Angkatan 50
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI SMA NEGERI 1 PANAI HULU KABUPATEN LABUHAN
BATU
DISUSUN OLEH :
PENATA MUDA/IIIa
NIP. 199308262019032010
MEDAN
2019
ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas hidayah-Nya sehingga penulis
mampu menyelesaikan Laporan Aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat penulis
bertugas yakni di SMA Negeri 1 Panai Hulu. Penyusunan Laporan Aktualisasi oleh
penulis tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Kaiman Turnip, M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumatera Utara.
2. Bapak Afrizal Sihotang, S.T., M.Si selaku Kepala Lembaga Penjaminan
Mutu Pendidikan Sumatera Utara
3. Bapak Ahmad Fauzi Batubara SAP, MPS selaku Coach yang telah
memberikan petunjuk, bimbingan, saran dan motivasi selama proses
penulisan Laporan Aktualisasi.
4. Ibu Yuslina, SH, M.AP selaku penguji yang telah memberikan arahan,
kritik, saran, dan motivasi selama proses seminar Aktualisasi
5. Bapak Drs. Demson Silalahi selaku Mentor yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan motivasi selama proses penulisan Laporan
Aktualisasi.
6. Orangtua, keluarga, saudara, dan sahabat atas doa, dukungan dan
motivasinya.
7. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian penulisan
Laporan Aktualisasi ini.
Medan, 18 Desember 2019
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
4.2 Capaian Aktualisasi ........................................................................ 36
4.3 Hambatan dan Strategi .................................................................... 73
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Guru sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya dapat membentuk
karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten, profesional,
berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang diembannya. Untuk
menjadi seorang abdi Negara sebagaimana yang diharapkan, maka sesuai dengan
Peraturan Kepala LAN Nomor 12tahun 2018 tentang pelatihan dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) Golongan III, ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat pelatihan
dasar yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi
profesional. Pelatihan dasar ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar
profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
kourpsi. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS
yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional sebagai abdi
Negara dalam melayani masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memilih isu tentang kurang optimalnya
pelaksanaan layanan bimbingan konseling di SMA Negeri 1 Panai Hulu. Oleh sebab itu,
2
dengan mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, penulis mempersembahkan
Laporan Rancangan Aktualisasi ini sebagai hasil dari pelatihan dasar yang diterima
penulis selama masa karantina dan akan di terapkan di saat aktualisasi dengan judul
“Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) kurang
optimalnya pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1 Panai
Hulu Kabupaten Labuhan Batu”.
Adapun visi SMA Negeri 1 Panai hulu adalah “Terdidik, Terampil, dan
Mandiri berdasarkan Iman dan Taqwa”.
Misi
3
Melaksanakan pembelajaran bimbingan dan pelatihan secara efektif,
efisien, bekesinambungan sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar
yang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
Mengembangkan kegiatan ekstrakulikuler dalam bidang kesenian,
olahraga, keterampilan organisasi dan ilmiah;
Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dengan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah;
Menciptakan kondisi pola hidup sehat melalui bebas dari rokok, minuman
keras, sampai obat terlarang lainnya.
4
6. Pemangku kepentingan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 mendukung
pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling yang dilakukan dalam
bentuk antara lain: mitra layanan, sumber data/informasi, konsultan,
dan narasumber melalui strategi layanan kolaborasi, konsultasi,
kunjungan, ataupun alih-tangan kasus;
5
1.2.3 Nilai-nilai Dasar Organisasi
Nilai organisasi yang menjadi pedoman sesuai dengan organisasi
KEMENDIKBUD, yaitu:
Memiliki Integritas
- Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dari
keyakinan terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam
tindakan memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban
kepercayaan.
Kreatif dan Inovatif
- Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif
terhadap setiap permasalahan serta mampu menghasilkan karya baru.
Inisiatif
- Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau
yang dituntut lebih dari pekerjaan. Melakukan sesuatu tanpa
menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki
atau meningkatkan hasil pekerjaan dan menciptakan peluang baru
atau untuk mengindari timbulnya masalah
Pembelajar
- Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
wawasan, pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil
hikmah dan menjadikan pelajaran atas setiap kejadiannya.
Menjunjung meritrokasi
- Memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk mau
berdasarkan kelayakan dan kecakapannya.
Terlibat aktif
- Suka berusaha mencapai tujuan bersama serta memberikan dorongan
agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya;
6
Tanpa pamrih,
- Tidak memiliki maksud tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan
memperoleh keuntungan pribadi, memberikan dorongan dan
semangat bagi pihak lain untuk suka berusaha mencapai tujuan
bersama;
7
1.2.1 STRUKTUR ORGANISASI PEMBAGIAN TUGAS
KEPALA
WAKASEK KESISWAAN WAKASEK KURIKULUM
PERPUSTAKAAN
1. BK
1. PIKET
2. WALI KELAS
2. GURU PENGELOLA
3. PIKET
3. WALI KELAS PERPUSTAKAAN
4. GURU
4. TU
5. KOORDINATOR 7K
SISWA/SISWI
8
1.3 Permasalahan
Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang sudah seharusnya
perlu diambil keputusannya. Isu merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktik
organisasi dengan harapan para stakeholder. Berdasarkan pengertian tersebut, isu
merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila
tidak diberi perlakuan secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi,
bahkan dapat berlanjut pada tahap kritis. Berkaitan dengan rancangan aktualisasi ini,
sumber isu yang diangkat berasal dari tugas pokok dan fungsi (tupoksi), serta kegiatan
yang diprakarsai oleh penulis melalui persetujuan coach dan mentor.
Berdasarkan kaitannya dengan Manajemen ASN, Whole of Goverment
(WoG), dan Pelayanan Publik, penulis menemukan beberapa isu sebagai berikut :
1. Kurangnya kedisiplinan peserta didik dalam hal kehadiran kesekolah tepat waktu di
SMA Negeri 1 Panai Hulu;
Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang masih datang terlambat ke sekolah setiap
harinya
2. Kurang optimalnya pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1
Panai Hulu;
Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya jam masuk di kelas, sehingga mengakibatkan
tidak terlaksananya beberapa layanan bimbingan dan konseling;
3. Kurangnya kedisiplinan peserta didik dalam hal berpakaian rapi di SMA Negeri 1
Panai Hulu;
Penulis mengamati masih banyak siswa yang tidak disiplin dalam berpakaian rapi.
Seperti baju yang dikeluarkan dan tidak memakai atribut yang telah ditentukan oleh
sekolah
4. Kurangnya kesadaran peserta didik akan kebiasaan membuang sampah pada
tempatnya di lingkungan sekolah di SMA Negeri 1 Panai Hulu;
Hal ini terlihat dari banyaknya sampah bekas jajanan di dalam laci meja belajar
peserta didik, di lapangan sekolah khususnya setelah jam istirahat;
5. Kurangnya wawasan peserta didik dalam menentukan pilihan program studi ke
Perguruan Tinggi.
Hal ini terlihat dari masih banyaknya siswa kelas XII yang masih belum mampu
menentukan program studi yang akan mereka ambil di Perguruan Tinggi.
1.4 Tujuan dan Manfaat
9
1.4.1 Tujuan
1. Peserta mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
menjalankan setiap kebijakan yang dilakukan dan ikut andil dalam mewujudkan
visi dan misi instansi;
2. Peserta mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai
pelayan publik serta sebagai peserta latsar yang dapat mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar ANEKA di instansi kerja masing-masing.
1.4.2 Manfaat
a. Bagi Peserta
Peserta Latsar dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi secara maksimal
dalam melaksanakan tugas serta dapat mengaplikasikan pemahaman yang diperoleh
perihal pelayanan publik, manajemen ASN dan Whole of Goverment. Peserta Latsar
yang sudah menerima materi tentang nilai-nilai dasar ASN harus mampu memahami,
mejiwai dan melakukan penerapan nilai-nilai tersebut dalam profesi sebagai guru BK
melalui proses aktualisasi pada SMA Negeri 1 Panai Hulu Kabupaten Labuhan Batu
b. Bagi Organisasi
Bagi SMA Negeri 1 Panai Hulu terkhusus adalah dapat memberikan masukan
dan usulan untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik terutama mengenai
bimbingan konseling demi perkembangan peserta didik. Penerapan aktualisasi yang
baik akan memberikan solusi terhadap isu yang berkembang dengan memberikan
penanaman nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA sehingga suasana di lingkungan
organisasi menjadi lebih baik.
10
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
1. Kurangnya kedisiplinan peserta didik dalam hal kehadiran kesekolah tepat waktu
di SMA Negeri 1 Panai Hulu;
2. Kurang optimalnya pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1
Panai Hulu
3. Kurangnya kedisiplinan peserta didik dalam hal berpakaian yang rapi di SMA
Negeri 1 Panai Hulu;
4. Kurangnya kesadaran peserta didik akan kebiasaan membuang sampah pada
tempatnya di lingkungan sekolah di SMA Negeri 1 Panai Hulu;
5. Kurangnya wawasan peserta didik dalam menentukan pilihan program studi ke
Perguruan Tinggi.
11
1. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat,
2. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak,
3. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya, dan
4. Layak artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya
Berikut adalah tabel analisis identifikasi isu dengan menggunakan alat bantu
AKPL:
12
Dari analisis isu yang dicantumkan, bahwa isu masih perlu dilakukan prioritas dengan
teknik USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Skala yang digunakan adalah skala Likert,
yaitu 1 (sangat kecil) – 5 (sangat besar). Isu yang memiliki skor tertinggi merupakan isu
prioritas. Urgency melihat seberapa mendesak isu tersebut diselesaikan dengan waktu yang
disediakan dan tekanan yang dihadapi dalam memecahkan isu tersebut. Seriousness berarti
seberapa besar isu perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth artinya
5 Sangat Urgent/Serius/Mendesak
4 Urgent/Serius/Mendesak
3 Cukup Urgent/Serius/Mendesak
2 Kurang Urgent/Serius/Mendesak
1 Tidak Urgent/Serius/Mendesak
Tabel 2.3 Analisis Kualitas Isu Melalui Skala Nilai Matriks USG
13
3. Kurangnya kedisiplinan peserta didik
dalam hal berpakaian yang rapi di 4 4 4 12 IV
SMA Negeri 1 Panai Hulu
4. Kurangnya kesadaran peserta didik
akan kebiasaan membuang sampah
5 4 5 14 II
pada tempatnya di lingkungan
sekolah di SMA Negeri 1 Panai Hulu
5. Kurangnya wawasan peserta didik
dalam menentukan pilihan program 4 4 3 11 V
studi ke Perguruan Tinggi
Dari hasil metode analisis di atas dapat dilihat bahwa masalah prioritas di
SMA Negeri 1 Panai Hulu Kabupaten Labuhan Batu adalah “Kurang optimalnya
masalah ini tidak segera dituntaskan maka akan menimbulkan dampak antara lain :
kunjung usai;
perlu dilakukan tindak lanjut agar masalah ini dapat diselesaikan. Maka ditentukan
lebih baik. Gagasan pemecahan isu tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
14
PENYEBAB TERJADI GAGASAN
didik
15
2.5 Role Model
16
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Setiap profesi harus memiliki niali dasar atau fondasi yang menjadi
dan Anti Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA. Setiap ASN yang
kewajibannya sehari-hari.
3.1.1 Akuntabilitas
dimiliki Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk diterapkan di unit kerja yaitu
17
kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan,
18
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional);
3.1.2 Nasionalisme
(kepublikan) menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai
aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila, dan berbagai kisah ketauladanan
publik yang saat ini mampu memberikan inspirasi betapa mereka memiliki
19
Fungsi nasionalisme bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah :
dengan cermat dan disiplin, melayani dengan sikap hormat, sopan dan
dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien,
masyarakat
20
3.1.3 Etika Publik
evaluasi;
faktual.
21
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
22
subyektifitas seseorang.Untuk mengukur penilaian tersebut perlu adanya
2. Inovatif;
dan kejujuran;
maupun eksternal;
bekerja.
kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
23
Dalam UU No.31 Tahun 1999, pengertian korupsi, yaitu: Setiap
perbuatan dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
perekonomian negara.
1. Kejujuran
2. Kepedulian
3. Kemandirian
4. Kedisiplinan
5. Keadilan
6. Tanggung jawab
7. Kerja keras
8. Sederhana
9. Berani
10. Adil
kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara
24
penerima pelayanan. Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik,
yaitu :
(pelanggan).
adalah :
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak Diskriminatif
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan
dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
25
guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
26
yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu
frame NKRI.
dalam mengelola aspek manusia atau SDM dalam organisasi, baik untuk
mengerti apa saja kedudukan, peran, hak, kewajiban dan kode etik ASN.
kesatuan.
pengembangan kompetensi
Kode etik dan kode perilaku ASN : Kode etik dan kode perilaku
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan
kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN.
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan, Menjaga
kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara, Menggunakan kekayaan
27
dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien,
Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya, Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan, Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau
manfaat bagi diri sendiri atau orang lain, Memegang teguh nilai dasar ASN
dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan Melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN
28
Rancangan Aktualisasi
Identifikasi Isu :
1. Rendahnya kedisiplinan peserta didik dalam hal kehadiran ke sekolah tepat waktu di SMA
Negeri 1 Panai Hulu.
2. Kurang optimalnya pelaksanaan layanan bimbingan konseling di SMA Negeri 1 Panai Hulu.
3. Kurangnya Kedisiplinan pesertad didik dalam berpakaian yang rapi di SMA Negeri 1 Panai
Hulu.
4. Kurangnya kesadaran peserta didik akan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya di
lingkungan sekolah di SMA Negeri 1 Panai Hulu.
5. Kurangnya wawasan peserta didik dalam menentukan pilihan program studi ke Perguruan
Tinggi.
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Panai Hulu
Gagasan pemecahan isu : Mengoptimalkan pelaksanaan layanan Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1 Panai Hulu
29
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan
Penguatan
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Konstribusi terhadap Nilai
Pelatihan Visi- Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan kegiatan 1. Meminta arahan dan Terlaksananya Sebelum memulai kegiatan, Dengan terlaksananya Dengan
layanan informasi persetujuan kepada kegiatan layanan saya terlebih dahulu pemberian layanan dilaksanakann
mengenai jenis-jenis kepala sekolah; informasi meminta arahan dan informasi mengenai ya kegiatan
layanan Bimbingan persetujuan dengan bahasa BK maka tujuan ini, maka
2. Menyusun Rencana
Konseling; yang sopan dan santun kegiatan ini sesuai penguatan
Pelaksanaan Layanan
(RPL); (etika publik) kepada dengan Misi sekolah nilai
kepala sekolah dengan no 2 yaitu organisasi
3. Mempersiapkan menyampaikan gagasan “Melaksanakan yaitu
perlengkapan untuk yang inovatif (komitmen pembelajaran “Integritas,
mendukung kegiatan mutu). bimbingan dan Kreatif,
layanan informasi; Kemudian saya akan pelatihan secara Inovatif ,
menyusun RPL sesuai efektif, efisien, inisiatif,
4. Melaksanakan kegiatan dengan materi informasi berkesinambungan Tanpa pamrih
layanan informasi
yang akan disampaikan sehingga siswa dapat dan terlibat
kepada peserta didik
secara mandiri( anti memperoleh hasil aktif”
5. Melakukan korupsi ) sebagai bentuk belajar yang optimal
dokumentasi pertanggung sesuai dengan potensi
jawaban(akuntabilitas ) yang dimilikinya”.
saya terkait pemecahan isu;
selanjutnya saya dengan
mandiri(anti korupsi)
mempersiapkan segala
keperluan yang dibutuhkan
dalam proses pemberian
layanan informasi; Setelah
30
itu, saya memberikan
layanan kepada peserta
didik secara
professional(etika publik ).
2. Membuat virtual class 1. Meminta arahan dan per Tersedianya virtual Saya meminta arahan Berkontribusi pada Dengan
dengan menggunakan setujuan kepada kepala class kepada dan persetujuan visi sekolah yaitu dilaksanakann
aplikasi Google sekolah serta kepala sekolah dengan “Terdidik, Terampil ya kegiatan
memaparkan maksud
Classroom menyampaikan gagasan dan mandiri ini, maka
dan tujuan penulis
membuat virtual class. yang inovatif(komitmen Berdasarkan Iman dan penguatan
mutu ). Kemudian Taqwa” nilai
2. Memberikan informasi memaparkan informasi organisasi
mengenai fungsi dan mengenai fungsi dan yaitu
kegunaan Google kegunaan Google Class “Integritas,
Classroom kepada kepada kepala sekolah Kreatif,
kepala sekolah. dengan bahasa yang sopan Inovatif ,
dan santun( etika publik ). inisiatif,
3. Mengenalkan aplikasi
Kemudian saya Pembelajar,Ta
Google Classroom
kepada peserta didik mengenalkan aplikasi npa pamrih
Google Classroom kepada dan terlibat
siswa dengan bahasa yang aktif”
4. Membuat virtual class; sopan dan santun (etika
31
publik);
5. Melakukan pemberian Selanjutnya saya membuat
layanan bimbingan virtual class dengan
konseling melalui menggunakan Google
virtual class;
Classroom sebagai salah
satu wadah dalam
pelayanan bimbingan
6. Mendokumentasikan
kegiatan konseling, secara
mandiri(anti korupsi ).
Dan kemudian memberikan
layanan dengan melalui
virtual class secara
mandiri (anti korupsi) dan
mengemukakan gagasan
inovasi (komitmen mutu)
dalam pemberian layanan.
3. Melakukan 1. Meminta arahan kepada Terlaksananya Saya meminta arahan dan Berkontribusi pada Dengan
kegiatan kepala sekolah bimbingan ijin kepada kepala sekolah misi sekolah no 4, dilaksanakan
Bimbingan kelompok. dengan sopan dan santun ( yaitu: “ Menerapkan nya kegiatan
Kelompok 2. Menginformasikan wali etika publik ) dengan manajemen ini, maka
kelas dan guru mata
menyampaikan suatu partisipatif dengan penguatan
pelajaran untuk
mengambil beberapa gagasan yang inovatif melibatkan seluruh nilai
siswa dari setiap kelas (komitmen mutu). warga sekolah” organisasi
XII untuk dijadikan Kemudian meminta ijin yaitu
32
peserta bimbingan kepada wali kelas dan guru “Integritas,
kelompok mata pelajaran dengan Kreatif,
sopan dan santun( etika Inovatif ,
3. Berkumpul di ruangan publik) untuk mengambil inisiatif,
sehingga membentuk
beberapa siswa dari kelas Tanpa pamrih
dinamika kelompok
XII . Setelah itu, dan terlibat
memerintahkan siswa untuk aktif”
4. Memulai kegiatan BKp kumpul dilapangan atau di
kepada kelompok. ruangan. Kemudian
memulai kegiatan Bkp,
5. Mendokumentasikan secara mandiri (anti
kegiatan BKp. korupsi) tanpa adanya
diskriminatif
(nasionalisme) terhadap
peserta BKp.
33
4 Membuat papan 1. Meminta arahan dan Tersedianya papan Saya meminta arahan dan Berkontribusi pada Dengan
bimbingan persetujuan kepada bimbingan persetujuan dengan visi dan misi nomor 2 dilaksanakan
kepala sekolah menyampaikan gagasan yaitu: “Melaksanakan nya kegiatan
inovatif (komitmen mutu) pembelajaran ini, maka
2. Mengidentifikasi
secara sopan dan santun ( bimbingan dan penguatan
informasi-informasi apa
yang akan ditampilkan etika publik). Kemudian pelatihan secara nilai
dalam papan mengidentifikasi jenis-jenis efektif, efisien organisasi
bimbingan. informasi yang akan berkesinambungan yaitu
ditampilkan dalam papan sehingga siswa dapat “Integritas,
3. Mempersiapkan alat bimbingan secara mandiri memperoleh hasil Kreatif,
dan bahan serta segala (anti korupsi). Kemudian belajar yang optimal Inovatif ,
sesuatunya untuk melakukan proses sesuai dengan potensi inisiatif,
membuat papan
penyusunan dan yang dimilikinya” Tanpa pamrih
bimbingan.
menerbitkan papan dan terlibat
4. Melakukan proses bimbingan secara mandiri aktif”
penyusunan informasi (anti korupsi) dan
dalam papan bertanggung jawab
bimbingan. (akuntabilitas)
5. Menerbitkan papan
bimbingan sebagai
salah satu media
pelayanan bimbingan Keterkaitan Subtansi mata
konseling.
pelajaran :
- Akuntabilitas
6. Mendokumentasikan
kegiatan - Etika Publik
- Komitmen Mutu
- Anti Korupsi
34
5 Membuat kotak 1. Meminta arahan dan Tersedia kotak Saya meminta arah dan izin Berkontribusi pada Dengan
masalah pribadi bagi persetujuan dengan masalah kepada kepala sekolah visi dan misi nomor 2 dilaksanakan
peserta didik kepala sekolah. dengan menyampaikan yaitu: “Melaksanakan nya kegiatan
gagasan inovatif dengan pembelajaran ini, maka
2. Mendesain kotak
sopan dan santun (etika bimbingan dan penguatan
masalah.
publik). Saya mendesain pelatihan secara nilai
kotak masalah dengan efektif, efisien organisasi
3. Mempersiapkan alat mandiri(anti korupsi) dan berkesinambungan yaitu
dan bahan yang menggunakan kreativitas sehingga siswa dapat “Integritas,
diperlukan. (komitmen mutu) yang memperoleh hasil Kreatif,
saya miliki. Selanjutnya belajar yang optimal Inovatif ,
4. Membuat kotak saya mempersiapkan alat sesuai dengan potensi inisiatif,
masalah;
dan bahan yang diperlukan yang dimilikinya” Tanpa pamrih
secara mandiri (anti dan terlibat
5. Meletakkan kotak
masalah di tempat korupsi).Lalu saya aktif”
strategis. membuat kotak masalah
sesuai dengan desain. Dan
6. Mendokumentasikan kemudian menempatkan
kegiatan kotak masalah ditempat
yang strategis secara
mandiri (anti korupsi).
- Anti Korupsi
35
RENCANA JADWAL AKTUALISASI KEGIATAN
Isu yang telah ditetapkan akan dilaksanakan di unit kerja penulis dengan
rencana jadwal seperti di bawah ini:
NOVEMBER DESEMBER
No KEGIATAN
III IV I II
38
BAB IV
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi penyusun sebagai guru Bimbingan Konseling.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam kurung waktu kurang lebih 30 hari disertai dengan
koordinasi dan komunikasi kepada coach dan mentor dalam setiap tahapan pelaksaan
kegiatan.
Panai Hulu
39
3. Melaksanakan kegiatan bimbingan Aktualisasi telah
04 Desember 2019
kelompok (BKp) dilaksanakan
Berikut ini akan dijelaskan acuan pencapaian aktualisasi yang telah dilaksanakan
dalam formulir penjelasan kegiatan aktualisasi nilai dasar ANEKA sebagai berikut:
40
Formulir 4.2 Kartu Pengendalian Aktualisasi Mentor
1. Kegiatan:
Tahapan :
6. Capaian Kegiatan:
Manfaat :
42
Analisis Dampak :
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka peserta didik akan kekurangan informasi
mengenai bimbingan konseling di sekolah, selain itu program bimbingan dan
konseling juga tidak akan berjalan dengan baik karena tidak adanya informasi yang
diterima siswa mengenai kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
43
44
45
Formulir 4.3 Kartu Bimbingan Aktualisasi Coach
No.
1. Kegiatan:
47
Tabel 4.1.1 Dokumentasi Kegiatan Aktualisasi 1
Tahap 1
48
Tahap ke – 2
Tahap ke- 3
49
Tahap ke- 4
50
51
52
53
54
55
PENGENALAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Pengertian
Bimbingan atau dalam bahasa inggris gudance dapat diartikan sebagai suatu
proses pemberian bantuan kepada sesorang agar ia mampu memahami diri,
menyesuaikan diri, dan mengembangkan diri (3 M) sehingga mencapai kehidupan
yang sukses dan bahagia. (W.S Winkel ). Sedangkan Konseling adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara oleh seorang konselor atau
tenaga ahli terhadap individu guna mengatasi suatu masalah atau mengoptimalkan
potensi yang dimiliki.
56
memaksimalkan poteni diri untuk dapat hidup mandiri dan mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
6. Layanan Konsling Kelompok; Layanan konseling yang diberikan secara
berkelompok yang memiliki masalah yang sama dalam rangka
pemecahan secara bersama – sama.
7. Layanan Bimbingan Kelompok; Layanan yang diberikan kepada
sekelompok siswa yang baik yang memiliki masalah ataupun tidak.
57
pemberian bantuan. Dia harus mendahulukan kepentingan klien dari pada
yang lain.
5. Asas Kemandirian. Dalam memberikan layanan pembimbing hendaklah
selalu menghidupkan kemandirian pada diri orang yang dibimbing,
jangan sampai orang yang dibimbing itu menjadi tergantung kepada
orang lain, khususnya para pembimbing/ konselor.
6. Asas Kegiatan. Usaha layanan bimbingan dan konseling akan
memberikan buah yang tidak berarti, bila individu yang dibimbing tidak
melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan-tujuan bimbingan. Hasil-
hasil usaha bimbingan tidak tercipta dengan sendirinya tetapi harus diraih
oleh individu yang bersangkutan.
7. Asas Kedinamisan. Upaya layanan bimbingan dan konseling
menghendaki terjadinya perubahan dalam individu yang dibimbing yaitu
perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Perubahan tidaklah
sekadar mengulang-ulang hal-hal lama yang bersifat monoton, melainkan
perubahan yang selalu menuju ke suatu pembaruan, sesuatu yang lebih
maju.
8. Asas Keterpaduan. Layanan bimbingan dan konseling memadukan
berbagai aspek individu yang dibimbing, sebagaimana diketahui individu
yang dibimbing itu memiliki berbagai segi kalau keadaanya tidak saling
serasi dan terpadu justru akan menimbulkan masalah.
9. Asas Kenormatifan. Usaha bimbingan dan konseling tidak boleh
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, baik ditinjau dari
norma agama, norma adat, norma hukum/negara, norma ilmu ataupun
kebiasaan sehari-hari. Asas kenormatifan ini diterapkan terhadap isi
maupun proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
10. Asas Keahlian. Usaha layanan bimbingan dan konseling secara teratur,
sistematik dan dengan mempergunakan teknik serta alat yang memadai.
Untuk itu para konselor perlu mendapatkan latihan secukupnya, sehingga
dengan itu akan dapat dicapai keberhasilan usaha pemberian layanan.
11. Asas Alih tangan. Asas ini mengisyaratkan bahwa bila seorang petugas
bimbingan dan konseling sudah mengerahkan segenap kemampuannya
untuk membantu klien belum dapat terbantu sebagaimana yang
diharapkan, maka petugas ini mengalih-tangankan klien tersebut kepada
petugas atau badan lain yang lebih ahli.
12. Asas Tutwuri handayani. Asas ini menunjukkan pada suasana umum
yang hendaknya tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan antara
pembimbing dan yang dibimbing.
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
Formulir 4.2 Kartu Pengendalian Aktualisasi Mentor
1. Kegiatan:
Tahapan :
70
Google Classroom kepada siswa
dengan bahasa yang sopan dan santun
(etika publik);
Selanjutnya saya membuat virtual
class dengan menggunakan Google
Classroom sebagai salah satu wadah
dalam pelayanan bimbingan konseling,
secara mandiri(anti korupsi ). Dan
kemudian memberikan layanan dengan
melalui virtual class secara mandiri
(anti korupsi) dan mengemukakan
gagasan inovasi (komitmen mutu)
dalam pemberian layanan.
6. Capaian Kegiatan:
Dengan tersedianya virtual class sebagai guru BK yang tidak memiliki jam masuk
di dalam kelas saya tetap bisa memberikan pemberian layanan kepada peserta
didik. Sehingga peserta didik tetap mendapatkan pelayanan BK meskipun tidak
terjadi tatap muka dengan guru BK/Konselor
Manfaat :
Analisis Dampak :
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka peserta didik tidak akan mendapatkan
pelayanan bimbingan konseling yang memadai, selain itu program bimbingan dan
konseling juga tidak akan berjalan dengan baik karena program layanan BK tidak
dapat terselenggara secara maksimal.
71
72
73
Formulir 4.3 Kartu Bimbingan Aktualisasi Coach
No.
1. Kegiatan:
Tahapan :
74
menyampaikan gagasan yang
inovatif(komitmen mutu ).
Kemudian memaparkan informasi
mengenai fungsi dan kegunaan
Google Class kepada kepala
sekolah dengan bahasa yang sopan
dan santun( etika publik ).
Kemudian saya mengenalkan
aplikasi Google Classroom kepada
siswa dengan bahasa yang sopan
dan santun (etika publik);
Selanjutnya saya membuat virtual
class dengan menggunakan
Google Classroom sebagai salah
satu wadah dalam pelayanan
bimbingan konseling, secara
mandiri(anti korupsi ). Dan
kemudian memberikan layanan
dengan melalui virtual class secara
mandiri (anti korupsi) dan
mengemukakan gagasan inovasi
(komitmen mutu) dalam
pemberian layanan.
75
Tabel 4.1.2 Dokumentasi Kegiatan Aktualisasi 2
Tahap 1
76
Tahap ke - 2
Tahap ke – 3
77
Tahap ke- 4
Tahap ke- 5
78
79
80
81
82
83
Formulir 4.2 Kartu Pengendalian Aktualisasi Mentor
1. Kegiatan:
Tahapan :
84
kepada kepala sekolah dengan
sopan dan santun (etika publik)
dengan menyampaikan suatu
gagasan yang inovatif (komitmen terlampir terlampir
mutu). Kemudian meminta ijin
kepada wali kelas dan guru mata
pelajaran dengan sopan dan
santun( etika publik) untuk
mengambil beberapa siswa dari
kelas XII . Setelah itu,
memerintahkan siswa untuk kumpul
di ruangan. Kemudian memulai
kegiatan Bkp, secara mandiri (anti
korupsi) tanpa adanya
diskriminatif (nasionalisme)
terhadap peserta BKp.
6. Capaian Aktualisasi:
85
Manfaat :
Analisis Dampak :
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka peserta didik akan kekurangan
informasi mengenai bimbingan konseling di sekolah, selain itu program
bimbingan dan konseling juga tidak akan berjalan dengan baik karena tidak
optimalnya pemberian layanan bimbingan dan konseling.
86
87
88
Formulir 4.3 Kartu Bimbingan Aktualisasi Coach
1. Kegiatan:
Tahapan :
Terlaksananya Bimbingan
Kelompok
3. Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan :
89
gagasan yang inovatif (komitmen
mutu). Kemudian meminta ijin
kepada wali kelas dan guru mata
pelajaran dengan sopan dan
santun( etika publik) untuk
mengambil beberapa siswa dari
kelas XII . Setelah itu,
memerintahkan siswa untuk
kumpul di ruangan. Kemudian
memulai kegiatan Bkp, secara
mandiri (anti korupsi) tanpa
adanya diskriminatif
(nasionalisme) terhadap peserta
BKp.
90
Tabel 4.1.3 Dokumentasi Kegiatan Aktualisasi 3
Tahap 1
91
Tahap ke - 3
92
Tahap ke – 4
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
Formulir 4.2 Kartu Pengendalian Aktualisasi Mentor
1. Kegiatan:
Tahapan :
103
melakukan proses penyusunan dan
menerbitkan papan bimbingan secara
mandiri (anti korupsi) dan
bertanggung jawab (akuntabilitas)
6. Capaian Kegiatan:
Dengan berjalannya kegiatan ini maka sebagai guru BK saya sudah menyediakan
sebuah media yang mendukung pemberian layanan informasi mengenai bidang-
bidang perkembangan diri siswa yaitu; pribadi, sosial, belajar dan karier.
Manfaat :
Analisis Dampak :
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka peserta didik akan kekurangan informasi
secara visual mengenai bimbingan konseling di sekolah, maka dari itu penyusun
membuat media kreatif secara mandiri agar informasi mengenai bimbingan
konseling terlaksana dengan baik
104
105
106
Formulir 4.3 Kartu Bimbingan Aktualisasi Coach
No. Kegiatan dan Tahap Kegiatan Catatan Coaching Waktu dan Media
Coaching
1. Kegiatan:
Tahapan :
107
mengidentifikasi jenis-jenis
informasi yang akan ditampilkan
dalam papan bimbingan secara
mandiri (anti korupsi). Kemudian
melakukan proses penyusunan dan
menerbitkan papan bimbingan
secara mandiri (anti korupsi) dan
bertanggung jawab
(akuntabilitas)
108
Tabel 4.1.4 Hasil Aktualisasi Kegiatan 4
Tahap 1
109
Tahap ke – 2
Tahap ke- 3
Mempersiapkan alat dan bahan serta segala sesuatunya untuk membuat papan
bimbingan
110
Tahap ke- 4
Tahap ke- 5
111
112
113
114
Formulir 4.2 Kartu Pengendalian Aktualisasi Mentor
1. Kegiatan:
Tahapan :
terlampir terlampir
1. Meminta arahan dan persetujuan
kepada kepala sekolah;
2. Mendesain kotak masalah.
3. Mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan;
4. Membuat kotak masalah;
5. Meletakkan kotak masalah di
tempat strategis;
2. Output/ Hasil Kegiatan : terlampir terlampir
115
kotak masalah ditempat yang strategis
secara mandiri (anti korupsi).
6. Capaian Kegiatan:
Dengan berjalannya kegiatan ini maka permasalahan pribadi peserta didik dapat
terakomodasi secara lebih maksimal dikarenakan peserta didik secara lebih terbuka
menyampaikan masalahnya melalui tulisan
Manfaat :
Siswa yang cenderung menutup diri dan tidak mampu menyampaikan masalahnya
dapat menyampaikan masalah yang sedang dialami secara tidak langsung dengan
bantuan kotak masalah..
Analisis Dampak :
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka peserta didik akan cenderung akan
menyimpan masalah dan kegiatan bimbingan konselingpun tidak berjalan dengan
optimal.
116
117
118
Formulir 4.3 Kartu Bimbingan Aktualisasi Coach
No. Kegiatan dan Tahap Kegiatan Catatan Coaching Waktu dan Media
Coaching
119
mempersiapkan alat dan bahan
yang diperlukan secara
mandiri (anti korupsi). Lalu
saya membuat kotak masalah
sesuai dengan desain. Dan
kemudian menempatkan kotak
masalah ditempat yang strategis
secara mandiri (anti korupsi).
Dengan dilaksanakannya
kegiatan ini, maka penguatan
nilai organisasi yaitu
“Integritas, Kreatif, Inovatif ,
inisiatif, Tanpa pamrih dan
terlibat aktif”
120
Tabel 4.1.5 Dokumentasi Aktualisasi Kegiatan 5
Tahap 1
121
Tahap ke- 2
Tahap ke- 3
122
Tahap ke- 4
Tahap ke- 5
123
124
125
126
4.2 . Hambatan dan Strategi Mengatasinya
127
Bimbingan Kelompok untuk meminta izin
menggunakan ruang
perpustakaan sebagai
tempat melaksanakan
kegiatan Bimbingan
Kelompok
128
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Batu
permasalahan siswa.
tentang agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, yaitu Manajemen
129
6. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA diharapkan
terhadap perubahan sikap, budaya dan perilaku kerja PNS ditugas tepatnya
5.2 Saran
banyak manfaat yang luar biasa untuk meningkatkan kinerja ASN. Adapun
130
DAFTAR PUSTAKA
131
Presiden Republik Indonesia, 2008. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru
132