Anda di halaman 1dari 10

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.

1
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI - NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
Anisa Kusuma Wahdati CGP Angkatan 9 Kabupaten Bandung Barat

Hasil analisis dari wawancara 3 Kepala Sekolah


Narasumber 1 : Dadang Daslia, S.Pd Kepala Sekolah SD Negeri Cisintok
Narasumber 2 : Sulamah, S.Pd, M.Si Kepala Sekolah SD Negeri Penanggulan
Narasumber 3 : Tri Mulyanah, S.Pd Kepala Sekolah SD Negeri Wonosari

1. Wawancara Pertama

Nama Narasumber: Sulamah, S.Pd, M.Si


Jabatan: Kepala Sekolah SD Negeri Penanggulan

Panduan Pertanyaan Wawancara (Guiding Questions for the Interview)


Analisis Jawaban:
1. Selama ini bagaimana Ibu Kepala Sekolah dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang
merupakan dilema etika atau bujukan moral ?
Jawaban : Pertama kali saya mengidentifikasi kasus yang terjadi pada anak didik di sekolah
saya, saya mengenali permasalah yang terjadi, mengumpulkan bukti-bukti dilapangan, lalu
menganalisis permasalah tersebut, kondisi seperti apa, mengapa itu bisa terjadi setelah semua
data terkumpul maka kita dapat mengambil kesimpulan. Untuk menyelesaikan masalah tidak
mungkin menyenangkan satu pihak Apalagi sebagai seorang pemimpin tidak bisa seenaknya
dalam mengambil keputusan, tidak boleh pilih kasih dan membela salah satu pihak saja.
Apabila itu terjadi maka akan terjadi kesenjangan.

2. Selama ini, bagaimana Ibu Kepala Sekolah menjalankan pengambilan keputusan di


sekolah Ibu, terutama untuk kasus - kasus di mana ada dua kepentingan yang sama - sama
benar atau sama - sama mengandung nilai kebajikan?
Jawaban : Berusaha seobjektif mungkin dalam mengambil keputusan. Karena apa yang kita
putuskan belum tentu baik untuk semua orang dan menyenangkan semua orang. maka
mengumpulkan terlebih dahulu siapa yang terlibat. Berkomunikasi dengan bijak dan
berkoordinasi dengan orangtua murid. Seperti ada kasus anak belum bisa baca tapi orangtua
mengharapkan anaknya bisa baca karena apabila masuk SD harus sudah bisa baca karena
apabila belum bisa baca akan menjadi masalah. Itulah yang menjadi salah satu dilema etika
yang ada di sekolah. Maka jalan keluarnya adalah berkoordinasi dengan orangtua murid dan
memberikan penjelasan tentang kemampuan anak yang berbeda-beda antar anak. Sekolah
harus bisa mengkondisikan bagaimana pembelajaran sesuai dengan kurikulum akan tetapi
tetap mengakomodir keinginan orangtua agar anaknya bisa membaca. Dengan menggunakan
berbagai metode dan cara yang menyenangkan .

3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Ibu Kepala Sekolah lakukan selama
ini?
Jawaban : 1. Melihat kasus seperti apa, 2. Siapa yang bermasalah 3. Latar belakang masalah
4. Analisa 5. Mengkondisikan 6. Mengumpulkan siapa saya yang bermasalah lalu
membicarakan permasalahan tersebut kepada pihak-pihak yang terkait. Maka solusinya akan
menyenangkan semua pihak. Jangan karena kepala sekolah bisa otoriter dan anak merasa
diasingkan.

4. Hal - hal apa saja yang selama ini Ibu Kepala Sekolah anggap efektif dalam pengambilan
keputusan pada kasus - kasus dilema etika?
Jawaban : Komunikasi adalah hal yang paling efektif dalam mengambil keputusan sehingga
masalah dapat terpecahkan. Berkomunikasi dengan semua pihak.

5. Hal - hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan
pada kasus - kasus dilema etika?
Jawaban : Tantangan pasti ada. Dengan adanya tantangan kita harus terus belajar bagaimana
lebih baiknya. Maka kita harus terus belajar. terutama anak tingkat pendidikan usia dini.
Pihak yang susah diatur seperti, anak didik, orangtua murid maupun komite.

6. Apakah Ibu Kepala Sekolah memiliki sebuah tatakelola atau jadwal tertentu dalam sebuah
penyelesaian kasus dilema etika, apakah Ibu langsung menyelesaikan di tempat, atau
memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang
Bapak Kepala Sekolah jalankan ?
Jawaban : Biasanya saya punya dua. Kalo urgen masalahnya harus di selesaikan hari itu juga.
Misal kalo ada kasus dalam belajar maka harus diselesaikan pada hari itu. Untuk mencari
solusi, orangtua harus memahami apa yang terjadi di sekolah. Untuk kasus yang bisa di tunda
maka akan di atur waktu khusus untuk menyelesaikan dengan mengumpulkan pihak-pihak
yang bermasalah dan menyelesaikannya.

7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu
Ibu Kepala Sekolah dalam pengambilan keputusan dalam kasus - kasus dilema etika?
Jawaban : Iya ada faktor-faktor pendukung dari luar seperti guru-guru, anak didik dan
orangtua murid. Saya dapat mengumpulkan informasi dari para guru, para siswa dan
informasi dari orangtua.

8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Ibu Kepala Sekolah
petik dari pengalaman Ibu mengambil keputusan dilema etika?
Jawaban : 1. Menjalin komunikasi dengan baik antara kepala sekolah dengan guru, dengan
anak didik dan orangtua . 2. Menjadikan orangtua sebagai partner dalam pendidikan anak.
Perlu kerjasama dengan baik . 3. Menjadi pendidik yang sabar menghadapi anak didik.
Karena tidak semua anak memiliki kemampuan yang sama.

2. Wawancara Kedua
Nama Narasumber: Dadang Daslia, S.Pd
Jabatan: Kepala Sekolah SD Negeri Cisintok

Panduan Pertanyaan Wawancara (Guiding Questions for the Interview)


Analisis Jawaban
1. Selama ini bagaimana Bapak Kepala Sekolah dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang
merupakan dilema etika atau bujukan moral ?
Jawaban : Saya akan terlebih dahulu menganalisis dan menentukan kasus - kasus tersebut,
termasuk dilema etika atau bujukan moral. Biasanya kalau bujukan moral saya langsung
dapat memutuskan karena sudah jelas benar atau salahnya. Adapun, untuk dilema etika ini
biasanya saya akan mengajak manajemen untuk berdiskusi sebelum memutuskannya
2. Selama ini, bagaimana Bapak Kepala Sekolah menjalankan pengambilan keputusan di
sekolah Bapak, terutama untuk kasus - kasus di mana ada dua kepentingan yang sama - sama
benar atau sama - sama mengandung nilai kebajikan?
Jawaban : Saya mengedepankan nilai - nilai yang mengandung kebajikan agar tidak banyak
pihak yang merasa dirugikan. Dalam hal ini adalah murid. Hal ini disebabkan saya selalu
mementingkan atau mengutamakan kepentingan murid yang bertujuan baik. Saya juga
memikirkan dampak positif dan negatif yang akan terjadi terhadap keputusan yang saya
ambil.
3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa bapak lakukan selama ini?
Jawaban : Langkah-langkah atau prosedur, yaitu mengidentifikasi masalah, Mengumpulkan
fakta-fakta, Mengkonfirmasi kemudian memvalidasi data-data dan menentukan siapa saja
yang terlibat dalam mengambil keputusan agar keputusan tersebut berdampak pada
terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
4. Hal - hal apa saja yang selama ini Bapak Kepala Sekolah anggap efektif dalam
pengambilan keputusan pada kasus - kasus dilema etika?
Jawaban : Hal - hal yang saya anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus
dilema etika ini adalah berkolaborasi dengan semua stakeholder yang ada di sekolah seperti
dengan para guru, tenaga kependidikan, ketua komite, serta orang tua.
5. Hal - hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan
pada kasus - kasus dilema etika?
Jawaban : Tantangan dalam mengambil suatu keputusan dilema etika adalah bagaimana saya
dapat meyakinkan pihak lain bahwa keputusan yang saya ambil sudah berdasarkan langkah -
langkah yang tepat, sehingga keputusan ini bisa diterima semua pihak. Menosialisasikan hasil
keputusan kepada pihak lain agar lebih jelas dan transparan. Namun memang keputusan
apapun pasti saja akan ada yang kontra atau tidak melaksanakan keputusan yang saya
putuskan. Kepada orang seperti ini saya harus sabar dan berjiwa besar mencoba memanggil
dan berdiskusi dari hati ke hati agar orang tersebut dapat memahaminya dengan baik, Karena
kasus dilema etika merupakan kasus yang sifatnya relatif kebenarannya.
6. Apakah Bapak Kepala Sekolah memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah
penyelesaian kasus dilema etika, apakah langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki
sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Bapak Kepala
Sekolah jalankan?
Jawaban : Saya memiliki target waktu dalam menyelesaikan sebuah keputusan dilema etika
tergantung kasusnya ringan, sedang atau berat. Untuk kasus ringan/ urgent langsung
diselesaikan saat itu juga, untuk kasus sedang saya punya target waktu penyelesaian dalam
waktu 1-2 hari, Untuk kasus berat karena butuh data, fakta yang lengkap dan berhati hati
dalam mengambil keputusan maka saya punya target waktu 3-5 hari untuk menyelesaikan
dan memutuskan kasus tersebut. Namun saya pasti akan mengambil keputusan dengan
berkolaborasi dan melibatkan semua pihak yang berkompeten.
7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu
Bapak Kepala Sekolah dalam pengambilan keputusan dalam kasus - kasus dilema etika?
Jawaban : Tentu ada orang - orang yang selama ini membantu saya dalam mengambil sebuah
keutusan yaitu para Wali Kelas dan Staff, dan orang tua dan tentunya juga saya selalu
berkoordinasi dengan atasan saya langsung seperti ke pengawas atau pihak yang terkait.
8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Bapak Kepala
Sekolah petik dari pengalaman mengambil keputusan dilema etika?
Jawaban : Pembelajaran yang dapat saya ambil banyak sekali. Saya dalam mengambil
keputusan harus menempatkan diri kita pada berbagai posisi. Harus memiliki empati tinggi,
selalu berpikir jernih, sabar dan penuh dengan tanggung jawab karena hal ini menyangkut
orang lain yang nantinya akan berdampak dari keputusan yang telah saya putuskan. Saya pun
senantiasa akan berkordinasi dan berkolaborasi agar keputusan yang dihasilkan dapat
memuaskan banyak pihak karena diputuskan dengan transparan. Tambahan lagi, saya juga
selalu mengedepankan musyawarah, lebih banyak mendengar dan mengambil kesimpulan
dengan analisa yang obyektif yang terpenting adalah tidak ada peraturan yang dilanggar
dalam pengambilan keputusan tersebut.

3.
Nama Narasumber : Tri Mulyanah, S.Pd, M.Pd
Jabatan: Kepala Sekolah SD Negeri Wonosari

Panduan Pertanyaan Wawancara (Guiding Questions for the Interview)


Analisis Jawaban:
1. Selama ini bagaimana Ibu Kepala Sekolah dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang
merupakan dilema etika atau bujukan moral ?
Jawaban : Dalam mengidentifikasi kasus yang terjadi di sekolah, saya bersama para
wali kelas di sekolah duduk bersama . Sehingga identifikasi masalah kita bisa
petakan, mana yang merupakan dilema etika atau bujukan moral.
2. Selama ini, bagaimana Ibu Kepala Sekolah menjalankan pengambilan keputusan di
sekolah, terutama untuk kasus - kasus di mana ada dua kepentingan yang sama - sama
benar atau sama - sama mengandung nilai kebajikan?
Jawaban : Dalam pengambilan keputusan pun kami selalu berdiskusi . Ketika ada dua
kepentingan yang sama benar ataupun sama – sama mengandung kebajikan maka
kami akan melihat seberapa besar manfaatnya untuk sekolah dalam setiap kasus yang
kami hadapi.
3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Ibu lakukan selama ini?
Jawaban : Langkah – Langkah dalam pengambilan keputusan a. Mengadakan diskusi
dengan wakil kepala bidang kurikulum dan wakil kepala bidang kesiswaan. b.
Mengeidentifikasi masalah yang ada disekolah c. Menentukan solusi Tindakan yang
akan dilaksanakan d. Melaksanakan Tindakan pemecahan masalah e. Memonitoring
dan mengevaluasi pencapaian dan perbaikan yang sudah dilaksanakan.
4. Hal - hal apa saja yang selama ini Ibu Kepala Sekolah anggap efektif dalam
pengambilan keputusan pada kasus - kasus dilema etika?
Jawaban : Dalam pengambilan keputusan pada kasus – kasus dilema etika sangat
efektif Ketika kita mendiskusikan dengan seluruh pihak yang terkait, contohnya kita
melibatkan guru kelas dan Tendik.
5. Hal - hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan
keputusan pada kasus - kasus dilema etika? Jawaban : Yang menjadi tantangan adalah
Ketika kita berhadapan pada kasus yang terjadi pada siswa. Kita harus memperhatikan
faktor psikologis anak sebagai pertimbangan utama. Perkembangan akademik dan non
akademik
6. Apakah Bapak Kepala Sekolah memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam
sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Ibu langsung menyelesaikan di
tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur
seperti apa yang Bapak Kepala Sekolah jalankan?
Jawaban : Tatakala dalam menyelesaikan kasus dilema etika dibuat sesuai dengan
kasus yang ada. Ada kalanya diselesaikan ditempat dalam satu waktu, ada juga yang
diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. Prosedur yang dijalankan saat menangani
kasus siswa 1. Pendekatan kepada siswa yang mengalami masalah 2. Mengidentifikasi
masalah yang dihadapi siswa 3. Melakukan penanganan dengan melibatkan orang tua
siswa 4. Memantau progres yang dihasilkan.
7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau
membantu Ibu Kepala Sekolah dalam pengambilan keputusan dalam kasus - kasus
dilema etika?
Jawaban : Faktor – factor yang mempermudah atau membantu dalam pengambilan
keputusan dalam kasus dilema etika adalah kerja team yang kompak antara kepala
sekolah, guru kelas dan juga tendik.
8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Ibu Kepala
Sekolah petik dari pengalaman Ibu mengambil keputusan dilema etika? Jawaban : a.
Libatkan Allah dalam segala urusan kita, mohon petunjuk atas segala masalah yang
dihadapi, b. Mengambil keputusan dengan kondisi emosi yang stabil, tenang hati dan
pikirannya c. Pengambilan keputusan dilakukan dengan mengajak diskusi pihak -
pihak yang berwenang.

Analisis dan Refleksi Pengambilan Keputusan Di antara pengetahuan tentang 4


paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah dalam pengujian pengambilan keputusan secara umum
hasil dilema etika sudah merujuk pada pengambilan keputusan dilema etika. Hal hal menarik
yang muncul pada saat wawancara yaitu pada narasumber yang pertama yaitu Bapak Dadang
Daslia, S.Pd, kepala SDN Cisintok adalah bahwa dalam mengambil keputusan dilema etika
yaitu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak manajemen dalam mengambil
keputusan. mengedepankan nilainilai yang mengandung kebajikan agar tidak banyak pihak
yang dirugikan. Dalam hal ini adalah murid. Hal ini disebabkan karena selalu mementingkan
atau mengutamakan kepentingan murid yang bertujuan baik. Hal menarik pada narsum yang
kedua yaitu Sulamah, S.Pd, M.Si Kepala Sekolah SDN Cisintok beliau menyampaikan
pentingnya berkomunikasi, berkolaborasi dan berkoordniasi dengan pihak guru, siswa dan
orangtua murid dalam menyelesaikan masalah.Sehingga masalah yang terjadi segera dapat
terselesaikan dengan baik dan memberikan kebahagiaan pada semua pihak. Hal menarik pada
narsum yang ketiga Bu Tri Mulyanah, S.Pd, M.Pd, kepala Sekolah SDN Wonosari adalah
melibatkan Allah dalam mengambil keputusan. Dalam mengambil keputusan harus dengan
hati yang tenang dan tidak terpengaruh oleh siapapun. Pertanyaan yang masih mengganjal
saat wawancara adalah sudah tergambar 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan
keputusan. Untuk konsep dilema etika sudah terlihat walaupun baru berapa persen.
Bagaimana hasil keputusan tersebut dapat di sosialisasikan dan diterima oleh semua pihak.
Yang saya dapatkan dari ketiga hasil wawancara 3 kepala sekolah intinya adalah dalam
mengambil keputusan kita harus melihat terlebih dahulu maslahnya lalu berusaha untuk
berkomunikasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam membuat keputusan, agar
keputusan tersebut dapat menjadi keputusan yang berpihak kepada murid. 2. Dari hasil
wawancara terhadap ketiga kepala sekolah tersebut ada persamaannya yaitu Dalam
penyelesaian kasus tersebut yang terpenting adalah berpihak pada murid.
Analisis dan Refleksi Pengambilan Keputusan Dalam membuat keputusan yang
mengandung nilai-nilai kebajikan kita harus berkomumikasi, berkolaborasi dengan berbagai
pihak agar keputusan yang diambil dapat memberikan jalan keluar kepada berbagai pihak
tersebut. Langkah-langkah atau prosedur dalam pengambilan keputusan yaitu
mengidentifikasi masalah, mengumpulkan fakta-fakta, mengkonfirmasi kemudian
memvalidasi data -data dan menentukan siapa saja yang terlibat dalam mengambil keputusan.
Dalam penanganan kasus yang urgen dan ringan dapat di selesaikan pada hari itu juga
sedangkan untuk kasus yang berat diselesaikan berdasarkan waktu yang telah disepakati oleh
pihak yang terlibat. Yang menonjol dari ketiga pimpinan tersebut adalah Bapak Kepala
Sekolah SDN Cisintok, Dikarenakan banyak kasus dilema etika yang terjadi di sekolah
jenjang yang lebih tinggi dan penanganannya pun menuntut perhatian lebih. Karena kasusnya
sudah semakin rumit. 3. Rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan
keputusan yang mengandung unsur dilema etika adalah bagaimana saya dapat meyakinkan
pihak lain bahwa keputusan yang saya ambil sudah berdasarkan langkah-langkah yang tepat,
sehingga keputusan ini bisa diterima semua pihak. Mensosialisasikan hasil keputusan kepada
pihak lain agar lebih jelas dan transparan. Namun memang keputusan apapun pasti saja akan
ada yang kontra atau tidak melaksanakan keputusan yang saya putuskan. Kepada orang
seperti ini harus sabar dan berjiwa besar mencoba memanggil dan berdiskusi dari hati ke hati
agar orang tersebut dapat memahaminya dengan baik, karena kasus dilema etika merupakan
kasus yang sifatnya relatif kebenarannya. Selain itu rencana kedepannya melakukan preventif
dan kolaboratif terjadinya kasus dilemma etika. Para pimpinanan sekolah mengukur
efektivitas pengambilan keputusan mereka dengan cara berkolaborasi dan berkomunikasi
dengan para guru, para siswa, wali murid, dan masyarakat dan dalam mengambil keputusan
harus berpihak pada murid.
Analisis dan Refleksi Pengambilan Keputusan 4. Saya dalam menerapkan
pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan adalah saya akan mengamati
permasalahan yang ada kejadiannya apakah termasuk dilema etika atau bukan. lalu saya akan
mengidentifikasi nilai nilai yang saling bertentangan, menentukan siapa yang terlibat, saya
akan mengumpulkan data dan fakta yang berhubungan dengan ,masalah tersebut. Lalu saya
akan melakukan uji coba dengan menerapkan uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi,
uji panutan, pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi
opsi terilema yaitu mencarai opsi alternative, terakhir lihat lagi keputusan dan refleksikan
hasil keputusan. Saya akan menerapkan langkah-langkah pengujian pengambilan keputusan
tersebut saat saya sedang mengalami dilema etika .

Daftar Tugas/Checklist Refleksi Wawancara:

Ada (A)/
No. Tugas
Tidak Ada (TA)
1. Isi: Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut,
pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil
Ada (A)
wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari
seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang
Anda dapatkan?

2. Isi: Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda


wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira
Ada (A)
ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa,
apa yang membedakan?

3. Isi: Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani


pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika?
Ada (A)
Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan
keputusan mereka?

4. Isi: Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan


keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid
Ada (A)
Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda
akan menerapkannya?

5. Teknis: Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda,


format apa yang akan gunakan, sudahkah Anda
Ada (A)
mengujinya/membacanya dan melihat hasilnya/membayangkan
bila orang lain membaca tulisan Anda?

6. Teknis: Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk


maksimal dan minimal waktu berbicara, atau apakah sudah
Ada (A)
ditinjau isi dan panjang tulisan Anda, dan kepadatan/intisari
materi yang Anda ingin sampaikan?

Anda mungkin juga menyukai