JUDUL :
Oleh :
dr. MILAWATI YUSUF
NDH : 06
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga Penulis mampu menyelesaikan laporan kegiatan aktualisasi
nilai-nilai dasar profesi ASN tepat pada waktunya. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia keluar dari alam kebodohan ke
alam yang terang benderang, sehingga manusia dapat menikmati indahnya menuntut ilmu.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini dapat terwujud karena bantuan dan
dorongan karena banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan banyak terima
kasih kepada:
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi SulawesiTenggara
yang telah mendukung kegiatan Pelatihan Dasar CPNS.
2. Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Kendari yang
telah mendukung kegiatan Pelatihan Dasar.
3. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Penguji yang telah memberikan masukkan dan
arahan dalam penyusunan rancangan aktualisasi.
4. Drs. H. Abdul Rajab Rauf Silondae, M.Si Coach yang senantiasa dengan sabar dan
teliti dalamproses pembimbingan penyusunan laporan aktualisasi ini.
5. dr. Hj. Rosita, M.Kes selaku mentor yang telah banyak memberikan arahan dan masukan
dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan banyak ilmu terkait nilai dasar ASN yang
sangat bermanfaat khususnya nanti pada saat kegiatan aktualisasi dan habituasidi unit
kerja.
7. Keluarga besar RSUD Kota Kendari atas dukungan dan kerjasamanya.
8. Seluruh Panitia, Binsu yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar dengan baik.
9. Teman-teman CPNS 2020 lingkup kerja RSUD Kota Kendari yang telah banyak
membantu dan mendukung kegiatan pemasangan jalur triase.
10. Teman-teman lingkup IGD RSUD Kota Kendari yang telah menyempatkan waktu untuk
mengikuti sosialisasi, terkhusus Kak Hapsa, Wiwi dan Kak Fajar.
11. Kedua orang tua yang saya hormati, ayahanda Prof. Dr. Yusuf Sabilu, M.Si, beserta
ibunda Ramlah atas setiap doa dan nasehatnya.
12. Keempat Adikku Tercinta Rezki, Nia, Lia dan Aira.
13. Teman-teman kamar II6 tercinta.
14. Keluarga besar peserta diklatsar, khususnya angkatan CXXVI tahun 2021 yang selama ini
telah bersama-sama dalam mengikuti tahapan diklatsar.
iv
Penulis menyadari bahwa laporan pelaksanaan aktualisasi ini masih banyak kekurangan
yang disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena semua saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan guna mengoptimalkan perencnaan dan pelaporan kegiatan
aktualisasi dan habituasi dari nilai dasar ASN nantinya serta dapat memberikan manfaat untuk
semua pihak.
v
DAFTAR ISI
vi
4. Komitmen Mutu ............................................................................................... 13
5. Anti Korupsi ..................................................................................................... 15
C. Kedudukan dan Peran ASN .................................................................................... 17
1. Manajemen ASN .............................................................................................. 17
2. Whole of Government ........................................................................................ 18
3. Pelayanan Publik .............................................................................................. 18
D. Identifikasi dan Penetapan Isu ................................................................................ 20
a. Identifikasi Isu ............................................................................................ 20
b. Penetapan Isu .............................................................................................. 23
E. Analisis Isu ............................................................................................................. 24
1. Dampak Isu ....................................................................................................... 24
2. Faktor Penyebab Isu ......................................................................................... 25
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 93
vii
DAFTAR TABEL
viii
Tabel 16. Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 4 : 75
Melakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
Sistem Triase di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Kota Kendari
Tabel 17. Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 5 : 80
Penyusunan Laporan Aktualisasi Optimalisasi
Sistem Triase Pada Tenaga Kesehatan di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Kota Kendari
Tabel 18. Rincian Biaya Kegiatan 86
Tabel 19. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan 87
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 22. Konsultasi dengan kepala ruangan IGD mengenai 72
materi sistem sosialisasi
Gambar 23. Kontrak waktu dengan tenaga kesehatan Instalasi 73
Gawat Darurat RSUD Kota Kendari
Gambar 24. Persiapan kegiatan sosialisasi 73
Gambar 25. Sosialisasi sistem triase pada tenaga kesehatan 74
Gambar 26. Daftar hadir kegiatan sosialisasi 74
Gambar 27. Proses pembuatan instrument evaluasi 77
Gambar 28. Draft instrumen evaluasi sistem triase 78
Gambar 29. Konsultasi instrumen evaluasi pelaksanaan 78
sistem triase dengan mentor
Gambar 30. Catatan bimbingan mentor terhadap draft 79
instrumen evaluasi
Gambar 31. Proses evaluasi pelaksanaan sistem triase 79
Gambar 32. Instrumen evaluasi yang telah terisi 80
Gambar 33. Kumpulan dokumentasi dan hasil kegiatan 83
aktualisasi
Gambar 34. Menyusun laporan kegiatan 83
Gambar 35. Melaporkan hasil kegiatan aktualisasi 84
Gambar 36. Surat Keterangan telah melaksanakan aktualisasi 85
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut UU No. 5 tahun 2014 adalah Pegawai Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian (PPK) dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional. ASN berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, perekat dan pemersatu bangsa.
Pembentukan ASN yang mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan
masyarakat secara profesional didasarkan pada penanaman nilai-nilai dasar profesi ASN
yang dilaksanakan melalui jalur pendidikan dan pelatihan dasar. Berdasarkan Peraturan
Kepala LAN Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III, pelatihan ini memadukan pembelajaran klasikal dan nonklasikal di
tempat pelatihan serta ditempat kerja, yang memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi
kebiasaan dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter
ASN yang profesional.
Dalam pembelajaran Pelatihan Dasar CPNS Golongan III, setiap peserta pelatihan
dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah
dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam agenda Habituasi. Adapun
materi pembelajaran yang diimplementasikan antara lain materi mengenai nilai- nilai dasar
profesi ASN yang terdiri dari ANEKA (Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) dan materi mengenai kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
(Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government).
Salah satu bentuk pelayanan publik adalah pelayanan kesehatan. Pengelolaan
kesehatan diselenggarakan melalui pengelolaan administrasi kesehatan, informasi
kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan
pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, serta
pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik diselenggarakan oleh
pemerintah atau swasta yang berfungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar,
rujukan, atau pelayanan kesehatan penunjang.
1
Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai
kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti
diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi
sosial.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kendari Nomor 11 Tahun 2020 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja UPTD RSUD Kota Kendari, RSUD
Kota Kendari merupakan pelaksana kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan
perorangan yaitu pelayanan kesehatan yang mengutamakan pengobatan dan pemulihan
tanpa mengabaikan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Rumah Sakit
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah pelayanan kesehatan di rumah sakit yang
memberikan pertolongan pertama dan jalan pertama masuknya pasien dengan kondisi
Gawat darurat. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan dituntut untuk dapat melakukan
penanganan kegawatdaruratan. Instalasi Gawat Darurat disebut juga sebagi unit critical
point rumah sakit karena merupakan gerbang utama menentukan kualitas pelayanan di
rumah sakit, pelayanan diberikan harus cepat dan tepat serta terhitung
Salah satu Indikator mutu pelayanan klinis di Instalasi Gawat Darurat adalah
kemampuan menangani life saving. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan
manajemen tatalaksana triase pasien di IGD. Pelayanan IGD mengacu pada konsep triase
dimana pasien akan dilayani berdasarkan tingkat kegawatdaruratannya. Secepat apapun
pasien datang ke IGD, namun masih ada kondisi pasien lain yang lebih gawat, maka IGD
akan memprioritaskan pasien yang kondisinya lebih gawat daripada pasien yang datang
dahulu tersebut.
Triase terkait dengan pengambilan keputusan yang cepat, tepat, dan dinamis dalam
waktu singkat dengan informasi yang terbatas.. Hal ini dapat berjalan dengan baik jika
didukung tenaga medis yang kompeten dan sarana yang memadai. Tenaga kesehatan yang
dimaksud adalah dokter umum dan perawat yang bertugas jaga di IGD. Dalam
perananannya, tenaga kesehatan dan dokter jaga adalah orang yang pertama kali menerima
pasien, dan akan mengklasifikasikan pasien sesuai dengan keilmuannya dan diaplikasikan
dengan sistem triase. Sedangkan sarana yang dimaksud adalah salah satunya jalur triase
dilantai area instalasi gawat darurat.
2
Kesalahan dalam melakukan triase dapat mengakibatkan terjadinya overtriase atau
undertriase yang berdampak pada penanganan yang diperoleh pasien dan keselamatan jiwa
pasien.
Berdasarkan kajian internal, RSUD Kota Kendari menggunakan metode triase ATS
(Australasian Triase Scale). Telah Banyak upaya yang dilakukan oleh rumah sakit untuk
meningkatkan mutu pelayanan IGD. Salah satu upayanya adalah pengenalan sistem triase
melalui inhouse training dan pemasangan jalur triase. Namun karena masalah kesehatan
saat ini banyak difokuskan pada penanganan Covid-19 dan RSUD Kota Kendari menjadi
pusat rujukan Covid-19 di Kota Kendari, maka banyak tenaga kesehatan yang belum lama
di rekrut belum diperkenalkan dengan sistem triase yang berlaku. Selain itu, dengan
meningkatkannya aktivitas pelayanan gawat darurat, jalur triase yang sebelumnya sudah
terpasang, saat ini lepas dan beberapa diantaranya hilang. Sistem triase ini jelas sudah
berjalan, namun dalam pelaksanaannya seringkali pasien ditempatkan tidak sesuai dengan
skala prioritasnya sehingga peserta merasa diperlukan optimalisasi sistem triase oleh tenaga
kesehatan untuk mewujudkan pelayanan yang bermutu.
Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, penulis merasa penting untuk
melakukan kegiatan Aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Sistem Triase Pada Tenaga
Kesehatan Melalui Sosialisasi dan Pemasangan Jalur Triase Di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Kota Kendari”
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai konsepsi dasar (ANEKA) dan kedudukan serta
peran ASN dalam pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai Dokter Umum di Instalasi
Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Kendari.
2. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya optimalisasi pelayanan medik oleh tenaga kesehatan di IGD RSUD
Kota Kendari.
b. Terwujudnya mekanisme triase yang optimal di IGD RSUD Kota Kendari melalui
sosialisasi dan pemasangan jalur triase pada tenaga kesehatan.
3
C. Manfaat
1. Manfaat Untuk Penulis
a. Mampu mengimplementasikan nilai-nilai Aparatur Sipil Negara (ASN) kepada diri
sendiri maupun dalam pekerjaan yang dilakukan;
b. Mampu melaksanakan tugas dan perintah sesuai perundang-undangan yang
berlaku;
c. Mampu menambah kompetensi diri dan keahlian yang berdaya guna, dinamis, dan
bermanfaat bagi diri sendiri maupun lingkungan kerja.
2. Manfaat Untuk Organisasi
a. Sebagai bahan evaluasi kebijakan dan kegiatan pelayanan public yang dilakukan
oleh unit kerja.
b. Menguatkan visi dan misi serta nilai-nilai organisasi dalam hal ini RSUD Kota
Kendari, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik.
3. Manfaat Untuk Masyarakat
Optimalnya hak pasien sebagaimana tercantum dalam UU No 44 tahun 2009
tentang pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional dan memperoleh layanan yang efektif
dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
4
E. Waktu dan Tempat Aktualisasi
1. Waktu pelaksanaan : 8 Oktober – 14 November 2021
2. Tempat pelaksanaan : Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Kendari
5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN PERAN DAN PENETAPAN ISU
A. Gambaran Umum Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari
1. Profil Organisasi
a. RSUD Kota Kendari awalnya terletak di kota Kendari, tepatnya di Kelurahan Kandai
Kecamatan Kendari dengan luas lahan 3.527 m2 dan luas bangunan 1.800 m2.
RSUD Kota Kendari merupakan bangunan atau gedung peninggalan pemerintah
Hindia Belanda yang didirikan pada tahun 1927 dan telah mengalami beberapa kali
perubahan antara lain :
b. Dibangun oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1927
c. Dilakukan rehabilitasi oleh Pemerintah Jepang pada tahun 1942 – 1945
d. Menjadi Rumah Sakit Tentara pada tahun 1945 – 1960
e. Menjadi RSU. Kabupaten Kendari pada tahun 1960 – 1989
f. Menjadi Puskesmas Gunung Jati pada tahun 1989 – 2001
6
g. Menjadi RSU Kota Kendari pada tahun 2001 berdasarkan Perda Kota Kendari
No.17 Tahun 2001
h. Diresmikan penggunaannya sebagai RSUD. Abunawas Kota Kendari oleh bapak
Walikota Kendari pada tanggal 23 Januari 2003.
i. Tahun 2008, oleh pemerintah Kota Kendari telah membebaskan lahan seluas
13.000 ha untuk relokasi Rumah Sakit, yang dibangun secara bertahap dengan
menggunakan dana APBD, TP, DAK dan DPPIPD.
j. Pada tanggal 9 Desember 2011 Rumah Sakit Umum Daerah Abunawas Kota
Kendari resmi menempati Gedung baru yang terletak di Jl. Brigjen Z.A Sugianto
No : 39 Kel Kambu Kec. Kambu Kota Kendari
k. Terakreditasi oleh TIM Komite Akreditasi Rumah Sakit ( KARS ), No. SERT
139/I/2012 lulus tingkat dasar dengan 5 pelayanan (Administrasi & Manajemen,
Rekam Medik, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Medik dan IGD)
l. Berdasarkan SK Walikota Kendari no 16 Tahun 2015 tanggal 13 Mei 2015
dikembalikan namanya menjadi RSUD Kota Kendari sesuai PERDA Kota Kendari
No. 17 Tahun 2001.
2. Struktur Organisasi
7
3. Visi, Misi, Motto dan Nilai Organisasi
a. Visi
“ RUMAH SAKIT PILIHAN MASYARAKAT "
b. Misi
Adapun misi RSUD Kota Kendari, sebagai berikut:
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menciptakan pelayanan yang
bermutu, cepat, tepat serta terjangkau oleh masyarakat.
2. Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan RSUD Kota Kendari menjadi
rumah sakit mitra keluarga.
3. Meningkatkan SDM, sarana dan prasarana medis serta non medis serta penunjang
medis, agar tercipta kondisi yang aman dan nyaman bagi petugas, pasien dan
keluarganya serta masyarakat pada umumnya.
c. Motto
“ SENYUM, SALAM, SAPA, SANTUN, SABAR DAN EMPATI ( 5S + 1E ) “
d. Nilai Organisasi
Nilai organisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, sebagai
berikut:
1. Kejujuran
2. Keterbukaan
3. Kerendahan hati
4. Kesediaan melayani
5. Kerja keras
6. Kasih Sayang
7. Loyalitas
8
b. Fungsi Organisasi
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka RSUD kota Kendari
bertanggung jawab dalam pelayanan kesehatan dan berfungsi :
1) Menyelenggarakan pelayanan medis
2) Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis & non medis
3) Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan
4) Menyelenggarakan pendidikan dan latihan
5) Menyelenggarakan administrasi dan keuangan
6. Ketenagaan
Jumlah tenaga kerja yang ada di RSUD Kota Kendari pada tahun 2021 sebanyak
605 terdiri dari 246 PNS dan 351 Non PNS, dan 8 PNS Luar, meliputi :
a. Tenaga Medis
b. Tenaga Kesehatan dengaerbagai profesi
c. Tenaga Administrasi Umum
10
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar, namun
seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/institusi.
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga
dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus
disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
11
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah paham
atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Pengertian Nasionalisme dalam
arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, tanpa menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedang dalam arti luas yaitu nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara dan
menghormati bangsa lainnya. Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap
ASN.Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang
harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana
aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan
nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah
menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan dengan
integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan publik yang
profesional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala peraturan
perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik untuk mencapai tujuan-
tujuan yang ditetapkan. Sebagai pelayan publik seorang ASN dituntut menjadi
profesional untuk menciptakan pelayanan yang prima.
Selain profesional dan melayani, ASN juga dituntut harus memiliki integritas
tinggi yang merupakan bagian dari kode etik dan kode etika perilaku yang telah diatur
dalam Undang-Undang ASN. Etika-etika dalam kode etik tersebut harus diarahkan
pada pilihan-pilihan yang benar-benar mengutamakan kepentingan masyarakat luas.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu
12
pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja publik
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah
i. Memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana)
mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur
dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
13
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan
realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi pelayanan publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.
d. Berorientasi mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan, yaitu:
1) Tangibles (bukti langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi;
2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
3) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan
dengan tanggap;
4) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya;
5) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,
dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
14
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup
pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka
panjang.Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang
bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur
dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain,
sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih
sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,
dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda
untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah
berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang
dimiliki seseorang memungkinkan untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna
bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi
untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip
kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang
15
mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang
dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan yang Maha
Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan
berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa
mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa
berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan.
Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia
sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu
keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya
penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani
berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman
sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak
kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untukmendapatkan
16
lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan
memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia
juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Adapun asas-
asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hukum
b. Profesionalitas
c. Proporsionalitas
d. Keterpaduan
e. Delegasi
f. Netralitas
g. Akuntabilitas
h. Efektif dan efisien
i. Keterbukaan
j. Non-diskriminatif
k. Persatuan
l. Kesetaraan
m. Keadilan
n. Kesejahteraan
17
2. Whole of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak
2) Dialog atau pertukaran informasi
3) Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Joint working, atau kolaborasi sementara
2) Joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama
3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama
2) Union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger,
yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
3. Pelayanan Publik
Berkaitan dengan pelayanan, ada dua istilah yang perlu diketahui, yaitu
melayani dan pelayanan. Pengertian melayani adalah membantu menyiapkan
(mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Sedangkan pengertian pelayanan adalah
"usaha rnelayani kebutuhan orang lain" (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995).
Contohnya adalah menerima telepon dari pihak lain yang berhubungan dengan unit
kerja kita, adalah bentuk pelayanan yang rutin kita lakukan. Adapun menurut
Keputusan MENPAN Nomor 63 tahun 2003, mengenai pelayanan adalah sebagai
berikut:
18
a. Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima
pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Penyelenggara adalah pelayanan publik adalah instansi pemerintah;
c. Instansi pemerintah adalah sebutan kolektif meliputi satuan kerja satuan
organisasi kementrian, departemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan
Tinggi Negara, dan instansi pemerintah lainnya, baik Pusat maupun Daerah
termasuk Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara dan Badan
Usaha Milik Daerah;
d. Unit penyelenggara pelayanan publik adalah unit kerja pada instansi Pemerintah
yang secara langsung memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan publik;
e. Pemberi pelayanan publik adalah pejabat/pegawai instansi pemerintah yang
melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan peraturan
perundang- undangan;
f. Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, instansi pemerintah dan
badan hukum yang menerima pelayanan dari instansi pemerintah.
Perhatian pemerintah terhadap perbaikan pelayanan kepada masyarakat,
sebenarnya sudah diatur dalam beberapa pedoman, antara lain adalah Keputusan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 63 Tahun
2003 yang mengemukakan tentang prinsip-prinsip pelayanan publik sebagai berikut:
a. Kesederhanaan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah
dilaksanakan.
b. Kejelasan
1) Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik;
2) Unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam
memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa dalam
pelaksanaan pelayanan publik;
3) Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.
c. Kepastian waktu
Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang
telah ditentukan.
d. Akurasi
Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.
19
e. Keamanan
Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian
hukum.
f. Tanggung jawab
Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk
bertanggungjawab atas penyelengaraan pelayanan dan penyelesaian
keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
g. Kelengkapan
Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung
lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi
dan informatika (telematika).
h. Kemudahan Akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau
oleh masyarakat dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan
informatika.
i. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta
memberikan pelayanan dengan ikhlas.
j. Kenyamanan
Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang
nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan
fasilitas pendukung pelayanan seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain.
20
Kegiatan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada
instansi kerja penulis di RSUD Kota Kendari, khususnya di gedung Instalasi Gawat
Darurat (IGD).
Isu muncul dari berbagai sumber, yaitu : hasil observasi dan pengalaman penulis
selama masa percobaan CPNS selama kurang lebih 9 bulan, tugas pokok dan fungsi
penulis sebagai dokter umum di IGD RSUD Kota Kendari.
Beberapa isu yang muncul dari sumber-sumber diatas kemudian di invetarisir
dengan mengkategorikannya kedalam tiga prinsip ASN yaitu : Manajemen ASN, Whole
of Government (WoG), dan Pelayanan Publik. Langkah selanjutnya adalah penulis
mengkonsultasikan isu yang telah teridentifikasi kepada coach dan mentor untuk
kemudian dapat dianalisis secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah core issue.
Berdasarkan alur tersebut, maka didapatkannya 3 buah isu yang telah diidentifikasi dan
terkategorisasi dengan prinsip ASN, sebagai berikut:
21
3. Melakukan tugas Lamanya waktu Manajemen ASN :
jaga di tempat atau tunggu pasien rawat Profesionalitas dan akuntabilitas dalam
rumah sakit. inap di Instalasi menjalankan tugas.
Gawat Darurat Whole of Government :
RSUD Kota Kolaborasi dan sikronisasi kerja antara
Kendari tenaga kesehatan di IGD dan tenaga
kesehatan di ruang rawat inap.
Pelayan Publik :
Melaksanakan pelayanan IGD yang
efektif dan efisien sehingga mengurangi
waktu tunggu pasien.
4. Melakukan tugas Belum optimalnya Manajemen ASN :
jaga di tempat atau pembatasan Profesionalitas dan akuntabilitas dalam
Rumah Sakit pengunjung atau menjalankan tugas.
keluarga pasien di Whole of Government :
Instalasi Gawat Koordinasi mengenai aturan pada
Darurat RSUD pengunjung atau keluarga pasien.
Kota Kendari Pelayan Publik :
Pembatasan jumlah pengunjung atau
keluarga pasien secara tidak langsung
meningkatkan pelayanan
keperawatanyang efektif dan efisien.
1 2 3 4 5 6
22
2. Melakukan Pelayanan Beberapa kali Diharapkan Belum
tindakan Publik pasien tidak penerapan sistem optimalnya sistem
darurat medik ditempatkan triase bisa triase oleh tenaga
atau berdasarkan berjalan sesuai kesehatan di
pertolongan skala dengan alur yang Instalasi Gawat
pertama. prioritasnya ada. Darurat (IGD)
menurut sistem RSUD Kota
triase. Kendari
2. Penetapan Isu
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu
dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas
yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan). APKL memiliki 4 kriteria penilaian, sebagai berikut:
a. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan
masyarakat.
b. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan solusinya.
23
c. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
d. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 3. Analisis APKL Untuk Menentukan Isu Prioritas
No. Identifikasi Isu Pendekatan Total Ranking
APKL
A P K L
1. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk 2 3 1 1 7 4
menunggu balasan dokter spesialis atas
pasien yang sedang dikonsultasikan dan
membutuhkan rawat inap.
2. Belum optimalnya sistem triase oleh 3 4 5 3 16 1
tenaga kesehatan di Instalasi Gawat
Darurat RSUD Kota Kendari.
3. Lamanya waktu tunggu pasien rawat inap 3 2 2 2 9 3
di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota
Kendari.
4. Belum optimalnya pembatasan 4 2 2 3 11 2
pengunjung atau keluarga pasien di
Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota
Kendari.
Keterangan
A : Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak
Berdasarkan pendekatan analisis teknik APKL tersebut, berdasarkan toral nilai
tertinggi, maka isu yang diangkat adalah “Optimalisasi Pelaksanaan Sistem Triase Pada
Tenaga Kesehatan Melalui Sosialisasi dan Pemasangan Jalur Triase Di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Kota Kendari”.
E. Analisis Isu
1. Dampak Isu
Pelaksanaan triase menggunakan Australasian Triage Scale (ATS) di Instalansi
Gawat Darurat RSUD KOTA Kendari bertujuan untuk mengidentifikasi prioritas
pasien menurut ke akutannya, untuk menetapkan tingkat atau derajat kegawatan yang
memerlukan pertolongan kedaruratan.
24
Dampak yang bisa terjadi apabila pelaksanaan triase tidak dilakukan secara
maksimal, sebagai berikut:
a. Response time menjadi lebih lama dan penanganan pasien tidak tepat.
b. Dapat meningkatkan angka kematian dan kecacatan lebih lanjut.
c. Menurunnya tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit.
d. Mempengaruhi mutu RSUD Kota Kendari.
e. Berisiko adanya tuntutan hukum dari pasien maupun keluarga pasien
25
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Kegiatan
1. Unit kerja : RSUD Kota Kendari
2. Isu yang diangkatkan : Belum optimalnya sistem triase pada tenaga
kesehatan di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Kota Kendari.
3. Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi sistem triase pada tenaga
kesehatan melalui sosialisasi dan pemasangan
jalur triase di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Kota Kendari.
4. Tujuan gagasan pemecahan isu : Diharapkan penerapan sistem triase bisa
berjalan sesuai dengan alur yang benar.
5. Kegiatan : 1. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan
pimpinan dan mentor.
2. Pemasangan jalur triase di Instalansi
Gawat Darurat RSUD Kota Kendari.
3. Sosialisasi sistem triase pada tenaga
kesehatan di Instalansi Gawat Darurat
RSUD Kota Kendari.
4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
sistem triase di Instalansi Gawat Darurat
RSUD Kota Kendari.
5. Penyusunan laporan aktualisasi sistem
triase pada tenaga kesehatan di Instalansi
Gawat Darurat RSUD Kota Kendari.
26
B. Rencana Kegiatan dan Tahapan Kegiatan
27
4. Komitmen Mutu terjangkau oleh
Melakukan pembicaraan yang efektif masyarakat.
dan efisien terkait dengan jadwal 2. Meningkatkan
konsultasi. SDM, sarana dan
5. Anti Korupsi prasarana medis
Berani dan jujur dalam serta non medis
menyampaikan maksud dan tujuan serta penunjang
untuk meminta waktu pimpinan. medis, agar
2. Melakukan Terlaksananya 1. Akuntabilitas tercipta kondisi
konsultasi dan konsultasi dan Konsultasi akan dilakukan dengan yang aman dan
diskusi diskusi dengan penuh tanggung jawab dan dengan nyaman bagi
dengan pimpinan. target yang jelas. petugas, pasien
pimpinan. 2. Nasionalisme dan keluarganya
Dokumentasi Berkomunikasi dengan pimpinan serta masyarakat
kegiatan berupa menggunakan Bahasa Indonesia yang pada umumnya.
video dan foto. baik dan benar (cinta tanah air) dan
berdasarkan prinsip musyawarah.
3. Etika Publik
Bersikap sopan dan jujur dalam
memberikan informasi. Bersikap
28
terbuka dan siap menerima
masukan dan arahan dari pimpinan.
4. Komitmen Mutu
Berkomitmen mengaplikasikan
arahan dan masukan dari pimpinan
sebagai perbaikan berkelanjutan.
5. Anti Korupsi
Jujur dalam menyampaikan maksud
dan tujuan konsultasi.
3. Memohon Terwujudnya 1. Akuntabilitas
persetujuan surat persetujuan Saya akan meminta arahan dan
pimpinan pelaksnaan masukan serta persetujuan pimpinan
terkait aktualisasi dan dengan penuh rasa tanggung jawab
kegiatan habituasi dari dan berkomitmen untuk konsisten.
aktualisasi pimpinan dan 2. Nasionalisme
dan habituasi mentor. Saya akan melakukan musyawarah
yang akan mufakat dalam membuat
dilaksanakan. kesepakatan persetujuan aktualisasi.
3. Etika Publik
29
Saya akan dengan cermat dan sopan
menanggapi hal-hal yang
dikemukakan pimpinan.
4. Komitmen Mutu
Saya akan melakukan pembicaraan
yang efektif dan efisien.
5. Anti Korupsi
Saya akan berani dalam
menyampaikan maksud dan tujuan
saat meminta persetujuan pimpinan.
Perkiraan hambatan : Pimpinan sedang tidak ada di tempat atau melaksanakan tugas luar.
Analisis dampak kegiatan : Jika tidak ada dukungan dari pimpinan maka penulis akan kurang percaya diri dan menurunkan kinerja penulis
saat menyelesaikan aktualisasi.
Alternatif solusi : Melakukan konsultasi via daringdengan izin pimpinan terlebih dahulu atau mengatur kembali jadwal konsultasi
dengan pimpinan.
30
Tabel 5. Uraian Kegiatan 2 Pembuatan Jalur Triase Instalansi Gawat Darurat RSUD Kota Kendari
Konstribusi Penguatan
Tahapan Output/ Hasil
No. Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi Nilai-nilai
Kegiatan Kegiatan
Misi Organisasi Organisasi
2. Pemasangan 1. Mempersiapkan Tersedianya alat 1. Akuntabilitas Visi Organisasi : Mendukung
jalur triase di alat dan bahan. dan bahan Saya akan bertanggung jawab Rumah Sakit penerapan nilai
Instalansi pembuatan jalur menyiapkan alat dan bahan yang Pilihan organisasi
Gawat Darurat triase. lengkap. Masyarakat kesediaan
RSUD Kota 2. Nasionalisme melayani, kerja
Kendari Saya akan bekerja keras Kontribusi keras, kasih
menyiapkan alat dan bahan yang kegiatan ini adalah sayang dan
lengkap. sebagai loyalitas.
3. Etika Publik perwujudan Misi
Saya secara cermat memilih alat dan Organisasi, yaitu:
bahan yang saya butuhkan. 1. Meningkatkan
4. Komitmen Mutu pelayanan
Saya akan menyiapkan alat dan kesehatan dengan
bahan secara efektif dan efisien menciptakan
dengan mutu yang baik sesuai pelayanan yang
kebutuhan. bermutu, cepat,
5. Anti Korupsi tepat serta
Secara mandiri, memilih alat dan terjangkau oleh
bahan yang dibutuhkan. masyarakat.
31
2. Membuat Terwujudnya 1. Akuntabilitas 2. Meningkatkan
desain jalur draft kerangka Saya akan membuat desain jalur SDM, sarana dan
triase. jalur triase. triase secara teliti dan terbuka. prasarana medis
2. Nasionalisme serta non medis
Saya akan menerima masukkan serta penunjang
dan tidak akan memaksakan medis, agar
kehendak saat membuat desain jalur tercipta kondisi
triase. yang aman dan
3. Etika Publik nyaman bagi
Saya akan membuat desain jalur petugas, pasien
triase sesuai SOP dan referensi dan keluarganya
(jujur). serta masyarakat
4. Komitmen Mutu pada umumnya.
Saya akan bersifat teliti dan cermat
dalam membuat desain jalur triase
(efektif dan efisien).
5. Anti Korupsi
Saya akan menyelesaikan kerangka
jalur triase sesuai jadwal (disiplin).
3. Melakukan Desain jalur 1. Akuntabilitas
konsultasi triase disetujui Saya akan menyampaikan gagasan
desain jalur dan rancangan desain jalur triase
triase kepada dengan jelas dan transparan
32
kepala ruangan sebagai bentuk
IGD. pertanggungjawaban terhadap
atasan.
2. Nasionalisme
Saya akan melakukan musyawarah
dan mufakat dalam membuat
kesepakatan terkait desain jalur
triase.
3. Etika Publik
Saya dengan cermat dan sopan
menanggapi hal-hal yang
dikemukakan kepada mentor dan
kepala IGD.
4. Komitmen Mutu
Saya akan melakukan pembicaraan
yang bersifat inovatif, terkait
rancangan desain jalur triase.
5. Anti Korupsi
Saya akan berani dalam
menyampaikan pendapat saat
meminta arahan dan masukan serta
33
persetujuan mentor dan kepala
ruangan IGD.
4. Melakukan Terwujudnya 1. Akuntabilitas
pemasangan jalur triase di Saya akan bertanggung jawab dan
jalur triase. IGD RS Kota beintegritas memasang jalur triase
Kendari. dengan benar.
2. Nasionalisme
Saya akan rela berkorban waktu
dan pikiran dan akan bergotong
royong bersama rekan kerja.
3. Etika Publik
Saya akan memastikan alat dan
bahan yang digunakan tidak akan
mengkomersilkan satu merk
tertentu.
4. Komitmen Mutu
Saya memastikan alat dan bahan
yang digunakan aman dan layak
untuk digunakkan.
5. Anti Korupsi
Saya akan melakukan pembuatan
jalur triase secara tepat dan jujur.
34
Perkiraan hambatan : 1. Alokasi yang tidak memadai.
2. SDM yang akan membantu tidak ada.
3. Keadaan IGD yang sedang ramai.
Analisis dampak kegiatan : Jika kegiatan ini tidak terlaksana maka pengoptimalan sistem triase tidak tercapai.
Alternatif solusi : 1. Koordinasi kegiatan dengan kepala IGD
2. Melakukan kerja sama dengan tenaga kesehatan yang tidak bertugas.
3. Kegiatan dilakukan pada waktu tidak ada/ sepi pengunjung IGD/ pasien.
35
Tabel 6. Uraian Kegiatan 3 Sosialisasi Sistem Triase Kepada Tenaga Kesehatan di IGD RSUD Kota Kendari
Konstribusi Penguatan
Tahapan Output/ Hasil
No. Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi Nilai-nilai
Kegiatan Kegiatan
Misi Organisasi Organisasi
3. Sosialisasi 1. Menyusun Tersedianya draft 1. Akuntabilitas Visi Organisasi : Mendukung
sistem triase materi materi sosialisasi Saya akan teliti dan bersifat terbuka Rumah Sakit penerapan nilai
pada tenaga sosialisasi. dalam menyusun materi sosialisasi. Pilihan Masyarakat organisasi
kesehatan di 2. Nasionalisme kesediaan
Instalasi Gawat Saya akan menyusun draft materi
Kontribusi melayani, kerja
Darurat RSUD sosialisasi menggunakan Bahasa
kegiatan ini adalah keras, kasih
Kota Kendari. Indonesia yang baik dan benar (cinta
tanah air). sebagai sayang dan
3. Etika Publik perwujudan Misi loyalitas.
Saya akan jujur dalam memberikan Organisasi, yaitu:
informasi . 1. Meningkatkan
4. Komitmen Mutu pelayanan
Saya akan menyusun materi kesehatan dengan
sosialisasi secara efektif dan efisien.
menciptakan
5. Anti Korupsi
pelayanan yang
Saya akan kerja keras saat
bermutu, cepat,
menyusun materi sosialisasi.
36
2. Melakukan Disetujuinya 1. Akuntabilitas tepat serta
konsultasi materi sosialisasi Saya akan meminta dengan jujur dan terjangkau oleh
dengan mentor oleh mentor dan terbuka arahan dan masukkan dari masyarakat.
dan kepala kepala ruangan mentor dan kepala ruangan.
2. Meningkatkan
ruangan IGD. IGD. 2. Nasionalisme
SDM, sarana dan
Saya akan berkonsulltasi dan menarik
prasarana medis
kesimpulan melalui musyawarah
mufakat. serta non medis
3. Etika Publik serta penunjang
Saya akan menghargai komunikasi medis, agar
dalam kesepakatan. tercipta kondisi
4. Komitmen Mutu yang aman dan
Saya akan melakukan pembicaraan nyaman bagi
yang terkait dengan efektif dan
petugas, pasien dan
efisien.
keluarganya serta
5. Anti Korupsi
masyarakat pada
Saya akan berani mengungkapkan
pendapat saya kepala IGD. umumnya.
3. Melakukan Terwujudnya 1. Akuntabilitas
kontrak waktu kontrak waktu Saya akan menentukan dengan
dengan tenaga pelaksanaan kejelasan target waktu dan tempat
kesehatan. sosialisasi pada sosialisasi.
2. Nasionalisme
37
tenaga Saya akan mengutamakan
kesehatan. kepentingan publik saat
menentukan waktu dan tempat
sosialisasi.
3. Etika Publik
Saya akan cermat dalam menentukan
waktu dan tempat sosialisasi.
4. Komitmen Mutu
Saya akan kerjasama dengan kepala
IGD dalam menetukan waktu dan
tempat sosialisasi.
5. Anti Korupsi
Saya akan berani menentukan dan
menetapkan waktu dan tempat
sosialisasi.
4. Melakukan Meningkatnya 1. Akuntabilitas
kegiatan pengetahuan Saya akan bertanggung jawab
sosialisasi tenaga kesehatan terhadap materi dan jalannya
mengenai sistem sosialisasi.
triase. 2. Nasionalisme
Sebelum memulai kegiatan, diawali
dengan religius, yaitu diawali dengan
ber do’a.
38
Dokumentasi 3. Etika Publik
dalam bentuk Saya akan hormat dan sopan dalam
video dan foto memberikan sosialisasi.
4. Komitmen Mutu
Daftar hadir Saya akan mengefektifkan dan
peserta mengefisienkan waktu dalam
sosialisasi.
5. Anti Korupsi
Saya akan disiplin waktu memulai
dan mengakhiri sosialisasi.
Perkiraan hambatan : Tidak menemukan waktu yang tepat untuk diadakan sosialisasi sistem triase.
Analisis dampak kegiatan : Jika tidak dilakukan sosialisasi terkait sistem triase maka sistem triase tidak akan berjalan optimal.
Alternatif solusi : Mengadakan sosialisasi via daring di jam kerja dengan durasi yang singkat tanpa mengganggu waktu orang lain.
39
Tabel 7. Uraian Kegiatan 4 Melakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan di Instalansi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Kendari
Konstribusi Penguatan
Tahapan Output/ Hasil
No. Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi Nilai-nilai
Kegiatan Kegiatan
Misi Organisasi Organisasi
4. Monitoring dan 1. Membuat Tersedia draft 1. Akuntabilitas Visi Organisasi : Mendukung
evaluasi instrumen instrument Saya akan membuat instrument Rumah Sakit penerapan nilai
pelaksanaan evaluasi evaluasi evaluasi pelaksanaan secara teliti dan Pilihan Masyarakat organisasi
sistem triase di pelaksanaan terbuka. kesediaan
Instalansi sistem triase 2. Nasionalisme Kontribusi melayani, kerja
Gawat Darurat Saya akan menerima masukkan dan kegiatan ini adalah keras, kasih
RSUD Kota tidak akan memaksakan kehendak sebagai sayang dan
Kendari saat membuat instrument evaluasi. perwujudan Misi loyalitas.
3. Etika Publik Organisasi, yaitu:
Saya akan membuat instrumen 1. Meningkatkan
evaluasi sesuai referensi (jujur). pelayanan
4. Komitmen Mutu kesehatan dengan
Saya akan bersifat teliti dan cermat menciptakan
dalam instrumen evaluasi (efektif pelayanan yang
dan efisien). bermutu, cepat,
tepat serta
5. Anti Korupsi terjangkau oleh
Saya akan menyelesaikan instrumen masyarakat. 2.
evaluasi sesuai jadwal (disiplin). Meningkatkan
40
2. Konsultasi Terwujudnya 1. Akuntabilitas SDM, sarana dan
instrumen instrumen Saya akan menyampaikan gagasan prasarana medis
evaluasi evaluasi dan instrumen evaluasi dengan jelas serta non medis
pelaksanaan pelaksanaan dan transparan sebagai bentuk serta penunjang
sistem triase sistem triase. pertanggungjawaban terhadap medis, agar
dengan atasan. tercipta kondisi
mentor. 2. Nasionalisme yang aman dan
Saya akan melakukan musyawarah nyaman bagi
dan mufakat dalam membuat petugas, pasien dan
kesepakatan terkait instrumen keluarganya serta
evaluasi. masyarakat pada
3. Etika Publik umumnya.
Saya dengan cermat dan sopan
menanggapi hal-hal yang
dikemukakan kepada mentor.
4. Komitmen Mutu
Saya akan melakukan pembicaraan
yang bersifat inovatif, terkait
rancangan intrumen evaluasi
5. Anti Korupsi
Saya akan berani dalam menyampaikan
pendapat saat meminta arahan dan
masukan serta persetujuan mentor.
41
3. Melakukan Pengisian 1. Akuntabilitas
evaluasi instrumen Saya akan melakukan pengisian
pelaksanaan evaluasi instrument evaluasi seseuai dengan
sistem triase fakta yang ada (transparan).
2. Nasionalisme
Saya akan menerapkan
kebijaksanaan dalam pengisian
instrumen evaluasi. Disiplin dalam
pengambilan data.
3. Etika Publik
Saya akan cermat dan berintegritas
dalam pengisian instrumen evaluasi.
4. Komitmen Mutu
Saya akan melakukan pengisian
instrumen evaluasi secara efektif dan
efisien.
5. Anti Korupsi
Saya akan jujur dalam melakukan
pengisian instrument evaluasi seseuai
dengan fakta.
Perkiraan hambatan : Masih ada kesalahan penentuan skala prioritas dan jalur triase.
Analisis dampak kegiatan : Jika tidak dilakukan evaluasi dan monitoring dengan mengggunakan instrument evaluasi maka pencapaian hasil
sosialisasi tidak diketahui.
Alternatif solusi : membuat kontrak waktu untuk evaluasi selanjutnya.
42
Tabel 8. Uraian Kegiatan 5 Penyusunan Laporan Aktualisasi Sistem Triase
Oleh Tenaga Kesehatan di Instalansi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Kendari
Konstribusi Penguatan
Tahapan Output/ Hasil
No. Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi Nilai-nilai
Kegiatan Kegiatan
Misi Organisasi Organisasi
5. Penyusunan 1. Menyiapkan Tersedianya 1. Akuntabilitas Visi Organisasi : Mendukung
laporan bahan-bahan bahan-bahan Saya akan menyiapkan bahan-bahan Rumah Sakit penerapan nilai
aktualisasi pembuatan pembuatan pembuatan laporan terutama Pilihan Masyarakat organisasi
sistem triase laporan. laporan seperti dokumentasi kegiatan sesuai dengan kesediaan
oleh tenaga dokumentasi yang telah saya kerjakan (integritas Kontribusi melayani, kerja
kesehatan di kegiatan. tinggi dan transparan). kegiatan ini adalah keras, kasih
Instalansi 2. Nasionalisme sebagai sayang dan
Gawat Darurat Saya akan bekerja keras perwujudan Misi loyalitas.
RSUD Kota menyiapkan bahan-bahan pembuatan Organisasi, yaitu:
Kendari laporan dan diselesaikan tempat 1. Meningkatkan
waktu (disiplin). pelayanan
3. Etika Publik kesehatan dengan
Saya secara cermat menyiapkan menciptakan
bahan-bahan pembuatan laporan. pelayanan yang
4. Komitmen Mutu bermutu, cepat,
Saya akan menyiapkan bahan-bahan tepat serta
pembuatan laporan secara efektif dan terjangkau oleh
efisien . masyarakat.
43
5. Anti Korupsi 2. Meningkatkan
Secara mandiri, memilih bahan- SDM, sarana dan
bahan pembuatan laporan. prasarana medis
2. Menyusun Terwujudnya 1. Akuntabilitas serta non medis
laporan laporan kegiatan Saya akan menyusun laporan serta penunjang
kegiatan aktualisasi dan kegiatan dengan penuh tanggung medis, agar
habituasi. jawab dan transparan (sesuai fakta). tercipta kondisi
2. Nasionalisme yang aman dan
Saya akan menggunakan Bahasa nyaman bagi
Indonesia yang baik dalam petugas, pasien dan
penyusunan laporan kegiatan (cinta keluarganya serta
tanah air). masyarakat pada
3. Etika Publik umumnya.
Saya dengan cermat menyusun
laporan kegiatan.
4. Komitmen Mutu
Saya akan menyusun laporan dengan
efektif dan efisien sehingga laporan
yang dihasilkan bermutu dan mudah
dipahami.
5. Anti Korupsi
Saya akan bertanggungjawab atas
hasil laporan aktualisasi.
44
3. Melaporkan Surat keterangan 1. Akuntabilitas
hasil kegiatan telah melakukan Saya akan menyampaikan laporan
aktualisasi. aktualisasi hasil kegiatan sesuai dengan fakta
(transparan).
2. Nasionalisme
Saya akan menggunakan bahasa yang
santun kepada pimpinan dan mentor
serta menghormati keduanya.
3. Etika Publik
Saya akan jujur dalam memberikan
informasi.
4. Komitmen Mutu
Saya akan melaporkan hasil kegiatan
menggunakan data-data yang penting
dan singkat (efektif dan efisien)
5. Anti Korupsi
Saya akan melaporkan hasil kegiatan
sesuai dengan jujur.
45
C. Estimasi Biaya Aktualisasi
Estimasi biaya pada kegiatan ini dirincikan sebagai berikut:
Table 9. Estimasi Biaya
Kuantitas
No. Jenis Barang Harga Satuan Jumlah
Jumlah Satuan
1. Kertas 1 Rim Rp. 45.000 Rp. 45.000
2. Tinta print 4 Btl Rp. 35.000 Rp. 140.000
3. Meteran roll 1 Pcs Rp. 73.000 Rp. 73.000
4. Pensil 3 Pcs Rp. 2.000 Rp. 6.000
5. Lakban 4.5 cm 16 Pcs Rp. 14.000 Rp. 224.000
6. Snack dos 20 Pcs Rp. 5.000 Rp. 100.000
Jumlah Rp. 588.000
46
D. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Tabel 10. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Waktu
No. Kegiatan September Oktober
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Melakukan konsultasi
1. dan diskusi dengan
pimpinan
Pembuatan jalur
triase di Instalasi
2.
Gawat Darurat RSUD
Kota Kendari
Sosialisasi sistem
triase pada tenaga
3. kesehatan di Intalasi
Gawat Darurat RSUD
Kota Kendari
Monitoring dan
evaluasi sistem triase
4. di Intalasi Gawat
Darurat RSUD Kota
Kendari
Penyusunan laporan
aktualisasi sistem
triase pada tenaga
5.
kesehatan di Intalasi
Gawat Darurat RSUD
Kota Kendari
47
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
48
2. Pemasangan Mempersiapkan Tidak semua alat dan Melakukan
jalur triase di alat dan bahan. bahan yang pemesanan online
Instalasi Gawat diperlukan tersedia. melalui salah satu
Darurat RSUD e-commerce.
Kota Kendari. Membuat desain Pengetahuan peserta Penggunaan
jalur triase. latsar menggunakan aplikasi power
aplikasi pembuat point untuk
atau editing gambar mendesain jalur
yang terbatas. triase.
Mengkonsultasikan
desain jalur triase
Tidak ada Tidak ada
dengan kepala
ruang IGD.
Pemasangan jalur Jumlah pasien di Pemasangan jalur
triase. IGD yang bertambah triase dilakukan
seiring penurunan pada pagi dini hari
jumlah kasus Covid- saat aktivitas IGD
19 menyebabkan tidak padat.
aktivitas lalu-lalang
di IGD meningkat
dan sulit untuk
melakukan
pemasangan jalur
triase.
3. Sosialisasi Menyusun materi
Tidak ada Tidak ada
sistem triase sosialisasi.
pada tenaga Melakukan
kesehatan di konsultasi dengan
Tidak ada Tidak ada
Instalasi Gawat mentor dan kepala
Darurat RSUD ruang IGD.
Kota Kendari. Melakukan kontrak Kesulitan melakukan Kotrak waktu
waktu dengan kontrak waktu untuk disesuaikan
tenaga kesehatan. sosialisasi pada dengan jadwal
seluruh tenaga shift dan pada
kesehatan di IGD. pergantian shift.
karena jadwal jaga
yang menggunakan
sistem shift.
49
Melakukan Tidak semua tenaga Sosialisasi
kegiatan kesehatan dapat ikut dilakukan
sosialisasi. serta dalam terutama pada
sosialisasi karena tenaga kesehatan
sedang melakukan yang belum
pelayanan. mengikuti
inhouse training
sebelumnya.
50
B. Hasil Aktualisasi
51
2. Pemasangan jalur triase di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Kendari
Mempersiapkan 14 Oktober 2021 Tersedianya alat
alat dan bahan. dan bahan
pembuatan jalur
triase.
TERLAKSANA
Dokumentasi
kegiatan (foto dan
video).
Membuat desain 15 Oktober 2021 Terwujudnya draft
jalur triase. kerangka jalur
triase.
TERLAKSANA
Dokumentasi
kegiatan (foto dan
video).
Melakukan 16 Oktober 2021 Disetujuinya
konsultasi desain dan 18 Oktober desain jalur triase.
jalur triase dengan 2021 TERLAKSANA
Dokumentasi
kepala ruangan
kegiatan (foto dan
IGD.
video).
Melakukan 19 - 20 Oktober Terwujudnya jalur
pemasangan jalur 2021 triase di IGD
triase. RSUD Kota
Kendari. TERLAKSANA
Dokumentasi
kegiatan (foto dan
video).
3. Sosialisasi sistem triase pada tenaga kesehatan di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Kota Kendari
Menyusun materi 21 - 22 Oktober Tersedianya draft
sosialisasi. 2021 materi sosialisasi.
Dokumentasi TERLAKSANA
kegiatan (foto dan
video).
Melakukan 23 Oktober 2021 Disetujuinya
konsultasi dengan dan 25 Oktober materi sosialisasi TERLAKSANA
2021
52
mentor dan kepala oleh mentor dan
ruangan IGD. kepala ruangan.
Dokumentasi
kegiatan (foto dan
video).
Melakukan kontrak 26 Oktober 2021 Terwujudnya
waktu dengan kontrak waktu
tenaga kesehatan. pelaksanaan
sosialisasi pada
tenaga kesehatan. TERLAKSANA
Dokumentasi
kegiatan (foto dan
video).
Melakukan 27 - 28 Oktober Meningkatnya
kegiatan sosialisasi. 2021 pengetahuan
tenaga kesehatan
mengenai sistem
triase.
TERLAKSANA
Dokumentasi
kegiatan (foto dan
video).
Daftar hadir
kegiatan.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi sistem triase di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Kota Kendari.
Membuat instrumen 29 Oktober 2021 Tersedianya draft
evaluasi instrumen evaluasi.
pelaksanaan sistem TERLAKSANA
Dokumentasi
triase.
kegiatan (foto dan
video).
Konsultasi 30 Oktober 2021 Terwujudnya
instrumen evalusi instrument evaluasi
pelaksanaan sistem pelaksanaan sistem TERLAKSANA
triase dengan triase.
mentor.
53
Melakukan evaluasi 1 - 5 November Terisinya
pelaksanaan sistem 2021 instrumen evaluasi. TERLAKSANA
triase.
5. Penyusunan laporan aktualisasi sistem triase pada tenaga kesehatan di
Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Kendari.
Menyiapkan bahan- 6 November 2021 Tersedianya
bahan pembuatan bahan-bahan
laporan. pembuatan laporan
TERLAKSANA
seperti
dokumentasi
kegiatan.
Menyusun laporan 6 - 13 November Terwujudnya
kegiatan. 2021 laporan kegiatan
TERLAKSANA
aktualisasi dan
habituasi.
Melaporkan hasil 8 November 2021 Terwujudnya surat
kegiatan aktualisasi telah melakukan
aktualisasi.
Dokumentasi TERLAKSANA
testimoni
pelaksanaan
kegiatan
aktualisasi.
54
Kegiatan 1 : Melakukan Konsultasi Dan Diskusi Dengan Pimpinan
55
waktu yang telah disepakati melalui sekretaris pimpinan dengan
datang tepat waktu.
Nasionalisme : Saya menghormati keputusan pimpinan melalui sekretaris
pimpinan mengenai waktu luang untuk konsultasi dan tidak
memaksakan kehendak.
Etika publik : Saya bersikap hormat dan sopan santun dalam berbicara dengan
pimpinan.
Komitmen mutu : Melakukan pembicaraan yang efektif dan efisien terkait dengan
jadwal konsultasi.
Anti korupsi : Berani dan jujur dalam menyampaikan maksud dan tujuan untuk
meminta waktu pimpinan.
2. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan pimpinan dan mentor.
Akuntabilitas : Saya melakukan konsultasi dengan penuh tanggung jawab dan
dengan target yang jelas.
Nasionalisme : Berkomunikasi dengan pimpinan menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar (cinta tanah air) dan berdasarkan prinsip
musyawarah.
Etika publik : Bersikap sopan dan jujur dalam memberikan informasi. Bersikap
terbuka dan siap menerima masukan dan arahan dari pimpinan.
Komitmen mutu : Berkomitmen mengaplikasikan arahan dan masukan dari pimpinan
sebagai perbaikan berkelanjutan.
Anti korupsi : Jujur dalam menyampaikan maksud dan tujuan konsultasi. Kegiatan
yang telah disetujui oleh pimpinan harus saya laksanakan dengan
penuh disiplin dan rasa tanggung jawab.
3. Memohon persetujuan pimpinan dan mentor terkait kegiatan yang akan dilaksanakan.
Akuntabilitas : Saya meminta arahan dan masukan serta persetujuan pimpinan
dengan penuh rasa tanggung jawab dan berkomitmen untuk
konsisten melaksanakan apa yang telah diarahkan oleh pimpinan.
Nasionalisme : Saya melakukan musyawarah mufakat dalam membuat
kesepakatan persetujuan aktualisasi.
Etika publik : Dengan cermat dan sopan saya menanggapi hal-hal yang
dikemukakan pimpinan.
Komitmen mutu : Saya melakukan pembicaraan yang efektif dan efisien.
56
Anti korupsi : Saya bersikap berani dalam menyampaikan maksud dan tujuan saat
meminta persetujuan pimpinan dengan Bahasa yang baik dan sopan.
Manfaat Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi dan Misi Organisasi
Konstribusi kegiatan ini pada visi organisasi dalam mewujudkan “Rumah Sakit Pilihan
Masyarakat”
57
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan:
1. Memohon pertemuan dengan Pimpinan
58
Gambar 6. Catatan bimbingan aktualisasi oleh Direktur RSUD Kota
Kendari
60
3. Memohon persetujuan pimpinan terkait kegiatan aktualisasi dan habituasi yang akan
dilaksanakan.
61
Kegiatan 2: Pembuatan Jalur Triase di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Kendari
63
Anti korupsi : Saya melakukan pembuatan jalur triase secepat tepad dan jujur.
Manfaat Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi dan Misi Organisasi
Konstribusi kegiatan ini pada visi organisasi dalam mewujudkan “Rumah Sakit Pilihan
Masyarakat”
64
Dampak negatif : Jika tidak dilakukan perbaikan jalur triase, maka sistem triase
tidak berjalan dengan optimal, kemungkinan bisa terjadi
kesalahan penempatkan pasien tidak pada ruangan sesuai keadaan
kegawatdaruratannya.
65
2. Membuat desain jalur triase
66
3. Mengkonsultasikan desain jalur triase
Gambar 16. Konsultasi desain jalur triase dengan kepala ruangan IGD
68
Etika publik : Saya bersikap jujur dalam memberikan informasi.
Komitmen mutu : Saya menyusun materi sosialisasi secara efektif dan efisien.
Anti korupsi : Saya kerja keras saat menyusun materi sosialisasi.
2. Konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan IGD tentang materi sosialisasi
Akuntabilitas : Saya meminta dengan jujur dan terbuka arahan dan masukkan
dari mentor dan kepala ruangan IGD.
Nasionalisme : Saya berkonsulltasi dan menarik kesimpulan melalui musyawarah
mufakat.
Etika publik : Saya menghargai komunikasi dalam kesepakatan.
Komitmen mutu : Saya melakukan pembicaraan yang terkait dengan efektif dan
efisien.
Anti korupsi : Saya bersikap berani mengungkapkan pendapat saya kepada
mentor dan kepala ruangan IGD.
3. Melakukan kontrak waktu dengan tenaga kesehatan
Akuntabilitas : Saya menentukan dengan kejelasan target waktu dan tempat
sosialisasi.
Nasionalisme : Saya mengutamakan kepentingan publik saat menentukan waktu
dan tempat sosialisasi.
Etika publik : Saya dengan cermat dalam menentukan waktu dan tempat
sosialisasi.
Komitmen mutu : Saya kerjasama dengan kepala IGD dalam menetukan waktu dan
tempat sosialisasi.
Anti korupsi : Saya berani menentukan dan menetapkan waktu dan tempat
sosialisasi.
4. Melakukan kegiatan sosialisasi
Akuntabilitas : Saya bersifat bertanggung jawab terhadap materi dan jalannya
sosialisasi.
Nasionalisme : Sebelum memulai kegiatan, diawali dengan religius, yaitu diawali
dengan ber do’a.
Etika publik : Saya denga sopan berbahasa dalam memberikan sosialisasi.
Komitmen mutu : Saya akan mengefektifkan dan mengefisienkan waktu dalam
sosialisasi.
Anti korupsi : Saya akan disiplin waktu memulai dan mengakhiri sosialisasi
69
Manfaat Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi dan Misi Organisasi
Konstribusi kegiatan ini pada visi organisasi dalam mewujudkan “Rumah Sakit Pilihan
Masyarakat”
70
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan:
1. Menyusun materi sosialisasi
71
2. Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan IGD tentang materi sosialisasi
72
3. Melakukan kontrak waktu dengan tenaga kesehatan
73
Gambar 25. Sosialisasi sistem triase pada tenaga kesehatan
74
Kegiatan 4: Melakukan Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Sistem Triase di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Kota Kendari
94.7
75
Penjelasan Keterkaitan Dengan Nilai ANEKA
1. Membuat instrumen evaluasi pelaksanaan sistem triase
Akuntabilitas : Saya membuat instrument evaluasi pelaksanaan secara teliti dan
terbuka.
Nasionalisme : Saya menerima masukkan dan tidak akan memaksakan
kehendak saat membuat instrument evaluasi.
Etika publik : Saya membuat instrumen evaluasi sesuai referensi (jujur).
Komitmen mutu : Saya bersifat teliti dan cermat dalam instrumen evaluasi (efektif
dan efisien).
Anti korupsi : Saya menyelesaikan instrumen evaluasi sesuai jadwal (disiplin).
76
Anti korupsi : Saya jujur dalam melakukan pengisian instrument evaluasi seseuai
dengan fakta.
Manfaat Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi dan Misi Organisasi
Konstribusi kegiatan ini pada visi organisasi dalam mewujudkan “Rumah Sakit Pilihan
Masyarakat”
77
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan:
1. Membuat instrumen evaluasi pelaksanaan sistem triase
79
Gambar 31. Instrumen evaluasi yang telah terisi
80
Kegiatan 5: Penyusunan Laporan Aktualisasi Optimalisasi Sistem Triase Pada Tenaga
Kesehatan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Kendari
82
dilakukan oleh peserta latsar, sehingga secara langsung melatih
peserta latsar sebagai pelayan publik untuk bersikap transparan.
Manajemen ASN : Kegiatan ini melatih peserta latsar untuk bersikap professional,
dimana segala bentuk kegiatan yang dilakukan di lingkungan kerja
wajib diketahui dan dilaporkan kepada atasan sebagai bentuk
penghormatan. Penyusunan laporan ini mengajarkan peserta latsar
menuangkan ide yang efektif dan efisien.
WoG : Melaporkan hasil kegiatan dengan pimpinan dihubungkan dengan
pendekatan WoG sebagai wujud sinergitas dan koordinasi terhadap
pimpinan dan bawahan.
Dampak positif : Pembuatan laporan dan melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan
dan mentor adalah bentuk pertanggung jawaban peserta latsar
terhadap kegiatan yang dilakukan. Hasil kegiatan ini kemudian
dapat dijadikan sumber bagi pimpinan atau pemangku kebijakan
untuk membuat kebijakan dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan di RSUD Kota Kendari.
Dampak negatif : Tidak melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan menunjukkan
tidak adanya tanggung jawab, sinergitas dan tidak berlangsungnya
fungsi koordinasi yang baik antara pimpinan dan bawahan.
83
Gambar 33. Kumpulan dokumentasi dan hasil kegiatan aktualisasi
2. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi
84
3. Melaporkan hasil aktualisasi.
85
3. Rincian Biaya Kegiatan
Tabel 18. Rincian Biaya Kegiatan
Kuantitas Harga
No. Jenis Barang Jumlah
Jumlah Satuan Satuan
1. Kertas 1 Rim Rp. 45.000 Rp. 45.000
2. Tinta print 4 Btl Rp. 35.000 Rp. 140.000
3. Meteran roll 1 Pcs Rp. 73.000 Rp. 73.000
4. Spidol kecil 3 Pcs Rp. 2.000 Rp. 6.000
5. Lakban 4.5 cm 16 Pcs Rp. 15.000 Rp. 240.000
6. Gunting 1 Pcs Rp. 12.000 Rp. 12.000
7. Cutter 1 Pcs Rp. 8.000 Rp. 8.000
8. Snack dos 20 Pcs Rp. 8.000 Rp. 160.000
Jumlah Rp. 684.000
86
4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
88
RSUD Kota
Kendari
a. Membuat
instrumen
evaluasi
pelaksanaan
sistem triase.
b. Konsultasi
instrumen
evalusi
pelaksanaan
sistem triase
dengan mentor.
c. Melakukan
evaluasi
pelaksanaan
sistem triase.
5. Penyusunan
laporan
aktualisasi
a. Menyiapkan
bahan-bahan
pembuatan
laporan.
b. Menyusun
laporan kegiatan.
c. Melaporkan
hasil kegiatan
aktualisasi.
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan aparatur sipil
negara telah dilaksanakan dari tanggal 8 Oktober 2021 sampai dengan 14 November
2021. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan adalah Optimalisasi Sistem Triase Pada
Tenaga Kesehatan Melalui Sosialisasi dan Pemasangan Jalur Triase Di Instalasi Gawat
RSUD Kota Kendari.
2. Ide atau gagasan yang dituangkan pada aktualisasi ini adalah bentuk optimalisasi sistem
triase yang telah dilaksanakan rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan,
diantaranya: pemansangan jalur triase dan inhouse training. Namun karena masalah
kesehatan saat ini banyak difokuskan pada penanganan Covid-19 dan RSUD Kota
Kendari menjadi pusat rujukan Covid-19 di Kota Kendari, maka banyak tenaga
kesehatan yang belum lama di rekrut belum diperkenalkan dengan sistem triase yang
berlaku. Selain itu, dengan meningkatkannya aktivitas pelayanan gawat darurat akibat
Covid-19, jalur triase yang sebelumnya sudah terpasang, saat ini lepas dan beberapa
diantaranya hilang.
3. Pada pelaksanan aktualisasi ini terdapat 5 kegiatan yang telah dilakukan yaitu:
Melakukan konsultasi dan diskusi dengan pimpinan (Direktur RSUD Kota Kendari),
pemasangan jalur triase di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Kendari, sosialisasi
sistem triase pada tenaga kesehatan, monitoring dan evalusi pelaksanaan sistem triase,
serta penyusunan laporan aktualisasi.
4. Aparatur sipil negara sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat
dan pemersatu bangsa wajib menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN yakni
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi di
lingkungan RSUD Kota Kendari terutama pada Instalasi Gawat Darurat.
5. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi sistem pelaksaan sistem triase setelah
pemasangan jalur triase dan sosialisasi, kegiatan aktualisasi dan habituasi membantu
optimalisasi pelaksanaan sistem triase yang ditunjukan dengan respon time yang lebih
cepat.
90
B. Saran
Adapun saran dan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai bentuk
komitmen penulis dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS untuk menjalankan
fungsi PNS sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat serta
pemersatu bangsa, yaitu:
1. Pemeliharaan jalur triase agar dapat digunakan dalam waktu yang lama.
2. Melakukan sosialisasi sistem triase secara berkala.
3. Melakukan evaluasi sistem triase secera berlaka untuk menjamin mutu pelayanan
masyarakat.
91
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Habituasi: Modul Pelatihan dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan
dasar Calon Pegawai Negeri Sipil .Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara:
Modul Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Analisis Isu Kontemporer: Modul
Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
92
LAMPIRAN
KEGIATAN 1.
Surat Penyataan Dukungan Pelaksanaan Aktualisasi Oleh Direktur RSUD Kota
Kendari
Catatan Bimbingan Oleh Direktur RSUD Kota Kendari
Absensi Konsultasi dan Diskusi dengan Pimpinan
Surat Penyataan Dukungan Pelaksanaan Aktualisasi Oleh Kepala Seksi Pelayanan
Medik / Mentor
Catatan Bimbingan Oleh Mentor
Catatan bimbingan Oleh Coach
93
Surat Penyataan Dukungan Pelaksanaan Aktualisasi Oleh Direktur RSUD Kota Kendari
94
Catatan Bimbingan Oleh Direktur RSUD Kota Kendari
95
Absensi Konsultasi dan Diskusi dengan Pimpinan
96
Surat Penyataan Dukungan Pelaksanaan Aktualisasi Oleh Kepala Seksi Pelayanan
Medik / Mentor
97
Catatan Bimbingan Oleh Mentor
98
CATATAN BIMBINGAN OLEH COACH
99
3. 8 November 2021 Revisi laporan Revisi laporan
aktualisasi ; aktualisasi.
-Penambahan
jadwal kegiatan
pada bab IV
-Lampiran
kegiatan.
100
5. 17 November 2021 Kerangka PPT Power point
laporan laporan
aktualisasi aktualisasi
- Latar sesuai dengan
Belakang kerangka yang
- Tupoksi diarahkan oleh
- Masalah coach.
prioritas
- Inovasi
- Kegiatan
101
LAMPIRAN
KEGIATAN 2.
Desain Manual Jalur Triase
Desain Digital Jalur Triase
Dokumentasi Pemasangan Jalur Triase
Realisasi Jalur Triase (Sebelum VS Sesudah)
102
Desain Digital Jalur Triase
103
Dokumentasi Pemasangan Jalur Triase
104
Realisasi Jalur Triase (Sebelum VS Sesudah)
105
106
107
LAMPIRAN
KEGIATAN 3.
Materi Sosialisasi Sistem Triase
Kegiatan Sosialisasi
Absensi Kegiatan Sosialisasi
108
Materi Sosialisasi Sistem Triase
109
110
111
112
Kegiatan Sosialisasi
113
Absensi Kegiatan Sosialisasi
114
115
LAMPIRAN
KEGIATAN 4.
Intrumen Evaluasi Sistem Triase
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
Hasil Monitoring dan Evaluasi Sistem Triase
116
Intrumen Evaluasi Sistem Triase
117
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
118
119
Hasil Monitoring dan Evaluasi Sistem Triase
120
121
122
123
124
125
LAMPIRAN
KEGIATAN 5.
Mengumpulkan Materi Penyusunan Laporan Aktualisasi
Penyusunan Laporan Aktualisasi
Melaporkan Hasil Aktualisasi Kepada Kepala Seksi Pelayanan
Medik/ Mentor
Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Aktualisasi
126
Mengumpulkan Materi Penyusunan Laporan Aktualisasi
127
Penyusunan Laporan Aktualisasi
128
Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Aktualisasi
129