Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

INVESTASI ASING LANGSUNG

Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah

“ Manajemen Perusahaan Internasional “

Dosen Pengampu: Dr. H. Asep Encu, M.pd.

Disusun oleh:

Arya Eka Putra 1212010018

Nurul Alipah 1212010129

Putri Aulia Agustin 1212010132

Rani Handayani 1212010138

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. atas tersusunnya makalah ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Beserta seluruh keluarga, para sahabat, dan para pengikut beliau yang setia
hingga akhir zaman.

Alhamdulillah wa syukurillah berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Tanggung Jawab dan Etika Manajemen yang membahas tentang
“Investasi Asing Langsung ”.

Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada Bapak Dr. H. Asep Encu, M.pd.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Manajemen Perusahaan Internasional yang telah
membina dan menuntun kami untuk bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Bandung, 10 Oktober 2023

Tim Penyusun

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................II


DAFTAR ISI.......................................................................................................................... III
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 5
C. Tujuan Masalah ............................................................................................................ 5
BAB II ....................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6
A. Pengertian Investasi Asing Langsung ......................................................................... 6
B. Dampak Investasi Asing Langsung ............................................................................. 8
C. Jenis dan Bentuk Investasi Asing Langsung .............................................................. 9
D. Proses Investasi Asing Langsung .............................................................................. 13
E. Tantangan dan Hambatan Investasi Asing Langsung ............................................ 15
BAB III.................................................................................................................................... 17
PENUTUP ............................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 17
B. Saran ............................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 18

III
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Investasi Langsung Asing (Foreign Direct Investment - FDI) telah menjadi
salah satu komponen penting dalam ekonomi global pada abad ke-21. FDI merujuk
pada investasi yang dilakukan oleh entitas atau individu dari satu negara ke negara lain,
dengan tujuan untuk mengakuisisi atau mendirikan bisnis di negara tujuan. Investasi
ini biasanya mencakup kepemilikan saham mayoritas atau sejumlah besar kendali
dalam perusahaan asing. FDI telah menjadi topik yang sangat relevan dalam konteks
globalisasi dan ekonomi terbuka, dengan peran yang semakin meningkat dalam
pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia usaha.
Salah satu alasan utama mengapa FDI menjadi begitu penting adalah
kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi dan sosial di negara-negara penerima.
Ketika perusahaan asing memutuskan untuk berinvestasi langsung di negara lain,
mereka sering membawa teknologi, pengetahuan manajerial, sumber daya finansial,
dan praktik bisnis terbaik mereka. Hal ini dapat memperkuat kapasitas lokal,
menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan produksi dan produktivitas.
Dengan demikian, FDI dapat membantu negara-negara berkembang dalam
meningkatkan standar hidup dan mengurangi tingkat kemiskinan.
Selain itu, FDI juga memainkan peran penting dalam memperkuat ikatan
ekonomi antara negara-negara di seluruh dunia. Ini membuka pintu bagi kolaborasi
bisnis yang lebih luas, perdagangan lintas batas, dan transfer teknologi, yang semuanya
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi global. Namun, FDI juga memunculkan
sejumlah tantangan, seperti risiko terkait kebijakan, masalah lingkungan, dan implikasi
sosial, yang memerlukan regulasi dan pengawasan yang efektif.
Dalam konteks globalisasi ekonomi saat ini, FDI telah menjadi salah satu
elemen kunci yang memengaruhi stabilitas dan perkembangan ekonomi suatu negara.
Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai aspek yang terkait dengan FDI,
termasuk manfaatnya, tantangan, dampaknya terhadap ekonomi dan masyarakat, serta
peran pemerintah dalam mengelolanya.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Investasi Asing Langsung ?
2. Bagaimana Dampak Investasi Asing Langsung ?
3. Bagaimana Jenis dan Bentuk Investasi Asing Langsung ?
4. Bagaimana Proses Investasi Asing Langsung dilakukan ?
5. Apa Tantangan dan Hambatan dalam melakukan Investasi Asing Langsung ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Investasi Asing Langsung .
2. Mengetahui Dampak Investasi Asing Langsung.
3. Mengetahui Jenis dan Bentuk Investasi Asing Langsung.
4. Mengetahui Proses Investasi Asing Langsung dilakukan .
5. Mengetahui Tantangan dan Hambatan dalam melakukan Investasi Asing Langsung.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Investasi Asing Langsung


Konsep dan pengertian investasi asing langsung, sebenarnya masih belum ada
acuan yang baku, namun dari beberapa literatur yang ada, itu dapat dipakai sebagai
rujukan konsep dan pengertian investasi asing langsung tersebut. Adapun yang
dimaksud dengan istilah investasi asing langsung tersebut, menurut beberapa pakar
ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Menurut Krugman (1999: 204), yang dimaksud dengan istilah investasi asing
langsung adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara
mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu ϭϯ
tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan
kontrol terhadap perusahaan di luar negeri.
2. Menurut Salvatore (1997: 469), investasi asing langsung meliputi investasi ke
dalam aset-aset secara nyata, misalnya seperti pembangunan pabrik-pabrik,
pengadaan berbagai macam barang modal, pembelian tanah untuk keperluan
produksi, pembelanjaan berbagai peralatan inventaris dan sebagainya.
3. Menurut Noor (2007: 437), investasi asing langsung adalah investasi pada aset atau
faktor produksi untuk melakukan usaha atau bisnis di luar negeri. Misalnya
investasi perkebunan, perikanan, pabrik, toko dan jenis usaha lainnya. Pada
umumnya, dalam pembicaraan sehari-hari jenis investasi ini disebut juga investasi
pada aset riil, atau investasi yang jelas wujudnya, mudah dilihat, dan diukur
dampaknya terhadap masyarakat secara keseluruhan. Investasi seperti ini, pada
dasarnya bersifat jangka menengah atau panjang dan bertujuan hanya untuk
memperoleh keuntungan atau laba.
4. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal, yang
dimaksud dengan istilah FDI/PMA (Penanaman Modal Asing) adalah kegiatan
menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia
yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing
sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

6
5. Sedangkan menurut Griffing dan Pustai (2009: 169), para ahli statistik pemerintah
Amerika Serikat, dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan istilah investasi asing
langsung adalah suatu kepemilikan atas penguasaan 10 persen suara atau lebih dari
saham suatu perusahaan atau saham ekuivalennya dalam suatu bisnis yang bukan
perseroan terbatas.
Dengan demikian dari beberapa konsep dan pengertian yang telah disebutkan di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan istilah investasi asing
langsung adalah salah satu bentuk investasi asing, yang bersifat jangka menengah atau
panjang, yang dilakukan oleh investor asing baik menggunakan modal asing
sepenuhnya maupun berpatungan dengan investor domestik (joint venture). Hal
tersebut tidak hanya berbentuk pengeluaran aset finansial saja (kepemilikan saham 10
persen atau lebih), tetapi juga berbentuk pengeluaran aset riil (kepemilikan modal-
modal tetap), yang disertai dengan adanya kontrol langsung dari pemilik aset atau
investor atau induk perusahaan di negara penerima investasi tersebut.
Ada dua kriteria untuk menentukan unsur asing pada kegiatan investasi sehingga
dikategorikan sebagai investasi asing yaitu kewarganegaraan (nationality) dan tempat
kedudukan usaha (residence). Perbedaan investasi dalam negeri dan investasi asing
penting dilakukan karena memengaruhi ruang lingkup pengaturan hukum investasi.
Beberapa negara telah mengadopsi hukum investasi yang komprehensif yang
mencakup pengaturan PMA dan PMDN dalam satu undang-undang, namun beberapa
negara hanya mengatur hukum mengenai PMA secara lebih khusus, sedangkan
pengaturan PMDN masuk dalam ketentuan nasional lainnya. Indonesia mengatur PMA
dan PMDN dalam satu paket yaitu dalam satu Undang-Undang Penanaman modal (UU
25/2007). Pengaturan ketentuan investasi asing (PMA) perlu dilakukan karena terdapat
berbagai tujuan atau jenis investasi asing yang harus diakomodasi untuk dapat
meningkatkan arus investasi, di sisi lain untuk melindungi kepentingan nasional
Investasi asing langsung berasal dari analisis neoklasik tradisional, yang berfokus
pada berbagai analisis mengenai faktor-faktor penentu atau pendorong pertumbuhan
ekonomi. Investasi langsung adalah investasi jangka panjang pada bisnis baru atau
sudah ada yang diikuti oleh investor yang mengontrol manajemen secara aktif. Definisi
ini dikemukakan oleh Bank dunia yang menyatakan bahwa direct invesment is a long
term invesment in a new business or a pre-existing one one that is accompanied by a
measure of effective management control by the investor. Investor dapat secara efektif

7
mengontrol manajemen, memiliki pengaruh dominan pada kegiatan operasional
perusahaan, dan bertanggung jawab untuk pengembangan bisnis.
Ada beberapa situasi di mana posisi pemegang saham dan pengaruh mereka
terhadap manajemen perusahaan digunakan untuk menentukan kontrol atas
perusahaan. Investor yang memiliki mayoritas modal atau saham perusahaan atau
mayoritas hak voting di dewan direksi memiliki kontrol atas perusahaan.
Dalam istilah ekonomi, "globalisasi" berarti ekonomi suatu negara menjadi lebih
terbuka untuk investasi asing dan perdagangan internasional. Penanaman Modal
Asing adalah jenis penanaman modal asing yang didefinisikan sebagai aliran modal
internasional dalam bentuk penanaman modal langsung, seperti pembangunan pabrik,
pembelian barang modal, tanah, bahan baku, dan sebagainya, yang dilakukan oleh
negara lain di negara penerima investasi. Menurut Salvatore (1997:469), investasi
asing langsung meliputi investasi ke dalam aset-aset secara nyata, misalnya seperti
pembangunan pabrik-pabrik, pengadaan berbagai macam barang modal, pembelian
tanah untuk keperluan produksi, pembelanjaan berbagai peralatan inventaris dan
sebagainya.

B. Dampak Investasi Asing Langsung


Hal pertama yang sering disebut-sebut sebagai kontribusi positif penanaman
modal asing adalah perannya dalam mengisi kesenjangan sumber daya antara tingkat
target investasi dan jumlah tabungan dalam negeri yang sebenarnya. Negara ini
mempunyai kapasitas yang sangat terbatas untuk mencapai target investasi yang
diharapkan, karena tabungan dalam negeri, yang sering kali digunakan sebagai sumber
pembiayaan pembangunan, sering kali tidak mencukupi untuk jangka waktu investasi
yang diperlukan. Oleh karena itu, kehadiran investasi asing langsung dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan erat dengan defisit
tabungan dan investasi dalam negeri.
Sumbangan positif kedua yang dapat diberikan oleh investasi asing langsung
tersebut adalah peranannya dalam mengisi kesenjangan antara target jumlah devisa
yang dibutuhkan dan hasil-hasil aktual devisa dari ekspor ditambah dengan bantuan
luar negeri neto. Jadi, apabila investasi asing langsung diperkenankan hadir di
negara bersangkutan, maka hal ini tidak hanya dapat menghilangkan sebagian atau
seluruh defisit yang terdapat dalam neraca pembayaran, tetapi juga dapat
menghilangkan defisit dalam jangka panjang.
8
Sumbangan positif ketiga yang didapatkan dari investasi asing langsung
tersebut, adalah peranannya dalam mengisi kesenjangan antara target penerimaan pajak
pemerintah dan jumlah pajak aktual yang dapat dikumpulkan. Bahwa dengan
memungut pajak atas keuntungan-keuntungan dari perusahaan-perusahaan asing
tersebut, maka pemerintah dari negara-negara tujuan investasi asing langsung
tersebut, pada akhirnya akan dapat memobilisasi sumber-sumber finansial dalam
rangka membiayai proyek-proyek pembangunannya, misalnya pembangunan sarana
dan prasarana publik.
Sumbangan positif keempat yang dapat diberikan oleh investasi asing langsung
tersebut, adalah peranannya dalam mengisi kesenjangan dibidang manajemen,
semangat kewirausahaan, teknologi produksi dan keterampilan kerja, yang menurut
pemikiran neo-klasik tradisional akan diisi sebagian atau pun seluruhnya oleh
perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi dinegara-negara penerima investasi
asing langsung tersebut.

C. Jenis dan Bentuk Investasi Asing Langsung


Dilihat dari motif dan tujuannya, investasi asing langsung dapat dibedakan menjadi dua
jenis yang berbeda, yaitu:
1. Investasi Asing Langsung Horizontal
Investasi asing langsung jenis ini dilakukan dengan tujuan untuk memproduksi
barang atau layanan yang sama di beberapa negara. Motivasi utama dari investasi
jenis ini adalah untuk mencari pasar yang baru. Keuntungan utama dari investasi
ini adalah efisiensi dalam biaya transportasi, karena produksi menjadi lebih dekat
dengan konsumen. Contoh Sebuah perusahaan otomotif Amerika Serikat membuka
pabrik produksi mobil yang sama di Amerika Latin, Eropa, dan Asia untuk
memenuhi permintaan global. Mereka berinvestasi secara horizontal untuk
mencapai pasar yang berbeda.
2. Investasi Asing Langsung Vertikal
Investasi asing langsung jenis ini melibatkan desentralisasi geografis dari aliran
produksi perusahaan. Perusahaan akan melakukan produksi di negara-negara
dengan biaya produksi yang lebih rendah, dan hasil produksi di negara tersebut akan
dikirim kembali ke negara induk perusahaan untuk tahap pengolahan . Contoh
Sebuah perusahaan garmen Amerika Serikat mungkin memproduksi bahan pakaian
di Tiongkok karena biaya produksi yang lebih rendah, dan kemudian mengirim
9
bahan tersebut kembali ke Amerika Serikat untuk pemotongan, jahitan, dan
merekamkan merek.
Selain itu, dilihat dari bentuk pendiriannya, investasi asing langsung dapat
dibedakan menjadi empat bentuk yang berbeda, yaitu:
1. FDI Greenfield
FDI Greenfield merupakan investasi di mana perusahaan atau investor
asing mendirikan unit produksi baru sepenuhnya di negara penerima investasi.
FDI Greenfield merupakan salah satu bentuk investasi langsung asing (Foreign
Direct Investment - FDI) yang melibatkan pendirian unit produksi baru di
negara penerima investasi oleh perusahaan atau investor asing. Dalam bentuk
ini, perusahaan atau investor asing memulai operasi mereka dari awal, biasanya
dengan mendirikan fasilitas produksi, kantor, atau instalasi lain yang diperlukan
di negara tersebut.
Dalam FDI Greenfield, perusahaan atau investor asing membangun
segala sesuatu dari nol di negara tujuan. Mereka tidak mengakuisisi atau
mengambil alih perusahaan yang sudah ada. Perusahaan atau investor asing
memiliki kepemilikan penuh atas unit produksi yang mereka dirikan. Ini berarti
mereka memiliki kontrol penuh atas operasi dan keputusan yang diambil di
tempat tersebut.Investasi ini sering kali berkontribusi signifikan terhadap
penciptaan lapangan kerja di negara penerima investasi. Hal ini dapat
membantu mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan tingkat
penghidupan local Contoh dari FDI Greenfield bisa berupa perusahaan
manufaktur dari Jepang yang memutuskan untuk membangun pabrik baru di
Indonesia untuk memproduksi mobil, atau perusahaan teknologi Amerika
Serikat yang mendirikan pusat penelitian dan pengembangan di India untuk
mengembangkan solusi perangkat lunak baru. Dalam kedua contoh ini,
perusahaan atau investor asing memulai operasi mereka dari awal di negara
penerima investasi.
2. FDI Merger
Merger dalam Investasi Asing Langsung adalah salah satu bentuk
investasi langsung asing (Foreign Direct Investment - FDI) di mana perusahaan
atau investor asing memutuskan untuk mengakuisisi perusahaan yang sudah ada
di negara penerima investasi. Dalam FDI Merger, tujuan utama adalah untuk
mendapatkan kontrol penuh atau mayoritas atas perusahaan yang sedang
10
diakuisisi di negara tersebut. Dalam FDI Merger, investor asing dapat membeli
saham perusahaan target atau aset riil yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Ini dapat mencakup aset fisik seperti pabrik, tanah, mesin, atau bahkan merek
dagang dan paten yang dimiliki oleh perusahaan target. Tujuan utama FDI
Merger adalah untuk mengambil kendali penuh atau mayoritas atas perusahaan
target. Ini berarti investor asing akan memiliki hak untuk mengambil keputusan
strategis, mengatur operasi, dan mengelola sumber daya perusahaan tersebut.
Setelah akuisisi, perusahaan target dan investor asing dapat memutuskan untuk
menggabungkan operasi mereka. Ini bisa berarti konsolidasi operasional,
penggabungan departemen, atau pengurangan biaya melalui sinergi. Investor
asing yang mengakuisisi perusahaan juga dapat terlibat secara aktif dalam
manajemen perusahaan target. Mereka mungkin mengirim manajer atau
eksekutif dari perusahaan induk mereka untuk memimpin perubahan atau
memperbaiki operasi perusahaan target.
Keuntungan dari FDI Merger termasuk akses cepat ke pasar lokal,
potensi pengurangan biaya melalui efisiensi operasional, dan penggunaan
sumber daya perusahaan target. Namun, ada risiko yang terkait dengan integrasi
yang tidak efisien, perbedaan budaya yang signifikan, dan perubahan regulasi
yang dapat mempengaruhi investasi. Salah satu contoh perusahaan yang terlibat
dalam FDI Merger adalah "Anheuser-Busch InBev" (AB InBev). AB InBev
adalah perusahaan bir multinasional yang berbasis di Belgia dan merupakan
salah satu produsen bir terbesar di dunia. Pada tahun 2008, AB InBev
mengakuisisi perusahaan bir Amerika Serikat, Anheuser-Busch, dalam sebuah
merger besar yang menciptakan salah satu perusahaan bir terbesar di dunia.
Melalui merger ini, AB InBev membeli semua saham Anheuser-Busch dan
memperoleh kendali penuh atas perusahaan tersebut. Ini adalah contoh FDI
Merger di mana perusahaan asing membeli perusahaan yang sudah ada di
negara penerima investasi.
3. FDI Akuisisi
Akuisisi dalam Investasi Asing Langsung adalah salah satu bentuk
investasi langsung asing (Foreign Direct Investment - FDI) di mana perusahaan
atau investor asing membeli sebagian atau seluruh saham kepemilikan
perusahaan yang sudah ada di negara penerima investasi. Dalam FDI Akuisisi,
investor asing biasanya memegang setidaknya 10 persen atau lebih saham
11
perusahaan yang sedang diakuisisi. FDI Akuisisi melibatkan pembelian saham
perusahaan yang sudah ada di negara tujuan investasi. Investor asing dapat
membeli sejumlah besar saham perusahaan tersebut dengan tujuan untuk
mengendalikan atau memiliki sebagian besar kendali atas perusahaan
tersebut.Motivasi utama dalam FDI Akuisisi adalah untuk mendapatkan akses
cepat ke pasar, teknologi, sumber daya, atau aset yang dimiliki oleh perusahaan
target. Ini dapat membantu investor asing memperluas bisnis mereka dengan
cepat tanpa harus memulai dari awal. Dengan memegang sejumlah besar saham
perusahaan target, investor asing dapat memiliki kendali dan pengaruh yang
signifikan atas operasi dan keputusan perusahaan tersebut. Mereka dapat
memengaruhi strategi, manajemen, atau kebijakan perusahaan. Keuntungan
dari
FDI Akuisisi meliputi akses langsung ke basis pelanggan yang sudah
ada, merek dagang yang sudah mapan, teknologi yang ada, dan operasi yang
sudah berjalan. Namun, ada risiko yang terkait dengan integrasi perusahaan
yang berbeda, perbedaan budaya, dan perubahan dalam manajemen perusahaan
yang dapat mempengaruhi keberhasilan akuisisi. Contoh nyata FDI Akuisisi
adalah akuisisi oleh perusahaan teknologi Amerika Serikat, Microsoft, terhadap
perusahaan jejaring sosial profesional LinkedIn pada tahun 2016. Dengan
membeli sebagian besar saham LinkedIn, Microsoft mendapatkan akses ke
jaringan besar pengguna LinkedIn dan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut. Akuisisi ini adalah contoh bagaimana FDI Akuisisi dapat
membantu perusahaan asing memperluas portofolio bisnis mereka dan
memanfaatkan aset yang dimiliki oleh perusahaan target.
4. FDI Joint Venture
Kemitraan Gabungan dalam Investasi Asing Langsung adalah salah satu
bentuk investasi langsung asing (Foreign Direct Investment - FDI) di mana
perusahaan asing bekerja sama dengan investor domestik di negara penerima
investasi untuk mendirikan dan mengoperasikan unit produksi baru atau bisnis
bersama. Dalam FDI Joint Venture, modal asing dimiliki bersama oleh investor
asing dan investor domestik, dan keduanya berbagi kendali dan kepemilikan
dalam bisnis tersebut. Dalam FDI Joint Venture, perusahaan asing dan
perusahaan lokal atau investor domestik sepakat untuk menjalankan bisnis
bersama. Mereka dapat membentuk entitas hukum baru untuk bisnis ini atau
12
menggunakan perusahaan yang sudah ada. Investor asing dan investor domestik
berkontribusi dengan modal mereka sendiri untuk membiayai bisnis bersama.
Modal ini dapat berupa uang tunai, aset, teknologi, atau sumber daya lain yang
dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.
Kepemilikan dalam FDI Joint Venture biasanya dibagi sesuai dengan
kontribusi modal masing-masing pihak. Namun, pembagian kendali dan
kepemilikan dapat dinegosiasikan dalam perjanjian kemitraan. Investor asing
dan investor domestik bekerja sama dalam mengelola operasi bisnis. Mereka
berbagi tanggung jawab dalam hal produksi, manajemen, dan pengambilan
keputusan sehari-hari. FDI Joint Venture sering bertujuan untuk menciptakan
manfaat sinergi antara kedua pihak. Ini bisa mencakup akses ke pasar lokal,
pengetahuan tentang pasar dan budaya lokal, serta kemampuan teknis atau
teknologi dari investor asing.Kemitraan ini dapat membantu mengurangi risiko
yang terkait dengan beroperasi di negara asing karena investor domestik
biasanya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan bisnis lokal.
Contoh FDI Joint Venture adalah kerjasama antara perusahaan otomotif
Jepang, Toyota, dengan produsen otomotif lokal di India untuk mendirikan
pabrik bersama yang memproduksi mobil di India. Dalam kerjasama ini, Toyota
bermitra dengan perusahaan lokal untuk memanfaatkan pengetahuan lokal,
pasar, dan sumber daya, sementara perusahaan lokal mendapatkan akses ke
teknologi dan merek global yang dimiliki oleh Toyota. Ini adalah contoh
bagaimana FDI Joint Venture dapat menciptakan win-win situation bagi kedua
pihak dan mendukung ekspansi bisnis di pasar asing.

D. Proses Investasi Asing Langsung


Untuk menanamkan modal dalam bisnis atau aset di luar negeri, perusahaan
atau investor melakukan proses investasi langsung, yang mencakup pemilihan,
evaluasi, dan pelaksanaan investasi. Dalam proses investasi langsung, hal-hal berikut
biasanya dilakukan:
1. Penelitian Awal dan Perencanaan: Tentukan tujuan investasi dan negara atau sektor
yang akan diinvestasikan. Untuk memahami prospek, masalah, dan kemungkinan
ROI (Return on Investment), lakukan penelitian pasar.

13
2. Pilihan Negara Tujuan: Pilih negara yang ingin investasikan. Berpikir tentang hal-
hal seperti stabilitas politik, keadaan ekonomi, peraturan investasi, dan peluang
pertumbuhan pasar.
3. Pemilihan Jenis Investasi: Tentukan jenis investasi yang ingin di lakukan, seperti
investasi langsung dalam bisnis, investasi dalam proyek, akuisisi perusahaan, atau
mendirikan anak perusahaan.
4. Evaluasi Risiko: Lakukan analisis risiko yang menyeluruh untuk menentukan risiko
yang terkait dengan investasi, termasuk risiko politik, risiko ekonomi, risiko
operasional, dan risiko mata uang asing.
5. Penyusunan Rencana Bisnis: Buat rencana bisnis yang mencakup strategi investasi,
tujuan, sumber daya yang diperlukan, proyeksi keuangan, dan rencana pelaksanaan.
6. Pencarian Lokasi dan Mitra: Jika diperlukan, temukan lokasi fisik investasi Anda
dan cari mitra lokal. Ini mungkin mencakup mencari kantor, pabrik, atau fasilitas
produksi terdekat.
7. Negosiasi dan Persetujuan: Negosiasi dengan pihak lokal atau pihak berkepentingan
yang relevan, seperti perjanjian investasi, perizinan, dan persetujuan otoritas
regulasi.
8. Implementasi Investasi: Setelah mendapatkan semua persetujuan dan perizinan,
mulailah melakukan investasi . Ini akan mencakup pembangunan atau akuisisi aset,
mempekerjakan orang, dan memulai operasi.
9. Manajemen dan Operasi: Kelola dan operasikan investasi sesuai dengan rencana
bisnis yang telah disusun. Pastikan bahwa operasi berjalan sesuai harapan dan
efisien.
10. Monitoring dan Evaluasi: Pantau kinerja investasi Anda secara teratur dengan
melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa investasi Anda menghasilkan ROI
yang diharapkan, dan jika diperlukan, ubah strategi.
11. Pemantauan Regulasi: Tinjau perubahan dalam peraturan investasi dan negara
tujuan. harus memastikan bahwa investasi Anda tetap mematuhi aturan yang
berlaku.
12. Repatriasi Keuntungan: Jika mendapatkan keuntungan dari investasi asing,
pertimbangkan cara mengalihkan keuntungan tersebut kembali ke negara asal
Anda. Ini memerlukan mempertimbangkan peraturan perpajakan dan peraturan
mata uang asing yang berlaku di negara Anda.

14
Proses investasi langsung berbeda-beda tergantung pada jenis investasi, negara
tujuan, dan industri yang terlibat. Namun, penting untuk memiliki tim yang terampil
dan pengetahuan yang baik tentang pasar yang ingin diinvestasikan, serta memahami
risiko dan peluang yang terkait dengan investasi tersebut.

E. Tantangan dan Hambatan Investasi Asing Langsung


Investasi langsung merupakan investasi yang menjadi pilihan investor untuk
mendapatkan keuntungan jangka panjang. Keputusan perusahaan asing untuk
berinvestasi di suatu negara dapat dipengaruhi oleh berbagai tantangan dan hambatan
yang dapat dihadapi oleh investasi asing langsung (FDI) di berbagai negara. Berikut
adalah beberapa contoh masalah dan hambatan yang dapat dihadapi oleh investasi asing
langsung:
1. Regulasi dan kebijakan
Kebijakan dan regulasi pemerintah dapat menjadi penghalang utama untuk
investasi. Perusahaan asing dapat menolak untuk berinvestasi jika ada kebijakan
investasi yang tidak jelas, regulasi yang sering berubah, atau hambatan birokrasi.
2. Risiko Politik
Instabilitas politik, konflik politik, atau pergantian pemerintah dapat mengancam
investasi asing. Dalam membuat keputusan investasi, perusahaan harus
mempertimbangkan risiko politik.
3. Hukum dan perlindungan hukum
Kelemahan sistem hukum dan kurangnya perlindungan hukum bagi investor asing
dapat menjadi hambatan serius. Beberapa negara mungkin memiliki masalah
dengan perlindungan hak kekayaan intelektual.
4. Ketidakpastian Ekonomi
Fluktuasi mata uang, inflasi yang tinggi, atau krisis ekonomi dapat mengurangi
nilai investasi asing dan menghambat pengembalian investasi.
5. Perubahan Sosial dan Lingkungan
Faktor-faktor seperti isu lingkungan, tanggung jawab sosial perusahaan, dan
tuntutan masyarakat dapat memengaruhi reputasi perusahaan asing.

Perusahaan asing harus melakukan evaluasi yang cermat sebelum berinvestasi di pasar
tertentu karena masalah dan hambatan ini dapat berbeda dari negara ke negara. Kerja sama

15
antara sektor swasta dan pemerintah juga dapat membantu mengatasi beberapa dari masalah
ini.

16
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Investasi asing langsung adalah arus modal internasional di mana perusahaan
dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Ini
mencakup investasi dalam aset fisik seperti pabrik, peralatan, dan tanah, serta investasi
dalam kepemilikan saham atau aset perusahaan yang ada. Investasi asing langsung
dapat memiliki dampak positif, seperti mengisi kesenjangan sumber daya dan devisa
dalam negeri, meningkatkan penerimaan pajak, dan membawa teknologi dan
keterampilan baru. Investasi ini dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu horizontal (untuk
mencari pasar baru) dan vertikal (untuk efisiensi produksi).
Proses investasi asing melibatkan perencanaan, pemilihan negara tujuan,
evaluasi risiko, implementasi, manajemen operasi, dan pemantauan. Namun, investasi
asing juga dihadapkan pada tantangan, termasuk regulasi dan kebijakan yang tidak
pasti, risiko politik, perlindungan hukum yang kurang memadai, ketidakpastian
ekonomi, dan perubahan sosial dan lingkungan. Untuk mengatasi tantangan ini,
perusahaan asing perlu melakukan penelitian dan evaluasi yang cermat, berkolaborasi
dengan pemerintah, dan mempertimbangkan faktor-faktor sosial dan lingkungan dalam
investasi mereka. Kesadaran akan risiko dan peluang yang terkait dengan investasi
asing sangat penting dalam mengambil keputusan yang tepat dan berkelanjutan dalam
jangka panjang.

B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis
akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman
dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun para pembaca

17
DAFTAR PUSTAKA
Hindrayani, A. (2013). Investasi Langsung Luar Negeridan Pertumbuhan Ekonomi. ED
EQUILIBRIUM, 1(1).
Isti'anah, P. R., Utami, S. T. S. T., Sa’diyah, L. A., & Radianto, D. O. (2019). Pengaruh Kinerja
Makro Ekonomi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pertambangan terhadap Investasi
Langsung Asing di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Keuangan, 8(1), 1-11.
Jamaluddin, F. (2019). Investasi Asing dan Alih Teknologi. Al-Amwal: Journal of Islamic
Economic Law, 4(1), 88-98.
Jufrida, F., Syechalad, M. N., & Nasir, M. (2016). Analisis pengaruh investasi asing langsung
(FDI) dan investasi dalam negeri terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jurnal
Perspektif Ekonomi Darussalam (Darussalam Journal of Economic Perspec, 2(1), 54-
68.
Mahadiansar, M., Setiawan, R., Darmawan, E., & Kurnianingsih, F. (2021). Realitas
Perkembangan Investasi Asing Langsung di Indonesia Tahun 2019. Matra Pembaruan:
Jurnal Inovasi Kebijakan, 5(1), 65-75.
Malisa, M., & Fakhruddin, F. (2017). Analisis investasi langsung di Indonesia. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, 2(1), 116-124.
Ramli, A., & Karmila, Y. (2022). Dampak Investasi Asing Langsung (FDI) di Provinsi
Sulawesi Selatan (Studi Kasus: Sebelum dan Masa Covid-19). Formosa Journal of
Multidisciplinary Research, 1(5), 1285-1300.

18

Anda mungkin juga menyukai