Anda di halaman 1dari 11

A.

Kajian Teoritis

1. Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Pengertian Ekstrakurikuler

Setiap sekolah biasanya menawarkan berbagai macam kegiatan


ekstrakurikuler yang sering disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler
atau kegiatan ekstrakurikuler jangka pendek. Pengertian umum
ekstrakurikuler meliputi segala sesuatu yang mempunyai arti dan nilai
yang berbeda dari biasanya.

Menurut definisi tersebut, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah


adalah kegiatan yang memberikan nilai tambah di samping mata
pelajaran ekstrakurikuler. Dengan melakukan kegiatan di luar sekolah,
siswa dapat memajukan, memaksimalkan dan mengembangkan
kemampuan dan bakat yang terpendam dalam diri setiap orang.
Melalui kegiatan ekstrakurikuler, siswa benar-benar dapat menjadi
manusia yang mendalam. Siswa dapat belajar menghargai keberhasilan
orang lain, menunjukkan sportivitas yang baik, dan berusaha menjadi
yang terbaik.

Kegiatan ekstrakurikuleer adalah kegiatan yang


diselanggarakan diluar jam pembelajaran yang tercantum dalam
susunan program sesuai dengan keadaan dan lebutuhan sekolah, baik
berupa keiatan pengayaan ataupun kegiatan perbaikan yang berkaitan
dengan program kurikuler (Kurniasih, 2006).

Adapula yang mendefiniskan bahwa kegiatan ekstrakurikuler


adalah kegiatan diluar jam Pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada
waktu libur) yang dilakukan disekolah ataupun diluar dengan tujuan
antara lain untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa
serta melengkapi Upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.

b. Tujuan Dan Ruang Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler


Berdasarkan uraian diatas sangatlah jelas bahwa kegiatan
ekstrakurikuler disekolah adalah sebagai wadah untuk
mengembangkan potensi diri dan memperluas wawasan, sehingga
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berbagai aspek,
guna menghantarkan para pesertanya mencapai prestasi
pembelajaran yang optimal. Hal ini sejalan dengan tujuan
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler disekolah menurut direktorat
Pendidikan menengah kejuruan adalah:

a) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan


kemampuan siswa dalam aspek kognitif, efektif, dan
psikomotorik.

b) Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam Upaya


pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya
yang positif.

c) Dapat mengetahui, mengenal, serta membedakan antara


hubungan suatu Pelajaran dengan Pelajaran lainnya.

Adapun tujuan ekstrakurikuler disekolah umum dan madrasah


adalah sebagai berikut:

a) Meningkatkan pemahaman terhadap agama mampu


mengembangkan dirinya sejalan dengan norma-norma
agama dan mampu mengamalkan dalam perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan budaya

b) Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota


Masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik
dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam semesta

c) Menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat siswa


agar dapat menjadi manusia yang berkreativitas tinggi dan
penuh karya
d) Melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaa, dan tanggung
jawab dalam menjalankan tugas

e) Menumbuh kembangkan akhlak islam yang


mengintegretasikan hubungan dengan Allah, Rasul, manusia,
alam semesta, bahkan diri sendiri

f) Mengembangkan sensitiftas siswa dalam melihat persoalan-


persoalan sosial keagamaan sehingga menjadi insan yang
proaktof terhadap permasalahan-permasalahan sosial dan
dakwah

g) Memberikan bimbingan dan arahan serta pelatihan kepada


siswa agar memiliki disik yang sehat, bugar, kuat, cekatan,
dan terampil

h) Melatih kemampuan siswa untuk bekerja dengan sebaik-


baikna, secara mandiri maupun dalam kelompok, menumbuh
kembangkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah
sehari-hari.

Dari tujuan ekstrakurikuler diatas dapat diambil kesimpulan


bahwa ekstrakurikuler erat hubungannya dengan prestasi belajar,
karena selain ditujukan mengembangkan bakat, minat dan
keterampilan siswa, kegiatan ekstrakurikuler juga harus mampu
meningkatkan dan memantapkan pengetahuan siswa dalam aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

2. Ruang Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler

Ruang lingkup kegiatan pembinaan kesiswaan jalur


ekstrakurikuler adalah seluruh kegiatan yang direncanakan dan
dilaksanakan diluar program kurikuler untuk menunjang pencapaian
tujuan Pendidikan.

Menurut direktorat jendral Pendidikan, ruang lingkup kegiatan


ekstrakurikuler harus mencakup semua kegiatan yang dapat
menunjang serta mendukung program dan kegiatan kurikuler
dengan ciri:

a) Lebih memperluas wawasan

b) Mengandung penerapan berbagai mata Pelajaran yang pernah


dipelajari

c) Memerlukan pengorganisasian tersendiri mengingat tugas dan


kegiatan yang kompleks.

d) Dilakukan diluar jam Pelajaran.

Jadi ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler adalah berupa


kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang dan mendukung program
intrakurikuler, yaitu mengembangkan keterampilann, pengetahuan,
dan kemampuan penalaran siswa melalui penyaluran hobi, minat,
serta pengembangan sikap. Contohnya dalam kegiatan pramuka.
Dalam kegiatan pramuka, siswa dilatih agar emempunyai rasa
disiplin, tanggung jawab, sopan, dan santun. Kegiatan olahraga,
dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan memberi dampak bagi
fisik dan Kesehatan bagi siswa, sehingga mampu menyerap
Pelajaran dengan baik tanpa adanya gangguan Kesehatan.

c. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler

Dalam melaksanakan dan menyelenggarakan suatu kegiatan,


alangkah baiknya memperhatikan fungsi dari suatu kegiatan tersebut,
karena jika suatu kegiatan tidak mempunyai dungsi, maka kegiatan
tersebut akan sia-sia. Seperti halnya dengan kegiatan ekstrakurikuler,
sekolah sebagai Lembaga penyelenggaraan kegiatan tersebut harus
menyadari bahwa betapa besar fungsi dari kegiatan ekstrakurikuler.
Adapun fungsi dari kegiatan ekstrakurikuler adalah:

1) Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuker untuk


mengembangkan kemampuan dan kreativitaas murid sesuai
dengan potensi, bakat dan minat mereka.
2) Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggug jawab sosial
murid.

3) Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk


mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan
menyenangkan bagi murid yang menunjang proses
perkembangannya.

4) Perisapan karier, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk


mengembangkan kesiapan karir murid.

d. Kegiatan Ekstrakurikuler Menurut Perspektif Islam

2. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah suatu kalimat yang terdiri dari dua kata,
yaitu prestasi dan belajar yang mana antara prestasi dan belajar
mempunyai arti yang berbeda. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia
prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan
dan sebagainya). Sedangkan menurut poerwodarminto (dalam
ratnawati, 1996) menyebutkan bahwa pretasi belajar adalah hasil yang
telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan oleh seseorang.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi


belajar adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang
telah dilakukan dan dikerjakan dengan maksud untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.

Adapun pengertian prestasi belajar dalam kamus besar Bahasa


Indonesia adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata Pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai
tes atau nilai angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar adalah
hasil suatu penilaiann dibidang pengetahuan, keterampilan dan sikap
hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai (winkel, 1997).
Menurut sumadi suryabrata (1998) prestasi belajar adalah sebagai hasil
perubahan kemampuan kognitif, efektif, dan psikomotorik.

Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang


telah dicapai oleh siswa dalam usaha belajar yang dinyatakan dalam
bentuk angka maupun huruf. Pretasi belajar bisa dijadilan cerminan
sebagai hasil kemampuan siswa dalam menyerap Pelajaran yang telah
disampaikan oleh para pendidik.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut syah (2003) ada beberapa faktor yang mempengaruhi


prestasi belajar secara umum, faktor-faktor tersebut digolongkan
menjadi dua faktor yaitu faktor internal (faktor dari dalam siswa) dan
faktor eksternal (faktor dari luar siswa). Dengan peincian sebagai
berikut:

a) Faktor Internal

1. Faktor psikologis, meliputi intelegensi, sikap, bakat, minat


dan motivasi.

a. Intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak


saja, melainkan juga kualitas organ-organ lainnya.
Tingkat kecerdasan siswa tidak dapat diragukan lagi,
intelegensi sangat menentukan keberhasilan belajar
siswa. Semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa
maka semakin besar oeluang untuk meraih sukses.
Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensis
siswa maka semakin kecil pula peluang untuk
memperoleh kesuksesan.

Oleh karena itu, intelegensi merupakan salah satu faktor


yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi belajar
siswa, pengaruh ini dapat dilihat pada anak yang
intelegensinya rendah maka prestasinya rendah. Akan
tetapi siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi tidak
menjamin mutlak prestasinya akan tinggi pula, sebab
siswa yang intelegensinya normal bisa berhasil dengan
baik dalam belajarnya selama ia belajar dengan baik,
artinya menerapkan metode belajar dengan bail dan
menciptakan kondisi yang baik dari lingkungannya.

b. Sikap siswa

Sikap positif seorang siswa, terutama terhadap guru dan


mata pelajaran, merupakan tanda awal pembelajaran
yang baik. Sebaliknya jika sikap siswa terhadap guru dan
mata pelajaran kurang baik maka akan menimbulkan
kesulitan belajar dan hasil belajar yang kurang
memuaskan. Untuk mengantisipasi kemungkinan sikap
negatif siswa, guru harus menunjukkan sikap yang lebih
positif terhadap mata pelajaran yang dipelajarinya. Guru
didorong untuk menghormati dan menghargai profesi
pendidikannya.

c. Bakat siswa

Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang


dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada
masa yang akan dating (Chaplin, 1992; Reber, 1998).
Bakat akan mempengaruhi tinggi-rendahnya prestasi
belajar pada bidang studi tertentu. Oleh karena itu,
apabila orangtua memaksakan kehendaknya untuk
menyekolahkan anaknya pada jurusan tertentu tanpa
mengetahui keahlian anaknya maka semua itu tidak akan
mencapai nilai atau prestasi belajar yang maksimal,
dikarenakan anak tersebut tidak memiliki bakat pada
bidang tersebut.
d. Minat siswa

Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil


belajar siswa dalam bidang studi tertentu. Dalam hal ini,
guru harus berusaha membangkitkan minat siswa untuk
menguasai pengetahuan yang terkandung dalam bidang
studinya. Sehingga setiap siswa dapat mencapai prestasi
yang baik.

e. Motivasi siswa

Motivasi merupakan dorongan yang didapat oleh siswa,


sehingga ada kemauan untuk melakukan kegiatan
belajar, karena motivasi adalah sebagai penggerak dan
memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan
tujuan belajar siswa dapat tercapai dengan baik.

2. Faktor Psikologis

Kondisi organ-organ tubuh pada siswa seperti Kesehatan


Indera pendengar dan Indera penglihatan sangatlah
mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerap informasi
dan pengetahuan yang telah diberikan oleh guru. Jika daya
pendengaran dan penglihatan siswa rendah, maka akan
menghambat siswa dalam menerima informasi dan
pengetahuan.

b) Faktor Eksternal

Faktor eksternal ialah faktor dari luar yang mempengaruhi


prestasi belajar siswa, yaitu meliputi faktor sosial dan nonsosial.

1) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti guru, teman


sekelas akan mempengaruhi semangat belajar siswa.
Para tenaga pendidik diharuskan untuk selalu
menunjukkan perilaku yang positif dan memberikan suri
tauladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar.

Lingkungan sosial lebih berpengaruh pada


kegiatan belajar siswa adalah orangtua, dan keluarga.
Sifat orangtua, ketangguhan keluarga, dan pengelola
keluarga dapat memberikan dampak baik maupun
dampak buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil belajar
siswa.

2) Lingkungan nonsosial

Lingkungan nonsosial seperti Gedung sekolah dan


letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya,
alatalat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang
digunakan siswa. Faktor-faktor ini juga dapat
menentukan tingkat keberhasilan siswa.

3. Prestasi Belajar Dalam Perspektif Islam

Dalam Al-Quran Surat Al-Mujadalah ayat 11 dijelaskan bahwa:


‫ٰٓيَاُّيَه ا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُن ْٓوا ِاَذا ِقْيَل َلُك ْم َتَف َّس ُح ْو ا ِفى اْلَم ٰج ِلِس َفاْف َس ُح ْو ا َيْفَس ِح الّٰل ُه َلُك ْۚم‬
‫َوِاَذا ِقْيَل اْنُش ُز ْو ا َف اْنُش ُز ْو ا َيْر َفِع الّٰل ُه اَّل ِذ ْيَن ٰا َم ُن ْو ا ِم ْن ُك ْۙم َواَّل ِذ ْيَن ُاْوُت وا اْلِع ْلَم َدَرٰج ٍۗت‬
١١ - ‫ٌر‬ ‫ا َتْعَم ُل‬ ‫َوالّٰل‬
‫ْو َن َخ ِبْي‬ ‫ُه ِبَم‬
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,
"Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti
apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadalah: 11)

Dari ayat diatas telah dijelaskan bahwa Allah akan menaikkan


derajat orang-orang yang berilmu baik didunia maupun diakhirat. Islam
menganjurkan kepada setiap umat untuk selalu belajar dan mendalami
ilmu pengetahuan, islam juga menganjurkan kepada setiap umat untuk
mengamalkan ilmunya. Dalam hal ini tidak hanya saja ilmu agama,
namun ilmu-ilmu pengetahuan yang relevan dengan tuntunan zaman
yang semakin modern.

Allah juga memberikan manusia anugerah yang sangat tidak


ternilai harganya yaitu berupa akal, Indera penglihatan, Indera
pendengar, dan jasmani Rohani yang kuat agar manusia mampu
menentukan ilmu dengan baik. Karena ilmulah yang akan menjadikan
manusia selamat dari jurang kehinaan dan kebodohan. Seperti yang
telah dijelaskan dalam Al-Quran Surat Az-Zumar ayat 9:

‫َاَّمْن ُهَو َق اِنٌت ٰا َنۤا َء اَّلْي ِل َس اِجًد ا َّوَق ۤا ِٕىًم ا َّيْح َذ ُر اٰاْل ِخ َرَة َوَيْرُج ْو ا َرْح َم َة َرِّب ٖۗه ُق ْل َه ْل‬
9 ࣖ‫َيْس َتِوى اَّلِذ ْيَن َيْع َلُم ْو َن َواَّلِذ ْيَن اَل َيْع َلُم ْو َن ۗ ِاَّنَم ا َيَتَذ َّكُر ُاوُلوا اَاْلْلَباِب‬

Artinya: “(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah


orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri,
karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat
Tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang
yang berakal sehat yang dapat menerima Pelajaran”. (QS. Az-Zumar:
9).

Ayat tersebut menjelaskan bajwa manusia diberi kelebihan akal


untuk menuntut ilmu, dengan belajar maka manusia akan
mendapatkann ilmu pengetahuan dan mendapatkan prestasi yang
baik.
Daftar Pustaka

Nasehuddin, Ahmad. "Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar


Siswa Mts N Pagedangan." (2010).

Kurniasih, Uum. “Pelaksanaan Program Ekstrakurikuler Dan Hubungannya Dengan


Prestasi Belajar Siswa Min Kampung Tengah Kramat Jati” Skripsi S1 Fakultas
Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2006.

Departemen Agama Ri. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Di Madrasah


Ibtidaiyah. Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam
Departemen Agama Ri: 1995.

Kamus Besar Bahasa Indonesia: Balai Pustaka, 2007.

Maknunah, J. “Landasan Teori Prestasi Belajar” Universitas Maulana Malik Ibrahim.”


(2015).

Ratnawati, M. 1996. Hubungan antara Persepsi Anak terhadap Suasana Keluarga,


Citra Diri, dan Motif Berprestasi dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas V SD
Ta’miriyah Surabaya. Anima, Indonesian Psychological Journal. Vol. XI. No. 42.

Winkel, W.S. 1997. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.

Sumadi Suryabrata, 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syah. 2003. Minat Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar

JP. Chaplin. 1992. Psikologi Pengajaran, Jakarta : Pustaka Jaya.

Reber, AS. (1988). The Penguin Dictionary of Psychology. Ringwood Victoria. Penguin
Books Australia Ltd.

Anda mungkin juga menyukai