Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN MATERI PEDAGOGIK

A.Ringkasan Materi:

1.    Pengembangan pendidikan karakter dan potensi peserta didik.


Ø Pengembangan Pendidikan karakter.
Dalam pengembangan karakter peserta didik di sekolah guru memiliki posisi yang strategis  sebagai pelaku
utama. Guru bisa menjadi sumber inspirasi  dan motivasi peserta didiknya. Sikap dan perilaku  seorang guru
sangat membekas  dalam diri siswa. Dengan demikian guru memiliki  tanggung jawab besar dalam
menghasilkan generasi  yang berkarakter, berbudaya dan bermoral.
Pada hakekatnya dalam  Pengembangan pendidikan karakter guru dapat diposisikan sebagai:
ü   Pengajar dan Pendidik, yang berati disamping mentransfer ilmu pengetahuan, juga mendidik dan
mengembangkan  kepribadian peserta didik  melalui intraksi yang dilakaukan di dalam kelas maupun di luar
kelas.
ü   Penilai Hak mutlak dalam proses pembelajaran. Karena dalam masalah kepribadian atau karakter peserta didik 
guru merupakan pihak yang paling mengetahui  tentang kondisi dan  perkembangan peserta didiknya.
ü   Pengembang system evaluasi, guru hendaknya mengembangkan sitem evaluasi  yang lebih menitik beratkan 
pada aspek afektif. Seperti bentuk essay dan wawancara langsung, bentuk evaluasi seperti ini  lebih dapat
mengukur karakteristik  peserta didik.
Ø Pengembangan potensi peserta didik.
Dalam pengembangan potensi  peserta didik  seorang guru dapat membimbing pengembangan potensi
peserta didiknya. Setiap orang memiliki potensi yang bermacam macam .potensi potensi inilah yang menjadi
bibit generasi muda yang unggul.
Untuk mengidentifikasi  potensipeserta didik  dapat dikenali dengan ciri ciri keberbakatan peserta didik
dan kecenderungan minat, ada 3 kelompok kecenderungan minat  yaitu:
ü  Kemampuan umum yang tergolong di atas rata rata.
Kemampuan ini menunjukan bahwa peserta didik yang berbakat  memiliki perbendaharaan kata  yang
lebih banyak  dan lebih maju dibandingkan peserta didik biasa.
ü  Kreativitas tergolong tinggi.
Kemampuan ini menunjukan bahwa rasa ingin tahu yang luar biasa menciptakan berbagai ragam dan
jumlah gagasan.
ü  Komitmen terhadap tugas.
Komitmen terhadap tugas  sering dikaitkan dengan motivasi untuk berprestasi,sangat tangguh dan ulet
menyelesaikan masalah dan tidak bosan menghadapi tugas rutin.
2.                Teori Belajar.
Teori belajar adalah salah satu unsur kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru. terdapat dua
aliran teori belajar, yaitu aliran teori belajar tingkah laku (behavioristic) dan teori belajar kognitif.

a.    Teori Belajar Behavioristic.


Teori Belajar tingkah laku dinyatakan oleh Orton sebagai suatu keyakinan bahwa pembelajaran terjadi
melalui hubungan  stimulus dan respon . ada beberapa teori belajar tingkah laku yaitu :

Ø Teori Belajar dari Thorndike


Edward Lee Thorndike (1874-1949) mengemukakan beberapa hokum belajar yang dikenal dengan sebutan
law of effect. Belajar akan lebih berhasil bila repon siswa terhadap suatu stimulus segera diikuti dangan rasa
senang atau kepuasan.rasa senang atau kepuasan ini dapat timbul sebagai akibat anak mendapat pujian atau
ganjaraan lainnya. Teori belajar stimulus respon dikatan juga sebagai teori belajar konectionisme yaitu
hokum kesiapan (law of readiness), hokum latihan (law of exercise) dan hokum akibat (Law of effect)

Ø Teori belajar  Pavlov


Pavlov terkenal dengan  teori belajar klasik. Pavlov mengemukakakn konsep pembiasaan. Terkait dengan
kegiatan belajar  mengajar, agar siswa belajar dengan baik maka harus dibiasakan. Misalnya : agar siswa
mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik, biasaknlah dengan memeriksanya, menjelaskannya atau
memberi feed back terhadap hasil pekerjaannya

Ø Teori Belajar Skinner


Burhus Frederick skinner menyatakan bahwa ganjaran atau penguatan mempunyai peranan yang penting
dalam proses pembelajaran. Terdapat perbedaan antara ganjaran dan penguatan. Ganjaran merupakan
respon yang menggembirakan dan merupakan tingkah laku yang sifatnya subjektif sedangkan penguatan
merupakan suatu yang mengakibatkan meningkatnya kemungkianan suatu respond an lebih mengarah pada
hal hal yang didapat diamati dan diukur.

Ø Teori Belajar Bandura


Bandura mengemukakan bahwa siswa belajar melalui meniru. Pengertian meniru disini bukan berarti
menyontek, tapi meniru hal hal yang dilakukan oleh orang lain, terutama guru.

b.   Teori Belajar Vygotsky


Vygotsky menyatakan bahwa siswa dalam mengkonstruksi suatu konsep perlu memperhatikan lingkungan
sosial. Ada 2 konsep penting dala teori ini yaitu Zone of Proximal development (ZPD) dan scaffolding. ZPD
merupakan  jarak tingkat perkembangan actual yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah
secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang didefinisakan sebagai  kemampuan pemecahan
massalah di bawah bimbingan orang dewas atau melalui kerjasama denagn teman sejawat yang lebih mampu.
Scaffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan kepada siswa selama tahap tahap awal pembelajaran,
kemudian mengurangi bantuan dan kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar.

c.    Teori Belajar Van Hiele


Dalam pembeljaran Geometri terdapat teori belajar yang dikemukakan oleh  Van Hiele (1954 ) yang
menguraaikan tahap tahap perkembnagan mental anak dalam geometri Van  Hiele menyatakan bahwa
terdapat 5 tahap pemahaman geometri yaitu:
Ø Tahap visualisasi (Pengenalan) pada tingkat ini siswa memandng suatu bnagunan geometri sebagai suatu
keseluruhan holistic
Ø Tahap Analisis Deskriptif pada tingkat ini siswa sudah menganalisisi bagian bagian yang ada pada suatu
bangunan dan mengamati sifat sifat yang unsur tersebut.
Ø Tahap Deduksi Formal (Pengurutan atau relational) pada tingkat ini siswa sudah bias memahami hubungan
Antara ciri ciri yang satu denag ciri yang lain pada suatu bangunan
Ø Tahap deduksi Pada tingkat ini ada beberapa tahap yaitu : (1). siswa sudah dapat menarik kesimpulan dari hal
hal yang bersifat khusus. (2). Siswa sudah mampu memahami pengertian teori. (3). Siswa sudah mulai
mampu menyusun bukti bukti secara formal.
Ø Tahap Akurasi. Pada tingkat ini siswa sudah memahami betapa pentingnya ketepatan dari prinsip prinsip
dasar yang melandasi suatu pembuktian.

d.   Teori Belajar Ausubel


Teori David Ausubel  adalah seorang ahli psikolog pendidikan. Ausubel memberi penekanan pada proses
belajar yang bermakna. Teori belajar Ausubel terkenal dengan belajar bermakna dan pentingnya
pengulangan sebelum belajar dimulai. Menurut Ausubel (Dalam Dahar, 1988 :116) Persyarata persyaratan
belajar bermakna ada dua sebagai berikut :
Ø Materi yang dipelajari harus bermakna secara potensial. Kebermaknaan materi memiliki dua factor yakni
materi harus memiliki kebermaknaan logis dan gagasan gagasan yang relevan harus terdapat dalam struktur
kognitif siswa.
Ø Siswa yang akan belajar harus bertujuan melaksanakan belajar bermakna. Penerapan teori Ausubel dalam
pembelajaran untuk menerapkan Teori Ausubel dalam pembelajaran. (Dadang sulaiman 1988) menyarankan
agar menggunakan dua fase, yakni fase perencanaan dan Fase pelaksanaan. Fase perencanaan Terdiri dari :
Menetapkan Tujuan pembelajaran , Mendiagnosis latar belakang pengetahuan siswa, membuat struktur
materi dan memformulasikan pengaturan awal. Sedangkan fase pelkasnaan dalam pembelajaran terdiri dari
pengaturan awal difirensisasi progresif, dan rekonsialisasi integrative.

e.    Teori Belajar Bruner


Dalam bukunya (Bruner 1960) Mengemukakan 4 Tema Pendidikan Yakni:
Ø Pentingnya arti struktur pengetahuan. Kurikulum hendaknya mementingkan struktur pengetahuan, karena
dalam struktur pengetahuan kita dapat menolong siswa  untuk melihat.
Ø Kesiapan untuk belajar. Kesiapan terdiri atas Penguasaan keterampilan  yang lebih sederhana yang
memungkinkan seseorang mencapai keterampilan yang lebih tinggi.
Ø Nilai intuisi Dalam proses pendidikan adalah tekhnik tekhnik intelektual untuk sampai pada formulasi
formulasi tentatif tanpa melalui langkah langkah analitis untuk mengetahui apakahformulasi formulasi itu
merupakan kesimpulan kesimpulan yang sahih atau tidak.
Ø Motivasi atau keinginan untuk belajar beserta cara cara yang dimiliki para guru untuk merangsang motivasi
itu.

3.    Ringkasan Materi Model Model Pembelajaran.


Sasaran Pembelajaran Dalam menerapkan kurikulum 2013 mencakup pengembangan ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi
tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis yang berbeda yaitu :
Ø Sikap diporoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati dan mengamalkan.
Ø Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas  mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, megevaluasi dan
mencipta.
Ø Keterampilan diperoleh melalui aktivitas  mengamati, menanya, mencoba,  menalar dan menyaji
 Untuk memperkuat pendekatan ilmiah atau saitific perlu diterapkan model model pembelajaran yang sesuai
dengan prinsip  K13. Model model tersebut yaitu :
a.    Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Pembelajaran Berbasis masalah  adalah pembelajaran yang menggunakan  masalah nyata dalam kehidupan
sehari hari  yang bersifat terbuka untuk diselesaikan peserta didik dalam mengembangkan keterampilan
berfikir , keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial , keterampilan untuk belajar mandiri dan
memperoleh pengetahuan baru.
Langkah Langkah dalam pembelajaran berbasis masalah yaitu :
Ø Kalisifikasi masalah. Kegiatan dalam fase ini adalah Guru menyajikan masalah dalam bentuk
gambar/teks/video dsb, selanjutnya mengidentifikasi untuk menemukan masalah dari gambar/teks/video
yang ditampilkan oleh guru .
Ø Brainstroming kegiatan dalam fase ini adalah Siswa menyusun rencana untuk penyelesaian masalah.
Ø Pengumpulan informasi dan data. Kegiatan dalam fase ini siswa secara mandiri mengumpulkan informasi dan
data terkait dengan penyelesain masalah.
Ø Berbagai informasi dan berdiskusi untuk menemukan solusi penyelesaian masalah. Dalam, tahap ini siswa
beekerja sama merumuskan dan menetepkan solusi (pemecahan masalah)
Ø Presentasi Hasil penyelasaian masalah. Dalam tahap ini siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas
Ø Refleksi. Tahap ini guru merefleksi atas kontribusi setiap siswa dalam proses pembelajaran.

b.   Model Pembelajaran Berbasis Proyek


Pembelajaran berbasis proyek  adalah kegiatan pembelajaran  yang menggunakan projek atau kegiatan
sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penekanan
pembelajaran terletak pada aktivitas aktivitas peserta didik untuk menghasilkan produk dengan menerapkan
keterampilan meneliti, meneganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran
berdasarkan pengalaman nyata.

Tujuan pembelajaran berbasis projek adalah sebagai berikut:


Ø Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran
Ø Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah projek.
Ø Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah projek yang kompleks dengan hasil produk
nyata berupa barang atau jasa.
Ø Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelolah sumber /bahan dalam
menyelesaiakn tugas projek
Ø Meningkatkan kolaborasi peserta didik khusus pada PBP yang bersifat kelompok
Langkah langkah dalam pembelajaran berbasis projek adalah:
Ø Penentuan Projek. Dalam tahap ini guru bersama siswa menentukan tema/topic/projek
Ø Perancangan langkah langkah penyelesaian projek. Dalam tahap ini guru memfasilitasi siswa untuk merancang
langkah langkah kegiatan.
Ø Menyusun jadwal pelaksanaan projek. Dalam tahap ini guru melakukan penjadwalan semua kegiatan yang
telah dirancang.
Ø Penyelesaian projek dengan fasilitas  dan monitoring guru. Dalam tahap ini guru memfasilitasi dan
mendampingi dalam melakasanakan rancangan proyek yang telah dibuat
Ø Penyusunan laporan dan presentasi. Dalam tahap ini guru memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan dan
mempublikasikan karya
Ø Evaluasi proses hasil projek. Dalam tahap ini Guru dan siswa merefleksi aktivitas dan hasil tugas projek.

c.    Model Pembelajaran Inquiry/ Discovery


Inquiry/ discovery merupakan suatu proses pembelajaran yang didasarakan pada pencarian dan
penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Pembelajaran merupakan poses fasilitasi kegiatan
penemuan/ inquiry agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya
sendiri.

Tujuan pertama dari discovery learning adalah :


Ø Agar siswa mampu merumuskan dan menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, bagaimana, mengapa
dan sebagainya. Dengan kata lain inqury discovery learning bertujuan untuk membantu siswa berfikir secara
analitis.
Ø Untuk mendorong siswa agar semakin berani dan kreatif berimajinasi. Dengan imajinasi siswa dibimbing
untuk mengkreasi sesuatu menggunakan pengetahuan yang diperolehnya

Langkah Langkah dalam pembalajaran berbasis discovery adalah :


Ø Merumuskan pertanyaan. Yaitu merumuskan pertanyaan masalah atau topik yang akan diselidiki.
Ø Merencanakan yaitu merencanakan prosedur atau langkah langkah mengumpulkan dan analisis data
Ø Mengumpulkan dan menganalisis data  yaitu kegiatan mengumpulkan informasi, fakta, maupun data,
dilanjutkan dengan kegiatan menganalisisnya
Ø Menarik kesimpulan yaitu menarik simpulan simpulan ( jawaban atau penjelasan ringkas)
Ø Aplikasi dan tindak lanjut yaitu menerapkan hasil dan mengeksplorasi pernyatana pernyataan atau
permaslahan lanjutan untuk dicari jawaban.

4.    Ringkasan Materi Dan Evaluasi Hasil Belajar.


Berdasarkan permen Dikbud  No 81 A Tahun 2013 istilah penilaian terdiri dari tiga kegiatan yakni
pengukuran,  penilaian dan evaluasi. Ketiga istilah tersebut memiliki makna yang berbeda walaupun memang
saling berkaitan.
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan hasil pengamatan suatu  kriteria atau ukuran.
Penilaian adalah hasil mengumpulkan informasi  melalui pengukuran, menafsirkan, mendeskripsikan
bukti bukti hasil pengukuran.
Evaluasi adalah proses mengambil keputusan berdasarkan hasil penilaian.
Berdasarkan fungsinya penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi penilaian formatif dan penilaian
sumatif.
Fungsi formatif digunakan untuk memperbaiki  kekurangan hasil belajar  peserta didik dalam sikap,
pengetahuan dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama selama proses pembelajaran dalam
satu semester, sesuai dengna prinsip kurikulum 2013. Hasil dari kajian terhadap kekurangan peserta didik 
digunakan untuk memperbaiki pembelajaran remedial dan perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang
dikembangakan oleh guru untuk pertemuan berikutnya.
Fungsi sumatif digunakan untuk  menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada KD tertentu, akhir
suatu semester, satu tahun pembelajaran, atau masa pembelajaran di satuan pendidikan.  Hasil dari
penentuan keberhasilan ini digunakan untuk menentukan  nilai rapor, kenaikan kelas dan keberhasilan
belajar satuan pendidikan  seorang peserta didik.

Ø ASPEK YANG DINILAI PENDIDIK.


Ada 3 cakupan aspek penilaian  pendidik yaitu:
ü  Sikap. Penilain sikap  berfungsi untuk  mengetahui tingkat perolehan nilai-nilai spiritual maupun sosial apakah
pada tahap menerima, menanggapi, menghargai menghayati dan mengamalkan nilai-nilai
ü  Pengetahuan. Penilaian pengetahuan dilakukan untuk  mengetahui tingkat penguasaan  kecakapan berfikir
siswa dalam dimensi pengetahuan factual, konseptual, procedural, maupun metakognitif. Kemampuan proses
berfikir yang dimaksud berturut turut dari yang rendah ke tinggi, meliputi mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta
ü  Keterampilan. Penilaian keterampulan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai kemampuan peserta
didik dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indicator  pancapain
kompetensi. Penilaian kompetensi dapat dilakukan berbagai tekhnik Antara lain penilaian praktek, penilaian
produk, penilaian proyek dan penilaian portofolio.

Ø PENDEKATAN  PENILAIAN
Penilaian seharusnya dilakasanakan melalui 3 pendekatan, yaitu:
ü   Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai tidak
selalu terjadi di akhir atau di akhir peserta didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu.
ü   Assement for learning dilakukan Selama proses pembelajaran berlangsung dan biasanya digunakan sebagai
dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar.
ü   Assement as learning, berfungsi sebagai formatif dan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Dan
melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilain tersebut. Peserta didik diberi pengalaman
untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri. Dalam assessment as learning peserta didik juga dapat
dilibatkan dalam menuliskan prosedur penilain, kriteria, maupun rubric atau pedoman penilaian sehingga
mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal.

Ø PRINSIP PENILAIAN
Dalam penilain dibutuhkan beberapa prinsip yaitu :
ü  Sahih. Maksudnya penilaian dilakukan berdasar pada dasar data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
Untuk memperolah data yang dapt mencerminkan kemampuan yang diukur harus digunakan instrument
yang sahih juga, yaitu instrument yang diukur apa yang seharusnya diukur.
ü  Ojektif. Maksudnya penilain tidak dipengaruhi oleh subjektifitas penilai. Karena itu perlu dirumuskan
pedoaman penilaian(rubric) sehingga dapat menyamakan persepsi penilai dan meminimalisir subjektifitas.
ü  Adil. Maksudnya penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, gender dan hal hal lain.
ü  Terbuka. Maksudya prosedur penialain dan kriteria penialain harus terbuka, jelas, dan dapat diketahui
siapapun.
ü  Menyeluruh. Maksudnya penilaian oleh pendidik mencakup semau aspek kopetensi dengan menggunakan
berbagai tekhnik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemmapuan peserta didik.
ü  Sistematis. Maksudnya penialain dialkaukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti alngkah
langkah baku.
ü  Beracuan pada kriteria

Ø TEKHNIK PENILAIAN HASIL BELAJAR


Tekhnik penialain hasil belajar siswa dilakukan dalam bentuk:
ü  Penilaian Sikap. Penilaain sikap dilakukan dengan tekhnik observasi atau tekhnik lainnya yang relevan, tekhnik
penilaain observasi dapat menggunakan instrument berupa lembar observasi atau buku jurnal.
ü  Penilaian Pengetahuan. Tekhnik yang bias diguanakna adalah tes tertulis , tes lisan, dan penugasan. Hasil
penilaian pencapaian pengetahuan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan deskripsi.
ü  Penialain keterampilan. Penilaain keterampilan dapat dilakukan dengan tekhnik, penilaain praktik, penialain
produk, penialain projek, dan penilaian fortofolio.

Ø PROSEDUR PENILAIAN HASIL BELAJAR


Prosedur penialain hasil belajar mencakup :
ü  Penyusunan rencana penilaian. Meliputi:
§ Menentapkan tujuan penialain dengan mengacu pada RPP yang telah disusun.
§ Menyusun kisi-kisi penilaian
§ Membuat instrument penilaian berikut pedoman penilaian
§ Melakuan analisis kauliatas instrument.
ü  Pelaksanaan penilaian.
ü  Pengolaahan, analisis, dan interprestasi hasil penilaian.

B.     Materi yang sulit dipahami  adalah materi tentang  refleksi pembelajaran PTK.
Karna dalam menyusun PTK seorang Guru harus menguasai beberapa materi diantaranya : Teori Belajar,
Karakteristik Peserta Didik, Model Pembelajaran, Pembuatan RPP , Cara Penilaian Evaluasi pembalajaran dan
Aplikasi dalam mengolah data (materi statistic). Jadi bagi saya materi ini sulit saya pahami.

C.    Materi esensial yang tidak ada pada sumber belajar adalah :

Ø Tekhnik membuat soal yang baik dan benar.


Katerampilan menyusun penilaian sangat penting bagi seorang guru. Dalam mengukur kemampuan/ tingkat
kompetensi peserta didik setelah melaksanakan poses pembelajaran. Karena dengan penilaian dengan
menggunakan alat berupa soal yang baik dan benar guru dapat mengetahui tenatang materi apa saja yang
telah dikuasai  oleh peserta didik dan segera mengambil tindakan perbaikan ketika nilai peserta didiknya
lemah atau kurang sesuai dengan harapan.

Ø Dalam Materi Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran sangat penting dijelaskan istilah dari :
ü  Pendekaan Pembelajaran, Startegi, Metode dan tekhnik pembelajaran
ü  Perlu dijelaskan juga yang mana termasuk materi yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur
Guru sangat perlu mengetahui dari beberapa istilah tersebut agar dalam penyusunan RPP tidak ada
kebingungan.

Ø Cara Mengelolah Kelas untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih efisien.
Pengololaan kelas merupakan salah satu factor yang sangat penting yang harus dikuasai oleh seorang
guru, agar bisa menciptakan kondisi belajar mengajar yang baik dan meminimalkan kemungkinan terjadi
kegagalan  dan kesalahan dalam pembelajaran.

Ø Cara Komunikasi dengan peserta didik


Aspek komunikasi adalah hal yang mutlak dimiliki oleh seorang guru karena komunikasi  adalah aspek
dasar yang menunjang aspek lain dalam pedagogic. Menjalin komunikasi  yang baik dengan pesrta didik
adalah kunci untuk  melakukan pembelajaran yang baik dan efektif.

D.    Materi yang tidak esensial tapi dijelaskan dalam modul adalah :


Tidak ada. Karena semua yang dibahas pada modul sangat penting bagi pendidik untuk diterapkan  pada
saat  melakukan kegiatan proses belajar mengajar. Dengan alasan :

Ø  Karakteristik Siswa.
Seorang guru sangat perlu memahami materi ini karena dengan memahami karakter peserta didik guru 
dapat memberikan pelayanan prima dan memberi tugas sesuai dengan  kebutuhan dan kesanggupan  peserta
didiknya, sehingga guru dapat mengembangkan  potensi yang dimiliki oleh peserta didik
Ø  Teori Belajar.
Seorang guru juga sangat perlu  mengetahui banyak teori belajar karena dengan mengetahui teori belajar 
maka para  guru dapat menciptakan suatu system pendidikan yang sangat efesien  dan efekif  dengan jalan
mempelajari dan menganalisis  tingkah laku peserta didik dalam proses pendidikan  guna meningkatkan ke
arah yang lebih baik. Guru yang menguasai teori belajar pasti biasa menggunakan bermacam macam metode
pembelajaran terhadappeserta didiknya.

Ø  Kurikulum 2013.
Guru Sangat wajib mengetahui tentang kurikulum yang akan diterapkan karena mengajar merupakan suatu
pekerjaan yang bukan saja menuntut kemampuan intelektual dan fisik, tetapi juga kemampuan psikologis dan
efektif. Guru bukan saja harus bekerja sama dengan siswa, sebagai muridnya sekaligus juga jadi kliennya.
Tetapi juga harus bekerja sama dengan staf sekolah yang lain serta warga masyrakat. Dan semua itu diataur
dalam kurikulum. Karena kurikulum memberikan suatu pemahaman betapa pentingnya seorang gru sebagai
tokoh sentral dalam dunia pendidikan harus mengetahui tentang kurikulum sehingga kualitas kualitas guru
dalam mengajar dapt mencapai tujuan kurikulum yang uniform dengan metode belajar yang beragam.
Ø  Desain Pembelajaran.
Guru sangat wajib mengetahui tentang desainpembelajaran karena jika seorang guru mendasain
pembelajaran yang akan dilaksanakan itu dengan baik maka dalam pelaksanaan juga akan baik dan dapat
meminimalisir kendala kendala yang mungkin terjadi di saat pembelajaran berlangsung.
karena sekecil apapun bentuk dan jenis suatu pekerjaan, mestilah didahului oleh rancangan. Semakin matang
rencana yang dipersiapkan maka akan semakin bagus pula hasil yang akan dicapai.

Ø  Media pembelajaran
Media pembelajaran juga sangat penting diketahui oleh guru, karena   dengan menggunakan media dalam
proses pembelajaran akan membuat proses belajar yang efisien, siswa lebih mudah menangkap materi yang
disampaikan dan tentu lebih menyenangkan, sehingga siswa tidak jenuh di kelas.

Ø  Pembuatan RPP.
Guru sangat perlu mengetahui tentang pembuatan RPP dengan alasan sebagai berikut :
ü  RPP adalah merupakan bukti kegiatan yang akan dilaksanakan oleh guru di kelas dan wajib disusun oleh guru
ü  RPP merupakan rambu rambu untuk dijadikan sebagi pedoman guru dalam melaksanakan aktivitas di kelas.
ü  Dengan menyusun RPP, guru telah lebih awal memikirkan cara terbaik dan termudah untuk embangun
kompetensi tang dipersyaratkan pada siswa agar siswa mencapai kompetensi tersebut
ü  Dengan menyusun RPP guru sedini mungkin memperkirakan efektivitas pengelolaan kelas baik menyangkut
waktu, penciptaan suasan kelas, mauoun uoaya upaya pencapaian tujuan pembelajran.

Ø  Penilaian evaluasi Pembelajaran


Evalusi pembelajaran sangat penting karena dijadikan sebagi tolak ukur apakah proses pembelajaran yang
terjadi selama ini telah dilakukan dengan maksimal apa belum. Apakah komponen yang berkaitan seperti
halnya tenaga pendidik, peserta didik maupun meteri pembelajaran telah  menunjang proses pembelajaran
secara maksimal sehingga jika hal ini dilakukan maka ke depannya seorang pendidik dapat melakukan hal
yang baik.

Ø  Refleksi Pembelajaran dan  PTK

Sangat Penting juga karena melalui refleksi dapat diperoleh informasi positif tentang bagiaman cara guru
meningkatkan kualitas pembelajarannya sekaligus sebagai bahan observasi untuk mengetahui sejauh mana
tujuan pembelajaran itu tercapai. Selain itu melalui kegiatan ini dapat tercapai kepuasan dalam diri peserta
didik yaitu memperoleh wadah yang tepat dalam menjalin komunikasi positif dengan guru. 

Anda mungkin juga menyukai