ANGKATAN : LIX
KELOMPOK :2
SUB KELOMPOK :1
NAMA KELOMPOK : ALFI MASHURIL, S.Tr.Kes
AINUL MARDIAH, S.Pi
ALBERSON MATONDANG, S.H
ANISAH RAMADHANI HASIBUAN, S.Pi
apt. ADE RIZKA MAULIDA, S.Farm
PENGAMPU MATERI : Drs. MUHAMMAD KAHFI, M.Si
PENYELENGGARA : BPSDM PROVINSI SUMATERA UTARA
Teknologi informasi telah menjadi bagian dari kehidupan di zaman modern ini.
Manusia menggunakannya untuk memfasilitasi, yang fungsinya hampir semua tentang
kehidupan saat ini. Dengan bantuan teknologi informasi user dapat memperoleh informasi
mengenai sosial, bisnis dan sejenisnya yang saling terhubung dalam suatu ikatan yang disebut
organisasi. Setiap organisasi tidak terkecuali organisasi tersebut dalam suatu instansi telah
menfaatkan teknologi informasi dalam proses bisnisnya yang berusaha untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas kinerja organisasi dengan mengimplementasi sebuah sistem informasi.
Namun, sering kali terjadi kegagalan dalam pemanfaatan sistem informasi yang didominasi
oleh faktor manusia seperti tidak cocok dengan budaya kerja atau budaya organisasi baru,etika
dan kebijakan dengan penggunaan sistem informasi serta adanya keterbatasan keahlian.
PEMBAHASAN
Dari video pertama, dapat dianalisis bahwa Desa Punggul bergegas melakukan
transformasi digital yang dirintis sejak tahun 2015 hingga sekarang dan mewujudkan
digitalisasi di desanya. Desa Panggul telah menerapkan beberapa aplikasi teknologi informasi
(TI) yang terintegrasi dan user friendly untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada
masyarakat sekaligus mewujudkan mimpi smart city. Salah satunya adalah melalui penerapan
e-Goverment dengan membuka ruang bagi masyarakat agar bisa semakin berperan aktif dalam
pembangunan.
I Gusti Ngurah Lanang, selaku Sekretaris Desa Punggul menyampaikan, tujuan awalnya
ialah membangun sebuah desa yang mayoritas dengan digitalisasi semata-mata hanya untuk
mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat. Kini pelayanan di Desa
Punggul menjadi lebih berkualitas dan cepat sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan
masyarakat dan menjadi desa digital terbaik di Bali dalam hal pelayanan digital secara
Nasional. Beberapa pelayanan digital di Desa Punggul adalah sistem administrasi desa dan
kelurahan yang tujuannya mempermudah masyarakat dalam mengurus surat, tidak
memerlukan waktu yang lama, tapi cukup dalam 5 menit saja. Selain itu, membuat aplikasi klik
tanahku yang dibuat untuk pendataan tanah agar mengurangi terjadinya sengketa tanah, serta
membuat aplikasi pasar rakyat yang tujuannya agar masyarakat desa Punggul lebih mudah
memasarkan hasil lahan mereka dan tidak perlu memakan biaya tempat untuk berdagang.
Seiring berjalannya waktu, proyek rintisan ini pun membuahkan perhatian dari
pemerintah pusat dan mengukuhkan Desa Punggul sebagai desa digital, dan yang terbaru,
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta menginstruksikan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa untuk segera meluncurkan SIMBPD untuk semua desa di Kabupaten Badung. Aplikasi
dan penerapannya yang sudah tersistem dengan baik ini juga membawa Desa Punggul meraih
peringkat pertama dalam Evaluasi Perkembangan Desa tingkat kecamatan di awal tahun 2022.
Kesuksesan tersebut berlanjut hingga tingkat provinsi, dan menjadi wakil Bali di tingkat
nasional.
Era Teknologi Informasi saat ini memberikan kemudahan dalam melakukan segala hal.
Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi, salah satunya
perkembangan pesat bidang komunikasi. Dahulu, manusia berkomunikasi dengan cara
bertemu, namun kini dengan adanya teknologi, tersedia media baru dalam berkomunikasi, yaitu
melalui jejaring sosial. Jejaring sosial ini membuat manusia terhubung satu sama lain tanpa
harus bertatap muka. Dengan media baru ini, informasi juga dapat disebarluaskan dengan
cepat. Namun selain banyaknya dampak positif dari kemajuan teknologi, juga terdapat banyak
dampak negatif yang terjadi jika manusia tidak mampu beradaptasi dengan baik.
Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang
tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan dan pencapaian
tujuan organisasi. Untuk menjadi smart asn, maka harus memiliki nilai integritas, nasionalisme,
profesionalisme, wawasan global, IT, bahasa asing, hospitality, networking dan
entrepreneurship. Konsep Smart ASN ini digadang-gadang untuk menuju world class
government 2024. Seorang Smart ASN harus menguasai teknologi, mampu mengoperasikan
dan memanfaatkan internet yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja
guna meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam mengabdi pada negara dan melayani
masyarakat. ASN harus memiliki kemampuan networking, yaitu mampu membangun
hubungan dengan orang lain atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan
profesional maupun personal. Dan pada akhirnya, seorang Smart ASN juga harus memiliki
sifat baik dan menarik budi bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap
menjalankan aktivitas khusus dalam menampilkan pelayanan prima kepada masyarakat.
Komunikasi yang bersifat serba digital menjadikan literasi digital sebagai salah satu
kebutuhan wajib di era serba teknologi seperti sekarang. Berbagai tantangan di ruang digital
harus diimbangi dengan literasi digital yang mumpuni. Literasi digital adalah pengetahuan dan
kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi atau jaringan untuk
menemukan, mengevalusi, menggunakan, membuat informasi dan memanfaatkannya secara
sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum sesuai kegunaannya 25 dalam rangka
berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sehari hari.
Kompetensi literasi digital tidak hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media
digital (digital skills) saja, namun juga budaya menggunakan digital (digital culture), etis
menggunakan media digital (digital ethics), dan aman menggunakan media digital (digital
safety). Untuk mewujudkan SMART ASN maka diharapkan semua ASN harus memahami 4
konsep kompetensi literasi digital tersebut. Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk
menghadapi era disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks. Profil Smart ASN
meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan
bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship dan memiliki jaringan yang luas
(networking). Berikut 8 Profil Smart ASN yaitu :
1. Integritas yaitu konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan, termasuk didalamnya
tanggungjawab dan kejujuran.
2. Profesionalisme yaitu sikap yang menunjukkan bekompeten dalam tugas
3. Nasionalisme yaitu bagaimana seseorang untum memahami kondisi bangsa dan Negara
4. Berwawasan global yaitu mempunyai pandangan ke depan teatang perubahan yang
dihadapi.
5. Ilmu dan Teknologi ( IT ) dan bahasa asing maksudnya dalam perubahan zaman, ASN
harus dibekali ilmu dan teknologi serta kemampuan berbahasa asing.
6. Hospitality maksudnya adalah keramahan dan melaksanakan tugas.
7. Networking maksudnya adalah ASN harus menguasai dunia digital agar jangan
ketinggalan baik dalam perkembangan informasi maupun tugas
8. Entrepreneurship maksudnya adalah seorang ASN harus mempunyai jiwa
kewirausahaan.
Semua ASN harus mampu mengikuti dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
secara cepat. Sehingga terwujudlah kinerja yang bukan hanya cakap di dunia nyata namun juga
cakap di dunia digital. Maka yang dimaksud dengan Smart ASN adalah ASN yang mempunyai
kompetensi, kinerja serta profesionalisme yang tinggi terhadap perubahan dan pencapaian
tujuan organisasi.
KESIMPULAN