Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RANGKUMAN

MONA TANIA PAHDARIESA

NO SISWA 201904073131

KELAS D
Definisi

Hoax merupakan istilah Bahasa Inggris yang pada akhir tahun ini sering digunakan
oleh media massa tercetak maupun elektronik di Indonesia. HOAX merupakan informasi
yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya, dengan kata lain diartikan sebagai
upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang meyakinkan tetapi tidak dapat
diverifikasi kebenarannya, selain itu dapat diartikan sebagai tindakan mengabutkan informasi
yang sebenarnya, dengan cara membanjiri suatu media dengan pesan yang salah agar bisa
menutupi informasi yang benar.

Penyebaran HOAX
Media Sosial Online merupakan sarana atau media bagi seseorang ataupun berbagai
pihak dalam menyampaikan aspirasi pikirannya, pendapatnya ataupun sebagai tempat untuk
menyampaikan berbagai informasi. Penyaringan informasi yang tidak sesuai berita di media
sosial online dari pihak yang berwenang memudahkan para pembuat dan penyebar HOAX
dalam melakukan pekerjaannya. Berdasarkan informasi situs Kementerian Komunikasi dan
Informatika sepanjang tahun 2016 Direktorat Resrimsus Polda Metro Jaya telah berhasil
memblokir 300 lebih akun media sosial dan media online yang menyebarkan informasi
HOAX, provokasi dan SARA, serta sekitar 800 ribu situs di Indonesia terindikasi sebagai
penyebar berita palsu dan ujaran kebencian.

Bentuk dan Saluran HOAX

Berdasarkan gambar di atas bentuk hoax yang pling sering diterima adalah berupa tuisan
62,10%, sedangkan penyebaran berita hoax yang terbanyak disalurkan media sosial.
Elemen Berita HOAX

Terdapat beberapa elemen berita hoax yang digunakan untuk menyebaran berita hoax, yaitu:

• Menggunakan kalimat peruasif yang memaksa : Sebarkanlah!, Viralkanlah!, dan


sejenisnya.

• Artikel penuh huruf besar dan tanda seru.

• Merujuk pada kejadian dengan istilah seperti kemarin, dua hari yang lalu, seminggu
yang lalu (tidak ada tanggal dan hari yang jelas).

• Lebih merupakan opini dari seseorang, bukan fakta.

• Terkesan menakut-nakuti atau menyesatkan penerima berita

• Meneror seseorang atau seklmpok org agar merasa takut

• Provokatif & cenderung mengadu domba

• Menghujat ssorg or golongan

• Memuji secara berlebihan “lebay”

• Sebarkan seabanyak mungkin, jangan hanya terputus di tangan anda

• Sdh bnyk yg tertipu, berhati-hatilah

• Baca pesan ini 5 menit pesan otomatis akan dihapus

• Kadang “menjual stasiun tv atau sumber terpercaya” untuk mengelabui

Unsur Hate Speech

Hampir semua Negara diseluruh Dunia mempunyai undang-undang yang mengatur


tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech), di Indonesia Pasal-Pasal yang mengatur tindakan
tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech) terhadap seseorang, kelompok ataupun lembaga
terdapat di dalam Pasal 156, Pasal 157, Pasal 310, Pasal 311, kemudian Pasal 28 jis. Pasal 45
ayat (2) UU No 11 tahun 2008 tentang informasi & transaksi elektronik dan Pasal 16 UU No
40 Tahun 2008 tentang penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
Unsur-unsur hate speech meliputi:

1) Bentuk Komunikasi

2) Disebarkan Di Muka Umum/Melalui Berbagai Media

3) Berbasis Prasangka

4) Terhadap Kelompok-2 Identitas

5) Mengandung Penghinaan Atau Cap Negatif

6) Mengandung Hasutan Kebencian

7) Berpotensi Mendorong Kekerasan, Diskriminasi, konflik sosial

Dasar Hukum Hate Speech


Mengacu pada kitab kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) hukuman empat
tahun penjara bisa kenakan bagi yang menyatakan permusuhan di depan umum, sesuai Pasal
156 KUHP. Pasal 27 ayat 3 UU ITE berbunyi: “Setiap orang dengan dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau menstransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi
elektronik dan/atau dokumen elektronik yang bermuatan penghinaan dan/atau pencermaan
nama baik.”
Selain itu pasal yang mengacu hukum hate of speech adalah Pasal 310 ayat 1 KUHP
berbunyi: “Barang siapa dengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan
menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang suaya hal itu diketahui umum, diancam
karena pencemaran dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan, atau pidana denda
paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.”

Berbagai Dampak Hate Speech meliputi beberapa hal, yaitu:

• Kebencian yang luas

• Diskriminasi

• Persekusi

• Genosida
Prosedur penanganan Hate of speech
Untuk menangani masalah hate of speech dapat dilakukan beberapa hal, yaitu:
1. Memonitor dan mendeteksi sedini mungkin timbulnya benih pertikaian dalam
masyarakat
2. Melakukan pendekatan pada pihak yang diduga melakukan ujaran kebencian
3. Mempertemukan dua pihak (pelaku dan korban)
4. Mencari solusi damai
5. Memberi pemahaman mengenai dampak yang akan timbul dari ajaran kebencian
dalam masyarakat.
Namun bila tindakan preventif tidak dapat menyelesaikan masalah, maka dilakukan
penegakkan hukum.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anggraeni M, Shabrina N, Tyasmara NC UI Lib berkala . Stop Hoax. Dalam: UI Lib


berkala Vol 3 No 1, 2017. Diakses di
http://lib.ui.ac.id/unduh/unduh/UILib_Berkala_Vol_3_No_1.pdf?id=2. [03 April
2019].
2. Septanto H. Pengaruh Hoax dan ujaran kebencian sebuah cyber crime dalam dengan
teknologi sederhana di kehidupan sosial masyarakat. 2018. Diakses di
http://research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/LCSCVZI11HG7VORWMAF
RW7GH3.pdf. [ 03 April 2019]
3. Masyarakat Telematikan Indonesia. Hasil survey mastel tentang wabah hoax nasional.
2017. Diakses di https://www.bkkbn.go.id/po-
content/uploads/Infografis_Hasil_Survey_MASTEL_tentang_Wabah_Hoax_Nasional
.pdf . [03 April 2019].
4. Rahakbau G. 2019. Bandung: Jeratan Hukum dan upaya yang dilakukan Polri dalam
memerangi berita hoax dan ujaran kebencian di medsos dan media abal-abal. Diakses
tanggal 3 April 2019.

Anda mungkin juga menyukai