CGP dapat mempraktikkan proses pengambilan keputusan dengan paradigma, prinsip, langkah
dan pengujian dalam pengambilan keputusan di sekolah.
Kita sebagai guru sering di hadapkan situasi yang menuntut kita mengambil keputusan secara
tepat dan cepat. Dalam mengambil keputusan harus berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal,
berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan meskipun keputusan tersebut sangat
dilematis. Dalam pengambilan suatu keputusan terkadang terjadi pro dan kontra, sering kali
bersinggungan dengan prinsip-prinsip etika. Prinsip-prinsip etika sendiri berdasarkan pada nilai-
nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama, lepas dari latar belakang sosial,
bahasa, suku bangsa, maupun agama seseorang.
Dilema etika merupakan dua keputusan yang sama - sama benar sedangkan Bujukan moral
adalah dua keputusan dimana salah satunya adalah keputusan yang salah. Disini tampak jelas
bahwa dilema etika adalah keputusan benar lawan benar, sedangkan bujukan moral keputusan
benar lawan salah.
Paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan menjadi 4 yaitu :
Ke 9 langkah tersebut merupakan panduan, bukan sebuah metode yang kaku dalam
penerapannya.
Hendaknya setiap keputusan yang kita ambil didasarkan pada rasa penuh tanggung jawab, nilai-
nilai kebajikan universal, serta berpihak pada murid
MEMPRAKTIKKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Bulan April 2023 Kepala sekolah mengadakan rapat bersama guru tentang kelulusan anak didik.
Kepala sekolah menghimbau agar anak yang sudah berusia 7 tahun bisa di luluskan dan bisa
melanjutkan jenjang Sekolah Dasar. Saya dan rekan guru yang lain segera mengecek siswa yang
sudah berusia 7 tahun. Ada anak bernama Kinan sudah berusia 6 tahun 5 bulan yang jarang
masuk sekolah, hampir 3 bulan terahir tidak masuk sekolah, dikarenakan orang tua sakit
sehingga tidak bisa ngantar sekolah. Anak tersebut tidak mau berangkat sekolah jika tidak di
antar ibunya. Baru satu minggu Kinan mulai masuk sekolah. Untuk kelulusan tahun ini orang
tuanya meminta agar Kinan di lulusakan dan bisa masuk jenjang SD. Orang tua Kinan juga
meminta agar Kinan tidak ketinggalan dengan kemampuan anak yang lain yang akan masuk
jenjang SD. Melihat situasi ini saya dilema karena Kinan belum berusia 7 tahun saat kelulusan,
serta secara kemamapuan dan sosial emosional Kinan belum mempunya kesiapan untuk masuk
SD. Segala aspek perkembangan masih ketinggalan jauh dengan teman yang lain.
ANALISIS KASUS
Keadlian lawan rasa kasihan : Benar jika Kinan perlu belajar lagi sebab secara kemampuan
akademik dan sosial emosional ketinggalan dibandingteman-teman yang lain, juga benar jika
Kinan di luluskan karena sudah mendekati usia 7 tahun
Jangka Panjang lawan jangka pendek : Benar jika di luluskan karena usia sudah mendekati 7
tahun dan bisa bersekolah dengan teman sebayanya, namun jika di biarkan akan berdampak
buruk pada sekolah karena membiarkan anak belum mampu sudah di luluskan.
Prinsip berpikir berbasis rasa peduli
Karena berempati dengan Kinan yang akan sekolah dengan teman sebayanya yaitu jenjang SD,
meski usia belum genap 7 tahun dan kemampuan belum setara dengan teman yang lain, tapi di
rumah tetap belajar dengan bimbingan dari orang tuanya.
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini : Kepala sekolah, guru, orang tua Kinan
Kinan 3 bukan tidak masuk sekolah mengkuti pelajaran di sekolah bersosialisasi dengan teman-
teman di sekolah
Kepala sekolah menghimbau meluluskan anak yang berusis 7 tahun
Uji intuisi : Orang tua Kinan menginginkan meskipun usia belum genap 7 tahun
Uji panutan : Memposisikan sebagai orang tua jika hal serupa terkadi pada anak sendiri
apakah sangggup anaknya mengulang di tahun berikutnya sedangkan teman sebayanya sudah
lulus dan memasuki jenjang SD
Guru benar meminta Kinan mengulang mengulang di tahun berikutnya mengingat dia
ketinggalan pelajaran dan belum mempunyai kematangan sosial emosional
Guru benar memberi ijin Kinan lulus di tahun ini supaya tidak ketinggalan dengan teman
sebayanya
6. Melakukan prinsip resolusi : Berpikir berbasis rasa peduli
7. Investigasi Opsi Trilema : Melakukan rapat antar kepala sekolah, guru dan orang tua murid
untk menemukan solusi, melakukan praktik coaching dan pendampingan secara berkala
9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan : Kinan di luluskan di tahun ini dengan
mepertimbangkan usia yang sudah masuk SD meskipun belum genap usia 7 tahun, dan Kinan
juga di dampingi secara berkala agar tidak ketinggalan kemampuan akademik dan sosial
emosional
Peajaran yang dapat diambil yaitu seluruh warga sekolah berkolabirasi mewujudkan pendiddikan
yang berpihak pada murid