Anda di halaman 1dari 9

PERAN MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

MELALUI KETRAMPILAN DALAM EKSTRA KULIKULER

Di susun oleh :

Yusuf Aefendi

Pendidikan Teknik Mesin

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang

2022
PERAN SISWA DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
MELALUI KETRAMPILAN DALAM EKSTRA KULIKULER

Yusuf Aefendi

Universitas Negeri Semarang

Abstrak

Pembuatan artikel yang berjudul peran siswa dalam meningkatkan mutu


pendidikan melalui keterampilan dalam ekstrakulikuler ini bertujuan untuk
meningkatkan dan menumbuhkan sikap tanggungjawab mengenai pendidikan
dengan melalui media keterampilan ekstra kulikuler. Ektra kulikuler sendiri dalah
suatu kegiatan minat bakat yang disenangi seorang anak dalam meningkatkan
skilnya. Dalam artikel ini permasalahan yang didapati adalah bagaimana cara
menumbuhkan sikap tanggungjawab mengenai pendidikan dan cara meningkatkan
mutu pendidikan melalui keterampilan ektra kulikuler serta hambatan pada proses
meningkatkan mutu pendidikan. Untuk itu penyelesaianya adalah dengan
meningkatkan bakat yang ada di ektrakulikuler semaksimal mungkin.

Kata kunci : Pendidikan dan ektra kulikuler.

1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional
Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan
yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-
anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Adapun tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang
berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas
kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu
beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena
pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala
aspek kehidupan.
Selain pendidikan ada juga ekstra kulikuler, Istilah ekstrakurikuler
terdiri atas dua kata yaitu “ekstra” dan “kurikuler” yang digabungkan
menjadi satu kata “ekstrakurikuler”. Dalam bahasa Inggris disebut dengan
extracurricular dan memiliki arti di luar rencana pelajaran.2 Secara
terminologi sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 060/U/1993 dan Nomor 080/U/1993,
kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam
pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan sekolah, dan dirancang secara khusus agar sesuai dengan
faktor minat dan bakat siswa. Hasil penelitian Mary Rombokas di Iowa
State University yang dikutip Rachel Hollrah menyebutkan bahwa peserta
didik yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler memperoleh nilai yang
lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler. Ada lima hal yang menjadi poin kunci dalam
penelitiannya yaitu akademik, character building, skills, student risk, dan
sosial.
Tujuan program kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk
memperdalam dan memperluas pengetahuan peserta didik, mengenal
hubungan antar berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat,
serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara menumbuhkan sikap tanggungjawab mengenai
pendidikan dan cara meningkatkan mutu pendidikan melalui
keterampilan ektra kulikuler.
2. Hambatan pada proses meningkatkan mutu pendidikan
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana cara menumbuhkan sikap tanggungjawab
mengenai pendidikan dan cara meningkatkan mutu pendidikan melalui
keterampilan ektra kulikuler pada siswa
2. Mengetahui hambatan pada proses meningkatkan mutu pendidikan
II. PEMBAHASAN
1. Bagaimana cara menumbuhkan sikap tanggungjawab mengenai
pendidikan dan cara meningkatkan mutu pendidikan melalui keterampilan
ektra kulikuler pada siswa
Tanggungjawab adalah sebuah perilaku atau sifat yang harus
dilakukan sesuai haknya atau bisa diartikan tugas pokok dari manusia itu
sendiri. Tanggungjawab siswa mengenai pendidikan adalah menyelesaikan
berbagai tugas yang diberikan oleh guru maupun dosen dan menciptakan
nama baik untuk sekolah serta ikut dalam andil pada peraturan yang wajib
dilaksanakan oleh siswa.
Cara menumbuhkan sikap tanggungjawab siswa mengenai
pendidikan dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Memberikan tugas : dengan memberikan tugas maka siswa
akan mengerti hal wajib apa yang harus dilaksanakan.
2. Membiarkan anak mengambil keputusan sendiri
3. Biarkan anak melakukan kesalahan
4. Memberikan kepercayaan anak
5. Kerja kelompok
6. Mengajarkan anak untuk punya harga diri

Meningkatkan mutu pendidikan melalui keterampilan ekstrakulikuler pada


siswa yaitu dengan cara sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat
dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,
budaya, dan alam semesta.
2. Menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat peserta didik
agar dapat menjadi manusia yang berkreativitas tinggi dan penuh
dengan karya.
3. Melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaan, dan tanggung jawab
dalam menjalankan tugas
4. Mengembangkan etika dan akhlak yang mengintegrasikan hubungan
dengan Tuhan, Rasul, Manusia, alam semesta, bahkan diri sendiri.
5. Mengembangkan sensitivitas peserta didik dalam melihat persoalan-
persoalan sosial-keagamaan sehingga menjadi insan yang proaktif
terhadap permasalahan sosial keagamaan.
6. Memberikan bimbingan dan arahan serta pelatihan kepada peserta
didik agar memiliki fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan dan terampil.
7. Memberi peluang peserta didik agar memiliki kemampuan untuk
komunikasi (human relation) dengan baik; secara verbal dan
nonverbal.
2. Hambatan pada proses meningkatkan mutu pendidikan
Sistem pendidikan nasional cenderung menempatkan porsi
pengajaran lebih besar daripada porsi pendidikan, sehingga kegiatan
pendidikan cenderung diidentikkan dengan proses peningkatan
kemampuan, ketrampilan, dan kecerdasan belaka.
Secara garis besar permasalahan penyelenggaraan pendidikan di
Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Sikap guru dan orangtua terhadap kreatifitas, dimana guru lebih menyukai
siswa dengan kecerdasan tinggi daripada yang rendah.
2. Sumber daya pendidikan yang belum cukup andal untuk mendukung
tercapainya tujuan dan target pendidikan secara efektif.
3. Sistem pembelajaran lebih banyak menitikberatkan pada kuantitas hasil
daripada kualitas proses.
4. Kurikulum, proses pembelajaran, sistem evaluasi masih bersifat parsial
terhadap tujuan pendidikan nasiona
5. Manajemen pendidikan dan kinerja mengajar guru/ dosen lebih
menitikberatkan pada tuntutan administratif daripada menciptakan budaya
belajar yang bermutu.
6. Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan belum didukung oleh sistem,
kultur dan kinerja mengajar, serta budaya belajar secara komprehensif.
7. Pendidikan telah dipersempit maknanya menjadi pengajaran. Bahkan
pengajaranpun telah dipersempit menjadi proses transfer ilmu yang
puncaknya adalah ujian demi ujian.

Masalah-masalah lain yang berhubungan dengan hambatan mutu pendidikan


yang tidak kalah pentingnya untuk disadari dan diupayakan jalan keluarnya
adalah :

1. Rendahnya kualitas sarana fisik.


2. Rendahnya kualitas guru
3. Rendahnya prestasi siswa
4. Relevansi pendidikan dengan kebutuhan masih rendah
5. Kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan

III. PENUTUP
1. Kesimpulan
Menurut ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.
Tujuan program kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk
memperdalam dan memperluas pengetahuan peserta didik, mengenal
hubungan antar berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat,
serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.
Cara menumbuhkan sikap tanggungjawab siswa mengenai
pendidikan dapat dilakukan sebagai berikut : 1). Memberikan tugas :
dengan memberikan tugas maka siswa akan mengerti hal wajib apa yang
harus dilaksanakan. 2). Membiarkan anak mengambil keputusan sendiri.
3). Biarkan anak melakukan kesalahan. 4). Memberikan kepercayaan anak.
4). Kerja kelompok. 5).Mengajarkan anak untuk punya harga diri.
Masalah-masalah lain yang berhubungan dengan hambatan mutu
pendidikan yang tidak kalah pentingnya untuk disadari dan diupayakan
jalan keluarnya adalah : 1). Rendahnya kualitas sarana fisik. 2).Rendahnya
kualitas guru. 3). Rendahnya prestasi siswa. 5). Relevansi pendidikan
dengan kebutuhan masih rendah. 6). Kurangnya pemerataan kesempatan
pendidikan.
2. Saran
Saran yang dapat saya berikan dalam artikel konseptual ini yang berisi
hambatan dan masalah peningkatan mutu pendidikan adalah sebagai
berikut : 1). Menyeleksi guru agar semua guru profesional. 2). Mendidik
murid sebagaimana bakatnya. 3). Memberikan ilm semaksmal mungkin.
4). Bimbingan kepada anak yang pandai dalam bidangnya. 5).
Membimbing karater anak untuk dapat berperilaku sesuai norma yang
berlaku.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Harini, S. (2012, July). Permasalahan Penyebab Rendahnya Mutu Pendidikan Dan


Cara Mengatasinya.
Ilmu, B. (2017, February 6). Retrieved from https://www.rijal09.com/2017/02/7-
cara-menumbuhkan-sikap-tanggung-jawab-dalam-diri-anak-atau-
siswa.html
Nurdiyanto, T. (n.d.). Kegiatan Ekstrakulikuler. Repository Radenintan.
Ubaida, S. (n.d.). Manajemen Ektrakulikuler Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah.
Media Neliti, 10-12.

Anda mungkin juga menyukai