A. Kesediaan
Kesediaan terhadap integritas (Integrity Compliance) adalah
ketika individu bersedia menerima pengaruh untuk
berintegritas dari orang lain atau dari kelompok lain,
dikarenakan ia berharap untuk memperoleh reaksi atau
tanggapan positif dari pihak lain tersebut.
B. Identifikasi
Identifikasi integritas terjadi apabila individu meniru integritas Bangun Sistem Integritas
seseorang atau kelompok lain dikarenakan integritas sudah sesuai reframing culture adalah upaya mengubah orientasi dari perilaku
dengan apa yang dianggapnya sebagai bentuk hubungan yang korupsi yang berbentuk kolusi. Unsurunsur yang membentuk kolusi
menyenangkan antara dia dengan yang memberikan pengaruh baik perilaku, ucapan, emosi, maupun pikiran (paradigma) atau kita
terkait integritas. sebut sebagai konten dilakukan perubahan atau dikembalikan
C.Internalisasi orientasi (konteks) menjadi gotong royong yang sebelumnya telah
Internalisasi integritas terjadi apabila individu menerima pengaruh menjadi budaya yang sangat kuat di masyarakat Indonesia.
dan bersedia bersikap dan berperilaku dengan penuh integritas Seeding Of Integrity merupakan upaya untuk menanamkan
dikarenakan integritas tersebut sesuai dengan apa yang ia pengaruh integritas pada bawah sadar hingga dapat membentuk
percayai dan sesuai dengan sistem nilai yang dianutnya. perilaku, kebiasaan dan budaya integritas. Seakan menjadi suatu
Internalisasi integritas akan maksimal ketika kita mampu pertempuran antara integritas dan korupsi, saling memperkuat
menggabungkan pendekatan inside out dan out side in. Untuk untuk mempengaruhi pegawai negeri di Indonesia.
terjadinya hal tersebut maka: Proses menanamkan pengaruh dari luar ke dalam diri manusia
1. Lingkungan yang berintegritas : perbanyak hidup dalam terkait erat dengan panca indera (modality) sebagai pintu
lingkungan yang positif interaksi dan sub modality agar pengaruh integritas tersebut
2. Proteksi Integritas : pastikan pengaruh lingkungan yang dapat masuk dalam area bawah sadar, yang selanjutnya
negatif tidak masuk dalam pikiran (diri) diharapkan dapat menjadi perilaku otomatis, kebiasaan dan
3. Perubahan Sistem Nilai : jika pengaruh sudah masuk dalam budaya. Secara umum kita mengenal terdapat 3 besaran
pikiran (diri) segera lakukan teknik perubahan sistem nilai, modality dan 1 gabungan modality yaitu : 1) Auditory, 2) Visual,
3) Kinestetik dan 4) Multi modality.
4. agar yang negatif dapat dihapuskan dan diganti dengan yang Sistem integritas yang sudah ataupun yang akan dibangun
positif merupakan lingkungan yang kondusif bagi peningkatan dan
(Lingkungan Berintegritas) Hidup dalam lingkungan yang positif penjagaan integritas, seakan terjadi penyelarasan antara
dapat dilakukan dengan: rohani dan jasmani dalam diri, penyelarasan jiwa, pikiran,
1. M e m p e r b a n y a k t e m a n y a n g berperilaku positif perasaan, ucapan dan tindakan dengan nurani dan lingkungan
2. Memperbanyak artefak/simbol dan sejarah yang memberikan (sistem dan budaya integritas), inilah yang disebut dengan
makna atau inspirasi untuk melakukan perilaku positif dan selalu pelembagaan integritas. Integritas yang terlembagakan dalam
ingat akan kebaikan dan kebenaran diri dan organisasi.
3. Memperbanyak rutinitas atau ritual positif Sistem-sistem khusus untuk pengendalian korupsi dan standar
4. Membangun atau menjalankan sistem integritas : etika contohnya adalah: Peningkatan Peran Pengawasan Internal,
Kepemimpinan, Struktur Organisasi, Sistem Pengendalian, dll. Post Employment, Integrity checking, pengungkapan isu integritas,
Proteksi integritas agar pengaruh lingkungan negatif tidak dapat pengendalian gratifikasi, pelaporan harta kekayaan, analisis risiko
masuk dalam diri kita dapat dilakukan dengan : terhadap integritas, revitalisasi kode etik dan pedoman perilaku,
1. M e l a k u k a n s i m b o l i s a s i y a n g dilengkapi dengan seleksi dan keteladanan pimpinan puncak, serta evaluasi eksternal
imajinasi, sugesti dan asosiasi bahwa pengaruh tersebut hanya integritas.
ada diluar diri kita dan tidak pernah masuk ke dalam diri Dalam upaya sistem mampu memastikan organisasi mencapai
2. Melakukan dis-asosiasi, yaitu keluar dari lingkaran pengaruh tujuannya dan menjaga individu dalam organisasi, maka
negatif tersebut kematangan pelaksanaan programnya dilaksanakan secara
3. Melakukan Multi Protection of Integrity optimal lewat tahapan : 1) Not Performance (belum ada
kinerja), 2) Adhoc, (sementara, reaktif , mendadak) 3) Planned
(terencana dan teroganisasi dengan baik) 4) Institutionalized
(menyatu dengan sistem organisasi 5) Evaluated (telah dapat Pelayanan Publik
dievaluasi) 6) Optimized (dapat di optimalkan)
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik dipusat
dan daerah dalam bentuk barang dan jasa, baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang- undangan.
Eksludabilitas
Revitalitas
Tinggi Rendah
PUBLIK:
SEMI PRIVAT :
- Udara bersih
Rendah • Jalan Tol
- Jaminan Keamanan
• Fasilitas Bandara
TNI/POLRI
SEMI PUBLIK:
PRIVAT : - Hasil Hutan
Tinggi • Rumah - Sumber air bawah
• Mobil tanah
- Taman wisata(?)