Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang maha pengasih lagi
karunia pikiran kepada penulis untuk menyelesaikan hasil penelitian yang berjudul
Kritis Siswa (Studi Pada Mata Pelajaran Pemeliharaan Sasis dan Pemindah tenaga
pemenuhan tugas akhir sebagai salah satu persyaratan wajib guna memperoleh
gelar sarjana pendidikan pada jurusan pendidikan teknik otomotif fakultas teknik
dari halangan dan rintangan. Namun berkat bimbingan dan saran dari berbagai
pihak sehingga pada akhirnya penyusunan hasil penelitian ini dapat terselesaikan.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati dan ucapan syukur penulis
Mandra S.T., M.T. sebagai pebimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk
kesabaran dan keikhlasan kepada penulis dalam penyelesaian hasil penelitian ini.
Terima kasih pula untuk ayahanda Dr. Syafiuddin Parenrengi, M.Pd selaku
Penanggap I yang telah memberikan banyak masukan dan terima kasih juga
kepada ayahanda Ir. Muhammad Farid, S.Pd., M.T., Ph.D., IPM., ASEAN
Eng yang senantiasa memberikan saran dan koreksinya untuk penelitian yang
orang tua, ayahanda Drs. Rustan Saebe dan ibunda Niswah, S.Pd atas segala
selama ini sehingga penulis terus dapat berjuang dalam meraih mimpi dan cita –
cita. Kesuksesan dan segala hal baik yang kedepannya akan penulis dapatkan
adalah karena dan untuk kalian berdua, tidak lupa pula ucapan terima kasih untuk
kedua kakak yang senantiasa menjadi teladan dan motivator dalam kehidupan
maupun penyelesaian studi ini, Nurul Annisa Aulia Rustan, S.T dan Muhammad
penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis
dalam menempuh pendidikan sampai pada tahap penyelesaian hasil penelitian ini.
1. Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng. selaku Rektor
Universitas Negeri Makassar.
2. Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Yahya, M.Kes., M.Eng., IPU.,ASEAN Eng.
selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.
3. Bapak Dr. Syafiuddin Parenrengi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.
4. Bapak, Zulhaji, S.Pd., M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.
5. Bapak Dr. Marthen Paloboran, S.T., M.T, selaku ketua Program Studi
Pendidikan Teknik Otomotif SI.
6. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas
Teknik Universitas Negeri Makassar.
7. Bapak Drs. Rajamuddin, M.Pd, selaku Kepala UPT SMK Negeri 5 Makassar
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk meneliti di SMK
Negeri 5 Makassar
8. Seluruh Guru dan Staff SMK Negeri 5 Makassar, terkhusus guru produktif
mata pelajaran PSPTO atas bantuan dan arahan selama penulis melakukan
penelitian
9. Siswa SMK Negeri 5 Makassar, terkhusus kelas XI TMPO atas kerjasama
dan bantuan yang diberikan pada penulis
10. Keluarga besar HMO FT-UNM dan Rekan-rekan mahasiswa Jurusan
Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar,
khususnya ROCKER ARM angkatan 2019 atas kebersamaannya selama
menjalani masa-masa perkuliahan.
Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis turut hanturkan kepada
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu
diberikan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dan dinilai pahala oleh Allah
SWT.
ABSTRAK................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.........................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
A. Kajian Pustaka...............................................................................................6
1. Metode Problem Solving...............................................................................6
2. Kemampuan Berpikir Kritis........................................................................10
3. Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Otomotif (PSPTO)..................12
4. Pengaruh Metode Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa..........................................................................................................13
B. Penelitian yang Relevan..............................................................................15
C. Kerangka Pikir.............................................................................................16
D. Hipotesis Penelitian.....................................................................................18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................19
A. Jenis Penelitian............................................................................................19
B. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................19
C. Desain Penelitian.........................................................................................19
D. Populasi dan Sampel Penelitian..................................................................20
E. Variabel Penelitian......................................................................................21
F. Definisi Operasional Variabel.....................................................................21
G. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................22
H. Pengujian Instrumen....................................................................................26
I. Teknik Analisis Data...................................................................................29
BAB IV HASIL PENELITIAN.............................................................................33
A. Hasil Penelitian...........................................................................................33
B. Pembahasan.................................................................................................41
BAB V PENUTUP.................................................................................................45
A. Kesimpulan..................................................................................................45
B. Saran............................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................46
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................49
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keterampilan dan ahli dalam bidang tertentu, salah satunya yaitu bidang otomotif.
kendaraan ringan, salah satunya adalah studi pada mata pelajaran Pemeliharaan
dan hidup di era informasi dan teknologi pada abad ke-21 adalah kemampuan
berpikir kritis (Widihastuti & Suyata, 2014). Selain sebagai bekal masuk dunia
kerja, kemampuan berpikir kritis juga dapat membantu peserta didik untuk
mereka (Chinedu, Kamin, & Olabiyi, 2015). Indikator berpikir kritis yaitu siswa
tindakan.
ujung tombak perubahan dapat mengubah pola pikir dan strategi pembelajaran
2
yang pada awalnya berpusat pada guru (teacher centered) berubah menjadi
berpusat pada siswa (student centered). Guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif
2013 telah mengadopsi taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dimulai
mencipta. Pola berpikir siswa sebagai akibat dari diterapkannya metode problem
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Siswa yang mempunyai pola pikir yang bagus
mempunyai ciri rasa ingin tahu, peka terhadap masalah, percaya diri dan mampu
memecahkan masalah. Untuk mendapatkan pola pemikiran siswa yang baik dalam
setiap pembelajaran di sekolah, tentunya banyak cara yang dapat ditempuh, salah
Makassar khususnya pada mata pelajaran pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga
yang terjadi pada kehidupan sehari-hari seperti penerapan suatu konsep materi dan
masalah yang terjadi ketika penerapan konsep. Namun pemberian masalah ini
3
bentuk klarifikasi tujuan dan memotivasi peserta didik, belum pada kegiatan inti
proses pembelajaran.
masalah (problem solving) karena metode ini bukan hanya sekedar memecahkan
masalah, namun dengan metode ini memungkinkan siswa untuk agar lebih dapat
kritis siswa sebagai upaya membekali peserta didik agar menjadi lulusan yang
masalah.
lebih dalam dan menyusunnya dalam bentuk karya ilmiah dengan judul penelitian
Siswa (Studi Pada Mata Pelajaran Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga
B. Rumusan Masalah
Negeri 5 Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
2. Tingkat kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI TMPO pada mata pelajaran
kritis siswa kelas XI TMPO pada mata pelajaran pemeliharaan sasis dan
D. Manfaat Penelitian
Dengan hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
Negeri 5 Makassar.
(TMPO).
Makassar.
makassar serta diharapkan dapat menjadi bekal untuk terjun dalam dunia
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
a. Pengertian Metode
Yunani “metodos”. Kata ini terdiri dari dua kata: yaitu metha yang berarti melalui
atau melewati dan hodos yang berarti jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
Dalam bahasa arab metode disebut thariqah. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, metode adalah cara yang teratur dan berpikir baik-baik untuk mencapai
maksud.
untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam
upaya mengatasi situasi yang baru (Wena, 2009). Metode problem solving
(metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga
“learning centered” berpusat pada pemecahan suatu masalah oleh siswa melalui
kerja kelompok.
7
tidak hanya mengingat materi pelajaran tetapi menguasai dan memahami secara
memecahkan masalah, serta siswa dapat memahami hubungan antara apa yang
ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. Siswa tidak hanya sekedar
solving siswa diharapkan dapat aktif berpikir, mencari, mengolah data, dan
sempurna dalam memecahkan masalah tetapi ada juga yang kurang dalam
memecahkan masalah.
9
solving, yaitu :
1. Ada masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari
tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh pada langkah kedua
diatas.
Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang
berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan (Norris and
Ennis dalam fisher 2009). Sedangkan menurut Fisher and scriven (dalam Fisher
2009) berpikir kritis adalah interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif
terorganisasi dengan baik dan berperan dalam proses mengambil keputusan untuk
berpikir kritis adalah cara berpikir yang masuk akal atau berdasarkan nalar berupa
untuk menentukan hasil dari apa yang dilakukan. Berpikir kritis tidak hanya
mengolah informasi yang nanti pada akhirnya dapat memberikan tujuan dari
untuk menjamin, sejauh mungkin, bahwa pemikiran kita valid dan benar. Berpikir
kritis dapat mendorong siswa untuk mengeluarkan pendapat atau ide baru.
sedangkan tujuan berpikir kritis yang dikemukakan oleh Supriya, (2009) adalah
11
atau praktik dari suatu pemikiran dan praktik tersebut. Selain itu, berpikir kritis
berpikir kritis adalah untuk menguji mutu pendapat atau ide melalui evaluasi dan
penilaiannya. sebenarnya hal tersebut sangat lah sulit untuk diketahui karena
berpikir kritis merupakan fenomena yang abstrak. Namun demikian, Faiz (2012:
4) telah menyusun ciri - ciri orang yang berpikir kritis dalam hal pengetahuan,
kemampuan, sikap, dan kebiasaan adalah sebagai berikut: (1) menggunakan fakta
-fakta secara tepat dan jujur; (2) mengorganisasi pikiran dan mengungkapkannya
dengan jelas, logis atau masuk akal; (3) membedakan antara kesimpulan yang
didasarkan pada logika yang valid dengan logika yang tidak valid; (4)
kemungkinan keliru dari suatu pendapat dan kemungkinan bias dalam pendapat.
Pendapat yang hampir serupa yang dijabarkan oleh Nurhayati (2011: 69) yaitu ciri
12
- ciri orang yang mampu berpikir kritis adalah: (1) memiliki perangkat pemikiran
kuat untuk mencari dan memecahkan masalah; (3) bersikap skeptik yakni tidak
yang akan digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah: a) Merumuskan
SMK agar mereka dapat mengerjakan yang berkaitan dengan pemeliharaan sasis
perawatan otomotif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
serangkaian kegatan belajar yang berkaitan dengan seluruh siswa untuk mencari
dan mengakses secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga dapat digunakan
diharapkan bukan hasil yang mempertimbangkan fakta, hasil yang diperoleh dari
Kritis Siswa
(dalam Abidin 2014) tujuan model pembelajaran problem solving adalah untuk
meningkatkan minat dan rasa ingin tahu dalam diri peserta didik, serta mendorong
kritis dan ilmiah termasuk belajar menggunakan pemikiran atau intelektual tinggi.
problem solving dapat memperoleh hasil belajar yang lebih permanen karena
dicari sendiri dengan susah payah seperti informasi, pengetahuan dan konsep-
dengan hasil belajar. Dimana dengan berpikir kritis siswa tidak hanya mengingat
materi pelajaran, akan tetapi juga memahami materi pelajaran. Sehingga dapat
penulis mengambil dua hasil penelitian yang relevan dengan penilitian yang
dilakukan. Berikut ini adalah dua penelitian yang dipilih sebagai contoh penelitian
yang relevan.
1. Sari, Widia Ratna (2012), judul “Model pembelajaran problem solving dalam
sebesar 49,36% dan mengalami peningkatan menjadi 68,33% pada siklus II.
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dikelas XI IPS 2 SMA Negeri
58,95% dan pada siklus 2 skor rata-rata aktivitas belajar siswa mencapai
67,29%. Peningkatan hasil belajar juga menjadi baik yang dibuktikan dengan
nilai rata-rata 77.90 ada siklus 1 dan 80,8 pada siklus 2. Sedangkan
84,27%.
C. Kerangka Pikir
penulis dapat mengulas bahwa kerangka pemikiran itu tentang bagaimana teori
berhubungan dengan beberapa aspek yang telah dibagi dalam beberapa faktor dan
hal yang telah diidentifikasi. Adapun skema kerangka pikir dalam penelitian
Pengumpulan Data
Analisis Data
Kesimpulan
D. Hipotesis Penelitian
teori. Berdasarkan kajian teori, hasil penelitian yang relevan dengan kerangka
pikir di atas, maka dapat diajukan jawaban sementara atas rumusan masalah
ketiga yang telah diajukan pada bagian pendahuluan, yaitu : “Terdapat pengaruh
kelas XI TMPO pada mata pelajaran pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
diteliti. Dimana yang ingin diketahui adalah pengaruh metode problem solving
TMPO. Penelitian ini direncanakan selama kurang lebih dua bulan, dimulai
C. Desain Penelitian
Berdasarkan objek yang diteliti dan data yang diamati, maka penelitian ini
termasuk jenis penelitian korelasi. Untuk lebih jelasnya desain penelitian ini dapat
X Y
Keterangan:
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Makassar terdiri dari 30 siswa, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Oleh karena itu teknik sampling pada penelitian ini
sampling jenuh atau sering disebut juga sensus. Menurut sugiyono (2017)
pengertian dari sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi dijadikan sampel, hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif
21
kecil, kurang dari 30, atau penelitian ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana
E. Variabel Penelitian
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
bebas (independent) pada penelitian ini adalah metode problem solving (X),
(Y).
Agar mendapat gambaran yang jelas tentang variabel yang dikaji dalam
solving dalam penelitian ini adalah: (a) Guru membentuk siswa menjadi beberapa
didepan kelas dan (e) Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari hasil yang
telah didiskusikan.
Adapun aspek berpikir kritis yang akan digunakan sebagai acuan dalam
penelitian ini, adalah: (a) Merumuskan masalah; (b) Menjawab pertanyaan; (c)
kemampuan berpikir krtis siswa yang telah dirumuskan oleh guru mata pelajaran
akurat, dan reliabel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Angket (kuesioner)
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya
atau hal-hal yang ingin diketahui (Suharsimi Arikunto, 2013). Tujuan penyebaran
angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai persepsi siswa kelas XI
problem solving pada mata pelajaran pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga
23
otomotif dengan cara menyebarkan angket secara langsung kepada siswa, hal
tersebut akan dilakukan melalui perantara guru mata pelajaran sebagai sumber
responden.
responden tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan dirinya, untuk
memastikan bahwa pengisian angket dilakukan oleh siswa yang menjadi sampel
dalam penelitian ini, maka angket yang dibagikan kepada setiap siswa akan
diberikan penomoran angket sesuai denga nomor urut siswa pada daftar hadir.
berikut.
bersikap ragu-ragu dan tidak mempunyai jawaban yang jelas. Adapun tabel skor
jawaban angket yang dibuat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
24
Pernyataan
Positif Negatif
A = Sangat Setuju (SS) 4 A = Tidak Setuju 1
B = Setuju (S) 3 B = Kurang Setuju (KS) 2
C = Kurang Setuju (KS) 2 C = Setuju (S) 3
D = Tidak Setuju 1 D = Sangat Setuju (SS) 4
(Sumber: Ridwan, 2010)
2. Tes
berpikir kristis siswa. Selanjutnya instrument yang digunakan pada teknik tes ini
adalah tes prestasi yang berbentuk soal essai. Tes kemampuan berpikir kritis siswa
yang digunakan ini dibuat oleh peneliti sendiri dengan mengambil bentuk soal
berupa diagnosa pada kendaraan, hal ini dikarenakan diagnosa adalah suatu
Tes ini terdiri dari soal yang berkaitan dengan pokok bahasan yang dikaji
dalam mata pelajaran pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga otomotif dan
data, terlebih dahulu divalidasi melalui ahli (expert judgement). Ahli yang
memvalidasi tes kemampuan berpikir kritis ini adalah dosen dari Jurusan
3. Dokumentasi
catatan khusus lainnya. Adapun dokumen utama yang diperlukan dalam penelitian
ini adalah data dan informasi mengenai jumlah kelas dan siswa yang belajar mata
H. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
atau kesahihan. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas
tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah
masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel dan dapat
N ∑ XY −( ∑ X )(∑Y )
r xy =
√ {N ∑ X 2−(∑ X 2 )}{N ∑Y 2−¿ ¿ ¿
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
N : Jumlah sampel
27
setiap item dengan skor variabel, dengan kriteria pengujian apabila r hitung > r
tabel dengan signifikansi > 0,05 maka alat tukur tersebut dinyatakan valid, dan
sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka alat ukur tersebut dinyatakan tidak
valid. Butir tes yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan. Selanjutnya
butir tes yang valid yang akan dijadikan sebagai alat untuk memperoleh data.
dari 25 butir pernyataan, dari 25 butir pernyataan tersebut ada 3 pertanyaan yang
tidak valid karena nilai r hitungnya lebih rendah dari r tabel (r tabel = 0,444)
disimpulkan bahwa dari 25 butir penyataan, terdapat 3 butir pernyataan yang tidak
valid sehingga hanya 22 butir pernyataan yang valid dan layak digunakan.
2. Uji Reliabilitas
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
( )( ∑σb
)
2
r11¿ k 1−
k−1 ∑ σ t2
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0.7. Kriterianya adalah
jika harga Alpha sama dengan atau lebih besar 0,7 berarti reliabel, sebaliknya jika
Reliability Statistics
Cronhbach’s Alpha, variabel menunjukkan hasil lebih dari 0.70, yaitu 0,841
maka item soal pada koesioner penelitian ini adalah reliabel. Sehingga item
tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Analisis statistik
(M), standar deviasi (SD), Median (Me), dan Modus (Mo). Data yang telah
problem solving pada mata pelajaran pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga
Interval Kategori
Mi + 1,5 SDi ke atas Sangat Sesuai
Mi sampai dengan < Mi + 1,5 Sdi Sesuai
Mi – 1,5 SDi sampai dengan < Mi Cukup Sesuai
Mi – 1,5 SDi ke bawah Tidak Sesuai
(Sumber: Azwar, 2012)
Dimana:
terdapat kualifikasi kemampuan berpikir krtis siswa yang telah dirumuskan oleh
guru mata pelajaran terkait berdasarkan pada nilai ujian yang telah dilakukan
statistik nonparametris ialah suatu uji statistik yang tidak memerlukan adanya
asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasi. Uji statistik ini disebut juga
atau ordinal karena pada umumnya data berjenis nominal dan ordinal tidak
menyebar normal. Dari segi jumlah data, pada umumnya statistik nonparametris
digunakan untuk data berjumlah kecil. Dalam penelitian ini karena datanya
berbentuk ordinal atau rangking maka digunakan rumus korelasi Kendal Tau
∑ X−∑ Y
τ=
N ( N −1)
2
Kendall dari masing hipotesis. Sifat korelasi akan menentukan arah dan korelasi.
3. Hipotesis Statistik
problem solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI TMPO pada
mata pelajaran pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga otomotif di SMK Negeri
1) Jika probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh
2) Jika probabilitas > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Teknik Manajemen Perawatan Otomotif kelas XI. Data penelitian terdiri dari dua
variabel yaitu metode problem solving (X) dan kemampuan berpikir kritis (Y)
mata pelajaran produktif pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga otomotif SMK
berupa angket, dengan model jawaban berskala likert dengan (empat) opsi
menjadi sampel pada penelitian ini sebanyak 30 eksemplar. Dari data induk yang
pengolahan data.
Data Variabel metode mengajar guru ini diperoleh melalui angket dengan
tersebut yaitu Sangat Setuju, Setuju, Cukup Setuju dan Tidak Setuju. Setiap
pernyataan diberi skor 1-4, sehingga nantinya akan diperoleh nilai terendah
yang telah ditabulasi diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 73,43, median
sebesar 76,00, modus atau mode sebesar 78, standar deviasi sebesar 9,442 varians
sebesar 89,151, nilai range sebesar 52 dan nilai terkecil sebesar 36 serta nilai
terbesar 88.
Kategori kecenderungan:
= > 71,5
= < 38,5
tenaga dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini analisis frekuensi metode problem
solving siswa mata pelajaran produktif siswa berdasarkan pada lampiran 3.3.
36
30 100
kata lain peneliti menganggap bahwa pelaksanaan pembelajaran oleh guru sudah
Data variabel tingkat kemampuan berpikir kritis siswa di ukur melalui soal
tes dengan bentuk esai yang terdiri dari 5 nomor pertanyaan berbentuk soal
diagnosa, soal yang diberikan berkaitan dengan kompetensi inti dan kompetensi
dasar mata pelajaran pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga otomotif yang telah
dipelajari oleh siswa. Skor yang diperoleh setiap siswa mengikuti pedoman
penskoran atau rubrik penilaian yang dibuat oleh peneliti dengan memperhatikan
telah ditabulasi memperoleh skor terendah 47 dan skor tertinggi sebesar 95. Dari
skor tersebut setelah dianalisis diperoleh harga Mean (M) sebesar 78,87; Median
(Me) sebesar 81,00; Modus (Mo) sebesar 72; Standar deviasi sebesar 9,376 dan
TMPO mata pelajaran pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga dapat dilihat pada
table 4.2 dibawah ini analisis frekuensi metode problem solving siswa mata
pelajaran produktif siswa berdasarkan pada lampiran 3.3 sesuai dengan Tabel 3.2.
38
30 100
kritis siswa kelas XI TMPO pada mata pelajaran pemeliharaan sasis dan
pemindah tenaga otomotif sudah baik, ini terlihat dari 30 siswa yang menjadi
dengan 100, hal ini termasuk kriteria sangat baik, 10 orang (33.33%) memperoleh
nilai antara 75 sampai dengan 83, hal ini termasuk kriteria baik, 8 orang (26.67%)
memperoleh nilai antara 66 sampai dengan 74, hal ini termasuk kriteria cukup dan
hanya 1 orang (3,33%) memperoleh nilai dibawah 65, hal ini termasuk kriteria
kurang.
2. Uji Hipotesis
dua variabel. Adapun hipotesis pada penelitian yang diajukan adalah “Terdapat
Kritis Siswa Kelas XI TMPO Pada Mata Pelajaran Pemeliharaan Sasis dan
39
Makassar.
Makassar.
Metode Kemampuan
Problem Berpikir
Solving Kritis
Kendall's Metode Problem Correlation 1.000 .777**
tau_b Solving Coefficient
Sig. (2-tailed) . .000
N 30 30
Kemampuan Correlation .777** 1.000
Berpikir Kritis Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti, 2022)
40
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa pengaruh antara metode problem
solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI TMPO pada mata
0.777 dan nilai signifikansi sebesar 0.000. Nilai signifikansi yang dihasilkan lebih
kecil dari pada taraf α 5% (0.000 < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis
nol ditolak sehingga hipotesis alternatif yang diterima. Jadi berdasarkan hasil
Makassar” terbukti.
B. Pembahasan
solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI TMPO SMK Negeri 5
problem solving dimana peran guru adalah membimbing siswa dalam memahami
khususnya kejuruan otomotif, hal ini dikarenakan siswa terus menerus dihadapkan
masalah tersebut.
merupakan tipe yang paling kompleks, karena di dalamnya terkait tipe-tipe belajar
yang lain, terutama penggunaan aturan-aturan yang ada disertai proses penalaran
yang kadang-kadang memerlukan waktu yang lama, tetapi dengan tipe belajar
masalah melalui problem solving mantap dan sukar dilakukan, apalagi mengenai
pemikiran pada taraf “tinggi”. Untuk itu dalam hal ini, peneliti menggunakan dua
42
diterapkan oleh guru kepada siswa, peneliti hanya melakukan evaluasi terhadap
pelajaran berlangsung dari awal hingga berakhir, namun setelah dilakukan uji
setuju dengan metode pelaksanaan problem solving dalam artian acuan yang telah
sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir (Nana
Sudjana, 1989) hal ini dapat merangsang seseorang untuk menganalisa dan
melakukan sintesa dalam kesatuan struktur atau situasi di mana masalah itu
berada, Metode ini menuntut kemampuan untuk dapat melihat sebab akibat atau
kunci pembuka masalahnya. Kegiatan semacam ini merupakan ciri yang khas
daripada suatu kegiatan intelegensi (Angga Wiguna, dkk., 2016). Metode ini
menyusun suatu hipotesa, mencari hubungan (data) yang hilang dari data yang
pemecahan masalah tersebut. Cara berfikir semacam itu lazim disebut cara
berfikir kritis. Cara berfikir yang menghasilkan suatu kesimpulan atau keputusan
yang diyakini kebenarannya karena seluruh proses pemecahan masalah itu telah
diikuti dan dikontrol dari data yang pertama yang berhasil dikumpulkan dan
dianalisa sampai kepada kesimpulan yang ditarik atau ditetapkan. Cara berfikir
memberikan soal test berbentuk esai yang terdiri dari 5 pertanyaan. Bobot dari
bobot dari semua soal adalah 100. Berdasarkan kedalaman/keluasan materi antar
diputuskan, soal nomor 1 diberi bobot 15, soal nomor 2 diberi bobot 15, soal
nomor 3 diberi bobot 20, soal nomor 4 diberi bobot 25, soal nomor 5 diberi bobot
25. Dari hasil pengisian lembar jawaban, dihasilkan rata-rata tingkat kemampuan
berpikir kritis siswa berada pada kategori baik, hal ini terlihat dari 30 siswa yang
sampai dengan 100, hal ini termasuk kriteria sangat baik, 10 siswa (33.33%)
memperoleh nilai antara 75 sampai dengan 83, hal ini termasuk kriteria baik
44
signifikansi atau Sig.(2-tailed) anatara dua variabel tersebut sebesar 0,000 lebih
kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
(nyata) antara metode problem solving dan kemampuan berpikir kritis siswa,
adapun tingkat keeratan hubungan diketahui dari nilai koefisien korelasi yaitu
sebesar 0,777** yang berarti hubungan antar dua variabel tersebut kuat sesuai
dengan nilai yang terdapat pada tabel yaitu 0,60 – 0,799, tanda bintang dua (**)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh serta hasil analisis yang telah dilakukan,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan metode pembelajaran problem solving siswa kelas XI TMPO
Makassar.
B. Saran
Mengacu pada penelitian yang dilaksanakan, maka diajukan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Guru senatiasa meberikan stimulus dan siswa senantiasa dapat memberikan
Angga Wiguna, Sang Gede., I Wayan Widiana, Dewa Nyoman Sudana. 2014.
“Penerapan Pembelajaran Berbasis Otak Untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas V”. e-Journal PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016.
Chinedu, C. C., Olabiyi, O. S., & Kamin, Y. Bin. (2015). Strategies for improving
higher order thinking skills in teaching and learning of design and
technology education. Journal of Technical Education and Training, 7(2),
35–43.
Nafiah, Y. N., & Suyanto, W. 2014. Penerapan Model Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Vokasi , 4(1)125-142.
Nurliawaty, Lilis., Mujasam., Irfan Yusuf & Sri Wahyu Widyaningsih. (2017).
Lembar kerja peserta didik (LKPD) Berbasis problem solving polya. Jurnal
Pendidikan Indonesia. Vol. 6, No.1, pp: 72-81
Sudjana, Nana. (2010). Proses dan Hasil Belajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Widihastuti, & Suyata. (2014). The Afl Model To Improve Understanding and
Higher Order. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 18(2), 275–
289.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
50
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENELITIAN
51
ANGKET PENELITIAN
TMPO SMK Negeri 5 Makassar yang akan digunakan sebagai bahan dalam
Makassar.
Petunjuk:
1. Berilah satu jawaban pada setiap pernyataan yang ada.
2. Pilihan jawaban pernyataan:
SS = Sangat Setuju S = Setuju
KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju
3. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom jawaban angket yang anda pilih.
4. Semua pernyataan harus diberi jawaban, sehingga pengisian angket dapat
dinyatakan selesai.
5. Jawaban yang anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai mata pelajaran
anda pada jurusan TMPO.
6. Jawablah seluruh pernyataan dengan jujur dan terimakasih untuk
kerjasamanya.
Identitas Responden:
Nama : ……………………
Jurusan : ................................
Kelas : ................................
52
No. PERNYATAAN SS S KS TS
53
SOAL TEST
kemampuan berpikir krtis siswa di kelas XI TMPO SMK Negeri 5 Makassar yang
akan digunakan sebagai bahan dalam rangka penyusunan skripsi oleh peneliti
Petunjuk:
1. Soal test berikut ini merupakan soal dengan bentuk diagnose, cobalah
untuk menganalisis soal agar jawaban tepat dan lengkap
2. Semua pertanyaan harus diberi jawaban, sehingga pengisian soal test dapat
dinyatakan selesai.
3. Jawaban yang anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai mata pelajaran
anda pada jurusan TMPO.
Identitas Responden:
Nama : ……………………
Jurusan : ................................
Kelas : ................................
Soal
1. Sebuah mobil berjalan dalam keadaan steering/kemudi lurus namun
kemudian arah mobil sedikit berbelok ke kiri, mengapa hal tersebut terjadi
dan bagaimana cara mengatasinya !
2. Sebuah mobil sedang melaju pada jalan yang lurus dengan kecepatan normal,
Ketika melakukan pengereman mobil, bagian pedal rem terasa bergetar secara
cepat, mengapa demikian hal tersebut dapat terjadi?
56
3. Terdapat dua buah mobil yang menggunakan transmisi otomatis dengan tipe
dan tahun yang sama. Pada saat dilampu merah ataupun mobil berhenti dalam
kondisi mesin hidup, pengemudi pertama selalu memposisikan tuas transmisi
pada posisi P (Parking), sedangkan pengemudi kedua lebih memilih
memposisikan tuas transmisi pada posisi N (Netral). Diantara kedua mobil
ini, manakah transmisi yang akan lebih awet dan mengapa demikian?
4. Kendaaran pak Yanto merupakan kendaraan dengan tipe A/T. pada saat pak
Yanto akan menggunakan kendaraan tersebut, tuas transmisi tidak seperti
biasanya, tuas tersebut terasa sulit dipindahkan, butuh kekuatan lebih untuk
memindahkannya dan ketika berpindah terjadi hentakan dan terasa tersendat-
sendat, tidak lama setelah gejala tersebut muncul, lampu indikator check
engine pun menyala. Dari cerita tersebut coba analisa kerusakan yang terjadi
pada mobil pak yanto dan bagaimana cara mengatasinya !
5. Pak Erik memiliki sebuah mobil Daihatsu Xenia keluaran 2012, pada tahun
2017 pak Erik melakukan penggantian seluruh ban mobil, namun setelah
beberapa bulan kemudian, ban dibagian kiri belakang mengalami keausan,
berbeda dengan ban lainnya. Kondisi tersebut tidak menjadi alasan pak Erik
menggunakan mobilnya untuk pulang kampung, saat sebelum menaikkan
barangnya, mobil pak erik terlihat miring di salah satu sisinya namun hal
tersebut tidak dihiraukan hingga tiba saat perjalanan melewati jalan yang
bergelombang mobil terasa mengayun dan terdengar bunyi benturan, saat
diperiksa terdapat rembesan oli di bagian kaki-kaki mobil. Dari beberapa
gangguan yang muncul, coba analisa kerusakan yang terjadi pada mobil Pak
Erik dan bagaimana cara mengatasinya !
JAWAB :
Lampiran 1.3 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran instrumen Y
A. Kunci Jawaban
Total 100
60
Penjelasan :
Bobot digunakan untuk menghasilkan nilai. Jumlah bobot dari semua soal adalah 100
Berdasarkan kedalaman/keluasan materi antar soal, kerumitan/kompleksitas jawaban dan level kognitif dan level kognitif yang
diukur, maka diputuskan :
Soal nomor 1 diberi bobot 15
Soal nomor 2 diberi bobot 15
Soal nomor 3 diberi bobot 20
Soal nomor 4 diberi bobot 25
Soal nomor 5 diberi bobot 25
Skor digunakan untuk mempermudah pengkoreksian jawaban peserta didik berdasarkan kriteria penilaian.
Skor Perolehan tiap nomor didapatkan dengan cara :
Correlations
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 JUMLAH
X1 Pearson 1 -0,130 0,275 0,101 0,206 0,130 0,335 0,233 0,287 -0,033 0,045 .579 ** 0,371 0,286 -0,160 .484 * -0,130 0,094 0,412 -0,082 0,096 -0,019 0,295 0,326 0,394 .479*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,584 0,240 0,672 0,384 0,584 0,148 0,323 0,220 0,891 0,852 0,007 0,107 0,222 0,501 0,030 0,584 0,695 0,071 0,730 0,687 0,938 0,207 0,160 0,086 0,033
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X2 Pearson -0,130 1 0,170 -0,065 0,000 0,167 0,419 0,000 0,293 0,349 0,356 -0,140 0,254 0,304 -0,306 0,000 0,333 .498 * 0,105 .527 * 0,136 0,119 0,070 0,357 0,214 .472*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,584 0,473 0,787 1,000 0,482 0,066 1,000 0,209 0,131 0,123 0,557 0,279 0,192 0,189 1,000 0,151 0,025 0,658 0,017 0,566 0,618 0,770 0,122 0,365 0,036
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X3 Pearson 0,275 0,170 1 0,088 -0,189 -0,113 .520 * 0,263 0,175 0,157 0,126 0,128 0,127 -0,021 -0,417 .476 * 0,000 0,366 0,251 0,323 0,144 0,089 0,442 0,142 0,193 .459*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,240 0,473 0,713 0,425 0,634 0,019 0,262 0,461 0,509 0,596 0,590 0,594 0,931 0,068 0,034 1,000 0,112 0,286 0,165 0,545 0,709 0,051 0,551 0,415 0,042
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X4 Pearson 0,101 -0,065 0,088 1 .566 ** 0,387 0,072 .646 ** 0,114 0,216 0,331 0,108 0,131 0,236 -0,316 .521 * 0,258 0,000 0,327 0,327 0,317 -0,184 0,216 0,185 0,166 .497*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,672 0,787 0,713 0,009 0,092 0,762 0,002 0,633 0,360 0,154 0,650 0,581 0,317 0,174 0,018 0,272 1,000 0,160 0,160 0,173 0,437 0,360 0,436 0,485 0,026
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X5 Pearson 0,206 0,000 -0,189 .566 ** 1 .585 ** -0,114 .470 * 0,193 0,208 0,175 0,404 0,119 .587 ** 0,000 0,189 0,146 0,105 0,277 0,092 0,347 -0,229 0,208 .470 * 0,347 .505*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,384 1,000 0,425 0,009 0,007 0,631 0,036 0,415 0,378 0,460 0,077 0,617 0,006 1,000 0,425 0,539 0,660 0,236 0,698 0,134 0,331 0,378 0,036 0,134 0,023
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X6 Pearson 0,130 0,167 -0,113 0,387 .585 ** 1 0,280 0,238 0,000 0,419 0,428 0,279 0,170 .609 ** -0,204 0,404 0,000 0,000 0,000 0,211 0,136 0,000 0,000 0,357 .642 **
.532*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,584 0,482 0,634 0,092 0,007 0,233 0,312 1,000 0,066 0,060 0,233 0,475 0,004 0,388 0,077 1,000 1,000 1,000 0,372 0,566 1,000 1,000 0,122 0,002 0,016
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
66
X7 Pearson 0,335 0,419 .520* 0,072 -0,114 0,280 1 0,200 0,000 0,343 0,223 0,125 -0,133 0,238 -.456* 0,391 -0,093 0,356 0,000 .471* 0,061 0,372 0,031 0,266 0,383 .522*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,148 0,066 0,019 0,762 0,631 0,233 0,399 1,000 0,138 0,344 0,600 0,577 0,312 0,043 0,088 0,696 0,123 1,000 0,036 0,798 0,106 0,896 0,256 0,096 0,018
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X8 Pearson 0,233 0,000 0,263 .646 **
.470 * 0,238 0,200 1 0,131 0,075 0,255 0,125 -0,061 0,326 -0,438 0,289 0,119 0,356 .640 ** 0,414 0,317 0,212 0,075 -0,064 0,287 .515*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,323 1,000 0,262 0,002 0,036 0,312 0,399 0,582 0,754 0,279 0,600 0,800 0,160 0,054 0,217 0,617 0,124 0,002 0,069 0,173 0,369 0,754 0,789 0,220 0,020
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X9 Pearson 0,287 0,293 0,175 0,114 0,193 0,000 0,000 0,131 1 -0,092 0,188 .584 **
.522 * 0,134 0,000 0,118 -0,147 0,088 0,139 0,046 0,210 0,157 .768 **
.603 ** -0,071 .474*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,220 0,209 0,461 0,633 0,415 1,000 1,000 0,582 0,699 0,427 0,007 0,018 0,574 1,000 0,619 0,537 0,713 0,559 0,846 0,374 0,509 0,000 0,005 0,767 0,035
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X10 Pearson -0,033 0,349 0,157 0,216 0,208 0,419 0,343 0,075 -0,092 1 0,131 0,170 0,099 0,331 0,000 0,158 0,140 0,150 -0,132 .486 * 0,440 -0,030 -0,053 0,125 .498 *
.465*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,891 0,131 0,509 0,360 0,378 0,066 0,138 0,754 0,699 0,581 0,475 0,677 0,154 1,000 0,506 0,557 0,527 0,578 0,030 0,052 0,901 0,826 0,600 0,026 0,039
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X11 Pearson 0,045 0,356 0,126 0,331 0,175 0,428 0,223 0,255 0,188 0,131 1 -0,012 0,348 0,416 -0,175 0,322 0,428 0,307 0,271 .451 * 0,082 0,346 0,131 0,357 0,375 .578**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,852 0,123 0,596 0,154 0,460 0,060 0,344 0,279 0,427 0,581 0,960 0,133 0,068 0,462 0,166 0,060 0,188 0,249 0,046 0,732 0,136 0,581 0,123 0,103 0,008
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X12 Pearson .579 ** -0,140 0,128 0,108 0,404 0,279 0,125 0,125 .584 ** 0,170 -0,012 1 .469 * 0,433 0,171 0,293 -.558 * 0,017 0,132 -0,132 .474 * 0,030 .637 **
.474 * 0,220 .508*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,007 0,557 0,590 0,650 0,077 0,233 0,600 0,600 0,007 0,475 0,960 0,037 0,056 0,471 0,210 0,010 0,944 0,578 0,578 0,035 0,901 0,003 0,035 0,352 0,022
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
67
X13 Pearson 0,371 0,254 0,127 0,131 0,119 0,170 -0,133 -0,061 .522* 0,099 0,348 .469* 1 0,371 0,000 .493* 0,000 0,122 0,322 0,107 0,264 -0,266 .525* 0,303 0,185 .487*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,107 0,279 0,594 0,581 0,617 0,475 0,577 0,800 0,018 0,677 0,133 0,037 0,107 1,000 0,027 1,000 0,610 0,167 0,653 0,261 0,257 0,017 0,194 0,435 0,029
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X14 Pearson 0,286 0,304 -0,021 0,236 .587 **
.609 ** 0,238 0,326 0,134 0,331 0,416 0,433 0,371 1 -0,373 0,344 0,000 .509 * 0,192 0,192 0,274 0,043 0,076 0,326 .449 *
.605**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,222 0,192 0,931 0,317 0,006 0,004 0,312 0,160 0,574 0,154 0,068 0,056 0,107 0,106 0,137 1,000 0,022 0,416 0,416 0,242 0,856 0,749 0,160 0,047 0,005
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X15 Pearson -0,160 -0,306 -0,417 -0,316 0,000 -0,204 -.456 * -0,438 0,000 0,000 -0,175 0,171 0,000 -0,373 1 -.495 * -0,204 -.488 * -0,258 -0,258 0,167 0,000 0,000 0,000 -0,131 -0,326
Correlatio
n
Sig. (2- 0,501 0,189 0,068 0,174 1,000 0,388 0,043 0,054 1,000 1,000 0,462 0,471 1,000 0,106 0,027 0,388 0,029 0,272 0,272 0,481 1,000 1,000 1,000 0,582 0,161
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X16 Pearson .484 * 0,000 .476 *
.521 * 0,189 0,404 0,391 0,289 0,118 0,158 0,322 0,293 .493 * 0,344 -.495 * 1 0,000 0,193 0,341 0,341 0,088 -0,230 0,383 0,192 0,380 .598**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,030 1,000 0,034 0,018 0,425 0,077 0,088 0,217 0,619 0,506 0,166 0,210 0,027 0,137 0,027 1,000 0,415 0,142 0,142 0,712 0,329 0,095 0,417 0,098 0,005
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X17 Pearson -0,130 0,333 0,000 0,258 0,146 0,000 -0,093 0,119 -0,147 0,140 0,428 -.558 * 0,000 0,000 -0,204 0,000 1 0,199 0,211 0,422 -0,273 -0,238 -0,279 0,119 0,000 0,121
Correlatio
n
Sig. (2- 0,584 0,151 1,000 0,272 0,539 1,000 0,696 0,617 0,537 0,557 0,060 0,010 1,000 1,000 0,388 1,000 0,400 0,372 0,064 0,244 0,313 0,233 0,617 1,000 0,611
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X18 Pearson 0,094 .498 * 0,366 0,000 0,105 0,000 0,356 0,356 0,088 0,150 0,307 0,017 0,122 .509 *
-.488 * 0,193 0,199 1 0,378 0,378 0,212 0,085 0,150 0,214 0,115 .466*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,695 0,025 0,112 1,000 0,660 1,000 0,123 0,124 0,713 0,527 0,188 0,944 0,610 0,022 0,029 0,415 0,400 0,100 0,100 0,369 0,721 0,527 0,366 0,629 0,039
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
68
X19 Pearson 0,412 0,105 0,251 0,327 0,277 0,000 0,000 .640** 0,139 -0,132 0,271 0,132 0,322 0,192 -0,258 0,341 0,211 0,378 1 0,333 0,302 -0,075 0,221 -0,038 0,305 .467*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,071 0,658 0,286 0,160 0,236 1,000 1,000 0,002 0,559 0,578 0,249 0,578 0,167 0,416 0,272 0,142 0,372 0,100 0,151 0,196 0,753 0,350 0,875 0,192 0,038
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X20 Pearson -0,082 .527 * 0,323 0,327 0,092 0,211 .471 * 0,414 0,046 .486 *
.451 * -0,132 0,107 0,192 -0,258 0,341 0,422 0,378 0,333 1 0,043 0,075 -0,044 0,038 0,237 .528*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,730 0,017 0,165 0,160 0,698 0,372 0,036 0,069 0,846 0,030 0,046 0,578 0,653 0,416 0,272 0,142 0,064 0,100 0,151 0,857 0,753 0,853 0,875 0,315 0,017
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X21 Pearson 0,096 0,136 0,144 0,317 0,347 0,136 0,061 0,317 0,210 0,440 0,082 .474 * 0,264 0,274 0,167 0,088 -0,273 0,212 0,302 0,043 1 0,185 0,440 0,171 0,425 .518*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,687 0,566 0,545 0,173 0,134 0,566 0,798 0,173 0,374 0,052 0,732 0,035 0,261 0,242 0,481 0,712 0,244 0,369 0,196 0,857 0,435 0,052 0,472 0,062 0,019
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X22 Pearson -0,019 0,119 0,089 -0,184 -0,229 0,000 0,372 0,212 0,157 -0,030 0,346 0,030 -0,266 0,043 0,000 -0,230 -0,238 0,085 -0,075 0,075 0,185 1 -0,030 -0,042 0,282 0,143
Correlatio
n
Sig. (2- 0,938 0,618 0,709 0,437 0,331 1,000 0,106 0,369 0,509 0,901 0,136 0,901 0,257 0,856 1,000 0,329 0,313 0,721 0,753 0,753 0,435 0,901 0,859 0,228 0,547
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X23 Pearson 0,295 0,070 0,442 0,216 0,208 0,000 0,031 0,075 .768 ** -0,053 0,131 .637 **
.525 * 0,076 0,000 0,383 -0,279 0,150 0,221 -0,044 0,440 -0,030 1 .624 ** 0,049 .526*
Correlatio
n
Sig. (2- 0,207 0,770 0,051 0,360 0,378 1,000 0,896 0,754 0,000 0,826 0,581 0,003 0,017 0,749 1,000 0,095 0,233 0,527 0,350 0,853 0,052 0,901 0,003 0,836 0,017
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
X24 Pearson 0,326 0,357 0,142 0,185 .470 * 0,357 0,266 -0,064 .603 ** 0,125 0,357 .474 * 0,303 0,326 0,000 0,192 0,119 0,214 -0,038 0,038 0,171 -0,042 .624 ** 1 0,172 .601**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,160 0,122 0,551 0,436 0,036 0,122 0,256 0,789 0,005 0,600 0,123 0,035 0,194 0,160 1,000 0,417 0,617 0,366 0,875 0,875 0,472 0,859 0,003 0,468 0,005
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
69
X25 Pearson 0,394 0,214 0,193 0,166 0,347 .642** 0,383 0,287 -0,071 .498* 0,375 0,220 0,185 .449* -0,131 0,380 0,000 0,115 0,305 0,237 0,425 0,282 0,049 0,172 1 .629**
Correlatio
n
Sig. (2- 0,086 0,365 0,415 0,485 0,134 0,002 0,096 0,220 0,767 0,026 0,103 0,352 0,435 0,047 0,582 0,098 1,000 0,629 0,192 0,315 0,062 0,228 0,836 0,468 0,003
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
JUMLAH Pearson .479* .472* .459* .497* .505* .532* .522* .515* .474* .465* .578** .508* .487* .605** -0,326 .598** 0,121 .466* .467* .528* .518* 0,143 .526* .601** .629** 1
Correlatio
n
Sig. (2- 0,033 0,036 0,042 0,026 0,023 0,016 0,018 0,020 0,035 0,039 0,008 0,022 0,029 0,005 0,161 0,005 0,611 0,039 0,038 0,017 0,019 0,547 0,017 0,005 0,003
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 2.4 Uji Reliabilitas Instrumen Metode Problem Solving (SPSS 24)
N %
Cases Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
Reliability Statistics
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
X1 70.40 55.095 .403 .834
X2 70.30 52.958 .347 .840
X3 70.75 54.724 .368 .836
X4 70.30 54.853 .421 .833
X5 70.40 55.305 .440 .833
X6 70.30 55.589 .477 .832
X7 70.50 52.789 .418 .835
X8 70.05 54.261 .434 .833
X9 70.55 55.629 .406 .834
X10 70.45 55.524 .393 .835
X11 70.60 54.463 .517 .830
71
Lampiran 3.2. Tabulasi Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMK Negeri 5 Makassar
Lampiran 3.3 Hasil Analisis Deskriptif Data Metode Problem Solving (X) dan
Frekuensi
Statistics
Frekuensi Tabel X
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 36 1 3.3 3.3 3.3
62 1 3.3 3.3 6.7
63 1 3.3 3.3 10.0
67 1 3.3 3.3 13.3
68 3 10.0 10.0 23.3
70 3 10.0 10.0 33.3
72 3 10.0 10.0 43.3
74 1 3.3 3.3 46.7
76 4 13.3 13.3 60.0
78 5 16.7 16.7 76.7
80 4 13.3 13.3 90.0
82 1 3.3 3.3 93.3
87 1 3.3 3.3 96.7
88 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Frekuensi Tabel Y
77
Correlations
Metode Kemampuan
Problem Berpikir
Solving Kritis
Kendall's Metode Problem Correlation 1.000 .777**
tau_b Solving Coefficient
79
DOKUMENTASI
81
LAMPIRAN 5
PERSURATAN