Dilema yang saya hadapi yakni siswa yang tidak masuk sekolah karena ayahnya
yang sakit parah akibat kecelakaan dan ibunya bekerja mencari nafkah. Anak ini disamping
menjaga ayahnya yang sedang sakit dia juga menjaga adiknya yang masih kecil. Yang
terlibat pada situasi ini yakni siswa, Kepala Sekolah, saya sebagai wali kelas dan orang tua
murid. Faktanya murid ini tidak bisa lagi sekolah dengan kondisi yang dia hadapi.
Situasinya dalam dilema etika paradigma rasa keadilan lawan rasa kasihan. Prinsip yang
saya pakai dalam penyelesaian dilema yakni berpikir berbasis rasa peduli, Keputusan yang
saya ambil yakni berkomunikasi dengan kepala sekolah, guru mapel dan orang tua siswa
agar murid ini tetap diberikan kesempatan untuk masuk ke sekolah walaupun hanya dua
kali dalam seminggu atau menyesuaikan sikon dari murid tersebut agar murid punya
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dalam kondisi bagaimanapun. Pihak sekolah
akan mengakomodir kebutuhan belajarnya walaupun tidak setiap hari datang ke sekolah.
Setelah melihat keputusan yang saya ambil ternyata itu keputusan yang terbaik untuk
mengembalikan anak ini ke bangku sekolah dan saat ayahnya sembuh murid saya dapat
bersekolah dengan normal kembali.