Golongan : III
LAPORAN AKTUALISASI
OLEH :
TUJULIA FRANSISKO TUMANGGOR , S. Pd
PENATA MUDA III/a
NIP: 199505072019031008
i
LEMBAR PERSETUJUA
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan karuniaNya,
penulis dapat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan
III dan menyelesaikan Aktualisasi ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Aktualisasi ini menguraikan kegiatan yang penulis laksanakan sebagai Guru Kelas di SD
Negeri 176357 Sibandang, dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Antikorupsi (ANEKA), serta perandan
kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu manajemen ASN, whole of government,
dan pelayanan publik.
Penyusunan Laporan aktualisasi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan sejuta terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Drs. H. Asren Nasution, MA. sebagai Kepala BPSDM Provinsi Sumatera
Utara yang telah memberikan sarana prasarana dan fasilitas sehingga kegiatan Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III ini dapat berlangsung dengan baik.
2. Bapak Drs. H. Sobirin, SH., M.Si selaku coach yang telah membimbing, mengarahkan,
memfasilitasi dan selalu memotivasi penulis dalam penyusunan dan penyelesaian laporan
aktualisasi selama Pelatihan Dasar CPNS Golongan III ini.
3. Bapak H. Sahminan, SE, M.Pd selaku penguji pada pelatihan dasar ASN yang telah
memberikan arahan, kritik, saran, dan motivasi selama proses seminar laporan
Aktualisasi
5. LPP Agro Nusantara Wilayah Medan yang telah memberikan pelayanan dan
memfasilitasi
6. Ibu Pine Malindaria Siregar selaku Mentor yang telah memberikan dukungan penuh serta
saran dan motivasi yang sangat luar biasa
7. Seluruh teman-teman peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XLIII ( 43) atas berbagi
ilmu, kerjasama dan kebersamaannya.
iii
9. Seluruh teman-teman di SD Negeri 176357 Sibandang yang bersedia membantu dan
bekerja sama selama proses Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil ini
10. Semua pihak lainnya yang telah membantu penulis dalam penyelesaian laporan
aktualisasi ini.
iv
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG ........................................................... 1
1.1.1. Kurangnya tanggung jawab siswa kelas VI SDN 176357
Sibandang dalam mengerjakan pekerjaan rumah (PR) ............................................ 3
1.1.2. Kurangnya minat belajar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar kelas
VI SDN 176357 Sibandang .................................................................................... 4
v
2.2.1. Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Kelayakan) ................................................................................... 13
vi
vii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 1: Data Pekerjaan rumah siswa kelas VI SDN 176357 Sibandang .................... 3
Gambar 2: Minat belajar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar kelas VI .................... 4
Gambar 3: Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar .. 5
Gambar 4: struktur organisasi Sekolah ........................................................................ 10
Gambar 5: Role Model ................................................................................................ 18
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi abdi negara yang berfungsi
sebagai Pelaksana Kebijakan, Pelayan Publik, serta Perekat dan Pemersatu Bangsa sesuai
dengan UU ASN No. 5 Tahun 2014 (Pasal 10 huruf b). Aparatur Sipil Negera (ASN)
terdiri dari pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja pada
instansi pemerintah yang diberikan tugas dalam suatu jabatan pemerintah dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam Undang-Undang No 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib
memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari Diklat terintegrasi ini
adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS.
Hal ini dirasa penting karena dalam hal ini PNS yang menjadi bagian dari ASN memiliki
peranan penting dalam keberlangsungan kebijakan yang berlaku di negara ini. Sehingga
dibutuhkan penguatan nilai-nilai pada setiap individunya Salah satu fungsi yang berkaitan
dengan tupoksi seorang ASN sehingga dapat menjadi ASN yang profesional yaitu
pelayanan publik. Penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana termuat dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Pelayanan publik ini tentunya akan
berkaitan dengan komitmen mutu sehingga akan menentukan kualitas dari instansi dan
individu ASN tersebut.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara-RI Nomor 12 tahun 2018
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil diharapkan mampu
1
menginternalisasikan nilai – nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri
dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta merasakan
manfaatnya secara langsung. Diharapkan nilai – nilai dasar profesi PNS akan melekat
kuat dalam diri sehingga terbentuk PNS yang profesional yaitu PNS yang karakternya
dibentuk oleh nilai – nilai dasar profesi PNS. Adapun kelima Nilai Dasar PNS tersebut
adalah tergabung dalam singkatan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi) yang diinternalisasikan melalui kuliah umum (on
campus) yang lebih menarik dan mudah diterima peserta. Sebagai pelaksana kebijakan
dan pelayan publik Aparatur Sipil Negara dituntut memenuhi standar mutu dalam
berbagai aspek pelayanan seperti pelayanan dibidang kesehatan, sosial, pembangunan,
pendidikan, dan berbagai bidang layanan lainnya. namun pada kenyataannya kinerja
Aparatur Sipil Negara tersebut dalam melaksanakan tugasnya dalam melayani publik
masih kurang memuaskan. Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang ASN, setiap
individu yang menjadi bagian dari ASN perlu menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Dari
ruang lingkup pendidikan lah seseorang memperoleh suatu pembelajaran. Dengan adanya
pendidikan seseorang dapat menguasai segala bidang baik itu dari segiilmu pengetahuan
maupun teknologi. Pendidikan diharapkan mampu menyiapkan masyarakat Indonesia
yang berkualitas dan berkompeten sehingga mampu bersaing dengan Negara lain.
Pencapaian kesuksesan dalam dunia pendidikan Indonesia tidak dapat dipisahkan dari
kualitas tenaga pendidik atau pun peran pemerintah serta ASN sebagai pelayan
masyarakat.
2
didik secara menyeluruh. Tematik diberikan dengan maksud menyatukan konten
kurikulum dalam unit-unit atau satuan-satuan yang utuh, sehingga membuat
pembelajaran sarat akan nilai, bermakna dan mudah dipahami oleh siswa. Pembelajaran
tematik diyakini sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang efektif karena mampu
mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi afeksi, emosi, fisik, dan akademik
peserta didik di dalam kelas atau di lingkungan sekolah
3
mengerjakan tugas (54%). Hal ini menunjukan bahwa kurangnya tanggung jawab siswa
dalam melaksanakan pekerjaan rumah masih terhitung kurang baik sehingga hal tersebut
merupakansalah satu masalah yang termasuk serius.
1.1.2. Kurangnya minat belajar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar kelas
VI SDN 176357 Sibandang
Tidak Minat
8
62%
Dari gambar diatas dapat di simpulkan bahwa siswa kelas VI SDN 176357
Sibandang dengan jumlah 13 orang siswa terdapat 5 orang yang berminat mengikuti
kegiatan belajar siswa dan 8 diantaranya tidak berminat. Hal ini mengakibatkan kurang
efektifnya proses belajar mengajar mata pelajaran tematik pada kelas VI SDN 176357
Sibandang sehingga hal tersebut merupakan salah satu penyebab kurangnya hasil
pembelajaran tematik dengan baik
4
1.1.3. Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan
pembelajaran tematik kelas VI SDN 176357 Sibandang
5
1.2.Visi, Misi, Tupoksi Dan Nilai Organisasi
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SD NEGERI 176357 SIBANDANG
NPSN : 10206177
Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Simanampang
RT / RW : 00 / 00
Kode Pos : 22476
Kelurahan : Sibandang
Kecamatan : Kec. Muara
Kabupaten/Kota : Kab. Tapanuli Utara
Provinsi : Prov. Sumatera Utara
2. Kontak Sekolah
Nomor Telepon : -
Email : Sdn176357sibandang@gmail.com
Website : -
3. Data Periodik
Waktu Penyelenggaraan : Pagi
Bersedia Menerima Bos : Bersedia Menerima
Sertifikasi ISO : 9001:2008
Sumber Listrik : PLN
Daya Listrik (watt) : 450
Akses Internet : Telkomsel Flash
Akses Internet Alternatif : Telkomsel
4. Data Lainnya
6
Kepala Sekolah : Pine Malindaria Siregar
Operator Pendataan : Febry Simbolon A.Md
Akreditasi : B
Kurikulum : K-13
1.2.2. Visi:
Sekolah memiliki target yang tercantum dalam visi sekolah untuk melaksanakan
tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran secara efektif dan efisienagar tercapai suatu
tujuan tertentu. Adapun Visi Sekolah yaitu : “Terwujudnya generasi yang beriman,
berkarakter, berprestasi, menguasai IPTEK dan peduli lingkungan”.
1.2.3. Misi
1. Menanamkan kebiasaan untuk rajin belajar dan beribadah di sekolah dan dirumah
Dalam melaksanakan tugasnya seorang guru memiliki 5 (lima) kegiatan pokok, yaitu
tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan. Tugas tambahan yang diemban
oleh guru memiliki ekuivalensi dengan beban mengajar. Artinya tugas tambahan dari
guru disetarakan dengan jam tatap muka/minggu :
7
2. Menganalisis materi pelajaran
3. Membuat lembar kerja siswa (LKS)
4. Membuat program harian/jurnal belajar
5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
6. Melaksanakan kegiatan penilaian baik itu ulangan harian,tengah semester atau akhir
semester
7. Melaksanakan analisis ulangan program remedial dan pengayaan
8. Mengisi daftar nilai siswa dan mengisi raport siswa
9. Melaksanakan bimbingan kelas/konseling
10. Membuat alat bantu mengajar/alat peraga.
11. Mengikuti kegiatan pengembangan oleh masyarakat kurikulum
12. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah (PKS,Wali Kelas,Piket,dll).
13. Membuat catatan tentang kemajuan peserta didik.
14. Meneliti daftar siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung
15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan kebersihan.
16. Menumbuhkembangkan sikap menghargai seni.
17. Mengikuti kegiatan kurikulum
18. Mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK)
Organisasi yang baik memerlukan penerapan nilai-nilai yang baik pula, terutama
agar dapat menjalankan misi dengan lancar sehingga tercapai visi yang diharapkan.
Adapun nilai-nilai organisasi tersebut adalah:
a) Integritas
b) Professional
8
Professional berarti dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tuntas dan
mengutamakan kompetensi.
c) Akuntabel
d) Inovatif
e) Peduli
9
Stuktur Organisasi SDN 176357 SIBANDANG
Pine Malindaria Siregar
Kepala Sekolah
Jonson Siregar
Komite Sekolah
Tujulia Fransisko Tumanggor S.Pd Febry Simbolon A.Md
Desmaria N. Siregar Febry Simbolon Netty Hasibuan Heldasma Siregar Dorlina Siagian Tujulia F.
S.Pd A.Md S.Pd S.Pd Tumanggor,
S.Pd
Guru Kelas I Guru Kelas II Guru Kelas III Guru Kelas IV Guru Kelas V Guru Kelas VI
Peserta Didik
10
1.3. Tujuan dan Manfaat
1.3.1. Tujuan
Aktualisasi nilai-nilai dasar ini bertujuan agar penulis sebagai bagian dari ASN
dapat menjadi pelayan masyarakat yang mempunyai profesionalisme dengan selalu
mengedepankan nilai-nilai dasar profesi PNS dalam tugas yang diemban. Adapun tujuan
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yang penulis laksanakan di SD Negeri 176357
Sibandang adalah:
1.3.2. Manfaat
1. Bagi Peserta
Adapun manfaat dari laporan aktualisasi nilai-nilai dasar ini ASN yaitu dapat
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang terangkum dalam ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam menjalankan tugas
sebagai ASN, bukan hanya pada saat menjalankan aktualisasi yang merupakan salah satu
syarat kelulusan dari CPNS menjadi PNS tapi menanamkan nilai-nilai ANEKA tersebut
dalam melaksanakan tugas selanjutnya baik dalam kegiatan aktualisasi maupun saat
menjalankan tugas sesungguhnya yang tak ada laporan pertanggungjawaban tertulisnya.
Selain itu laporan aktualisasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan bagi CPNS
selanjutnya dalam menyusun laporan aktualisasi.
2. Bagi Organisasi
Dengan Penerapan Nilai-nilai dasar PNS yang tepat dan benar dalam aktualisasi
pemecahan isu yang ada di dalam organisasi SDN 176357 Sibandang merupakan salah
11
satu terobosan yang baik dalam peningkatan kualitas Pendidikan organisasi itu sendiri.
Penerapan nilai-nilai dasar PNS tersebut akan merubah sistem Pendidikan menjadi lebih
baik.
3. Bagi Stakeholder
Peningkatan Pendidikan dengan penerapan Nilai nilai dasar ASN merupakan suatu
terobosan-terobosan dengan meningkatkan rasa kepuasan kepada masyarakat tentang
kualitas Pendidikan yang lebih baik
12
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU
Analisis APKL dilakukan cara dengan memberikan nilai positif atau negatif pada
masing-masing kriteria aktual, problematik, kelayakan, dan kekhalayan. Apabila isu yang
ditemukan memenuhi kriteria maka diberi nilai positif, sebaliknya jika tidak memenuhi
kriteria diberi nilai negatif. Apabila semua kriteria dari suatu isu bernilai positif, maka isu
13
tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan dan berkualitas. Sebaliknya, apabila pada isu
tersebut ditemukan nilai negatif pada salah satu atau lebih kriteria, maka isu dinyatakan
tidak memenuhi persyaratan dan kurang berkualitas.
Table 3:
Kriteria KRITERIA
No Identifikasi Isu
A P K L
1 Kurangnya tanggung jawab siswa kelas + + + + Memenuhi
VI SDN 176357 Sibandang dalam syarat
mengerjakan pekerjaan rumah (PR)
2 Kurangnya minat belajar siswa dalam + + + + Memenuhi
mengikuti kegiatan belajar kelas VI syarat
SDN 176357 Sibandang
3 Kurangnya penggunaan media + + + + Memenuhi
pembelajaran dalam proses belajar syarat
t e m a t i k kelas VI SDN 176357
Sibandang
Identifikasi isu menggunakan metode APKL
Keterangan :
A : Aktual P: Problematik
K : Kekhalayakan L: Kelayakan/Layak
Berdasarkan hasil analisis metode APKL di atas , menunjukkan bahwa isu
tersebut masih dalam bentuk memenuhi syarat untuk dituntaskan karena isu Kurangnya
tanggung jawab siswa kelas VI SDN 176357 Sibandang dalam mengerjakan pekerjaan
rumah (PR). Hal ini dikarenakan isu masih terjadi hingga saat ini (aktual), kebiasaan
tidak mengerjakan pekerjaan rumah membuat siswa mudah lupa dengan materi yang di
ajarkan olehguru (problematik) , masalah ini akan mempengaruhi keberhasilan siswa
dan guru di instansiSDN 176357 Sibandang (kekhayalakan) sehingga masalah ini sangat
penting untuk di tuntaskan untuk peningkatan kualitas pendidikan (layak)
14
Isu nomor 2 ( dua) yaitu Kurangnya minat siswa dalam mengikuti kegiatan siswa
kelas VI . Hal ini dikarenakan isu masih terjadi hingga saat ini (aktual), sehingga
menyebabkan aktifitas belajar mengajar pada pelajaran tematik tidak efektif dan efisiensi
(problematik) , masalah ini akan mempengaruhi keberhasilan siswa dan guru di instansi
SDN 176357 Sibandang (kekhayalakan) sehingga masalah ini sangat penting untuk di
tuntaskan untuk peningkatan kualitas pendidikan (layak)
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dijabarkan diatas, maka sangat diperlukan
adanya analisis isu. Selain metode APKL, metode USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth) juga dapat digunakan untuk menentukan prioritas isu/masalah. Metode ini
merupakan salah satu alat untuk memilih masalah prioritas dengan menggunakan
penilaian/pembobotan skala nilai 1-5, sehingga dapat diketahui urutan kepentingan
isu/masalah dengan menggunakan 3 (tiga) komponen tabel pembanding, yaitu:
a. Urgency, yakni seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu. Semakin mendesak suatu masalah untuk diselesaikan maka semakin tinggi
urgensi masalah tersebut.
b. Seriousnesss, yakni seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat/dampak jika isu tersebut tidak segera diselesaikan. Semakin besar dampak isu
tersebut maka tingkat keseriusan akan semakin tinggi.
15
c. Growth, yakni seberapa besar isu tersebut berkembang dikaitkan dengan
kemungkinan isu akan semakin memburuk jika dibiarkan. Suatu masalah yang dapat
menimbulkan masalah lain adalah lebih serius dibandingkan dengan masalah yang
berdiri sendiri.
Nilai dari ketiga tabel tersebut akan dijumlahkan , isu yang mempunyai jumlah
nilai terbesar merupakan prioritas utama yang hasus diselesaikan. Berikut tabel skala
nilai matriks USG:
Dengan menggunakan skala nilai pada tabel di atas maka penetapan isu yang
tabel menjadi prioritas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
16
2.3. Dampak isu terpilih
Penjabaran identifikasi isu dan penetapan isu di atas, dari 3 (tiga) isu atau
permasalahan yang ada, dapat dikatakan bahwa isu nomor 3 (tiga) merupakan isu prioritas
karena memiliki skor tertinggi dengan nilai total 15 dengan rincian 5 (urgen), 5
(keseriusan), dan 5 (perkembangan isu). Hal tersebut menjelaskan bahwa isu kurang
optimalnya penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran
tematik kelas VI SDN 176357 Sibandang harus segera diatasi karena akan berdampak
yang serius dalam menjalankan tugas pada masa pandemi Covid-19 yang berbanding
lurus dengan perkembangan era industry 4.0. Pada masa ini juga mempengaruhi
ketuntasan hasil belajar siswa SDN 176357 Sibandang yang menuntut guru untuk lebih
kreatif dan inovatif dalam menangani pemasalahan yang berkaitan dengan peningkatan
mutu layanan pada Sekolah dan organisasi Pendidikan. Dampak dari isu tersebut
mencakup sebagai berikut
2.4.Role Model
17
Gambar 5: Role Model
18
BAB III
STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH
2. Menggunakan 1. Terwujudnya
inovasi
media
pembelajaran kelas
pembelajaran VI
2. Pembelajaran akan
visual berupa
menyenangkan dan
power point menarik
3. Siswa semakin
semangat belajar di
rumah
19
3. Menggunakan 1. Terciptanya
inovasi
media
pembelajaran
pembelajaran
Audio visual
berupa video
2. Siswa belajar di
pembelajaran
rumah dengan
nyaman dan
menyengkan
3. Pembelajaran tidak
membosankan
4 4. Menggunakan 1. Menciptakan
Siswa yang
media
berjiwa
pembelajaran nasionalisme
berupa peta 2. Mewujudkan
Siswa percaya
dan globe
kepada Tuhan
3. Pemanfaatan
waktu secara
efektif dan
bermanfaat bagi
siswa
4. Siswa mudah
memahami materi
pelajaran
20
hasil belajar capain nilai hasil
belajar siswa
mengetahui
tingkat kesulitan
soal yang
diberikan
3. Meningkatkan
semangat dalam
mengikuti
pembelajaran
dengan baik
Ada 5 (lima) nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dibutuhkan
dalam menjalankan tugas secara profesional sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Adapun kelima nilai-nilai dasar tersebut,
meliputi ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) arus ditanamkan kepada setiap ASN. Oleh karena itu, diketahui indikator-
indikator ANEKA sebagai berikut:
3.2.1. Akuntabilitas
a) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
d) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
21
penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu untuk
menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas (peran belajar).
Menurut Widita (2015) dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada
beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
b) Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok/instansi.
c) Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d) Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e) Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
i) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapai tujuan akhir.
22
3.2.2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini
jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini
sering disebut chauvinisme. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain (LAN RI, 2015:1).
Fungsi ASN sebagai pelayan publik merupakan segala bentuk pelayanan sektor
publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk aparat yang bergerak di bidang
perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (LAN, 2015:120). Sebagai
pelayan publik seorang ASN dituntut menjadi profesional untuk menciptakan pelayanan
yang prima.
23
3.2.3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak
individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantumembedakan hal-
hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-
nilai yang dianut, Catalano, 1991 (dalam Widita, 2015).
Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi
yang adil (LAN, 2015:8). Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk,
benar atau salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan kewajiban yang baik
atau benar. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik (LAN, 2015:6). Integritas publik menuntut para pemimpin dan
pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan
keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi, dan
kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko dalam LAN, 2015:7).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok
khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis (LAN, 2015:9). Kode etik profesi dimaksudkanuntuk mengatur tingkah
laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai
berikut:
24
pemerintahan;
j) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
Dimensi etika publik terdiri dari dimensi tujuan pelayanan publik yang bertujuan
untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan, dimensi modalitas yang
terdiri dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas, serta dimensi tindakan integritas
publik (LAN, 2015:11). Ketiga dimensi tersebut dapat menjadidasar untuk dapat menjadi
pelayan publik yang beretika. Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak
hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh karena itu
perlu dipahami etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa memiliki kompetensi etika,
pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali diskriminatif,
terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung. Etika publik merupakan
refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan,
kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap
kesejahteraan masyarakat. Dengan diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik
harus berubah dari penguasa menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan
menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan
bukan hanya di dunia namun juga di akhirat.
25
LAN RI (2015: 9) menjelaskan bahwa karakteristik utama yang dapat dijadikan
dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat
memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu,
tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya
diukur dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu
dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya
kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat
diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
1. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan
memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang
diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya,
bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
26
2. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi
salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga
kredibilitas institusi.
Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan
sarana komunikasi;
Bill Creech (dalam LAN, 2015) memperkenalkan lima pilar dalam manajemen
mutu terpadu yaitu produk, proses, organisasi, pemimpin dan komitmen. Kelima pilar
tersebut memiliki keterkaitan dan ketergantungan yang tinggi, sehingga target mutu dapat
27
diwujudkan bahkan dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan. Target utama kinerja
aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang
menerima layanan. Mutu kerja aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
dewasa ini masih banyak yang tidak mengindahkan peraturan perundang-undangan.
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena
dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalamruang lingkup pribadi,
keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam
kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. (Widita,
2015)
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
Jujur
Peduli
Mandiri
Disiplin
Tanggung Jawab
Kerja Keras
Sederhana
Berani
Adil
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu
ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa
seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan sehingga dapat
menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik akan
menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik,
hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan
mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan secara publik.
28
3.3.Kedudukan Dan Peran ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Salah satu bentuk manajemen ASN adalah penerapan sistem merit dalam
pengelolaan ASN untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan
memberikan ruang bagi tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan juga keadilan.
Beberapa langkah nyata dapat dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari sisi
perencanaan kebutuhan yang berupa transparansi dan jangkauan penginformasian kepasa
masyarakat maupun jaminan obyektifitasnya dalam pelaksanaan seleksi. Sehingga
instansi pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas untuk mencapai
visi dan misinya. Pasca recruitment, dalam organisasi berbagai sistem pengelolaan
pegawai harus mencerminkan prinsip merit yang sesungguhnya dimana semua prosesnya
didasarkan pada prinsip-prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai. Jaminan sistem
merit pada semua aspek pengelolaan pegawai akan menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk pembelajaran dan kinerja. Pegawai diberikan penghargaan dan pengakuan
atas kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad performers mengetahui dimana kelemahan dan
juga diberikan bantuan dari organisasi untuk meningkatkan kinerja.
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK. Manajemen
PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan,
pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan
29
tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan
perlindungan. Sedangkan Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan;
penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian
penghargaan; disiplin; pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan perlindungan. Untuk
menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen
ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi ASN diselenggarakan secara
nasional dan terintegrasi antar Instansi Pemerintah. Untuk menjamin keterpaduan dan
akurasi data dalam Sistem Informasi ASN, setiap Instansi Pemerintah wajib
memutakhirkan data secara berkala dan menyampaikannya kepada BKN
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan
institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh beberapa
negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu, yakni:
a) Penguatan koordinasi antar lembaga yang dapat dilakukan jika jumlah lembaga-
lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable. Dalam prakteknya,
span of control atau rentang kendali yang rasional akan sangat terbatas. Salah satu
alternatifnya adalah mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah
yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka
koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.
30
c) Membangun gugus tugas, yakni bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di
luar struktur formal, yang setidaknya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas
biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam koordinasi
tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam
proses koordinasi.
d) Koalisi sosial, yakni bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor atau
lembaga,tanpa perlu mebentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor
yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenail dapat didekati
oleh pendekatan WoG sebagai berikut:
b) Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagkerjaan,
perhubungan dan lain-lain.
c) Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan
warga masyarakat, seperti jalan, jembatan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air
bersih, dan lain-lain.
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
1. Partisipatif
31
2. Transparan
3. Responsif
4. Tidak diskriminatif
5. Mudah dan murah
6. Efektif dan efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan
32
3.4.Rancangan Aktualisasi
Identifikasi isu : 1.
2. 1. Kurangnya tanggung jawab siswa kelas VI SDN 176357 Sibandang dalam mengerjakan
pekerjaan rumah (PR)
3. 2. Kurangnya minat belajar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar kelas VI SDN 176357
Sibandang
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran
tematik kelas VI SDN 176357 Sibandang.
Gagasan Pemecahan Isu : Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan p e m belajaran
tematik kelas VI SDN 176357 Sibandang.
Gagasan Kegiatan : 5. 1. Melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran audio berupa
33
podcast.
34
NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI- NILAI-NILAI
PELATIHAN MISI ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
35
dengan materi (Hormat) peduli
pembelajaran .
4. Siswa semakin lingkungan serta
semangat
misi poin ke
belajar di Komitmen Mutu
4. Mengirim rumah
rekaman 1. Pengambilan
berupa podcast keputusan harus 2.Menumbuhke
melalui wa cermat dan Teliti (
mbangkan
Cermat Dan Teliti)
Pendidikan
karakter dan ke
Menejemen ASN
1. menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, 5. Meningkatkan
memiliki nilai dasar,
kepedulian
etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih warga sekolah
dari praktik korupsi,
terhadap
kolusi, dan nepotisme
lingkungan
WOG
36
koordinasi khusus yang
bertugas dalam
mengkoordinasikan
Pelayanan Publik
1. Partisipatif
2. Transparan
3. Respoif
4. Tidak diskriminatif
5. Mudah dan murah
6. Efektif dan efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan
NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI- NILAI-NILAI
PELATIHAN MISI ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
37
2 Melakukan kegiatan 1. Melakukan 1. Terwujudnya Akuntabilitas Dengan Tahapan
konsultasi inovasi kegiatan yang
pembelajaran menghasilkan
dengan kepala pembelajaran Bertanggung jawab dilandasi
menggunakan media sekolah tentang kelas VI terhadap pembuatan video dengan nilai,
penggunaan media pembelajaran Akuntabilitas,
pembelajaran visual pembelajaran
media ( Tanggung Jawab) Nasionalisme,
berupa powerpoint pembelajaran yang menarik Etika Publik,
visual berupa Mengutamakan Komitmen
keselamatan bekerja akan terlaksana
powerpoint mutu,dan Anti
dengan menggunakan Visi Sekolah yaitu Korupsi
waktu untuk beristirahat
( Keselamatan Kerja) : “Terwujudnya Memberikan
2. Membuat power
point sesuai 2. Pembelajaran Media Pembelajaran generasi yang penguatan
tema dari materi akan Harus sesuai dengan beriman, pada nilai
pembelajaran menyenangkan materi dan Topik
dan menarik ( konsisten) berkarakter, organisasi
berprestasi, profesionalism
3. Menampilkan
power point menguasai IPTEK e, inovatif,
3. Siswa semakin Nasionalisme
dengan bantuan semangat belajar dan peduli komitmen.
infocus di rumah Media pembelajaran lingkungan serta
harus sesuai dengan
4. mengirim ke Pendidikan karakter anak Misi poin ke 3
grup wa sebagai bangsa (Cinta tanah air) yaitu
bahan ajar siswa Memberikan waktu Yang
lebih untuk pembuatan Melaksanakan
di rumah
media pembelajaran pembelajaran
38
( Rela Berkorban) yang kreatif,
inovatif dan
Etika Publik kompetitif di
Pemeriksaan ulang media bidang akademik
pembelajaran secara
cermat dan teliti (Cermat dan non akademik
Dan Teliti)
Media pembelajaran
harus berisikan Bahasa
yang sopan dan santun (
sopan santun)
Informasi berisikan
pembelajaran yang
konkret
(jujur menyampaikan
informasi)
Komitmen Mutu
Menggunakan teknologi
gratis dalam pembuatan
media Pembelajaran
( Efisiensi)
Penggunaan berbagai
animasi, audio dan video
39
yang menarik untuk
meningkatkan semangat
siswa
( Kreatif)
Mempelajari berbagai
ilmu pembuatan media
dari berbagai sumber
untuk di rangkai dalam
satu karya ( Inovatif)
Anti Korupsi
Berani dalam
menunjukkan hasil karya
pembuatan media dengan
mengupload di youtube (
berani,tanggung jawab)
Menumbuhkan hasil yang
baru melalui media yang
dibuat merupakan salah
satu hasil dari kerja keras
(kerja keras)
Menampilkan sumber
karya yang bersangkutan
dengan hak cipta lain
dalam media ( Jujur)
40
Menejemen ASN
menghasilkan Pegawai
ASN yang professional,
memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme
WoG
Pelayanan Publik
Partisipatif
Transparan
Responsif
41
Tidak diskriminatif
Mudah dan murah
Efektif dan efisien
Aksesibel
Akuntabel
Berkeadilan
1 2 3 4 5 6 7
42
pembelajaran pembelajaran di rumah (transparan) dan ( video mutu,dan
berisi materi dengan Konsisten) Anti Korupsi
pembelajaran
pembelajaran nyaman dan
Memberikan
menyengkan matematika yang
Nasionalisme
penguatan
menarik dan
Bentuk pembelajaran pada nilai
tidak menyulitkan menyenangkan
3. Menampilkan Peserta Didik organisasi
3. Pembelajaran melalui aplikasi
video ( kemanusiaan)
tidak profesionalis
pembelajaran whatssup grup
di kelas
membosankan materi berfungsi me, inovatif,
sebagai peningkatan akan terlaksana
menggunakan
karakter bangsa komitmen.
infocus Visi Sekolah
( cinta tanah air) Integritas dan
yaitu :
akuntabel
“Terwujudnya
Etika Publik
generasi yang
materi yang di ajarkan
berisi kejujuran dan beriman,
kebenaran berkarakter,
(jujur menyampaikan
berprestasi,
informasi)
menguasai
Setiap siswa mendapat
materi yang sama ( IPTEK dan
Adil)
43
Komitmen Mutu peduli
Materi berbentuk online lingkungan”.
( inovatif)
serta Misi
Menanamkan
Menejemen ASN
kebiasaan untuk
menghasilkan Pegawai rajin belajar dan
ASN yang professional, beribadah di
memiliki nilai dasar,
sekolah dan di
etika profesi, bebas dari rumah
intervensi politik, bersih
Menumbuhkemb
dari praktik korupsi,
angkan
kolusi, dan nepotisme
Pendidikan
karakter
WoG Melaksanakan
Pelayanan berupa jasa pembelajaran
Pendidikan yang kreatif,
Penguatan koordinasi
antar lembaga yang inovatif dan
dapat dilakukan jika
44
jumlah lembaga- kompetitif di
lembaga yang
bidang akademik
dikoordinasikan masih
terjangkau dan dan non
manageable
akademik
Membentuk lembaga
koordinasi khusus yang Meningkatkan
bertugas dalam kepedulian
mengkoordinasikan
warga sekolah
Pelayanan Publik terhadap
Partisipatif lingkungan
Transparan
Responsif
Tidak diskriminatif
Mudah dan murah
Efektif dan efisien
Aksesibel
Akuntabel
Berkeadilan
45
KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
NO. KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI- NILAI-NILAI
PELATIHAN MISI ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
46
globe dan peta bagi siswa Berdoa sebelum dan kebiasaan untuk
sesudah melakukan rajin belajar dan
pembelajaran beribadah di
(ketuhanan) sekolah dan di
4. Siswa mudah tidak melakukan rumah
memahami diskriminasi 2. Menumbuhkemb
4. Menyuruh materi ( kemanusiaan) angkan
siswa pelajaran Pendidikan
menunjukkan karakter
letak suatu Etika Publik
3. Melaksanakan
tempat melalui sabar dalam pembelajaran
peta dan globe menghadapi siswa yang yang kreatif,
lama menangkap inovatif dan
pembelajaran kompetitif di
( Sabar) bidang
menggunakan Bahasa akademik dan
yang sopan Dan santun non akademik
Dalam Melakukan 4. Meningkatkan
Pembelajaran (sopan
santun) kepedulian
menyampaikan warga sekolah
pelajaran kepada siswa
dengan benar terhadap
(jujur menyampaikan lingkungan
informasi)
47
Komitmen Mutu
bernyanyi ( kreatif)
Membantu siswa yang
kurang paham Terhadap
pelajaran ( responsive)
Anti Korupsi
Mengajar siswa sampai
paham ( Bekerja
Keras)
Disiplin dalam waktu
mengajar siswa (
Disiplin)
Menejemen ASN
menghasilkan Pegawai
ASN yang professional,
memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari
48
intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme
mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran
organisasi dan
memberikan ruang bagi
tranparansi,
akuntabilitas,
obyektivitas dan juga
keadilan
WoG
Pelayanan Publik
Partisipatif
Transparan
Responsif
49
Tidak diskriminatif
Mudah dan murah
Efektif dan efisien
Aksesibel
Akuntabel
Berkeadilan
1 2 3 4 5 6 7
50
siswa yang belum berkarakter, murah
memenuhi nilai ambang
berprestasi, Efektif dan
batas dan harus Tuntas
2. Melaksanakan 2. Mengetahui (keseimbangan) menguasai efisien
Ujian Evaluasi capain nilai Soal harus sesuai IPTEK dan Aksesibel
dan penilaian hasil belajar dengan materi yang
dengan siswa diajarkan ( Konsisten) peduli Akuntabel
mengkoreksi mengetahui
lingkungan”. Berkeadilan
hasil ujian tingkat
siswa kesulitan soal Nasionalisme Partisipatif
yang diberikan Bentuk soal tidak
menyulitkan Peserta Serta Misi
Didik( kemanusiaan)
3. Meningkatkan Berdoa sebelum ujian 1. Menanamkan
3. Mengumumka
semangat Ujian berfungsi sebagai kebiasaan untuk
dalam peningkatan karakter
n hasil ujian rajin belajar dan
mengikuti bangsa ( cinta tanah
siswa beribadah di
pembelajaran air) sekolah dan di
dengan baik
rumah
Etika Publik 2. Menumbuhkemb
4. Siswa berhasil Soal sesuai dengan angkan
mencapai materi yang di ajarkan( Pendidikan
4. Memberikan
KKM jujur menyampaikan karakter
reward kepada
siswa yang informasi) 3. Melaksanakan
sudah Setiap siswa mendapat pembelajaran
mencapai soal dengan tingkat yang kreatif,
inovatif dan
51
KKM kesulitan yang sama ( kompetitif di
Adil) bidang
akademik dan
5. Memberikan non akademik
pendalaman
Anti Korupsi
materi kepada
siswa yang Pengaturan batas waktu
belum ujian
mencapai ( disiplin)
KKM
Tidak boleh mencontek(
jujur)
Menejemen ASN
menghasilkan Pegawai
ASN yang professional,
memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme
52
WoG
Pelayanan Publik
Partisipatif
Transparan
Responsif
Tidak diskriminatif
53
Mudah dan murah
Efektif dan efisien
Aksesibel
Akuntabel
Berkeadilan
Table 7. Rencana Kegiatan Aktualisasi
54
Table 8: Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Bulan
55
3 Melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran Audio Tanggal
visual berupa video pembelajaran. 25 s/d
30
56
BAB IV
AKTUALISASI, HABITUASI DAN PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS
BIDANG TUGAS
Waktu
No Gagasan Kegiatan Keterangan
Pelaksanaan
1 Melakukan kegiatan pembelajaran 11 Oktober s.d Aktualisasi Selesai
menggunakan media pembelajaran 16 Oktober 2021 Dilaksanakan
audio berupa podcast
57
3 Melakukan kegiatan pembelajaran 25 Oktober s.d Aktualisasi Selesai
menggunakan media pembelajaran 30 Oktober 2021 Dilaksanakan
Audio visual berupa video
pembelajaran.
58
4.1.2. Capaian Kegiatan Aktualisasi Habituasi
1 2 3 4 5 6 7
59
2. Membuat grup 2. Terciptanya berkoordinasi dengan rekan beriman, Integritas
wa kelas VI inovasi Guru harus saling
berkarakter,
pembelajaran menghormati dalam Peduli
memberikan pendapat berprestasi,
(Hormat)
3. Melakukan menguasai IPTEK
3. Pembelajaran
rekaman suara
semakin dan peduli
sesuai dengan
menyenangka
buku refrensi Komitmen Mutu lingkungan serta
n
dan RPP yang
misi poin ke
berkaitan 2. Pengambilan keputusan
dengan materi harus cermat dan Teliti (
pembelajaran . Cermat Dan Teliti)
2.Menumbuhkem
4. Siswa bangkan
4. Mengirim semakin Menejemen ASN
Pendidikan
rekaman semangat
berupa podcast belajar di 1. menghasilkan Pegawai ASN karakter dan ke
melalui wa rumah yang professional, memiliki
nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, 5. Meningkatkan
kolusi, dan nepotisme
kepedulian warga
sekolah terhadap
WOG lingkungan
60
mengkoordinasikan
Pelayanan Publik
1. Partisipatif
2. Transparan
3. Respoif
4. Tidak diskriminatif
5. Mudah dan murah
6. Efektif dan efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan
Kerugian : Jika kegiatan ini tidak saya lakukan maka siswa akan malas belajar di rumah dan mengakibatkan pemyalahgunaan teknologi
Manfaat : Dengan adanya kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran audio berupa podcast, siswa akan semakin semangat belajar di rumah dan tidak
terganggu aktifitas lain siswa dirumah
61
Kegiatan 1 Melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan
media pembelajaran audio berupa podcast.
Tanggal 11 Oktober s/d 16 Oktober 2021
Lampiran Foto
1. Capaian kegiatan
Terlaksananya kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran audio berupa podcast.
2. Manfaat
Dengan adanya kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran audio berupa podcast,
siswa akan semakin semangat belajar di rumah dan tidak terganggu aktifitas lain siswa dirumah
5. Kerugian
Jika kegiatan ini tidak saya lakukan maka siswa akan malas belajar di rumah dan mengakibatkan
pemyalahgunaan teknologi
62
Tahapan 1 : Berkonsultasi dengan
kepala sekolah dan rekan guru
63
Table 13. kegiatan Aktualisasi 2
1 2 3 4 5 6 7
64
infocus belajar di karakter anak bangsa (Cinta Misi poin ke 3 yaitu me, inovatif,
rumah tanah air)
4. mengirim ke Melaksanakan komitmen.
Memberikan waktu Yang lebih
grup wa sebagai untuk pembuatan media pembelajaran yang
bahan ajar siswa pembelajaran kreatif, inovatif dan
di rumah ( Rela Berkorban)
kompetitif di
bidang akademik
Etika Publik
Pemeriksaan ulang media dan non akademik
pembelajaran secara cermat dan
teliti (Cermat Dan Teliti)
Media pembelajaran harus
berisikan Bahasa yang sopan
dan santun ( sopan santun)
Informasi berisikan
pembelajaran yang konkret
(jujur menyampaikan
informasi)
Komitmen Mutu
Menggunakan teknologi gratis
dalam pembuatan media
Pembelajaran
( Efisiensi)
Penggunaan berbagai animasi,
audio dan video yang menarik
untuk meningkatkan semangat
siswa
65
( Kreatif)
Mempelajari berbagai ilmu
pembuatan media dari berbagai
sumber untuk di rangkai dalam
satu karya ( Inovatif)
Anti Korupsi
Berani dalam menunjukkan
hasil karya pembuatan media
dengan mengupload di youtube
( berani,tanggung jawab)
Menumbuhkan hasil yang baru
melalui media yang dibuat
merupakan salah satu hasil dari
kerja keras (kerja keras)
Menampilkan sumber karya
yang bersangkutan dengan hak
cipta lain dalam media ( Jujur)
Menejemen ASN
66
nepotisme
WoG
Pelayanan Publik
Partisipatif
Transparan
Responsif
Tidak diskriminatif
Mudah dan murah
Efektif dan efisien
Aksesibel
Akuntabel
Berkeadilan
Kerugian : Jika kegiatan ini tidak saya lakukan maka siswa akan malas belajar di rumah dan mengakibatkan pemyalahgunaan teknologi
67
Manfaat : Dengan adanya kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran visua berupa powerpoint, siswa akan semakin semangat belajar dan
mudah mempelajari pelajaran di rumah dan di sekolah
68
Table 14. Matriks Kegiatan 2
6. Kerugian
Jika kegiatan ini tidak saya lakukan maka siswa akan malas belajar di rumah dan mengakibatkan
pemyalahgunaan teknologi
69
Daftar Lampiran Surat
Keterangan Izin Mentor
Testimoni
Kartu
Bimbingan Mentor
Kartu Bimbingan Coach
Gambar Keterangan Gambar
Tahapan 1 : Melakukan konsultasi dengan
kepala sekolah tentang penggunaan media
pembelajaran visual berupa powerpoint
70
Tahapan 2 : Membuat power point sesuai tema
dari materi pembelajaran
71
Tahapan 4 : mengirim ke grup wa sebagai
bahan ajar siswa di rumah
72
Laporan Kegiatan Aktualisasi 3
NO.
KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI-MISI NILAI-NILAI
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
73
3 Melakukan kegiatan 1. Membuat 1. Terciptanya Akuntabilitas Pemberian materi Tahapan
grup WA inovasi kegiatan yang
pembelajaran pelajaran dan latihan
kelas VI pembelajaran Bertanggung dilandasi dengan
menggunakan media SDN 176357 jawab terhadap soal pekerjaan rumah nilai,
Sibandang materi Akuntabilitas,
pembelajaran Audio (PR) berupa video
( Tanggung Nasionalisme,
visual berupa video pembelajaran Etika Publik,
Jawab) Komitmen
2. Siswa belajar di
pembelajaran 2. Mengirim matematika yang
video
rumah dengan Pemberian materi mutu,dan Anti
nyaman dan pembelajaran menarik dan Korupsi
pembelajaran
menyengkan secara transparan
berisi materi menyenangkan melalui Memberikan
pembelajaran (transparan) dan
( Konsisten) aplikasi whatssup grup penguatan pada
akan terlaksana Visi nilai organisasi
Nasionalisme Sekolah yaitu : profesionalisme,
3. Menampilkan Bentuk “Terwujudnya generasi inovatif,
3. Pembelajaran pembelajaran tidak
video menyulitkan yang beriman, komitmen.
tidak
pembelajaran membosankan Peserta Didik berkarakter, berprestasi, Integritas dan
( kemanusiaan)
di kelas menguasai IPTEK dan akuntabel
materi berfungsi
menggunakan sebagai peduli lingkungan”.
infocus peningkatan
karakter bangsa serta Misi
( cinta tanah air)
Menanamkan kebiasaan
untuk rajin belajar dan
Etika Publik
74
materi yang di beribadah di sekolah
ajarkan berisi dan dirumah
kejujuran dan
kebenaran Menumbuhkembangkan
(jujur
Pendidikan karakter
menyampaikan
informasi) Melaksanakan
Setiap siswa pembelajaran yang
mendapat materi kreatif, inovatif dan
yang sama ( Adil)
kompetitif di bidang
Komitmen Mutu akademik dan non
Materi berbentuk akademik
online Meningkatkan
( inovatif)
kepedulian warga
sekolah terhadap
Menejemen ASN lingkungan
menghasilkan
Pegawai ASN
yang professional,
memiliki nilai
dasar, etika
75
profesi, bebas dari
intervensi politik,
bersih dari praktik
korupsi, kolusi,
dan nepotisme
WoG
Pelayanan berupa
jasa Pendidikan
Penguatan
koordinasi antar
lembaga yang
dapat dilakukan
jika jumlah
lembaga-lembaga
yang
dikoordinasikan
masih terjangkau
dan manageable
Membentuk
lembaga
koordinasi khusus
yang bertugas
dalam
mengkoordinasikan
76
Pelayanan Publik
Partisipatif
Transparan
Responsif
Tidak
diskriminatif
Mudah dan murah
Efektif dan efisien
Aksesibel
Akuntabel
Berkeadilan
Kerugian : Jika kegiatan ini tidak saya lakukan maka siswa akan malas belajar di rumah dan mengakibatkan pemyalahgunaan teknologi
Manfaat : Dengan adanya kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran audio visual berupa video pembelajaran, siswa akan semakin
semangat belajar dan mudah mempelajari pelajaran di rumah dan di sekolah
77
Table 17. Matriks Kegiatan 3
7. Kerugian
Jika kegiatan ini tidak saya lakukan maka siswa akan malas belajar di rumah dan mengakibatkan
pemyalahgunaan teknologi
78
Daftar Lampiran Surat
Keterangan Izin Mentor
Testimoni
Kartu
Bimbingan Mentor
Kartu Bimbingan Coach
Gambar Keterangan Gambar
79
Laporan Kegiatan Aktualisasi 4
KETERKAITAN
SUBSTANSI MATA
NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KONTRIBUSI PENGUATAN
PELATIHAN
KEGIATAN KEGIATAN TERHADAP VISI-MISI NILAI-NILAI
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
4 Melakukan 1. Menyanyikan 1. Menciptakan Akuntabilitas Tercapainya Visi Partisipatif
Lagu Nasional Siswa yang
kegiatan Sekolah yaitu : Transparan
berjiwa Bertanggung
pembelajaran nasionalisme jawab atas “Terwujudnya generasi Responsif
80
menggunakan aktifitas belajar yang beriman, Tidak
mengajar diskriminatif
media berkarakter, berprestasi,
( Tanggung
pembelajaran menguasai IPTEK dan Mudah dan
Jawab) murah
2. Berdoa sebelum 2. Mewujudkan
berupa peta peduli lingkungan”.
dan sesudah Siswa percaya Melaksanakan Efektif dan
dan globe. melaksakan kepada Tuhan pembelajaran efisien
Serta Misi
kegiatan belajar sesuai dengan
mengajar waktu yang di Aksesibel
5. Menanamkan kebiasaan
tentukan (
untuk rajin belajar dan Akuntabel
konsisten) beribadah di sekolah Berkeadilan
3. Menampilkan Mendidik siswa dan dirumah
globe dan peta tanpa memandang
latar belakang 6. Menumbuhkembangkan
3. Pemanfaatan
dan pengetahuan Pendidikan karakter
waktu secara
efektif dan siswa 7. Melaksanakan
bermanfaat ( Adil) pembelajaran yang
bagi siswa kreatif, inovatif dan
kompetitif di bidang
Menyuruh siswa Nasionalisme akademik dan non
menunjukkan letak Berdoa sebelum akademik
suatu tempat melalui 4. Siswa mudah dan sesudah 8. Meningkatkan
memahami melakukan
peta dan globe pembelajaran kepedulian warga
materi
pelajaran (ketuhanan) sekolah terhadap
tidak melakukan
diskriminasi lingkungan
(kemanusiaa)
81
Etika Publik
sabar dalam
menghadapi siswa
yang lama
menangkap
pembelajaran
( Sabar)
menggunakan
Bahasa yang
sopan Dan santun
Dalam Melakukan
Pembelajaran
(sopan santun)
menyampaikan
pelajaran kepada
siswa dengan
benar
(jujur
menyampaikan
informasi)
Komitmen Mutu
82
bernyanyi (
kreatif)
Membantu siswa
yang kurang
paham Terhadap
pelajaran (
responsive)
Anti Korupsi
Mengajar siswa
sampai paham (
Bekerja Keras)
Disiplin dalam
waktu mengajar
siswa ( Disiplin)
Menejemen ASN
menghasilkan
Pegawai ASN
yang professional,
memiliki nilai
dasar, etika
profesi, bebas dari
intervensi politik,
bersih dari praktik
korupsi, kolusi,
83
dan nepotisme
mendukung
pencapaian tujuan
dan sasaran
organisasi dan
memberikan
ruang bagi
tranparansi,
akuntabilitas,
obyektivitas dan
juga keadilan
WoG
Pelayanan berupa
jasa Pendidikan
Pelayanan barang,
yaitu pelayanan
yang
menghasilkan
jenis barang yang
dibutuhkan
Pelayanan Publik
Partisipatif
Transparan
Responsif
Tidak
84
diskriminatif
Mudah dan murah
Efektif dan efisien
Aksesibel
Akuntabel
Berkeadilan
Kerugian : Jika kegiatan ini tidak saya lakukan maka siswa akan sulit dalam memahami hubungan antar negara.
Manfaat : Dengan adanya kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran peta dan globe dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang
letak suatu wilayah dalam keterbatasan waktu dan tempat
85
Table 20. Matriks Kegiatan 4
8. Kerugian
Jika kegiatan ini tidak saya lakukan maka siswa akan sulit memahami hubungan antar negara.
86
Tahapan 1 : Menyanyikan lagu nasional
87
Laporan Kegiatan Aktualisasi 5
1 2 3 4 5 6 7
5 Melaksanakan evaluasi 1. Menyusun 1. Tersedianya Akuntabilitas Tercapainya Visi Partisipatif
soal soal sesuai
atau penilaian Sekolah yaitu : Transparan
Evaluasi dengan materi Bertanggung jawab
ketuntasan hasil belajar pembelajaran terhadap pembuatan “Terwujudnya Responsif
dan soal ( Tanggung
pemahaman Jawab)
generasi yang Tidak
siswa Melakukan beriman, diskriminatif
Pengulangan terhadap berkarakter, Mudah dan
2. Melaksanakan siswa yang belum murah
memenuhi nilai ambang berprestasi,
Ujian Evaluasi Efektif dan
dan penilaian 2. Mengetahui
88
dengan capain nilai hasil batas dan harus Tuntas menguasai IPTEK efisien
mengkoreksi belajar siswa (keseimbangan)
dan peduli Aksesibel
hasil ujian mengetahui Soal harus sesuai
siswa tingkat kesulitan dengan materi yang lingkungan”. Akuntabel
soal yang diajarkan ( Konsisten)
diberikan Berkeadilan
Nasionalisme Partisipatif
Serta Misi
3. Mengumumkan Bentuk soal tidak
3. Meningkatkan menyulitkan Peserta 4. Menanamkan
hasil ujian
semangat dalam Didik( kemanusiaan) kebiasaan untuk
siswa
mengikuti Berdoa sebelum ujian rajin belajar dan
pembelajaran Ujian berfungsi sebagai beribadah di
dengan baik peningkatan karakter sekolah dan di
bangsa ( cinta tanah rumah
air) 5. Menumbuhkemban
4. Siswa berhasil
4. Memberikan gkan Pendidikan
mencapai KKM
reward kepada Etika Publik karakter.
siswa yang
sudah Soal sesuai dengan Melaksanakan
materi yang di ajarkan( pembelajaran yang
mencapai
jujur menyampaikan kreatif, inovatif dan
KKM
informasi) kompetitif di bidang
Setiap siswa mendapat akademik dan non
5. Memberikan
soal dengan tingkat akademik
pendalaman
materi kepada kesulitan yang sama (
siswa yang Adil)
belum
mencapai
KKM Anti Korupsi
89
Pengaturan batas waktu
ujian
( disiplin)
Tidak boleh mencontek(
jujur)
Menejemen ASN
menghasilkan Pegawai
ASN yang professional,
memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme
WoG
90
dikoordinasikan masih
terjangkau dan
manageable
Membentuk lembaga
koordinasi khusus yang
bertugas dalam
mengkoordinasikan
Pelayanan Publik
Partisipatif
Transparan
Responsif
Tidak diskriminatif
Mudah dan murah
Efektif dan efisien
Aksesibel
Akuntabel
Berkeadilan
Kerugian : Jika kegiatan ini tidak saya lakukan maka siswa akan tidak peduli dengan pembelajaran sehingga tidak serius mengikuti kegiatan belajar.
Manfaat : Dengan adanya kegiatan evaluasi dan penilaian siswa di harapkan mendapatkan kepuasan dan meningkatkan keseriusan belajar serta menumbuhkan
persaingan sehat dalam menuntut ilmu.
91
Table 23. Matriks Kegiatan 5
2. Manfaat
Dengan adanya kegiatan evaluasi dan penilaian siswa di harapkan mendapatkan kepuasan dan
meningkatkan keseriusan belajar serta menumbuhkan persaingan sehat dalam menuntut ilmu.
9. Kerugian
Jika kegiatan ini tidak saya lakukan maka siswa akan tidak peduli dengan pembelajaran sehingga
tidak serius mengikuti kegiatan belajar.
92
Tahapan 1 : Menyusun soal
Evaluasi
Tahapan 2 : Melaksanakan
Ujian Evaluasi dan penilaian
dengan mengkoreksi hasil ujian
siswa
Waktu: 09 November 2021
Tempat : Ruangan Kelas VI
Tahapan 3 : Mengumumkan
hasil ujian siswa
Tahapan 4 : Memberikan
reward kepada siswa yang
sudah mencapai KKM
93
Tahapan 4 : Memberikan
pendalaman materi
kepada siswa yang belum
mencapai KKM
94
4.2. Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Penguatan kompetensi teknis bidang tugas bertujuan untuk menguatkan kompetensiteknis CPNS sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sehingga mampu
melaksanakan tugas danperannya secara professional sebagai pelayan masyarakat. Berikut ini merupakan rekapitulasi Penguatan kompetensi teknis bidang tugas
yang dilaksanakan selama off campus antara lain yaitu :
95
96
97
98
4.3. . Hambatan dan Strategi Mengatasi
99
Penggunaan media Dengan menggunakan media pembelajara visual
pembelajaran visual berupa powerpoint dapat mengoptimalkan
berupa powerpoint penggunaan media pembelajaran dalam
kurang optimal dan kegiatan p e m belajaran tematik kelas VI SDN
jarang di laksanakan. 176357 Sibandang sehingga menumbuhkan
minat belajar siswa dan meningkatkan hasil
belajar siswa.
100
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Habituasi secara sederhana adalah pembiasaan, atau penyesuaian pada suatu hal.
Habituasi merupakan salah satu proses pembelajaran non-asosiatif yang tergolong proses
pembelajaran dasar dengan penerapan nilai-nilai ASN dengan gagasan kegiatan
pemecahan masalah. Ada pun 5 gagasan kegiatan penulis lakukan dalam pelaksanaan
aktualisasi sesuai dengan isu permaslahan kurang optimalnya penggunaan media
pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran tematik di kelas VI SDN 176357
Sibandang.sebagai berikut:
1. Melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran audio berupa
podcast
2. Melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran visual berupa
powerpoint.
3. Melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran Audio visual
berupa video pembelajaran.
4. Melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan media pembelajaran berupa peta dan
globe.
5. Melaksanakan evaluasi atau penilaian ketuntasan hasil belajar
Dalam melakukan aktualisasi ini, peran dan bimbingan coach serta mentor sangat
besar, mulai dari proses penyusunan hingga implementasi nilai-nilai dasar ANEKA ini
dilingkungan kerja sehingga pelaksanaan aktualisasi berjalan dengan baik sesuai dengan
penerapan nilai-nilai dasar ANEKA.
5.2. Saran
101
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Undang- Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
Permen PAN RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan angka Kreditnya
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
102
LAMPIRAN
1. Kartu Bimbingan Coach
103
Penguatan Nilai Organisasi
1. Profesional,
2. Inovatif,
3. Akuntabel,
4. Integritas
5. Peduli
104
Kartu Bimbingan Aktualisasi oleh Coach
Nama : Tujulia Fransisko Tumanggor S.Pd
NIP : 199505072019031008
Unit Kerja : SDN 176357 Sibandang
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Isu : Kurang optimanya penggunaan media pembelajaran dalam
kegiatan pembelajaran tematik kelas VI SDN 176357
Sibandang.
Kegiatan 2 : Melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan media
pembelajaran visual berupa powerpoint
Penyelesaian Kegiatan Catatan Paraf Coach
Coach
Tahapan Kegiatan Lanjut dilakukan
1. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah tentang penggunaan untuk secara daring
media pembelajaran visual berupa powerpoint
kegiatan pada tanggal
2. Membuat power point sesuai tema dari materi pembelajaran
3. Menampilkan power point dengan bantuan infocus berikutnya 30 Oktober
4. mengirim ke grup wa sebagai bahan ajar siswa di rumah
2021 melalui
Output Kegiatan
media
1. Terwujudnya inovasi pembelajaran kelas VI
2. Pembelajaran akan menyenangkan dan menarik Whatsapp
3. Siswa semakin semangat belajar di rumah
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. Akuntabilitas (tanggung jawab,keselamatan kerja, konsisten)
2. Etika Publik ( sopan santun, hormat)
3. Komitmen Mutu ( cermat Dan Teliti, inovatif)
4. Anti Korupsi ( Jujur, bekerja Keras)
5. Manjanemen ASN ( ASN Profesional)
6. WoG ( kerja sama Bidang Teknologi)
7. Pelayan Publik (pelayan pendidikan akuntabel)
Keterkaitan Dalam Visi Misi
1. Terwujudnya generasi yang beriman, berkarakter, berprestasi,
menguasai IPTEK dan peduli lingkungan serta
2. Misi poin ke 3 yaitu Melaksanakan pembelajaran yang kreatif,
inovatif dan kompetitif di bidang akademik dan non akademik
Penguatan Nilai Organisasi
1. Profesional,
2. Inovatif,
3. Akuntabel,
4. Integritas
5. Peduli
105
Kartu Bimbingan Aktualisasi oleh Coach
106
Kartu Bimbingan Aktualisasi oleh Coach
Nama : Tujulia Fransisko Tumanggor S.Pd
NIP : 199505072019031008
Unit Kerja : SDN 176357 Sibandang
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Isu : Kurang optimanya penggunaan media pembelajaran dalam
kegiatan pembelajaran tematik kelas VI SDN 176357
Sibandang.
Kegiatan 4 : Melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan media peta dan
globe
Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf Coach
Tahapan Kegiatan Dilakukan
1. Menyanyikan Lagu Nasional secara daring
2. Berdoa sebelum dan sesudah melaksakan kegiatan pada tanggal
belajar mengajar 06 November
3. Menampilkan globe dan peta 2021 melalui
4. Menyuruh siswa menunjukkan letak suatu tempat media
melalui peta dan globe Whatsapp
Output Kegiatan
1. Menciptakan Siswa yang berjiwa nasionalisme
2. Mewujudkan Siswa percaya kepada Tuhan
3. Pemanfaatan waktu secara efektif dan bermanfaat bagi
siswa
4. Siswa mudah memahami materi pelajaran
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. Akuntabilitas (tanggung jawab,keselamatan kerja,
konsisten)
2. Nasionalisme ( ketuhanan, kemanusiaan)
3. Etika Publik ( sopan santun, hormat)
4. Anti Korupsi ( Jujur,adil, bekerja Keras)
5. Manjanemen ASN ( ASN Profesional)
6. WoG ( kerja sama Bidang Teknologi)
7. Pelayan Publik (pelayan pendidikan akuntabel)
Keterkaitan Dalam Visi Misi
Terwujudnya generasi yang beriman, berkarakter,
berprestasi, menguasai IPTEK dan peduli lingkungan
Serta Misi
1. Menanamkan kebiasaan untuk rajin belajar dan
beribadah di sekolah dan dirumah
2. Menumbuhkembangkan Pendidikan karakter
3. Melaksanakan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan
kompetitif di bidang akademik dan non akademik
4. Meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap
lingkungan
Penguatan Nilai Organisasi
1. Profesional,
107
2. Inovatif,
3. Akuntabel,
4. Integritas
5. Peduli
108
Kartu Bimbingan Aktualisasi oleh Coach
Nama : Tujulia Fransisko Tumanggor S.Pd
NIP : 199505072019031008
Unit Kerja : SDN 176357 Sibandang
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Isu : Kurang optimanya penggunaan media pembelajaran dalam
kegiatan pembelajaran tematik kelas VI SDN 176357
Sibandang.
Kegiatan 5 : Melaksanakan evaluasi atau penilaian ketuntasan hasil belajar
109
3. Melaksanakan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan
kompetitif di bidang akademik dan non akademik
Penguatan Nilai Organisasi
1. Profesional,
2. Inovatif,
3. Akuntabel,
4. Integritas
5. Peduli
110
2. Kartu Bimbingan Mentor
111
112
113
114
115
3. Surat Pernyataan Pengakuan ( Testimoni)
116
117
118
119
120
4. Surat Perintah Tugas
121
5. Dokumentasi Aktualisasi
122
123
124
125
6. Sertifikat PKTBT
126
127
128
129
130
131
132
133
134