Anda di halaman 1dari 7

Tugas Aksi Nyata Modul 1.

1 Penerapan Pemikiran Ki Hajar Dewantara


Tri Puspita Sari Anom
CGP Angkatan 8 Kabupaten Gorontalo
Fasilitator : Khomsatun Widia Astuti.
Pengajar Praktik : Lukman Hulawa

PENERAPAN PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA DI KELAS DAN SEKOLAH

Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara


Menurut KHD Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam
masyarakat. Ki Hajar Dewantara memiliki keyakinan bahwa pendidikan sebagai salah satu
kunci utama untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab. Pendidikan dapat menjadi
ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau
diwariskan.
KHD juga menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang
ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Dalam menuntun laku
dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti petani atau tukang
kebun. Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebabasan namun pendidik sebagai “pamong”
dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan
dirinya. Seorang “pamong” dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan
kemerdekaannya dalam belajar.
KHD juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka, namun tetap waspada
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Jangan hanya meniru, namun pertimbangkan
pula bahwa Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai
sumber belajar. Kekuatan sosio-kultural menjadi proses ‘menebalkan’ kekuatan kodrat anak
yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun (memfasilitasi/membantu)
anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki laku-nya untuk menjadi
manusia seutuhnya. Jadi anak bukan kertas kosong yang bisa digambar sesuai keinginan
orang dewasa.

Perasaan Selama Melakukan Perubahan


Setelah mempelajari modul 1.1 Pendidikan Guru Penggerak tentang filosofi
pendidikan Ki Hajar Dewantara dan melakukan perubahan di kelas, sebagai guru pemikiran
pendidik semakin terbuka dan langkah untuk melakukan perubahan semakin mantap. Selama
ini pendidik telah sering melakukan perubahan dan pembelajaran yang berbeda dari model
pembelajaran rekan sejawat lainnya di sekolah. Ketika mempelajari modul, kejelasan arah itu
akhirnya didapatkan. Panggilan jiwa sebagai seorang pendidik dan pemimpin pembelajaran
diharapkan akan semakin terasah dan dapat memberi dampak nyata di kelas, sekolah, teman
sejawat, dan dunia pendidikan. Pendidik semakin terpacu untuk terus meningkatkan
kemampuannya supaya tujuan pendidikan tercapai.
Peserta didik juga semakin disiplin, aktif, kreatif, inovatif, percaya diri dan dekat
dengan guru. Hal ini disebabkan oleh usaha perubahan yang dilakukan guru diantaranya;
bersikap terbuka dan sabar, membangun energi positif, memberikan teladan, melaksanakan
pendidikan yang berpihak pada murid, dan melakukan kegiatan yang mengasah aspek
kognitif, afektif, dan pikomotorik siswa.

Ide/gagasan yang Timbul Sepanjang Proses Perubahan


Berangkat dari pemikiran filosofi pendidikan KHD dengan mengaitkan kodrat alam
dan kodrat zaman serta kekuatan sosio-kultural yang ada di lingkungan sekitar Negeri 6
Tolangohula, pendidik sekaligus sebagai Calon Guru Penggerak Angkatan 8 Kabupaten
Gorontalo berusaha menerapkan pemikiran KHD ke dalam kegiatan pembiasaan dan literasi
untuk menanamkan karakter disiplin, santun, religius, percaya diri, dan nasionalis. Selain itu
juga berusaha menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid dan menjaga kearifan
lokal.

Pembelajaran dan Pengalaman dalam Bentuk Catatan Praktik Baik


Sebagai seorang guru saya ingin melakukan pembelajaran yang berpihak pada siswa,
tidak hanya mementingkan aspek kognitif tetapi juga pengembangan aspek afektif dan
psikomotorik. Saya juga ingin siswa memiliki karakter unggul, pengetahuan luas, dan
keterampilan yang sesuai potensi, minat dan bakat masing-masing.
Pembelajaran dan pengalaman yang telah dilakukan dalam menerapkan/sesuai
pemikiran KHD antara lain ;
1. Pembiasaan dan literasi diantaranya ; berdo’a, kegiatan Jum’at sedekah, baca-tuli Al
Qur’an sepulang sekolah, menabung, sarapan bersama, menerapkan 3S (salam, salim,
senyum), literasi 15 menit sebelum pembelajaran, upacara bendera, kerja bakti,
menari Manasai setiap Rabu, literasi bercerita, puisi, pidato, pantun, menyanyi dls
setiap Kamis, senam bersama setia Jum’at.
2. Kegiatan pembelajaran antara lain ; penggunaan berbagai media sesuai kebutuhan,
penerapan pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran
indoor dan outdoor, pembelajaran dengan permainan dan lagu, dsb.
3. Kegiatan ekstra kurikuler dan P5 diantaranya ; Pramuka, pencak silat, seni, olah raga,
bimbel MIPA, daur ulang sampah, usaha rintisan kelakai crispy, membuat
kesepakatan dan display kelas, dls

Tantangan
Dalam praktiknya saya mengalami berbagai tantangan dan hambatan yaitu
pengembangan aspek afektif dan psikomotorik siswa masih kurang maksimal dan beberapa
siswa masih pasif dalam pembelajaran, kurang percaya diri, dan kesulitan mengembangkan
kreativitasnya.

Solusi
Dari tantangan yang sudah didefinisikan di atas ada beberapa solusi sebagai
pemecahan masalah yaitu;
 Pelaksanaan pembiasaan dan literasi lebih konsisten
 Melaksanakan pembelajaran yang dapat menggali keterampilan sesuai bakat dan
minat siswa
 Memfasilitasi siswa menyalurkan ide dan kreativitasnya melalui display kelas

Hasil
Dari praktik baik yang sudah dilaksanakan dapat meningkatkan antusiasme, keaktifan,
kebahagiaan dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
DOKUMENTASI AKSI NYATA
Perencanaan
Setelah melalui lokakarya orientai dan mendapatkan pembekalan dari para Pengajar
Praktik (PP), CGP langung berkonsultai dan mengadakan kesepakatan terkait pelaksanaan
PGP di sekolah. Kepala Sekolah mendukung penuh dan mengharapkan ilmu yang didapat
nantinya dapat diimbaskan dan memberikan kontribusi untuk pengembangan sekolah.
Melalui pembelajaran mandiri di LSM, juga pembelajaran virtual berama Fasilitator dan
Pengajar Praktik, baik melalui forum diskui dan ruang kolaborasi, pemahaman pendidik
semakin meningkat. Setelah berkonsultasi dengan kepala sekolah melalui telepon, karena
posisi sedang di luar daerah dan mendapatkan persetujuan, Selanjutnya CGP menyusun
rencana pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk mendapatkan
pembelajaran yang merdeka, berdiferensiasi, menyenangkan, bermakna, berbasis proyek dan
semuanya merujuk pada pendidikan yang memihak murid
Testimoni
Dari aksi nyata yang sudah saya lakukan berdasarkan pemikiran KHD, kepala sekolah
kami yaitu ibu Hanik Atul Muashomah mengatakan sangat apresiatif dan berterima kasih
telah membawa dan melakukan awal perubahan di sekolah. Beliau berharap saya dapat
mengimbaskan kepada rekan sejawat dan guru-guru yang lain bisa mengikuti PGP di
angkatan selanjutnya. Salah satu siswa yaitu Haikal Ahsan Ash Sidiq menyatakan sangat
senang dan bersemangat dengan pembelajaran yang guru lakukan.

Anda mungkin juga menyukai