Anda di halaman 1dari 5

 Hubungan Behavioral dengan setiap variabel

1. Keputusan investasi
Behavioral finance adalah teori yang mempelajari cara emosi dan pikiran manusia
memengaruhi cara kita mengambil keputusan tentang investasi. Hal ini
mengatakan bahwa kita tidak selalu membuat keputusan yang pintar karena sering
kali terpengaruh oleh perasaan, bias, dan keputusan orang lain. Beberapa contoh
termasuk ketakutan kehilangan uang lebih dari keinginan untuk mendapatkan
uang, kepercayaan berlebihan pada diri sendiri, dan mengikuti orang lain dalam
mengambil keputusan.
Pentingnya pemahaman ini adalah agar kita bisa lebih bijak dalam mengelola
uang dan investasi kita. Ini juga mempengaruhi cara para ahli keuangan
merancang rencana dan produk investasi. Jadi, dengan memahami cara pikiran
kita bekerja, kita bisa membuat keputusan keuangan yang lebih baik.
2. Financial literacy
Behavioral finance theory dapat membantu meningkatkan literasi keuangan
dengan membuat orang lebih sadar tentang cara pikiran dan emosi kita
memengaruhi keputusan keuangan. Ini mendorong kita untuk belajar lebih banyak
tentang cara kita berpikir tentang uang dan bagaimana kita dapat menghindari
kesalahan umum. Dengan pemahaman ini, kita dapat mengambil keputusan
keuangan yang lebih cerdas dan bijak, serta menjadi lebih cermat dalam
mengelola uang kita. Jadi, behavioral finance dapat mempengaruhi kita untuk
menjadi lebih pintar secara finansial.
3. Herding
Behavioral finance theory mempengaruhi herding, yaitu perilaku mengikuti apa
yang dilakukan banyak orang dalam dunia investasi. Ini terjadi karena faktor-
faktor psikologis, seperti ketakutan kehilangan peluang dan kecenderungan untuk
merasa aman dengan mengikuti mayoritas. Hal ini dapat menyebabkan tindakan
kolektif yang tidak selalu didasarkan pada informasi yang baik, dan kadang-
kadang memengaruhi pasar secara ekstrem. Pemahaman ini membantu investor
menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi dan tidak hanya
mengikuti tren tanpa pemikiran lebih lanjut.
4. Risk perception
Teori behavioral finance memengaruhi cara kita melihat risiko dalam keputusan
keuangan kita. Ini karena kita sering lebih takut akan kerugian daripada senang
mendapatkan keuntungan. Cara informasi disajikan juga dapat membuat kita
melihat risiko secara berbeda. Selain itu, pengalaman pribadi dan kepercayaan diri
berlebihan juga bisa memengaruhi cara kita melihat risiko.

Dengan memahami cara ini, kita bisa lebih bijak dalam mengelola risiko dalam
keuangan kita. Kita bisa berusaha untuk mengidentifikasi ketidakpastian dan bias-
bias yang mungkin memengaruhi persepsi risiko kita, sehingga kita bisa membuat
keputusan keuangan yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan kita.

 Pengertian variabel
1. Keputusan investasi
Keputusan investasi adalah ketika seseorang memutuskan di mana dia akan
menaruh sejumlah uangnya, seperti membeli saham atau menanamkan dana dalam
rekening bank, dengan harapan bisa mendapatkan lebih banyak uang di masa yang
akan datang.
2. Financial literacy
Financial literacy adalah kemampuan untuk mengerti dan mengatur uang dengan
baik.
3. Herding
herding adalah perilaku di mana seseorang mengambil keputusan investasi dengan
meniru atau mengikuti tindakan orang lain tanpa mempertimbangkan informasi
yang valid dan nilai fundamental.
4. Risk perception
Persepsi risiko merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi.
Persepsi risiko dapat mempengaruhi preferensi pengambilan keputusan investasi,
di mana ketidakpastian dapat membuat investor lebih hati-hati dalam mengambil
keputusan.
 Uji T Herding
Hasil dari pengujian bahwa herding tidak mempengaruhi keputusan investasi. Hal ini
mungkin bisa terjadi ketika seseorang yang berinvestasi mengerti dengan baik apa
yang mereka lakukan, mereka menganalisis dengan cermat, dan sudah punya rencana
yang jelas tentang bagaimana mereka ingin mengelola uang mereka. Maka dari sinilah
mahasiswa masih berfikir dan memgang teguh pada prinsip diri sendiri sehingga dia
mungkin memikirkan hal terbaik kapan harus membuka akun.

Hasil penelitian ini berlawanan dengan teori behavioral finance yang mengatakan
bahwa emosi dan faktor psikologis memainkan peran besar dalam keputusan
keuangan. Dalam behavioral finance, kita berpikir bahwa manusia seringkali
membuat keputusan keuangan berdasarkan perasaan dan preferensi pribadi mereka.
Namun, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa tindakan keuangan kita mungkin
tidak selalu dipengaruhi oleh emosi dan sifat sosial kita seperti yang kita kira.
Sebaliknya, ada faktor-faktor lain yang juga bisa memainkan peran dalam
pengambilan keputusan keuangan.

Hal ini didukung oleh penelitian (Fitriani dan Anwar, 2022) yang memperoleh hasil
bahwa herding tidak berpengaruh terhadap keputusan investasi. Seorang investor
dengan tingkat kepercayaan dan pendirian yang tinggi akan kemampuan analisisnya
cenderung tidak terpengaruh oleh keputusan orang lain dalam melakukan investasi.

Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan herding, yaitu mengikuti


orang lain dalam berinvestasi, tidak selalu memengaruhi keputusan investasi. Ini bisa
terjadi ketika seseorang memiliki pemahaman yang baik tentang investasinya,
melakukan analisis yang cermat, dan memiliki rencana yang jelas dalam mengelola
uang mereka. Dalam kasus ini, mahasiswa masih berpikir secara independen dan
memegang teguh prinsip pribadinya, sehingga ia mungkin memutuskan dengan bijak
kapan harus membuka akun investasi.
Hasil penelitian ini berlawanan dengan teori behavioral finance yang menyatakan
bahwa emosi dan faktor psikologis memainkan peran besar dalam keputusan
keuangan. Teori ini menganggap bahwa manusia seringkali membuat keputusan
keuangan berdasarkan perasaan dan preferensi pribadi mereka. Namun, penelitian ini
menunjukkan bahwa faktor-faktor lain juga dapat memengaruhi keputusan keuangan
kita.
Penelitian dari Fitriani dan Anwar, 2022 juga menegaskan bahwa seorang investor
dengan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kemampuan analisisnya cenderung
tidak terpengaruh oleh keputusan orang lain dalam berinvestasi. Dengan kata lain,
kemampuan analisis yang kuat dapat membantu mereka tetap berpegang pada prinsip
investasi mereka sendiri.

 Kontribusi skripsi
Pihak internal
1. Untuk Universitas Pamulang: Skripsi ini dapat membantu meningkatkan reputasi
universitas dengan menunjukkan bahwa mahasiswa di program akuntansi
memiliki pengetahuan yang baik. Hasil penelitian yang kuat juga dapat
menunjukkan bahwa universitas menghasilkan penelitian yang bermanfaat dan
berkualitas.
2. Untuk Mahasiswa: Bagi mahasiswa di program akuntansi yang lulus tahun 2020-
2021, skripsi ini bisa membantu mereka memahami lebih banyak tentang cara
mengambil keputusan tentang uang dan investasi. Ini akan membantu mereka
dalam menghadapi masalah keuangan di masa depan dan membuat keputusan
investasi yang lebih baik.
3. Untuk Galeri Investasi: Bagi kelompok di kampus yang berfokus pada investasi,
skripsi ini bisa menjadi inspirasi untuk membuat program pelatihan yang lebih
baik bagi mahasiswa tentang cara mengelola uang mereka dan berinvestasi dengan
bijak. Dengan begitu, mahasiswa dapat memahami lebih baik bagaimana
mengatur uang mereka untuk masa depan.

Pihak Eksternal

1. Perusahaan: Perusahaan dapat menggunakan temuan dari skripsi ini untuk lebih
memahami bagaimana mahasiswa akuntansi membuat keputusan investasi. Ini
dapat membantu mereka dalam merancang strategi iklan atau pendekatan yang
lebih baik untuk menarik investor muda. Mereka juga dapat menggunakan
pengetahuan tentang financial literacy, herding, dan risk perception untuk
mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.
2. Investor: Investor, terutama yang tertarik pada mendidik investor muda, dapat
menggunakan hasil penelitian ini untuk memahami cara pengaruh faktor-faktor
tertentu pada keputusan investasi mahasiswa. Ini bisa membantu mereka
memberikan saran atau pelatihan tambahan kepada calon investor muda agar
mereka dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik.
3. Pemerintah: Pemerintah dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai dasar
untuk membuat program pendidikan keuangan yang lebih baik di sekolah dan
perguruan tinggi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman keuangan
generasi muda dan mengurangi perilaku ikutan (herding) yang bisa mengganggu
stabilitas pasar keuangan.
4. Pelaku Bisnis: Bagi pelaku bisnis, skripsi ini dapat memberikan wawasan tentang
cara memahami perilaku investor muda dan mengembangkan strategi pemasaran
yang lebih efektif. Mereka dapat menyesuaikan produk atau layanan mereka agar
lebih menarik bagi kelompok sasaran yang memiliki tingkat pemahaman
keuangan yang berbeda-beda.

Dengan demikian, skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam
pemahaman perilaku investasi mahasiswa, yang pada gilirannya dapat membantu
berbagai pihak dalam mengembangkan pendekatan yang lebih baik terhadap
pendidikan keuangan dan investasi generasi muda.

Anda mungkin juga menyukai