A.Transparansi
UU Nomor 14 dan Akses
Tahun Informasi
2008 tentang Keterbukaan Informasi D.Penyimpanan dan Penggunaan Data dan Informasi
Pemerintah Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan
Publik (selanjutnya disingkat: KIP)
serta dilaporkan tersebut harus relevant (relevan), reliable (dapat
dipercaya), understandable (dapat dimengerti),
Seperti bunyi Pasal 3 UU Nomor 14 Tahun 2008 tercantum
serta comparable (dapat diperbandingkan), sehingga dapat
beberapa tujuan, sebagai berikut: (1) Menjamin hak warga
digunakan sebagaimana mestinya oleh pengambil keputusan
negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik,
dan dapat menunjukkan akuntabilitas publik.
program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan
MENJADI PNS YANG AKUNTABEL Pengaturan bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
Di dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur kebangsaan sebagai simbol identitas wujud eksistensi bangsa dan
Sipil Negara (ASN) disebutkan bahwa penyelenggaraan kebijakan Negara Kesatuan Republik Indonesia dilaksanakan berdasarkan
dan Manajemen ASN berdasarkan pada asas: asas: ???
1. Kepastian hukum; 1. Persatuan;
2. Profesionalitas; 2. Kedaulatan;
3. Proporsionalitas; 3. Kehormatan;
4. Keterpaduan; 4. Kebangsaan;
5. Delegasi; 5. Kebhinnekatunggalikaan;
6. Netralitas; 6. Ketertiban;
7. Akuntabilitas; 7. Kepastian Hukum;
8. Efektif dan efisien; 8. Keseimbangan;
9. Keterbukaan; 9. Keserasian; dan
10.Nondiskriminatif; 10. Keselarasan.
11.Persatuan dan kesatuan; Bintang Tunggal. Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa. Perisai
12.Keadilan dan kesetaraan dan; hitam dengan sebuah bintang emas berkepala lima
13.Kesejahteraan. menggambarkan agama-agama besar di Indonesia, Islam, Kristen,
ASN sebagai profesi berlandaskan
berlandaskan pada prinsip sebagai Hindu, Buddha, dan juga ideologi sekuler sosialisme.
berikut: Rantai Emas. Sila ke-2: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.
1. Nilai dasar; Rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan
2. Kode etik dan kode perilaku; hubungan manusia satu dengan yang lainnya yang saling
3. Komitmen, integritas moral dan tanggung jawab pada membantu. Gelang yang lingkaran menggambarkan wanita, gelang
pelayanan publik; yang persegi menggambarkan pria.
4. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; Pohon Beringin. Sila ke-3: Persatuan Indonesia. Pohon beringin
5. Kualifikasi akademik; (Ficus benjamina) adalah sebuah pohon Indonesia yang berakar
6. Jaminan perlindungan hukum dalam
d alam melaksanakan tugas, tunjang –
tunjang – sebuah
sebuah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang
dan; besar tersebut dengan bertumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Ini
7. Profesionalitas jabatan. menggambarkan kesatuan Indonesia. Pohon ini juga memiliki
banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. Hal ini
Dari Quizizz menggambarkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun
1. Menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi memiliki berbagai akar budaya yang berbeda-beda.
merupakan prilaku PNS yang berkaitan dengan . . . (Jawab: D. Kepala Banteng. Sila ke-4: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Perilaku penyalahgunaan sumber daya negara) Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Binatang
2. Salah satu alat
alat akuntabilitas d
dalam
alam organisasi pemerintah y yang
ang banteng (Latin: Bos javanicus) atau lembu liar adalah binatang
terkait dengan kinerja pegawaisecara individu yaitu . . . (Jawab: sosial, sama halnya dengan manusia cetusan Presiden Soekarno
C. Sasaran Kinerja Pegawai) dimana pengambilan keputusan yang dilakukan bersama
3. Salah satu tingkatan
tingkatan akuntabilitas adalah akuntabilitas individu (musyawarah), gotong royong, dan kekeluargaan merupakan nilai-
maksudnya . . . (B. Nilai-nilai hubungan antar individu dengan nilai khas bangsa Indonesia.
individu lainnya) Padi Kapas. Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
4. Memberikan pertimbangan apak apakah
ah tujuan y
yang
ang ditetapkan dapat Indonesia. Padi dan kapas (yang menggambarkan sandang dan
tercapai dan memberikan alternative lain dengan hasil yang pangan) merupakan kebutuhan pokok setiap masyarakat Indonesia
maksimal dan biaya minimal, merupakan mekanisme tanpa melihat status maupun kedudukannya. Hal ini
akuntabilitas mengandung dimensi . . . (C. Akuntabilitas menggambarkan persamaan sosial dimana tidak adanya
Program) kesenjangan sosial satu dengan yang lainnya, namun hal ini bukan
5. Suatu tingkatan akuntabilitas yang menunjukkan tanggung berarti bahwa negara Indonesia memakai ideologi komunisme.
jawab pemerintah kepada masyarakat luas yaitu . . .
(Akuntabilitas stakeholder) Nilai-Nilai Pancasila:
6. Tujuan transparasi, Kecuali . . . (B. menambah pekerjaan Sila 1:
Pegawai) • Jujur dan mempunyai integritas
7. Sorang PNS harus mammampu pu bertanggung jjawab
awab dan berkontribusi • Hormat pada hak orang lain
dalam pencapaian tujuan organisasi merupakan makna dari • Hormat pada aturan & hukum masyarakat
aspek akuntabilitas. . . (D. Akuntabilitas berorientasi pada hasil) • Punya etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari
8. Mekanisme akuntabilitas tiap instansi akan berbeda-beda sesuai • Tidak korupsi dan tingkah laku koruptif lainnya
bidang tugasnya, untuk unit pelayanan cenderung • Sabar
melaksanakan mekanisme akuntabilitas melalui system? (B. • Jiwa besar
Sistem Penilaian Kinerja) • Berprasangka baik
9. Berikut ini merupakan dimensi
dimensi yang harus terk terkandung
andung dalam • Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
mekanisme akuntabilitas, kecuali? (C.. Akuntabilitas hasil) ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
10. Berikut ini merupakan contoh meknisme akuntabilitas, kecuali? • Manusia Indonesia percaya dan ttaqwa
aqwa terh
terhadap
adap T
Tuhan
uhan Y
Yang
ang
(C. Sistem ketahanan) Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaanny
kepercayaannya a masing-
11. Bentuk
Bentuk alat-alat akuntabilitas antara lain? (D. Benar Semua) masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
12. Berikut ini merupakan factor-faktor yang diperlukan untuk
menciptakan lingkungan yang akuntabel, antara lain? (C.
A. Kesediaan
Kesediaan terhadap integritas (Integrity Compliance) adalah
ketika individu bersedia menerima pengaruh untuk
berintegritas dari orang lain atau dari kelompok lain,
dikarenakan ia berharap untuk memperoleh reaksi atau
tanggapan positif dari pihak lain tersebut. Bangun Sistem Integritas
B. Identifikasi reframing culture adalah upaya mengubah orientasi dari perilaku
Identifikasi integritas terjadi apabila individu meniru integritas korupsi yang berbentuk kolusi. Unsurunsur yang membentuk kolusi
seseorang atau kelompok lain dikarenakan integritas sudah sesuai baik perilaku, ucapan, emosi, maupun pikiran (paradigma) atau kita
dengan apa yang dianggapnya sebagai bentuk hubungan yang sebut sebagai konten dilakukan perubahan atau dikembalikan
menyenangkan antara dia dengan yang memberikan pengaruh orientasi (konteks) menjadi gotong royong yang sebelumnya telah
terkait integritas. menjadi budaya yang sangat kuat di masyarakat Indonesia.
C.Internalisasi Seeding Of Integrity merupakan upaya untuk menanamkan
Internalisasi integritas terjadi apabila individu menerima pengaruh pengaruh integritas pada bawah sadar hingga dapat membentuk
dan bersedia bersikap dan berperilaku dengan penuh integritas perilaku, kebiasaan dan budaya integritas. Seakan menjadi suatu
dikarenakan integritas tersebut sesuai dengan apa yang ia percayai pertempuran antara integritas dan korupsi, saling memperkuat
dan sesuai dengan sistem nilai yang dianutnya. untuk mempengaruhi pegawai negeri di Indonesia.
Internalisasi integritas akan maksimal ketika kita mampu Proses menanamkan pengaruh dari luar ke dalam diri manusia
menggabungkan pendekatan inside out dan out side in. Untuk terkait erat dengan panca indera (modality) sebagai pintu
terjadinya hal tersebut maka: interaksi dan sub modality agar pengaruh integritas tersebut
1. Lingkungan yang berintegritas : perbanyak hidup dalam dapat masuk dalam area bawah sadar, yang selanjutnya
lingkungan yang positif diharapkan dapat menjadi perilaku otomatis, kebiasaan dan
2. Proteksi Integritas : pastikan pengaruh lingkungan yang budaya. Secara umum kita mengenal terdapat 3 besaran
negatif tidak masuk dalam pikiran (diri) modality dan 1 gabungan modality yaitu : 1) Auditory, 2) Visual,
3. Perubahan Sistem Nilai : jika pengaruh sudah masuk dalam 3) Kinestetik dan 4) Multi modality.
pikiran (diri) segera lakukan teknik perubahan sistem nilai, Sistem integritas yang sudah ataupun yang akan dibangun
di bangun
4. agar yang negatif dapat dihapuskan dan diganti dengan yang yang merupakan lingkungan yang kondusif bagi peningkatan dan
positif penjagaan integritas, seakan terjadi penyelarasan antara
(Lingkungan Berintegritas) Hidup dalam lingkungan yang positif rohani dan jasmani dalam diri, penyelarasan jiwa, pikiran,
dapat dilakukan dengan: perasaan, ucapan dan tindakan dengan nurani dan lingkungan
1. M e m p e r b a n y a k t e m a n y a n g berperilaku positif (sistem dan budaya integritas), inilah yang disebut dengan
2. Memperbanyak artefak/simbol dan sejarah yang memberikan pelembagaan integritas. Integritas yang terlembagakan dalam
makna atau
ingat akan inspirasidan
kebaikan untuk melakukan perilaku positif dan selalu
kebenaran diri dan organisasi.
Sistem-sistem khusus untuk pengendalian korupsi dan standar
3. Memperbanyak rutinitas atau ritual positif etika contohnya adalah: Peningkatan Peran Pengawasan Internal,
4. Membangun atau menjalankan sistem integritas : Kepemimpinan, Post Employment, Integrity checking, pengungkapan isu integritas,
Struktur Organisasi, Sistem Pengendalian, dll. pengendalian gratifikasi, pelaporan harta kekayaan, analisis risiko
Proteksi integritas agar pengaruh lingkungan negatif tidak dapat terhadap integritas, revitalisasi kode etik dan pedoman perilaku,
masuk dalam diri kita dapat dilakukan dengan : seleksi dan keteladanan pimpinan puncak, serta evaluasi eksternal
1. M e l a k u k a n s i m b o l i s a s i y a n g dilengkapi dengan integritas.
imajinasi, sugesti dan asosiasi bahwa pengaruh tersebut hanya ada Dalam upaya sistem mampu memastikan organisasi mencapai
diluar diri kita dan tidak pernah masuk ke dalam diri tujuannya dan menjaga individu dalam organisasi, maka
2. Melakukan dis-asosiasi, yaitu keluar dari lingkaran pengaruh kematangan pelaksanaan programnya dilaksanakan secara
negatif tersebut optimal lewat tahapan : 1) Not Performance (belum ada
3. Melakukan Multi Protection of Integrity kinerja), 2) Adhoc, (sementara, reaktif , mendadak) 3) Planned
Simbolisasi -> (Teknik dasar Internalisasi : imajinasi, sugesti dan (terencana dan teroganisasi dengan baik) 4) Institutionalized
asosiasi) (menyatu dengan sistem organisasi 5) Evaluated (telah dapat
Dis-Asosiasi : Setiap ada fenomena atau kejadian yang akan dievaluasi) 6) Optimized (dapat di optimalkan)
berpengaruh negatif yang ditujukan pada diri kita, untuk
menghindarinya kita melakukan gerakan atau asosiasi sehingga
pengaruh tersebut
mengendalikan tidak terarah
sepenuhnya pada diri
pengaruh kita, namun kita tetap
tersebut.
Pelayanan Publik
a. Etiket menyangkut
meny
manusia. angkut beberapa
Diantara cara suatucara
perbuatan harus dilakuk
dilakukan
yang mungkin, etiketan
menunjukkan cara yang tepat, artinya cara yang diharapkan
serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu. Etika tidak
terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan. Etika
menyangkut pilihan yaitu apakah perbuatan boleh dilakukan
atau tidak.
b. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada saksi 4) perlindungan; dan
mata, maka etiket tidak berlaku. Etika selalu berlaku meskipun 5) pengembangan kompetensi (pasal 70 uu ASN)
tidak ada saksi mata, tidak tergantung pada ada dan tidaknya Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
seseorang. 1) gaji dan tunjangan;
c. Etiket bersifat relatif artinya yang dianggap tidak sopan dalam 2) cuti;
suatu kebudayaan, bisa saja diangap sopan dalam kebudayaan 3) perlindungan; dan
lain. Etika jauh lebih bersifat absolut. Prinsip-prinsipnya tidak 4) pengembangan kompetensi
dapat ditawar lagi.
d. Etiket hanya memadang
memadang manusia dari segi lahiriah saj saja.
a. Etika Kompetensi meliputi: (1) kompetensi teknis yang diukur dari
menyangkut manusia dari segi dalam. Orang yang bersikap etis tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis
adalah orang yang sungguh-sungguh baik. Etiket sebagai fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis; (2)
ketentuan tidak tertulis yang mengatur tindak dan gerak ASN kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan,
dalam melayani pengguna jasa sangat perlu mendapat pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman
perhatian dari organisasi. kepemimpinan; dan (3) kompetensi sosial kultural yang
Dasar-Dasar Etiket Dalam pemberian pelayanan kepada pengguna diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat
jasa ada beberapa dasar etiket
etiket yang seharusnya dilak
dilakukan
ukan oleh majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga
ASN (Alam, 1989; Simongkir,
Simongkir, 1982), yaitu: Politeness;
Politeness; Respectful; memiliki wawasan kebangsaan.
Attentive; Cooperatif; Tolerance;
Tolerance; Informality; Self Control.
Beberapa manfaat dari etiket antara lain: Communicativ
Communicative, e, Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan
Attractive, Respectable,
Respectable, dan Self Confidence. perlindungan berupa:
Etiket Menangani Keluhan Pelanggan : 1) jaminan kesehatan;
a. Mendengarkan dengan baik. 2) jaminan kecelakaan kerja;
b. Biarkan mereka berbicara. 3) jaminan kematian; dan
c. Meminta maaf dengan tulus. 4) bantuan hukum.
d. Tanyakan pada mereka bagaimana Anda bisa
e. Meyakinkan mereka Anda akan memperbaiki masalah. Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
f. Berterima kasih pada mereka. 1) setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang D Dasar
asar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
MANAJEMEN ASN Indonesia, dan pemerintah yang sah;
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan 2) menjaga persatuan
persatuan ddan
an kes
kesatuan
atuan bangs
bangsa;
a;
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, 3) melaksanakan kebijakan
kebijakan yang dirumuskan
dirumuskan pejabat pemerintah
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan yang berwenang;
nepotisme. 4) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
Jenis dan status PNS kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
1. PNS 6) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam s sikap,
ikap, perilaku,
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh di luar kedinasan;
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan 7) menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat m mengemukakan
engemukakan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
2. PPPK
undangan; dan
warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat 8) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian Republik Indonesia.
kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga
pemerintahan. martabat dan kehormatan ASN.
Peran & Fungsi Tugas ASN Kode etik dan kode perilaku:
1. Peran 1) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab,
perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum dan berintegritas tinggi;
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui 2) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
pelaksanaan bebas
professional, kebijakan dan pelayanan
dari intervensi publik
politik, serta bersih yang
dari tekanan;
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. 4) melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
2. Fungsi: peraturan perundang-undangan
a. Pelaksana kebijakan public ; melaksanakan kebijakan 5) melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
b. Pelayan public ; Pelayanan publik merupakan kegiatan etika pemerintahan;
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai 6) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara 7) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara 8) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan. melaksanakan tugasnya;
c. Perekat dan pemersatu bangsa ; ASN harus senantiasa 9) memberikan informasi secara benar dan tidak
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan Negara di atas informasi terkait kepentingan kedinasan;
segalanya). 10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara,
3. Tugas ASN tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
a. Memberikan
b. Melaksanakan kebijakanpublik
pelayanan publikyg
ygprofesional
dibuat PPK& berkualitas diri sendiri atau untuk orang lain;
c. Mempererat persatuan & kesatuan NKRI 11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu
menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
PNS berhak memperoleh: 12) melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas; mengenai disiplin Pegawai ASN.
2) cuti;
Fungsi Kode Etik
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
1) Sebagai pedoman, panduan birokrasi public/aparatur sipil
negara dalam menjalankan tugas dan kewanangan agar Pemerintah. Pengembangan karier PNS dilakukan dengan
tindakannya dinilai baik. mempertimbangkan integritas dan moralitas.
2) Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan 5. Pola Karier
birokrasi public/aparatur sipil negara dalam menjalankan Setiap Instansi Pemerintah menyusun pola karier PNS secara khusus
tugas dan kewenangannya sesuai dengan kebutuhan berdasarkan pola karier nasional.
6. Promosi
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS dilakukan oleh
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil Pejabat Pembina Kepegawaian setelah mendapat pertimbangan
dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, tim penilai kinerja PNS pada Instansi Pemerintah. Tim penilai
warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, kinerja PNS dibentuk oleh Pejabat yang Berwenang.
umur, atau kondisi kecatatan. 7. Mutasi
Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam 1 (satu) Instansi
Dalam sistem merit, penggajian, promosi, mutasi, pengembangan Pusat, antar-Instansi Pusat, 1 (satu) Instansi Daerah, antar-
kompetensi dan lain-lain keputusan juga didasarkan sepenuhnya Instansi Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan
pada penilaian kinerja, uji kompetensi, dan juga pertimbangan ke perwakilan Negara Kesatuan Republik Indonesia di luar
kualifikasi dan tidak berdasarkan pada kedekatan dan rasa kasihan. negeri.
8. Penilaian Kinerja
Sistem merit harus diterapkan pada semua komponen atau fungsi Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan
dalam manajemen ASN. Semua fungsi dan komponen dalam PNS yang didasarkan sistem prestasi dan sistem karier.
manajemen ASN sebagaimana tercantum dalam Pasal 55 9. Penggajian dan Tunjangan
(mengatur tentang manajemen PNS) dan pasal 93 (mengatur Gaji dibayarkan sesuai dengan beban kerja, tanggungjawab, dan resiko
manajemen PPPK) UU ASN harus menerapkan sistem merit ini. i ni. pekerjaan.
Pasal 55 menyebutkan bahwa “ Manajemen PNS meliputi m eliputi Tunjangan meliputi tunjangan kinerja dan tunjangan kemahalan.
penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan Tunjangan kinerja dibayarkan sesuai pencapaian kinerja.
jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, Tunjangan kemahalan dibayarkan sesuai dengan tingkat
penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, kemahalan berdasarkan indeks harga yang berlaku di daerah
pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan.
pe rlindungan. masing-masing.
Pasal 93: Manajemen PPPK meliputi: penetapan kebutuhan, 10. Penghargaan
pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, 1. tanda kehormatan;
pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, 2. kenaikan pangkat istimewa;
pemutusan hubungan kerja, perlindungan. 3. kesempatan prioritas untuk pengembangan
kompetensi; dan/atau
Kelembagaan dan Jaminan Sistem Merit dalam Pengelolaan ASN 4. kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara
Sistem merit menjadi prinsip uatma dalam UU ASN, bahkan UU ini kenegaraan.
juga menyediakan aturan kelembagaan untuk menjamin 11. Disiplin
keberadaan sistem merit dalam pengelolaan ASN. 12. Pemberhentian
Lembaga-lembaga tersebut adalah: PNS diberhentikan dengan hormat karena:
1) Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yang diberikan 1. meninggal dunia;
kewenangan untuk melakukan monitoring dan evaluasi 2. atas permintaan sendiri;
pelaksanaan kebijakan dan manajemen ASN untuk 3. mencapai batas usia pensiun;
menjamin perwujudan atau pelaksanaan sistem merit ini 4. perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah
pada instansi pemerintah. yang mengakibatkan pensiun dini; atau
2) Kementrian yang menyelenggarakan urusan 5. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak
pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara dapat menjalankan tugas dan kewajiban
(yang saat ini di sebut Kementrian Pendayagunaan PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena:
Aparatur Negara dan Reformasi
Reformasi Birokrasi/ke
Birokrasi/kemen
men PAN 1. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan
dan RB) yang bertugas emberikan pertimbangan kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Presiden dalam penindakan Pejabat yang Berwenang Tahun 1945;
dan Pejabat Pembina Kepegawaian atas penyimpangan 2. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan
Sistem merit dalam pengelolaan ASN. pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan
FUNGSI MERIT jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada
1. Bagi Organisasi, sistem ini mendukung keberadaan prinsip hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana
Akuntabilitas yg saat ini menjadi
menjadi tuntutan sektor Publik. umum;
2. Bagi Pegawai, sistem ini M Menjamin
enjamin Keadilan dan 3. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
menyediakan ruang Keterbukaan dalam perjalanan Karier atau
seorang pegawai. 4. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena
Manajemen PNS melakukan tindak pidana dengan pidana penjara
1. Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang
enyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS dilakukan untuk dilakukan dengan berencana.
jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun PNS diberhentikan sementara, apabila:
berdasarkan prioritas kebutuhan. 1. diangkat menjadi pejabat negara;
2. Pengadaan 2. diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga
engadaan PNS dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengumuman nonstruktural; atau
lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, masa 3. ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana.
percobaan, dan pengangkatan menjadi PNS. 13. Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua
3. Pangkat dan Jabatan PNS diberikan jaminan pensiun apabila:
NS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada Instansi 1. meninggal dunia;
Pemerintah. Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu 2. atas permintaan sendiri dengan usia dan masa kerja
ditentukan berdasarkan perbandingan objektif antara tertentu;
kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan oleh 3. mencapai batas usia pensiun;
jabatan dengan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang 4. perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah
dimiliki oleh pegawai. yang mengakibatkan pensiun dini; atau
4. Pengembangan Karier 5. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak
t idak
engembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, dapat menjalankan tugas dan kewajiban.
kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi 14. Pelindungan
Manajemen PPPK 1. System merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang
Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan, pengadaan, berdasarkan pada kompetensi, kinerja secara tidak adil dan
penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan wajar dan kualifikasi tanpa membedakan latar belakang politik,
kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan ras, warna kulit, agama, ras, asal usul, jenis kelamin, status,
hubungan perjanjian kerja dan perlindungan. pernikahan, umur atau kondisi kecacatan. (SALAH).
Pemberian Penghargaan PPPK yang telah menunjukkan kesetiaan, 2. Lembaga yang memiliki kewenangan mencabut akreditasi
pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja lembaga diklat pegawai ASN yang tidak memenuhi standar
dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan. akreditasi (Jawab : LAN)
Penghargaan dapat berupa pemberian: 3. Pemutusan hubungan
hubungan perjanjian kkerja
erja dilakukan dengan hormat
1. tanda kehormatan; apabila (Jawab : Menjadi anggota dan pengurus partai politik)
2. kesempatan prioritas untuk pengembangan 4. PNS memiliki
memiliki hak cuti besar selama 2 bulan (SALAH)
kompetensi; dan/atau 5. Tahap awal dari pengadaan CPNS adalah (Jawab :
3. kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara perencanaan)
kenegaraan. 6. Pelaksana kebijakan public, pelayan public dan perekat serta serta
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja PPPK dilakukan dengan pemersatu bangsa merupakan (Jawab : Fungsi ASN)
hormat karena: Pertanyaan Benar (B) Salah (S)
1. jangka waktu perjanjian kerja berakhir; 7. Tujuan diklat PNS adalah mewujudk
mewujudkanan ASN yang prof
profesional
esional (B)
2. meninggal dunia; 8. Peran ASN; Pelaksana Kebijakan
Kebijakan Publik, Pelayan Pu Publik
blik dan
3. atas permintaan sendiri; Perekat dan Pemersatu Bangsa (S) (Fungsi ASN)
4. perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah 9. Status PNS adalah Pegawai ASN yang diangkat sebagai
yang mengakibatkan pengurangan PPPK; atau pegawai tetap dan memiliki nomor induk PNS (B)
5. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak 10. Kedudukan ASN berada
b erada di pusat, daerah, luar negeri dan
dapat menjalankan tugas dan kewajiban sesuai merupakan satu kesatuan (B)
perjanjian kerja yang disepakati. 11. Tujuan ditetapkan kode etik
et ik PNS adalah menjaga martabat dan
kehormatan ASN (S)
Pegawai ASN dapat menjadi pejabat negara. Pejabat negara yaitu:
a. Presiden dan Wakil Presiden; A. Menjodohkan
b. Ketua, wakil ketua, dan anggota Majelis 1. PNS dan P PPPK,
PPK, penjodohanny
penjodohannyaa Merit S
System.
ystem. (jenis-jenis
Permusyawaratan
Permusyaw aratan Rakyat; ASN)
c. Ketua, wakil ketua, dan anggota Dewan Perwakilan 2. Pengelolaan PNS didasarkan kepentingan politik,
Rakyat, Ketua, wakil ketua, dan anggota Dewan penjodohannya kewajiban ASN. (Spoil System)
Perwakilan Daerah; 3. Pengelolaan ASN berdasarkan keadilan keadilan,
d. Ketua, wakil ketua, ketua muda dan hakim agung pada objektifitas, dan berbasis kinerja, penjodohannya Spoil
Mahkamah Agung serta ketua, wakil ketua, dan hakim System. (Merit System)
pada semua badan peradilan kecuali hakim ad hoc; 4. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945, penjodohannya
e. Ketua, wakil ketua, dan anggota Mahkamah Konstitusi; jabatan ASN. (kewajiban ASN)
f. Ketua, wakil ketua, dan anggota Badan Pemeriksa 5. Pimpinan tinggi, administrator dan jabatan fungsional,
Keuangan; penjodohannya jenis-jenis ASN. (jabatan ASN)
g. Ketua, wakil ketua, dan anggota Komisi Yudisial;
h. Ketua dan wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi; B. Pilihan Ganda
i. Menteri dan jabatan setingkat menteri; 1. Berpolitik Praktis adalah (a) menjadi anggota parpol (b)
j. Kepala perwakilan Republik Indonesia di luar negeri mengupload visi misi (c) menjadi jurkam (juru kampanye) (d)
yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa benar semua
dan Berkuasa Penuh; 2. ASN sebagai pr profesi:
ofesi: (a) memiliki kode etik (b) memiliki
k. Gubernur dan wakil gubernur; organisasi profesi (c) memiliki fungsi dan peran (d) pilihan (a)
l. Bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota; dan dan (b)
m. Pejabat negara lainnya yang ditentukan oleh UndangUndang. 3. Menjaga martabat dan kehormatan ASN adalah (a)
kewajiban (b) tugas (c) kode etik (d) fungsi dan peran
Organisasi 4. Bersikap profesional dan tidak memihak:
memihak: (a) kew
kewajiban
ajiban (b)
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN tugas (c) hak (d) nilai dasar ASN
Republik Indonesia. Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia 5. Mengabdi kepada negara dan rakyat: (a) kewajiban (b) tugas
memiliki tujuan: (c) nilai dasar ASN (d) hak ASN
1. menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi 6. Memiliki, menjual fasilitas negara adalah (a) larangan (b) hal
ASN; dan yang tabu (c) nilai dasar ASN (d) hak ASN
2. mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa. 7. Mempererat perspersatuan
atuan dan kekesatuan
satuan bangsa dan NKRI: (a)
fungsi (b) tugas (c) peran (d) kewajiban
Sistem Informasi ASN memuat seluruh informasi dan data Pegawai 8. Memberikan pelay
pelayanan
anan publik ssecara
ecara profesional: (a) fungsi
ASN. Data Pegawai
Pegawai ASN paling kurang mem
memuat:
uat: (b) tugas (c) peran (d) kewajiban
1. data riwayat hidup; 9. Sebagai perencana, pelaksana, pengawaspengawas:: (a) fungsi (b)
2. riwayat pendidikan formal dan non formal; tugas (c) peran (d) kewajiban
3. riwayat jabatan dan kepangkatan; 10. Mata pelatihan manajemen ASN diajarkan untuk mencapai
4. riwayat penghargaan, tanda jasa, atau tanda tujuan kurikulum yang keberapa? 2 dan 3
kehormatan;
5. riwayat pengalaman berorganisasi; C. Subjektif Test
6. riwayat gaji; 1. Jelaskan Merit System
System dan Spoil System dalam mana
manajemen
jemen
7. riwayat pendidikan dan latihan; ASN?
8. daftar penilaian prestasi kerja; 2. Jelaskan manajemen
manajemen ASN sebelum dan sesudah penerapan UU
9. surat keputusan; dan kompetensi. No. 5 Tahun 2014?
Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan Sebelum uu no 05 tahun 2014
keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ● Tidak efektif dan pengelolaan SDM, Kelembagaan dan
ASN. birokrasi
● Moral hazard dan tidak kompetennya pekerja
Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 ● Banyak KKN dan kurangnya control KKN
(dua) tahun dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan ● Close carir system
Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat diduduki paling
lama 5 (lima) tahun. Setelah UU no.5 tahun 2014
● ASN menjadi lebih professional karena penilaian
Dari quiizz Manajemen ASN berdasarkan kinerja
5. memberikan pelindungan hukum kepada Warga berkewajiban mengelola sistem informasi yang terdiri atas sistem
Masyarakat dan aparatur pemerintahan; informasi elektronik atau nonelektronik, sekurang-kurangnya
6. melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan dan meliputi:
menerapkan AUPB; dan 1. profil penyelenggara;
7. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada 2. profil pelaksana;
Warga Masyarakat. 3. standar pelayanan;
Berdasarkan UU AP, asas dalam penyelenggaraan administrasi 4. maklumat pelayanan;
pemerintahan terdiri atas: [ Asas-Asas
Asas-Asas terkait dengan Implementasi 5. pengelolaan pengaduan; dan
WoG] 6. penilaian kinerja.
1. Asas Legalitas
2. Asas Pelindungan terhadap Hak Asasi Manusia Asas Penyelenggaraan Pelayanan Publik :
3. Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB) a. kepentingan umum;
AUPB terdiri atas : b. kepastian hukum;
a. kepastian hukum; c. kesamaan hak;
b. kemanfaatan; d. keseimbangan hak dan kewajiban;
c. ketidakberpihakan; e. keprofesionalan;
d. kecermatan; f. partisipatif;
e. tidak menyalahgunakan kewenangan; g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
f. keterbukaan; h. keterbukaan;
g. kepentingan umum; dan i. akuntabilitas;
h. pelayanan yang baik. j. fasilitas dan perlakuan khusus
khusus bagi kelompok rentan;
k. ketepatan waktu; dan
[ Asas-Asas
Asas-Asas terkait dengan Implementasi WoG] l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, telah Manajemen Pelayanan Publik :
ditetapkan asasasas umum penyelenggaraan negara, yang harus a. pelaksanaan pelayanan;
menjadi acuan dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan b. pengelolaan pengaduan masyarakat;
negara oleh Aparatur Negara c. pengelolaan informasi;
1. Asas Kepastian Hukum; d. pengawasan internal;
2. Asas Kepentingan Umum; e. penyuluhan kepada masyarakat;
3. Asas Akuntabilitas; f. pelayanan konsultasi; dan
4. Asas Proporsionalitas; g. pelayanan publik lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
5. Asas Profesionalitas; perundang-undangan.
6. Asas Keterbukaan;
7. Asas Efisiensi; dan Maklumat pelayanan publik Pemda kepada masyarakat paling
8. Asas Efektifitas. sedikit memuat:
a. jenis pelayanan yang disediakan;
Dasar Kebijakan Pelayanan Publik b. syarat, prosedur, biaya dan waktu;
UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang mulai berlaku c. hak dan kewajiban Pemerintah Daerah dan warga masyarakat;
sejak tanggal 18 Juli 2009. d. satuan kerja atau unit kerja penanggungjawab penyelenggaraan
Dalam kesempatan ini terkait dengan pelayanan publik terlebih pelayanan.
dahulu akan diberikan beberapa pengertian penting dalam Undang-
Undang tersebut, yaitu: Pengaduan dilakukan terhadap:
1. Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam a. penyelenggara yang tidak melaksanakan kewajiban dan/atau
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas peraturan perundang-undangan mengenai pelayanan publik; dan
barang, jasa, dan / atau
a tau pelayanan administratif b. pelaksana yang memberi pelayanan yang tidak sesuai dengan
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. standar pelayanan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
2. Penyelenggara pelayanan publik (Penyelenggara) adalah setiap peraturan perundangundangan mengenai pelayanan publik.
institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen
yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan Publik :
pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata- a. konsultasi publik;
mata untuk kegiatan pelayanan publik. b. musyawarah;
3. Penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi c. kemitraan;
penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang d. penyampaian aspirasi;
dibentuk berdasarkan undangundang untuk kegiatan pelayanan e. pengawasan; dan/atau
publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk f. keterlibatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
kegiatan pelayanan publik undangan.
4. Pelaksana pelayanan publik adalah pejabat, pegawai, petugas,
dan setiap orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara
yang bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan
pelayanan publik.
5. Masyarakat adalah seluruh pihak, baik warga negara maupun Kata kunci WOG
penduduk sebagai orang perseorangan, kelompok, maupun badan Lembaga pelayanan public
hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan Lintas batas
publik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan bersama
6. Standar pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai Sebuah respon pemerintah terpadu
pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas Satu masalah (penanganan satu masalah)
pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada
masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, Langkah-langkah WOG
mudah, terjangkau, dan terukur. Koordinasi, integrase, kedekatan dan pelibatan
7. Maklumat pelayanan adalah pernyataan tertulis yang berisi
keseluruhan rincian kewajiban dan janji yang terdapat dalam standar Implementasi WOG
pelayanan. Pengembangan kebijakan, manajemen program, penghantaran
pelayanan
Sistem Informasi Pelayanan Publik harus dibuat penyelenggara
pelayanan, yang berisi semua informasi pelayanan publik yang Indikator WOG
berasal dari penyelenggara pada setiap tingkatan. Penyelenggara ● Tercapainya tujuan bersama
● Pelayanan terpuaskan
● Tidak terjadi konflik antar sector
● Terjadi harmonisasi antar sector terkait
Istilah WOG
POLIcy integration
Policy coherence
Cross cutting
Joined-up government