Anda di halaman 1dari 15

Menuju Pendidikan Berkualitas: Taktik Terkini Manajemen dan Supervisi

Adinda Deswita Putri1, Nadiatulkhairiyah2, Ahmad Sabri3, Rully Hidayatullah4


Email:, adindapariaman0@gmail.com, nadiatulkhairiyah2003@gmail.com,
ahmadsabri@uinib.ac.id, rullyhidayatullah@iai.sumbar.ac.id
Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang
Jl. Prof. Dr. Mahmud Yunus, Lubuk Lintah, Padang

Abstract

This article discusses current tactics in education management and supervision to achieve
quality education. The main focus includes the utilization of information technology, data-
driven approaches, and collaborative strategies in educational management. The article
emphasizes a deep understanding of the needs of students and teachers to ensure effective
management implementation. The crucial role of educational supervision is also highlighted,
with sustainable learning strategies and professional development as integral components.
Despite noting obstacles such as resistance to change, emphasis is placed on the need for
collaboration among stakeholders to create an educational environment that supports
innovation. This article is expected to serve as a practical reference for education
policymakers, school leaders, and educators in enhancing overall education quality, affirming
that quality education is achieved through collaboration and collective commitment.

Keywords: Technology Education Management, Digital Learning Systems, Effective


Collaboration, Teacher Supervision, Educational Change, Utilization of Data, Quality
Improvement.

Abstrak

Artikel ini membahas taktik terkini dalam manajemen dan supervisi pendidikan untuk
mencapai pendidikan berkualitas. Fokus utama mencakup pemanfaatan teknologi informasi,
pendekatan berbasis data, dan strategi kolaboratif dalam manajemen pendidikan. Artikel
menekankan pengertian mendalam terhadap kebutuhan siswa dan guru untuk memastikan
implementasi manajemen yang efektif. Peran penting supervisi pendidikan juga ditekankan,
dengan strategi pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan profesional sebagai bagian
integral. Meskipun artikel mencatat hambatan seperti resistensi terhadap perubahan, penekanan
diberikan pada perlunya kolaborasi di antara pemangku kepentingan untuk menciptakan
lingkungan pendidikan yang mendukung inovasi. Artikel ini diharapkan menjadi referensi
praktis bagi pengambil kebijakan pendidikan, kepala sekolah, dan pendidik dalam
meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh, menegaskan bahwa pendidikan
berkualitas tercapai melalui kolaborasi dan komitmen bersama.

Kata Kunci: Manajemen Pendidikan Teknologi, Sistem Pembelajaran Digital, Kolaborasi


Efektif, Supervisi Guru, Perubahan Pendidikan, Pemanfaatan Data, Peningkatan Kualitas.

Pendahuluan

Pendidikan telah menjadi fokus utama dalam penerapan teknologi, membuka pintu
revolusi dalam manajemen pendidikan. Dengan teknologi informasi dan komunikasi,
pendidikan menjadi lebih efisien, memungkinkan guru untuk mengakses sumber daya online
dan siswa belajar secara fleksibel tanpa batasan geografis. Manajemen pendidikan berbasis
teknologi melibatkan perubahan paradigma dan pemanfaatan data pendidikan untuk
pengambilan keputusan yang terinformasi.1

Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) dan teknologi pendukung pembelajaran


menjadi kunci dalam pendekatan ini. LMS menyediakan akses fleksibel dan lingkungan
pembelajaran interaktif, sementara kolaborasi efektif antar guru dan siswa mendukung
perkembangan kompetensi kolaboratif. Supervisi pendidikan fokus pada pengembangan
profesional guru melalui teknik pengamatan dan umpan balik.2

1
Suhartono Arham dkk. 2021. Optimalisasi penggunaan Learning Management System (LMS) dalam
Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta : Direktorat SMA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi, hal. 7.
2 Link Net. (n.d.). 5 Contoh Penerapan IoT dalam Bidang Pendidikan dan Manfaatnya, diakses pada 23

November 2023 dari https://www.linknet.id/article/contoh-penerapan-iot-dalam-bidang-pendidikan


Namun, mengatasi hambatan perubahan pendidikan memerlukan strategi yang tepat,
seperti praktik berbasis bukti, peningkatan disiplin siswa, variasi metode pembelajaran, dan
keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran. Penggunaan data dari Dapodik,
Rapor Pendidikan, dan sistem Perencanaan Berbasis Data (PBD) menjadi penting untuk
merancang kebijakan pendidikan yang efektif.

Penggunaan data untuk peningkatan kualitas pendidikan sangat esensial di era digital.
Dengan informasi dari Dapodik dan Rapor Pendidikan, serta penerapan teknologi seperti
Internet of Things (IoT), pendidikan dapat menjadi lebih inklusif dan efisien. Penggunaan data
dalam perencanaan dan pengambilan keputusan membantu merancang kebijakan pendidikan
yang lebih efektif dan transparan, berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara
berkelanjutan.3

Hasil dan Pembahasan

A. Manajemen Pendidikan Berbasis Teknologi


Manajemen pendidikan berbasis teknologi mewakili pendekatan revolusioner
dalam menyelenggarakan sistem pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK), pendidikan dapat lebih efisien dan efektif.4
Pemanfaatan platform daring, aplikasi pembelajaran, dan perangkat lunak manajemen
membuka peluang baru untuk mengelola, mengorganisir, dan mengoptimalkan proses
pembelajaran dan pengajaran. Guru dapat mengakses sumber daya pendidikan yang
kaya secara online, menyajikan materi dengan cara yang lebih interaktif, dan
memberikan umpan balik secara real-time. Di sisi lain, siswa dapat mengakses bahan
pembelajaran dengan lebih fleksibel, mendukung pembelajaran mandiri, dan
berpartisipasi dalam aktivitas kolaboratif tanpa terbatas oleh batasan geografis.
Penerapan manajemen pendidikan berbasis teknologi juga memberikan
kesempatan untuk pengumpulan dan analisis data pendidikan yang lebih mendalam.
Dengan mengumpulkan data tentang kemajuan siswa, partisipasi, dan preferensi
pembelajaran, institusi pendidikan dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi.

3
RRI. 2023. Perencanaan Berbasis Data Wujudkan Peningkatan Kualitas Pendidikan Berkesinambungan,
diakses pada 23 November 2023 dari https://www.rri.co.id/nasional/362396/perencanaan-berbasis-data-
wujudkan-peningkatan-kualitas-pendidikan-berkesinambungan
4
Edna Maria dan Eko Sediyono. 2017. Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Berbasis TIK di Sekolah
Dasar. KELOLA: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 1 hal. 59.
Analisis data ini dapat membantu mengidentifikasi area kelemahan, mempersonalisasi
strategi pembelajaran, dan mengukur efektivitas program pendidikan. Dengan
demikian, manajemen pendidikan berbasis teknologi bukan hanya tentang penggunaan
perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga tentang perubahan fundamental dalam
paradigma pendidikan yang dapat meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan
responsivitas sistem pendidikan.5
Adapun beberapa aspek penting dalam manajemen pendidikan berbasis
teknologi meliputi:
1. Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS)
Learning Management System (LMS) adalah sebuah platform digital yang
mengemban peran penting dalam mengelola dan mengorganisir pengalaman
pembelajaran secara daring. LMS memberikan solusi terpadu untuk institusi
pendidikan dan pelatihan dalam menyediakan akses fleksibel terhadap materi
pembelajaran.6 Melalui LMS, siswa dapat dengan mudah mengakses konten
pendidikan, seperti materi kuliah, tugas, dan sumber daya pembelajaran lainnya,
tanpa terbatas oleh batasan geografis atau waktu.
Selain itu, LMS menciptakan ruang interaktif yang memfasilitasi komunikasi
dan kolaborasi antara guru dan siswa. Fitur seperti forum diskusi, obrolan langsung,
dan umpan balik online memungkinkan pertukaran informasi yang lebih dinamis.
Guru dapat memberikan bimbingan, mengevaluasi kemajuan siswa, dan
memberikan umpan balik secara langsung melalui platform ini. Sistem notifikasi
otomatis juga membantu memastikan bahwa siswa dan guru tetap terinformasi
tentang perkembangan terkini dan tenggat waktu.7
Dengan demikian, LMS tidak hanya memfasilitasi penyampaian materi
pembelajaran secara efisien, tetapi juga menciptakan lingkungan pembelajaran
online yang interaktif dan terhubung. Sebagai solusi teknologi pendidikan modern,
LMS menjadi instrumen kunci dalam mendukung pendidikan jarak jauh,

5
Kompasiana. 2022. Penghambat dan Solusi dalam Pelaksanaan Inovasi Pendidikan di Indonesia, diakses pada
27 November 2023 dari
https://www.kompasiana.com/dhiviya140202/6243b14bbb448642bb761192/penghambat-dan-solusi-dalam-
pelaksanaan-inovasi-pendidikan-di-indonesia
6
Setia Aji. 2023. Implementasi Sistem Manajemen Pembelajaran (Learning Management System) dalam
Pengembangan Profesional Berkelanjutan (Continuous Professional Development) Guru. Didaktik : Jurnal
Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri, Vol 9 No. 3, hal. 156.
7
Ibid, hal. 157.
meningkatkan aksesibilitas, dan memperkaya pengalaman belajar bagi peserta
didik.
2. Teknologi Pendukung Pembelajaran
Penggunaan teknologi dalam pendidikan telah memperkenalkan berbagai alat
dan aplikasi yang menyediakan solusi efisien untuk meningkatkan proses
pembelajaran dan administrasi di lembaga pendidikan.8 Beberapa perangkat lunak
administrasi yang telah memberikan dampak positif meliputi sistem kehadiran
siswa, manajemen keuangan, manajemen kepegawaian, dan pengelolaan aset.
a. Sistem Kehadiran Siswa
Perangkat lunak ini memberikan solusi otomatis untuk mencatat dan melacak
kehadiran siswa. Dengan adanya sistem ini, proses administrasi kehadiran
menjadi lebih efisien dan akurat. Guru dan staf administrasi dapat dengan
mudah mengakses data kehadiran siswa, mencatat absensi, dan memonitor
tingkat kehadiran secara real-time. Selain itu, laporan kehadiran yang dihasilkan
dapat digunakan untuk analisis kehadiran siswa dan pengambilan keputusan
terkait.9
b. Manajemen Keuangan
Perangkat lunak manajemen keuangan membantu lembaga pendidikan dalam
mengelola keuangan mereka dengan lebih terstruktur. Ini mencakup pencatatan
transaksi, pengelolaan anggaran, dan pelaporan keuangan. Dengan adopsi
teknologi ini, lembaga pendidikan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber
daya keuangan mereka, meningkatkan akuntabilitas, dan mengurangi risiko
kesalahan administrasi.10
c. Manajemen Kepegawaian
Perangkat lunak manajemen kepegawaian mendukung administrasi terkait
tenaga kerja di lembaga pendidikan. Ini mencakup pemantauan data karyawan,
manajemen jadwal, dan administrasi tunjangan.11 Dengan teknologi ini,
lembaga pendidikan dapat memastikan efisiensi operasional dalam hal

8
Muhammad Ramli. 2012. Media dan Teknologi Pembelajaran. Banjarmasin: IAIN Antasari Press, hal. 20.
9
Aris Martono dkk. 2018. Implementasi Sistem Informasi Kehadiran Siswa Pada SMKN 2 Kabupaten Tangerang.
Jurnal Sensi, Vol.4 No.1 hal. 13.
10
Muhammad Ramli, Op.cit hal. 31.
11
Inten Nurmalasari dan Muhibbin Syah, MS. 2019. Manajemen Personalia Dalam Pemberdayaan Sekolah Di
SMP Muslimin 5 Kota Bandung. Jurnal Kependidikan, Vol. 7 No. 1 hal. 68.
pengelolaan sumber daya manusia, memberikan akses yang mudah terhadap
informasi karyawan, dan meningkatkan kinerja administratif.
d. Pengelolaan Aset
Perangkat lunak pengelolaan aset membantu lembaga pendidikan dalam
melacak dan mengelola inventaris serta aset fisik mereka.12 Dengan adanya
sistem ini, lembaga pendidikan dapat memantau status aset, melakukan
pemeliharaan secara terjadwal, dan mengoptimalkan penggunaan aset. Ini
membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik terkait perawatan,
pembaruan, atau penggantian aset.

B. Kolaborasi Efektif untuk Pendidikan yang Lebih Baik


Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu proses di mana peserta didik bekerja
sama dalam kelompok dengan berbagai tingkat kemampuan. Inisiatif pembelajaran
kolaboratif berbasis internet telah diujicobakan sejak tahun 2005-2006. Kolaborasi
dalam tataran ini dapat terjadi antar guru, antar sekolah, ataupun antar lembaga.
Kolaborasi sebagai model pembelajaran merupakan suatu upaya dari guru atau para
pendidik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, serta sebagai
strategi pemecahan masalah pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran secara
optimal.13
Kolaborasi efektif dalam pendidikan merupakan suatu upaya dari guru dan para
pendidik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, sebagai strategi
pemecahan masalah pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.
Kolaborasi ini juga penting bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya. Model
pembelajaran kolaboratif diharapkan dapat menumbuhkan sikap dan kebiasaan
kolaborasi sejak dini, karena kolaborasi merupakan suatu kompetensi yang penting.
Kolaborasi juga menjadi salah satu keterampilan penting bagi siswa ketika mereka
menghadapi kehidupan setelah menyelesaikan belajar di sekolah/madrasah. Kolaborasi
akan membantu siswa menajamkan proses berpikir serta menghasilkan keputusan yang
disepakati secara kolektif. Dalam era kecerdasan buatan, pelajar dan guru perlu

12
Heru Supriyono dkk. 2017. Penerapan Sistem Informasi Berbasis Komputer untuk Pengelolaan Aset bagi SMP
Muhammadiyah 1 Kartasura. The 6thUniversity Research Colloquium 2017Universitas Muhammadiyah
Magelang, hal. 61.
13
Kementerian Agama Kab. Bndung Barat. 2023. Keterampilan Kolaborasi, Pentingkah Bagi Siswa?, diakses
pada 27 November 2023, dari https://bandungbarat.kemenag.go.id/news/view/643.
berkolaborasi secara produktif dan mahir dengan manusia dan kecerdasan buatan
(Artificial Intelligence).14
Kolaborasi yang efektif melibatkan kerja sama di antara individu atau kelompok
dengan tujuan bersama yang jelas. Dalam konteks pembelajaran, ini berarti bahwa
setiap peserta didik dan guru memiliki pemahaman yang sama tentang apa yang harus
dicapai melalui kolaborasi tersebut, termasuk produk akhir yang diinginkan. Kejelasan
mengenai tujuan bersama menjadi landasan utama agar setiap kontribusi dan usaha
dapat diarahkan menuju pencapaian tujuan tersebut. Kolaborasi yang efektif juga
memberikan kejelasan mengenai peran masing-masing individu dalam mencapai hasil
akhir.
Dalam dunia pendidikan yang menghadapi perubahan sosial yang dinamis dan
kemajuan kecerdasan buatan, kolaborasi efektif menjadi suatu keharusan.
Perkembangan pesat dalam teknologi, khususnya dengan masuknya perangkat digital
ke dalam ruang kelas, mendorong perlunya kolaborasi yang dinamis antara guru dan
siswa. Hal ini menjadi esensial untuk mengakomodasi dan memanfaatkan
perkembangan tersebut seiring perubahan lingkungan pembelajaran yang terus
berlangsung.
Adaptasi terhadap perubahan lingkungan pembelajaran mencakup pemahaman
dan penerimaan terhadap teknologi baru yang masuk ke dalam proses belajar-mengajar.
Guru dan siswa perlu berkolaborasi secara aktif untuk mengintegrasikan alat-alat digital
ini ke dalam metode pengajaran dan pembelajaran. Dinamika kolaborasi ini
memungkinkan penerapan teknologi baru secara lebih efektif dan responsif terhadap
kebutuhan pembelajaran saat ini.
Kolaborasi yang dinamis juga mencakup pembelajaran antarguru dan siswa satu
sama lain, di mana pengalaman dan pengetahuan saling bertukar. Guru dapat
memanfaatkan wawasan siswa terhadap teknologi, sementara siswa dapat memperoleh
pandangan mendalam dari pengalaman praktis guru. Keseluruhan, kolaborasi efektif
dalam menghadapi tantangan zaman ini melibatkan proses saling belajar dan
mendukung, membentuk suatu lingkungan pembelajaran yang adaptif dan inovatif..
Dengan demikian, kolaborasi efektif dalam pendidikan merupakan suatu
keharusan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, mempersiapkan siswa

14
Lukman Hakim. 2022. Peranan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam Pendidikan, diakses pada
27 November 2023, dari https://ppg.kemdikbud.go.id/news/peranan-kecerdasan-buatan-artificial-intelligence-
dalam-pendidikan
untuk kehidupan setelah menyelesaikan belajar di sekolah/madrasah, dan beradaptasi
dengan perubahan sosial di era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).

C. Supervisi Pendidikan: Meningkatkan Pembelajaran dan Profesionalisme


Supervisi pendidikan merupakan suatu proses yang bertujuan meningkatkan
kualitas pembelajaran dan profesionalisme pendidik.15 Supervisi pengajaran, dengan
porsi penting pada pengembangan kemampuan guru, berperan dalam meningkatkan
mutu proses belajar-mengajar di dalam kelas. Pendekatan ini melibatkan berbagai
teknik, seperti pengamatan langsung, umpan balik konstruktif, dan pemberian
dukungan yang sesuai. Salah satu aspek kunci dari supervisi pengajaran adalah
supervisi kolegial, di mana terjadi kerjasama antar-guru. Dalam kerangka ini, guru-guru
dapat saling memberikan umpan balik, bertukar pengalaman, dan berbagi praktik
terbaik mereka. Lingkungan kolaboratif ini menciptakan suasana di mana
pengembangan profesional terjadi secara berkelanjutan. Adanya supervisi kolegial
menghasilkan pertukaran ide dan strategi mengajar yang efektif, mendukung guru-guru
untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran yang mereka berikan.Penerapan
prinsip supervisi pengajaran, seperti komunikasi terbuka dan adil, menjadi landasan
untuk menciptakan proses supervisi yang konstruktif dan berorientasi pada
pengembangan. Selain itu, supervisi pendidikan juga menanggung tanggung jawab
dalam memantau perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.16 Guru didorong
untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan tetap terkini dengan perkembangan
terbaru dalam dunia pendidikan. Dengan pendekatan ini, supervisi pendidikan tidak
hanya berfungsi sebagai evaluasi, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran dan
dukungan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di lingkungan
pendidikan.
Peningkatan profesionalisme guru menempati posisi krusial dalam konteks
supervisi pendidikan. Guru yang memiliki tingkat profesionalisme yang tinggi telah
memenuhi standar mutu dan norma tertentu, serta terus mengembangkan keterampilan
dan pengetahuannya melalui pendidikan profesi. Aspek profesionalisme ini mencakup
penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk

15
Ngalim Purwanto. 2010. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya, hal. 76.
16
Dadang Suhardan. 2010. Supervisi Profesional. Bandung : Alfabeta, hal. 39.
melaksanakan tugas mendidik dengan baik, termasuk kemampuan mengajar,
membimbing, dan melatih anak didik di lingkungan sekolah.17
Supervisi pendidikan yang efektif melibatkan pengamatan dan evaluasi kinerja
guru dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, pendekatan yang
lebih holistik diperlukan untuk memastikan bahwa supervisi tidak hanya berfokus pada
aspek teknis pengajaran, tetapi juga memberikan perhatian pada pengembangan
karakter dan profesionalisme guru.
Dalam konteks ini, supervisi pendidikan berupaya tidak hanya melihat sejauh
mana guru dapat menyampaikan materi pelajaran dengan baik, tetapi juga sejauh mana
mereka dapat membentuk hubungan yang positif dengan siswa, mendemonstrasikan
etika profesional, dan berperan sebagai model teladan.18 Supervisi yang holistik ini
mencakup aspek-aspek seperti kemampuan manajemen kelas, interaksi interpersonal,
dan penerapan nilai-nilai moral dalam konteks pengajaran. Lebih lanjut, supervisi
kolegial menjadi elemen kunci dalam membangun lingkungan pembelajaran
berkelanjutan. Dengan mendorong kerjasama antar-guru, supervisi kolegial
memungkinkan pertukaran informasi dan pengalaman terbaik. Guru dapat saling
memberikan umpan balik konstruktif, berbagi strategi pengajaran yang efektif, dan
mendukung satu sama lain dalam mengatasi tantangan pembelajaran. Lingkungan yang
mendukung inovasi dan pembelajaran bersama ini menciptakan kultur sekolah yang
positif.
Pentingnya pengembangan profesionalisme guru juga menjadi fokus utama
supervisi pendidikan. Supervisi tidak hanya mengidentifikasi kelemahan yang perlu
diperbaiki, tetapi juga menekankan pentingnya pertumbuhan dan pengembangan
kontinu. Peningkatan profesionalisme guru mencakup upaya untuk terus meningkatkan
keterampilan mengajar, menyesuaikan diri dengan perkembangan terkini dalam
pendidikan, dan terlibat dalam kegiatan pengembangan diri.
Dengan demikian, supervisi pendidikan yang holistik dan berorientasi pada
pengembangan karakter serta profesionalisme guru tidak hanya meningkatkan kualitas
pengajaran di kelas, tetapi juga membentuk lingkungan belajar yang positif dan
mendukung perkembangan yang optimal bagi peserta didik. Pendekatan ini

17
MFR Syadzili. 2018. Profesionalisme Guru dalam Supervisi Pendidikan. Jurnal Tarbiyah-Syari'ah Islamiyah,
hal. 12.
18
Ibid, hal. 13.
mencerminkan komitmen terhadap pembinaan guru sebagai pemimpin dan peran model
dalam membentuk masa depan pendidikan yang berkualitas..

D. Mengatasi Hambatan dalam Menerapkan Perubahan Pendidikan


Dalam menerapkan perubahan pendidikan, beberapa hambatan utama muncul
yang perlu diatasi agar proses perubahan berjalan lancar. Salah satu hambatan yang
seringkali dihadapi adalah keterbatasan waktu yang dialami individu dalam mengakses
dan mengimplementasikan penelitian. Guru dan pembuat kebijakan merasakan beban
kerja yang berat terkait dengan keterbatasan waktu untuk memahami dan
mengaplikasikan temuan penelitian dalam konteks pendidikan.19
Selain itu, beberapa hambatan lain yang muncul termasuk kurangnya
kedisiplinan siswa, kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan oleh guru,
dan kurangnya keterampilan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran. Faktor-
faktor ini dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran di kelas. Selanjutnya,
kurangnya minat baca dan kurangnya ketersediaan buku paket juga menjadi hambatan,
mengingat pentingnya literasi dalam proses pembelajaran. Terakhir, kurangnya sarana
pembelajaran yang memadai dapat menghambat penggunaan teknologi dan inovasi
dalam mendukung metode pengajaran yang lebih modern. Kesadaran dan upaya
bersama dari semua pemangku kepentingan diperlukan untuk mengatasi hambatan-
hambatan ini dan menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih adaptif dan
berkualitas.20
Untuk mengatasi hambatan yang dihadapi dalam perubahan pendidikan, strategi
yang tepat diperlukan. Salah satu pendekatan yang efektif adalah mendorong praktik
pengajaran dan pembuatan kebijakan berbasis bukti. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengintegrasikan penelitian pendidikan yang relevan ke dalam proses pembuatan
kebijakan dan praktik pengajaran. Guru dapat memanfaatkan temuan-temuan penelitian
sebagai dasar untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan
relevan.

19
BBPMP Jatim. 2022. Bagaimana Cara Kita Mendobrak Hambatan yang Menjadi Penghalang Penggunaan
Penelitian Pendidikan (education research)?, diases pada 27 November 2023 dari
https://bbpmpjatim.kemdikbud.go.id/jelita/bagaimana-cara-kita-mendobrak-hambatan-yang-menjadi-
penghalang-penggunaan-penelitian-pendidikan-education-research/
20
S. Faisah. 2019. Strategi Guru dalam Mengatasi Hambatan pada Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 di
Madrasah Aliyah Pergis Ganra Kabupaten Soppeng. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 7 No. 2, hal. 1-12.
Untuk mengatasi hambatan disiplin siswa, guru dapat menerapkan strategi
khusus yang memperkuat aturan dan ekspektasi kelas. Metode pembelajaran yang
beragam dapat diadopsi untuk mempertahankan ketertarikan siswa, termasuk
pemanfaatan teknologi dan pendekatan interaktif. Meningkatkan keterampilan guru
dalam menggunakan media pembelajaran juga menjadi fokus, dengan menyediakan
pelatihan dan dukungan yang diperlukan. Selain itu, upaya untuk meningkatkan minat
baca siswa dapat dilakukan melalui program literasi yang menarik dan memotivasi.
Integrasi penelitian pendidikan ke dalam kebijakan dan praktik pengajaran tidak
hanya memberikan dasar yang kuat untuk perubahan, tetapi juga memungkinkan adopsi
metode pembelajaran yang inovatif. Dalam hal ini, kolaborasi antara pendidik, pembuat
kebijakan, dan peneliti dapat menjadi kunci keberhasilan. Dengan memanfaatkan bukti-
bukti yang tersedia, lingkungan pembelajaran dapat ditingkatkan secara berkelanjutan,
memastikan bahwa perubahan pendidikan berdampak positif dan relevan bagi
perkembangan peserta didik.

E. Penggunaan Data untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan


Penggunaan data dalam pendidikan memiliki peran penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan.21 Data pendidikan, seperti yang dihasilkan oleh
Dapodik, Rapor Pendidikan, dan sistem perencanaan berbasis data (PBD), memberikan
informasi yang berharga untuk mengidentifikasi pencapaian, masalah, dan tren dalam
pendidikan. Dapodik, sebagai sumber data utama pendidikan di Indonesia, tidak hanya
digunakan untuk penyaluran dana BOS dan tunjangan profesi guru, tetapi juga sebagai
dasar untuk perencanaan berbasis data guna meningkatkan kualitas pendidikan.22
Perencanaan Berbasis Data (PBD) menjadi alat yang sangat penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih terarah, efektif, dan berkesinambungan.
Data dari Rapor Pendidikan digunakan sebagai dasar untuk menentukan prioritas dalam
upaya perbaikan atau pengembangan pendidikan di setiap daerah. PBD memungkinkan
pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efisien dalam perbaikan sistem
pendidikan.23

21
Ananda Hadi Elyas. 2018. Penggunaan Model Pembelajaran E-Learning dalam Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran. Jurnal Warta, hal. 16.
22
Gatra. 2022. Perkembangan Teknologi Berbasis Data Dibutuhkan untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan,
diakses pada 27 November 2023 dari https://www.gatra.com/news-556672-pendidikan-perkembangan-teknologi-
berbasis-data-dibutuhkan-untuk-tingkatkan-kualitas-pendidikan.html
23
Laily Nurlina. 2022. Pelatihan Perencanaan Berbasis Data untuk Pengawas Sekolah Temanggung dan
Pekalongan. AMMA: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 1 No. 6, hal. 629.
Selain itu, penerapan teknologi seperti Internet of Things (IoT) juga dapat
memperkaya penggunaan data dalam pendidikan. Contohnya, penggunaan data
biometrik untuk monitoring siswa, manajemen database terintegrasi, dan pemanfaatan
IoT dalam manajemen fasilitas pendukung pengajaran di sekolah maupun kampus. Hal
ini memberikan manfaat dalam menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan
efisien.24
Penggunaan data dalam perencanaan dan pengambilan keputusan pendidikan
dapat memberikan dasar yang lebih kokoh untuk upaya peningkatan kualitas
pendidikan secara berkelanjutan. Data dari berbagai sumber, seperti Dapodik dan Rapor
Pendidikan, menjadi landasan untuk merancang kebijakan pendidikan yang lebih
efektif dan transparan. Dengan demikian, penggunaan data dalam pendidikan memiliki
peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan.25

Kesimpulan

Memanfaatkan teknologi dalam manajemen pendidikan membuka pintu revolusi.


Dengan teknologi informasi dan komunikasi, pendidikan lebih efisien. Guru dapat akses
sumber daya online, siswa dapat belajar fleksibel tanpa batasan geografis. Manajemen
pendidikan berbasis teknologi melibatkan perubahan paradigma dan pemanfaatan data
pendidikan untuk pengambilan keputusan yang terinformasi.

Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) dan teknologi pendukung pembelajaran kunci


dalam pendekatan ini. LMS menyediakan akses fleksibel dan lingkungan pembelajaran
interaktif. Kolaborasi efektif, baik antar guru maupun siswa, mendukung perkembangan
kompetensi kolaboratif. Supervisi pendidikan fokus pada pengembangan profesional guru
melalui teknik pengamatan dan umpan balik.

Mengatasi hambatan perubahan pendidikan memerlukan strategi seperti praktik berbasis


bukti, peningkatan disiplin siswa, variasi metode pembelajaran, dan keterampilan guru dalam

24
Ibid, hal. 631.
25
Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek. 2023. Pentingnya Berencanaan Berbasis Data untuk Peningkatan
Kualitas Pendidikan Berkesinambungan, diakses pada 27 November 2023 dari
https://itjen.kemdikbud.go.id/web/pentingnya-berencanaan-berbasis-data-untuk-peningkatan-kualitas-
pendidikan-berkesinambungan/
menggunakan media pembelajaran. Penggunaan data dari Dapodik, Rapor Pendidikan, dan
sistem PBD penting untuk merancang kebijakan pendidikan yang efektif.

Penggunaan data untuk peningkatan kualitas pendidikan sangat esensial di era digital.
Dengan informasi dari Dapodik dan Rapor Pendidikan, serta penerapan teknologi seperti IoT,
pendidikan dapat lebih inklusif dan efisien. Penggunaan data dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan membantu merancang kebijakan pendidikan yang lebih efektif dan
transparan, berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara berkelanjutan.

Daftar Pustaka

Aris Martono dkk. 2018. Implementasi Sistem Informasi Kehadiran Siswa Pada SMKN 2
Kabupaten Tangerang. Jurnal Sensi.

BBPMP Jatim. 2022. Bagaimana Cara Kita Mendobrak Hambatan yang Menjadi Penghalang
Penggunaan Penelitian Pendidikan (education research)?, diases pada 27 November
2023 dari https://bbpmpjatim.kemdikbud.go.id/jelita/bagaimana-cara-kita-mendobrak-
hambatan-yang-menjadi-penghalang-penggunaan-penelitian-pendidikan-education-
research/

Dadang Suhardan. 2010. Supervisi Profesional. Bandung: Alfabeta.

Edna Maria dan Eko Sediyono. 2017. Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran
Berbasis TIK di Sekolah Dasar. KELOLA: Jurnal Manajemen Pendidikan.

Gatra. 2022. Perkembangan Teknologi Berbasis Data Dibutuhkan untuk Tingkatkan Kualitas
Pendidikan, diakses pada 27 November 2023 dari https://www.gatra.com/news-
556672-pendidikan-perkembangan-teknologi-berbasis-data-dibutuhkan-untuk-
tingkatkan-kualitas-pendidikan.html

Heru Supriyono dkk. 2017. Penerapan Sistem Informasi Berbasis Komputer untuk Pengelolaan
Aset bagi SMP Muhammadiyah 1 Kartasura. The 6thUniversity Research Colloquium.
Universitas Muhammadiyah Magelang.

Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek. 2023. Pentingnya Berencanaan Berbasis Data untuk


Peningkatan Kualitas Pendidikan Berkesinambungan, diakses pada 27 November 2023
dari https://itjen.kemdikbud.go.id/web/pentingnya-berencanaan-berbasis-data-untuk-
peningkatan-kualitas-pendidikan-berkesinambungan/

Inten Nurmalasari dan Muhibbin Syah, MS. 2019. Manajemen Personalia Dalam
Pemberdayaan Sekolah Di SMP Muslimin 5 Kota Bandung. Jurnal Kependidikan.

Kementerian Agama Kab. Bndung Barat. 2023. Keterampilan Kolaborasi, Pentingkah Bagi
Siswa?, diakses pada 27 November 2023, dari
https://bandungbarat.kemenag.go.id/news/view/643.

Kompasiana. 2022. Penghambat dan Solusi dalam Pelaksanaan Inovasi Pendidikan di


Indonesia, diakses pada 27 November 2023 dari
https://www.kompasiana.com/dhiviya140202/6243b14bbb448642bb761192/pengham
bat-dan-solusi-dalam-pelaksanaan-inovasi-pendidikan-di-indonesia

Link Net. (n.d.). 5 Contoh Penerapan IoT dalam Bidang Pendidikan dan Manfaatnya, diakses
pada 23 November 2023 dari https://www.linknet.id/article/contoh-penerapan-iot-
dalam-bidang-pendidikan

Lukman Hakim. 2022. Peranan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam Pendidikan,
diakses pada 27 November 2023, dari https://ppg.kemdikbud.go.id/news/peranan-
kecerdasan-buatan-artificial-intelligence-dalam-pendidikan

Laily Nurlina. 2022. Pelatihan Perencanaan Berbasis Data untuk Pengawas Sekolah
Temanggung dan Pekalongan. AMMA: Jurnal Pengabdian Masyarakat.

MFR Syadzili. 2018. Profesionalisme Guru dalam Supervisi Pendidikan. Jurnal Tarbiyah-
Syari'ah Islamiyah.

Muhammad Ramli. 2012. Media dan Teknologi Pembelajaran. Banjarmasin: IAIN Antasari
Press.

Ngalim Purwanto. 2010. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

RRI. 2023. Perencanaan Berbasis Data Wujudkan Peningkatan Kualitas Pendidikan


Berkesinambungan, diakses pada 23 November 2023 dari
https://www.rri.co.id/nasional/362396/perencanaan-berbasis-data-wujudkan-
peningkatan-kualitas-pendidikan-berkesinambungan

Setia Aji. 2023. Implementasi Sistem Manajemen Pembelajaran (Learning Management


System) dalam Pengembangan Profesional Berkelanjutan (Continuous Professional
Development) Guru. Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri.

S. Faisah. 2019. Strategi Guru dalam Mengatasi Hambatan pada Proses Pembelajaran
Kurikulum 2013 di Madrasah Aliyah Pergis Ganra Kabupaten Soppeng. Jurnal
Pendidikan Agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai