Anda di halaman 1dari 8

Machine Translated by Google

Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 57

1st International Conference On Economics Education, Economics, Business and Management, Accounting and Entrepreneurship (PICEEBA 2018)

Pengaruh Locus of Control, Pengetahuan Keuangan dan Pendapatan pada


Keputusan Investasi

Rosyeni Rasyid1 , Muthia Roza Linda2 Susanti5 , Dina Patrisia3, Halkadri Fitra4 , Yuliza
1Dept. Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas

Negeri Padang, Padang, Indonesia * (email) rosyenirasyid@yahoo.com 2Dept. Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Padang Padang Indonesia * (email) muthia_rozalinda@yahoo.com 3Dept. Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Padang Padang Indonesia * (email) patrisiadina@yahoo.com 4Dept. Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Padang Indonesia * (email) halkadri.feunp@gmail.com 5 Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Padang Padang Indonesia * (email) yulizasusanti11@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh locus of control terhadap keputusan
investasi; 2) pengaruh pengetahuan keuangan terhadap keputusan investasi; 3) pengaruh
pendapatan terhadap keputusan investasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.
Pertamina (Persero) Cabang Padang yang berjumlah 68 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 43 orang.
Sampelnya adalah karyawan yang melakukan kegiatan investasi. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner.
Kemudian dianalisis dengan analisis regresi linier berganda menggunakan Software SPSS versi 24.0. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: 1) locus of control berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi; 2)
pengetahuan keuangan berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi, dan 3) pendapatan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan investasi. Locus of control, pengetahuan keuangan, dan pendapatan
mempengaruhi 57,5% keputusan investasi karyawan; sisanya 42,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Dari ketiga
variabel yang diteliti, pengetahuan keuangan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi
keputusan investasi.

Kata Kunci: Keputusan Investasi, Locus of Control, Pengetahuan Keuangan, Pendapatan

pengantar

Di era globalisasi saat ini, kebutuhan konsumerisme yang tidak terduga, seperti pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri
dalam teknologi, kebutuhan kepemilikan rumah atau kepemilikan kendaraan, dan kebutuhan hiburan, seringkali meningkat
seiring dengan kebutuhan akan sumber pendanaan yang lebih besar. . Kebutuhan yang tidak terduga ini memotivasi orang
untuk mengumpulkan dana untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mereka harus bekerja
untuk kehidupan mereka sekarang dan yang akan datang. Berbagai pilihan tersedia sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, salah satunya dengan menabung atau menginvestasikan dana.

Menurut Tandelilin (2010), investasi adalah suatu komitmen untuk menginvestasikan sejumlah dana atau sumber daya
lain yang dimiliki seseorang pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa depan. Setiap individu perlu
berinvestasi karena tujuan investasi adalah untuk menghasilkan uang, atau dalam arti luas, untuk meningkatkan kesejahteraan.
Ada beberapa alasan khusus mengapa seseorang berinvestasi: untuk mendapatkan kekayaan di masa depan, untuk mengatasi
dampak buruk inflasi, dan untuk menghemat pengeluaran pajak (Tandelilin, 2010). Namun, berinvestasi bukanlah tugas yang
mudah; seseorang harus cukup melek untuk menghindari kerugian atau terjebak dalam investasi yang buruk, atau bahkan
menjadi korban penipu yang licik. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang investor, seseorang harus memiliki pengetahuan
tentang jenis-jenis investasi yang tersedia dan risikonya masing-masing. Seseorang seharusnya tidak membiarkan dirinya
ditipu oleh penipu yang persuasif dan pandai bicara yang membiarkan dananya hilang bahkan sampai sen terakhir.

Hak Cipta © 2018, Para Penulis. Diterbitkan oleh Atlantis Press.


258
Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY-NC (http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/).
Machine Translated by Google
Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 57

Keputusan investasi yang dilakukan investor dapat dipengaruhi oleh perilaku pasar dan perilaku rasional dan irasional
dari investor itu sendiri. Perilaku rasional dan irasional ini telah menjadi a
bagian dari keuangan perilaku. Nofsinger (2001) mendefinisikan keuangan perilaku sebagai subjek yang mempelajari
tentang bagaimana sebenarnya manusia berperilaku dalam lingkungan keuangan. Nofsinger juga menyebutkan bahwa
keuangan perilaku mempelajari faktor-faktor psikologis yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan keuangan di
perusahaan dan pasar keuangan. Disimpulkan bahwa behavioral finance merupakan pendekatan yang menjelaskan
bagaimana seseorang melakukan investasi yang dipengaruhi oleh faktor psikologis.

Sindhu dan Kumar (2014) berpendapat bahwa keputusan investasi berarti investor membuat keputusan di mana,
bagaimana, dan berapa banyak dana yang akan diinvestasikan ke berbagai instrumen keuangan, dengan tujuan
menghasilkan pendapatan atau apresiasi nilai. Dewi dan Iramani (2014) mengartikan keputusan investasi sebagai
kebijakan atau keputusan yang diambil untuk menginvestasikan modal pada satu atau lebih aset, untuk mendapatkan
keuntungan di masa depan. Keputusan investasi juga berarti persoalan bagaimana sebaiknya seseorang mengalokasikan
dana ke dalam bentuk investasi yang menguntungkan di masa depan.

Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah memahami hubungan antara return yang diharapkan dan
risiko dari suatu investasi. Hubungan antara risiko dan pengembalian yang diharapkan dari suatu investasi merupakan
hubungan yang linier dan searah. Artinya semakin tinggi return yang diharapkan, semakin tinggi pula risiko yang harus
diperhitungkan

Manurung (2012) menyebutkan beberapa faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan untuk berinvestasi dan
hasil yang ingin dicapai. Analisis keputusan berinvestasi yang menggunakan ilmu psikologi dan ilmu keuangan dikenal
dengan Behavioral Finance. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan untuk
investasi adalah: Pertama, locus of control, yaitu suatu tindakan dimana seseorang menghubungkan peristiwa-peristiwa
yang terjadi dalam hidupnya dengan kekuatan eksternal di luar kendalinya (Robbins, 2001). Konsep dasar Locus of Control
diturunkan dari teori pembelajaran sosial yang dikembangkan oleh Patten (2005), bahwa locus of control berkaitan dengan
tingkat kepercayaan seseorang tentang peristiwa, nasib, keberuntungan, dan takdir yang terjadi padanya, baik itu itu
karena faktor internal atau faktor eksternal. Locus of control berkaitan dengan pandangan atau persepsi seseorang
terhadap kondisi dan prediksinya tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang atas keputusan yang diambilnya.

konstruksi internal dan eksternal. Jika seseorang percaya bahwa apa yang terjadi selalu di bawah kendalinya dan dia
selalu bertanggung jawab atas setiap keputusan, dia termasuk dalam locus of control internal. Locus of control mengacu
pada persepsi terhadap peristiwa baik positif maupun negatif sebagai konsekuensi dari tindakan atau tindakan diri yang
berada di bawah kendali dirinya sendiri. Sebaliknya, seseorang yang percaya bahwa peristiwa-peristiwa dalam hidupnya
berada di luar kendalinya termasuk dalam locus of control eksternal, yang mengacu pada keyakinan bahwa suatu peristiwa
tidak memiliki hubungan langsung dengan tindakan diri dan berada di luar kendalinya sendiri. (Lefcourt, 1982).

Individu dikategorikan memiliki locus of control internal karena percaya bahwa semua peristiwa yang terjadi berada di
bawah kendalinya sendiri. Artinya, orang tersebut memiliki potensi besar di dalam dirinya untuk menentukan arah
hidupnya, terlepas dari apakah faktor lingkungan akan mendukungnya atau tidak. Sebaliknya, individu yang memiliki locus
of control eksternal adalah individu yang percaya bahwa segala peristiwa yang terjadi berada di luar kendalinya. Hal ini
senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Adi dan Mardiasmo (2002) yang menyatakan bahwa locus of control
mempengaruhi sikap seseorang dalam menangani peristiwa yang menimpa dirinya.

Faktor kedua adalah pengetahuan keuangan, faktor yang juga berperan penting dalam pengambilan keputusan
perencanaan investasi. Pengetahuan keuangan adalah pengetahuan tentang bagaimana mengelola dan merencanakan
dana sehingga dapat mendatangkan keuntungan dan mencegah kerugian. Teori ini didukung oleh hasil penelitian Lusardi
(2008) yang menyatakan bahwa pengetahuan keuangan yang rendah mempengaruhi perencanaan keuangan masa
depan, sedangkan buta huruf terhadap konsep dasar keuangan dapat dikaitkan dengan rendahnya perencanaan investasi.
Lebih lanjut, penelitian Pritazahara & Sriwidodo (2015) menyatakan bahwa pengetahuan keuangan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari kehidupan seseorang. Pengetahuan keuangan adalah alat yang berguna untuk membuat keputusan
keuangan; namun, tingkat pengetahuan keuangan di banyak negara masih relatif rendah

259
Machine Translated by Google
Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 57

negara.

Hilgert dan Hogarth (2003) berpendapat bahwa pengetahuan keuangan merupakan definisi konseptual dari literasi keuangan.
Pengetahuan keuangan juga memiliki hubungan yang erat dengan literasi keuangan atau pendidikan keuangan. Pengetahuan
keuangan dapat difasilitasi dan dipahami dengan baik melalui pendidikan keuangan atau literasi keuangan. Mason dan Wilso
(2000) menyatakan bahwa literasi keuangan adalah pengambilan keputusan individu yang menggunakan kombinasi berbagai
keterampilan, sumber daya, dan pengetahuan kontekstual, untuk mengelola informasi dan membuat keputusan berdasarkan
risiko keuangan. Di sisi lain, pengetahuan keuangan merupakan penguasaan seseorang atas berbagai hal tentang dunia
keuangan (Kholilla & Iramani, 2013).

Ida dan Dwinta (2010) melaporkan bahwa untuk memiliki pengetahuan keuangan, seseorang perlu mengembangkan
keterampilan keuangan dan belajar bagaimana menggunakan perangkat keuangan. Ketrampilan keuangan merupakan teknik
pengambilan keputusan dalam pengelolaan keuangan pribadi. Menyiapkan anggaran, memilih investasi, memilih paket asuransi,
dan menggunakan kredit adalah contoh keterampilan keuangan. Alat keuangan adalah formulir dan bagan yang digunakan
dalam pengambilan keputusan pengelolaan keuangan pribadi.
Sebuah studi oleh Hastings dan Mitchell (2010) menyatakan bahwa pengetahuan keuangan sangat penting dalam mengatur
keuangan pribadi seseorang, dan membantunya dalam memutuskan sesuatu untuk kesejahteraan keuangannya. Istilah
manajemen keuangan di sini mengacu pada pengertian investasi, yaitu komitmen untuk menginvestasikan sejumlah dana atau
sumber daya lain yang dilakukannya saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa depan (Tandelilin, 2010).

Faktor ketiga yang mempengaruhi keputusan investasi adalah pendapatan. Menurut penelitian Kusumawati (2013),
pendapatan seseorang menjadi perhatian terkait dalam pengambilan keputusan investasi. Hal ini juga sejalan dengan pernyataan
Hilgert (2003) bahwa responden dengan pendapatan rendah lebih kecil kemungkinannya untuk melaporkan tagihan keuangan
mereka dibandingkan dengan pendapatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, orang yang secara finansial di bawah rata-rata
lebih kecil kemungkinannya untuk berinvestasi dibandingkan dengan mereka yang berpenghasilan lebih. Artinya tingkat
pendapatan masyarakat mempengaruhi minat mereka untuk menginvestasikan sebagian dari pendapatannya.

Menurut kamus investasi, pendapatan adalah total pendapatan kotor tahunan seseorang yang berasal dari upah, transaksi
bisnis, dan berbagai investasi. Investopedia juga mendefinisikan pendapatan sebagai "penghasilan sebelum pajak" seseorang
dan digunakan dalam perhitungan pendapatan kotor individu yang disesuaikan untuk keperluan pajak penghasilan. Penelitian
ini menggunakan definisi pendapatan sebagai sejumlah uang yang diperoleh seseorang atas pekerjaan yang telah dilakukannya.

Badan Pusat Statistik (2013) mengelompokkan tingkat pendapatan menjadi empat kategori:
sebuah. Kategori sangat tinggi : lebih dari Rp3.500.000 b.
Kategori tinggi : Rp2.500.000-Rp3.500.000
sedang : Rp1.500.000-Rp,.400.000
c. Kategori
d. kategori rendah
: kurang dari Rp1.500.000

Lokus Kontrol (X1)

Keputusan Investasi
Pengetahuan Keuangan
(X2) (Y)

Penghasilan (X3)

Gambar 1 Kerangka konseptual

Kajian yang mendukung hubungan pendapatan terhadap keputusan investasi antara lain penelitian Kusumawati (2013)
yang menyatakan bahwa pendapatan seseorang berkaitan dengan pertimbangan keputusan investasinya.

Berdasarkan teori-teori dan penelitian-penelitian terdahulu yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

260
Machine Translated by Google
Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 57

H1 Locus of control berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi.


H2 Pengetahuan keuangan berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi.
H3 Pendapatan berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi.

Metode
Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian lapangan atau penelitian deskriptif
survey dan explanatory untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antar variabel dan untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap PT Pertamina (Persero) Cabang Padang yang berjumlah 68
orang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, yaitu mengambil sampel berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria
sampel adalah karyawan yang melakukan kegiatan investasi, dengan sampel sebanyak 43 karyawan.

Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner berisi beberapa pertanyaan terstruktur terkait keputusan investasi
yang diisi oleh responden. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda dengan software SPSS ver.
24.0.

Tabel 1 Definisi operasional


Tidak Ada Variabel Indikator Sumber
1 Lokus dari 1. Lokus kendali internal Rotter (1996)
Kontrol 2. Lokus kendali eksternal
2 Keuangan 1. Pengetahuan dasar keuangan 2. Chen dan

Pengetahuan Simpan pinjam 3. Asuransi Volpe (1998)

4. Pendapatan
3 Penghasilan Investasi dapat disesuaikan dengan Ida dan

total pendapatan upah dan gaji 1. Dwinta

Return (2010:140)
4 Investasi Tandelilin
Keputusan 2. Risiko (2010)

Hasil dan Diskusi


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang memenuhi persyaratan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji
normalitas. Sebelum data diolah dengan analisis regresi linier berganda, terlebih dahulu dilakukan analisis deskriptif terhadap
variabel locus of control. Ini untuk mengklasifikasikan sampel ke dalam kelompok internal atau kelompok eksternal. Berdasarkan
analisis deskriptif, nilai tertinggi adalah locus of control eksternal, yang berarti sebagian besar karyawan PT Pertamina termasuk
dalam kelompok locus of control eksternal.

Hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS ver.24.0 adalah sebagai berikut.

Tabel 2 Hasil Uji Regresi Berganda


Tidak standar Standar
Koefisien Koefisien
Model
St.
B Kesalahan Beta

1 (Konstan) -0,940 1.207

Locus_of_Control 0,445 0,129 0,361

Keuangan_Pengetahuan 0,581 0,279 0,281

Penghasilan 0,179 0,064 0,388


Sumber: Data Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS, 2018

261
Machine Translated by Google
Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 57

Berdasarkan hasil pada Tabel 2 di atas, persamaan regresi linier berganda diformulasikan sebagai berikut:

Y = -0,940 + 0,445LoC + 0,581FK + 0,179In

Persamaan di atas dapat dibaca sebagai:


sebuah. Nilai konstanta adalah 0,940 dengan tanda negatif yang berarti bahwa tanpa variabel locus of control (X1),
pengetahuan keuangan (X2), dan pendapatan (X3), tidak ada keputusan investasi yang akan diambil oleh responden.

b. Variabel locus of control memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,445 dengan tanda positif yang berarti bahwa setiap
peningkatan variabel locus of control (X1), akan mengakibatkan peningkatan keputusan responden untuk berinvestasi.

c. Variabel pengetahuan keuangan (X2) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,581 dengan tanda positif yang berarti bahwa
setiap peningkatan variabel pengetahuan keuangan (X2) akan mengakibatkan peningkatan keputusan responden untuk
berinvestasi. d. Variabel pendapatan (X3) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,179 dengan tanda positif yang berarti
bahwa setiap peningkatan variabel pendapatan (X3) akan mengakibatkan peningkatan keputusan responden untuk
berinvestasi.

Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (R²) menunjukkan proporsi antara variabel independen dan variabel dependen, sisa koefisien
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model, kesalahan formulasi model dan kesalahan eksperimen. Pada
penelitian ini, hasil uji koefisien determinasi (R²) ditunjukkan pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3 Koefisien Determinasi (R2)


St. Kesalahan
Disesuaikan
Model R R persegi dari
R persegi
Memperkirakan

1 0,778a 0,605 0,575 0,22967

sebuah. Predictors: (Constant), Pendapatan, Locus_of_Control,


manajemen_pengetahuan
Sumber: Data Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS, 2018

Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai adjusted R2 yang diperoleh adalah 0,575. Artinya 57,50% variabel keputusan investasi
dapat dijelaskan oleh variabel locus of control, pengetahuan keuangan, dan pendapatan. Sisanya sebesar 42,50% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Uji F-Test statistik pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi
berpengaruh terhadap variabel dependen.

Tabel 4 Uji-F Statistik


Jumlah Berarti
Model df F Sig.
Kuadrat Kuadrat
1 Regresi 3.155 3 1,052 19.937 0,000b

Sisa 2.057 39 0,053

Total 5.212 42

sebuah. Variabel Dependen: Inv_Decision

b. Predictors: (Constant), Pendapatan, Locus_of_Control,


Knowledge_management Sumber: Analisis data, 2018

Tabel 4 menunjukkan nilai F hitung sebesar 19,937 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Artinya terdapat pengaruh
yang signifikan secara simultan antara semua variabel bebas terhadap

262
Machine Translated by Google
Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 57

variabel tak bebas. Dengan demikian, disimpulkan pula bahwa model ini layak untuk diuji.
Uji Hipotesis (Uji-t)

Tabel 5 Hasil Uji Parsial


Model Terhitung t Sig.
(Konstanta) -0,779 0,441
Lokus Kontrol 3.453 0,001

Pengetahuan Keuangan 2.083 0,044


Penghasilan 2.795 0,008
Sumber: Data Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS, 2018

sebuah. Hipotesis Pertama


Berdasarkan hasil tersebut, nilai signifikan locus of control adalah sebesar 0,001 < 0,05. Artinya hipotesis pertama bahwa
locus of control berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi dapat diterima. b. Hipotesis Kedua Berdasarkan
hasil tersebut, nilai signifikan pengetahuan keuangan adalah sebesar 0,044 < 0,050. Hal ini berarti hipotesis kedua bahwa
pengetahuan keuangan berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi dapat diterima. c. Hipotesis Ketiga Berdasarkan
hasil tersebut, nilai signifikan pendapatan adalah sebesar 0,008 < 0,05. Hal ini berarti hipotesis ketiga bahwa pendapatan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi dapat diterima.

Pengaruh Locus of Control terhadap Keputusan Investasi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, locus of control berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi. Terlihat bahwa
locus of control memiliki koefisien regresi sebesar 0,445 dengan pengaruh atau arah positif terhadap keputusan investasi, serta
memiliki nilai signifikansi 0,001 < 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT Pertamina cabang Padang percaya bahwa kejadian yang menimpa mereka disebabkan
oleh faktor-faktor di luar kendali mereka dan mereka hanya menerima apa yang telah terjadi dan percaya bahwa semua yang
terjadi adalah takdir.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Perry dan Morris (2005) yang menyatakan bahwa locus of control berpengaruh terhadap
pengelolaan keuangan. Dalam studi mereka, manajemen keuangan mengacu pada keputusan untuk berinvestasi. Kajian Adi dan
Mardiasmo (2002) juga menyatakan bahwa locus of control mempengaruhi sikap seseorang dalam menghadapi peristiwa yang
sedang terjadi pada dirinya.

Pengaruh Pengetahuan Keuangan terhadap Keputusan Investasi

Berdasarkan hasil penelitian uji hipotesis diketahui bahwa pengetahuan keuangan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
investasi karyawan PT Pertamina (Persero) cabang Padang. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan
memiliki koefisien regresi sebesar 0,581 dengan pengaruh atau arah positif terhadap keputusan investasi, dengan nilai signifikansi
0,044 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan (seperti pengetahuan dasar keuangan, asuransi, simpan
pinjam dan investasi) karyawan PT Pertamina cabang Padang mempengaruhi karyawan dalam pengambilan keputusan investasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hastings dan Mitchell (2010) yang menyatakan bahwa pengetahuan
keuangan sangat membantu untuk mengatur keuangan pribadi seseorang dan membantunya dalam memutuskan berbagai hal
tentang kesejahteraan keuangannya. Istilah finansial disini mengacu pada keputusan untuk berinvestasi. Hasil ini juga didukung
oleh Yulianti dan Silvy (2013) yang menyatakan bahwa pengetahuan keuangan dan pengalaman keuangan berpengaruh terhadap
perilaku perencanaan investasi keuangan keluarga.
Susnaningsih, Desrir dan Hesty (2014) juga mengatakan bahwa tingkat pengetahuan keuangan seseorang berpengaruh kuat
terhadap keputusannya dalam mengelola keuangan pribadi maupun keuangan perusahaannya.

263
Machine Translated by Google
Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 57

Berdasarkan hasil penelitian ini, koefisien regresi pengetahuan keuangan lebih tinggi dibandingkan variabel lainnya,
sehingga disimpulkan bahwa pengetahuan keuangan merupakan faktor dasar utama seseorang untuk merencanakan kegiatan
investasi. Responden yang memiliki tingkat pengetahuan keuangan rendah lebih dominan tidak memiliki konsep/rencana untuk
melakukan kegiatan investasi. Sebaliknya responden yang memiliki tingkat pengetahuan keuangan yang tinggi akan lebih
memilih untuk berinvestasi. Berdasarkan hasil penelitian ini di PT Pertamina (Persero) cabang Padang, pengetahuan keuangan
karyawannya merata, karena banyak karyawan yang memahami pengaruh tanggung jawab keuangan yang baik dalam
melakukan investasi.

Pengaruh Pendapatan terhadap Keputusan Investasi

Berdasarkan hasil penelitian pengujian hipotesis pada variabel pendapatan diketahui bahwa pendapatan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan investasi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pendapatan memiliki koefisien regresi
sebesar 0,179 dengan pengaruh atau arah positif terhadap keputusan investasi, dengan nilai signifikansi 0,008 < 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat pendapatan karyawan PT.
Pertamina Cabang Padang mempengaruhi pengambilan keputusan investasi mereka. Keputusan untuk berinvestasi tergantung
dari besarnya pendapatan mereka, dimana pendapatan yang lebih besar akan menghasilkan investasi yang lebih beragam
yang mereka lakukan.

Hal ini sejalan dengan penelitian Kusumawati (2013) bahwa pendapatan seseorang berpengaruh terhadap pengelolaan
keuangan pribadinya, semakin tinggi pendapatan seseorang semakin tinggi pula pertimbangannya dalam mengambil keputusan
investasi. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Jones et al, (2009) bahwa terdapat hubungan positif antara pendapatan dengan
perilaku tanggung jawab pengelolaan keuangan. Dengan demikian, pendapatan yang lebih tinggi akan membuat seseorang
memiliki perilaku keuangan yang lebih bertanggung jawab. Hasil penelitian ini juga mendukung teori perspektif perilaku
keuangan dalam pengambilan keputusan keuangan adaptif, bahwa sifat keputusan dan lingkungan mempengaruhi jenis proses
yang digunakan. Seseorang dengan status sosio-demografis yang lebih baik akan memiliki jenis proses pengambilan keputusan
yang lebih baik dalam berinvestasi. Hasil tersebut juga sejalan dengan penelitian Seetharaman, Wang dan Zang (2014) bahwa
tingkat pendapatan berpengaruh kuat terhadap objek investasi.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil, disimpulkan bahwa:

1. Locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan investasi dengan a
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,001.

2. Pengetahuan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan investasi dengan a
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,044.

3. Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu
0,008.

Terima kasih
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang yang
telah mendanai penelitian ini dan semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penelitian ini.

Referensi
Adi N, Henrika C, Tri, Mardiasmo. (2002). Analisis pengaruh strategi institusi, budaya institusi, dan
konflik kepentingan terhadap senjangan anggaran. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 17(1).
Hastings, J & Mitchell, OS (2010). Bagaimana Literasi Finansial dan Ketidaksabaran Membentuk Kekayaan Pensiun
dan Perilaku Investasi. Universitas Brown dan NBER.
Hoffmann, A., Eijie, J. & Jager, W. (2006). Kebutuhan dan Perilaku Kesesuaian Investor Individu. Bekerja
Kertas.

264
Machine Translated by Google
Kemajuan dalam Riset Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, volume 57

Jones, CP dkk. (2009). Investasi: Analisis dan Manajemen, Adaptasi Indonesia. Salemba Empat &
John Willey.
Kreitner R, & Kinicki, A. (2001). Perilaku Organisasi. Edisi Kelima. Edisi Internasional. New York: Mc Graw-
Hill Companies Inc.
Kusumawati, Melisa. (2013). Faktor Demografi, Faktor Ekonomi dan Motivasi Perilaku dalam Pertimbangan
Keputusan Investasi di Surabaya.
Mason, CL J & Wilson, RMS (2000). Mengkonseptualisasikan Literasi Keuangan. Kertas Sesekali, 7.
Loughborough: Sekolah Bisnis, Universitas Loughborough.
Muat, Susnaningsih, Miftah, Desrir, & Wulandari, Hesty. (2014). Analisis tingkat literasi keuangan dan
dampaknya terhadap keputusan pinjaman pribadi. Festival Riset Ekonomi dan Bisnis, 13 November
2014.
Patten, MD (2005). Analisis dampak locus of control terhadap kinerja pekerjaan auditor internal
dan kepuasan. Jurnal Audit Manajerial, 20(1).
Perry, Vanessa G. & Marlene D. Morris. (2005). Siapa yang mengendalikan? Peran persepsi diri,
pengetahuan, dan pendapatan dalam menjelaskan perilaku keuangan konsumen. Jurnal Keuangan
Pribadi, 8(1).
Rasyid, Rosyeni. (2012). Analisis tingkat literasi keuangan mahasiswa program studi manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Jurnal Kajian Manajemen Bisnis, 1(2).
Seetharaman, Ananth, Wang, Xu, & Zhang, Sanjian. (2014). Analisis empiris atau pengaruh akuntansi
dalam komite audit terhadap pengecualian penghasilan Non-GAAP. Cakrawala Akuntansi, 28(1).
Tendelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi. Kanisius.
Yulianti, N. & Silvy, M. (2013). Sikap pengelola keuangan dan perilaku perencanaan investasi
keluarga di Surabaya. Jurnal Bisnis dan Perbankan, 3(1).
Zaini, A. (2010). Pengaruh biaya produksi dan penerimaan terhadap pendapatan petani padi sawah di Loa
Gagak Kabupaten Kutai Kertanegara. Jurnal EPP, 7(1).

265

Anda mungkin juga menyukai