Abstract
This article discusses current tactics in education management and supervision to achieve
quality education. The main focus includes the utilization of information technology, data-
driven approaches, and collaborative strategies in educational management. The article
emphasizes a deep understanding of the needs of students and teachers to ensure effective
management implementation. The crucial role of educational supervision is also highlighted,
with sustainable learning strategies and professional development as integral components.
Despite noting obstacles such as resistance to change, emphasis is placed on the need for
collaboration among stakeholders to create an educational environment that supports
innovation. This article is expected to serve as a practical reference for education
policymakers, school leaders, and educators in enhancing overall education quality, affirming
that quality education is achieved through collaboration and collective commitment.
Abstrak
Artikel ini membahas taktik terkini dalam manajemen dan supervisi pendidikan untuk
mencapai pendidikan berkualitas. Fokus utama mencakup pemanfaatan teknologi informasi,
pendekatan berbasis data, dan strategi kolaboratif dalam manajemen pendidikan. Artikel
menekankan pengertian mendalam terhadap kebutuhan siswa dan guru untuk memastikan
implementasi manajemen yang efektif. Peran penting supervisi pendidikan juga ditekankan,
dengan strategi pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan profesional sebagai bagian
integral. Meskipun artikel mencatat hambatan seperti resistensi terhadap perubahan, penekanan
diberikan pada perlunya kolaborasi di antara pemangku kepentingan untuk menciptakan
lingkungan pendidikan yang mendukung inovasi. Artikel ini diharapkan menjadi referensi
praktis bagi pengambil kebijakan pendidikan, kepala sekolah, dan pendidik dalam
meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh, menegaskan bahwa pendidikan
berkualitas tercapai melalui kolaborasi dan komitmen bersama.
Pendahuluan
Pendidikan telah menjadi fokus utama dalam penerapan teknologi, membuka pintu
revolusi dalam manajemen pendidikan. Dengan teknologi informasi dan komunikasi,
pendidikan menjadi lebih efisien, memungkinkan guru untuk mengakses sumber daya online
dan siswa belajar secara fleksibel tanpa batasan geografis. Manajemen pendidikan berbasis
teknologi melibatkan perubahan paradigma dan pemanfaatan data pendidikan untuk
pengambilan keputusan yang terinformasi.1
1
Suhartono Arham dkk. 2021. Optimalisasi penggunaan Learning Management System (LMS) dalam
Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta : Direktorat SMA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi, hal. 7.
2 Link Net. (n.d.). 5 Contoh Penerapan IoT dalam Bidang Pendidikan dan Manfaatnya, diakses pada 23
Penggunaan data untuk peningkatan kualitas pendidikan sangat esensial di era digital.
Dengan informasi dari Dapodik dan Rapor Pendidikan, serta penerapan teknologi seperti
Internet of Things (IoT), pendidikan dapat menjadi lebih inklusif dan efisien. Penggunaan data
dalam perencanaan dan pengambilan keputusan membantu merancang kebijakan pendidikan
yang lebih efektif dan transparan, berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara
berkelanjutan.3
3
RRI. 2023. Perencanaan Berbasis Data Wujudkan Peningkatan Kualitas Pendidikan Berkesinambungan,
diakses pada 23 November 2023 dari https://www.rri.co.id/nasional/362396/perencanaan-berbasis-data-
wujudkan-peningkatan-kualitas-pendidikan-berkesinambungan
4
Edna Maria dan Eko Sediyono. 2017. Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Berbasis TIK di Sekolah
Dasar. KELOLA: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 4 No. 1 hal. 59.
Analisis data ini dapat membantu mengidentifikasi area kelemahan, mempersonalisasi
strategi pembelajaran, dan mengukur efektivitas program pendidikan. Dengan
demikian, manajemen pendidikan berbasis teknologi bukan hanya tentang penggunaan
perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga tentang perubahan fundamental dalam
paradigma pendidikan yang dapat meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan
responsivitas sistem pendidikan.5
Adapun beberapa aspek penting dalam manajemen pendidikan berbasis
teknologi meliputi:
1. Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS)
Learning Management System (LMS) adalah sebuah platform digital yang
mengemban peran penting dalam mengelola dan mengorganisir pengalaman
pembelajaran secara daring. LMS memberikan solusi terpadu untuk institusi
pendidikan dan pelatihan dalam menyediakan akses fleksibel terhadap materi
pembelajaran.6 Melalui LMS, siswa dapat dengan mudah mengakses konten
pendidikan, seperti materi kuliah, tugas, dan sumber daya pembelajaran lainnya,
tanpa terbatas oleh batasan geografis atau waktu.
Selain itu, LMS menciptakan ruang interaktif yang memfasilitasi komunikasi
dan kolaborasi antara guru dan siswa. Fitur seperti forum diskusi, obrolan langsung,
dan umpan balik online memungkinkan pertukaran informasi yang lebih dinamis.
Guru dapat memberikan bimbingan, mengevaluasi kemajuan siswa, dan
memberikan umpan balik secara langsung melalui platform ini. Sistem notifikasi
otomatis juga membantu memastikan bahwa siswa dan guru tetap terinformasi
tentang perkembangan terkini dan tenggat waktu.7
Dengan demikian, LMS tidak hanya memfasilitasi penyampaian materi
pembelajaran secara efisien, tetapi juga menciptakan lingkungan pembelajaran
online yang interaktif dan terhubung. Sebagai solusi teknologi pendidikan modern,
LMS menjadi instrumen kunci dalam mendukung pendidikan jarak jauh,
5
Kompasiana. 2022. Penghambat dan Solusi dalam Pelaksanaan Inovasi Pendidikan di Indonesia, diakses pada
27 November 2023 dari
https://www.kompasiana.com/dhiviya140202/6243b14bbb448642bb761192/penghambat-dan-solusi-dalam-
pelaksanaan-inovasi-pendidikan-di-indonesia
6
Setia Aji. 2023. Implementasi Sistem Manajemen Pembelajaran (Learning Management System) dalam
Pengembangan Profesional Berkelanjutan (Continuous Professional Development) Guru. Didaktik : Jurnal
Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri, Vol 9 No. 3, hal. 156.
7
Ibid, hal. 157.
meningkatkan aksesibilitas, dan memperkaya pengalaman belajar bagi peserta
didik.
2. Teknologi Pendukung Pembelajaran
Penggunaan teknologi dalam pendidikan telah memperkenalkan berbagai alat
dan aplikasi yang menyediakan solusi efisien untuk meningkatkan proses
pembelajaran dan administrasi di lembaga pendidikan.8 Beberapa perangkat lunak
administrasi yang telah memberikan dampak positif meliputi sistem kehadiran
siswa, manajemen keuangan, manajemen kepegawaian, dan pengelolaan aset.
a. Sistem Kehadiran Siswa
Perangkat lunak ini memberikan solusi otomatis untuk mencatat dan melacak
kehadiran siswa. Dengan adanya sistem ini, proses administrasi kehadiran
menjadi lebih efisien dan akurat. Guru dan staf administrasi dapat dengan
mudah mengakses data kehadiran siswa, mencatat absensi, dan memonitor
tingkat kehadiran secara real-time. Selain itu, laporan kehadiran yang dihasilkan
dapat digunakan untuk analisis kehadiran siswa dan pengambilan keputusan
terkait.9
b. Manajemen Keuangan
Perangkat lunak manajemen keuangan membantu lembaga pendidikan dalam
mengelola keuangan mereka dengan lebih terstruktur. Ini mencakup pencatatan
transaksi, pengelolaan anggaran, dan pelaporan keuangan. Dengan adopsi
teknologi ini, lembaga pendidikan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber
daya keuangan mereka, meningkatkan akuntabilitas, dan mengurangi risiko
kesalahan administrasi.10
c. Manajemen Kepegawaian
Perangkat lunak manajemen kepegawaian mendukung administrasi terkait
tenaga kerja di lembaga pendidikan. Ini mencakup pemantauan data karyawan,
manajemen jadwal, dan administrasi tunjangan.11 Dengan teknologi ini,
lembaga pendidikan dapat memastikan efisiensi operasional dalam hal
8
Muhammad Ramli. 2012. Media dan Teknologi Pembelajaran. Banjarmasin: IAIN Antasari Press, hal. 20.
9
Aris Martono dkk. 2018. Implementasi Sistem Informasi Kehadiran Siswa Pada SMKN 2 Kabupaten Tangerang.
Jurnal Sensi, Vol.4 No.1 hal. 13.
10
Muhammad Ramli, Op.cit hal. 31.
11
Inten Nurmalasari dan Muhibbin Syah, MS. 2019. Manajemen Personalia Dalam Pemberdayaan Sekolah Di
SMP Muslimin 5 Kota Bandung. Jurnal Kependidikan, Vol. 7 No. 1 hal. 68.
pengelolaan sumber daya manusia, memberikan akses yang mudah terhadap
informasi karyawan, dan meningkatkan kinerja administratif.
d. Pengelolaan Aset
Perangkat lunak pengelolaan aset membantu lembaga pendidikan dalam
melacak dan mengelola inventaris serta aset fisik mereka.12 Dengan adanya
sistem ini, lembaga pendidikan dapat memantau status aset, melakukan
pemeliharaan secara terjadwal, dan mengoptimalkan penggunaan aset. Ini
membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik terkait perawatan,
pembaruan, atau penggantian aset.
12
Heru Supriyono dkk. 2017. Penerapan Sistem Informasi Berbasis Komputer untuk Pengelolaan Aset bagi SMP
Muhammadiyah 1 Kartasura. The 6thUniversity Research Colloquium 2017Universitas Muhammadiyah
Magelang, hal. 61.
13
Kementerian Agama Kab. Bndung Barat. 2023. Keterampilan Kolaborasi, Pentingkah Bagi Siswa?, diakses
pada 27 November 2023, dari https://bandungbarat.kemenag.go.id/news/view/643.
berkolaborasi secara produktif dan mahir dengan manusia dan kecerdasan buatan
(Artificial Intelligence).14
Kolaborasi yang efektif melibatkan kerja sama di antara individu atau kelompok
dengan tujuan bersama yang jelas. Dalam konteks pembelajaran, ini berarti bahwa
setiap peserta didik dan guru memiliki pemahaman yang sama tentang apa yang harus
dicapai melalui kolaborasi tersebut, termasuk produk akhir yang diinginkan. Kejelasan
mengenai tujuan bersama menjadi landasan utama agar setiap kontribusi dan usaha
dapat diarahkan menuju pencapaian tujuan tersebut. Kolaborasi yang efektif juga
memberikan kejelasan mengenai peran masing-masing individu dalam mencapai hasil
akhir.
Dalam dunia pendidikan yang menghadapi perubahan sosial yang dinamis dan
kemajuan kecerdasan buatan, kolaborasi efektif menjadi suatu keharusan.
Perkembangan pesat dalam teknologi, khususnya dengan masuknya perangkat digital
ke dalam ruang kelas, mendorong perlunya kolaborasi yang dinamis antara guru dan
siswa. Hal ini menjadi esensial untuk mengakomodasi dan memanfaatkan
perkembangan tersebut seiring perubahan lingkungan pembelajaran yang terus
berlangsung.
Adaptasi terhadap perubahan lingkungan pembelajaran mencakup pemahaman
dan penerimaan terhadap teknologi baru yang masuk ke dalam proses belajar-mengajar.
Guru dan siswa perlu berkolaborasi secara aktif untuk mengintegrasikan alat-alat digital
ini ke dalam metode pengajaran dan pembelajaran. Dinamika kolaborasi ini
memungkinkan penerapan teknologi baru secara lebih efektif dan responsif terhadap
kebutuhan pembelajaran saat ini.
Kolaborasi yang dinamis juga mencakup pembelajaran antarguru dan siswa satu
sama lain, di mana pengalaman dan pengetahuan saling bertukar. Guru dapat
memanfaatkan wawasan siswa terhadap teknologi, sementara siswa dapat memperoleh
pandangan mendalam dari pengalaman praktis guru. Keseluruhan, kolaborasi efektif
dalam menghadapi tantangan zaman ini melibatkan proses saling belajar dan
mendukung, membentuk suatu lingkungan pembelajaran yang adaptif dan inovatif..
Dengan demikian, kolaborasi efektif dalam pendidikan merupakan suatu
keharusan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, mempersiapkan siswa
14
Lukman Hakim. 2022. Peranan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam Pendidikan, diakses pada
27 November 2023, dari https://ppg.kemdikbud.go.id/news/peranan-kecerdasan-buatan-artificial-intelligence-
dalam-pendidikan
untuk kehidupan setelah menyelesaikan belajar di sekolah/madrasah, dan beradaptasi
dengan perubahan sosial di era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).
15
Ngalim Purwanto. 2010. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya, hal. 76.
16
Dadang Suhardan. 2010. Supervisi Profesional. Bandung : Alfabeta, hal. 39.
melaksanakan tugas mendidik dengan baik, termasuk kemampuan mengajar,
membimbing, dan melatih anak didik di lingkungan sekolah.17
Supervisi pendidikan yang efektif melibatkan pengamatan dan evaluasi kinerja
guru dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, pendekatan yang
lebih holistik diperlukan untuk memastikan bahwa supervisi tidak hanya berfokus pada
aspek teknis pengajaran, tetapi juga memberikan perhatian pada pengembangan
karakter dan profesionalisme guru.
Dalam konteks ini, supervisi pendidikan berupaya tidak hanya melihat sejauh
mana guru dapat menyampaikan materi pelajaran dengan baik, tetapi juga sejauh mana
mereka dapat membentuk hubungan yang positif dengan siswa, mendemonstrasikan
etika profesional, dan berperan sebagai model teladan.18 Supervisi yang holistik ini
mencakup aspek-aspek seperti kemampuan manajemen kelas, interaksi interpersonal,
dan penerapan nilai-nilai moral dalam konteks pengajaran. Lebih lanjut, supervisi
kolegial menjadi elemen kunci dalam membangun lingkungan pembelajaran
berkelanjutan. Dengan mendorong kerjasama antar-guru, supervisi kolegial
memungkinkan pertukaran informasi dan pengalaman terbaik. Guru dapat saling
memberikan umpan balik konstruktif, berbagi strategi pengajaran yang efektif, dan
mendukung satu sama lain dalam mengatasi tantangan pembelajaran. Lingkungan yang
mendukung inovasi dan pembelajaran bersama ini menciptakan kultur sekolah yang
positif.
Pentingnya pengembangan profesionalisme guru juga menjadi fokus utama
supervisi pendidikan. Supervisi tidak hanya mengidentifikasi kelemahan yang perlu
diperbaiki, tetapi juga menekankan pentingnya pertumbuhan dan pengembangan
kontinu. Peningkatan profesionalisme guru mencakup upaya untuk terus meningkatkan
keterampilan mengajar, menyesuaikan diri dengan perkembangan terkini dalam
pendidikan, dan terlibat dalam kegiatan pengembangan diri.
Dengan demikian, supervisi pendidikan yang holistik dan berorientasi pada
pengembangan karakter serta profesionalisme guru tidak hanya meningkatkan kualitas
pengajaran di kelas, tetapi juga membentuk lingkungan belajar yang positif dan
mendukung perkembangan yang optimal bagi peserta didik. Pendekatan ini
17
MFR Syadzili. 2018. Profesionalisme Guru dalam Supervisi Pendidikan. Jurnal Tarbiyah-Syari'ah Islamiyah,
hal. 12.
18
Ibid, hal. 13.
mencerminkan komitmen terhadap pembinaan guru sebagai pemimpin dan peran model
dalam membentuk masa depan pendidikan yang berkualitas..
19
BBPMP Jatim. 2022. Bagaimana Cara Kita Mendobrak Hambatan yang Menjadi Penghalang Penggunaan
Penelitian Pendidikan (education research)?, diases pada 27 November 2023 dari
https://bbpmpjatim.kemdikbud.go.id/jelita/bagaimana-cara-kita-mendobrak-hambatan-yang-menjadi-
penghalang-penggunaan-penelitian-pendidikan-education-research/
20
S. Faisah. 2019. Strategi Guru dalam Mengatasi Hambatan pada Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 di
Madrasah Aliyah Pergis Ganra Kabupaten Soppeng. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 7 No. 2, hal. 1-12.
Untuk mengatasi hambatan disiplin siswa, guru dapat menerapkan strategi
khusus yang memperkuat aturan dan ekspektasi kelas. Metode pembelajaran yang
beragam dapat diadopsi untuk mempertahankan ketertarikan siswa, termasuk
pemanfaatan teknologi dan pendekatan interaktif. Meningkatkan keterampilan guru
dalam menggunakan media pembelajaran juga menjadi fokus, dengan menyediakan
pelatihan dan dukungan yang diperlukan. Selain itu, upaya untuk meningkatkan minat
baca siswa dapat dilakukan melalui program literasi yang menarik dan memotivasi.
Integrasi penelitian pendidikan ke dalam kebijakan dan praktik pengajaran tidak
hanya memberikan dasar yang kuat untuk perubahan, tetapi juga memungkinkan adopsi
metode pembelajaran yang inovatif. Dalam hal ini, kolaborasi antara pendidik, pembuat
kebijakan, dan peneliti dapat menjadi kunci keberhasilan. Dengan memanfaatkan bukti-
bukti yang tersedia, lingkungan pembelajaran dapat ditingkatkan secara berkelanjutan,
memastikan bahwa perubahan pendidikan berdampak positif dan relevan bagi
perkembangan peserta didik.
21
Ananda Hadi Elyas. 2018. Penggunaan Model Pembelajaran E-Learning dalam Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran. Jurnal Warta, hal. 16.
22
Gatra. 2022. Perkembangan Teknologi Berbasis Data Dibutuhkan untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan,
diakses pada 27 November 2023 dari https://www.gatra.com/news-556672-pendidikan-perkembangan-teknologi-
berbasis-data-dibutuhkan-untuk-tingkatkan-kualitas-pendidikan.html
23
Laily Nurlina. 2022. Pelatihan Perencanaan Berbasis Data untuk Pengawas Sekolah Temanggung dan
Pekalongan. AMMA: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 1 No. 6, hal. 629.
Selain itu, penerapan teknologi seperti Internet of Things (IoT) juga dapat
memperkaya penggunaan data dalam pendidikan. Contohnya, penggunaan data
biometrik untuk monitoring siswa, manajemen database terintegrasi, dan pemanfaatan
IoT dalam manajemen fasilitas pendukung pengajaran di sekolah maupun kampus. Hal
ini memberikan manfaat dalam menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan
efisien.24
Penggunaan data dalam perencanaan dan pengambilan keputusan pendidikan
dapat memberikan dasar yang lebih kokoh untuk upaya peningkatan kualitas
pendidikan secara berkelanjutan. Data dari berbagai sumber, seperti Dapodik dan Rapor
Pendidikan, menjadi landasan untuk merancang kebijakan pendidikan yang lebih
efektif dan transparan. Dengan demikian, penggunaan data dalam pendidikan memiliki
peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan.25
Kesimpulan
24
Ibid, hal. 631.
25
Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek. 2023. Pentingnya Berencanaan Berbasis Data untuk Peningkatan
Kualitas Pendidikan Berkesinambungan, diakses pada 27 November 2023 dari
https://itjen.kemdikbud.go.id/web/pentingnya-berencanaan-berbasis-data-untuk-peningkatan-kualitas-
pendidikan-berkesinambungan/
menggunakan media pembelajaran. Penggunaan data dari Dapodik, Rapor Pendidikan, dan
sistem PBD penting untuk merancang kebijakan pendidikan yang efektif.
Penggunaan data untuk peningkatan kualitas pendidikan sangat esensial di era digital.
Dengan informasi dari Dapodik dan Rapor Pendidikan, serta penerapan teknologi seperti IoT,
pendidikan dapat lebih inklusif dan efisien. Penggunaan data dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan membantu merancang kebijakan pendidikan yang lebih efektif dan
transparan, berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara berkelanjutan.
Daftar Pustaka
Aris Martono dkk. 2018. Implementasi Sistem Informasi Kehadiran Siswa Pada SMKN 2
Kabupaten Tangerang. Jurnal Sensi.
BBPMP Jatim. 2022. Bagaimana Cara Kita Mendobrak Hambatan yang Menjadi Penghalang
Penggunaan Penelitian Pendidikan (education research)?, diases pada 27 November
2023 dari https://bbpmpjatim.kemdikbud.go.id/jelita/bagaimana-cara-kita-mendobrak-
hambatan-yang-menjadi-penghalang-penggunaan-penelitian-pendidikan-education-
research/
Edna Maria dan Eko Sediyono. 2017. Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran
Berbasis TIK di Sekolah Dasar. KELOLA: Jurnal Manajemen Pendidikan.
Gatra. 2022. Perkembangan Teknologi Berbasis Data Dibutuhkan untuk Tingkatkan Kualitas
Pendidikan, diakses pada 27 November 2023 dari https://www.gatra.com/news-
556672-pendidikan-perkembangan-teknologi-berbasis-data-dibutuhkan-untuk-
tingkatkan-kualitas-pendidikan.html
Heru Supriyono dkk. 2017. Penerapan Sistem Informasi Berbasis Komputer untuk Pengelolaan
Aset bagi SMP Muhammadiyah 1 Kartasura. The 6thUniversity Research Colloquium.
Universitas Muhammadiyah Magelang.
Inten Nurmalasari dan Muhibbin Syah, MS. 2019. Manajemen Personalia Dalam
Pemberdayaan Sekolah Di SMP Muslimin 5 Kota Bandung. Jurnal Kependidikan.
Kementerian Agama Kab. Bndung Barat. 2023. Keterampilan Kolaborasi, Pentingkah Bagi
Siswa?, diakses pada 27 November 2023, dari
https://bandungbarat.kemenag.go.id/news/view/643.
Link Net. (n.d.). 5 Contoh Penerapan IoT dalam Bidang Pendidikan dan Manfaatnya, diakses
pada 23 November 2023 dari https://www.linknet.id/article/contoh-penerapan-iot-
dalam-bidang-pendidikan
Lukman Hakim. 2022. Peranan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam Pendidikan,
diakses pada 27 November 2023, dari https://ppg.kemdikbud.go.id/news/peranan-
kecerdasan-buatan-artificial-intelligence-dalam-pendidikan
Laily Nurlina. 2022. Pelatihan Perencanaan Berbasis Data untuk Pengawas Sekolah
Temanggung dan Pekalongan. AMMA: Jurnal Pengabdian Masyarakat.
MFR Syadzili. 2018. Profesionalisme Guru dalam Supervisi Pendidikan. Jurnal Tarbiyah-
Syari'ah Islamiyah.
Muhammad Ramli. 2012. Media dan Teknologi Pembelajaran. Banjarmasin: IAIN Antasari
Press.
S. Faisah. 2019. Strategi Guru dalam Mengatasi Hambatan pada Proses Pembelajaran
Kurikulum 2013 di Madrasah Aliyah Pergis Ganra Kabupaten Soppeng. Jurnal
Pendidikan Agama Islam.