Anda di halaman 1dari 2

3a.

Guru umunya banyak memiliki sejumlah pengalaman dalam menghadapi sikap dan tingkah laku
siswa dikelas. Seperti biasanya pengalaman itu bisa berupa suatu bentuk kegembiraaan,
kepuasaaan, bahkan kebahagiaaaan karena siswa biasanya berlaku manis, bahkan bisa merespon
positif dan mau berkooperatif serta merespon positif dan efisien si dalam setiap proses belajar
mengajar. Namun sebaliknya, mengajar memamng menjadi suatu kegiatan yang sangat
menyakitkan jika suatu ketika siswa bertindak atau berbuat tidak semestinya yang bisa
bercenderung melawan bahkan menantang, dan tidak kooporatif dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Terkadang siswa berada dalam situasi di luar kontrol guru. dan ada juga situasi dimana
siswa tidak di luar kontrol, tetapi cenderung bersifat fasif, todak termotivasi, dan bahkan sambil
tidak merespon secara maksimal. Bahkan ada juga berbagai permasalahan yang seringkali terjadi di
lingkungan tempat kerja yang tak terduga. pada saaat yang sama, seluruh guru di harapkan mampu
menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang ada. Namun, tidak semua orang mampu
memilki skil atau keahlian untuk memecahkan permasalahan ini. masih banyak hal yang dihadapi
sepeeti juga menghadapi orang tua siswa ada yang pro aktif dan tidak dalam setiap kegiatan ddalam
maupun diluar sekolah. terkadang timbul kesalahpahaman antara pihak sekolah dengan orang tua
siswa terkait dengan aturan-aturan atau peberapan penerapan aturan tata tertib sekolah. hal ini
yang menyebabkan makin rendahnya kualitas di dunia pendidikan. Untuk mengatasi berbagai
macam permasalahan diatas maka perlu adanya peningkatan kapasitas tenaga pendidikan untuk
menghadapi era globalisasi modern ini. Dalam hal ini. guru harus mampu mendeteksi dan
menetapkan kebutuhan para siswanya. Guru menentapkan tujuan pembelajaran. Guru menyusun
aktivitas belajar. Guru melakukan persiapan dan melaksanakan aktivitas belajarnya. Terakhir, guru
mengevaluasi siswa untuk mengetahui seberapa baik siswa sudah menjadi tujuan belajar.

Tingkat kualitas hubungan guru dan siswa

3b. Adapun upaya yang saya lakukan untuk memahami situasi secara konphehensif yaitu memiliki
kemampuan untuk bisa menyelesaiikan masalah bukan hanya sekedar mendapatkan solusi dari
setiap permasalahan yang ada, tetapi melainkan juga harus berkemampuan untuk dapat menjadikan
atau bisa meminilmalisir resiko yang mungkin akan terjadi. Dengan demikian guru harus memiliki
kemampuan memecahkan masalah dengan baik, , guru harus dapat melihat peluang atau
kesempatan dengan legih baik. Lingkungan kerja adalah suatu tempat dimana seorang guru bisa
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berkolaborasi dengan peserta didik maupun dengan
teman sejawat. Sehinggganya tempat ini dibuat sangatlah indah dan menarik bahkan nyaman .
Namun juga tidak menutup kemungkinan timbulnya berbagai konflik, antara sesama teman sejawat
maupun degan atasan. Namun terkadang juga konflik ini bisa terjadi karena dianntara rekan teman
kerja merasa khwatir ndan takut , bahkan tidak nyaman, berpikiran negatif, bahwa cara untuk
menyelesaikan masalah itu adalah dengan saling manyalahkan teman / orang lain. upaya yang kita
lakukan adalah dengan mengidentiufikasi setiap permasalahan dengan cara mencari tau dan
memahami dengan jelas masalah yang sebenarnya terjadi. yang kedua mendengarkan keinginan dari
berbagai pihak menanyakan kepada semua pihak yang terlibat dalam permasalahan ini jika masalah
ini adalah masalah antara guru dengan siswa upaya yang kita lakukan adalah dengan memberikan
hukuman pembelajaran kepada siswa itu sendiri. dan jika permasalahan ini antara orang tua dan
guru maka upaya yang kita lakukan adalah memberikan pengarahan kepada orang tua lewat rapat
orang tua.
3c. Pertimbangan- pertimbangan yang saya lakukan daklam membuat keputusan ini yakni':
mempunyai tujuan yang sangat jelas yang telah dirumuskan dari awal,bisa bermanfaaat untuk
kepentingan semua stakholder yang ada. langkah berikutnya adalah, alternatif untuk mengetahui
bagaimana kita bisa mencapai suatu tujuan yang sudah di sepakti bersama . Langkah terakhir adalah
resiko, setiap pegambilan suatu keputusan maupun tindakan pastiunya tidak lepas dari yang
namanya resiko. apa yang kita telah putuskan bersama kedepanya telah di persiapkan tetap akan
mengalami suatu resiko, . Agar kedepanya dan diperiapkan solusi untuk menanggulangi resiko
tersebut agar tetap mencapai tujuan yang telah di sepakti bersama. pertimbangan -peertimbangan
ini berdasarkan hasil permasalahan yang ada. Kemudian untuk mendapatkan informasi dari berbagai
pertimbangan-pertimbangan ini adalah hasil dari kesepakatan antara hasil dari identifikasi berbagai
permasalahn sepeeti masalah adanya siswa yang cenderung menantang guru, melanggar tatabtertib
yang telah disepakati bersama dengan orang tua,. dan masalah guru dengan orang tua siswa yakni
kurangnya dukungan orang tua terhadap anaknya. atau kurangnya kepedulian orang tua dalam
dunia pendidikan.

3d. Tindakan yang saya lakukan adalah membuat suatu keputusan yang baik, serta memilih tindakan
yang bisa meberikan hasil yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain. Setiap orang masuk dalam
suatu proses pengambilan keputusan haruslah dengan pikiran terbuka dengan tidak mebiarkan diri
sendiri menjadi bias , bahkan bisa mempengaruhi orang lain . memngambil keputussan harus secara
rasional, setelah meneliti a;ternatif dari setiap permasalahan dan bisa memahami setiap
konsekuensinya. Pengambil keputusan yang baik melibatkan orang lain bila diperlukan dan
menggunakan pengetahuan, data, dan pendapat untuk membentuk keputusan akhir mereka.

Mereka tahu mengapa mereka memilih pilihan tertentu daripada yang lain. Mereka percaya diri
dengan keputusan mereka dan jarang ragu setelah mencapai kesimpulan.

Siapapun bisa menjadi pengambil keputusan yang baik. Membuat keputusan adalah bagian integral
dari pekerjaan apa pun, apakah Anda berada di posisi entry-level atau Anda membuat pilihan
penting atas nama perusahaan Anda sebagai seorang eksekutif.

Anda mungkin juga menyukai