Anda di halaman 1dari 51

Golongan III

Angkatan
RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS

MENINGKATKAN MINAT BACA PESERTA DIDIK DI


KELAS II SD NEGERI 154513 BINJOHARA 1

OLEH :
SYARIFUDDIN, S.Pd
PENATA MUDA / IIIa
NIP.199309082020121005

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SUMATERA UTARA
2021
Lembar Persetujuan :

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik Di Kelas II


SD Negeri 154513 Binjohara 1 Kabupaten Tapanuli Tengah

Nama Peserta : Syarifuddin, S.Pd


NIP : 199309082020121005
Pangkat/Golongan : Penata Muda / IIIa
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Instansi : Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah
Angkatan : XXVII
Kelompok :1

Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari ----------------dengan Metode Pembelajaran


Jarak Jauh (Distance Learning) di hadapan Coach, Penguji dan Mentor.
Coach Penguji Mentor

Dr. Ir. Hairulsyah, M.Si Maya Tumanggor, S.Pd


NIP.196503031993081001 NIP. NIP.196508151987122005

Mengetahui,
An. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sumatera Utara
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial

Bambang Siswanto, SE. M.Si


NIP.19631005 198603 1 006

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
aktualisasi nilai-nilai Dasar profesi Apratur sipil negara di SD Negeri 154513
BINJOHARA 1 Kabupaten Tapanuli Tengah. Penulisan laporan ini dilakukan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh syarat kelulusan latihan dasar
(LATSAR) CPNS golongan III angkatan XXVII tahun 2021.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
dari awal masa latihan dasar sampai pada penyusunan laporan ini, tidaklah mudah
bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini, oleh karena itu saya mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Asren Nasution, MA selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) beserta jajarannya.
2. Bapak Dr. Ir. Hairulsyah, M.Si selaku coach yang telah memberi masukan
dan penilaian selama proses penyelesaian laporan ini.
3. ---------------------------------------------. selaku penguji yang telah banyak
memberi saran dalam menulis laporan ini.
4. Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu selama proses diklat
pelatihan dasar.
5. Ibu Maya Tumanggor, S.Pd, selaku mentor yang telah memberikan arahan
dan bimbingan dalam penulisan laporan ini.
6. Keluarga besar SD Negeri 154513 Binjohara 1 atas bantuan dan
kerjasamanya selama masa aktualisasi.
7. Kedua orangtua dan keluarga tercinta yang telah memberikan doa dan
dukungan selama latsar ini.
8. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS golongan III Angkatan XXVII
Kelompok I atas kerjasama dan dukungannya dalam melaksanakan
rancangan Aktualisasi ini.
Saya berharap ALLAH SWT yang akan membalas kebaikan semua pihak
yang telah membantu. Semoga Laporan ini membawa manfaat bagi

ii
pengembangan ilmu dalam penerapan aktualisasi di SD Negeri 154513 Binjohara
1 Kabupaten Tapanuli Tengah. Dalam Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini
penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan. Untuk itu segala
masukan, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis.

Tapanuli Tengah, 2021


Penulis,

SYARIFUDDIN, S.Pd
NIP. 199309082020121005

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... x

KATA PENGANTAR.................................................................................... xx

DAFTAR ISI................................................................................................... x

DAFTAR TABEL........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... x

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... x


1.2 Tupoksi Organisasi................................................................................. x
1.2.1 Visi dan Misi 154513 Binjohara I................................................... x
1.2.2 Tujuan Organisasi............................................................................ x
1.2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Guru........................................................ x
1.2.4 Nilai-Nilai Dasar Organisasi............................................................ x
1.2.5 Profil 154513 Binjohara I................................................................ x
1.2.6 Struktur Organisasi.......................................................................... x
1.3 Tujuan...................................................................................................... x
1.4 Manfaat.................................................................................................... xx

BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU............................................ xx

2.1 Identifikasi Isu........................................................................................ xx


2.2 Analisis Isu dan Penetapan Isu.............................................................. xx
2.2.1 Analisis Isu...................................................................................... xx
2.2.2 Penentapan Isu................................................................................. xx
2.3 Dampak Isu Terpilih.............................................................................. xx

iv
2.4 Role Model............................................................................................... xx

BAB III STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH.......................... xx

3.1 Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif .......................................... xx


3.1 Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Agenda 2 .............. xx
3.2.1 Akuntabilitas .................................................................................... xx
3.2.2 Nasionalisme .................................................................................... xx
3.2.3 Etika Publik ..................................................................................... xx
3.2.4 Komitmen Mutu ............................................................................... xx
3.1.5 Anti Korupsi .................................................................................... xx
3.3 Relevansi Rencana Aktualisasi Dikaitkan dengan Agenda 3.............. xx
3.3.1 Manajemen ASN............................................................................. xx
3.3.2 Pelayanan Publik............................................................................. xx
3.3.3 Whole of Government .................................................................... xx
3.4 Rancangan Aktualisasi........................................................................... xx
3.5 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi.................................................. xx

BAB IV PENUTUP......................................................................................... xx

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... xx

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Guru Pegawai SDN 154513 Binjohara I.................................. x


Tabel 1.2 Struktur Organisasi SDN 154513 Binjohara I.................................. x
Tabel 2.1 Identifikasi Isu.................................................................................. xx
Tabel 2.2 Analisis Prioritas Isu Berdasarkan Metode USG ............................ xx
Tabel 2.3 Analisis Prioritas Isu Berdasarkan Metode USG ............................ xx
Tabel 3.1 Relevansi Rencana Kegiatan dengan Aktualisasi Agenda 2............ xx
Tabel 3.2 Relevansi Kedudukan/Peran ASN dengan Rencana Aktualisasi...... xx
Tabel 3.3 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi.............................................. xx

DAFTAR GAMBAR

vi
Gambar 1.1 Persentasi Minat Belajar Siswa kls II........................................... xx
Gambar 1.2 Struktur Organisasi SD Negeri 154513 Binjohara 1.................... xx
Gambar 2.1 Diagram Fish Bone....................................................................... xx
Gambar 2.2. Role Model.................................................................................. xx

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

ASN merupakan suatu profesi bagi pegawai yang bekerja di pemerintahan


dan diberikan tugas oleh pemerintah dan memperoleh gaji sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam UU No. 5 Tahun 2014 dijelaskan
bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Seorang ASN harus bijak dalam menjalankan tugasnya, bebas dari


intervensi semua golongan dan partai politik. Memiliki keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta patuh dan taat terhadap Pancasila, UUD
1945, Negara dan Pemerintah. Menjaga harkat dan martabat Bangsa Indonesia
merupakan kewajiban setiap warga negara yang salah satunya adalah ASN.

Fungsi ASN adalah menjalankan kebijakan, memberikan layanan publik,


dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Memberikan pelayanan publik
yang baik merupakan wujud kinerja nyata yang baik dari seorang PNS. Seperti
yang dikemukakan oleh Lembaga Administrasi Negara Tahun 2008 bahwa
pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang/jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat. ASN yang dibutuhkan adalah yang memiliki integritas moral,
kejujuran, bebas dari KKN, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
bertanggung jawab, profesionalisme dan berkarakter.

Untuk mewujudkan PNS yang memiliki karakter, kompeten dan


berintegritas tinggi perlu dilakukan pembinaan melalui pelatihan. Salah satunya

1
2

dengan mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang


penyelenggaraannya diatur dalam Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
I, II dan III. Setelah selesai melakukan pelatihan tersebut, diharapkan dapat
mengimplementasikannya dalam unit kerja sebagai pelayan masyarakat sesuai
nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) dalam menjalankan fungsinya sebagai
pelayan publik. Mengemban tugas dan amanah yang telah diberikan oleh
pemerintah untuk PNS dengan mengubah pola pikirnya terwujud nilai–nilaidasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
ditambah dengan Manajemen ASN, Pelayanan Publik, serta Whole Of
Government.

Berbicara tentang proses pendidikan sudah tentu tidak dapat dipisahkan


dengan proses pembelajaran. Baik buruknya kualitas pendidikan sangat
tergantung pada mutu pembelajaran yang dikelola oleh guru. Salah satu guru yang
ambil bagian dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran adalah guru kelas,
selaku guru kelas yang memiliki tanggung jawab dalam menjalankan amanah
sangat terbeban melihat permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan dalam hal
ini adalah lingkungan sekolah baik pada kegiatan pembelajaran ataupun
lingkungan dalam sekolah secara umum.
Guru merupakan pelayan publik di bidang pendidikan dan menjadi ujung
tombak dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara membutuhkan aparat
yang memiliki nilai dasar ANEKA untuk mecapai tujuan dan sasaran pokok yang
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi guru yang tercantum dalam Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2001. Dengan adanya
Pelatihan Dasar untuk Calon Pegawai Negeri Sipil, Pemerintah ingin
menanamkan dan memantapkan nilai dasar tersebut dalam diri ASN dan dengan
membuat rancangan Aktualisasi yang di lakukan ASN yang berdasarkan tugas
pokok dan fungsi.
3

Membaca memiliki peran yang sangat vital dalam menyumbang generasi-


generasi emas pembawa kemajuan, tentu kita sepakat bahwa membaca akan
meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan. Kebiasaan membaca perlu dimulai
dari usia dini di rumah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan atas hingga
perguruan tinggi. Tanpa kebiasaan membaca, maka akan sulit untuk menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya berada dalam buku.
Dalam kegiatan belajar di sekolah, minat baca siswa yang tinggi
merupakan sesuatu yang diharapkan oleh semua pihak baik itu siswa sendiri, guru
maupun orang tua. Namun pada kenyataannya minat baca siswa masih jauh dari
apa yang diharapkan. Oleh karena itu, guru sebagai Aparatur Sipil Negara yang
bergerak di pemerintahan sebagai tenaga pendidik sudah seharusnya mengajak
siswa untuk melakukan gerakan literasi yang mampu meningkatkan minat baca
siswa. Dari 12 siswa Kelas II terdapat ada 5 orang yang pandai membaca dan 7
orang belum lancar/ terbata-bata membaca.

Gambar 1.1 Persentasi Minat Baca Siswa kls II

Dari beberapa permasalahan yang terjadi di SD Negeri 154513 Binjohara 1


penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan “Rendahnya minat baca
peserta didik di kelas II di SD Negeri 154513 Binjohara 1”.
4

1.2 Visi, Misi, dan Tupoksi Organisasi


Adapun keterangan lengkap tentang SD Negeri 154513 BINJOHARA 1
adalah sebagai berikut :
1. Nama : SD Negeri 154513 BINJOHARA 1
2. NPSN : 10206728
3. Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar
4. Status Sekolah : Negeri
5. Alamat Sekolah : Binjohara Uruk
Kode Pos : 22565
Kecamatan : Manduamas
Kabupaten : Tapanuli Tengah
Provinsi : Sumatera Utara
6. Kepala Sekolah : Maya Tumanggor, S.Pd
NIP : 196508151987122005
Pangkat/Golongan : Pembina / IVa
Pendidikan : Sarjana

1.2.1 Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kab. Tapanuli Tengah


Visi
“Terwujudnya layanan pendidikan yang merata, berkualitas, berdaya saing
dan berwibawa dalam memberdayakan masyarakat Tapanuli Tengah menjadi
manusia yang berimtaq serta berbudaya”
Misi

1. Menciptakan sistim pendidikan yang berkualitas dan inovatif.


2. menyediakan jaminan layanan pendidikan gratis dan mengupayakan
ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan.
3. Meningkatkan mutu dan profesionalisme pendidik dan tenaga
kependidikan.
4. Mewujudkan terselenggaranya proses belajar yang kreatif, efektif, dan
efisien.
5

5. Menghasilkan lulusan pendidikan dasar yang beraklaq, mandiri, dan


berdaya saing.
6. Memperkenalkan dan mengelola situs dan cagar budaya ntuk
menyelamatkan kepunahan peninggalan sejarah kabupaten Tapanuli
Tengah.
7. Menggali dan memperkenalkan kebudayaan kepada peserta didik pada
satuan pendidikan.

1.2.2 Visi dan Misi SD Negeri 154513 Binjohara 1

Visi

“Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata social yang kuat dan


berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia, berkembang
menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah”

Misi

1. Mengupayakan manusia beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha


Esa.
2. Mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.
3. Memfasilitasi siswa dalam berproses pembelajaran dan bimbingan.
4. Membentuk anak didik yang berkarakter.
5. Menjalin kerja sama yang harmonis antara sekolah dan lingkungan
masyarakat.

1.2.3. Tugas pokok dan fungsi Guru

Menjadi guru bukanlah hal yang mudah karena memiliki tugas dan fungsi
yang banyak dalam menjalankan profesinya. Berdasarkan Undang-undang Guru
dan Dosen No 14 Tahun 2005, tugas dan fungsi guru adalah :

1. Membuat perangkat pembelajaran

a. Analisis mata pelajaran


6

b. Membuat program Tahunan dan semester


c. Program rencana pembelajaran
d. Program mingguan guru
e. Program perbaikan, pengayaan dan remedial

2. Melaksanakan kegiatan pengajara

3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian,ulangan


umum dan ujian akhir

4. Melaksanakan program perbaikan, pengayaan dan remedial.

5. Melaksanakan analisis ulangan harian

6. Mengisi daftar nilai siswa.

7.Melaksanakan kegiatan bimbingan (pengimbasan dan pengetahuan


kepada guru lain dalam proses belajar mengajar)

8. Membuat alat pelajaran /alat peraga.

9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya Seni.

10. Mengikuti kegiatan pengembangan permasyarakatan kurikulum.

11. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa.

12. Melaksanakan tugas tertentu disekolah.

13.Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi


tanggung jawabnya.

14. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum mulai pelajaran.

15. Mengatur kebersihan ruangan kelas dan ruangan praktikum.


7

Tugas Pokok dan Fungsi Wali Kelas

Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 4 Tahun 2015, tugas guru


sebagai wali kelas adalah :

1. Sebagai pengelola kelas,

2. Berinteraksi dengan orang tua / wali peserta didik,

3. Penyelenggaraan administrasi kelas,

4. Penyusunan dan laporan kemajuan belajar peserta didik,

5. Pembuatan catatan khusus tentang peserta didik,

6. Pencatatan mutasi peserta didik,

7. Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar,

Selain itu wali kelas juga memiliki tugas yaitu:

1. Menyelenggarakan Administrasi kelas meliputi :


a) Denah tempat duduk peserta didik
b) Papan absen peserta didik
c) Daftar Pelajaran di kelas
d) Daftar piket kelas
e) Struktur organisasi pengurus kelas.
f) Tata tertib siswa di kelas
g) Buku kemajuan belajar
h) Buku mutasi kelas
i) Buku peta kelas
j) Buku inventaris barang-barang di kelas
k) Buku bimbingan kelas/ kasus peserta didik
l) Buku Rapor
m) Buku daftar peserta didik berprestasi di kelas.
8

2. Memberikan motivasi kepada peserta didik agar belajar


sungguhsungguh baik di sekolah maupun di luar sekolah.
3. Memantapkan peserta didik di kelasnya, dalam melaksanakan tata
krama, sopan santun, tata tertib baik di sekolah maupun di luar
sekolah.
4. Menangani/mengatasi hambatan dan gangguan terhadap kelancaran
kegiatan kelas dan atau kegiatan sekolah pada umumnya.
5. Mengerahkan peserta didik di kelasnya untuk mengikuti
kegiatankegiatan sekolah seperti: upacara bendera, ceramah,
pertandingan dan kegiatan lainnya.
6. Membimbing peserta didik di kelasnya dalam melaksanakan kegiatan
Ekstrakurikuler (Peran serta kelas dalam hal pengajuan calon pengurus
OSIS, pemilihan ketua kelas, pemilihan peserta didik berprestasi, acara
kelas, dll).
a) Melakukan home visit (kunjungan ke rumah/orang tua) atau
keluarganya.
b) Memberikan masukan dalam penentuan kenaikan kelas bagi peserta
didik di kelasnya.
c) Mengisi dan membagikan Buku Laporan Pendidikan (Rapor)
kepada orang tua atau wali siswa.
d) Mengarahkan peserta didik agar peduli dengan kebersihan dan
peduli dengan lingkungannya.
e) Membuat Laporan tertulis secara rutin setiap bulan.

1.2.4. Nilai – Nilai Organisasi

Nilai organisasi menjelaskan bagaimana seharusnya kita bersikap dan


menjalankan tugas dalam rangka mencapai visi organisasi. Adapun nilai – nilai
organisasi Kemendikbud adalah :

1. Memiliki Integritas
9

Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dari


keyakinan sehingga adanya kesesuaian antara pikiran,perbuatan dan
perkataaan.
2. Kreatif dan inovatif
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap
setiap permasalahan serta mampu menghasilkan karya baru.
3. Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang
di tuntut dari pekerjaan. Melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah
lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil
pekerjaan dan menciptakan peluang baru atau untuk menghindari
timbulnya masalah.
4. Pembelajar.
Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
wawasan pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil hikmah
dan menjadikan pelajaran atas setiap kejadiannya.
5. Menjunjung meritrokras.
Memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk mau
berdasarkan kelayakan dan kecakapannya dengan memberi penghargaan.
6. Terlibat aktif
Memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya
terbaiknya dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
7. Tanpa pamrih
Tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan
memperoleh keuntungan pribadi memberikan dorongan dan semangat bagi
pihak lain untuk suka berusaha mencapai tujuan bersama. Memberikan
inspirasi dan memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk
menghasilkan karya terbaiknya.
10

Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi SDN 154513 Binjohara 1 adalah :

STRUKTUR ORGANISASI SD NEGERI 154513 BINJOHARA 1


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KEPALA SEKOLAH

MAYA
TUMANGGOR, S.Pd KOMITE SEKOLAH
PENJAGA SEKOLAH OPERATOR
URUPAN MARBUN
DINCON
RASPI SAMOSIR,S.Pd
TINAMBUNAN

GURU KLS I GURU KLS II GURU KLS III GURU KLS IV GURU KLS V GURU KLS VI

NERTIA SYARIFUDDIN, MESTIA MARBUN DEMI RESTIANA SABARLIM


SIMAMORA S.Pd MARHETTI, S.Pd SIRINGO, S.Pd.K GIRSANG

G. AGAMA ISLAM GURU PENJASKES GURU AGAMA KATOLIK

RAMIAH BARUTU LEMADIN TIANI SIRINGO


SITUMORANG

Gambar 1.2. Struktur Organisasi SD Negeri 154513 Binjohara I


11

1.4 Tujuan dan Manfaaat.


1.4.1 Tujuan
Adapun tujuan dari rancangan aktualisasi ini adalah

- Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,


Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)
- Meningkatkan minat baca siswa
- Mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional
sebagai pelayan masyarakat

1.4.2 Manfaat

- Meningkatkan kinerja guru dalam menyampaikan pembelajaran


- Memahami nilai-nilai dasar ASN
- Tercapainya visi dan misi sekolah
- Terjalinnya kerjasama yang baik antara guru dan orangtua
BAB II

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH

1. Identifikasi Isu

Isu merupakan masalah yang sudah atau belum pasti yang terjadi di tempat
bekerja. Untuk menentukan isu tersebut layak untuk diangkat atau tidak, maka
perlu dilakukan analisa mendalam terhadap permasalahan tersebut. Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi nilai-
nilai dasar PNS terdiri atas identifikasi isu dan penetapan isu. Isu atau masalah
ditemukan dari adanya kesenjangan antara kondisi nyata yang terjadi di SD
Negeri 154513 Binjohara 1. Beberapa isu berikut ditemukan oleh penulis terkait
dengan Whole of Government, dan pelayanan publik diantaranya sebagai
berikut :.
1) Rendahnya minat belajar siswa Kelas II SD Negeri 154513 Binjohara I
2) Rendahnya minat baca peserta didik di kelas II di SD Negeri 154513
Binjohara 1
3) Kurangnya kesadaran siswa mengenai perilaku hidup bersih di SD Negeri
154513 Binjohara I

Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam


Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di identifikasi isu-isu sebagai
berikut :

Sumber Kondisi yang


Identifikasi Isu Kondisi saat ini
NO Isu diharapkan

1 Rendahnya minat Siswa malas belajar, Siswa bersemangat


belajar siswa Kelas II masih adanya siswa dalam belajar baik
WOG
SD Negeri 154513 yang tidak mengerjakan di sekolah maupun
BINJOHARA I PR. di rumah.

2 Rendahnya minat Pelayanan Terdapat beberapa Siswa lebih terbiasa


baca peserta didik di Publik siswa yang membaca kegiatan literasi
kelas II di SD Negeri dengan terbata-bata. baca dengan lancar
154513 BINJOHARA Kurangnya variasi guru dan guru membuat

12
13

I dalam mengajar. bermacam variasi


Sebagian besar siswa mengajar,
tidak mengerti isi dari memahami buku
suatu wacana Sehingga yang telah di baca,
siswa kesulitan dalam
mengikuti materi
pelajaran.
3 Kurangnya kesadaran Buang sampah tidak Siswa membuang
siswa mengenai pada tempatnya dan sampah pada
Pelayanan
perilaku hidup bersih Terdapat siswa yang tempatnya dan
Publik
di SD Negeri 154513 kukunya panjang dan Kuku siswa
BINJOHARA I kotor. menjadi bersih dan
rapi
Tabel 2.1 Identifikasi ISU

2. Analisis Isu dan Penetapan Isu Terpilih

Untuk melihat apakah isu yang terdapat di unit kerja saya tersebut merupakan
sebuah isu atau bukan, maka digunakanlah alat bantu penetapan kriteria kualitas
isu yaitu teknik APKL.

1) Aktual, artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan


dalam masyarakat,

2) Problematik, artinya isu memiliki dimensi masalah yang kompleks


sehingga perlu dicarikan segera solusinya

3) Kekhalayakan, artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak,


dan

4) layak, artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

KRITERIA ISU
ISU (PERMASALAHAN) KETERANGAN
No
A P K L
14

Rendahnya minat belajar


siswa Kelas II SD Negeri
1 √ √ √ √ Memenuhi syarat
154513 BINJOHARA I

Rendahnya minat baca


peserta didik di kelas II di
2 √ √ √ √ Memenuhi syarat
SD Negeri 154513
BINJOHARA I
Kurangnya kesadaran siswa
mengenai perilaku hidup
3 √ √ √ √ Memenuhi syarat
bersih di SD Negeri 154513
BINJOHARA I
Tabel 2.2 Penilaian kriteria isu dengan APKL
Keterangan : A= Aktual, P=Problematik K=kekhalayakan, L=layak

Untuk menetapkan isu mana yang harus saya selesaikan maka saya
menggunakan alat bantu berupa kriteria analisis USG.

1) Urgency, artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis


dan ditindaklanjuti,

2) Seriousness, artinya seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan


dengan akibat yang ditimbulkan,

3) Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut


jika tidak ditangani segera.

Selain menggunakan kriteria analisis USG saya juga menggunakan skala


Likert dengan nilai 1 sampai dengan 5 sebagai berikut.

Nilai 1 = Sangat tidak setuju Nilai 4 = Setuju

Nilai 2 = Tidak setuju Nilai 5 = Sangat setuju

Nilai 3 = Cukup setuju

Tabel 2.3 Penetapan Isu dengan USG

N ISU AKTUAL U S G JUMLAH PRIORITAS


15

O
1 Rendahnya minat belajar
siswa Kelas II SD Negeri 4 4 4 12 II
154513 BINJOHARA I
2 Rendahnya minat baca
peserta didik di kelas II di
4 4 5 13 I
SD Negeri 154513
BINJOHARA I
3 Kurangnya kesadaran
siswa mengenai perilaku
3 4 4 11 III
hidup bersih di SD Negeri
154513 BINJOHARA I

Berdasarkan analisis prioritas masalah dengan metode USG, diperoleh isu


terpilih: Rendahnya minat baca peserta didik di kelas II di SD Negeri 154513
BINJOHARA I. Isu ini menjadi lebih prioritas karena memiliki skor tertinggi
yang sebesar 13 dengan rincian 4 (Urgen), 4 (Keseriusan),5 (Perkembangan Isu).

Selanjutnya untuk mencari penyebab dari isu terpilih dapat menggunakan


analisis fishbone sebagai berikut :

LINGKUNGAN MANUSIA
Kurang aktif dalam
Kurangnya dukungan menerima pelajaran
dari keluarga
Rendahnya kemauan
siswa dalam belajar
Rendahnya Minat
Baca Siswa Kelas
konvensional dan II di SD N 154513
Belum Tersedianya monoton Binjohara I
perpustakaan

Buku kurang Tidak Menarik


Menarik

SARPRAS METODE
Gambar 2.1. Diagram Fish Bone

3. Dampak Isu Terpilih


16

Dari hasil analisis USG dapat dilihat bahwa masalah prioritas di SD

Negeri 154513 Binjohara 1 adalah “Rendahnya minat baca peserta didik di kelas

IV di SD Negeri 154513 Binjohara 1”. Bila masalah ini tidak segera dituntaskan

maka dikhawatirkan akan timbul masalah-masalah seperti :

 Peserta didik akan mengalami kesulitan belajar

 Peserta didik akan malas belajar sehingga akan berdampak pada hasil

belajarnya

 Tidak optimalnya pembelajaran karena keterampilan dasar membaca

belum tuntas

 Materi berikutnya akan sulit diajarkan karena peserta didik tidak

memahami

 Visi dan misi sulit tercapai

4. Role Model

Peranan adalah suatu perilaku yang diharapkan oleh orang lain dari

seseorang yang menduduki status tertentu. Peranan atau role juga memiliki

beberapa bagian, salah satunya yaitu model peranan (Role Model) adalah

seseorang yang tingkah lakunya kita contoh, tiru, diikuti, yang dapat saya jadikan

role model adalah kepala sekolah yaitu Ibu Maya Tumanggor, S.Pd. Beliau

memiliki disiplin di dalam bekerja . Beliau juga merupakan pemimpin yang bisa

dijadikan panutan karena kebijakan dan rasa tanggung jawab beliau sebagai insan

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga saya
17

sebagai seorang ASN mampu menerapkan nilai - nilai ANEKA di lingkungan

tempat saya bertugas.

Gambar 2.2 Kepala SD Negeri 154513 Binjohara 1


BAB III

STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH

1. Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif

Dari analisa yang telah dilakukan terhadap semua isu yang diangkat, maka
Dari penjelasan analisis penetapan isu sebelumnya maka ditetapkan gagasan
Adapun gagasan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isu adalah sebagai
berikut :

Penetapan Gagasan : Rendahnya minat baca peserta didik di kelas II di


SD Negeri 154513 Binjohara 1

Kegiatan Kreatif :

1) Membuat pojok baca didalam kelas.


2) Membuat kegiatan membaca 15 menit sebelum pembelajaran
berlangsung dan sesudah pembelajaran.
3) Membuat papan prestasi.
4) Membuat kegiatan menceritakan kembali buku bacaan yang telah
dibaca.
5) Melaksanakan tambahan pelajaran bagi siswa yang kurang mampu
dalam membaca.

2. Relevansi Rencana Kegiatan Dengan Aktualisasi Agenda 2


(Nilai – Nilai Dasar ASN)

Nilai dasar merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam


menjalankan profesi. Nilai-nilai dasar PNS sering disebut dengan ANEKA.
Kelima nilai dasar itu adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, serta ditambah dengan Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan Whole Of Government.

18
19

Untuk mencapai terciptanya aparatur negara yang profesional, bebas dari


intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanaan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan
peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, maka perlu adanya
penerapan nilai-nilai dasar PNS. Nilai-nilai dasar tersebut dijabarkan sebagai
berikut.
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai yang mencerminkan
akuntabilitas
yaitu:
 Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah yang dimana
pimpinan memainkan peran yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
 Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi adalah : mendorong komunikasi yang
lebih besar dan kerjasama antara kelompok internal dan eksternal, memberikan
perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam
pengambilan keputusan, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan,
serta meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara
keseluruhan.
 Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjungjung
tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, Undang-Undang, kontrak,
kebijakan dan peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat
memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada public dan/atau stakeholder.
 Tanggungjawab (Responsibilitas)
20

Responsibilitas institusi perseorangan memberikan kewajiban bagi setiap


individu dan lembaga, bahwa ada sesuatu konsekuensi dari setiap tindakan yang
telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan
yang telah dibuat. Responsibilitas terbagi dalam responsibilitas perorangan dan
responsibilitas institusi.
 Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus
dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh
sebab itu, ketidakadilan harus dihindari karena dapat meghancurkan kepercayaan
dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak
optimal.
 Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas
tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
 Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan
kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga
memerlukan adanya perubahan kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan.
Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga desertai
dengan keseimbangan kapasitas sumber daya keahlian (skill) yang dimiliki.
 Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam
melaksanakan wewenang dan tanggungjawabnya, mereka harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
Dengan demikian fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
21

 Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari
sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap
tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen
dan kredibilitas anggota organisasi.

b. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti luas berarti pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme merupakan pondasi bagi Aparatur Sipil Negara dalam
mengaktualisasikan fungsi dan tugasnya yang berorientasi untuk kepentingan
Publik, Bangsa dan Negara melalui penanaman nilai-nilai Pancasila bukan
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan.Nilai-nilai yang mencerminkan
nasionalisme antara lain : gotong royong, persamaan etnis, cinta tanah air,
patriotisme, musyawarah mufakat, keadilan, rela berkorban, tidak diskriminatif,
kerjasama, tenggang rasa, kerja keras.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
1) Mendapatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok.
2) Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
Negara.
3) Bangga sebagai bangsa Indonesia dan Bertanah Air Indonesia serta
tidak merasa rendah diri.
4) 4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa.
5) Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia.
6) Mengembangkan sikap tenggang rasa.
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah suatu perilaku, tindakan dan keputusan untuk
22

mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab


pelayanan publik. Nilainilai Etika Publik antara lain:
1) Memegang teguh nilai-nilai pancasila dalam ideologi Negara
Pancasila
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan
Republik Indonesia 1945
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5) Menciptakan lingkungan kerja non diskriminatif
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat,
berdayaguna, berhasilguna, dan santun
10) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir

d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu dalam kaitannya dengan penyelenggaraan Negara
bertujuan menjadikan pemerintahan yang baik dan bersih. Indikator komitmen
mutu dalam pelaksanaan tugas ASN dicirikan pada pekerjaan yang berazaskan
efektivitas, efiseinsi, selalu berinovasi demi menjawab tantangan yang senantiasa
berubah, serta mutu kinerja ASN. Target utama kinerja aparatur yang berbasis
23

komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima


layanan (customer satisfaction).
e. Anti Korupsi
Anti korupsi menurut UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam
UU No. 20 Tahun 2001 diartikan sebagai setiap tindakan melawan hukum dengan
tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Terdapat 7 kelompok
tindak pidana korupsi terdiri dari kerugian keuangan negara, suap menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan
dalam pengadaan, dan gratifikasi. Subjek korupsi adalah setiap individu,
penyelenggara Negara (ASN). Korupsi dapat terjadi karena objek yang
mendukung seperti: janji, kesempatan, kemudahan, dan kekayaan Negara.
Korupsi dapat dibagi menjadi tujuh jenis, yaitu:
1. Korupsi transaktif adalah korupsi yang menunjukkan adanya
kesepakatan
timbal balik antara pemberi dan penerima, demi keuntungan bersama.
Kedua pihak sama-sama aktif menjalankan perbuatan tersebut
2. Korupsi ekstroaktif adalah korupsi yang menyertakan bentuk-bentuk
koersi
(tekanan) tertentu dimana pihak pemberi dipaksa untuk menyuap guna
mencegah kerugian yang mengancam diri, kepentingan, orang-
orangnya,
atau hal yang dihargai
3. Korupsi investif adalah korupsi yang melibatkan suatu penawaran
barang
atau jasa tanpa adanya pertalian langsung dengan keuntungan bagi
pemberi. Keuntungan diharapkan akan diperoleh di masa yang akan
datang
4. Korupsi nepotistik adalah korupsi berupa pemberian perlakuan khusus
kepada teman atau yang mempunyai kedekatan hubungan dalam
rangka
24

menduduki jabatan publik


5. Korupsi autogenik adalah korupsi yang dilakukan individu karena
mempunyai kesempatan untuk mendaptkan keuntungan dari
pengetahuan
dan pemahamannya atas sesuatu yang diketahui sendiri
6. Korupsi suportif adalah korupsi yang mengacu pada penciptaan
suasana
yang kondusif untuk melindungi atau mempertahankan keberadaan
tindak
korupsi yang lain
7. Korupsi defensif adalah korupsi yang terpaksa dilakukan dalam rangka
mempertahankan diri dari pemerasan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan para pakar telah
melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak
sembilan nilai anti korupsi sebagai berikut : jujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.

3. Relevansi Rencana Aktualisasi di Kaitkan Dengan Agenda 3


(Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI)
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran besar dan penting didalam
Pemerintahan dan Negara Indonesia ini karena perkembangan pembangunan
sebuah Negara berada dipundak setiap ASN, banyak tantangan dan cobaan oleh
setiap ASN dalam mendukung perkembangan kemajuan sebuah Negara semakin
berat, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya oknum Pegawai Negeri Sipil yang
melakukan pelanggaran hukum, terlibat praktek korupsi, kolusi dan nepotisme,
disisi lain praktek birokrasi yang menjadi salah satu hambatan dalam
pembangunan.
Adapun kedudukan dan peran PNS/ASN didalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Undang–Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut:
a. Pelaksana Kebijakan Publik
25

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan


kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN
dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk
menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini dimaksudkan untuk
menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan
segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh
karena itu dalam pembinaan karir pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan
oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karir tertinggi.
b. Pelayan Publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
c. Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuandan
kesat uan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
UndangUndang Dasar 1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung
tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari
pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU Nomor 5
Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan
manajemen ASN berkewajiban dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Kedudukan dan peran PNS tersebut harus dilakukan dengan penuh
tanggungjawab dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
A. Whole of Government
1. Pengertian Whole Of Government
Whole of government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih
26

luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program


dan pelayanan publik. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan WoG menjadi
penting dan tumbuh sebagai pedekatan yang mendapatkan perhatian dari
pemerintah yaitu sebagai berikut :
a) Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan pubik dalam
mewujudkan integritas kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik.
Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika
kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG
dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara
kebijakan dan layanan publik.
b) Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas
sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetensi antar sektor
dalam pembangunan. Satu sektor bisa menjadi sangat superior terhadap
faktor lain, atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak berjalan
tidak beriringan, malainkan justru kontraproduktif atau saling
membunuh. Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih
penting dari lainnya.
c) Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk
latar belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa.
Hal ini merupakan upaya untuk memahami pentingnya kebersamaan
dari seluruh sektor guna mencapai tujuan bersama. Sikap, perilaku, dan
nilai yang berorientasi sekor harus dicairkan dan dibangun dalam
fondasi kebangsaan yang lebih mendasar, yang mendorong adanya
semangat persatuan dan kesatuan.
2. Praktek WoG
Terdapat beberapa cara pendekatan Wog yang dapat dilakukan, baik dari
sisi penataan institusi formal maupun informal yaitu sebagai berikut :
a) Penguatan koordinasi antar lembaga
27

Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lebaga-lembaga yang


dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable. Dengan jumlah
lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.
b) Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam
menkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah satu cara
melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status
kelembagaan setingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan
kelembagaan yang dikoordinasikannya.
c) Membentuk gugus tugas
Gugus tugas merupakan salah satu bentuk pelembagaan koordinasi
yang dilakukan di luar strukur formal, yang sifatnya tidak permanen.
Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber
daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari
lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordinasi
tadi.
d) Koalisi social
Merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor atau
lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam
koordinasi ini. Koalisi sosial ini mendorong adanya penyamaan nilai
dan persepsi tentang suatu hal, sehingga pada akhirnya akan terjadi
koordinasi alamiah.
3. Tantangan dalam Praktek WoG
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran
praktek antara lain sebagai berkut :
a. Kapasitas SDM dan institusi
Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG tidaklah
sama. Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika pendekatan
WoG, misalnya, mendorong terjadinya merger atau akuisisi kelembagaan, dimana
terjadi penggabungan SDM dengan kualifikasi yang berbeda.
b. Nilai dan budaya organisasi
28

Seperti halnya kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi
pun menjadi kendala manakala terjadi upaya kolaborasi sampai dengan penyatuan
kelembagaan.
c. Kepemimpinan
Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pelaksanaan WoG.
Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu
mengakomodasi perubahan nilai dan budaya organisasi serta meramu SDM yang
tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.

B. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk manghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politk, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka
konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa
konsep yang ada dalam UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
1. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas :
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pewagai ASN secara
menetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) PPPK adalah
warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu
dalam melaksanakan tugas pemerintahan.
2. Hak dan Kewajiban ASN
Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut :
a. PNS berhak memperoleh :
29

1. Gaji, tunjangan, dan fasilitas


2. Cuti;
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4. Perlindungan; dan
5. Pengembangan kompetensi
b. PPPK berhak memperoleh :
1. Gaji, dan tunjangan,
2. Cuti;
3. Perlindungan; dan
4. Pengembangan kompetensi
Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan
perlindungan berupa:
1. Jaminan kesehatan
2. Jaminan kecelakaan kerja
3. Jaminan kematian; dan
4. Bantuan hukum
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah :
1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggungjawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di
luar kedinasan;
30

7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan


rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

C. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat. (Lembaga Administrasi Negara: 1998). Prinsip pelayanan publik
yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
1. Partisipatif
2. Transparan
3. Responsif
4. Tidak Diskriminatif
5. Mudah dan Murah
6. Efektif dan efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan
Sesungguhnya yang menjadi produk dari organisasi pemerintahan adalah
pelayanan masyarakat, baik itu merupakan layanan sipil maupun layanan publik.
Artinya kegiatan pelayanan pada dasarnya menyangkut pemenuhan suatu hak.
Pelayanan tersebut melekat pada setiap orang, baik secara pribadi maupun
berkelompok (organisasi), dan dilakukan secara universal.
Hak atas pelayanan itu sifatnya sudah universal, berlaku terhadap siapa
saja yang berkepentingan atas hak itu, dan oleh organisasi apa pun juga yang
tugasnya menyelenggarakan pelayanan. Tugas pemerintah adalah untuk melayani
dan mengatur masyarakat, dan tugas pelayan lebih menekankan kepada
31

mendahulukan kepentingan umum, mempermudah urusan publik, mempersingkat


waktu proses pelaksanaan urusan public
Prinsip-prinsip pelayan prima antara lain:
1. Responsif terhadap pelanggan/ memahami pelanggan.
2. Membangun visi dan misi pelayanan.
3. Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan,
sebagai dasar pemberian pelayanan.
4. Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait
bagaimana memberikan pelayanan yang baik, serta pemahaman
tugas dan fungsi organisasi.
5. Memberikan apresiasi kepada pegawai yang telah melaksanakan
tugas pelayanannya dengan baik.
Sikap pelayanan dapat digambarkan melalui 7 P sebagai berikut:
1. Pasionate (Sangat bergairah = Bersemangat, Antusias)
2. Progressive (Memakai cara yang terbaik = termaju)
3. Proaktive (Antisipatif, proaktif dan tidak menunggu)
4. Prompt (Positif = tanpa curiga dan kekhawatiran)
5. Patience (Penuh rasa kesabaran)
6. Proporsional (Tidak mengada-ada)
7. Punctional (Tepat waktu)

4. Rancangan Aktualisasi
Berdasarkan penjelasan sebelumnya mengenai isu yang diangkat sesuai
dengan nilai – nilai dasar profesi PNS / ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi serta Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan Whole of Government yang akan diaktualisasikan terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan sehari – hari di SD Negeri 154513
Binjohara 1. Adapun rancangan aktualisasi yang akan di implementasiakan adalah
sebagai berikut
Isu yang diangkat : Rendahnya minat baca peserta didik di kelas II di
SD Negeri 154513 Binjohara I :
32

1. Membuat pojok baca di dalam kelas


2. Membuat kegiatan membaca 15 menit sebelum pembelajaran
berlangsung dan sesudah pembelajaran
3. Membuat papan prestasi
4. Membuat kegiatan menceritakan kembali buku bacaan yang telah
dibaca
5. Melaksanakan tambahan pelajaran bagi siswa yang kurang mampu
dalam membaca
32

Formulir.1 Rancangan Kegiatan


Unit Kerja : SD Negeri 154513 Binjohara 1
Isu yang diangkat : Rendahnya minat baca peserta didik di kelas II di SD Negeri 154513 Binjohara I
Gagasan Kegiatan :1. Membuat pojok baca di dalam kelas
2. Membuat kegiatan membaca 15 menit sebelum pembelajaran berlangsung dan sesudah pembelajaran
3. Membuat papan prestasi
4. Membuat kegiatan menceritakan kembali buku bacaan yang telah dibaca
5. Melaksanakan tambahan pelajaran bagi siswa yang kurang mampu dalam membaca
Gagasan Pemecah Isu : Meningkatkan minat baca peserta didik melalui kegiatan yang bermanfaat

Tabel 3.1. Rancangan Kegiatan


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai

Kreatif Kegiatan Pelatihan dan Misi Organisasi


1. Membuat 1. Melakukan 1 Tersedianya meminta persetujuan Kepala Dengan adanya pojok baca Dengan adanya pojok
akan meningkatkan minat
pojok baca di konsultasi dengan pojok baca Sekolah dengan sopan santun baca akan
baca peserta didik sehingga
dalam kelas kepala sekolah dan merancang konsep pembuatan mendukung nilai
mendukung visi yaitu
teman sejawat pojok baca dengan kreatifitas “Terwujudnya sistem organisasi yaitu
pendidikan sebagai
tentang pembuatan untuk menentukan bahan dan alat kreatif dan inovatif
pranata social yang kuat
pojok baca di dalam yang dibutuhkan
dan berwibawa untuk
kelas. Membuat mulai membuat pojok baca, memberdayakan semua
warga Negara Indonesia,
rancangan pojok kemudian mengumpulkan buku-
33

baca buku sumber bacaan berkembang menjadi


manusia yang berkualitas
2. Menyiapkan alat dan Dilanjutkan dengan menata
sehingga mampu dan
bahan untuk buku-buku tersebut pada pojok
proaktif menjawab
pembuatan pojok baca. Pojok baca siap tantangan zaman yang
selalu berubah”
baca Mulai membuat difungsikan.

pojok baca Nilai Dasar Terkait :

3. Menyiapkan buku- Etika Publik

buku bacaan. Menata Sopan santun

buku-buku bacaan Komitmen Mutu

4. Membuat peraturan Inovatif

pojok baca. Anti Korupsi

5. Pojok baca sudah Kerja Keras

dapat digunakan Nasionalisme

Saling menghargai

Akuntabilitas

Transparansi
2. Membuat 1. Menyiapkan bahan Terlaksananya Dengan memotivasi peserta Dengan adanya kegiatan Dengan adanya
34

kegiatan bacaan kegiatan didik, saya menunjukkan sikap pembiasaan membaca 15 kegiatan pembiasaan
menit, peserta didik akan
membaca 15 2. Membagikan bahan membaca 15 peduli (Anti Korupsi ) membaca 15 menit
semakin lancar membaca
menit sebelum bacaan ke peserta menit Saat memberikan motivasi, saya dapat mendukung
sehingga dapat mendukung
pembelajaran didik menggunakan bahasa yang visi yaitu ““Terwujudnya nilai organisasi yaitu
sistem pendidikan sebagai
berlangsung 3. Memotivasi dan sopan, santun, tidak menggurui Inisiatif dan
pranata social yang kuat
dan sesudah memberi arahan (Etika Publik) Pembelajar
dan berwibawa untuk
pembelajaran kepada peserta didik Saat memilih bahan bacaan, saya memberdayakan semua
warga Negara Indonesia,
dalam pelaksanaan tidak memilih bacaan yang
berkembang menjadi
kegiatan memihak pada SARA
manusia yang berkualitas
4. Memantau peserta (Nasionalisme) sehingga mampu dan
proaktif menjawab
didik Melakukan kegiatan membaca
tantangan zaman yang
secara tertib dengan manajemen
selalu berubah”
kelas

Bertanggung jawab menjalani


tugas
(Akuntabilitas)

Meningkatkan pengetahuan
35

peserta didik tentang memahami

isi bacaan

(Komitmen mutu)

Nilai Dasar Terkait :

Anti korupsi

Peduli

Etika Publik

Sopan santun

Nasionalisme

Menghargai perbedaan

Akuntabilitas

Tanggung jawab

Komitmen mutu:
Inovatif
3. Membuat 1. Berkonsultasi dengan Adanya papan Kegiatan konsultasi dengan Dengan adanya papan Dengan melakukan
prestasi dapat mendukung
papan prestasi kepala sekolah prestasi kepala sekolah mengenai kegiatan ini akan
visi yaitu “Terwujudnya
mengenai rencana rencana kegiatan yang akan mendukung nila
sistem pendidikan sebagai
36

kegiatan yang akan dilaksanakan,saya menggunakan pranata social yang kuat organisasi yaitu
dan berwibawa untuk
dilakukan bahasa yang sopan dan santun terlibat aktif
memberdayakan semua
2. Membuat desain papan Saya mendesain papan prestasi
warga Negara Indonesia,
prestasi saya menyiapkan alat dan bahan berkembang menjadi
manusia yang berkualitas
3. Menyiapkan bahan dan dengan mandiri dan dengan
sehingga mampu dan
alat yang dibutuhkan biaya sendiri. Saya membuat
proaktif menjawab
4. Membuat papan papan papan prestasi dengan tantangan zaman yang
selalu berubah”
prestasi kreatifitas dan inovatif

5. Mengkreasikan papan Saya akan menempelkan papan

prestasi prestasi yang sudah siap dan

6. Menempelkan papan memberi penjelasan kepada

prestasi di dinding peserta didik tentang apa saja

kelas yang terdapat dalam papan

prestasi.

Adanya papan prestasi

diharapkan akan meningkatkan


37

motivasi membaca peserta didik

Nilai Dasar Terkait :

Komitmen Mutu

Kreatif dan inovatif

Anti Korupsi

Mandiri

Akuntabilitas

Tanggung jawab

Etika Publik

Sopan

Nasionalisme

Tenggang rasa
4. Membuat 1. Guru membuat jadwal Terlaksananya Membuat perencanaan Dengan melakukan kegiatan Dengan melakukan
menceritakan kembali dapat
kegiatan untuk kegiatan kegiatan pelaksanaan kegiatan kegiatan meceritakan
mendukung visi yaitu
“Menceritakan menceritakan kembali menceritakan menceritakan kembali dan kembali maka akan
“Terwujudnya sistem
kembali buku 2. Guru memberi kembali menyusun jadwal pendidikan sebagai mendukung Inisiati
38

bacaan yang instruksi kepada Sebelum melaksanakan kegiatan pranata social yang kuat dan terlibat aktif
dan berwibawa untuk
telah dibaca” peserta didik agar menceritakan kembali, guru
memberdayakan semua
menceritakan kembali memberitahu peserta didik
warga Negara Indonesia,
bacaan yang pernah mekanisme kegiatan yaitu berkembang menjadi
manusia yang berkualitas
dibacanya pada tentang apa saja yang bisa
sehingga mampu dan
selembar kertas diceritakan dan bagaimana cara
proaktif menjawab
3. Guru megumpulkan bercerita dengan baik tantangan zaman yang
selalu berubah”
hasil pekerjaan peserta (Transparansi) dan

didik (Komitmen Mutu)

4. Guru memeriksa Memberi instruksi kepada

keterampilan bercerita peserta didik agar menceritakan

peserta didik kembali bacaan yang pernah di

bacanya pada selembar kertas

Saya mengumpulkan hasil

pekerjaan peserta didik

Nilai Dasar Terkait :


39

Akuntabilitas

Tanggung jawab

Komitmen mutu

Efektif

Anti korupsi

Berani
5 Melaksanakan 1. Berkoordinasi dengan Terlaksananya Menyiapkan bahan ajar yang Dengan melakukan kegiatan Dengan melakukan
Melaksanakan tambahan
tambahan kepala sekolah mengenai kegiatan sesuai dengan tingkat kegiatan evaluas
pelajaran bagi siswa yang
pelajaran bagi pelaksanaan kegiatan Tambahan kemampuan awal siswa. membaca Tanpa
kurang mampu dalam
siswa yang tambahan pelajaran pelajaran membimbing siswa dalam membaca dapat mendukung pamrih dan terliba
visi yaitu “Terwujudnya
kurang mampu 2. Melaksanakan pre test membaca membaca intensif dengan ramah aktif
sistem pendidikan sebagai
dalam untuk mengetahui dan penuh kesabaran.
pranata social yang kuat
membaca kemampuan awal siswa memberikan tambahan pelajaran dan berwibawa untuk
memberdayakan semua
3. Membuat jadwal kepada semua siswa yang
warga Negara Indonesia,
pelaksanaan tambahan kurang mampu dalam membaca
berkembang menjadi
pelajaran melaksanakan pre test dan post manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan
4. Menyiapkan bahan ajar test untuk mengetahui untuk
40

5. Melaksanakan kegiatan mengetahui perkembangan proaktif menjawab


tantangan zaman yang
tambahan pelajaran kemampuan membaca siswa
selalu berubah”
6. Melaksanakan post test memberikan tambahan pelajaran

untuk melihat secara gratis tanpa dipungut

perkembangan biaya apapun.

kemampuan membaca Nilai Dasar Terkait :

siswa Akuntabilitas

Tanggungjawab

Anti Korupsi

Tanggung jawab, Kepedulian

Komitmen Mutu

Efektif

Nasionalisme

Adil

Etika Publik

Tulus
41

5. Jadwal aktualisasi

Kegiatan aktualisasi dengan gagasan Meningkatkan minat baca peserta didik melalui

kegiatan yang bermanfaat Kelas II SD Negeri 154513 Binjohara 1, direncanakan akan

dilaksanakan sesuai tabel berikut ini.

Tabel 3.2. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

September Oktober
No Kegiatan Aktualisasi Minggu Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Membuat pojok baca di

dalam kelas
2. Membaca 15 menit
sebelum pembelajaran
berlangsung dan sesudah
pembelajaran
3. Membuat papan prestasi

4. Membuat kegiatan
menceritakan kembali
buku bacaan yang telah
dibaca
5. Melaksanakan tambahan
pelajaran bagi siswa yang
kurang mampu dalam
membaca
42

Anda mungkin juga menyukai