Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID

SIMURELAY DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA


PELAJARAN INSTALASI MOTOR LISTRIK DI KELAS XI SMK NEGERI 13
MEDAN

Disusun Oleh:

BORISYELSEN SITUMORANG
5181131012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIMED
TAHUN 2022
OUTLINE

A. Fenomena/Indikasi Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk memajukan suatu

bangsa, dengan adanya pendidikan yang maju, maka akan menghasilkan sumber

daya manusia yang mempunyai kualitas baik, unggul, memiliki semangat tinggi

dan mampu menghadapi tantangan kemajuan bangsa untuk masa yang akan

datang.

Tujuan pendidikan Indonesia dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang “Sistem pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bentangung jawab”. Dalam Undang-

Undang itu telah dirumuskan tujuan pendidikan nasional sebagai cita cita bagi

segenap bangsa Indonesia. Initrasi dari nasional pendidikan itu adalah untuk

membentuk manusia indonesia yang selaras, serasi, dan seimbang dalam

pengembangan rohani maupun jasmani.

SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk

meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan siap kerja sesuai dengan bidangnya serta

menguasai kopotensi program keahlian dan kewirausahaan untuk memenuhi

tuntunan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan

kejuruannya.

2
Pembelajaran merupakan proses interaksi dan komunikasi antara siswa

dan guru yang berlangsung pada suatu sistem. Media sebagai suatu komponen

sistem pembelajaran yang menempati posisi cukup penting. Tanpa adanya media,

komunikasi siswa dan guru tidak terjalin begitu baik dan pembelajaran sebagai

proses interaksi tidak berlangsung secara maksimal.

Guru perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran

supaya bisa memaksimalkan proses pembelajaran dalam tercapainya tujuan

pembelajaran. Guru harus memiliki komitmen yang kuat dalam melaksanakan

pendidikan secara holistik yang berpusat pada potensi dan kebutuhan peserta

didik. Pendidik juga harus mampu menyiapkan peserta didik untuk bisa

menangkap peluang dan kemajuan dunia dengan perkembangan ilmu dan

teknologi.

Media merupakan pengantar atau perantara. Media pembelajaran

merupakan suatu alat yang bisa dipakai untuk memberikan pesan dan juga dapat

merangsang proses belajar kepada siswa. Media pembelajaran ialah bagian dari

komponen pembelajaran yang memiliki peran penting dalam kegiatan

pembelajaran. Memanfaatkan media sebaiknya juga mendapatkan perhatian guru

dalam membuat kondisi belajar yang lebih efektif. Dalam belajar mengajar, media

tidak hanya menolong siswa untuk memahami materi pembelajaran saja, akan

tetapi diharapkan agar mampu menarik antusias siswa dalam pembelajaran

tersebut. Proses mental itulah yang mampu membantu membangkitkan minat

belajar siswa sehingga mampu menjadikan siswa lebih berupaya dalam

menemukan berbagai masalah dalam proses belajar mengajar. Dalam

3
mentransformasikan materi pembelajaran kepada siswa, guru bisa memanfaatkan

media pembelajaran untuk mempermudah penyampaian materi.

Dari hasil pengamatan ketika melakukan Pengenalan Lapangan

Persekolahan II di SMK 13 MEDAN minat belajar siswa yang masih rendah.

Selain itu aktivitas belajar siswa juga dapat dilihat bahwa siswa kurang aktif saat

pembelajaran , malas mengerjakan tugas dan kurang berinteraksi antara siswa

dengan siswa dan guru dengan siswa

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa masih rendah

diataranya yaitu, gaya mengajar guru, kemampuan pengajar dalam penguasaan

teori, penguasaan Strategi/ model pembelajaran yang diterapkan, dan penggunaan

media yang tepat untuk menarik minat siswa serta motivasi siswa untuk aktif

didalam Proses pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan peneliti didalam kelas pada saat proses belajar

mengajar berlangsung, siswa terlihat tidak aktif dalam proses interaksi antara guru

ke siswa, siswa ke siswa dan siswa ke guru dan pada kenyataan kurikulum 2013

mengharuskan siswanya berperan aktif saat proses belajar mengajar berlangsung.

Hal tersebut mengarah kepada media pembelajaran yang digunakan guru tersebut.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan

tersebut adalah peneliti mencoba merancang pembelajaran dengan penerapan

media pembelajaran berbasis Android Simurelay dengan menciptakan suasana

pembelajaran yang langsung berhubugan dengan kehidupan sehari hari Uno et al

(2011:223). Media pembelajaran berbasis Android Simurelay adalah suatu media

yang memberikan situasi pembelajaran lebih menarik perhatian dan minat siswa

sehingga memungkinkan keterlibatan siswa aktif dalam proses pembelajaran.


4
B. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, agar permasalahan yang dikaji lebih

terarah maka masalah-masalah tersebut penulis batasi sebagai berikut :

1. Penulis menggunakan media pembelajaran berbasis Android Simurelay untuk

meningkatkan minat belajar siswa.

2. Mata pelajaran yang menjadi objek peneliti adalah Instalasi Motor Listrik

kelas XI di SMK Negeri 13 Medan

3. Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas XI TITL SMK Negeri 13 Medan

Tahun ajaran 2021/2022

C. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian yang akan dicapai adalah Untuk meningkatkan minat
belajar siswa dengan penerapan media pembelajaran berbasis Android Simurelay
pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik Kelas XI TITL SMK Negeri 13
Medan.

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu “ Penerapan media

pembelajaran berbasis Android Simurelay dapat meningkatkan Minat belajar

Instalasi Penerangan Listrik kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri

13 Medan.

E. Dukungan Kajian Pustaka


Rusmono Darmanto berpendapat dalam menunjang pembelajaran, media

teknologi telah banyak digunakan setiap orang bahkan dengan banyaknya

teknologi mobile seperti smartphone dapat membuat siswa mulai banyak beralih
5
kesistem mobilelearning (m-learning) yang memberikan kebebasan kepada

mereka untuk mencari informasi dan komunikasi. Banyak cara yang digunakan

dalam pembelajaran agar menarik dan interaktif yaitu salah satunya dengan

menggunakan aplikasi-aplikasi edukatif yang ada di smartphone dalam platform

android.8 Siswa bisa menggunakan perangkat seluler, tablet atau perangkat

lainnya sebagai sumber belajar.

Smartphone bukan hanya digunakan untuk chatting, SMS, telpon dan lain

sebagainya, tetapi juga mampu memberikan keleluasaan waktu belajar siswa

diluar jam pelajaran sehingga dapat berdampak positif dalam

memanfaatkan media sebagai alat untuk pembelajaran. Dari uraian diatas dapat

dikatakan bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru

dan siswa, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (penyampaian informasi)

yang terarah dan intensif menuju pada target yang telah ditetapkan sebelumnya

sehingga menyebabkan perubahan perilaku kearah yang lebih baik dengan pola

pembelajaran yang bervariasi. Untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan,

peran guru dalam proses belajar mengajar tidak hanya sekedar menyampaikan

pesan atau materi saja.

F. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom

Action Research) yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan nyata yang

terjadi di kelas dalam proses belajar mengajar sehingga terwujud kualitas

pembelajaran yang efektif dan efisien untuk tercapainya hasil belajar yang

optimal. Pendekatan yang dugunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif.


6
Pendekatan kualitatif berguna untuk menemukan data yang berbentuk kata kata

seperti hasil observasi. Sedangkan pendekatan kuantitatif untuk menemukan data

hasil belajar siswa yang berbentuk angka yaitu dari tes hasil belajar siswa.

Menurut Risnawati (2016) menjelaskan bahwa penelitan tindakan kelas

diawali dengan pengamatan tahap awal untuk mengetahui permasalahan di kelas,

kemudian dilakuan perbaikan dengan tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi yang akan menjadi satu siklus. Usaha perbaikan

dilanjutkan hingga siklus berikutnya dengan perencanaan di revisi sehingga

permasalahan dapat di perbaiki.

G. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai