Anda di halaman 1dari 17

UPAYA GURU DALAM MEMBANTU MURID SD MENYELESAIKAN

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SECARA OPTIMAL DAN


MENGEMBANGKAN BAKAT DAN KREATIVITAS MURID SD

Dirangkai untuk mengerjakan pekerjaan kelompok mata kuliah perkembangan belajar


peserta didik

TUGAS INDIVIDU
Dosen Pengampu : Dr. Nanik Yuliati, M.Pd

Disusun Oleh :

MOHAMMAD VEMAS CAHYA NUGRAHA


220210204185

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat tuhan yang maha esa. atas rahmat dan hidayah-nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " upaya guru dalam
membantu murid sd menyelesaikan tugas-tugas perkembangan secara optimal dan
mengembangkan bakat dan kreativitas murid sd " dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Perkembangan Belajar
Peserta Didik. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 30 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

4
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar belakang dari upaya guru dalam membantu murid SD menyelesaikan


tugas-tugas perkembangan secara optimal dan mengembangkan bakat dan kreativitas
murid SD dapat dikaitkan dengan beberapa faktor penting. Berikut adalah beberapa latar
belakang yang mendasari upaya guru dalam hal ini:

1. Perkembangan optimal: Setiap anak memiliki potensi unik yang harus


dikembangkan. Guru memiliki pemahaman tentang tahapan perkembangan anak
pada usia SD, termasuk aspek fisik, kognitif, sosial, dan emosional. Dalam
rangka membantu murid SD mencapai perkembangan optimal, guru berperan
sebagai fasilitator yang mendorong mereka untuk mencapai tujuan
perkembangan yang sesuai dengan usia mereka.
2. Kurikulum dan kurikulum tersembunyi: Guru menggunakan kurikulum sebagai
panduan untuk menyusun dan mengajar berbagai mata pelajaran. Namun, ada
juga kurikulum tersembunyi yang mencakup aspek-aspek seperti keterampilan
sosial, kepemimpinan, kreativitas, dan bakat. Guru menyadari pentingnya
mengidentifikasi dan mengembangkan bakat dan kreativitas murid SD melalui
kurikulum dan kurikulum tersembunyi.
3. Dukungan pendidikan inklusif: Pendidikan inklusif menekankan pada
penerimaan dan dukungan bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki
kebutuhan khusus. Guru berperan penting dalam memastikan bahwa setiap
murid diberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi dan
bakat mereka. Mereka menerapkan strategi dan metode pengajaran yang
beragam untuk memenuhi kebutuhan individual murid, sehingga setiap anak
dapat merasa dihargai dan didukung.
4. Pendidikan holistik: Pendidikan tidak hanya berfokus pada akademik semata,
tetapi juga pada pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan kreatif
murid. Guru menyadari bahwa penting untuk membantu murid mengembangkan
bakat dan kreativitas mereka melalui kegiatan di luar kelas, seperti seni,
olahraga, musik, dan drama. Mereka berperan dalam mengidentifikasi minat dan
kecenderungan individu murid serta memberikan dukungan yang tepat untuk
mengembangkan potensi mereka.
5. Meningkatkan motivasi dan partisipasi: Guru berperan dalam memotivasi murid
untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan secara optimal dengan cara
yang kreatif. Mereka menggunakan pendekatan yang berbeda, seperti pemberian
tantangan yang menarik, penggunaan metode pembelajaran yang inovatif,
memberikan umpan balik positif, dan mendorong kolaborasi antar murid. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan partisipasi murid, memunculkan kreativitas
mereka, dan membantu mereka merasa termotivasi untuk belajar dan
berkembang.

5
Dalam kesimpulannya, latar belakang upaya guru dalam membantu murid SD
menyelesaikan tugas-tugas perkembangan secara optimal dan mengembangkan bakat
dan kreativitas melibatkan pemahaman tentang perkembangan anak, penggunaan
kurikulum dan kurikulum tersembunyi, dukungan pendidikan inklusif, pendidikan
holistik, serta upaya untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi murid.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan perkembangan ?
b. Apa yang dimaksud dengan mengembangkan bakat ?
c. Bagaimana cara mengembangkan kreativitas pada anak sd ?

1.3 Tujuan
a. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan perkembangan
b. Menjelaskan apa yang dimaksud mengembangkan bakat pada anak sd
c. Menjelaskan tentang cara mengembangkan kreativitas pada anak sd

6
PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Perkembangan Pada anak SD

2.1.1 Pengertian Perkembangan


Perkembangan merujuk pada perubahan yang terjadi dalam suatu individu
seiring berjalannya waktu, yang melibatkan pertumbuhan, pembelajaran, dan perubahan
dalam berbagai aspek kehidupan individu. Perkembangan dapat terjadi dalam berbagai
domain, seperti fisik, kognitif, sosial, emosional, dan moral.

Secara umum, perkembangan merupakan proses yang kompleks dan


berkelanjutan yang melibatkan interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Faktor
genetik memberikan dasar dan potensi individu, sementara lingkungan, termasuk
pengalaman, stimulasi, pendidikan, dan interaksi sosial, memainkan peran penting
dalam membentuk perkembangan individu. Perkembangan fisik berkaitan dengan
perubahan dalam ukuran, bentuk, dan kemampuan fisik individu. Ini melibatkan
pertumbuhan tubuh, perkembangan sistem organ, keterampilan motorik, dan
kemampuan sensorik. Perkembangan kognitif berkaitan dengan perubahan dalam
pemahaman, berpikir, dan proses berpikir individu. Ini melibatkan kemampuan untuk
memperoleh, menyimpan, mengolah, dan menggunakan informasi, serta kemampuan
untuk memecahkan masalah, berpikir kritis, dan mengembangkan konsep-konsep
abstrak.

Perkembangan sosial dan emosional berkaitan dengan perubahan dalam interaksi


sosial, hubungan, dan pengembangan identitas individu. Ini melibatkan perkembangan
kemampuan berinteraksi dengan orang lain, memahami dan mengungkapkan emosi,
membentuk ikatan sosial, mengembangkan rasa percaya diri, dan memahami norma-
norma sosial. Perkembangan moral berkaitan dengan perubahan dalam pemahaman
individu tentang apa yang benar dan salah, serta kemampuan untuk mengambil
keputusan moral dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral. Perkembangan
merupakan proses yang unik bagi setiap individu dan dipengaruhi oleh berbagai faktor,
termasuk faktor biologis, genetik, sosial, lingkungan, dan pengalaman individu. Hal ini
juga dapat dipengaruhi oleh faktor budaya, nilai, dan norma yang ada dalam masyarakat
tempat individu tersebut tumbuh dan berkembang.

2.1.2 Pentingnya Perkembangan Pada Anak SD


Perkembangan bagi anak SD bertujuan agar peserta didik sebagai penerus
bangsa mempunyai akhak dan moral yang baik, untuk menciptakan kehidupan
berbangsa yang adil, aman dan makmur (Dini, 2018). Untuk memperkuat pendidikan
karakter maka pemerintah memperkenalkan program yaitu Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK). PPK adalah usaha untuk membudayakan bahkan mengembangkan
pendidikan karakter di sekolah. Program PPK bertujuan untuk mendorong pendidikan
berkualitas dan bermoral yang merata di seluruh bangsa. Perkembangan pada anak SD
sangat penting karena merupakan tahap awal dalam pembentukan dasar perkembangan

7
mereka di masa depan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa perkembangan anak
SD sangat penting:

1. Fondasi untuk perkembangan selanjutnya: Masa SD merupakan periode kritis


dalam pembentukan fondasi perkembangan anak. Di masa ini, mereka
mengembangkan keterampilan kognitif, motorik, sosial, emosional, dan bahasa
yang menjadi dasar untuk perkembangan selanjutnya. Kemampuan yang
diperoleh di masa SD akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan
perkembangan di masa remaja dan dewasa.
2. Peningkatan kemampuan akademik: Di masa SD, anak-anak mulai
mengembangkan keterampilan membaca, menulis, berhitung, dan memecahkan
masalah matematika. Ini membentuk landasan penting dalam pendidikan mereka
di tingkat selanjutnya. Kemampuan akademik yang kuat di masa SD dapat
memberikan kepercayaan diri kepada anak-anak dan membantu mereka meraih
prestasi yang lebih baik di sekolah.
3. Pembentukan keterampilan sosial dan emosional: Masa SD juga merupakan
waktu penting dalam pembentukan keterampilan sosial dan emosional anak-
anak. Mereka belajar berinteraksi dengan teman sebaya, mengembangkan
kemampuan berbagi, bekerja sama, mengelola emosi, dan memecahkan konflik.
Keterampilan sosial dan emosional yang baik sangat penting untuk menjalin
hubungan yang sehat, beradaptasi dengan lingkungan sosial, dan mengelola
emosi dengan efektif di masa depan.
4. Pengembangan kreativitas dan bakat: Anak-anak SD seringkali menunjukkan
minat dan bakat dalam berbagai bidang seperti seni, musik, olahraga, atau ilmu
pengetahuan. Di masa SD, mereka memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi
minat mereka dan mengembangkan kreativitas dan bakat mereka. Guru dan
lingkungan pendidikan dapat memberikan dukungan dan stimulasi yang
diperlukan untuk mengembangkan potensi kreatif dan bakat anak.
5. Pembentukan nilai dan moral: Masa SD juga merupakan waktu penting untuk
membentuk nilai-nilai dan moral anak-anak. Mereka mulai mengembangkan
pemahaman tentang konsep-konsep seperti kejujuran, kerja sama, tanggung
jawab, dan empati. Guru dan lingkungan sekolah berperan penting dalam
membimbing anak-anak dalam memahami dan menginternalisasi nilai-nilai ini.

Pentingnya perkembangan pada anak SD menekankan pentingnya memberikan


lingkungan pendidikan yang mendukung, pendampingan yang baik, dan kesempatan
untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Dengan fondasi perkembangan yang
kuat di masa SD, anak-anak dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal
dan siap menghadapi tantangan perkembangan selanjutnya.

2.2 Pentingnya Mengembangkan Bakat Pada Anak SD

2.2.1 Pengertian bakat Pada Anak SD


Bakat (aptitude) adalah suatu kemampuan khusus yang paling dominan pada diri
seseorang (Rini, 2009:12). Senada dengan hal tersebut, (Muhammad, 2010:22)

8
menyatakan bahwa bakat adalah suatu potensi pada diri seseorang yang perlu dilatih dan
dikembangkan. Dimana kondisi seseorang tersebut membutuhkan latihan khusus guna
mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Bakat yang dimiliki
seorang anak berkaitan erat dengan lingkungan pendidikan. Dimana pendidikan
merupakan salah satu tempat mengembangkan bakat siswa. Pendidikan merupakan
suatu upaya untuk membentuk lingkungan bagi anak yang berguna merangsang
perkembangan potensi-potensi dan bakat yang dimiliki siswa. Bakat lahir dan tumbuh
pada masa anak-anak dan remaja. Adapun proses perkembangan bakatnya dipengaruhi
oleh pengalaman dan pola pikir di dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat sekitar (Sukardi, 2009:108). Bakat seorang anak perlu adanya dorongan dan
dukungan. Apabila bakat itu dibiarkan tanpa ada dukungan, maka bakat yang dimiliki
tidak berkembang secara maksimal. Bentuk dukungan tersebut diperoleh dari
lingkungan sekitarnya, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun pergaulannya.
Karena nantinya karakter dan kepribadian anak akan mencerminkan bagaimana
lingkungan disekitarnya. Peran bakat di era globalisasi ini sangtalah pentingan dan perlu
dikembangkan. Dalam hal ini guru memiliki peran yang sangat besar dalam
mengembangkan bakat siswa.

2.2.2 Pentingnya Untuk Mengembangkan Bakat Murid Pada Anak SD


Mengembangkan bakat pada anak SD mengacu pada upaya untuk
mengidentifikasi, merangsang, dan memperluas potensi yang dimiliki oleh anak dalam
bidang-bidang tertentu. Bakat dapat mencakup berbagai area seperti seni, musik,
olahraga, matematika, sains, bahasa, dan lain sebagainya. Tujuan utama dari
mengembangkan bakat pada anak SD adalah untuk membantu mereka mengoptimalkan
kemampuan dan minat mereka sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara
penuh di bidang-bidang yang mereka tekuni.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipahami dalam mengembangkan bakat pada
anak SD:

1. Identifikasi bakat: Proses pertama dalam mengembangkan bakat adalah


mengidentifikasi minat dan potensi yang dimiliki oleh anak. Ini dapat dilakukan
melalui observasi dan evaluasi kinerja anak dalam berbagai kegiatan atau
subjek. Guru, orang tua, dan ahli pendidikan dapat berperan dalam membantu
mengidentifikasi bakat anak.
2. Pengembangan keterampilan: Setelah bakat diidentifikasi, anak perlu diberikan
kesempatan dan sumber daya yang tepat untuk mengembangkan keterampilan di
bidang tersebut. Ini bisa melibatkan pengajaran yang terfokus, latihan, pelatihan,
dan pengalaman praktis dalam lingkungan yang mendukung.
3. Dukungan dan bimbingan: Anak SD membutuhkan dukungan dan bimbingan
yang positif dalam mengembangkan bakat mereka. Guru, orang tua, dan mentor
dapat memberikan panduan, dorongan, dan umpan balik yang konstruktif untuk
membantu anak tumbuh dan meningkatkan kemampuan mereka.
4. Fleksibilitas dan eksplorasi: Penting bagi anak SD untuk diberikan kesempatan
untuk bereksperimen dan mengeksplorasi berbagai minat dan bidang. Ini

9
membantu mereka menemukan bakat baru dan memperluas wawasan mereka.
Fleksibilitas juga penting karena minat dan bakat anak dapat berubah seiring
dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka.
5. Keseimbangan dan kepuasan: Saat mengembangkan bakat pada anak SD,
penting untuk menjaga keseimbangan antara akademik, kegiatan ekstrakurikuler,
dan waktu luang. Anak perlu merasa senang dan puas dalam mengembangkan
bakat mereka tanpa terbebani atau kehilangan kegiatan lain yang penting untuk
perkembangan mereka secara menyeluruh.

Melalui pengembangan bakat, anak SD dapat mengalami pertumbuhan yang holistik


dan mengoptimalkan potensi mereka di bidang-bidang yang mereka tekuni. Ini
membantu mereka merasa termotivasi, meraih keberhasilan, dan membangun
kepercayaan diri yang kuat.

Guru memiliki peran sebagai sosok panutan yang memiliki nilai dan moral serta
agama yang patut ditiru dan diteladani siswa sebagai contoh, keteladanan, budi pekerti
luhur, akhlak mulia, jujur, tekun, mau belajar, amanah, sosial dan sopan santun terhadap
sesama (Suparman, 2005:28). Dalam hal ini guru sangat berperan penting dalam
pembentukan sikap siswa. Dengan cara, guru dapat memberikan berbagai macam
bentuk contoh sikap yang baik terhadap siswa. Selain peran diatas, guru juga memiliki
peran lain yaitu sebagaimana yang dijelaskan oleh (Prey Katz pada Sardiman,
2001:143-144) yaitu Guru memiliki peran sebagai motivator dan pemberi inspirasi serta
dorongan untuk mengembangkan sikap dan tingkah laku seseorang untuk menguasai
suatu keterampilan.
Dalam hal ini, guru harus mampu mengetahui dan mengembangkan bakat yang
dimiliki oleh siswanya. Guru harus berusaha untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan
yang menunjang pembelajaran siswa diantaranya adalah kewajiban untuk menyediakan
informasi, bahan ajar, dan mengupayakan bagaimana cara memperoleh sumber-sumber
belajar tersebut (Purwanti.E dan Widodo, 2002:12). Senada dengan hal tersebut,
penelitian ini didukung oleh penelitian relevan yang dilakukan oleh Wahyuni.S.A,
Falah.N (2015) yang berjudul “Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam
Mengembangkan Minat Dan Bakat Program Pilihan Studi Keterampilan Peserta Didik
MAN 1 Magelang”. Di MAN 1 Magelang ini selain menyediakan program jurusan
umum yaitu IPA, IPS, Bahasa, dan Agama. Sekolah ini juga menyediakan program
studi pilihan keterampilan peserta didik berbasis SMK, diprogram ini lah peserta didik
mampu menyalurkan bakat dan minatnya serta mampu menentukan kemana arah
peserta didik setelah lulus dari MAN 1 Magelang. Namun pada kenyataanya banyak
sekali peserta didik yang belum mengenali minat dan bakatnya sendiri. Penelitian yang
dilakukan Wahyuni.S.A, Falah.N merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan untuk
mengetahui peran guru bimbingan dan konseling dalam mengembangkan minat dan
bakat program pilihan studi keterampilan peserta didik man 1 magelang. Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru BK dalam mengembangkan minat dan
bakat program studi pilihan keterampilan peserta didik MAN 1 Magelang yaitu sebagai

10
taster, sebagai informasi, sebagai perencana program BK, sebagai adminitrator
bimbingan, sebagai penasehat, dan sebagai konsultan.

2.2.3 Cara Untuk Mengembangkan Bakat Pada Anak SD

Pertama yang harus dilakukan untuk mengetahui bakat pada anak sd yaitu
dengan cara mengidentifikasi atau mengemati terlebih dahulu, selanjutnya kenali dulu
bakat dasar yang siswa tersebut punyai atau yang sejak lahir menonjol dalam
pengematan anda tersebut.
Adapun cara cara mengidentifikasi siswa yang berkbat dengan cara sebagai
berikut :
Cara mengetahui bakat seorang anak
1. Cara pertama, untuk mengetahui bakat anak adalah dengan mempelajari lebih
dulu mengenai bakat. Ini penting bagi guru sehingga tidak terjadi kesalahpahaman atau
ketidaktepatan dalam mengambil keputusan. Setiap guru perlu belajar menyelami apa
itu bakat dan hal-hal lain terkait dengan bakat, minat, dan kecerdasan.guru pun akan
mengetahui apa yang dimaksud dengan bakat, jenis-jenis bakat, dan cara
menindaklanjuti bakat. Apabila Anda mengetahui banyak jenis bakat maka akan
semakin mudah bagi Anda mendeteksi dan menyadari sebuah bakat yang dimiliki oleh
anak. Sebagai contoh, guru yang tahu bahwa menulis adalah sebuah bakat maka bisa
langsung menyadari jika anaknya menunjukkan keunggulan dalam keterampilan
membuat tulisan.
2. Perkenalkan anak dengan banyak keterampilan Cara mengetahui bakat anak
biasanya diikuti dengan memperkenalkan anak dengan banyak bidang. Perkenalkan
anak dengan sains, seni, olahraga, teknologi, digital, beladiri, dan lainnya. Paparlah
anak dengan banyak hal positif. Dengan begitu ia akan mengenal banyak hal dan
meningkatkan peluang untuk menemukan ketertarikannya. Mungkin saja anak Anda
memiliki bakat melakukan koding. Akan tetapi, bagaimana ia bisa mengetahui bakatnya
dalam hal itu jika ia tidak mengenal apa itu koding.
3. Amati anak ketika sedang belajar keterampilan tertentu Setelah anak
mengetahui banyak bidang atau hal khusus, biasanya ia akan menindaklanjutinya
dengan permintaan kepada Anda. Sebagai contoh, “guru, aku ingin belajar melukis.”Itu
adalah respon yang bagus dan dukunglah. Perhatikan bagaimana ketika anak sedang
berada di kelas melukis . Apakah ia sangat antusias? Tidak bosan bahkan meminta
tambahan jam pelajaran? Apakah ia terus bergelut dengan hal tersebut? Jika jawabannya
positif maka itu merupakan tanda bahwa adalah anak berbakat dalam bidang melukis.
4. Cermati keunggulannya pada hal tertentu Nilai pelajaran anak di sekolah tidak
menunjukkan prestasi apa pun? Jangan sampai guru memiliki pemikiran bahwa anak
tersebur tidak berbakat bahkan „bodoh‟.Bakat mencakup hal yang sangat luas.Tidak

11
semua anak berbakat memiliki bakat akademis seperti sains dan matematika.Jadi,
jangan berkecil hati bila siswa Anda tidak unggul secara akademis. Itu artinya ia
memiliki bakat nonakademis. Tugas guru adalah menemukan bakat nonakademis apa
yang nilainya tinggi. Mungkin, siswa Anda memiliki suara yang sangat indah atau anak
Anda unggul dalam membuat puisi.
5. Gali informasi aktivitas anak di luarsekolah, anak memiliki kegiatan di luar
sekolah seperti dilingkungan masyarakat. Kegiatan anak di lingkungan masyarakat
ataupun lingkungan hidupnya yang cukup lama seharusnya perlu dipantau.Ini bukan
berarti Anda harus ikut menemaninya di dalam masyarakat.gurubisa menanyakannya
kepada orangtuaatau teman-temannya.
6. Lakukan tes bakat anak/siswa dengan Cara mengetahui bakat anak yang
cukup ampuh dan efektif adalah dengan melakukan tes bakat anak. Tes bakat anak ini
tentunya tidak sama dengan tes IQ. Jika tes IQ menunjukkan tingkat kecerdasan secara
umum maka tes bakat memberikan informasi terkait kecerdasan khusus.
7. Berikan anak kesempatan untuk mendalami suatu bidang secara serius Suatu
hal yang wajar jika anak pernah memiliki minat pada hal tertentu tetapi berhenti hanya
dalam beberapa bulan bahkan hari. Ini adalah hal yang wajar karena anak masih
mengekslorasi minat dan bakatnya.

Dan selanjutnya adalah cara mengembangkan bakat anak diantara lain sebagai berikut :
1. Kenali Bakat Dasar Anak Sebelum terburu-buru untuk memutuskan memilih
serangkaian kegiatan les untuk anak. Sebagai guru kita perlu mengetahui hal apa saja
yang menjadi minat anak sejak kecil, apakah guru sering mendengar siswanya
bernyanyi, menggoyang-goyangkan badannya atau mungkin melihatnya bermain
piano.Dengan mengenali potensi bawaan, berarti yang guru lakukan sebagai cara
mengembangkan bakat anak berjalan efektif. Dengan begitu guru dapat membantu
untuk mengenali bakat mereka.
2. Perhatikan Orientasi Kecerdasannya Tidak ada anak yang tidak
cerdas.Setidaknya terdapat 9 jenis kecerdasan yang dimiliki oleh anak.Kecerdasan
bahasa, logika matematika, visual spasial, kinestetik, interpersonal, intrapersonal,
naturalis dan juga kecerdasan ekstensial. Bisa saja seorang anak tidak cakap dalam
berhitung, namun ia sangat lincah dalam gerak dan olah tubuhnya. Sehingga ia sangat
berbakat di kegiatan olahraga seperti senam dan sebagainya. Jadi mengamati orientasi
kecerdasannya merupakan salah satu cara mengembangkan bakat anak.
3. Berikan Fasilitas yang Sesuai ilustrasi – cara mengembangkan bakat anak.
Langkah ini merupakan langkah yang masuk paling mudah.Berikan saja siswa fasilitas
yang sesuai dengan minat dan bakatnya.Kalau dia suka main musik berikan alat musik.
Kalau sukanya main corat-coret berikan kertas dan tempat khusus untuk menuntaskan
keinginannya coret-mencoret. Begitu juga jika minatnya main bola, maka berikanlah ia

12
bola. Ini merupakan taktik paling simpel sebagai panduan / cara mengembangkan bakat
anak.
4. Tunjukkan Minat guru pada Bidang Tertentu Bakat dan minat anak sejatinya
merupakan cerminan dari minatguru.Meskipun ini bukan hal yang paten, namun banyak
yang berlaku.Dalam mengembangkan bakat anak, guru sebaiknya mendukungnya
dengan menunjukkan ketertarikkan pada suatu bidang.Kalau kebetulan minat anak sama
dnegan minat anda/guru, tentunya lebih asik dan seru kan? Guru yang hobi melukis
misalnya, guru mudah mengarahkan anak yang suka corat-coret untuk menjadi seorang
pelukis. Tetapi jika tampaknya berlainan dengan anda/guru, cukup imbangi dan dukung
anak supaya semakin kersemangat.
5. Ajak Mengunjungi Tempat-tempat yang Terkait Cara mengembangkan bakat
anak selanjutnya yaitu dengan membawanya berkunjung ke berbagai tempat yang sesuai
dengan minat dan bakatnya. Misalkan sang anak suka bercerita, maka perlu dikenalkan
dengan museum dan perpustakaan. Jika ia suka olahraga, maka perlu diajak jalan-jalan
ke tempat olahraga atau fasilitas olahraga yang menarik.
6. Berikan Apresiasi dan Tanggapan Anak yang suka mencari perhatian mereka
akan bersemangat jika apa yang dilakukannya mendapatkan tanggapan baik dari orang
di sekitarnya. Untuk mengembangkan bakat siswa, berikanlah apresiasi terhadap semua
kegiatannya.Tunjukkan bahwa guru sangat menyukai yang dilakukan oleh si siswa.
7. Jangan Berhenti Berusaha Jika guru merasa buntu dengan cara
mengembangkan bakat siswa sebelumnya, guru semestinya terus berusaha. Karena
mungkin ada sebagian anak yang sudah terlihat bakatnya, tetapi kurang berminat pada
bidang tersebut, atau malah berubah minatnya.Guru perlu untuk menelusuri apa
penyebab si siswa menjadi berubah pikiran. Mungkin saja karena kelelahan dan juga
terlalu banyak tugas, cobalah mengurangi kegiatan yang menghalangi perkembangan
bakatnya.Berubah minat di tengah jalan tentunya membuat guru menjadi
pusing.Tenang, hal ini merupakan hal yang wajar. Anak memang mempunyai sifat
adaptif dan mudah meniru orang lain. Lakukan saja komunikasi dan negosiasi dengan
siswa.
8. Ajak Mengikuti Kompetisi Cara mengembangkan bakat anak yang
terakhir.Ketika siswa sudah mengetahui bakat yang dimiliknya, selaku guru/orangtua
kedua, guru harus mengarahkan kemampuan siswa untuk mengikuti kegiatan-kegiatan
yang mampu mengasah kemampuannya. Biasanya, bila sang anak suka dengan hal
yang disukai, mereka akan terus melakukan hal tersebut dan akan belajar sampai ia bisa
melakukannya. Namun bila hanya dibiarkan begitu saja dan tidak diasah, kita tidak
pernah tahun seberapa besar kemampuan yang dimiliki sang anak tersebut. Melalui
kompetisi diharapkan anak-anak berbakat semakin percaya diri menampilkan bakatnya.
Diharapkan pula ia makin yakin dan makin menunjukkan yang terbaik dari bakat yang
dimilikinya tersebut.
Kenali terlebih dahulu bakat yang dimiliki oleh anak.Guru harus terus menggali
bakat yang dimiliki siswa dengan cermat. Dan lakukan beberapa cara mengembangkan

13
bakat anak tersebut dengan baik. Dan tentunya siswa anda akan tumbuh menjadi
seseorang yang berprestasi di dalam bidang yang ia sukai

14
2.3 Cara mengembangkan kreativitas pada anak SD

Kreativitas menurut Utami Munandar (1992) merupakan kemampuan yang


mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan
untuk mengelaborasi suatu gagasan. Pada usia sekolah 8-11 tahun, anak sudah mampu
berpikir secara logis dan berargumentasi dalam memecahkan masalah (Santrock, 2007).
Oleh karena itu, aspek kreativitas pada siswa sudah harus mulai dikembangkan.
Kreativitas siswa dapat berkembang juga dikarenakan pada masa ini secara
perkembangan bahasa, mereka mengalami kemajuan yang pesat perihal
pembendaharaan kata, cara pemakaian kata, rangkaian kata dan pemahaman akan
makna pembicaraan orang lain. Proses berpikir kreatif seseorang sudah harus mulai
diperhatikan perkembangan dan pengembangannya sejak dini, tidak hanya di
lingkungan keluarga, melainkan juga di lingkungan sekolah. Di lingkungan sekolah,
para pendidik dituntut agar anak didiknya dapat menjadi lulusan yang berhasil
memberikan ide-ide atau gagasan-gagasan kreatif dalam menghadapi atau
menyelesaikan suatu masalah. Kemampuan berpikir kreatif siswa sering tidak
mendapatkan perhatian yang lebih di lingkungan sekolah, sehingga individu tidak dapat
mengenali potensinya yang pada akhirnya individu tersebut tidak dapat mencapai
tahapan “aktualisasi diri”.
Menurut Munandar (1992) pengajaran yang diberikan oleh guru di sekolah
selama ini hanya berfokus pada proses berpikir konvergen (kemampuan berpikir untuk
menemukan satu kemungkinan jawaban dalam menyelesaikan suatu masalah) tanpa
merangsang proses berpikir divergen (berpikir kreatif – kemampuan berpikir untuk
menemukan beberapa kemungkinan jawaban dari berbagai perspektif secara lancar,
fleksibel dan orisinil dalam menyelesaikan suatu masalah). Bahkan tidak jarang proses
berpikir konvergen pada siswa sudah diarahkan atau ditentukan oleh guru. Padahal
seyogyanya, bakat berpikir kreatif siswa perlu diberikan kesempatan untuk berkembang
secara optimal, sesuai dengan tujuan umum pendidikan, yaitu memberikan lingkungan
pada siswa dalam mengembangkan kemampuan dan bakatnya secara optimal, sehingga
siswa dapat mengaktualisasikan dirinya.
Kemampuan berpikir kreatif (kreativitas) dapat berkembang secara optimal
tergantung pada cara mengajar yang diterapkan oleh guru (Munandar, 1992). Jika siswa
diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk dapat mengeluarkan gagasan-gagasan
yang baru, maka kemampuan berpikir kreatifnya dapat berkembang. Sebaliknya, jika
tidak diberikan kesempatan kemampuan tersebut, maka tidak akan berkembang dengan
optimal, melainkan hanya pengembangan kecerdasan sajalah yang akan berkembang.
Padahal baik pengembangan kecerdasan maupun pengembangan kreativitas sangat
dibutuhkan untuk berhasil dalam proses belajar dan dalam kehidupan sehari-hari. Jika
guru dapat mengembangkan kreativitas pada siswanya sehingga siswanya memiliki
tingkat kreativitas yang tinggi, diharapkan siswa tersebut mampu memecahkan segala
permasalahan secara efektif dan efisien.

15
Di sekolah, guru memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam menstimulasi
kreativitas anak. Guru bertugas untuk menentukan tujuan dan sasaran belajar,
membantu pembentukan nilai, memilih pengalaman belajar, menentukan
metode/strategi mengajar, dan menjadi contoh perilaku untuk ditiru oleh siswanya.
Dengan kata lain, guru bertugas dalam mengevaluasi tugas, perilaku dan sikap
siswasiswanya. Menurut Davis, ciri-ciri seperti minat untuk belajar, kemahiran dalam
mengajar, adil dan tidak memihak, sikap kooperatif demokratis, fleksibilitas, rasa
humor, menggunakan penghargaan dan pujian, memberi perhatian terhadap masalah
anak, dan memiliki penampilan dan sikap yang menarik, merupakan ciri-ciri yang perlu
dimiliki oleh guru dalam mengembangkan kreativitas siswa (dalam Munandar, 2009).
Guru mungkin dapat mengajar/melatih keterampilan bidang seperti matematika, bahasa
atau sains, tetapi tidak dapat mengajarkan kreativitas dan mengajarkan motivasi
intrinsik. Hal ini dikarenakan kreativitas dan motivasi intrinsik paling baik disampaikan
dalam bentuk contoh dan dengan menciptakan lingkungan kelas yang bebas dari
rintangan-rintangan yang dapat merusak motivasi.
Dalam upaya mendorong kreativitas siswa, perlu diketahui beberapa falsafah
mengajar seperti yang disebutkan oleh Munandar (2009), yaitu :
(1) belajar itu penting dan menyenangkan
(2) siswa itu adalah pribadi yang unik sehingga patut untuk disayangi dan
dihargai. Selain itu, siswa bebas dalam menyampaikan dan mendiskusikan
semua permasalahan yang dihadapinya secara terbuka kepada guru ataupun
kepada teman sebayanya
(3) siswa dirangsang untuk menjadi pelajar yang aktif bukan pasif dalam
menerima pelajaran
(4) hindari suasana tegang dan penuh tekanan saat guru mengajar di kelas
(5) ada perasaan memiliki dan kebanggaan dalam diri siswa selama di kelas
(6) pengalaman belajar sebaiknya mendekati pengalaman dari dunia nyata,
(7) guru selalu lebih mengutamakan kerja sama selama di dalam kelas.

Setelah mengetahui falsafah mengajar, hendaknya guru juga perlu


memperhatikan strategi mengajar dalam meningkatkan kreativitas siswa. Hal-hal yang
dapat dilakukan oleh guru dalam mengembangkan kreativitas siswa, antara lain:
Pertama, memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih topik atau kegiatan
apa yang akan dilakukannya dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Kedua, perlu melibatkan siswa dalam memberikan penilaian atas hasil kerjanya.

16
Ketiga guru membperikan hadiah yang bersifat intangible (non materi) seperti
kata penghargaan, senyuman atau anggukan saat siswa berhasil menyelesaikan
suatu permasalahan.
Berkaitan dengan kurikulum, guru juga perlu memodifikasi kurikulum
berdiferensiasi untuk mengembangkan kreativitas siswa, sebagaimana yang
dikemukakan oleh Munandar, (1992) bahwa terdapat beberapa asas kurikulum
berdiferensiasi, yaitu: (1) guru dalam menyampaikan materi sebaiknya yang
berhubungan dengan isu, atau masalah yang luas, (2) guru sebaiknya memadukan
banyak disiplin ilmu dalam satu bidang studi tertentu, (3) guru memberikan pengalaman
yang komprehensif dan berkaitan dalam satu bidang studi tertentu, (4) guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mendalami topik yang dipilihnya sendiri, (5) guru
mengembangkan keterampilan belajar mandiri, (6) guru mengembangkan keterampilan
berpikir siswa yang kompleks dan abstrak, (7) mengembangkan keterampilan dan
metode penelitian, (8) memadukan keterampilan dasar dan keterampilan berpikir
kompleks dan abstrak, (9) mendorong siswa untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru,
(10) mendorong siswa untuk mengembangkan produk yang menggunakan teknik, bahan
dan bentuk baru, (11) mendorong siswa untuk mengembangkan pemahaman diri, dan
(12) menilai prestasi siswa dengan menggunakan kriteria yang sesuai dan spesifik baik
melalui penilaian diri maupun melalui alat baku.
Adapun modifikasi kurikulum untuk mengembangkan kreativitas anak
diantaranya adalah modifikasi materi kurikulum, modifikasi metode pembelajaran,
modifikasi produk belajar dan modifikasi lingkungan belajar. Semakin kreatif guru
dalam memilih dan menggunakan berbagai pendekatan selama proses kegiatan belajar
dan membimbing siswanya, maka kreativitas siswa dapat berkembang secara optimal.

17
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi Makalah diatas ini membahas tentang materi apa yang dimaksud dengan
Perkembangan dan mengembangkan bakat serta kreativitas pada anak di SD, adapun
cara cara yang bisa membantu mengembangkan atau memicu timbulnya kreativitas pada
anak di sd. didalam makalah tersebut juga bisa menjadi solusi atau acuan agar guru bisa
mengembangkan bakat serta kreativitas anak di sd secara teratur yang ditulis didalam
makalah tersebut

3.2 Saran
Sesudahnya terbentuknya makalah ini pembaca di sarankan telah memahami isi
yang terkandung dalam makalah ini dan bisa diimplementasikan sebaik mungkin pada
sekolah dasar dan bisa mecar mana anak cikal bakal yang ada bakat serta kreativitas
yang menarik pada anak tersebut.

18

Anda mungkin juga menyukai