Apa
nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
Jawab:
Kebaikan:
Keadilan:
- Menghormati hak orang tua Andreas untuk mendisiplinkan dan mendidik anaknya
2. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal).
Jawab:
- Tidak ada unsur pelanggaran hukum yang jelas dalam situasi ini
- namun, jika Andreas mengalami kekerasan fisik atau emosional di rumah, Pak Frans mungkin dapat
melaporkannya kepada pihak berwenang.
3. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi).
Jawab:
- Kode etik guru mungkin mengharuskan Pak Frans untuk melindungi hak dan kesejahteraan
muridnya karena kejadiannya ada di lingkungan sekolah.
- Kode etik guru mungkin juga mengharuskan Pak Frans untuk menghormati orang tua murid.
4. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi).
Jawab:
- Intuisi mungkin mengatakan bahwa Pak Frans harus melindungi Andreas dari bahaya.
- Intuisi mungkin juga mengatakan bahwa Pak Frans harus menghormati permintaan orang tua
Andreas.
5. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi
viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman?
Jawab:
- Jika keputusan saya di publikasikan saya tidak merasa nyaman karena pasti ada yang mengkritik
tidak menghormati orang tua Andreas.
- Ada kemungkinan juga ada yang membenarkan keputusankarena saya karena melindungi Andreas
dari bahaya.
6. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
Jawab:
Panutan/idola mungkin akan mempertimbangkan semua faktor dan membuat keputusan yang
terbaik berdasarkan nilai-nilai mereka.
7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan
masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
Jawab:
Menawarkan bantuan kepada ayah Andreas untuk menyelesaikan masalah yang mendasarinya.
Jawab :
- Berbicara dengan Andreas dan ayahnya secara terpisah untuk memahami situasi lebih lanjut.
Jawab:
Saya menggunakan prinsip Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) dalam membuat
keputusan ini. Prinsip ini fokus pada dampak dari tindakan yang diambil pada orang lain. Dalam
situasi ini, penting untuk mempertimbangkan perasaan dan kebutuhan Andreas dan ayahnya.
Kasus 2:
Ibu Azizah adalah kepala sekolah SMP Tunas Bangsa. Ia adalah seorang kepala sekolah yang
memiliki integritas dan komitmen yang tinggi. Ia memiliki hubungan profesional yang baik dengan Ibu
Dani, Kepala SMA Nusantara. Mereka seringkali berkomunikasi dan bekerjasama sehubungan
dengan program-program pendidikan baik di sekolah Ibu Azizah sendiri maupun sekolah Ibu Dani.
Baru-baru ini Ibu Azizah terpilih menjadi ketua MKKS-Musyawarah Kerja Kepala Sekolah. Ibu Dani
pun terpilih menjadi bendahara MKKS. Awalnya semua program MKKS dibawah kepemimpinan Ibu
Azizah berjalan dengan baik sampai pada saatnya diadakan rapat evaluasi semester 1, dimana Ibu
Azizah harus memberikan laporan pada Dewan Pembina MKKS, termasuk laporan keuangan. Ibu
Azizah pun meminta laporan keuangan pada bendahara yaitu Ibu Dani. Dua minggu sebelum rapat
evaluasi, Ibu Azizah pun sibuk mempersiapkan dokumen-dokumen laporan yang dibutuhkan,
termasuk dokumen yang berhubungan dengan keuangan. Ia pun menghubungi Ibu Dani, saat itulah
Ibu Azizah mengetahui bahwa selama ini Ibu Dani menggunakan sebagian uang MKKS untuk
pengobatan putrinya yang sedang sakit dan memerlukan pengobatan yang mahal. Ibu Dani berjanji
bahwa uang tersebut akan segera digantikan sebelum rapat evaluasi tiba. Ibu Azizah sebetulnya ragu
akan hal tersebut mengingat jumlah uang yang cukup besar. Namun Ibu Dani meminta Ibu Azizah
untuk berjanji untuk tidak memberitahu siapapun tentang tindakannya. Apa yang akan dilakukan Anda
bila berada di posisi Ibu Azizah, dan mengapa?
1. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut?
Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
Paradigma rasa keadilan dan rasa belas kasihan, nilai yang bertentangan nilai keadilan dan belas
kasihan.
2. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal). Ada pelanggaran hukum,
yaitu menggunakan uang dalam jumlah banyak tanpa ijin dan tidak sesuai dengan kepentingannya,
maka dalam kasus ini adalah terkait dilema etika atau benar vs benar adalah sebuah situasi yang
terjadi dimana seseorang dihadapkan pada situasi keduanya benar namun bertentangan dalam
mengambil sebuah keputusan
3. Apakah ada pelanggaran peraturan / kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi).
Ada pelanggaran kode etik, karena menggunakan uang untuk kepentingan pribadi.
4. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi). Ada
uji intuisi dalam kasus ini yang salah adalah Bu Dani karena menggunakan uang tanpa ijin untuk
kepentingan pribadi bukan organisasi.
5. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi
viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman? tidak nyaman karena secara pribadi akan
memperburuk citra bu Dani selaku pribadi dan pejabat publik, dan juga memperburuk citra organisasi
MKKS.
6. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini? Menurut
saya dengan melakukan dialog dengan baik dan secara kekeluargaan agar dapat menyelesaikan
problem keuangan sehingga pada saat waktunya pelaporan semua sudah terkendali dan normal.
7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan
masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)? Menyarankan Bu Dani untuk menyekesaikan keuangan
MKKS, kalau mengalamai kesulitan bekerja sama dengan Koperasi atau Bank untuk diberikan
pinjaman lunak kepada Bu Dani agar persoalan keuangan MKKS dapat terselesaikan.
8. Apa keputusan yang Anda ambil?keputusan yang diambil dengan melakukan diskusi coaching
bahwa Bu Dani harus lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan organisasi MKKS, untuk
berkonsultasi dulu sebelum bertindak agar tidak menimbulkan permasalahan.
9. Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa? Prinsip yang saya gunakan yaitu prinsip berpikir
berbasis peraturan (Rule Based Thinking) ,agar Bu Dani untuk amanah dan hati-hati dalam
mengelola keuangan organisasi MKKS .
3.1.a.5. Ruang Kolaborasi - Pengambilan
Keputusan sebagai Pemimpin
Pembelajaran_Nur Rohmad Safarudin
Pages:
Pemimpin Pembelajaran
Kelompok 1
Dwi Afriani
Sumariyah
Nur Rohmad Safarudin
Diskripsi
tersebut ternyata nilai yang diperoleh oleh Andi hanya mencapai rata-rata 75,
sedangkan Andi berencana untuk masuk ke salah satu SMA Favorite di
daerahnya yaitu SMA N X. Kriteria yang ditentukan oleh SMA yang dituju Andi
salah satunya adalah Nilai Rata-Rata Ujian Sekolah harus mencapai 80. Syarat
tersebut merupakan kriteria utama untuk dapat diterima di SMA N X. Ketika
melihat informasi penerimaan PPDB di SMA N X Pak Doni orang tua Andi
menemui wali kelas 9, beliau meminta agar nilai Ujian sekolah anaknya di
upayakan untuk dapat mencapai rata-rata 80 supaya diterima di SMA N X
nantinya. Apa yang dilakukan oleh wali kelas 9 ketika beliau melihat hasil
ujian Andi tersebut?
Yang terlibat adalah wali Kelas, Siswa Andi dan Orang Tuanya, SMP C
Sebagai penyelenggara Pendidikan, SMA N X sebagai penentu kebijakan
untuk PPDB di sekolahnya.
Apak
ah ada pelanggaran kode
Berdasarkan perasaan dan intuisi anda apaakah ada yang salah dalam situasi ini
(Uji intuisi)?
Tidak ada. Sebagai orang tua Ayah and
i layak jika melakukan berbaagai
upaya supaya anaknya di terima disekolah
pilihan mereka. Wali Kelas 9 pun
tidak bersalah jika menolak sebab tidak mau melanggar aturan meskipun
keputusannya mengecewakan Andi dan orang tuanya.
Apa yang anda rasakan bila keputusan anda di publikasikan di halaman
sMaetmunbyaantsueakyoalahhAnydaindgen
mgaunngmkienmbaekrainwamwaamsapnu bahwa SMAN X bukan satu
membentuk andi menjadi
karakter yang atau pribadi sukses yang orang tua inginkan, banyak sekolah
lain yang dapat dipilih untuk Andi melanjutkan sekolah sebab pada
hakekatnya semua Lembaga Pendidikan memiliki sisi lebih dan kurang yang
dapat menempa siswa menjadi pribadi yang mandiri, lebih baik, dan
kompenten pada aatnya nanti. Sehingga jangan karena nilai tidak memenuhi
syarat untuk masuk ke SMAN X kemudian mereka putus asa dan tidak
melanjutkan sekolah.
1.ketika nilai ujian andi tidak memenuhi syarat untuk masuk ke SMAN X
2.ketika orang tua Andi meminta wali kelas 9 untuk merubah nilai ujian anaknya
3.ketika Integritas guru harus melanggar peraturan atau membiarkan siswa Andi
tidak mampu mencapai impiannya. Dan Nama baik sekolah tercemar.
8.BUAT KEPUTUSAN
Tetap tidak merubah nilai Andi biarlah tetap apa adanya, namun
guru memberi solusi lain dengan memberi informasi tentang nilai
lebih yang terdapat disekolah lain yang memungkinkan Andi untuk
diterima disekolah alternatif.
9.BUAT KEPUTUSAN
Keputusan yang diambil adalah guru Andi tidak menaikkan nilai sesuai
permintaan orang tua. Ketika menghadapi situasi dilema etika dan bujukan
moral dalam kasus ini kaidahnya adalah benar lawan salah, akan ada nilai
kebajikan yang mendasari yang terkadang bertentangan seperti rasa belas
kasihan, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi,
tanggungjawab, dan penghargaan akan hidup. Seperti dalam kasus diatas
untuk menegakkan sebuah peraturan maka ada yang harus menjadi korban
seperti Andi akhirnya tidak dapat diterima di SMAN X yang merupakan
sekolah lanjutan impiannya, namun alasan kegagalaan tersebut tidak mutlak
karena kekakuan guru dalam menegakkan disiplin tapi juga merupakan bukti
bahwa kongkrit bahwa nilai Andi tidak mencukupi, artinya secara akademis
anak tersebut tidak mampu memenuhi kriteria yang ditentukan sekolah yang
dituju. Jadi dalam hal ini ada kekecewaan siswa dan orang tuannya, ada rasa
kasihan dari guru, ada beban moral guru, namun kembali pada tupoksi dan
kode etik guru yang harus jujur adil dan obyektif dalam melakukan proses
penilaian.
TERIMA KASIH