Skripsi
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
Ahmad Nasehuddin
NIM: 106011000059
i
KATA PENGANTAR
ii
6. Prof. Dr. H. Abdurrahman Ghazali, M.A sebagai penasehat akademik, yang
memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis, untuk menyelesaikan
studi tepat waktu.
7. Bapak pimpinan beserta para staff Perpustakaan Utama, Perpustakaan
Fakulatas Tarbiyah dan Keguruan, atas segala kemudahan yang diberikan
kepada penulis untuk mendapatkan referensi yang mendukung penyelesaian
skripsi ini.
8. Kakak tercinta Asip Sopiyan, kedua adik kembarku Ahmad Jalaluddin dan
Ahmad Kamaluddin serta tak lupa kepada adinda Yunawati yang selalu
memberikan semangat serta mendorong penulis agar skripsi ini dapat segera
diselesaikan.
9. Bapak Mulyadi, S.Ag., M.Pd. sebagai kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri
Pagedangan, serta Bapak Robit Nasucha, S.Pd. yang telah bersedia membantu
penulis melakukan penelitian di madrasah.
10. Teman-temanku (Ajiz, S.Pd.I, Goni, S.Pd.I, Ansori “Kacong” , Mas Arif,
Deden RB. S.Pd.I, Roni Gojel, Yoedi, Ikank, Abbaz, Dilah) dan semua
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan PAI angkatan 2006
khususnya kelas B yang senantiasa memberikan support dan motivasi kepada
penulis.
11. Segenap dewan guru MIS Nurus Shobah Kp. Baru yang selalu memberi
bantuan, masukkan, dan nasehat, serta dukungannya dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan pahala
dari rahmat Allah SWT. Semoga apa yang telah ditulis dalam skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Amin ya Rabbal alamin.
Ahmad Nasehuddin
iii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK.................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...........................................................................................4
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................................................5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian..........................................................................6
BAB V PENUTUP............................................................................................................89
A. Kesimpulan......................................................................................................89
B. Saran.................................................................................................................90
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................91
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
Tabel 18 Pembimbing Ekstrakurikuler Membimbing dan Mengajarkan
Kegiatan dengan Sabar...............................................................................64
vi
Tabel 32 Sejak Saya Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler, Pergaulan Saya
Menjadi tidak Baik......................................................................................72
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Undang-Undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika,
2009), Cet. II, h.7
1
2
Untuk mencapai prestasi belajar yang optimal, peserta didik tidak cukup
diberikan materi pelajaran yang terdapat dalam materi kurikulum yang ada dan
berlaku di sekolah, melainkan juga perlu adanya kegiatan-kegiatan tambahan di
luar kurikulum pelajaran. Kegiatan tambahan di luar kurikulum pelajaran tersebut
dikemas dalam sebuah wadah atau program yang ditujukan demi menunjang
proses pendidikan yang kemudian dapat meningkatkan kemampuan keterampilan
siswa kearah yang lebih maju. Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah
adalah kegiatan ekstrakurikuler.
2
Zurinal Z dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan: Pengantar dan Dasar-dasar
Pelaksanaan Pendidikan (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet.-I, h. 77.
3
B. Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009),
Ed. Rev. h. 287
3
Dengan kata lain ekstrakurikuler menjadi salah satu unsur penting dalam
membangun kepribadian murid. Seperti yang tersebut dalam tujuan pelaksanaan
ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan
(1987) sebagai berikut:
4
B. Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah… h. 287
5
B. Identifikasi Masalah
5. Apakah siswa memiliki minat dan bakat yang tinggi untuk mencapai
prestasi belajar?
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan maka masalah
yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
1. Tujuan penelitian
2. Manfaat penelitian
Adapun dari hasil penelitian ini adalah:
a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengemban pendidikan yaitu
A. KAJIAN TEORITIS
Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengertian ekstrakurikuler
Di setiap sekolah biasanya ada sederet daftar kegiatan tambahan yang biasa
disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler atau yang disingkat dengan sebutan ekskul. Pengertian ek
sesuatu yang mempunyai makna berbeda dan mempunyai nilai lebih dari yang
biasa. Searah dengan pengertian tersebut, ekstrakurikuler di sekolah merupakan
kegiatan yang bernilai tambah yang diberikan sebagai pendamping pelajaran
kurikuler.
Dengan adanya kegiatan yang dilakukan di luar sekolah maka siswa dapat
menyalurkan, memaksimalkan, dan mengembangkan kemampuan beserta
bakatnya yang terpendam di dalam dirinya masing masing. Melalui kegiatan
ekstrakurikuler siswa dapat benar-benar menjadi manusia yang intensif. Siswa
8
9
dapat belajar untuk menghormati keberhasilan orang lain, bersikap sportif, dan
berjuang intuk mencapai prestasi yang terbaik. Ekstrakurikuler adalah kegiatan
yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan
program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.
1
Uun Kurniasih, “Pelaksanaan Program Ekstrakurikuler dan Hubungannya dengan
Prestasi Belajar Siswa MIN Kampung Tengah Kramat Jati (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2006), h.16.
2
Departemen Agama RI. Panduan Pengembangan: UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di
Madrasah (Jakarta: Direktorat Jendral Kelambagaan Agama Islam, 2005), h. 45.
3
B. Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 2009),
ed. Rev., h. 287.
10
4
Departemen Agama RI,. Ekstra Kurikuler Pendidikan Agamaa Islam pada Sekolah
Umum dan Madrasah, (Jakarta: Ditjen Kelembagaan Agama Islam: 2004), h. 13-14
5
Departemen Agama RI., Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di Madrasah
Ibtidaiyah (Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama R.I:
1995), h.6.
11
6
B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah…, h. 288
12
7
Departemen Agama RI. Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam pada
Sekolah Umum dan Madrasah..., h. 15-16.
13
8
Departemen Agama RI., Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di Madrasah
Ibtidaiyah..., h.6.
14
9
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama dan
Madrasah Tsanawiyah (Jakarta: PT. Binatama Raya, 2007), h. 1848.
15
Untuk mencapai suatu tujuan kegiatan yang baik perlu didukung oleh
prinsip-prinsip kegiatan yang mendasarinya. Yang dimaksud prinsip
ekstrakurikuler disini adalah aturan-aturan dalam kegiatan ekstrakurikuler,
adapun prinsip-prinsip kegiatan ekstrakurikuler tersebut adalah:
10
Siti Memah, “Minat Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler di MTs al-Jauharotun-
naqiyyah Jerang Barat Cilegon Banten” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Jakarta, 2009), h.25.
16
11
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama dan
Madrasah Tsanawiyah…, h. 1849.
17
12
Departemen Agama RI., Panduan Pengembangan: UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di
Madrasah (Jakarta: Direktorat Jendral Kelambagaan Agama Islam, 2005) h. 7.
19
2) Pramuka
13
Departemen Agama RI., Panduan Pengembangan: UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di
Madrasah…, h. 8.
14
M. Alimron, “Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan dalam Pengembangan
Bakat Kepemimpinan Siswa SLTP Dahlia, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Jakarta, 2008), h.17.
20
3) Pesantren Kilat
15
Muhaimin, dkk., Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
pada Sekolah & Madrasah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 314.
21
16
Departemen Agama RI, Panduan Penyelenggaraan Pesantren Kilat (Jakarta:
Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam, 2005) h. 2.
17
Departemen Agama RI, Panduan Penyelenggaraan Pesantren Kilat …, h. 4.
22
5) Pencak Silat
Pencak silat adalah ilmu bela diri asli Indonesia. Pencak silat
merupakansalah satu seni budaya yang di wariskan oleh nenek
moyang bangsa Indonesia. Olahraga pencak silat mengandung unsur
keterampilan budi pekerti, pembentukan kepribadian yang kuat, dan
semangat kebangsaan yang berguna untuk membentuk dan membina
manusia pembangunan yang diperlukan oleh masyarakat, bangsa dan
negara.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian belajar
Pendapat tentang pengertian belajar ada bermacam-macam, pendapat-
pendapat tersebut lahir berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda.
Menurut Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.18
18
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,
1995), ed. Revisi, cet-V, h.2.
19
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001), cet. VI, h. 90.
20
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, t.t), h.84.
21
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet-IX,
h. 37.
23
dari aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu, baik aktual
maupun potensial.
b. Prinsip-prinsip belajar
Belajar secara umum dapat diartikan sebagai satu proses perubahan
tingkah laku akibat interaksi individu dengan lingkungannya. Belajar juga
dapat diartikan sebagai suatu interaksi antara siswa dengan sumber belajar
dalam hal ini guru, buku-buku maupun lingkungan. Untuk mencapai suatu
tujuan pengajaran yang baik perlu didukung oleh prinsip-prinsip belajar yang
mendasarinya. Yang dimaksud prinsip belajar disini adalah aturan-aturan
tentang belajar. Prinsip-prinsip umum belajar dibedakan menjadi dua yaitu
prinsip-prinsip umum yang memandang belajar sebagai suatu proses dan
prinsip umumnya memandang belajar sebagai suatu hasil atau produk.
10) Proses belajar dan hasil individu ada kaitannya dengan perbedaan
individu kemampuan dan latar belakang siswa.
c. Prestasi Belajar
Secara etimologi, prestasi berarti; pencapaian, penampilan, dan
kemampuan.28 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata prestasi
diartikan hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan).29
28
Mohamad Ngajenan, Kamus Etimologi Bahasa Indonesia (Semarang: Dahara Prize,
1986), h. 143.
29
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), ed-III, cet-IV, h. 895.
30
Sunarto, “Pengertian Prestasi Belajar,” Artikel diakses pada 06 Nopember 2010 dari
http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/
31
Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992), cet.-IV, h. 22.
32
Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar…,cet.-XIV, hal. 22.
26
1) Ranah kognitif.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yaitu :
a) Pengetahuan (knowledge)
b) Pemahaman (comprehension)
c) Penerapan (application)
d) Penguraian (analysis)
e) Pemanduan (syntesis)
f) Penilaian (evaluatif)
Perubahan yang terjadi pada ranah kognitif ini tergantung pada
tingkat kedalaman belajar yang dialami oleh siswa. Dengan pengertian
bahwa perubahan yang terjadi pada ranah diharapkan seorang siswa mampu
melakukan pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapinya sesuai
dengan bidang studi yang dihadapinya.
2) Ranah afektif.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Menurut Nana
Sudjana, tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah
laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
menghargai guru dan teman kelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial.33
Adapun jenis katagori dalam ranah ini adalah sebagai hasil dari
belajar yang mulai dari tingkat dasar sampai yang kompleks, yaitu :
a) Menerima rangsangan (receving)
b) Merespon rangsangan (responding)
c) Menilai sesuatu (valuing)
d) Mengorganisasi nilai (organization)
e) Menginternalisasikan (mewujudkan) nilai-nilai (characteazion by
value or value compleks)
33
Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar …, h. 30
27
Pada ranah afektif ini harapkan siswa mampu lebih peka terhadap
nilai dan etika yang berlaku, dalam bidang ilmunya perubahan yang terjadi
cukup mendasar, maka siswa tidak hanya menerimanya dan memperhatikan
saja, melainkan mampu melakukan satu sistem nilai yang berlaku dalam
bidang ilmunya.
3) Ranah Psikomotorik.
Ranah psikomotorik ini erat sekali dengan ketrampilan yang bersifat
konkret, walaupun demikian tidak terlepas dari kegiatan belajar yang
bersifat mental (pengetahuan dan sikap). Dalam hal ini belajar merupakan
tingkah laku yang nyata dan dapat dialami.
34
Bahruddin dan Ersa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2009), cet-II, h. 19-28.
28
35
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…, h.133-134.
29
2. Bakat
Menurut Chaplin dan Reber, bakat adalah kemampuan potensial
yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang.37 Dengan demikian bakat adalah potensi atau kecakapan
dasar yang dibawa sejak lahir.
3. Minat
Menurut Muhibbin, minat adalah kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. 38 Minat dapat
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-
bidang studi tertentu, tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu
pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya
mungkin tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan
36
Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), Cet.
IV, h.245
37
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…, h135
38
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…, h.136
30
4. Motivasi
Motivasi adalah kekuatan-kekuatan dari dalam individu yang
menggerakkan individu untuk berbuat.39 Motivasi belajar merupakan
kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi
dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan, sehingga
semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya.
Seorang yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih, tidak
mau menyerah dan giat membaca buku-buku untuk meningkatkan
prestasinya. Sebaliknya mereka yang motivasinya lemah, tampak acuh
tak acuh, mudah putus asa, perhatianya tidak tertuju pada pelajaran, suka
menggangu kelas dan sering meninggalkan pelajaran. Selanjutnya, mutu
hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada
diri siswa perlu diperkuat terus menerus. Agar siswa memiliki motivasi
yang kuat, pada tempatnya diciptakan susana belajar yang
menggembirakan.
2) Faktor Ekstern
Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, faktor ini
meliputi :
a) Lingkungan keluarga
39
Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), Cet.II, h. 160
31
b) Lingkungan sekolah
Yang dimaksud sekolah, antara lain :
2. Faktor alat
3. Kondisi gedung
4. Kegiatan-kegiatan penunjang
Adapun hasil belajar atau manfaat yang dapat diperoleh siswa dari
kegiatan ekstrakurikuler secara rinci adalah sebagai berikut:
a) Pramuka/Kepramukaan.
1) Melatih kedisiplinan.
Seorang siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
pramuka pastilah akan berusaha untuk belajar disiplin karena
kedisiplinan adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh setiap
anggota pramuka.
2) Motivasi.
40
Jamal Ma’mun Asnawi, Jurus-jurus Belajar Efektif untuk SMP dan SMA (Jogjakarta:
Diva Press, 2009), h. 164
34
d) Pesantren kilat
41
M. Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1999), h. 52.
37
42
Fuad Hasan, Dasar-dasar Kependidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 42.
43
Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional,
1973), h. 110.
44
Fuad Hasan, Dasar-dasar Kependidikan …, h. 20.
38
B. Kerangka Berfikir
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menampung dan membina
peserta didik agar menjadi manusia seutuhnya. Melalui pendidikan di sekolah,
siswa diharapkan mengalami perubahan-perubahan yang positif dalam tingkah
laku, dan sikap pada diri mereka.
C. Pengajuan Hipotesis
45
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), Ed. Revisi, cet.-XIII, h. 65.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Karena penelitian ini banyak menggunakan angka
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitian.1 Populasi dalam penelitian ini adalah selur
tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 530 siswa. Atas dasar pertimbangan
belum mendapatkan bimbingan ekstrakurikuler yang terlalu lama di sekolah, kelas
VII tidak masuk kedalam objek penelitian. Sehingga peneliti hanya mengambil
sampel dari kelas VIII dan kelas IX yang berjumlah 420 orang yang tersebar pada
12 kelas.
1
SuharsimiArikunto, ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik(Jakarta: PT.
RinekaCipta, 2006), cet.-XIII, h.130.
40
41
Tabel 1.
Rekapitulasi Data Kelas VIII dan IX Siswa MTs. Negeri Pagedangan
No Kelas L P Jumlah
1 VIII 1 9 16 25
2 VIII 2 20 15 35
3 VIII 3 15 20 35
4 VIII 4 14 20 34
5 VIII 5 16 18 34
6 VIII 6 16 18 34
7 IX 1 15 9 24
8 IX 2 25 14 39
9 IX 3 22 18 40
10 IX 4 22 18 40
11 IX 5 22 18 40
12 IX 6 20 20 40
Jumlah 420
Sumber : Tata Usaha MTs Negeri Pagedangan
Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa jumlah siswa kelas VIII dan siswa kelas IX adalah 420.
C. Teknik Sampling
Menurut Sukardi, sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih
untuk sumber data.2 Dalam menentukan sumber data, peneliti harus memutuskan
siapa dan berapa jumlah orang. Teknik sampling yang digunakan adalah
Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan bila populasi yang menjadi
2
Sukardi, MetodologiPenelitianPendidikan, KompetensidanPraktiknya(Jakarta: PT
BumiAksara, 2003), Cet.-I, h.54.
42
anggota atau unsur terdiri atas tingkatan-tingakatan atau strata. Jumlah sampel
yang diambil harus mewakili seluruh strata secara proporsional.3
1. Kelas VIII 1 jumlah populasinya 25. Maka ukuran sampel untuk kelas
VIII 1 adalah: 63 = 6.
2. Kelas VIII 2 jumlah populasinya 35. Maka ukuran sampel untuk kelas
VIII 2 adalah: 63 = 5.
3. Kelas VIII 3 jumlah populasinya 35. Maka ukuran sampel untuk kelas
VIII 3 adalah: 63 = 5.
4. Kelas VIII 4 jumlah populasinya 34. Maka ukuran sampel untuk kelas
VIII 4 adalah: 63 = 5.
3
Consuelo G. Sevilla, dkk. PengantarMetodePenelitian.PenerjemahAlimuddinTuwu
(Jakarta: UI-Press, 1993), h. 166.
4
SuharsimiArikunto, ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik(Jakarta: PT.
RinekaCipta, 2006), cet.-XIII, h.134.
43
5. Kelas VIII 5 jumlah populasinya 34. Maka ukuran sampel untuk kelas
VIII 5 adalah: 63 = 5.
6. Kelas VIII 6 jumlah populasinya 34. Maka ukuran sampel untuk kelas
VIII 6 adalah: 63 = 5.
10. Kelas IX 4 jumlah populasinya 40. Maka ukuran sampel untuk kelas IX 4
adalah: 63 = 6.
11. Kelas IX 5 jumlah populasinya 40. Maka ukuran sampel untuk kelas IX 5
adalah: 63 = 6.
12. Kelas IX 6 jumlah populasinya 40. Maka ukuran sampel untuk kelas IX 6
adalah: 63 = 6.
Tabel 2
Sampel Penelitian
JUMLAH
NO KELAS KETERANGAN
RESPONDEN
1 VIII 1 6 Siswa MTs. Negeri
2 VIII 2 5 Pagedangan Tangerang
3 VIII 3 5
4 VIII 4 5
5 VIII 5 5
6 VIII 6 5
7 IX 1 3
8 IX 2 5
9 IX 3 6
10 IX 4 6
11 IX 5 6
12 IX 6 6
Jumlah 63
D. Variabel Penelitian
5
CholidNarbukodan Abu Achmadi, MetodologiPenelitian (Jakarta: PT BumiAksara,
1999), Cet.-II, h. 118
45
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang
oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya
dengan fenomena-fenomena yang diobservasi. Variabel bebas atau variabel
(x) dalam penelitian ini adalah kegiatan ekstrakurikuler.
2. Variabel Terikat
6
SuharsimiArikunto, ManajemenPenelitian(Jakarta: RinekaCipta, 2007) Cet.-IX, h.100.
7
WinaSanjaya, PenelitianTindakanKelas (Jakarta: Kencana: 2009), h. 86.
8
AnasSudijono, PengantarEvaluasiPendidikan, (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2008),
h. 82.
46
9
SuharsimiArikunto, ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik…, h.158.
10
SuharsimiArikunto, ManajemenPenelitian(Jakarta: RinekaCipta, 2007), h. 101.
47
Tabel 3
Kisi-kisi Variabel Kegiatan Ekstrakurikuler
No Item
Variabel Indikator Jumlah
Positif Negatif
Alat ukur yang digunakan berupa pertanyaan yang diajukan dalam skala
sikap ada dua kategori yaitu pertanyaan positif dan pertanyaan negatif, model
skala sikap yang dijadikan dalam penyusunan adalah skala sikap Likert.
48
Jumlah pertanyaan dalam angket ini dibuat tiga puluh pertanyaan dengan
empat alternatif jawaban, selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.
Ketentuan yang digunakan dalam pemberian skor angket ini adalah :
Tabel 4
Ketentuan Pemberian Skor
Skor
Alternatif jawaban
Positif Negatif
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak pernah 1 4
P = 𝑓 𝑋 100
𝑁
Keterangan:
P = Angka persentase
N = Jumlah responden
Tabel 5
Skala Persentase
NO Persentase % Penafsiran
1 100% Seluruhnya
2 90% - 99% Hampir seluruhnya
3 60% - 89% Sebagian besar
4 51% - 59% Lebih dari setengahnya
5 50% Setengahnya
6 40% - 49% Hampir setengahnya
7 10% - 39% Sebagian kecil
8 1% - 9% Sedikit sekali
9 0% Tidak ada sama sekali
∑𝑋𝑌 − (∑𝑋)(∑𝑌)
𝑟=
𝑥𝑦 √[𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2][𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2]
Keterangan:
X2 : Kuadrat dari X
Y2 : Kuadrat dari X
YN : Jumlah subjek
50
Tabel 6
Interpretasi Angka Indeks Korelasi “r” Product
Moment11
Besarnya “r” product moment (r) Interpretasi
11
AnasSudijono, PengantarStatistikPendidikan (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada,
2008) Ed. I, h. 193
51
Df = N – nr
Keterangan:
Df = Derajat bebas
N = Banyaknya responden yang diteliti
Nr = benyaknya variabel yang dikorelasikan
KD = r2 x 100%
Keterangan:
KD = Koefisien Determination (kontribusi variabel x terhadap variabel y)
R = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
BAB IV
HASIL PENELITIAN
52
53
b. Anak yang memancarkan akhlak yang mulia. Akhlak yang mulia perlu
dibina dan dikembangkan terus guna mengantisipasi adanya krisis moral
akibat modernisasi dan industrialisasi yang cenderung menggiring manusia
kearah kehidupan yang materialistik dan hedonistik.
c. Anak yang memiliki wawasan sains dan teknologi yang luas dan
mendalam. Wawasan ini menjadi sangat penting sehingga seseorang tidak
buta dan tertinggal terhadap kemajuan sains dan teknologi.
d. Anak yang memiliki prestasi dan skill yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Prestasi dan skill sangat penting sebagai bekal hidup siswa, guna
mendapatkan pengakuan dan sekaligus penghargaan dari masyarakat.
Prestasi dan skill juga merupakan akan membekali siswa untuk terjun di
masyarakat. sehingga ada sesuatu yang bisa disumbangkan bagi
masyarakatnya.
f. Anak yang memiliki rasa kebangsaan yang utuh. Bangsa ini berdiri atas
perjuangan dan pengorbanan yang tidak ternilai harganya. Dalam
sejarahnya umat islam banyak yang berperan dan berjuang dalam
mewujudkan bangsa ini. Oleh karena itu sudah seharusnya generasi muda
islam berkewajiban membangun bangsa ini.
Kelas VII (tujuh) terdiri dari enam kelas: kelas VII 1, VII 2, VII 3, VII 4, VII
5, dan VII 6. Kelas VIII (delapan) terdiri dari enam kelas: kelas VIII 1, VIII 2,
VIII 3, VIII 4, VIII 5, dan VIII 6. Dan kelas IX (sembilan) terdiri dari enam kelas:
kelas IX 1, IX 2, IX 3, IX 4, IX 5, dan IX 6.
a. Jenis Kelamin
1) Laki-laki : 21 orang.
2) Perempuan : 17 orang.
b. Tingkat Pendidikan
1) S2 : 2 orang.
2) S1 : 36 orang.
55
Tabel 7
Keadaan Sarana Dan Prasarana
Madrasah Tsanawiyah Negeri
Pagedangan
1
Mulyadi, Wawancara, Tangerang, 12 Nopember 2010
56
Tabel 8
Kegiata Ekstrakurikuler Madrasah Tsanawiyah Negeri
Pagedangan Tahun Pelajaran 2010 - 20112
Jenis Kegiatan
NO Nama Pembina Hari Waktu
Ekstrakurikuler
Didi Wahyudi, M.Pd
1 Paduan Suara Sri Wahyudaningsih, Selasa 14.00 – 16.30
S.Pd.
Robit Nasucha, S.Pd.
2 Pencak Silat Kamis 14.00 – 16.30
Dody Saputra
Abdul Karim, S.Pd.I
3 Pramuka Jumat 14.00 – 16.30
A Saepudin
4 Paskibra A Alfan Handoko Sabtu 14.00 – 16.30
2
Sumber: Dokumentasi MTs. Negeri Pagedangan
57
B. Deskripsi Data
Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan oleh siswa
Untuk memperoleh data kegiatan ekstrakurikuler, penulis membuat angket
yang terdiri dari 30 pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa yang berisi seputar
kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan.
Penelitian dilakukan pada sampel sebanyak 63 orang siswa yang terdiri dari
siswa kelas VIII dan kelas IX MTs Negeri Pagedangan sebagai responden, dan
dalam waktu 45 menit responden dapat mengisi angket tersebut dengan baik.
Mengingat tugas responden hanya memberikan tanda check list ( √ ) pada salah
satu jawaban “selalu”, “sering”, “kadang-kadang”, dan “tidak pernah”.
Data-data tersebut diolah dalam bentuk tabel dan kemudian dianalisis sebagai
berikut:
a. Minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler
Ada tidaknya minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
dapat dilihat dari indikator-indikator minat. Petunjuk yang pertama adalah
3
Mulyadi, Wawancara, Tangerang, 12 Nopember 2010.
58
perasaan yang timbul dari diri siswa ketika mengikuti kegiatan ini.
Perasaan senang merupakan ekspresi dari adanya minat maka sebaliknya
perasaan tidak senang menandakan tidak ada minat.
Tabel 9
Sangat senang mengikuti kegitan ekstrakurikuler
N 63 100%
N 63 100%
59
Tabel 11
Aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler
karena takut diberi sanksi
N 63 100%
Tabel 12
Tidak bersemangat mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah
N 63 100%
Tabel 14
Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
dilaksanakan diluar waktu belajar
N 63 100%
4
Robit Nasucha, Wawancara, Tangerang, 12 Nopember 2010.
62
N 30 100%
N 63 100%
Ketika ditanya apakah mereka aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, 54% menjawab selal
bahwa mayoritas siswa aktif ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Tabel 17
Tidak aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler disekolah
N 30 100%
Ketika ditanya tidak aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, 65% atau
sebagian besar siswa menjawab tidak pernah, 30% menjawab kadang-
5
Mulyadi, Wawancara, Tangerang, 12 Nopember 2010.
64
N 30 100%
Ketika ditanya apakah pembina kegiatan ekstrakurikuler membimbing dan mengajarkan kegi
Tabel 19
No memberikan arahan
Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Selalu 0 0%
Sering 4 6%
Kadang-kadang 6 9%
Tidak Pernah 53 85%
N 30 100%
65
Tabel 20
Pembimbing ekstrakurikuler banyak memberi nasehat
yang baik kepada siswanya
N 30 100%
Tabel 21
Pembibing ekstrakurikuler di sekolah membiarkan saya
bercanda dalam kegiatan
N 30 100%
N 63 100%
Tabel 23
Pembimbing ekstrakurikuler memberi motivasi agar giat berlatih
N 63 100%
Kemudian ketika ditanya apakah Pembimbing ekstrakurikuler memberi motivasi agar giat be
Tabel 24
N 63 100%
68
N 63 100%
6
Mulyadi, Wawancara, Tangerang, 12 Nopember 2010.
69
Tabel 26
Pembimbing ekstrakurikuiler kurang menguasai materi yang
diajarkan pada saat kegiatan berlangsung
N 63 100%
Tabel 27
Materi yang diberikan dalam kegiatan ekstrakurikuler
dapat menambah pengetahuan
N 63 100%
ini dapat dilihat pada tabel diatas, responden yang menjawab selalu
sebanyak 52%, yang menjawab sering 38%, dan hanya 8% menjawab
kadang-kadang, dan 2% menjawab tidak pernah. Dapat disimpulkan
bahwa materi yang diberikan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat
menambah wawasan dan pengetahuan siswa.
Tabel 28
Pengetahuan yang saya peroleh dalam kegiatan ekstrakurikuler
dapat menunjang pelajaran di kelas
N 63 100%
N 63 100%
71
N 63 100%
Tabel 31
Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler membuat saya
semakin rajin belajar
N 63 100%
Kemudian
No ketika ditanya
Alternatif apakah dengan
Jawaban mengikuti kegiatan
Frekuensi ekstrakurikuler membuat semak
Persentase
ekstrakurikuler tidak begitu mempengaruhi kerajinan siswa dalam belajar.
1 Selalu 0 0%
Sering 1 2%
Kadang-kadang 5 8%
Tidak Pernah 57 90%
N 63 100%
Tabel 32
Sejak saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pergaulan saya menjadi tidak baik
Tabel 33
Pengetahuan saya bertambah setelah mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler
N 63 100%
7
Mulyadi, Wawancara, Tangerang, 12 Nopember 2010.
74
Tabel 34
Setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler,
bakat yang saya miliki mulai berkembang
N 63 100%
Kemudian keetika ditanya apakah setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, bakat yang me
utamanya, yaitu mengembangkan bakat pesertanya.
Tabel 35
Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah membuat saya malas untuk belajar dirumah
N 63 100%
Tabel 36
Saya menaati peraturan dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah
N 63 100%
N 63 100%
N 63 100%
BUTIR SOAL
No Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 116
2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 115
3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 113
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 111
5 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 111
6 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 110
7 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 110
8 3 4 4 3 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 109
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 1 4 4 3 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 108
10 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3 4 4 4 4 3 4 108
11 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 107
12 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 107
13 4 4 3 4 2 4 4 1 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 105
14 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 1 105
15 4 4 4 3 3 3 4 1 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 104
16 2 4 4 4 3 3 2 4 4 3 2 1 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 104
17 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 103
18 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 103
19 3 2 4 4 4 2 2 2 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 103
20 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 1 4 4 4 2 4 4 3 103
21 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 1 4 4 2 4 4 3 3 103
22 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 2 4 4 4 4 1 4 102
23 4 3 4 4 4 2 2 3 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 102
24 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 102
25 4 4 4 4 3 4 3 1 4 4 3 3 4 4 4 4 1 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 102
26 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 101
27 2 4 4 4 3 4 4 1 4 4 3 3 4 3 4 3 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 101
28 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 2 1 3 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 3 3 3 4 4 4 101
29 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 1 2 1 4 3 2 4 4 3 4 101
7
30 4 2 4 4 4 3 4 2 4 4 2 1 4 3 4 4 4 4 4 4 1 1 2 4 4 4 3 4 4 4 100
31 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 2 1 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 100
32 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 1 3 4 3 4 4 3 4 99
33 4 4 3 2 4 2 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 99
34 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 1 1 3 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 99
35 3 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 2 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 99
36 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 99
37 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 2 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 99
38 4 4 3 3 2 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4 2 2 4 3 4 4 4 4 3 98
39 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2 1 3 2 4 4 4 4 4 1 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 98
40 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 1 4 4 4 2 2 1 4 4 4 3 4 4 1 98
41 4 4 3 2 4 2 3 1 2 3 3 1 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 98
42 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 1 2 2 3 2 4 1 4 4 4 2 4 4 3 97
43 3 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 4 4 3 97
44 4 4 3 3 4 4 3 1 2 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 1 2 3 4 4 4 97
45 2 2 4 4 4 3 1 3 4 3 2 4 3 2 4 3 2 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 96
46 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 2 4 2 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 96
47 3 4 4 2 3 2 4 4 4 4 2 2 3 2 3 4 3 4 4 2 2 3 2 4 4 3 3 4 4 4 96
48 3 2 3 4 3 3 4 1 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4 2 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 95
49 4 4 2 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 1 2 3 3 4 3 1 3 1 4 4 2 4 3 94
50 2 3 3 3 4 4 3 4 3 1 3 3 3 2 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 94
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 1 1 4 4 4 1 1 4 4 2 3 1 4 2 1 4 4 4 3 93
52 4 4 4 2 3 2 2 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 1 4 4 2 3 2 3 4 2 3 4 3 2 93
53 4 4 3 2 4 1 4 1 4 4 2 2 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 93
54 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 2 4 92
55 3 3 2 2 2 2 4 3 4 4 2 4 3 2 4 4 1 4 4 3 2 3 2 4 3 2 4 3 4 3 90
56 4 4 4 2 3 2 2 2 4 4 1 1 4 4 4 4 1 4 3 4 1 2 4 4 4 4 4 2 3 1 90
57 4 3 3 2 2 3 2 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 88
58 3 4 3 4 4 2 2 1 4 4 2 1 3 2 3 4 3 4 3 2 1 2 2 3 4 3 4 4 3 4 88
59 3 2 3 2 2 2 2 2 4 4 2 1 3 3 4 4 4 4 3 2 3 2 1 4 4 3 4 3 4 4 88
60 3 2 3 4 3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 4 2 3 3 3 3 85
61 4 4 4 4 3 4 4 1 2 2 4 3 1 4 4 4 1 4 3 3 1 1 3 2 1 3 1 4 3 2 84
62 2 3 4 4 3 3 3 2 4 4 1 1 4 2 1 4 4 4 4 2 1 1 1 2 1 3 4 4 3 4 83
63 4 4 4 2 2 1 2 4 3 3 1 2 3 2 3 4 4 4 2 3 2 4 1 2 3 4 3 3 2 1 82
Jumlah 6267
7
79
Tabel 40
Distribusi Frekuensi Tentang kegiatan ekstrakurikuler siswa (variabel X)
dari Sejumlah 63 Orang Siswa
Skor Frekuensi Persentase
116 1 1.59%
115 1 1.59%
113 1 1.59%
111 2 3.17%
110 2 3.17%
109 1 1.59%
108 2 3.17%
107 2 3.17%
105 2 3.17%
104 2 3.17%
103 5 7.94%
102 4 6.35%
101 4 6.35%
100 2 3.17%
99 6 9.52%
98 4 6.35%
97 3 4.76%
96 3 4.76%
95 1 1.59%
94 2 3.17%
93 3 4.76%
92 1 1.59%
90 2 3.17%
88 3 4.76%
85 1 1.59%
84 1 1.59%
83 1 1.59%
82 1 1.59%
2.780 63 100%
dan 88 masing-masing sebanyak 3 orang atau 4.76%, dan yang mendapat nilai
102, 101, dan 98 berjumlah 4 orang atau 6.35%, yang memperoleh nilai 103
sebanyak 5 orang atau 7.94%, serta yang memperoleh nilai 99 sebanyak 6 orang
64 3 4.76%
63 3 4.76%
62 3 4.76%
61 1 1.59%
60 2 3.17%
59 1 1.59%
56 1 1.59%
55 1 1.59%
54 1 1.59%
53 1 1.59%
51 1 1.59%
50 1 1.59%
48 1 1.59%
45 1 1.59%
39 1 1.59%
Dari tabel diatas kita lihat nilai mid semester pertama tahun pelajaran
2010/2011 dengan nilai tertinggi adalah 89 dan nilai terendah 39 masing-masing
sebanyak 1 orang atau sekitar 1,59%, sedangkan nilai yang paling banyak adalah
nilai 80 sebanyak 6 orang atau sekitar 9,52%, siswa yang memperoleh nilai 73
sebanyak 5 orang atau sekitar 7,94%, siswa yang memperoleh nilai 62, 63, 64, dan
70 sebanyak 3 orang atau sekitar 4,76%, kemudian siswa yang memperoleh nilai
60, 66, 68, 69, 71, 74, 81, 82, dan 87 sebanyak 2 orang atau sekitar 3,17%, dan
siswa yang mendapat nilai 39, 45, 48, 50, 51, 53, 54, 55, 56, 59, 61, 65, 67, 72, 75,
76, 77, 79, 83, 84, 86, dan 89 masing-masing sebanyak 1 orang atau sekitar 1,59%
C. Analisis Korelasional
Data statistik yang akan dianalisa adalah nilai-nilai dari penyebaran angket
mengenai kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa. Untuk itu
dibawah ini akan dijelaskan perhitungan untuk memperoleh koefisien korelasi
antara kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa, sehingga dapat
diambil interpretasi data.
83
Tabel 42
Analisis Korelasi antara Variabel X (Kegiatan Ekstrakurikuler)
dengan variabel Y (nilai hasil belajar siswa)
Responden X Y XY X2 Y2
1 104 70 7280 10816 4900
2 107 80 8560 11449 6400
3 96 60 5760 9216 3600
4 115 68 7820 13225 4624
5 102 73 7446 10404 5329
6 94 69 6486 8836 4761
7 116 86 9976 13456 7396
8 103 73 7519 10609 5329
9 103 73 7519 10609 5329
10 103 80 8240 10609 6400
11 99 59 5841 9801 3481
12 102 74 7548 10404 5476
13 100 73 7300 10000 5329
14 110 63 6930 12100 3969
15 97 45 4365 9409 2025
16 99 64 6336 9801 4096
17 103 80 8240 10609 6400
18 98 48 4704 9604 2304
19 96 50 4800 9216 2500
20 96 55 5280 9216 3025
21 101 76 7676 10201 5776
22 88 62 5456 7744 3844
23 98 63 6174 9604 3969
24 101 77 7777 10201 5929
25 98 64 6272 9604 4096
26 99 56 5544 9801 3136
27 85 68 5780 7225 4624
28 101 80 8080 10201 6400
29 111 75 8325 12321 5625
30 103 70 7210 10609 4900
31 97 64 6208 9409 4096
32 105 80 8400 11025 6400
33 101 72 7272 10201 5184
34 102 80 8160 10404 6400
35 88 71 6248 7744 5041
36 84 39 3276 7056 1521
37 93 54 5022 8649 2916
38 99 60 5940 9801 3600
39 100 82 8200 10000 6724
40 94 51 4794 8836 2601
84
variabel Y (prestasi belajar siswa) terdapat hubungan yang searah, dengan istilah
lain terdapat korelasi yang positif. Kemudian nilai tersebut diinterpretasikan
dengan cara sederhana yaitu dengan memberikan interpretasi terhadap angka
koefisien Korelasi Product Moment.
Apabila diperhatikan besarnya rxy yang telah diperoleh (0,59) ternyata terletak
antara 0,40 – 0,70, berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang
sedang atau cukup.
C. Interpretasi Data
Berdasarkan hasil dari data perhitungan dan analisia data yang telah
dilakukan, penulis menginterpretasikan hasil perhitungan diatas dengan
menggunakan:
1. Interpretasi Secara Kasar / Sederhana
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai koefisien korelasi r xy yaitu 0,59.
Jika diperhatikan maka angka indeks korelasi yang diperoleh tidak
bertanda
86
Keterangan:
KD = Koefisien Determination (kontribusi variabel x terhadap variabel y)
R = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
KD = r2 x 100%
KD = 0.592 x 100%
KD = 0.35 x 100%
KD = 35%
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisa yang telah penulis uraikan dalam
Bab IV mengenai pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar
siswa MTs. Negeri Pagedangan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa MTs.
Negeri Pagedangan tergolong aktif dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler,
hal ini berdasarkan begitu banyaknya kegiatan yang ada, yaitu: Paduan Suara,
Pencak Silat, Pramuka, Paskibra, Marawis, UKS (Usaha Kesehatan Sekolah),
Futsal/Sepak Bola, Qira’ah, Kaligrafi, dan Drum Band. Kegiatan ini dibimbing
oleh pembina yang ahli di bidangnya, dan dilaksanakan diluar waktu belajar
siswa. Sedangkan prestasi belajar siswa MTs. Negeri Pagedangan tergolong dalam
kategori cukup baik, hal ini dilihat dari nilai rata-rata sebesar 70.
89
90
B. Saran
Terdorong oleh rasa tanggung jawab penulis sebagai calon guru, penulis
mencoba memberikan saran kepada pihak sekolah ditempat penelitian yang
sekiranya berguna, saran tersebut adalah:
Asnawi, Jamal Ma’mun. Jurus-jurus Belajar Efektif untuk SMP dan SMA.
Jogjakarta: Diva Press, 2009.
Bahruddin dan Ersa Nur Wahyuni. Teori Belajar & Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2009.
Departemen Agama RI. Ekstra Kurikuler Pendidikan Agamaa Islam pada Sekolah
Umum dan Madrasah. Jakarta: Ditjen Kelembagaan Agama Islam:
2004.
91
92
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Sudjana, Nana. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992.
Nama : ……………………………………….
Nomor Induk Siswa : ……………………………………….
Kelas / Semester................................................../ I (satu).
Sekolah : MTs. Negeri Pagedangan-Tangerang.
Tahun Pelajaran : 2010/2011.
Alternatif Jawaban
No Pertanyaan
Kadang- Tidak
Selalu Sering
kadang Pernah
1 Saya sangat senang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah.
2 Saya aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler
berdasarkan keinginan sendiri.
3 Kegiatan belajar saya terganggu karena mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler
4 Pembimbing ekstrakurikuler membimbing
dan mengajarkan kegiatan dengan sabar.
5 Saya mendengarkan dan memperhatikan arahan
guru/ kaka pembimbing ketika menjelaskan materi
ekstrakurikuler
6 Menurut saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
meningkatkan prestasi belajar di kelas
7 Saya menaati peratutan dalam mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
8 Saya aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler
karena takut diberi sanksi.
9 Dalam kegiatan ekstrakurikuler, kakak
pembimbing masa bodoh dan tidak
memberikan arahan.
10 Pembimbing ekstrakurikuiler kurang menguasai
materi yang diajarkan pada saat kegiatan
berlangsung.
11 Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler membuat
saya semakin rajin belajar
12 Saya diberikan teguran ketika tidak
mematuhi aturan dalam kegiatan
ekstrakurikuler
13 Saya tidak bersemangat mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Alternatif Jawaban
No Pertanyaan
Kadang- Tidak
Selalu Sering
kadang Pernah
14 Saya aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
di sekolah
15 Pembimbing ekstrakurikuler banyak memberi
nasehat yang baik kepada siswanya
16 Sejak saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
pergaulan saya menjadi tidak baik
17 Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
karena ingin mendapatkan nilai dari guru
18 Kegiatan ekstrakurikuler yang saya
ikuti dilakukan diluar waktu belajar.
19 Pembibing ekstrakurikuler di sekolah membiarkan
saya bercanda dalam kegiatan.
20 Materi yang diberikan dalam kegiatan
ekstrakurikuler dapat menambah
pengetahuan
21 Pengetahuan yang saya peroleh dalam
kegiatan ekstrakurikuler dapat menunjang
pelajaran di kelas.
22 Pengetahuan saya bertambah setelah
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
23 Siswa yang lalai dalam kegiatan ekstrakurikuler
diberikan sanksi
24 Pembimbing mengarahkan kegiatan
ekstrakurikuler sehingga berjalan dengan
baik
25 Menurut saya materi yang disampaikan
dalam kegiatan ekstrakurikuler tidak menarik.
26 Setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, bakat
yang saya miliki mulai berkembang
27 Saya tidak aktif mengikuti kegiatan di sekolah
28 Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah membuat saya malas untuk belajar
dirumah.
29 Pembimbing ekstrakurikuler memberi motivasi
agar giat berlatih
30 Pembimbing ekstrakurikuler memberi
tahu kesalahan dalam kegiatan dengan
kasar (membentak-bentak)