Anda di halaman 1dari 12

Alasan Seseorang Berani Memulai Bisnis

Memulai bisnis sebenarnya tak perlu modal yang besar dan kerja sama atau relasi yang kuat. Ada
beberapa hal yang bisa dijadikan alasan mengapa seseorang berani memulai bisnis. Untuk lebih mantap
lagi memulai bisnis, inilah beberapa alasan seseorang berani memulai bisnis.
1. Ingin Mandiri dan Tidak Tergantung sama Orang Lain
Alasan pertama mengapa seseorang berani mulai berbisnis adalah ingin mandiri dan tidak tergantung
pada orang lain. Bisa jadi, seseorang ingin mencari kebebasan alih-alih bekerja di perusahaan yang
dikelola dan dimiliki orang lain dengan segudang peraturan yang terkadang tidak cocok untuk semua
karyawannya.

Bagi mereka yang ingin mandiri, memulai bisnis kerap jadi pilihan untuk mendapatkan penghasilan dan
juga upah. Dengan memulai bisnis, tentu saja Anda bisa memiliki ketentuan dan peraturan sesuai dengan
apa yang Anda inginkan, sehingga tidak dibatasi oleh ketentuan dan peraturan perusahaan tempat bekerja
yang mengikat.

Anda dapat mengatur jam kerja, kapan waktu Anda datang, kapan Anda butuh istirahat atau libur, dan lain
sebagainya. Meski demikian, memulai bisnis memang dimulai dari kerja keras. Sehingga Anda memang
harus tekun dan berusaha agar bisnis yang Anda jalankan sukses terlebih dahulu.

Setelah itu, barulah Anda akan menikmati bisnis tersebut dan hasil dari bisnis tersebut kemudian dapat
mempekerjakan orang lain untuk membantu lancarnya bisnis yang Anda kelola. Dengan demikian, Anda
juga mampu berdiri dan juga mandiri dengan bisnis yang Anda jalankan.

2. Berani dengan Batasan Diri


Dengan memulai bisnis, artinya Anda harus mengumpulkan nyali dan keberanian untuk menghadapi
berbagai hal yang terjadi di dalam bisnis Anda. Jika Anda memulai bisnis, artinya Anda harus berani
dengan batasan diri Anda karena tak bisa dipungkiri, terkadang dalam menjalankan bisnis, ada saja
kendala atau halangannya.

Dengan memulai bisnis, maka Anda harus berani dan punya nyali untuk berbagai hal. Misalkan ketika
bisnis yang Anda jalankan dihadapkan dengan berbagai masalah atau ganjalan. Atau ketika bahan baku
meningkat, penjualan tiba-tiba merosot tajam, dan lain sebagainya.

Sebagai pemilik usaha, Anda harus memikirkan dan juga mencari jalan keluar sendiri untuk berbagai
masalah yang Anda hadapi dalam bisnis Anda. Dengan demikian, Anda artinya tak hanya cukup memiliki
ilmu tetapi juga memiliki keberanian untuk melawan batasan diri.
3. Ingin Mendapatkan Pendapatan Lebih
Memulai bisnis baru memang kadang membutuhkan modal yang besar dan tak mudah. Diperlukan
ketelatenan sebelum mencapai hasil yang maksimal. Tetapi rata-rata orang memulai usaha karena ingin
mendapatkan penghasilan atau pendapatan yang lebih. Dengan menjalankan bisnis, artinya Anda akan
mendapatkan pendapatan sesuai apa yang bisnis Anda jalankan.

Meski penghasilan lebih tersebut tak langsung didapatkan sejak pertama kali memulai usaha, akan tetapi
sebagai pemilik usaha Anda harus sabar dan telaten. Anda juga harus mengelola dengan baik usaha yang
Anda jalankan agar Anda dapat mencapai kesuksesan.

Ketika kesuksesan tersebut diraih, maka usaha yang Anda jalankan akan semakin baik dan semakin
bertumbuh sehingga Anda bisa mendapatkan penghasilan yang lebih dan cukup untuk mencukupi
kehidupan Anda dan keluarga Anda ke depannya.

4. Waktu Kerja Fleksibel


Ketika membangun usaha atau bisnis sendiri, Anda akan memiliki waktu kerja yang lebih fleksibel.
Berbeda halnya dengan bekerja di perusahaan sebagai karyawan, Anda akan menghabiskan lebih banyak
waktu di jalan, sehingga Anda juga akan kehilangan banyak waktu.

Anda akan dihadapkan dengan kemacetan dan berbagai hal sebagainya dan akhirnya akan mendapat
peringatan dengan atasan. Tentu hal ini berbeda dengan jika Anda memiliki usaha sendiri. Dengan
memiliki usaha sendiri, Anda dapat mengatur kapan Anda harus datang atau memulai pekerjaan dan
kapan Anda harus pulang atau mengakhiri pekerjaan.

Dengan demikian Anda dapat mengatur waktu sesuai dengan yang Anda kehendaki, dan memiliki sisa
waktu untuk dialokasikan ke kegiatan lainnya. Sementara itu, jika bekerja di perusahaan tentu akan
dibatasi jam. Misalkan berangkat pukul 8 pagi dan pulang pukul 4 atau 5 pagi. Belum lagi jika terkena
macet di jalan, Anda harus membutuhkan waktu yang lebih lama lagi.

Waktu tersebut dapat dimanfaatkan sebagai waktu untuk melakukan kegiatan lain terutama untuk
keluarga. Sehingga dengan demikian, semua kegiatan kehidupan Anda dapat berjalan seimbang, baik itu
bisnis, keluarga, dan waktu untuk istirahat.

5. Lebih Kreatif
Dengan memiliki usaha atau bisnis sendiri, artinya kamu mampu mengembangkan minat dan potensi
serta kreativitas yang Anda miliki. Selama Anda menjalaninya sesuai dengan minat dan potensi Anda,
tentu kreativitas Anda juga akan terasah. Akan tetapi dalam menjalankan usaha atau bisnis sendiri,
dibutuhkan eksplorasi yang tinggi dan tanpa batas.

Ini penting sebagai upaya untuk mengembangkan bisnis atau usaha yang sedang Anda jalankan. Belum
lagi Anda harus berlatih dan belajar dengan orang yang lebih ahli atau berpengalaman di bidangnya agar
kreativitas Anda terus meningkat. Ketika kreativitas meningkat, Anda tentu akan terus melakukan inovasi
dengan tepat.

Hal inilah yang dibutuhkan dari seorang pengusaha atau pemilik bisnis dalam menjalankan bisnisnya,
agar bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan baik dan juga memiliki hasil yang maksimal, sehingga
Anda dapat mencapai kesuksesan sesuai yang Anda inginkan.

6. Sebagai Investasi untuk Keluarga dan Anak


Usaha tidak hanya sebagai ladang pendapatan atau penghasilan saat ini saja. Menjalankan usaha atau
bisnis juga bisa dijadikan sebagai tabungan atau investasi Anda kelak untuk keluarga atau anak-anak.
Usaha atau bisnis yang dijalankan dengan sukses tentu akan dapat terus berkembang sepanjang waktu
sehingga bisa menjadi bekal untuk keluarga dan anak.

Misalnya saja ketika usaha yang Anda rintis sejak muda sudah mencapai kesuksesan dan terus berjalan
hingga Anda berusia senja, maka ketika Anda tak dapat lagi mengelola usaha atau bisnis tersebut, Anda
bisa menurunkan bisnis atau mengajarkan kepada anak dan keluarga Anda untuk meneruskan bisnis
tersebut.

Ketika bisnis atau usaha diteruskan atau dilanjutkan oleh anak atau keluarga sendiri, tentu Anda akan
lebih merasa tenang dan nyaman. Anda juga akan lega karena bisa memberikan investasi berupa usaha
yang sudah Anda rintis penuh jerih payah ke keluarga yang Anda sayangi sehingga anak atau keluarga
Anda juga dapat menghidupi keluarganya kelak.

7. Ingin Membantu Orang Lain yang Nganggur


Keinginan banyak orang adalah dapat membantu orang lain yang menganggur agar segera memiliki
pekerjaan. Ini kesempatan emas bagi seorang pengusaha atau pemilik bisnis. Ketika bisnis atau usaha
Anda sudah berjalan, maka Anda tentu akan merekrut atau mencari karyawan atau pekerja untuk
membantu lancarnya bisnis yang Anda jalankan.

Dengan demikian, maka usaha dan niat Anda memberi pekerjaan pada orang lain bisa menjadi ladang
pahala. Hal ini karena Anda mampu dan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, meskipun
usaha yang Anda jalankan belum besar atau masih kecil-kecilan. Hal ini tentu akan menumbuhkan
kebanggaan pada diri sendiri.
Belum lagi ketika usaha atau bisnis yang Anda jalankan semakin meningkat, maka akan lebih banyak lagi
orang yang Anda cari untuk bekerja bersama dengan Anda dan akhirnya, Anda memiliki banyak
karyawan yang terbantu mendapat kerja dan mendapat penghasilan dari usaha Anda.

Selain itu, Anda juga bisa menjadi bos dan berlatih sebagai pemimpin yang baik dalam melatih atau
memimpin perusahaan atau bisnis yang Anda jalankan tersebut, sehingga Anda tak lagi ada di bayang-
bayang menjadi karyawan, melainkan justru menjadi bos bagi usaha Anda sendiri. Menyenangkan,
bukan?

8. Memanfaatkan Peluang
Tak jarang, orang berani memulai usahanya karena ia memiliki peluang. Tetapi ada juga yang ada peluang
tapi tak dimanfaatkan dengan baik. Sehingga ketika Anda ingin memulai memiliki bisnis, Anda harus jeli
melihat peluang yang ada di sekitar. Mengapa demikian? Hal ini karena Anda kemudian dapat
menentukan arah dan juga tipe usaha yang akan Anda jalankan.

Ini bisa didapatkan dari berbagai hal, misalnya melihat di media sosial, memiliki koneksi yang bisa
dijadikan sebagai peluang, dan lain sebagainya. Peluang yang Anda lihat atau dapatkan harus Anda
manfaatkan dengan sebaik-baiknya agar bisa menjadi ladang dan peluang besar untuk Anda dapat
memulai usaha atau bisnis.

9. Terlepas dari Rantai Terbawah Perusahaan


Ketika Anda menjadi karyawan atau pekerja, tentu artinya Anda menjadi bagian dari rantai terbawah
perusahaan, entah itu dalam hal pekerjaan, gaji, tugas, dan lain sebagainya. Nah ketika Anda berani
memulai membuka keberanian untuk membuka bisnis atau usaha, artinya Anda bisa terlepas dari rantai
terbawah dari perusahaan tersebut.

Anda bisa bekerja dengan lebih santai dan juga fleksibel, meski harus tetap bekerja keras mencapai
kesuksesan. Akan tetapi setidaknya Anda tidak akan takut dipecat ketika melakukan kesalahan, Anda
tidak akan takut gaji dipotong, dan berbagai risiko lainnya jika bekerja di bawah tekanan perusahaan.

10. Memanfaatkan Era Digital


Seperti yang kita tahu, saat ini era digital semakin melejit. Dengan tumbuhnya era digital seperti saat ini,
Anda juga harus memanfaatkan sebaik mungkin. Anda bisa menjalankan usaha dan bisnis yang Anda
jalankan di ladang digital dan mengikuti perkembangan zaman.
Tak bisa dipungkiri, berkembangnya era saat ini yakni era digital membuat banyak usaha atau bisnis dapat
mencapai kesuksesannya dengan lebih baik karena bisa terkoneksi dengan berbagai manusia dan
masyarakat yang lebih luas lagi.

LANGKAH AWAL MEMBANGUN KEWIRAUSAHAAN


Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk
mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan
dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru
dan berbeda. Peluang untuk melakukan suatu usaha sebenarnya sudah ada di sekeliling kita, hanya saja
tidak semuanya bisa melihat itu sebagai peluang untuk memulai suatu usaha.

Kata “kewirausahaan” berasal dari kata wira dan usaha. Menurut kamus bahasa Indonesia, wira berarti;
pejuang, berani dan berwatak agung, berbudi luhur. Usaha berarti: perbuatan amal, bekerja, berbuat
sesuatu. Dengan demikian, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

· Tahapan-Tahapan dalam Memulai Sebuah Usaha, Diantaranya Sebagai Berikut

1. Menentukan Produk
Untuk memulai suatu usaha kita harus menentukan produkapa yang akan kita jadikan usaha. Dalam
menentukan produk kita harus memperhatikan ketiga hal berikut:

a. Menentukan produk berdasarkan keahlian kita


b. Menentukan produk berdasarkan trend
c. Menentukan produk berdasarkan peluang

2. Menentukan Target Pasar


Selanjutnya kita harus menentukan kepada siapa produk kita akan dijual. Apakah kepada kalangan atas,
kalangan menengah, atau kalangan bawah.

3. Menguji Kelayakan Produk


Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:
a. Biaya investasi
b. Biaya modal kerja
c. Prediksi kas masuk

4. Struktur Manajemen
Ada dua jenis struktur manajemen, yaitu struktur manajemen sederhana dan struktur manajemen yang
rumit. Manajemen sederhana hanya ada kita sebagai bos dan karyawan sebagai pembuat produk.
Sedangkan manajemen rumit, selain kita sebagai bos dan karyawan sebagai pembuat produk, kita harus
membuat manajemen-manajemen lainnya. Seperti manajemen keuangan, operasional, dan lain
sebagainya.

5. Modal
Selain membutuhkan uang sebagai modal, dalam memulai sebuah usaha juga diperlukan adanya tenaga
dan waktu. Modal tenaga dan waktu akan mudah didapat apabila kita memiliki keinginan yang kuat untuk
memulai sebuah usaha.

6. Bentuk Usaha
Kita bias menentukan bentuk usaha apa yang kita inginkan, bisa berbentuk CV, PT, usaha perseorangan,
ataupun bentuk usaha lainnya.

· Cara Menghadapi Hambatan dalam Kewirausahaan


Dalam menjalankan suatu usaha pasti akan ada hambatannya, hambatan itu bisa berasal dari dalam
maupun dari luar. Berikut cara mengatasinya:

1. Mencari pasar khusus yang belum tergarap


2. Peka terhadap trend baru dan berani memulai
3. Percaya kemampuan sendiri
4. Jangan berhenti berinovasi
5. Tenangkan pikiran Anda
6. Cobalah untuk berpikir positif
7. Gunakan cara berpikir kreatif untuk menemukan solusi
8. Tenar dengan dana yang minim
9. Jangan putus asa menghadapi masalah
10. Belajar dari kesalahan

Demikian penjelasan singkat mengenai kewirausahaan dan langkah awal membangun kewirausahaan.
Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki oleh seorang
wirausaha. Sedangkan wirausaha adalah seseorang yang bisa dan memiliki kemampuan untuk hidup
mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau hidupnya.

Dalam berusaha tidak mungkin berjalan mulus, pasti terjadi hambatan-hambatan, bisa dari faktor internal
yang ada dalam diri seorang wirausaha itu sendiri, misalnya perasaan takut gagal dan tidak mau
mengambil resiko, rendahnya kemampuan dan pengalaman, dll. Selain faktor internal, terdapat faktor
eksternal misalnya persaingan pasar yang ketat. Apapun hambatannya, seorang wirausaha harus bisa
mengatasi masalah tersebut dengan cepat dan tepat.

Resiko Usaha yang Harus Dihadapi Pebisnis dan Cara Mengatasinya


Segala sesuatu pasti ada risikonya, termasuk saat menjalankan suatu bisnis atau usaha. Kira-kira, apa saja
resiko usaha yang harus dihadapi oleh pebisnis dan bagaimana cara mengatasinya? Resiko usaha adalah
hasil kegiatan usaha yang menunjukkan kerugian dan juga beberapa masalah pada jangka waktu tertentu.

Ada banyak faktor yang menimbulkan terjadinya resiko usaha, mulai dari karena kondisi internal sampai
eksternalitas (seperti bencana, guncangan ekonomi, dan lain sebagainya). Jika tidak dideteksi sedini
mungkin, maka risiko tersebut bisa menimbulkan kerugian yang lebih besar. Jadi, setiap pebisnis wajib
memiliki kemampuan mitigasi, mengelola, dan memindahkan risiko.

Mengenal Macam-Macam Resiko Usaha


Dalam praktiknya, kamu sebagai pebisnis akan menemukan berbagai macam resiko bisnis,
Resiko Pemasaran, yaitu risiko yang terjadi karena adanya tindakan kurang tepat dalam menerapkan
strategi pemasaran sehingga gagal dan konsumen tidak bisa menerima produk secara baik.
Resiko Operasional, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat kesalahan dan penyimpangan prosedur teknis
perusahaan sehingga produk yang dihasilkan tidak sesuai standar. Hal ini bisa terjadi karena faktor SDM,
teknologi yang kuno, dan lain sebagainya.
Resiko Keuangan, yaitu risiko yang sering dihadapi para pelaku usaha di mana kegagalan bisnis atau
penyalahgunaan kas perusahaan akan menyebabkan potensi kerugian.
Resiko Sumber Daya Manusia, yaitu jenis risiko dari perilaku dan tingkah laku sumber daya manusia
dalam menjalankan bisnis. Sebagai contohnya, tenaga kerja malas, tidak jujur, tidak disiplin, dan lain
sebagainya.
Resiko Pasar, yaitu risiko yang dikendalikan oleh pelanggan atau konsumen dari perusahaan. Hal ini bisa
disebabkan oleh adanya perubahan dan perkembangan gaya hidup target pasar, munculnya kompetitor
lain, dan lain sebagainya.

Cara Mengatasi Resiko Usaha Adalah Sebagai Berikut


Di dalam dunia bisnis, mengetahui cara mengatasi resiko usaha memang tidak mudah karena dibutuhkan
riset yang mendalam. Riset tersebut terkait usaha yang dijalankan dengan mempertimbangkan kemajuan
inovasi bisnis di pasar saat ini.
Berikut ini ada beberapa cara mengatasi resiko usaha yang dapat diterapkan dalam dunia bisnis:
1. Membuat Rencana Bisnis yang Matang
Langkah pertama untuk mengatasi resiko usaha yaitu dengan membuat rencana bisnis yang memuat detail
target yang ingin dicapai baik dari segi operasional, keuangan atau pemasaran. Dengan begitu, maka
kamu akan lebih mudah dalam menjalankan bisnis dan mengevaluasi apa yang telah dicapai.
2. Membuat Rencana Manajemen Resiko
Pada umumnya, rencana bisnis akan dijalankan dengan perencanaan manajemen resiko usaha yang
matang. Dengan membuat perencanaan manajemen resiko yang tepat sasaran, tentunya akan berpengaruh
terhadap penjualan secara signifikan.

3. Pelatihan Penanganan Resiko Usaha


SDM yang terlatih dan telah terbiasa dalam menerapkan strategi menangani resiko usaha, tentunya
mereka akan lebih siap dan cepat tanggap dalam mengatasi berbagai resiko usaha yang mungkin terjadi.

4. Memperbarui Strategi Manajemen Resiko Usaha


Memperbarui strategi manajemen risiko seiring dengan berkembangnya waktu juga perlu dilakukan.
Tujuannya adalah untuk meminimalisir resiko usaha. Hal ini perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan
kondisi lapangan sehingga tidak menimbulkan kerugian lebih banyak.

5. Menjalankan Rencana Bisnis


Tahapan selanjutnya yaitu menjalankan bisnis sesuai dengan rencana yang sudah dibuat.

6. Melakukan Riset Pasar


Melakukan riset pasar juga penting, di mana dengan melakukan riset pasar yang tepat maka hasilnya
dapat digunakan sebagai dasar dalam evaluasi, inovasi, hingga peningkatan mutu produk.
7. Analisis Kebutuhan Pasar
Analisis kebutuhan pasar dapat meminimalisir resiko usaha. Permintaan kebutuhan pasar yang semakin
berkembang bisa dijadikan sebagai analisis dasar untuk berinovasi dalam memenuhi kebutuhan pasar
yang berubah-ubah.

8. Menyesuaikan Modal Usaha


Menyesuaikan modal usaha adalah salah satu cara yang dapat diterapkan dalam cara meminimalisir resiko
usaha, di mana dengan penyesuaian yang tepat tentunya rencana yang dijalankan bisa mengatasi resiko
usaha seminimal mungkin.

9. Analisis Prospek Bisnis


Analisis prospek bisnis bisa dijalankan dengan sempurna kalau riset pasar dan analisis kebutuhan pasar
sudah dijalankan dengan baik. Hal itu mampu digunakan sebagai usaha meminimalisir dan sebagai cara
mengatasi resiko usaha dalam jangka pendek maupun panjang.
Untuk memudahkan kamu dalam mengendalikan resiko usaha, bisnis bisa dibantu dengan teknologi atau
sistem manajemen bisnis. Melalui teknologi atau sistem ini, kamu bisa melacak semua aktivitas bisnis,
termasuk mengidentifikasi resiko yang mungkin timbul. Hal ini tentu akan memudahkan kamu dalam
mengambil keputusan bisnis yang tepat untuk kemajuan bisnis yang dijalankan.
Pengertian Wirausaha, Tujuan, Kelebihan, Kekurangan, Ciri-Ciri, dan Contohnya yang Perlu Diketahui
Pada era modern seperti saat ini, sering kali kita mendengar ajakan melakukan wirausaha. Pemerintah
juga mulai membuka jalan bagi warganya untuk memulai wirausaha dengan semboyan 'mandiri dan
kreatif'.
Wirausaha bisa dibilang sebagai satu di antara pendorong perekonomian negara atau dengan kata lain,
wirausaha memainkan peran kunci dalam perekonomian suatu negara. Satu di antara pemicu wirausaha
yaitu faktor ekonomi.

Wirausaha berasal dari dua kata, 'wira' dan 'usaha'. Wira mempunyai arti pejuang, pahlawan, berbudi
luhur, manusia unggul, berwatak agung, dan gagah berani. Sedangkan, usaha merupakan perbuatan atau
amalan, berbuat sesuatu dan bekerja.
Secara harfiah, makna dari kata 'wirausaha' adalah orang yang membuat suatu produk, menentukan cara
produksi, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru hingga mengatur permodalan serta
pemasarannya.
Bagi yang tertarik berwirausaha, kali ini akan dibahas mengenai pengertian wirausaha menurut para ahli,
tujuan, kelebihan, kekurangan, ciri-ciri, dan contohnya.

Berikut penjelasannya terkait wirausaha, dikutip dari laman Saintif dan Moondoggiesmusic, Pengertian
Wirausaha Menurut Para Ahli dan Tujuan Wirausaha
1. Pengertian Wirausaha Menurut para Ahli
Menurut Soeharto Prawiro, kewirausahaan ialah sebuah nilai penting yang diperlukan untuk modal awal
dalam melakukan sebuah usaha dan pengembangan usaha.
Menurut Joseph Schumpeter, wirausaha ialah seseorang yang mendapatkan kesempatan dan mampu
membuat kesempatan tersebut menjadi suatu usaha yang menghasilkan.
Menurut Arif F. Hadipranata, wirausaha adalah sosok orang yang berani mengambil risiko dari semua
kegiatan usaha yang dilakukan.
Menurut Kasmir, wirausaha merupakan seseorang yang mempunyai keberanian dalam mengambil risiko
dari sebuah peluang usaha yang ada dengan harapan ia mampu mendapat sebuah pelajaran baru dari
peluang yang ia ambil tersebut.
Menurut Thomas W. Zimmerer, wirausaha merupakan penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan berbagai macam permasalahan serta mampu memanfaatkannya menjadi sebuah.
2. Tujuan Wirausaha

 Berikut beberapa tujuan wirausaha


 Menyebarkan pengaruh wirausaha
 Membangun karakter wirausaha
 Membentuk wirausaha yang berkualitas
 Membangun kesejahteraan masyarakat.

3. Kelebihan Menjadi Wirausahawan

 Membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.


 Keleluasaan dalam mengatur pekerjaan.
 Mengasah potensi diri, kreativitas, dan sebagainya.
 Menghasilkan keuntungan.
 Memiliki kualitas kepemimpinan dalam diri.

4. Kekurangan Menjadi Wirausahawan

 Ketakpastian waktu dalam menghasilkan pendapatan bahkan setelah mendirikan dan menjalankan
usaha tersebut dan tanggung jawab terhadap karyawan yang dipimpin.
 Risiko kehilangan berbagai macam investasi.
 Beban kerja yang lebih berat, kendati waktu dan ritme bekerja cenderung fleksibel.
 Kesulitan dalam membuat keputusan penting karena sangat berdampak pada usaha yang
dibangun tersebut.
 Banyaknya kemampuan diri yang harus diasah. semisal manajemen SDM, manajemen finansial,
manajemen diri (keseimbangan kerja dengan kehidupan pribadi).

5. Ciri-Ciri Wirausaha
- Selalu Berpikir Positif
Berpikir positif menjadi hal yang penting jika kamu ingin memulai sebuah wirausaha. Berpikir positif
sangat penting, terutama bagi kamu yang akan mengambil keputusan dalam sebuah usaha.

- Selalu Percaya Diri


Berpikir positif saja tidak cukup, kamu juga harus memiliki sikap berani dan penuh percaya diri. Yakinlah
bahwa usaha yang kamu dirikan sendiri ini bisa sukses, Dengan sikap percaya diri tinggi, hal ini bisa turut
mendukung pekerjaan yang sedang dijalankan sehingga jiwa menjadi lebih termotivasi untuk
mewujudkan sebuah usaha yang sukses.

- Berani Mengambil Risiko


Seorang wirausahawan selalu berani untuk mengambil risiko. Sebab, risiko akan selalu ada pada setiap
keputusan yang akan kamu ambil, apakah risiko 'besar' atau 'kecil'. Beberapa risiko yang mungkin terjadi
dalam dunia usaha adalah kecelakaan, kebakaran, kegagalan, serta munculnya kerugian.

- Memiliki Jiwa Pemimpin


Seorang wirausahawan harus memiliki jiwa kepemimpinan. Apa jadinya jika kamu mendirikan sebuah
perusahaan, namun tidak memiliki jiwa kepemimpinan. Ketika kamu berwirausaha, secara otomatis kamu
akan menjadi seorang bos atau pimpinan.

- Selalu Menatap Masa Depan


Menjadi enterpreneur selalu berpikir untuk situasi yang akan datang. Misalnya, tepat dalam mencari
peluang untuk menciptakan usaha yang lebih sukses di masa yang akan datang.

- Berorientasi pada Hasil


Menjadi wirausahawan, hal ini berarti kamu harus selalu berorientasi pada setiap hasil yang didapatkan.
Hal ini sangat penting, sebab dalam dunia usaha pasti akan ada hambatan yang membuat kamu bisa
menyerah.

6. Contoh Wirausaha
Berikut beberapa contoh wirausaha yang banyak digeluti saat ini:

 Katering
 Desain grafis
 Percetakan
 Warabala kuliner
 Cuci mobil dan motor
 Bimbingan belajar
 Gerai handphone dan pulsa
 Influencer
 Reseller dan dropship produk
 Kafe
 Barber shop
 Laundry
 Pembayaran tagihan online
 Toko pakaian
 Kerajinan tangan
 Wirausaha online
 Usaha Ritel
 Startup

Anda mungkin juga menyukai