Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS MASALAH KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM WEBSITE

LEMBAGA PENDIDIKAN

Irawan1, Agung Ridwansyah2, Nandang Alirohmat Alwi3,


Nabil Shidqi Ath Thoriq4

Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,


Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung

E-mail: irawan@uinsgd.ac.id, agungridwansyah1203@gmail.com,


nandangalwy23@gmail.com, nabiilshidqi@gmail.com.

ABSTRAK
Penelitian ini membuktikan masalah-masalah terkait dengan pengelolaan manajemen
pengetahuan pada website SALAM atau Sistem Administrasi Layanan Akademik yang
dimiliki oleh Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dan mengusulkan upaya
untuk meningkatkannya. Masalah yang di identifikasi termasuk pengelolaan konten yang
kurang efektif, konten yang tidak terstruktur dan tidak diperbarui secara rutin, kurangnya
interaksi dan keterlibatan pengguna, serta kurangnya pemantauan dan analitik. Pendekatan
kualitatif digunakan sebagai metode penelitian yang cocok untuk memahami fenomena dan
masalah yang ada. Dalam konteks ini, klasifikasi teknologi KM oleh Ruggles dan Rollet
memberikan panduan dalam memilih alat-alat yang relevan, seperti komunikasi, kolaborasi,
pembuatan konten, manajemen konten, adaptasi, e-learning, alat pribadi, kecerdasan buatan,
dan jaringan. Selain itu, penting untuk memandang aset tidak berwujud sebagai berharga dan
meningkat nilainya ketika digunakan, sejalan dengan pandangan Lev. Dengan
mempertimbangkan teori dan metode penelitian kualitatif, diharapkan penelitian ini dapat
memberikan wawasan mendalam tentang pengelolaan pengetahuan pada website SALAM dan
menghasilkan rekomendasi yang relevan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan
efektivitas platform online tersebut.

Kata Kunci: Manajemen Pengetahuan, Analisis, Masalah, Website.

PENDAHULUAN
Dalam era digital saat ini, pengelolaan pengetahuan atau knowledge management
menjadi aspek kritis yang harus dipertimbangkan oleh organisasi, terutama yang memiliki
kehadiran online seperti website SALAM. Meskipun website SALAM memberikan akses ke
berbagai informasi dan sumber daya yang berharga, terdapat beberapa masalah yang perlu
diatasi terkait dengan pengelolaan pengetahuan tersebut.
Pengelolaan konten yang efektif merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi
oleh website SALAM. Konten yang relevan, akurat, dan terkini sangat penting untuk menjaga
kegunaan dan kebermanfaatan website tersebut bagi pengguna. Namun, seringkali konten di
website SALAM tidak diperbarui secara rutin, sehingga menjadi tidak relevan atau kurang
berguna. Selain itu, struktur konten yang tidak teratur juga menjadi masalah, dengan konten-
konten yang seharusnya berada dalam kategori atau subkategori yang jelas tercampur secara
acak atau tidak dikategorikan dengan benar. Saat ini, pengguna terutama mahasiswa
mengharapkan tingkat interaktivitas yang tinggi saat mengunjungi sebuah website. Namun,
website SALAM tampaknya kurang memiliki fitur yang memfasilitasi interaksi antara
pengguna dan konten. Selain itu, kurangnya pemantauan dan analitik juga menjadi masalah
yang perlu diatasi. Pemantauan yang efektif dapat membantu mengidentifikasi masalah-
masalah yang sering terjadi, jenis konten yang sering digunakan, dan perilaku pengguna secara
umum.

TEMUAN

Gambar 1: Dashboard Login SALAM - https://salam.uinsgd.ac.id


Gambar 2: Dashboard Beranda SALAM

Salah satu masalah yang dihadapi oleh website SALAM adalah pengelolaan konten
yang kurang efektif. Dalam konteks ini, penting untuk menjaga agar konten yang tersedia di
website SALAM tetap relevan, akurat, dan terkini. Selain itu, struktur konten yang tidak teratur
atau tidak terstruktur seperti konten-konten yang seharusnya berada dalam kategori atau
subkategori yang jelas tercampur secara acak atau tidak dikategorikan dengan benar. Oleh
karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pengelolaan konten dengan menyusun
strategi yang jelas, termasuk penjadwalan pembaruan rutin dan pengaturan struktur yang logis.
Selanjutnya, penting bagi website SALAM untuk mendorong interaksi dan keterlibatan
pengguna. Saat ini, banyak pengguna yaitu mahasiswa yang mengharapkan tingkat
interaktivitas yang tinggi saat mereka mengunjungi sebuah website. Namun, website SALAM
tampaknya kurang memiliki fitur yang memfasilitasi interaksi antara pengguna dan konten
yang disajikan. Contohnya jika terjadi masalah pada sistem pembayaran UKT lewat website
SALAM, tidak adanya kontak person yang disediakan atau forum pengaduan langsung dalam
konten tersebut, dan harus melakukan pengaduan tersebut diluar dari konten. Oleh karena itu,
diperlukan langkah-langkah yang lebih proaktif, seperti menambahkan fitur komentar, forum
diskusi, atau formulir umpan balik, guna mendorong interaksi dan keterlibatan yang lebih
tinggi dari pengguna.
Selain itu, kurangnya pemantauan dan analitik pada website SALAM. Pemantauan
yang efektif akan membantu mengidentifikasi bagian-bagian website yang paling sering
bermasalah, jenis konten yang paling sering digunakan, dan perilaku pengguna secara umum.
Contohnya masalah dalam melakukan pembayaran UKT di website SALAM, ada beberapa
laporan dari mahasiswa tentang tidak berubahnya status data terbaru atas pembayaran yang
dilakukannya, dan ada juga masalah kegagalan transaksi yang dilakukan karena website
tersebut tiba tiba eror dan lain sebagainya.Masalah ini terus terulang setiap masa pembayaran
dilakukan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang preferensi pengguna, pengelola
website SALAM dapat membuat penyesuaian yang relevan untuk meningkatkan pengalaman
pengguna dan mencapai tujuan organisasi. Analitik juga dapat membantu dalam melacak tren
dan pola penggunaan, serta memberikan wawasan yang berharga untuk pengembangan konten
dan strategi pemasaran. Dalam melangkah ke depan, diperlukan upaya yang komprehensif
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dalam pengelolaan pengetahuan pada website
SALAM. Dengan mengelola konten dengan baik, meningkatkan interaksi pengguna, dan
memantau penggunaan website dengan cermat, SALAM dapat meningkatkan efektivitas dan
kegunaan platform online mereka. Dalam hal ini, langkah-langkah seperti penjadwalan
pembaruan konten rutin, implementasi fitur interaktif, dan pemanfaatan alat analitik yang tepat
dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas dan dampak dari knowledge
management pada website SALAM.
Selain masalah-masalah yang telah dibahas sebelumnya terkait dengan pengelolaan
pengetahuan pada website SALAM, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan.
Dalam konteks ini, akan dibahas beberapa aspek utama, termasuk pengelolaan konten,
pencarian dan navigasi, keterlibatan pengguna, kolaborasi dan berbagi pengetahuan, serta
analitik dan pemantauan.
Pertama, pengelolaan konten merupakan aspek penting dalam pengelolaan
pengetahuan. Ini melibatkan manajemen konten yang mencakup aspek seperti pengelolaan
konten yang bernilai sepanjang masa pakai, metadata, taksonomi, dan penggunaan XML
sebagai alat untuk menandai konten pengetahuan. Dengan menggunakan pendekatan yang
tepat dalam pengelolaan konten, website SALAM dapat memastikan konten yang relevan dan
up-to-date tersedia untuk pengguna.
Kedua, pencarian dan navigasi merupakan komponen krusial dalam portal
pengetahuan. Hal ini melibatkan pengembangan kemampuan pencarian yang efektif melalui
konten dan implementasi taksonomi yang memadai. Tujuannya adalah untuk menyediakan
toko serba ada untuk konten yang relevan dari berbagai sumber, baik internal maupun
eksternal. Dengan pencarian dan navigasi yang baik, pengguna dapat dengan mudah
menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Ketiga, keterlibatan pengguna merupakan aspek penting dalam pengelolaan
pengetahuan. Sebuah portal pengetahuan yang berhasil mempromosikan penciptaan
pengetahuan akan menyediakan ruang virtual umum bagi pekerja pengetahuan untuk
berkontribusi. Melalui kolaborasi dan berbagi pengetahuan, pengguna dapat saling belajar,
berinteraksi, dan menghasilkan pengetahuan baru.
Keempat, kolaborasi dan berbagi pengetahuan dapat ditingkatkan dengan
menggunakan alat mashup. Alat ini mendukung kerja kolaboratif, seperti penulisan konten
bersama, dan dapat dianggap sebagai portal pengetahuan karena keduanya merupakan
pengumpulan konten. Dengan menggabungkan berbagai sumber informasi, alat mashup
memungkinkan kolaborasi yang efektif dan berbagi pengetahuan antara pengguna.
Kelima, analitik dan pemantauan memainkan peran penting dalam pengelolaan
pengetahuan. Teknik data mining dan penemuan pengetahuan dapat digunakan untuk
menganalisis konten dan data yang ada. Misalnya, penambangan teks, analisis tematik, dan
penambangan web dapat membantu dalam memahami konten apa yang ada, seberapa sering
konten tersebut digunakan, dan berapa lama konten tersebut relevan. Dengan menggunakan
alat analitik yang tepat, pengelolaan pengetahuan pada website SALAM dapat menjadi lebih
efektif dan terarah. Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, diharapkan pengelolaan
pengetahuan pada website SALAM dapat ditingkatkan secara keseluruhan melalui pengelolaan
konten.

PEMBAHASAN

Dalam upaya untuk mengatasi masalah-masalah terkait dengan knowledge


management pada website SALAM, penting untuk mempertimbangkan berbagai teknologi
yang dapat digunakan sebagai alat intervensi dalam pengolahan pengetahuan. Beberapa teori
dan klasifikasi tentang teknologi KM dapat memberikan panduan yang berguna dalam
mengidentifikasi alat-alat yang relevan untuk diterapkan dalam konteks website SALAM.
Ruggles (1997) mengemukakan klasifikasi teknologi KM yang mencakup berbagai
fungsi dalam fase pengolahan pengetahuan. Salah satunya adalah untuk meningkatkan dan
memungkinkan generasi, kodifikasi, dan transfer pengetahuan. Teknologi KM dapat
membantu dalam proses generasi pengetahuan, seperti melalui penggalian data untuk
menemukan pola baru dalam data yang ada. Selain itu, teknologi juga dapat membantu dalam
mengkodekan pengetahuan sehingga tersedia untuk orang lain, serta mentransfer pengetahuan
untuk mengurangi hambatan waktu dan ruang ketika berkomunikasi dalam sebuah organisasi.
Dengan memanfaatkan teknologi yang sesuai, website SALAM dapat memperbaiki proses
pengolahan pengetahuan dan memfasilitasi aliran pengetahuan yang lebih efektif.
Rollet (2003) memberikan klasifikasi teknologi KM yang berfokus pada berbagai
fungsi dan tujuan. Klasifikasi ini meliputi komunikasi, kolaborasi, pembuatan konten,
manajemen konten, adaptasi, e-learning, alat pribadi, kecerdasan buatan, dan jaringan. Dalam
konteks website SALAM, menerapkan teknologi-teknologi ini dapat memperkaya interaksi
dan keterlibatan pengguna, meningkatkan efisiensi dalam pembuatan dan manajemen konten,
serta memfasilitasi adaptasi dan pembelajaran berkelanjutan.
Lev (2001) melihat aset tidak berwujud sebagai sesuatu yang tidak langka dan nilai aset
tersebut meningkat ketika digunakan. Dalam konteks website SALAM, aset tidak berwujud
mencakup pengetahuan yang disimpan dalam konten, interaksi pengguna, dan wawasan dari
analitik. Memanfaatkan aset tidak berwujud secara efektif melalui teknologi KM yang tepat
dapat meningkatkan nilai dan manfaat yang diberikan oleh website SALAM kepada pengguna.
Dengan mempertimbangkan klasifikasi dan teori-teori ini, website SALAM dapat memilih dan
menerapkan teknologi KM yang sesuai untuk mengatasi masalah pengelolaan pengetahuan.
Dengan demikian, website SALAM dapat memaksimalkan nilai pengetahuan yang ada,
memperbaiki proses pengolahan pengetahuan, dan meningkatkan pengalaman pengguna.
Dalam menjalankan penelitian untuk mengatasi masalah-masalah terkait dengan
knowledge management pada website SALAM, jenis penelitian yang sesuai untuk digunakan
adalah metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan mengenai orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati.
Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena fokusnya pada pemahaman
mendalam tentang fenomena atau masalah yang diteliti. Dalam konteks pengelolaan
pengetahuan pada website SALAM, metode kualitatif dapat membantu dalam menggali
persepsi, pengalaman, dan pemahaman individu atau kelompok terkait penggunaan website
tersebut. Dengan mengumpulkan data yang bersifat non-numerik, seperti kata-kata, gambar,
atau objek, metode ini memungkinkan peneliti untuk melakukan deskripsi, analisis, dan
interpretasi yang mendalam terhadap fenomena yang diamati.
Melalui metode penelitian kualitatif, peneliti dapat memahami konteks yang
melingkupi pengelolaan pengetahuan pada website SALAM secara lebih komprehensif.
Peneliti dapat menganalisis interaksi pengguna, persepsi mereka terhadap konten, dan
pengalaman mereka dalam menggunakan website tersebut. Dengan demikian, penelitian ini
dapat memberikan wawasan yang mendalam mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh
pengguna, serta rekomendasi untuk meningkatkan pengelolaan pengetahuan pada website
SALAM.
Dalam kesimpulannya, metode penelitian kualitatif dipilih karena memungkinkan
peneliti untuk memahami fenomena dan masalah yang ada melalui interpretasi dan pemahaman
mendalam tentang konteks, persepsi, dan pengalaman individu atau kelompok. Metode ini
berfokus pada deskripsi, analisis, dan interpretasi data yang bersifat non-numerik, sehingga
dapat memberikan wawasan yang kaya dan relevan terkait dengan pengelolaan pengetahuan
pada website SALAM.
Manajemen Pengetahuan dibentuk sebagai proses yang melibatkan identifikasi,
penciptaan, penerimaan, distribusi, dan pemanfaatan pengetahuan dalam suatu organisasi.
Pengetahuan dalam KM dapat berupa pengetahuan eksplisit (dokumen, prosedur) maupun tacit
(pengalaman, pandangan) yang ada di dalam institusi. Melalui KM, organisasi dapat
menghasilkan nilai dari aset berbasis pengetahuan mereka untuk mencapai tujuan operasional,
taktis, dan strategis. Peran Manajemen Pengetahuan dalam Lembaga Pendidikan. Dalam
konteks lembaga pendidikan, manajemen pengetahuan memiliki peran penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa. Beberapa peran penting KM
dalam lembaga pendidikan antara lain:

a) Meningkatkan kualitas kinerja staf dan siswa: Dengan mengelola pengetahuan secara
efektif, lembaga pendidikan dapat meningkatkan kualitas kinerja staf dan siswa dengan
mengidentifikasi, menyebarkan, dan menerapkan pengetahuan terbaik dalam proses
pendidikan.
b) Peningkatan kemampuan kerja siswa: Melalui KM, lembaga pendidikan dapat
memfasilitasi akses siswa terhadap pengetahuan yang relevan, baik melalui sistem e-
learning maupun teknologi lainnya, sehingga meningkatkan kemampuan kerja mereka.
c) Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah: KM dapat membantu dalam pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang relevan dan
terbaru. Hal ini akan membantu lembaga pendidikan dalam meningkatkan efektivitas
dalam mengelola proses pembelajaran dan manajemen organisasi.
d) Meningkatkan asosiasi alumni: KM dapat digunakan untuk memperkuat hubungan dengan
alumni melalui pengelolaan pengetahuan tentang mereka, memfasilitasi kolaborasi,
pertukaran pengalaman, dan manfaat lainnya.
e) Menghasilkan pendanaan dan kolaborasi akademisi-industri: Dengan mengelola
pengetahuan secara efektif, lembaga pendidikan dapat menciptakan nilai tambah yang
dapat mengarah pada peluang pendanaan dan kolaborasi dengan pihak industri.

Konsep Manajerial dan Manfaatnya dalam Manajemen Pengetahuan di Lembaga


Pendidikan. Konsep-konsep manajerial seperti auditing, monitoring, dan kualitas kinerja
organisasi memainkan peran penting dalam penerapan manajemen pengetahuan di lembaga
pendidikan. Melalui pendekatan kritis dan ilmiah terhadap konsep-konsep ini, lembaga
pendidikan dapat mengidentifikasi dan mengatasi kelemahan dalam praktik mereka. Beberapa
manfaat konsep manajerial dalam penerapan KM di lembaga pendidikan antara lain:

a) Audit internal: Manajemen pengetahuan memungkinkan lembaga pendidikan untuk


melakukan audit internal terhadap pengetahuan yang dimiliki dan digunakan. Hal ini
membantu dalam mengidentifikasi kekurangan, mengevaluasi efektivitas metode
pengajaran, dan memperbaiki praktik berdasarkan temuan audit.
b) Monitoring proses pendidikan: Dengan menerapkan KM, lembaga pendidikan dapat
melakukan pemantauan terhadap proses-proses pendidikan yang berlangsung. Hal ini
memungkinkan evaluasi kontinu terhadap kualitas pendidikan yang diberikan dan
identifikasi perbaikan yang diperlukan.
c) Evaluasi kualitas kinerja organisasi: Manajemen pengetahuan memungkinkan lembaga
pendidikan untuk secara terus-menerus mengevaluasi kualitas kinerja organisasi mereka.
Dengan menggunakan pengetahuan yang ada, lembaga pendidikan dapat mengadopsi
perbaikan yang berbasis bukti dan meningkatkan efektivitas organisasi secara keseluruhan.

Melalui penerapan konsep manajerial dalam manajemen pengetahuan, lembaga


pendidikan dapat terus meningkatkan efektivitas dan kualitas pendidikan yang disediakan,
menghadirkan inovasi, dan mengoptimalkan penggunaan pengetahuan untuk kepentingan
organisasi.

Teknologi Pendukung dalam Manajemen Pengetahuan. Sejumlah teknologi berperan


penting dalam mendukung keberhasilan pekerja pengetahuan dalam memperoleh dan
menerapkan konten pengetahuan yang disediakan oleh organisasi. Beberapa teknologi tersebut
meliputi:

a) Sistem e-learning: Teknologi ini memberikan dukungan untuk pembelajaran, pemahaman,


dan pemahaman yang lebih baik tentang pengetahuan baru yang akan diperoleh. Sistem e-
learning memfasilitasi akses siswa terhadap konten pendidikan, pelatihan, dan materi
pembelajaran yang relevan.
b) Sistem pendukung keputusan: Teknologi ini dirancang untuk memfasilitasi kelompok
dalam pengambilan keputusan. Dengan menggunakan sistem pendukung keputusan,
lembaga pendidikan dapat mengoptimalkan proses pengambilan keputusan yang
didasarkan pada pengetahuan yang ada.
c) Teknologi visualisasi dan pemetaan pengetahuan: Teknologi ini membantu dalam
mensintesis konten pengetahuan yang kompleks. Dengan menggunakan visualisasi dan
pemetaan pengetahuan, lembaga pendidikan dapat menggambarkan hubungan antara
konsep-konsep, memvisualisasikan pengetahuan yang rumit, dan memudahkan
pemahaman dan penerapan pengetahuan.
d) Teknologi kecerdasan buatan (AI): Teknologi AI seperti sistem pakar dan pemrosesan
bahasa alami dapat digunakan untuk menangkap, merepresentasikan, dan menerapkan
pengetahuan. Teknologi ini dapat membantu dalam mengotomatiskan proses manajemen
pengetahuan dan meningkatkan efisiensi dalam penggunaan pengetahuan.

Penerapan teknologi pendukung dalam manajemen pengetahuan di lembaga pendidikan


dapat meningkatkan efektivitas, aksesibilitas, dan pemanfaatan pengetahuan yang ada untuk
tujuan pendidikan yang lebih baik. Dalam keseluruhan, manajemen pengetahuan memiliki
peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga pendidikan. Dengan
menerapkan konsep-konsep manajerial, memanfaatkan teknologi pendukung, dan mengadopsi
pendekatan kritis dan ilmiah, lembaga pendidikan dapat mengoptimalkan pengelolaan
pengetahuan, meningkatkan efektivitas organisasi, dan mencapai tujuan dan target yang
diperlukan.

Secara keseluruhan, tujuan dari pembahasan ini untuk meningkatkan pengelolaan


pengetahuan pada website SALAM dengan fokus pada pengelolaan konten yang efektif,
interaksi dan keterlibatan pengguna yang lebih tinggi, serta pemantauan dan analitik yang lebih
baik. Dengan menerapkan prinsip-prinsip knowledge management dalam pengelolaan website,
website SALAM dapat meningkatkan aksesibilitas, keterlibatan, dan kualitas pengetahuan
yang disediakan kepada pengguna. Dalam konteks penerapan manajemen pengetahuan di
lembaga pendidikan, konsep-konsep manajerial seperti auditing, monitoring, dan kualitas
kinerja organisasi memiliki peran penting. Seperti yang diungkapkan oleh Irawan (2016),
"Beberapa konsep manajerial seperti auditing, monitoring, dan kualitas kinerja organisasi dapat
diperiksa secara kritis dan diuji secara ilmiah agar bisa memperbaiki praktik organisasi." Hal
ini menunjukkan bahwa melalui pendekatan yang kritis dan ilmiah terhadap konsep-konsep
manajerial, lembaga pendidikan dapat mengidentifikasi dan mengatasi kelemahan dalam
praktik mereka. Dengan menerapkan manajemen pengetahuan, lembaga pendidikan dapat
menggunakan pengetahuan eksplisit dan tacit untuk melakukan audit internal, melakukan
pemantauan terhadap proses-proses pendidikan, dan mengevaluasi kualitas kinerja organisasi
secara terus-menerus. Proses ini memungkinkan lembaga pendidikan untuk mengidentifikasi
kekurangan, mengevaluasi efektivitas metode pengajaran, dan mengadopsi perbaikan yang
berbasis bukti untuk memajukan pendidikan yang disediakan.

Dalam teori Nonaka dan Takeuchi dalam memahami organisasi yang menciptakan
pengetahuan dengan lebih baik. Menurut teori ini, organisasi dapat memperoleh alat budaya
dan operasional baru dengan mengintegrasikan pendekatan budaya, epistemologi, dan
organisasi. Pendekatan budaya melibatkan nilai-nilai dan norma-norma yang dianut oleh
organisasi. Budaya organisasi yang mendorong kolaborasi, berbagi pengetahuan, dan inovasi
akan memfasilitasi proses penciptaan pengetahuan yang lebih baik. Ini berarti bahwa organisasi
perlu menciptakan budaya yang mendukung kegiatan pengelolaan pengetahuan pada website
SALAM. Pendekatan epistemologi melibatkan cara organisasi memandang pengetahuan dan
bagaimana pengetahuan dapat dihasilkan. Organisasi perlu mengembangkan pemahaman yang
kuat tentang jenis pengetahuan yang ingin mereka kembangkan dan bagaimana cara
menghasilkannya. Dalam konteks pengelolaan pengetahuan pada website SALAM, penting
untuk memahami jenis pengetahuan yang relevan dan cara mengumpulkannya melalui
interaksi dengan pengguna, analisis data, atau proses lainnya.

Pendekatan organisasi melibatkan struktur organisasi dan sistem manajemen yang


digunakan. Organisasi perlu memiliki struktur yang memfasilitasi aliran pengetahuan,
kolaborasi, dan komunikasi antar anggota tim. Selain itu, sistem manajemen yang efektif,
termasuk pengelolaan konten, pencarian, dan analitik, juga diperlukan untuk mendukung
pengelolaan pengetahuan yang baik. Dengan mengintegrasikan pendekatan budaya,
epistemologi, dan organisasi, organisasi dapat menciptakan lingkungan yang mendukung
pengelolaan pengetahuan yang lebih baik pada website SALAM. Ini akan mendorong
kolaborasi, inovasi, dan penggunaan pengetahuan secara efektif dalam organisasi.
KESIMPULAN

Manajemen Pengetahuan (KM) memiliki peran krusial dalam meningkatkan kualitas


pendidikan di lembaga pendidikan. Dengan menerapkan konsep-konsep manajerial,
menggunakan teknologi pendukung, dan mengadopsi pendekatan kritis dan ilmiah, lembaga
pendidikan dapat mengoptimalkan pengelolaan pengetahuan, meningkatkan efektivitas
organisasi, dan mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. KM memfasilitasi identifikasi,
penciptaan, penerimaan, distribusi, dan pemanfaatan pengetahuan, sehingga memberikan
keuntungan strategis bagi lembaga pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi seperti sistem
e-learning, sistem pendukung keputusan, teknologi visualisasi, dan AI, lembaga pendidikan
dapat memperoleh, mengelola, dan menerapkan pengetahuan secara lebih efisien. Penerapan
KM juga melibatkan penerapan konsep-konsep manajerial seperti auditing, monitoring, dan
evaluasi kualitas kinerja organisasi untuk terus meningkatkan praktik pendidikan. Dengan
demikian, KM memungkinkan lembaga pendidikan untuk meningkatkan efektivitas, inovasi,
dan penggunaan pengetahuan yang berkelanjutan demi meningkatkan kualitas pendidikan yang
disediakan kepada siswa.
REFERENSI

https://salam.uinsgd.ac.id

Irawan, 2016, Paradigma keilmuan manajemen pendidikan Islam, Volume 1, Nomor 2,


hal.400 https://ejournal.uin-suka.ac.id/tarbiyah/manageria/article/view/12-07/1185

Yusuf, Pawit M. (2012). Perspektif ManajemenPengetahuan Informasi, Komunikasi,


Pendidikan, Dan Perpustakaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nofalia, T., & Tanaamah, A. R. (2013). Perancangan Knowledge Management System


Berbasis Web. Salatiga.

Al Adawiah, R., Suryana, Y., & Khoiruddin, H. (2022). Manajemen Data Siswa Berbasis
Teknologi Informasi Hubungannya Dengan Efektivitas Pelayanan Administrasi
Kesiswaan. API: Administrasi Pendidikan Islam, 136-148.

Irawan, & Mahmud. (2017). Strategic Management System as The Internationalization Policy
of Indonesian Islamic Higher Education. ATLANTIS PRESS, 150-156.

Sari, W. K., & Tania, K. D. (2014). Penerapan knowledge management system (kms) berbasis
web studi kasus bagian teknisi dan jaringan fakultas ilmu komputer universitas
sriwijaya. JSI: Jurnal Sistem Informasi (E-Journal), 6(2)

Alshehri, A. &. (2020). Mobile technologies and knowledge management in higher educatin
institutios: students and educators' perspective. World Journal of Education, 10, 12-15.

Sri Anardani, Slamet Riyanto, Dimas Setiawan J. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput 8 (1), 77,
2021. Perancangan Knowledge Management System Berbasis Web pada Tenaga
Kependidikan Fakultas Teknik Universitas PGRI Madiun.

Anda mungkin juga menyukai