Disusun Oleh :
KOMITMEN DIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Bandar
Lampung:
Nama : dr. Muhammad Iqbal Mahfud NIP
19940727 202012 1 010
Instansi : RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung
Jabatan : Ahli Pertama - Dokter
Menyatakan bahwa naskah Laporan Aktualisasi adalah murni hasil karya Saya sendiri
dan dengan ini Saya menyatakan kesanggupan untuk melanjutkan penerapan nilai-nilai
dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif. Serta menjalankan peran dan kedudukan ASN sebagaimana
mestinya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu Pelaksana Kebijakan Publik,
Pelayan Publik dan Pemersatu Bangsa.
• Dalam menjalankan tugas sebagai dokter, akan selalu melaksanakan kewajiban
dan memberi pelayanan kepada masyarakat dengan penuh tanggung jawab, tidak
diskriminatif, beretika baik, rasional, jujur dalam memberi pelayanan dan
menolak gratifikasi.
• Berkomitmen untuk disiplin dalam bekerja, berpakaian rapi, sopan, menghargai
orang lain dan berkoordinasi dengan baik untuk menjaga mutu pelayanan rumah
sakit.
Demikian komitmen ini dibuat dengan penuh kesadaran dan kejujuran untuk dilakukan
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sehari-hari.
Bandar Lampung, 14 Mei 2022
Mengetahui, Mentor
Peserta Latsar
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia
yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun laporan
aktualisasi ini. Selesainya laporan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis dalam kesempatan ini ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
• dr. Okta Rusnaniza selaku mentor yang telah memberikan arahan, dukungan,
bimbingan, serta motivasi dalam penulisan Laporan Aktualisasi ini.
• Bapak Ir. A.Chrisna Putra, NR. MEP selaku coach dari Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Lampung yang senantiasa membimbing,
memberi arahan, dan motivasi kepada penulis selama proses penulisan
aktualisasi.
• Rekan-rekan dan sejawat di Rumah Sakit Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota
Bandar Lampung.
• Panitia penyelenggara dan seluruh anggota BKD Kota Bandar Lampung.
• Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya.
• Semua pihak yang telah membantu penulisan proposal ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan serta kesalahan, seperti adanya pepatah
mengatakan “Tiada gading yang tak retak”, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
partisipasi dari pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang sifatnya membangun
untuk perbaikan kelak dikemudian hari.
Akhir kata penulis berharap agar apa yang telah tertulis dalam laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Bandar Lampung, Mei 2022 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
KOMITMEN DIRI ........................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Tujuan dan Manfaat................................................................ 4
C. Ruang Lingkup ....................................................................... 4 BAB
II. RANCANGAN AKTUALISASI
A. Profil Organisasi ..................................................................... 5
• Nilai ASN BerAKHLAK dan Smart ASN ............................. 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai Aparatur Sipil
Negara (ASN) secara tetap oleh pembina pejabat kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan. ASN yang bekerja di rumah sakit salah satunya adalah dokter
umum yang dituntut untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN saat melakukan
pekerjaan. Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4), Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Diklat terintegrasi ini menuntut peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang diakronimkan menjadi
BerAKHLAK, dan kemudian membuatnya menjadi sebuah kebiasaan (habituasi),
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter ASN yang profesional dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Salah satu bentuk pelayanan publik adalah pelayanan kesehatan. Belakangan ini
pelayanan kesehatan sering menjadi sorotan publik karena kualitas pelayanan yang
kurang memuaskan. Masyarakat semakin kritis dan menuntut perbaikan dalam
pelayanan kesehatan. Hal tersebut mendorong para tenaga medis untuk selalu
meningkatkan pelayanan sehingga dapat memberikan pelayanan prima untuk
masyarakat.
Rumah Sakit Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo adalah salah satu unsur pelaksana
kegiatan pelayanan Kesehatan di Kota Bandar Lampung. Dalam pelaksanaannya, jenis
pelayanan tersebut terbagi menjadi pelayanan medis umum
Setiap rumah sakit memiliki standar untuk berbagai pelayanan, salah satu standar
pelayanan di IGD RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo adalah pasien baik rawat inap maupun
rawat jalan tidak boleh menunggu di IGD lebih dari 6 jam. Hal ini dimaksudkan untuk
menjadikan pelayanan di IGD menjadi cepat, tepat, efektif dan efisien. Namun
berdasarkan data bulan Januari 2022 terdapat 109 pasien dari total 764 pasien IGD
(14,26%) yang menunggu lebih dari 6 jam di IGD, bulan Februari menunjukkan ada 90
dari total 740 kunjungan pasien (12,16%) sementara bulan Maret ada 114 dari total 838
pasien (13,60%) yang menunggu lebih dari 6 jam di IGD. Kondisi tersebut akan
menyebabkan masalah seperti komplain dari pasien, ketidakpuasan pasien terhadap
pelayanan, terjadinya penumpukan pasien dan menghambat pelayanan pasien
emergency lain apabila ada penumpukan pasien. Masih banyaknya pasien yang
menunggu lebih dari 6 jam di IGD terjadi karena banyak faktor, namun salah satu
faktor penyebabnya adalah kurang optimalnya serah terima pasien antar dokter jaga saat
pergantian shift.
Dari ketiga isu yang telah disebutkan di atas dan dari dampak apabila isu tidak
segera diatasi, maka penulis menggunakan teknik analisa USG untuk menentukan isu
yang akan dipilih untuk menjadi judul.
Tabel 1. Analisis Isu Menggunakan Teknik USG
Serah terima pasien atau dikenal sebagai handover adalah proses pengalihan
wewenang dan tanggung jawab untuk memberikan perawatan klinis kepada pasien dari
satu pengasuh ke pengasuh yang lain termasuk dokter jaga IGD baik secara sementara
atau permanen. Handover merupakan suatu cara dalam menyampaikan dan menerima
laporan yang berkaitan dengan keadaan pasien. Handover harus dilakukan seefektif
mungkin secara singkat, jelas, dan lengkap. Serah terima pasien yang efektif dan efisien
mendukung informasi penting dalam kontinuitas perawatan sehingga waktu tunggu
pasien di IGD dapat lebih cepat. Selama ini serah terima pasien hanya dilakukan secara
lisan antar dokter jaga saat pergantian shift tanpa adanya buku operan jaga. Serah terima
pasien yang tidak efektif dan buruk dapat berkontribusi terhadap kesalahan serta
memperlambat pelayanan pasien karena seringnya terjadi miskomunikasi dan dokter
kadang lupa apabila serah terima hanya dilakukan secara lisan, maka dari itu
dibutuhkan alat bantu berupa buku operan jaga untuk membantu proses serah terima
pasien. Dengan
adanya buku operan jaga diharapkan kontinuitas perawatan pasien tidak terhambat
sehingga pelayanan pasien di IGD menjadi lebih cepat.
Dengan alasan tersebut di atas maka penulis menyusun laporan aktualisasi dengan
judul “Penggunaan Buku Operan Jaga saat Serah Terima Pasien antar Dokter di IGD
RS Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo” dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan.
Tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya kegiatan aktualisasi ini adalah
untuk mewujudkan ASN sebagai pelayan masyarakat yang berintegritas, serta dapat
memberikan kontribusi dan pengaruh positif pada perkembangan dan kemajuan
organisasi. Manfaat penulisan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
• Bagi Organisasi
Manfaat bagi organisasi RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo adalah sebagai salah satu cara
dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
• Bagi Masyarakat
Sebagai upaya meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan di rumah sakit.
• Bagi Penulis
Untuk memenuhi kewajiban sebagai syarat mengikuti pelatihan dasar CPNS
Pemerintah Kota Bandar Lampung.
• Ruang Lingkup
BAB II RANCANGAN
AKTUALISASI
A. Profil Organisasi
Rumah Sakit Daerah Dr. A. Dadi Tjokrodipo adalah rumah sakit tipe C yang
terletak di Kota Bandar Lampung, tepatnya berada di Jl. Basuki Rahmat no.73,
Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Teluk Betung Utara yang memiliki luas tanah 2,5
hektar dan luas bangunan 4.396 m2. RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung
adalah rumah sakit rujukan dari 28 Puskesmas induk dan 56 Puskesmas Pembantu di
Wilayah Kota Bandar Lampung.
Berdasarkan izin operasional penyelenggaraan Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Nomor 445.2.20.0.2011 tanggal 23 Februari
2011 diterbitkan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03/05/I/564/11
tentang Penetapan Kelas RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung dengan
Tipe C.
Rumah Sakit Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo sesuai dengan Peraturan Walikota
Bandar Lampung Nomor 28 Tahun 2021 Tanggal 19 Oktober 2021 memiliki struktur
organisasi seperti pada Bagan 1.
Visi RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung adalah merupakan cita- cita
yang menggambarkan akan dibawa kemana RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar
Lampung di masa mendatang dan visi selalu berpijak pada kondisi, potensi, tantangan
dan hambatan yang ada. Sehubungan dengan analisis dan pendalaman tersebut, maka
ditetapkanlah visi RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung adalah “Menjadi
Rumah Sakit yang Memberikan Pelayanan Profesional, Bermutu, Nyaman dan Mandiri”.
Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah RSD Dr.
• Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung harus menjadi rumah sakit yang
memberikan pelayanan bermutu, nyaman dan mandiri yang memenuhi standar
pelayanan kesehatan kelas C. Dengan menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan
profesional maka RSD Dr. A Dadi Tjokrodipo akan eksis dan terus berkembang serta
mampu menghadapi dan mengatasi tantangan/tuntutan perubahan yang semakin berat
dan kompleks.
Sedangkan misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi Pemerintah
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan persyaratan
misi tersebut diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat
mengenal instansi pemerintah, mengetahui peran dan program-programnya serta hasil
yang akan diperoleh di masa mendatang. Dari gambaran tersebut maka ditetapkan misi
RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung adalah sebagai berikut:
• Menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Kesehatan yang profesional
untuk menunjang pelayanan kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan.
• Memberikan pelayanan kesehatan bermutu dan terjangkau dengan berorientasi
pada kepuasan pasien.
• Menciptakan lingkungan bersih, hijau dan bebas polusi.
• Mengelola seluruh sumber daya secara transparan, efektif, efisien dan
akuntabel.
• Akuntabel
Akuntabilitas dalam konteks ASN adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, Lembaga Pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan
Zonke, 2017). Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku yang sesuai dengan Core Values
ASN BerAKHLAK adalah:
• Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi.
• Harmonis
Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga
menjadi sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan tersebut
mudah menimbulkan perbedaan pendapat, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan
yang amat sempit yang sewaktu-waktu bias mejadi ledakan yang akan mengancam
integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa.
Membangun budaya harmonis tempat kerja adalah hal yang sangat penting
dalam suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga akan
berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. Identifikasi potensi disharmonis dan
analisis strategi dalam mewujudkan suasana harmonis harus dapat diterapkan dalam
kehidupan ASN di lingkungan bekerja dan bermasyarakat.
Beberapa peran PNS dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan budaya
harmoni dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:
• Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil
• PNS harus bias mengayomi kepentingan kelompok minoritas
• PNS harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap
netral dan adil
• PNS harus memiliki sikap suka menolong
• PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya
• Loyal
Sikap loyal seorang PNS dapat tercermin dari komitmennya dalam
melaksanakan sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi PNS
sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Hanya PNS yang memiliki loyalitas yang tinggilah yang dapat menegakkan
ketentuan-ketentuan kedisiplinan ini dengan baik.
Kemampuan ASN dalam melaksanakan ketiga fungsi ASN merupakan
perwujudan dari implementasi nilai-nilai loyal dalam konteks individu maupun
sebagai bagian dari Organisasi Pemerintah. Kemampuan ASN dalam memahami dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila menunjukkan kemampuan ASN tersebut dalam
mewujudkan nilai loyal dalam kehidupannya sebagai ASN yang merupakan bagian
dari anggota masyarakat. Selain itu, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan,
instansi, dan negara serta menjaga rahasia jabatan dan negara juga menunjukkan
kemampuan ASN tersebut dalam mewujudkan nilai loyal.
• Adaptif
Adaptif merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan
individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup,
untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang
ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya
dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus
berpikir kreatif.
Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan
keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan
budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya
• Kolaboratif
Kolaborasi adalah suatu proses berpikir dimana pihak yang terlibat memandang
aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan solusi dari perbedaan
tersebut dan keterbatasan pandangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan.
Collaborative governance merupakan sebuah proses yang melibatkan norma bersama
dan interaksi yang saling menguntungkan antar aktor governance.
Proses dalam menjalin kolaborasi yaitu trust building (membangun kepercayaan
dengan stakeholder mitra kolaborasi, face to face dialogue (melakukan negosisasi
yang baik dan bersungguh-sungguh), komitmen terhadap proses, pemahaman bersama
berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait permasalahan, serta
mengidentifikasi nilai bersama, serta menetapkan outcome antara.
Smart ASN
Berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia pada poin pembangunan SDM
dan persiapan kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berperan penting untuk
meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital
terdiri dari kurikulum digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics.
Kerangka kurikulum literasi digital ini digunakan sebagai metode pengukuran tingkat
kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
Digital skill merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami,
dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital
dalam kehidupan sehari-hari. Digital culture merupakan kemampuan individu dalam
membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari
dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Digital ethics merupakan
kemampuan individu dalam
SUBBAGIAN KEUANGAN
BIDANG KEPERAWATAN
BIDANG PENUNJANG MEDIS
Unit kerja : Rumah Sakit Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung
Isu yang diangkat : Belum optimalnya serah terima pasien IGD antar dokter jaga di RSD
pergantian shift
Gagasan pemecahan isu : Penggunaan Buku Operan Jaga saat Serah Terima Pasien antar Dokter
Tjokrodipo
1 2 3 4 5
1. Menyusun • Membuat janji • Lembar catatan Berorientasi Pelayanan D
rencana kegiatan konsultasi dengan diskusi dengan Dalam berkonsultasi k
mentor dan Kepala mentor, Kepala dengan Mentor, Kepala b
Instalasi Gawat Darurat IGD, dan sejawat d
• Konsultasi dengan • Dokumentasi Instalasi dan teman B
mentor berupa foto/video sejawat, Saya akan m
• Konsultasi dengan • Format buku melakukan konsultasi m
Kepala Instalasi Gawat operan jaga dokter dengan santun dan ramah k
Darurat Akuntabel V
• Menjelaskan tentang Saya akan menyampaikan y
kegiatan yang akan kondisi terkait handover R
dilakukan M
• Melakukan diskusi pasien IGD antar dokter P
dengan teman sejawat di kepada mentor dengan P
jujur sesuai dengan apa B
IGD
1 2 3 4 5
6. Pembuatan Buku yang terjadi di lapangan. d
Operan Jaga Dokter Membuat buku operan i
jaga secara bertanggung M
“
jawab. p
Tidak melakukan k
gratifikasi saat konsul. b
Kompeten t
Saya akan melakukan b
sharing untuk k
meningkatkan
pengetahuan
Harmonis
Saya akan berbicara secara
sopan dan santun saat
mengemukakan pendapat
Loyal
Saya akan menerima
masukan dan revisi untuk
perbaikan instansi
Adaptif
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar
Kegiatan
1 2 3 4 5
Melakukan konsultasi
tanpa mengganggu jam
pelayanan
Kolaboratif
Saya akan berkoordinasi
dengan mentor/ Kepala
Instalasi dengan baik
Smart ASN
Melakukan inovasi dengan
membuat buku operan
dokter jaga
1 2 3 4 5
Harmonis “
Membina hubungan baik S
dengan rekan sejawat y
Loyal u
Menerima masukan dan p
kritik pada saat sosialisasi k
untuk perbaikan organisasi p
Adaptif p
Melakukan sosialisasi
menggunakan media yang
menarik
Kolaboratif
Koordinasi dengan pihak
terkait mengenai kegiatan
sosialisasi pada dokter
umum IGD
Smart ASN
Melakukan sosialisasi
menggunakan media yang
inovatif
1 2 3 4 5
buku operan jaga operan jaga saat 2. Dokumentasi Akuntabel y
saat pergantian pergantian shift selama serah Melakukan handover R
shift 2. Dokter IGD melakukan terima pasien/ secara jujur dan M
pencatatan handover transparan, disiplin waktu P
perkembangan pasien dalam melaksanakan P
dengan kondisi tertentu handover B
yang memerlukan follow Kompeten d
up pada buku operan Melakukan pencatatan M
jaga dokter perkembangan pasien “
secara konsisten pada p
buku operan k
Harmonis d
Melakukan handover b
secara efektif dan efisien k
kepada sejawat
Loyal
Menjaga kerahasian
catatan perkembangan
pasien pada buku operan
jaga
Adaptif
Melakukan pencatatan
perkembangan pasien
tertentu yang
1 2 3 4 5
membutuhkan follow up
ketat sesuai kebutuhan
Kolaboratif
Membina hubungan baik
sesama sejawat dan
melakukan proses
handover dengan penuh
tanggung jawab
4. Melakukan • Verifikasi buku operan • Dokumentasi Berorientasi Pelayanan K
evaluasi kegiatan jaga dokter berupa Dalam melaksanakan m
• Membandingkan jumlah foto/video kegiatan evaluasi k
pasien yang menunggu • Evaluasi jumlah keterkaitan dengan materi V
di IGD lebih dari 6 jam pasien yang latsar adalah berkeadilan y
sebelum dan sesudah menunggu lebih dan tidak diskriminatif R
penggunaan buku dari 6 jam di Akuntabel M
operan jaga IGD sebelum Evaluasi akan dilakukan P
• Membahas evaluasi dan sesudah secara transparan dan jujur P
hasil kegiatan aktualisasi dilaksanakan Kompeten B
dengan mentor aktualisasi Evaluasi akan dilakukan d
• Lembar secara netral dan M
konsultasi bertanggung jawab “
dengan mentor Harmonis s
t
d
1 2 3 4 5
Evaluasi akan dilakukan
secara bekerja sama
dengan bidang terkait
Loyal
Evaluasi akan dilakukan
sesuai kode etik dan aturan
yang ada di RS
Adaptif
Akan adanya team
learning dalam
pelaksanaan aktualisasi
Kolaboratif
Evaluasi akan
berkoordinasi dengan
pihak terkait untuk
mencapai tujuan bersama
Maret Ap
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2
1 Menyusun rencana kegiatan
Keterangan :
BAB III
PELAKSANAAN
AKTUALISASI
• Capaian Aktualisasi
• Realisasi Kegiatan Aktualisasi
Gambar 4. Pembuatan
Buku Operan Jaga
Gambar 5. Format Buku Operan Jaga yang Sudah Direvisi
• Tahapan Kegiatan
• Membuat janji konsultasi dengan mentor dan Kepala Instalasi Gawat Darurat
• Konsultasi dengan mentor
• Konsultasi dengan Kepala Instalasi Gawat Darurat
• Menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan
• Melakukan diskusi dengan teman sejawat di IGD
• Pembuatan Buku Operan Jaga Dokter
Bermutu, Nyaman dan Mandiri”. Dan misi “Memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau dengan berorientasi pada kepuasan pasien”.
Gambar 8. Lembar
koordinasi dengan
Kepala Instalasi IGD
dan diskusi dengan
sejawat
Bukti Pendukung :
Foto Kegiatan 2
Gambar 9. Sosialisasi kepada Dokter IGD
• Tahapan Kegiatan
• Mempersiapkan bahan, media, sarana dan prasarana sosialisasi
• Mengundang dokter umum untuk menghadiri sosialisasi
• Melakukan sosialisasi pada seluruh dokter yang hadir
• Melakukan diskusi dan tanya jawab terkait materi sosialisasi
• Tahapan Kegiatan
• Dokter IGD melakukan serah terima pasien menggunakan buku
operan jaga saat pergantian shift
• Dokter IGD melakukan pencatatan perkembangan pasien dengan
kondisi tertentu yang memerlukan follow up pada buku operan jaga
• Tahapan Kegiatan
• Verifikasi buku operan jaga dokter
• Membandingkan jumlah pasien yang menunggu di IGD lebih dari 6 jam
sebelum dan sesudah penggunaan buku operan jaga
• Membahas evaluasi hasil kegiatan aktualisasi dengan mentor
T
a
b
e
l
8
.
J
a
d
w
a
l
P
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n
A
k
t
u
a
l
i
s
a
s
i
April
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 2728 29 3
1 Menyusun
rencana kegiatan
2 Sosialisasi Buku
Operan Jaga
kepada Dokter
Umum di IGD
RSD dr. A. Dadi
Tjokrodipo
3 Pelaksanaan serah
terima pasien
IGD dengan
menggunakan
buku operan jaga
saat pergantian
shift jaga
4 Melakukan
evaluasi kegiatan
• MATRIKS HABITUASI
T
a
b
e
l
9
.
M
a
t
r
i
k
s
H
a
b
i
t
u
a
s
i
Perbaikan tiada
henti
Jujur,
bertanggung
Akuntabel jawab, cermat
disiplin &
berintegritas
tinggi
Bertanggung
jawab, efektif &
efisien
Tidak
menyalahgunaka
n wewenang
Meningkatkan
kompetensi diri
Membantu
Kompeten orang lain
belajar
Melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
Menghargai
setiap orang
Harmonis
Suka menolong
Membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
Memegang
teguh ideologi
Pancasila, UUD,
NKRI dan
pemerintah yang
Loyal sah
Menjaga nama
baik ASN,
Pimpinan,
Instansi
Menjaga rahasia
jabatan
Cepat
menyesuaikan
diri
Adaptif Berinovasi &
mengembangka
n kreativitas
Bertindak
proaktif
Berkontribusi
Terbuka untuk
Kolaboratif bekerja sama
Pemanfaatan
sumber daya
untuk tujuan
bersama
Mempererat
kesatuan &
Manajemen persatuan
ASN
Pelayanan
profesional &
berkualitas
Literasi digital
Smart ASN
Kecakapan
digital
T
a
b
e
l
1
0
.
M
a
t
r
i
k
s
V
i
s
i
M
i
s
i
O
r
g
a
n
i
s
a
s
i
KEGIATAN
Keterikatan terhadap Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi
I II III
Sosialisasi Buku
Operan Jaga
2. kepada Dokter Tidak ada -
Umum di IGD
RSD dr. A. Dadi
Tjokrodipo
Pelaksanaan serah
terima pasien IGD Membuat tulisan
dengan Dokter kadang lupa pengingat/ memo untuk
3. menggunakan mengisi buku operan mengisi buku operan
buku operan jaga saat operan jaga jaga yang ditempel di
saat pergantian meja dokter
shift jaga
Koordinasi dengan
Masih banyaknya jumlah bagian penunjang medis
pasien yang menunggu supaya selalu
di IGD lebih dari 6 jam menginfokan ke IGD
Melakukan setelah pelaksanaan apabila ada alat yang
4. evaluasi kegiatan aktualisasi karena sedang maintenance
beberapa hal seperti hasil supaya dokter bisa
pemeriksaan penunjang membuat keputusan
medis yang lama karena lebih awal tentang
alat sedang maintenance. rencana tatalaksana
pasien.
BAB IV
PENUTUP
• Simpulan
• Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka Penggunaan Buku Operan Jaga saat
Serah Terima Pasien antar Dokter di IGD RS Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo dapat
menjadi salah satu alternatif guna memecahkan isu tentang belum optimalnya serah
terima pasien IGD antar dokter jaga di RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo pada saat
pergantian shift, akan tetapi masih perlu ditingkatkan sehingga pelayanan pasien di
IGD dapat dilakukan secara optimal. Berikut saran yang dapat diberikan:
• Penggunaan buku operan jaga dokter saat pergantian shift dapat digunakan
secara berkelanjutan dan perlunya evaluasi secara berkala.
• Perlunya koordinasi dengan seluruh bagian penunjang medis seperti
laboratorium dan bagian radiologi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan
pasien di RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo sehingga pasien tidak menunggu terlalu
lama di IGD.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Loyal. Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Adaptif. Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Manajemen ASN. Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Smart ASN. Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara. Lembaran Negara RI Tahun 2014, No. 5494. Sekretariat Negara.
Jakarta.
RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo. 2021. Profil Rumah Sakit Daerah Dr. A. Dadi
Tjokrodipo Kota Bandar Lampung Tahun 2021. Bandar Lampung.
LAMPIRAN
OUTPUT:
• Lembar catatan diskusi dengan mentor dan Kepala IGD
• Dokumentasi berupa foto/video
• Rancangan format buku operan jaga dokter
LAMPIRAN KEGIATAN 1
MENYUSUN RENCANA KEGIATAN
• ASLI
• Lembar catatan diskusi
dengan mentor
• Format buku
operan jaga
• Foto kegiatan
OUTPUT:
• Media sosialisasi
• Notulensi hasil sosialisasi
• Foto kegiatan
LAMPIRAN KEGIATAN 2
SOSIALISASI BUKU OPERAN JAGA
• Media sosialisasi
• Absensi kegiatan sosialisasi
• Notulensi hasil sosialisasi
• Foto kegiatan
LAMPIRAN KEGIATAN 3
• Foto Kegiatan
OUTPUT:
• Evaluasi jumlah pasien yang menunggu lebih dari 6 jam di IGD
• Lembar konsultasi dengan mentor
• Foto kegiatan
LAMPIRAN KEGIATAN 4
EVALUASI KEGIATAN
• Foto kegiatan
• Kartu
bimbingan mentor