosi tidak punya tempat dalam sebuah pekerjaan, orientasi tugas amat
tinggi, ingin menyelesaikan tugas sesuai target yang diinginkan.

-Mengenali Pola
Gunakan pertanyaan seperti INDEPENDEN DAN KOOPERATIF, namun perhatikan jawabannya:

Tipe ORANG jawabannya mengarah pada orang orang yang terlibat, perasaan, emosi,
menyebutkan nama orang secara personal.

Tipe BENDA jawabannya mengarah tentang proses, sistem, peralatan, ide, tugas tugas,
tujuan, hasil akhir.

-Teknik Mempengaruhi
Tipe ORANG harus gunakan kata kata personal, menyebutkan nama, perasaan, emosi,
pengalaman pribadi.

Tipe BENDA pengaruhi dengan kata kata seperti:


"Sistem"
"Tugas"
"Tujuan"
"Proses"
"Hasil akhir"
"Penyelesaian tugas"
"Fokus pada tugas"
dll.

-Konteks yang Cocok


Tipe ORANG cocok di bidang sales/marketing, human resource.

Tipe BENDA cocok dalam bidang engineer.

Jika di bidang staf atau manager, kedua tipe ini dibutuhkan dengan saling
melengkapi.

6. LIHAT dan DENGAR dan BACA dan LAKUKAN

Tipe LIHAT senang melihat sendiri untuk meyakini sesuatu. Memiliki kepekaan yang
tinggi dalam hal memperhatikan sesuatu yang kasat mata.

Tipe DENGAR lebih senang mendengarkan penjelasan akan sesuatu. Sangat peka dengan
berbagai hal yang ia dengar. Bahkan bisa menemukan ketidak beresan mesin hanya
dengan mendengarkan bunyinya saja.
Tipe BACA lebih suka membaca suatu laporan untuk menguatkan keyakinannya. Mudah
menyerap berbagai informasi berdasarkan data data sekunder yang telah diolah.

Tipe LAKUKAN tidak akan puas sebelum mencobanya sendiri.

-Mengenali Pola
Ajukan pertanyaan:

"Dari mana kamu tahu bahwa seseorang sudah melakukan (konteks) dengan baik?"

Tandai jawabannya dengan menemukan jawaban berkisar apa yang mereka lihat, apa yang
mereka dengar, yang mereka baca, atau yang mereka buktikan sendiri.

-Teknik Mempengaruhi
Tipe LIHAT dengan menunjukkan sesuatu, ajak untuk melihat dengan matanya sendiri,
gunakan kata seperti:
"Lihat"
"Tunjukkan"
"Jelas"
"Gambar"
"Terang"
"Gelap"
"Berwarna"
"Kabur"
dll.

Tipe DENGAR menjelaskan kepadanya dengan mengajaknya untuk berbicara, meminta


mereka mendengar dari sumbernya, dapat menggunakan kata:
"Dengar"
"Berbicara"
"Mengatakan"
"Bertanya tanya"
"Berdialog"
"Berdering"
"Berisik"
"Ritme"
"Nada"
dll.

Tipe BACA harus menunjukkan sesuatu yang bisa ia baca seperti brosur, buku dll.

Tipe LAKUKAN harus langsung ajak mereka untuk merasakan sendiri sebuah pengalaman.
Mainkan kata kata seperti:
"Menyentuh"
"Memegang"
"Menggenggam"
"Berhubungan"
"Panas"
"Dingin"
"Hangat"
"Mencoba"
dll.

-Konteks yang Cocok


Tipe LIHAT jika dikombinasikan dengan Tipe DETAIL akan cocok untuk menjadi seorang
quality controller yang baik, pekerja seni lukis, fotografi.

Tipe DENGAR cocok sebagai musisi atau seniman musik.


Tipe BACA terampil dalam membuat kesimpulan yang baik, mampu dalam merangkai
berbagai fakta yang awalnya tampak berantakan.

Tipe LAKUKAN bisa dari pekerjaan mystery shopper, pelayanan, profesi memerlukan
aktivitas fisik seperti olahragawan, koki.

7. OTOMATIS dan JANGKA WAKTU dan JUMLAH dan KONSISTENSI

Tipe OTOMATIS meyakini hanya dengan sekali kejadian, Hanya sedikit informasi saja
yang dibutuhkan sebelum mengambil keputusan.

Tipe JANGKA WAKTU membutuhkan waktu atau melewati jangka waktu tertentu untuk
memutuskan suatu keputusan, yang menjadi ukuran adalah jangka waktunya.

Tipe JUMLAH KEJADIAN membutuhkan jumlah kejadian dulu sebagai syarat keyakinan
untuk sebuah keputusan, namun tidak bergantung pada variable lama waktunya.

Tipe KONSISTEN tidak pernah yakin akan sesuatu, baginya sebuah kejadian merupakan
kejadian yang baru dan membutuhkan analisis yang mendalam.

-Mengenali Pola
Gunakan pertanyaan:

"Berapa kali kamu harus (melihat, mendengar, membaca, melakukan) sebelum kamu
yakin?"

Tipe OTOMATIS jawabannya dapat secara langsung dan merasa cukup dengan satu
pengalaman saja.

Tipe JANGKA WAKTU jawabannya dengan menetapkan rentang waktu tertentu, ketika
terpenuhi maka ia lebih yakin.

Tipe JUMLAH jawabannya menunjukkan jumlah tertentu.

Tipe KONSISTEN berusaha untuk menyelami setiap kejadian sebab ia tidak pernah
bernar benar merasa yakin. Bukan orang yang bisa puas dengan sebuah pencapaian
tertentu.

-Teknik Mempengaruhi
Tipe OTOMATIS dapat menggunakan kata kata:
"Kamu dapat mengasumsikan"
"Segera putuskan"
"Tentukan sekarang"
dll.

Tipe JANGKA WAKTU bisa mendayagunakan jangka waktu menjadi standardnya.

Tipe JUMLAH bisa gunakan angka spesifik menjadi standardnya.

Tipe KONSISTEN mudah dipengaruhi dengan kata:


"Coba dulu"
"Setiap kali"
"Selalu stabil"
"Buktikan sendiri"
dll.

-Konteks yang Cocok


Tipe OTOMATIS cocok dalam kondisi mendesak.
Tipe JUMLAH pekerjaan yang menghendaki standar kualitas atau standar operasi
tertentu, seperti melakukan pengecekan dalam jumlah yang telah disepakati.

Tipe WAKTU cocok dalam bidang pertanian.

Tipe KONSISTEN cocok dalam bidang business development, pekerjaan yang membutuhkan
ide ide yang tiada henti, selalu berinovasi tiada henti demi tantangan dunia usaha
yang selalu berubah.

E. META PROGRAM IN ACTION


Meta Program saat ini banyak dikembangkan sebagai alat asesmen psikologis karena
bersifat praktis dan aplikasinya lebih banyak lagi (jika ingin lebih detail,
nantikan buku baru bang teddi, Mastering NLP). Adapun beberapa poin meta program,
diantaranya:

- Konseling Karir
Dengam memahami meta program yang digunakan dalam konteks pekerjaan akan memiliki 2
kelebihan:
Memilih pekerjaan sesuai meta program yang dominan.
Memilih dengan jelas tentang hal-hal apa saja yang perlu dikembangkan, jika
berkarier di pempat yang bukan meta program dominan.

- Analisis Budaya Perusahaan dan Manajemen Perubahan


Dengan menandai kata-kata yang menjadi simbol, akan mudah menemukan meta program
yang digunakan sebuah organisasi.
Lanjutkan untuk menganalisis perubahan budaya yang diinginkan, misal: budaya
perusahaannya program 'Internal' saat ini, maka perusahaan kesulitan mengembangkan
jiwa pelayanan pelanggan yg baik, karena program 'Eksternal' yang lebih berperan.

- Merekrut dan Menyeleksi Karyawan


Meta program akan melengkapi data asesmen psikologis yang dimiliki, sehingga bisa
memprediksi dengan jeli tentang kecocokan seseorang dengan pekerjaan yang akan
diembannya.

-Membangun tim
Tim yang kuat bukan dari orang-orang yang sama, melainkan orang-orang yang memiliki
kelebihan masing-masing dan bekerja sama untuk saling melengkapi. Kombinasikan meta
program yang dibutuhkan agar tim berfungsi maksimal dan tempatkan orang-orang pada
talentanya.

- Negosiasi
Dalam negosiasi yang terpenting bukanlah 'apa' yang ditawarkan, melainkan
'bagaimana' penawaran itu diajukan. Dengan mengenali meta program rekan negosiasi,
penawaran akan tersampaikan sesuai dengan cara rekan memproses informasi.

- Analisis Pasar
Menggunakan meta program sebagai dasar analisis pasar, dapat dilakukan dengan
menandai kata-kata yang banyak digunakan dipasar yang menjadi sasaran. Misal:
Produsen yang masuk ke pasar ekonomi menengah-bawah menggunakan kata kata: "murah",
"ekonomis", "hemat" dll sebagai selogan iklannya.
Produsen yang menyasar ke pasar ekonomi menengah-keatas akan segera menggunakan
kata-kata: "keuntungan lebih", "tren", "gaya hidup", "berkelas" dan seterusnya.

- Pendidikan
Dengan memahami meta program, guru dan orang tua jauh lebih mudah menyampaikan
materi dan termotivasi untuk belajar dengan sendirinya, misal: penerapan hadiah dan
hukuman tidak lagi salah alamat, malah justru menurunkan semangat. Sebab tidak
semua orang akan bergerak ketika dihukum dan tidak semua orang semangat dengan
iming-iming hadiah.

F. BERLATIH MENGENALI META PROGRAM


Menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat merupakan permasalahan yang
krusial dalam bisnis. Jim Collins berhasil meneliti perusahaan yang bertransformasi
dari "baik" menjadi "hebat", faktor utamanya hanya dengan mengidentifikasi orang-
orang yang tepat untuk masuk, sebelum perusahaan itu dijalankan. Kunci kesuksesan
bukan dari profil seseorang yang 'salah' atau 'benar', melainkan apakah fit dengan
konteks pekerjaan yang akan dijalani. Jika bekerja pada tempat yang tepat, akan
dengan bahagia, puas, tidak tertekan, memberikan yang terbaik dan lebih produktif
dalam melaksanakannya. Marcus Bukhingham berkata, mereka yang bekerja dengan
talentanya akan memberikan kinerja yang lebih optimal. Jadi selain melakukan
'profiling' kepada kandidat, juga kepada pekerjaan yang akan dijalani. Pilihlah
meta program yang dibutuhkan dan susun sebuah tabel untuk mempermudah proses.
Setelah itu, dapat berlatih:

1. Tentukan 'Outcome'
- Dalam konteks apa profil yang akan disusun?
- Apa meta program kunci yang diperlukan agar berhasil dalam konteks tersebut?
- Apa meta program yang menghambat konteks tersebut?

2. Identifikasi (temukan) meta program kunci


- Apa meta program kunci yang dimiliki orang tersebut?
- Bagaimana mengetahui itu adalah kunci?
- Apa meta program lain yang menonjol pada orang tersebut?
- Apa keyakinan yang mendasari meta program tersebut?

3. Identifikasi (temukan) hierarki kriteria


- Apa kriteria yang dimiliki orang tersebut?
- Manakah yang lebih penting baginya?
- Manakah yang kurang penting baginya?
- Dimanakah ia paling banyak menginvestasikan waktu, uang dan energi?

4. Identifikasi (temukan) harapan


- Apa yang ia harapkan dari pekerjaan ini?
- Apa kriterianya berkaitan dengan status pekerjaan? (Penghasilan, bonus, jaminan
kesehatan, fasilitas lain)
- Bagaimana ia mengatasi tekanan, konflik, tenggat waktu, dll?

Jika sudah cukup terlatih untuk mengenali meta program melalui kata-kata seseorang,
mulailah berlatih mengenali respons nonverbal (bahasa tubuh) yang beriringan dengan
kata-kata tersebut. Karena tidak ada gerakan baku, maka perlu untuk melatih
kepekaan untuk menangkap sifat sama (kongruen) sebuah pesan.

Anda mungkin juga menyukai