Anda di halaman 1dari 39

SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PADA SISWA
KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN
DI SMK NEGERI 3 BANTAENG

Oleh :

Rispandi
1723042003

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022

1
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak diperkenalkannya konsep pendidikan inklusif di Indonesia pada

tahun 2000 perhatian masyarakat terhadap pendidikan semakin meningkat. Hal ini

disebabkan karena sebagian besar siswa dengan masalah-masalah belajar khusus

sering ditemukan di sekolah umum, salah satunya adalah siswa lamban belajar.

Pendidikan sebagai sarana untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 yang memiliki

tujuan pendidikan nasional. Secara luas pengertian pendidikan dapat di artikan

sebagai sarana untuk mencerdaskan sekaligus mengembangkan potensi pola pikir

peserta didik. Dalam hal ini meningkatnya pola pikir peserta didik dapat

mengembangkan ilmu pengetahuan dan mampu dalam bermasyarakat. Pendidikan

pada hakekatnya adalah usaha membudayakan manusia.

Dalam Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa Pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian

kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara. Sedangkan tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah untuk

mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
3

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab.

(Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 2003: 2).

Keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah dapat ditandai dengan

penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran dinyatakan dengan hasil

belajar. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring.

Kedua dampak tersebut bermanfaat untuk guru dan siswa. Dimyati dan Mujiono,

(2009) menyatakan bahwa “Hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses

belajar yang dicapai oleh siswa dalam PBM.”

Metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru berupa ceramah,

tanyajawab atau diskusi kelompok sehingga siswa merasa bosan. Rasa bosan itu

yang kemudian membuat siswa bersikap pasif terhadap kegiatan belajar ataupun

umpan balik yang diberikan guru. Penggunaan media pembelajaran yang belum

maksimal juga sangat mempengaruhi proses pembelajaran dimana siswa merasa

tidak tertarik dalam proses belajar mengajar yang hanya menggunakan media

seperti biasanya saja.

Hal tersebut tentunya perlu perbaikan dalam sistem pembelajaran terhusus

pada Sekolah Menengah Kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan disingkat SMK

adalah sebuah lembaga atau satuan pendidikan yang menyelenggarakan proses

belajar mengajar yang memiliki kualitas sesuai dengan penyediaan tenaga kerja

yang menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai

kompetensi keahlian kejuruan tertentu sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia

kerja dalam masyarakat.


4

Dalam proses belajar mengajar siswa dilatih untuk terlibat secara

intelektual dan emosional sehingga siswa betul-betul berperan dan berpartisipasi

aktif dalam melakukan kegiatan belajar. Aktifitas pembelajaran siswa dapat

dilihat dari keterlibatan dalam proses belajar mengajar yang beraneka ragam

seperti pada saat mendengarkan ceramah, mendiskusikan, tugas dan sebagainya.

Kegiatan pembelajaran maupun kegiatan belajar siswa dituntut untuk selalu aktif

dan mampu mengolah hasil belajarnya. Untuk dapat memproses dan mengolah

hasil belajarnya secara efektif, siswa dituntut aktif secara fisik, intelektual, dan

emosional. Sukmadinata (2010) menyebutkan bahwa “sebagian terbesar

perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar.” Sedangkan Surya

(2011) menyebutkan bahwa “belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang

dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi

dengan lingkungannya.”

Proses pembelajaran merupakan salah satu aspek penting dalam

pencapaian hasil belajar yang maksimal. Ini dikarenakan proses pembelajaran

merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa. Dimana guru merupakan

salah satu komponen dalam proses belajar mengajar yang dituntut mampu

mendidik dan mentransformasikan pengetahuan atau keterampilan kepada siswa.

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyampaikan materi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang

perhatian dan minat siswa untuk belajar. Arsyad (2013) “secara eksplisit

mengatakan bahwa media pembelajaran mencakup alat-alat yang secara fisik


5

digunakan untuk menyampaikan isi bahan ajar”. Media pembelajaran merupakan

salah satu komponen pada proses pembelajaran yang penting bagi siswa dalam

menyerap materi pembelajaran. Media pembelajaran biasa digunakan guru untuk

menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

kemauan siswa,sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang

disengaja, bertujuan, dan terkendali.

Media pembelajaran animasi merupakan alat yang di terapkan guru dalam

mengajar dan membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi pelajaran

khususnya di SMKN 3 BANTAENG pada mata pelajaran pemeliharaan mesin

kendaraan ringan. Media animasi di sajikan menyesuaikan dengan materi

pembelajaran yang dapat menggambarkan secara jelas materi ajar, sehingga siswa

terpacu dalam proses belajar agar siswa tidak merasa bosan ataupun jenuh.

Berdasarkan hasil wawancara guru mata pelajaran (PMKR) kelas XI di

jurusan TKR SMKN 3 Bantaeng, pada tahun ajaran 2020/2021 terdapat 53.2 %

atau 12 siswa mencapai nilai KKM dan terdapat 46.8 % atau 15 siswa yang belum

mencapai nilai KKM dari siswa keseluruhan. Pada tahun ajaran 2021/2022

diperoleh data bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari tahun

sebelumnya yakni terdapat 76% atau 19 siswa yang mencapai nilai KKM 78 dari

25 siswa dan terdapat 24% atau 6 siswa yang belum mencapai nilai KKM.

Hasil belajar siswa meningkat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu siswa terindikasi memiliki minat

atau motivasi yang sangat tinggi terhadap proses belajar mengajar. Hal ini dapat

disebabkan oleh media pembelajaran di SMKN 3 Bantaeng pada tahun ajaran


6

2021/2022 menggunakan berbagai bentuk media pembelajaran salah satunya

adalah media animasi yang dapat memicu aspek kognitif siswa.

Seiring meningkatnya hasil belajar siswa kelas XI di SMKN 3 Bantaeng

khususnya pada mata pelajaran PMKR, berangkat dari fenomena tersebut diatas,

guna mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan media animasi terhadap

hasil belajar peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Penerapan Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Pemeliharaan Sistem

Kendaraan Ringan Pada Siswa Kelas Xi Teknik Kendaraan Ringan SMKN 3

Bantaeng”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah yang akan diselidiki dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh penerapan media animasi yang diajarkan oleh guru

terhadap hasil belajar pemeliharaan mesin kendaraan ringan pada siswa kelas

XI program keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMKN 3 Bantaeng?

2. Bagaimanakah gambaran penerapan penggunaan media animasi yang

diterapkan guru pada mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan

kelas XI program keahlian Teknik Kedaraan Ringan SMKN 3 Bantaeng?

3. Bagaimanakah gambaran hasil belajar mata pelajaran pemeliharaan mesin

kendaraan ringan kelas XI program keahlian Teknik Kedaraan Ringan

SMKN 3 Bantaeng?
7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan media animasi yang diajarkan oleh

guru terhadap hasil belajar pemeliharaan mesin kendaraan ringan pada siswa

kelas XI program keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMKN 3 Bantaeng.

2. Untuk mengetahui gambaran penerapan media animasi pada mata pelajaran

pemeliharaan mesin kendaraan ringan kelas XI program keahlian teknik

kedaraan ringan SMKN 3 Bantaeng.

3. Untuk mengetahui gambaran hasil belajar siswa yang menggunakan media

animasi pada mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan kelas XI

program keahlian teknik kedaraan ringan SMKN 3 Bantaeng.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa, Melalui penggunaan media animasi siswa diharapkan memiliki

motivasi untuk belajar dan meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran

pemeliharaan mesin kendaraan ringan.

2. Bagi guru, Sebagai bahan masukan bagi guru untuk menggunakan media

pembelajaran animasi dalam membangkitkan dan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah, Sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan

khususnya bagi Sekolah Menengah Kejuruan untuk menghasilkan SDM yang

unggul.

4. Bagi peneliti, Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi untuk

para peneliti lainnya dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, khususnya

pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).


8

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata “media” berasal dari bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari kata

“medium” . Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau

pengantar. Akan tetapi kata tersebut digunakan, baik bentuk jamak maupun

mufrad.. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima

pesan (Sadiman, 2003:98). Sedangkan Azhar (2013: 3) kata media berasal dari

kata latinmedius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.

Gerlach dan P.Ely, mengartikan media pembelajaran dalam arti luas dan

sempit.Media dalam arti luas yaitu orang, material, atau kejadian yang dapat

meciptakan kondisi sehingga memungkinkan pelajar dapat memperoleh

pengetahuan keterampilan atau sikap yang baru.Dalam pengertian ini, maka

guru, buku dan lingkungan sekolah termasuk media.Sedangkan dalam arti

sempit, yang dimaksud media ialah grafik, potret, gambar, alat-alat mekanik dan

elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses serta menyampaikan

informasi visual serta verbal.Setiap medium adalah alat untuk mencapai suatu

tujuan.
9

Media merupakan suatu wahana untuk menyampaikan pesan atau

informasi.Scramm dalam Rusman (2013:159) mengemukakan bahwa “media adalah

teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pembelajaran”.Rusman (2013:159) mendefinisikan “media sebagai segala bentuk dan

saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi”.

Berdasarkan beberapa penjelasan tentang pengertian media pembelajaran di atas

dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan oleh

guru agar pesan dalam pembelajaran tersampaiakan dengan baik.

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Ada beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam

pembelajaran. Menurut Rusman (2013) “ada tiga kelompok media pembelajaran

visual, audio dan penyatuan dari kedua kelompok tersebut yaitu audio visual media”.

Secara garis besar media pembelajaran menurut Rusman (2013)

dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1) Media visual

Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan

menggunakan indera penglihatan.Misalnya guru menjelaskan dengan

menggunakan beberapa media gambar mati atau bergerak.Seperti :

a) Gambar mati / diam

b) Media grafis

c) Model dan realia


10

2) Media audio

Media audio adalah media yang hanya dapat didengar dengan

menggunakan indera pendengar saja.

3) Media audio visual

Media audio visual adalah gabungan dari media visual yang hanya dapat

dilihat dengan media audio yang hanya dapat didengar.Contoh dari media ini

adalah program video / televisi pendidikan, atau program slide suara dan media

animasi.

Menurut Rusman (2013) media pembelajaran dapat diklasifikasikan

berdasarkan sifat, jangkauan dan teknik pemakaiannya:

1) Sifat media dapat dibagi kedalam:

a) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau media yang

memiliki unsur suara.

b) Media visual, yaitu media yang selain mengandung unsur suara juga

mengandung unsur gambar yang bisa dilihat

2) Kemampuan jangkauannya:

a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak.

b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu.

3) Cara atau teknik pemakaiannya:

a) Media yang dapat diproyeksikan.

b) Media yang tidak diproyeksikan.


11

c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Media selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat

juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran

sehingga memberikan penguatan maupun prestasi. Media dalam arti yang terbatas

yaitu sebagaia alat bantu dalam proses pembelajaran. Rusman (2013) menyatakan

bahwa “media sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk memotivasi belajar

peserta didik, memperjelas informasi/pesan pembelajaran, memberi tekanan pada

bagian-bagian penting, memberi variasi pembelajaran, memperjelas struktur

pembelajaran”.

Lanjut dari pada itu, Rusman (2013:162) mengemukakan ada beberapa fungsi

media dalam pembelajaran, antara lain :

1) Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.

2) Sebagai komponen dari sub sistem pembelajaran.

3) Sebagai pengarah dalam pembelajaran.

4) Sebagai permainan atau membangkitkan perhatian dan motivasi siswa.

5) Meningkatkan hasil dan proses pembelajaran.

6) Mengurangi terjadinya verbalisme.

7) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.

Fungsi media pembelajaran menurut Hamalik ,diantaranya yaitu:

1) Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.

2) Penggunaan media merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran.

3) Media pembelajaan penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.


12

4) Penerapan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses

pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang

disajikan oleh guru dalam kelas.

5) Pengunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi

mutu pendidikan.

Fungsi media pembelajaran lebih lanjut dikemukakan oleh Karim

menjelaskan bahwa ada beberapa nilai praktis yang dapat diperoleh dari penerapan

media dalam kegiatan belajar mengajar antara yaitu:

1) Membangkitkan motivasi belajar

2) Mengulang apa yang telah dipelajari

3) Menyediakan timulus belajar

4) Memberikanfeedback dengan segera

5) Menggalakkan latihan yang serasi

Selain itu, menurut Kemt dan Daryon dalam Rusman (2013), fungsi utama

media pembelajaran adalah:

1) Memotivasi minat dan tindakan, direalisasikan dengan teknik drama atau

hiburan.

2) Menyajikan informasi, digunakan dalam rangka penyajian informasi

dihadapan sekelompok siswa.

3) Memberikan instruksi, informasi yang terdapat dalam media harus

melibatkan siswa.

Manfaat media pembelajaran menurut Rusman (2013) adalah:


13

1) Pelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan

motivasi belajar.

2) Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih mudah

dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pembelajaran lebih baik.

3) Metode pebelajaran akan lebih bervariasi, tidaksemata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan

guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap

jam pelajaran.

4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengar uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Sesuai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi media pembelajaran

antara lain sebagai komponen suatu sistem pembelajaran yang mampu memperjelas

pesan agar tidak bersifat verbalistis kemudian mampu mengatasi keterbatasan ruang,

waktu, dan daya indera sehingga dapat membangkitkan motivasi siswa dalam proses

pembelajaran.

2. Media animasi

a. Pengertian media animasi

Animasi menjadi salah satu pilihan guru sebagai pendidik proses belajar

mengajar yang tidak membosankan bagi siswa dan dapat menambah motivasi belajar
14

sehingga menumbuhkan pemahaman pada siswa tentang materi yang diajarkan

dengan cepat dan tepat. Animasi yang ada pada dasarnya merupakan rangkaian dari

beberapa gambar yang disatukan sehingga membentuk suatu gerakan dan memiliki

keunggulan dibandingkan dengan media pembelajaran lainnya, seperti pada gambar

statis atau teks.

Animasi berasal dari kata ”Animation” yang dalam bahasa Inggris ”to

animate” yang berarti menggerakan. “Animasi merupakan media kumpulan gambar

yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan

audio sehingga berkesan hidup” (Sanjaya, 2012). Sedangkan Utami (2007)

menyatakan “ada tiga jenis format ataupun karakter penting animasi yakni, animasi

tanpa sistem kontrol yang hanya memberikan gambaran kejadian sebenarnya, animasi

dengan sistem kontrol yang dilengkapi dengan tombol kontrol dan animasi

manipulasi lansung yang penggunaannya dapat berinteraksi lansung dengan kontrol

navigasi”.

Animasi mempunyai perannya sendiri dalam bidang pendidikan, khususnya

dalam meningkatkan mutu atau kualitas proses pengajaran dan pembelajaran

Penggunaan atau penerapan media animasi dalam suatu proses pembelajaran, juga

dapat menimbulkan dampak atau manfaat yang positif atau nilai-nilai tertentu

terhadap hasil belajar peserta didik atau siswa.


15

b. Jenis-jenis media animasi

Media animasi tidak terlepas dari jenis yang terdapat pada media animasi

dalam pembelajaran, terdiri dari beberapa jenis antara lain sebagai berikut:

1) Animasi 2D (Dua Dimensi).

Media animasi ini menggunakan objek dua dimensi dengan gerak ke

koordinat X dan Y saja atau koordinat bidang.

2) Animasi 3D (Tiga Dimensi).

Pada media animasi 3D ini, objek dapat bergerak ke semua koordinat tiga

dimensi yaitu koordinat X, Y dan Z atau koordinat ruang.Penerapan media

animasi 3D ini tentu lebih menarik perhatian anak didik, karena tampak lebih

hidup dan lebih nyata, (Rusman 2013:175).

c. Media animasi dalam pembelajaran

Sebagai media dalam ilmu pengetahuan animasi memiliki kemampuan untuk

dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek untuk dijelaskan dengan hanya

gambar dan kata-kata saja. Dengan kemampuan ini maka animasi dapat digunakan

untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata,

dengan cara melakukan visualisasi maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan.

Adapun nilai-nilai praktis penerapan media animasi yang efektif dalam proses

pembelajaran sebagai berikut :


16

1) Dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.

Pengalaman masing-masing individu beragam karena kehidupan keluarga dan

masyarakat sangat menentukan macam pengalaman yang mereka miliki.

2) Dapat mengatasi hal yang sukar untuk dialami secara langsung oleh siswa

didalam kelas, seperti objek yang terlalu besar atau terlalu kecil gerakan-

gerakan yang diamati terlalu cepat atau terlalu lambat, maka dengan melalui

media akan dapat diatasi kesukaran tersebut.

3) Menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan siswa

secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai

dengan yang ingin dicapai.

4) Dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkret dan realistis.

5) Dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan menggunakan

media, penglaman anak didik semakin luas, persepsi semakin tajam dan

konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap,sehingga keinginan dan

minat baru unruk belajar sealu timbul.

6) Dapat membangkitkan pengalaman yang integral dari suatu yang kongkrit

sampai kepada yang abstrak. Sebuah film atau kejadian yang tidak dapat dilihat

secara langsung oleh siswa, akan dapat memberikan gambaran yang kongkrit

tentang wujud, ukuran dan lokasi, (Sadiman 2003:34).

Sari & Samawi (2014) manfaat atau nilai-nilai dari media animasi ini

yang ditimbulkan dari hasil penggunaan media animasi dalam suatu proses

belajar mengajar adalah:


17

1) Media animasi dapat memudahkan atau membantu peserta didik atau siswa

dalam memahami atau mempelajari bahan pelajaran yang sangat luas, dimana

di dalam media animasi ini memuat berbagai macam konsep, kenyataan atau

fakta sesungguhnya, dan prinsip-prinsip tertentu yang berkaitan atau

berhubungan dengan bahan pelajaran yang dibahas pendidik atau guru;

2) Media animasi juga dapat mempermudah atau menolong atau membantu

seorang pendidik atau guru dalam menjelaskan atau menyampaikan materi

pembelajarannya di kelas;

3) Media animasi juga dapat meningkatkan kepuasan serta keberhasilan belajar

peserta didik atau siswa sesuai dengan harapan atau keinginan masing-masing

pendidik atau guru;

4) Media animasi juga dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik atau

siswa, perilaku atau sikap dan cara belajar peserta didik atau siswanya yang

merasa puas dan berhasil dengan kegiatan atau proses belajarnya;

5) Media animasi juga dapat meningkatkan prestasi dalam belajar, sikap atau

perilaku dan cara belajar peserta didik atau siswa yang efektif serta

menimbulkan atau menumbuhkan persepsi yang sangat tinggi terhadap hal-hal

yang telah dan akan dipelajari

Selain itu animasi sebagai media ilmu pengetahuan dapat dijadikan sebagai

perangkat ajar yang siap kapan saja untuk mengajarkan materi yang telah

dianimasikan.Animasi mempunyai peranan yang tersendiri dalam bidang


18

pendidikan khususnya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.

Kelebihan animasi bila digunakan dalam proses pembelajaran yaitu:

1) Media animasi mampu menyampaikan sesuatu konsep yang komplek secara

visual dan dinamik.

2) Media animasi mampu menarik perhatian siswa dengan mudah dan mampu

menyampaikan pesan secara lebih baik dibanding media lain.

3) Media animasi dapat digunakan untuk membantu menyampaikan materi ajar.

4) Media animasi mampu menarik perhatian, meningkatkan prestasi serta

merangsang pemikiran siswa.

5) Persembahan secara visual dan dinamik yang disediakan oleh teknologi

animasi dapat memudahkan proses penerapan konsep atau pun demonstrasi

(Sanjaya, 2012:249)

Adapun kekurangan media animasi antara lain :

1) Memerlukan biaya yang cukup mahal.

2) Memerlukan software khusus untuk membukanya.

3) Memerlukan kreatifitas dan keterampilan yang cukup memadai untuk

mendesain animasi yang dapat secara efektif digunakan sebagai media

pembelajaran.

4) Tidak dapat menggambarkan realitas seperti video atau fotografi.

Berbagai macam media yang berbeda-beda membuat bingung pengguna media

untuk menempatkan media tersebut tergolong pada media apa. Usaha ilmuan untuk

mengelompokkan media membuat pengguna media mengerti ciri khusus media yang
19

digunakan. Hidayatullah (2011) menyatakan bahwa “ ciri utama media terbagi

menjadi 3 unsur pokok yaitu suara,visual dan gerak.Unsur visual terbagi atas gambar,

garis dan simbol dan diklarifikasikan menjadi 8 bagian yaitu media audio, visual

gerak, media audio visual diam, media audio semi gerak, media visual gerak, media

visual diam, media semi gerak, media audio dan media cetak”.

Macromedia flash adalah software program animasi berbasis vector dan

dipergunakan untuk membuat animasi objek dan teks (Bayu, 2007). Software ini juga

dipergunakan untuk melakukan desain dan membangun perangkat prestasi publikasi.

Desain pembuatan yang digunakan terdiri atas teks, gambar, animasi sederhana, video

atau efek-efek lainnya (Wahyono, 2006).

Animasi berbasis macromedia memberi kesempatan bagi guru dalam

menyampaikan pembelajaran.Dalam pembelajaran pemeliharaan mesin kendaraan

ringan tentunya membutuhkan penjelasan animasi yang disampaikan guru kepada

siswa agar penjelasan tersebut tidak terlalu abtrak.Macromedia flash mampu

menyampaikan penjelasan guru yang bersifat abstrak. Sumber pembelajaran

macromedia flash dimanfaatkan guru Teknik Kendaraan Ringan sebagai sumber

belajar keahliandalam memperbaiki cara belajar siswa(Bambang, 2008)

Animasi berbasis macromedia dalam pembelajaran  memiliki kemampuan

untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek untuk dijelaskan dengan

hanya gambar dan kata-kata saja. Dengan kemampuan ini maka media animasi dapat

digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh
20

mata, dengan cara melakukan visualisasi maka materi yang dijelaskan dapat

tergambarkan.

Animasi macromedia flash mamerupakan pergerakan sebuah objek atau gambar

sehingga dapat berubah posisi. Selain pergerakan, objek dapat mengalami perubahan

bentuk dan warna. Media animasi dalam pembelajaran berfungsi menarik perhatian

siswa untuk belajar sehingga dapat memberi pemahaman yang lebih cepat. Adapun

contoh media animasi berbasis macromedia flash digunakan guru SMKN 3 Bantaeng

dalam mengajar seperti gambar dibawah ini:

Gambar 2 1 Animasi Macromedia Flash Dalam Pembelajara PMKR

Gambar diatas akan bergerak atau berubah sesuai dengan selang waktu yang telah

ditentukan. Dapat kita lihat pada gambar dibawah ini (gambar 2 2)


21

Gambar 2 2 Berubah Posisi atau Kedudukan Warna


3. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan

Pemeliharaan mesin kendaraan ringan (PMKR) merupakan salah satu mata

pelajaran yang ada di kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan

Otomotif.Dalam mata pelajaran ini peserta didik dibekali keterampilan, pengetahuan

dan sikap agar kompoten menjadi seorang engineer.PMKR diajarkan di kelas XI dan

XII yang setiap tingkatan kelas sub bahasannya berbeda yaitu untuk kelas XI

membahas perawatan berkala mesin kendaraan ringan dan kelas XII membahas

perbaikan mesin kendaraan ringan.

Dalam PMKR terdapat kompetensi yang harus dicapai , yaitu Kompetensi Inti

(KI) dan Kompetensi Dasar (KD) . Kompetensi Inti merupakan penguasaan terhadap

pencapaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL)yang perlu peserta didik miliki

disetiap tingkat kelas.Point penguasaan peserta didik yaitumencakup sikap spiritual,


22

sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Contoh KI pada mata pelajaran PMKR

kelas XI TKR:

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajararan agama yang dianutnya

KI 2 :Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 :Menerapkan,menerapkan, menganalisis ,dan mengevaluasi tentang

pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif

sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan

Otomotif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan

dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam

konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,

dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

K4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi yang terdiri dari beberapah susunan

kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang

mengacu pada KI. Jadi KD yang ada pada suatu mata pelajaran merupakan hasl
23

pengembangan yang sesuai dengan KI.Berikut tabel KD pada mata pelajaran PMKR

kelas XI TKR.

Tabel 2 1 KD pada mata pelajaran PMKR kelas XI TKR

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar


(Pengetahuan) (Keterampilan)

3.1 Menerapkan cara pewatan sistem 4.1 Merawaat berkala sistem


mekanisme katup mekanisme katup

3.2 Menerapkan cara perawatan 4.2 Merawat berkala sistem


sistem pelumasan pelumasan

3.3 Menerapkan cara perawatan 4.3 Merawat berkala sistem


sistem pendingin pendingin

3.4 Menerapkan cara perawatan 4.4 Merawat berkala sistem


sistem pemasukan dan pemasukan dan pembuangan
pembuangan

3.5 Menerapkan cara perawatan 4.5 Merawat berkala sistem bahan


sistem bahan bakar bensin bakar bensin injeksi (Electronic
injeksi (Electronic Fuel Fuel Injektion/EFI)
Injektion/EFI)

3.6 Menerapkan cara perawatan 4.6 Merawat berkala Engine


Engine Management System Management System (EMS)
(EMS)

3.7 Menerapkan cara perawatan 4.7 Merawat berkala sistem bahan


sistem bahan bakar diesel pompa bakar diesel pompa injeksi in-
injeksi in-line line

3.8 Menerapkan cara perawatan 4.8 Merawat berkala sistem bahan


sistem bahan bakar diesel pompa bahan bakar Diesel pompa
injeksi rotary injeksi rotary
24

3.9 Menerapkan cara perawatan 4.9 Merawat berkala sistem bahan


sistem bahan bakar diesel bahan bakar diesel common rail
common rail.

3.10 Mengevaluasi hasil perawatan 4.10 Melakukan pemeriksaan hasil


berkala Mesin Kendaraan perawatan berkala Mesin
Ringan Kendaraan Ringan
Sumber : Silabus SMK Negeri 3 Bantaeng, 2021

4. Hasil Belajar

a. Pengertian belajar

Belajar adalah sebuah proses usaha yang dilakukan terus menerus melalui

bermacam-macam aktifitas dan pengalaman guna memperoleh pengetahuan baru

sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang lebih baik.Belajar merupakan

salah satu faktor yang dapat memHubungani dan berperan penting dalam

pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sebagian besar perkembangan perilaku

individu diHubungani oleh proses belajar.

Menurut Surya (1997) dalam Rusman (2013:85) “belajar diartikan sebagai

suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku

secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam

berinteraksi dengan lingkungannya”. Witherington (1952) dalam Rusman (2013:85)

menyatakan bahwa “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang

dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru berbentuk keterampilan, sikap,

kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.Lebih jauh lagi Crow & Crow dalam

Rusman (2013:85) mengemukakan bahwa “belajar adalah adalah diperolehnya


25

kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru”. Menurut James O Whitaker

dalam Djamarah (2008:103) “belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan

atau diubah melalui latihan dan pengalaman”. Sedangkan menurut Sudjana (2010:28),

belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan dalam diri

seseorang.

Berangkat dari penjelasan beberapa ahli tentang defenisi belajar, maka dapat

disimpulkan bahwa belajar merupakan proses yang dilakukan seorang indivdiu dalam

upaya memperoleh pengetahuan baru untuk membentuk perilahu yang lebih baik.

b. Pengertian hasil belajar

Hasil belajar merupakan ukuran keberhasilan peserta didik yang telah

mengikuti suatu proses pembelajaran dengan membandingkannya terhadap tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Hamalik (2007) bahwa“hasil belajar adalah

sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan

diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat

diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari

sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu.” Sedangkan menurut Nasution (2008)

“hasil belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berpikir.”

Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari

kecakapan-kecakapan potensisal atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan

hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik itu dalam bentuk

penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.


26

Winkel (2004) menyatakan “hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau

kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobot yang

dicapainya.”

Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga

penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat bakat, penyesuaian, sosial,

macam-macam keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan. Hasil belajar

menunjukkan kemampuan siswa yang sebenarnya yang telah mengalami proses

pengalihan ilmu pengetahuan dari seseorang yang dapat dikatakan dewasa atau

memiliki pengetahuan kurang. Jadi dengan adanya hasil belajar, orang dapat

mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami, memiliki materi

pelajaran tertentu. Atas dasar itu guru dapat menentukan strategi belajar mengajar

yang lebih baik.

Seorang guru dapat memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswanya

dengan memberikan test dalam rentan waktu tertentu dan dengan melakukan

pengamatan terhadap perubahan tingkah laku dan perilaku siswanya setelah proses

pembelajaran selesai.

Berdasarkan defenisi para ahli mengenai hasil belajar, dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa setelah proses pembelajaran

berupa pengetahuan, kecakapan, penguasaan dan tingkah laku yang penilaiannya

dapat dinyatakan dalam bentuk huruf maupun angka dan menunjukkan tingkat

keberhasilan siswa terhadap pembelajaran tersebut pada ranah kognitif, afektif dan

psikomotiriknya.
27

c. Fungsi dan tujuan hasil belajar

Menurut Sukardi (2011) “dalam melakukan penilaian hasil belajar

keterampilan sebaiknya mencakup kemampuan menggunakan alat, sikap kerja,

kamampuan menganalisis suatu pekerjaan, menyusun urutan pekerjaan, kecepatan

dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya, kemampuan dalam membaca

gambar atau simbol, dan keserasian bentuk dengan yang diharapkan”.

Hamalik (2007) Hasil belajar ini pada akhlirnya difungsikan dan ditunjukan

untuk keperluan berikut ini:

1) Untuk seleksi, hasil dari belajar seringkali digunakan sebagai dasar untuk

menentukan siswa-siswa yang paling cocok untuk jenis jabatan atau jenis

pendidikan tertentu.

2) Untuk kenaikan kelas, untuk menentukan apakah seseorang siswa dapat

dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi atau tidak, memerlukan informasi yang

dapat mendukung keputusan yang dibuat guru.

3) Untuk penempatan, agar siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat

kemampuan dan potensi yang mereka miliki, maka perlu dipikirkan ketepatan

penempatan siswa pada kelompok yang sesuai.

Purwanto (2010) hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:

1) Keefektifan (effectiveness)

2) Efesiensi (efficiency)
28

3) Daya Tarik (appeal).

5. Hubungan antara Media Animasi dan Hasil Belajar

Media animasi merupakan kumpulan gambar atau objek yang diolah

sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dari berbagai objek yang

divariasikan dengan efek-efek dan filter, gerakan transisi, suara-suara yang selaras

dengan gerakan objek tersebut sebagai bentuk komunikasi yang dapat digunakan

untuk menyampaikan informasi dari sumber ke siswa yang bertujuan merangsang

mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.(Sari & Samawi, 2014). Media

animasi digunakan guru untuk memudahkan guru dalam memberikan pesan ajar

kepada siswa agar memudahkan siswa dalam belajar.

Hasil Belajar adalah perubahan perilaku menyeluruh bukan hanya salahsatu

aspek potensi kemanusiaan (Thobroni, 2013).Hasil belajar merupakan penilaian

kegiatan pendidikan dalam belajar mengajar, guru harus mengetahui tujuan

pembelajaran supaya siswa menyerap informasi yang diberikan oleh guru.Untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam belajar bisa dilihat dengan nilai yang ditentukan

pada kriteria ketuntasan minimum (KKM).

Berdasarkan tentang media animasi dan hasil belajar maka diketahui kedua hal

tersebut memiliki hubungan yang erat. Media animasi yang dapat menjelaskan pesan

ajar akan menimbulkan hasil belajar yang optimal. Fungsi dari media animasi itu

sendiri memberikan ransangan, pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama

kepada siswa, selain itu media dapat memberikan motivasi belajar kepada siswa.
29

Sesuai dengan fungsi dari media animasi itu sendiri. Berdampak kepada hasil belajar

siswa, untuk melihat prestasi pada siswa, perlu adanya evaluasi belajar yaitu dengan

cara test tulis.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Nunik Solichatun (2012) dengan judul

Pengaruhpenerapan media pembelajaran animasi terhadap hasil belajar siswa pada

pelajaran audio mixer kompetensi keahlian teknik audio video SMK PIRI 1

Yogyakarta.Dari hasil penelitian tersebut terdapat perbedaan hasil belajar siswa

antara kelas yang menggunakan media animasi (kelas eksperimen) dengan kelas yang

tidak menggunakanmedia animasi (kelas kontrol).Dari penelitian tersebut, penerapan

media animasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran audio

mixer. Dalam penelitian ini diharapkan penerapan media animasi terdapat hubungan

yangpositif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran pemeliharaan mesin

kendaraan ringan di SMK Negeri 3 Bantaeng.

C. Kerangka Pikir

Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif, dibutuhkan peran

aktif siswa dengan didukung perencanaan yang sistematis oleh guru. Guru dituntut

untuk dapat menciptakan suasana nyaman dan kondusif, sehingga siswa tidak merasa

bosan dengan proses pembelajaran yang ada dengan memilih media pembelajaran

yang tepat. Guru harus mampu mengembangkan diri dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa. Animasi berbasis


30

macromedia flash merupakan salah satu media pembelajaran yang bertujuan untuk

memaksimalkan efek visual dan memberikan interaksi berkelanjutan sehingga

pemahaman bahan ajar dapat meningkat.

Skema Kerangka Pikir

Siswa SMK Negeri 3 Bantaeng

Penerapan Media (X) Hasil Belajar (Y)

Pengaruh Media Animasi Terhadap


Hasil Belajar (X ke Y)

Kesimpulan

Gambar 2 3 Skema Kerangka Pikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir tersebut di atas, hipotesis penelitian ini dengan

melihat rumusan masalah yang dipaparkan, maka hipotesis penelitian yang

dirumuskan dalam penelitian ini “Terdapat pengaruh penerapan media animasi


31

terhadap hasil mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan pada siswa kelas

XI program keahlian teknik kendaraan ringan SMK Negeri 3 Bantaeng”.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.

Metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha

menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan apa adanya (Best,

1982: 119, yang dikutip oleh Sukardi, 2010: 157). Sedangkan, metode penelitian

kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism,

digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. (Sugiyono, 2010:14).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Ex-post Facto, yaitu penelitian yang

dilakukan untuk meneliti suatu peristiwa yang sudah terjadi dan kemudian

merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan

timbulnya kejadian tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat pengambilan data dalam penelitian ini yaitu SMK Negeri 3 Jalan Tanetea

(Poros Bantaeng-Bulukumba), Nipa-Nipa, Kec. Pa`Jukukang, Kab. Bantaeng

Prov. Sulawesi Selatan Provinsi Sulawesi Selatan pada siswa kelas XI jurusan

teknik kendaraan ringan tahun pelajaran 2020/2021.


32

C. Desain Penelitian

Berdasarkan obyek yang diteliti dan data yang diamati, maka penelitian ini

termasuk jenis penelitian korelasi. Untuk lebih jelasnya desain penelitian ini

dapat di gambarkan sebagaiberikut

X Y

Gambar 3 1 Desain Penelitian


Keterangan

X : Variabel Penerapan media animasi

Y : Variabel Hasil Belajar

: Hubungan PenerapanMedia animasi Terhadap Hasil Belajar.

D. Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR SMKN 3 Bantaeng

Tahun Pelajaran 2021/2022, yang jumlah siswanya adalah 32 siswa. Ini

disebabkan kelas tersebut yang nilai rata ratanya terendah.

E. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat.


33

1. Variabel Bebas(independent).

Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel

bebas bertindak sebagai penyebab dari adanya efek yang dihasilkan dan dibentuk

oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah

penerapan media animasi (X).

2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang tergantung pada variabel lain. Dalam

penelitian ini variabel terikat adalah item tentang hasil belajar (Y).

F. Definisi Operasional Variabel

Agar mendapat gambaran yang jelas tentang variabel yang dikaji dalam

penelitian ini, peneliti memberikan definisi variabel penelitian sebagai berikut:

1. Media animasiberupa macromedia flash yang diterapkan pada mata pelajaran

pemeliharaan mesin kendaraan ringan siswamerupakankumpulan berbagai objek

yang disusun secara khusus sehingga bergerak sesuai alur yang sudah ditentukan.

2. Hasil belajarmerupakan nilai mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan

ringan yang diberikan oleh guru kepada siswa setelah melalui beberapah proses

tahap penilaian proses pembelajaran.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sugiyono (2015: 329) adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,
34

dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan

yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah pengumpulan data yang diperoleh dari nilai rapor

mengenai mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan .

Untuk keperluan analisis deskriptif hasil belajar ditetapkan kategori

nilai berdasarkan acuan yang digunakan pada sekolah SMKN 3 Bantaeng.

Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan siswa kelas XI. Dalam hal

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh SMKN 3 Bantaeng.

2. Angket (kuesioner)

Metode pengumpulan data yang dibuat dengan memberi pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden melalui kuesioner google form

yang diserahkan kepada ketua jurusan Program Keahlian Teknik Kendaraan

Ringan di SMKN 3 Bantaeng untuk dibagikan kepada siswa kelas XI.

Pernyataan tersebut diambil untuk memperoleh respon siswa terhadap

penerapan media animasi pada mata pelajaran pemeliharaan mesin kendaraan

ringan.

Angket dibuat dengan memiliki empat kemungkinan jawaban yang

berjumlah genap, ini dimaksud untuk menghindari kecendrungan responden

bersikap ragu-ragu dan tidak mempunyai jawaban yang jelas.

H. Pengujian Instrumen

1. Uji Validasi
35

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012:121). Validitas instrument penelitian

ini telah dilakukan dengan cara mengkonsultasikan butir-butir instrumen yang

telah disusun pada para ahli (judgement expert). Hal tersebut dilakukan dengan

cara meminta pertimbangan para ahli untuk diperiksa dan dievaluasi secara

sistematik, sehingga akan diperoleh butir-butir instrumen yang tepat untuk

menjawab semua data yang diukur.

2. UjiReliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen

tersebut sudah baik (Arikunto S. 2010:221).Untuk menunjukkan keterhandalan

instrumen yang digunakan agar menghasilkan data yang dapat dipercaya maka

dilakukan uji reliabelitas. Untuk keperluan uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan bantuan software statistical product and service solutions (SPSS).

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis statistik Inferensial

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik inferensial

parametris.Untuk menganalisis data interval dan menggambarkan keadaan

variabel penerapanmedia animasi dalam hal ini data yangdi ambil dari respon

siswa melalui angket/kuesioner penerapan media.


36

2. Uji PersyaratAnalisis

Setelah dilakukan pendeskripsian data setiap variable dalam penelitian ini,

maka dilakukan uji peryaratan analisis. Syarat yang dimaksud adalah data yang akan

dianalisi berdistribusinormal.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji atau mengetahui data masing-masing

variabel penelitian, sebaran datanya berdistribusi normal atau tidak. Teknik analisis

yang digunakan dalam penelitian adalah rumus One-Sample Kolmogorof-Smirnof

Test.

c. UjiLinieritas

Sebelum data dianalisis untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu diuji linieritas

yang bertujuan untuk mengetahui apakah data berbentuk linier atau tidak.Tingkat

kelinieran dari pasangan data variabel X dan variabel Y didekati dengan aplikasi

SPSS.

d. Ujihipotesis

Hipotesis penelitian yang diuji ini dirumuskan sebagai berikut :

Ha : terdapat hubungan yang signifikan antara Hubunganmedia animasi terhadap

hasil belajar.
37

Ho : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Hubunganmedia animasi

terhadap hasil belajar.

Pengujian analisis dilakukan dengan uji korelasi product moment didekati

dengan program SPSS versi 20 for windows dengan tingkat kesalahan 5%

ataupun 1% jika hal itu terjadi. Adapun hasil yang didapatkan setelah melakukan

uji korelasi yaitu nilai P = 0.000 < 0,01 maka Ho ditolak dan Ha diterima

dinyatakan terdapat Hubungan yang positif dan signifikansi antara media

animasi dengan hasil belajar siswa mata pelajaran PMKR di SMK Negeri 3

Bantaeng pada kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan kelas XI.


38

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).


Yogyakarta :Rineka Cipta.
Azhar, A. 2013. Media Pembelajaran. Depok: Rajawali Pers
Balazinski, M., & Pezybylo, A. 2015. Teaching Manufacturing Processes Using
Computer Animation, Journal Of Manufacturing Sistem.
Bayu, 2007. Animasi Berbasis Vektor. Bandung: Abadi AK
Daryanto. 2002. Memahami & Merawat Sistem Pemeliharaan mesin kendaraan
ringan Mobil. Bandung: CV Yarama Widya.
Hamsah, & Nurdin,Muhammad. 2011. Belajar & Pendekatan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Hidayatullah, P. 2011. Animasi Pendidikan Menggunakan Flash. Bandung:
Informatika Bandung.
Nursalam, 2011. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba
Medika
Rusman, 2013. Belajar & Pembelajaran Berbasis Computer Mengembankan
Profesionalisme Abad Ke 21. Bandung: Alfabeta.
Sadiman., dkk., 2003. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan &
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grapindo.
Sanjaya, W. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & R&D. Bandung:
Alfabeta.
39

Utami, D. 2007. Animasi Dalam Pembelajaran.


www.uny.ac.id/akademik/default.php
Wahyono, T. 2006. Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang
Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Utama

Anda mungkin juga menyukai