Anda di halaman 1dari 12

1

MODUL 1
Membangun Sistem Bisnis Online

Penulis:
Muri Handayani

Editor:
Billionaire Store

Layouter:
Billionaire Store

Desain Cover:
Billionaire Store

Penerbit:
Billionaire Sinergi Korpora
Bandung - Jawa Barat

2
Sanksi Pelanggaran Pasal 72
Undang - undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta

1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak


melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara masing - masing paling
singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp.
1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara
paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,


mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan
atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait
sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).

3
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, Allah telah jodohkan pertemuan kita di sini ya.


Saya yakin, teman-teman yang bergabung di sini adalah
mereka yang sangat menginginkan bisnisnya bertumbuh
dengan pesat di tahun 2018. Namun, seperti yang kita tahu,
salah satu kendala pemilik UKM (Usaha Kecil Menengah)
adalah ketika semakin besar bisnisnya, ownernya juga
semakin repot.

Bahkan sebagian dari pelaku UKM (Usaha Kecil Menengah)


masih enggan untuk merekrut karyawan.
Di antaranya karena:
1. Sulit percaya kepada orang lain.
2. Tidak punya style mengajarkan/tidak bisa mengajarkan
kepada orang lain.
3. Tidak yakin mampu memberikan gaji kepada karyawan.
4. Merasa sulit menemukan calon karyawan.
5. Tempat kerja yang dirasa tidak memadai.
6. Lokasi kerja yang sulit dijangkau, karena tidak ada
kendaraan umum yang melintas/beroperasi di sekitar
daerah kantor/rumah tempat untuk bekerja.
7. Takut ditipu karyawan.
8. Takut bisnisnya dicontek oleh karyawan.
9. Sungkan saat memberikan perintah atau mengkritik
kinerja karyawan.

Padahal, dengan kita membangun tim (merekrut karyawan),


kita bisa membesarkan bisnis lebih cepat. Segala kekhawatiran
4
dari point-point di atas Insya Allah bisa dihancurkan setelah
Anda mengikuti E-Course RAMSBO (Resep Ampuh Mambangun
Bisnis Online) ini.

Saya merintis RAZHA pada Mei 2011. Kala itu saya memiliki
anak usia 6 bulan, tentunya repot ya memiliki bayi, tanpa
asisten rumah tangga dan tanpa pengasuh. Saya harus bisa
membagi waktu dan pikiran untuk mengurus anak, rumah dan
bisnis. Alhamdulillah dengan izin Allah, saya memberanikan
diri untuk rekrut karyawan di awal berdirinya RAZHA, bukan
berarti saya langsung bisa bersantai, setelah karyawan
pertama saya rekrut, saya bisa lebih banyak waktu untuk
fokus pemasaran.

Karyawan pertama saat itu tugasnya mengurus Quality Control


(mengecek kondisi barang), merapikan gudang dan packing.
Dengan begitu, saya punya waktu lebih banyak untuk
pemasaran dan penjualan. Alhamdulillah, omset saya pun
bertambah.

Jika Anda memang serius mau membesarkan bisnis. Pusat


perhatian Anda bukan pada pekerjaan teknis, nanti semua hal
teknis akan dikerjakan karyawan. Sekarang fokuskan kinerja
kita sebagai business owner, secara bertahap mengurangi
pekerjaan teknis, menambah pekerjaan manajerial, bertahap
menjadi direktur dan seterusnya.

Namun ketika point-point di atas masih terus menghantui


Anda, sulit untuk Anda bisa move on!
5
Siap ya membesarkan bisnis?
Saya yakin Anda akan menjawab: “Ya, Siap.” dengan suara
keras dan lantang. Hehehe ^_^

Alhamdulillah, tahun 2013 saya mem-PHK (Pemutusan


Hubungan Kerja) semua karyawan. hiiikkksss.....

Dengan jumlah karyawan yang lebih banyak, omset malah


menurun. Setelah saya evaluasi, ternyata kesalahan berada
pada SANG PEMILIK BISNIS-nya. Ya, saya pelakunya! Saya
yang menyebabkan bisnis morat-marit.

Saya sembrono dalam proses perekrutan karyawan, karena


gak punya ilmunya. Hiiiksss...

Salah satu kesalahan fatal yang telah saya lakukan adalah


tidak mempersiapkan jobdesc (Job Description), yaitu daftar
pekerjaan untuk karyawan, dan SOP (Standar Operating
Procedure), yaitu sistem yang disusun untuk memudahkan,
merapikan, dan menertibkan pekerjaan karyawan. Ketika saya
“merasa repot”, dengan serta-merta saya langsung menambah
karyawan.

Hingga suatu hari, karyawan banyak, tapi mereka “nganggur”.


Mereka tidak memiliki daftar pekerjaan yang jelas, tanggung
jawab yang jelas dan tidak adanya reward/punishment yang
jelas, semua serba tidak jelas. Tidak ada yang tertulis, hanya
diucapkan dan memuai seiring waktu. Hiiiksss...

6
Saya tidak mau Anda mengulangi kebodohan saya.
Mau bangkrut?
Jangan lah ya... ^_^

Apabila kita ingin memulai bisnis, maka kita mesti punya atau
ada alasan, seperti; penyebab, mengapa dan kenapa kita
berbisnis. Ketika akan memulai bisnis, kita mesti butuh
penguat untuk membuat bisnis agar bisa jalan terus. Oleh
karena itu, kita perlu BIG WHY.

BIG WHY adalah “sebab utama”, bisa disebut juga dengan


tujuan.

Perusahaan atau UKM (Usaha Kecil Menengah) yang


menggunakan atau memakai Big Why diawal usaha atau
bisnisnya, biasanya selalu bisa menunjukan bahwa bisnis yang
mempunyai Big Why kuat dan jelas akan berkembang dengan
cepat dalam jangka waktu yang panjang.

Kenapa Big Why penting untuk Anda?

Big Why atau tujuan adalah umpama ruh dalam dunia bisnis.
Dikatakan manusia mati jika tidak ada ruh. Maka, tanpa ruh,
bisnis tidak mampu bertahan, dan lambat laun akan mati alias
bangkrut atau gulung tikar.

Semua orang mempunyai impian atau keinginan. Biasanya,


jika impian itu tidak jadi kenyaatan, sedih lah kita. Hehehe...

7
Untuk merealisasikan yang menjadi impian kita, dan agar
impian kita menjadi kenyataan. Kita harus mau giat dalam
berusaha, agar hasilnya berbuah manis. ^_^

Usaha atau bisnis yang sukses bukanlah sekejap mata


(berkedip), terpejam, buka mata lagi, dan semua sudah
tersedia. Usaha atau bisnis akan sukses dengan tekad yang
betul-betul kuat untuk keinginan Anda dalam memulai bisnis.

Semua orang bebas memilih apa yang terbaik dalam hidupnya.


Semua orang bebas memilih mau jadi apa, mau membuat
bisnis apa, dan lain sebagainya. itu semua pilihan masing-
masing ya. ^_^

Saya beri contoh.


Ketika mulai menumbuhkan sebuah bisnis. Terlebih dulu, kita
tentukan Big Why. Dimisalkan Big Why-nya adalah “Keinginan
untuk membantu masyarakat”. Maka, mulailah berfikir; apa
jalan/cara untuk bisa membantu masyarakat?.

Misalkan; Kita akan membantu bisnis di suatu organisasi untuk


mengembangkan bisnis perniagaan mereka sehingga menjadi
autopilot.

Apabila Anda bisa dan mampu membantu organisasi tersebut


dalam mengembangkan bisnis perniagannya menjadi maju
pesat, sehingga autopilot. Artinya, Anda dapat meningkatkan
taraf kehidupan usahawan atau wirausaha, dan akan bisa
membuka peluang pekerjaan untuk lebih banyak orang.
8
Sebab itulah, Anda harus senantiasa komit untuk membantu
usahawan atau wirausaha dalam mengembangkan perniagaan
mereka, sehingga menjadi empayar niaga luar biasa yang
autopilot. Dan mampu bertahan, sehingga bisa diwariskan.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah seorang Ibu Rumah


Tangga bisa menjalankan sebuah bisnis?

Sedangkan segudang pekerjaan di rumah pun menumpuk.


Belum lagi, jika mempunyai anak, kita perlu mengurus buah
hati, apalagi kalau Sang Buah Hati sedang sakit, seorang Ibu
akan merawat anaknya dan tidak bisa atau akan kesulitan
untuk melakukan sebuah pekerjaan.

Ditambah lagi, sebagai seorang istri, para Emak-emak memiliki


tugas untuk melayani suami.
Ya, itulah repotnya Ibu Rumah Tangga. Hehehe...

Oleh karena itu, ketika seorang Ibu Rumah Tangga ingin


membangun bisnis, dan agar bisnisnya bisa berkembang maju
menjadi besar. Maka yang perlu dilakukan adalah membuat
Tim, atau bagi yang baru memulai bisnis, bisa mempekerjakan
seorang karyawan.

Tim atau Karyawan akan bisa membantu banyak hal untuk


pekerjaan di dalam bisnis. Sehingga seorang Ibu Rumah
Tangga tetap bisa melakukan hal yang lain, seperti; cuci
pakaian, menyetrika, pergi ke pasar, memasak, mengurus
anak, melayani suami dan lain sebagainya.
9
Lalu, untuk yang baru memulai bisnis.
Apakah bisa memberi gaji karyawan?
Sedangkan usaha atau bisnis yang dilakukan atau dijalani baru
merintis, masih terbilang kecil-kecilan.

Nah, jawabannya; Insya Allah bisa membayar gaji karyawan.


Karena, ketika seorang karyawan bekerja, mereka akan kerja
dulu sebelum di gaji. Karyawan akan bekerja terlebih selama 1
(satu) bulan, 8 (delapan) jam sehari dalam 22 (dua puluh dua)
hari kerja.

Keuntungan kita mempunyai dan memiliki tim atau karyawan


adalah akan ada yang membantu dalam penjualan. Biasanya,
ketika kita sendiri yang berjualan, hanya bisa posting jualan,
pasang dan share photo produk 5 (lima) kali sehari. Dengan
adanya tim atau karyawan yang membantu, dalam sehari jadi
bisa posting jualan, pasang dan share photo produk lebih
banyak, bisa saja mencapai 50 (lima puluh) kali sehari.

Lebih banyak yang melakukan penjualan alias posting jualan,


pasang dan share photo produk, maka akan ada banyak orang
yang melihat, dan Insya Allah omset pun bisa bertambah
banyak. Dan kita bisa memberikan gaji pada tim atau
karyawan yang bekerja. ^_^

Jadi, jika teman-teman yakin, bahwa dengan berbisnis akan


menjadi pintu rezeki yang bermanfaat untuk bisa membantu
meringankan suami, meningkatkan ekonomi keluarga. Maka,
jangan hanya dijadikan usaha selingan atau usaha sampingan
10
saja. Harus menjadikan atau membuat bisnis yang dijalani jadi
besar, bisnis yang serius, bisnis yang bisa banyak manfaatnya.

Ayo, siapkan diri Anda. ^_^


Bahwa dengan membangun bisnis yang tersistem, akan bisa
dengan mudah mempercepat pertumbuhan bisnis teman-
teman.

11
Tugas Anda Sekarang

Sekarang sebagai pembuka kelas ini, Anda tentukan dulu BIG


WHY.

Apa yang membuat Anda SERIUS mau membesarkan bisnis?

Karena BIG WHY itulah yang nanti akan menjadi bahan bakar
penyemangat Anda dalam memperjuangkan bisnis.

BIG WHY :
1.
2.
3.

12

Anda mungkin juga menyukai