Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN KUNJUNGAN LANSIA


MELALUI LAYANAN JEMPOL DULAN (JEMPUT BOLA
POSYANDU LANSIA) DI UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP
MAMPU
PONED PAGAR DEWA

Disusun Oleh :

Nama : dr. Muhammad Iqbal Mahfud NIP


199407272020121010
Satuan Kerja : RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III


PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI LAMPUNG 2022
ii
iii

KOMITMEN DIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Bandar
Lampung:
Nama : dr. Muhammad Iqbal Mahfud NIP
19940727 202012 1 010
Instansi : RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung
Jabatan : Ahli Pertama - Dokter
Menyatakan bahwa naskah Laporan Aktualisasi adalah murni hasil karya Saya sendiri
dan dengan ini Saya menyatakan kesanggupan untuk melanjutkan penerapan nilai-nilai
dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif. Serta menjalankan peran dan kedudukan ASN sebagaimana
mestinya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu Pelaksana Kebijakan Publik,
Pelayan Publik dan Pemersatu Bangsa.
• Dalam menjalankan tugas sebagai dokter, akan selalu melaksanakan kewajiban
dan memberi pelayanan kepada masyarakat dengan penuh tanggung jawab, tidak
diskriminatif, beretika baik, rasional, jujur dalam memberi pelayanan dan
menolak gratifikasi.
• Berkomitmen untuk disiplin dalam bekerja, berpakaian rapi, sopan, menghargai
orang lain dan berkoordinasi dengan baik untuk menjaga mutu pelayanan rumah
sakit.
Demikian komitmen ini dibuat dengan penuh kesadaran dan kejujuran untuk dilakukan
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sehari-hari.
Bandar Lampung, 14 Mei 2022

Mengetahui, Mentor

Peserta Latsar

dr. Okta Rusnaniza NIP. 19841020 201001 2 014

dr. Muhammad Iqbal Mahfud NIP. 19940727 202012 1 010

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia
yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun laporan
aktualisasi ini. Selesainya laporan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis dalam kesempatan ini ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
• dr. Okta Rusnaniza selaku mentor yang telah memberikan arahan, dukungan,
bimbingan, serta motivasi dalam penulisan Laporan Aktualisasi ini.
• Bapak Ir. A.Chrisna Putra, NR. MEP selaku coach dari Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Lampung yang senantiasa membimbing,
memberi arahan, dan motivasi kepada penulis selama proses penulisan
aktualisasi.
• Rekan-rekan dan sejawat di Rumah Sakit Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota
Bandar Lampung.
• Panitia penyelenggara dan seluruh anggota BKD Kota Bandar Lampung.
• Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya.
• Semua pihak yang telah membantu penulisan proposal ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan serta kesalahan, seperti adanya pepatah
mengatakan “Tiada gading yang tak retak”, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
partisipasi dari pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang sifatnya membangun
untuk perbaikan kelak dikemudian hari.
Akhir kata penulis berharap agar apa yang telah tertulis dalam laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Bandar Lampung, Mei 2022 Penulis,

dr. Muhammad Iqbal Mahfud

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
KOMITMEN DIRI ........................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Tujuan dan Manfaat................................................................ 4
C. Ruang Lingkup ....................................................................... 4 BAB
II. RANCANGAN AKTUALISASI
A. Profil Organisasi ..................................................................... 5
• Nilai ASN BerAKHLAK dan Smart ASN ............................. 8

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Isu Menggunakan Teknik USG..........................................2


Tabel 2. Matriks Rancangan Aktualisasi........................................................16
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Aktualisasi….........................................................23
Tabel 4. Pendalaman Kegiatan 1…................................................................24
Tabel 5. Pendalaman Kegiatan 2…................................................................28
Tabel 6. Pendalaman Kegiatan 3…................................................................32
Tabel 7. Pendalaman Kegiatan 4…................................................................34
Tabel 8. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi…...................................................37
Tabel 9. Matriks Habituasi….........................................................................38
Tabel 10. Matriks Visi Misi Organisasi….....................................................41
Tabel 11. Kendala dan Solusi Kegiatan Aktualisasi......................................42

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Konsultasi dengan Mentor….......................................................24


Gambar 2. Koordinasi dengan Kepala Instalasi IGD…................................24
Gambar 3. Diskusi dengan Teman Sejawat…................................................25
Gambar 4. Pembuatan Buku Operan Jaga.....................................................25
Gambar 5. Format Buku Operan Jaga...........................................................26
Gambar 6. Lembar Hasil Konsultasi Format Tabel Buku Operan Jaga.........27
Gambar 7. Lembar Notulensi Bimbingan Mentor.........................................27
Gambar 8. Lembar Koordinasi dengan Ka Ins. IGD dan Sejawat…............28
Gambar 9. Sosialisasi kepada Dokter IGD....................................................29
Gambar 10. Media Sosialisasi Penggunaan Buku Operan Jaga....................30
Gambar 11. Lembar Notulensi Sosialisasi….................................................31
Gambar 12. Absensi Kegiatan Sosialisasi…..................................................31
Gambar 13. Proses Serah Terima Pasien Menggunakan Buku Operan.........32
Gambar 14. Catatan Operan Pasien...............................................................32
Gambar 15. Evaluasi Kegiatan Aktualisasi Bersama Mentor........................34
Gambar 16. Lembar Konsultasi dengan Mentor...........................................34

BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang

Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai Aparatur Sipil
Negara (ASN) secara tetap oleh pembina pejabat kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan. ASN yang bekerja di rumah sakit salah satunya adalah dokter
umum yang dituntut untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN saat melakukan
pekerjaan. Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4), Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Diklat terintegrasi ini menuntut peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang diakronimkan menjadi
BerAKHLAK, dan kemudian membuatnya menjadi sebuah kebiasaan (habituasi),
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter ASN yang profesional dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Salah satu bentuk pelayanan publik adalah pelayanan kesehatan. Belakangan ini
pelayanan kesehatan sering menjadi sorotan publik karena kualitas pelayanan yang
kurang memuaskan. Masyarakat semakin kritis dan menuntut perbaikan dalam
pelayanan kesehatan. Hal tersebut mendorong para tenaga medis untuk selalu
meningkatkan pelayanan sehingga dapat memberikan pelayanan prima untuk
masyarakat.

Rumah Sakit Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo adalah salah satu unsur pelaksana
kegiatan pelayanan Kesehatan di Kota Bandar Lampung. Dalam pelaksanaannya, jenis
pelayanan tersebut terbagi menjadi pelayanan medis umum

dan pelayanan medis kegawatdarutan. Sebagai satu-satunya rumah sakit milik


Pemerintah Kota Bandar Lampung, RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo masih memiliki
beberapa permasalahan. Berdasarkan pengamatan selama bekerja kurang lebih 1 tahun
dan diskusi dengan rekan kerja didapatkan beberapa masalah pelayanan di IGD yang
butuh pemecahan diantaranya adalah belum optimalnya sistem triase oleh tenaga
kesehatan, belum optimalnya serah terima pasien IGD antar dokter jaga pada saat
pergantian shift, dan belum disiplinnya petugas kesehatan dalam membuang sampah
infeksius di tempat sampah medis.

Setiap rumah sakit memiliki standar untuk berbagai pelayanan, salah satu standar
pelayanan di IGD RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo adalah pasien baik rawat inap maupun
rawat jalan tidak boleh menunggu di IGD lebih dari 6 jam. Hal ini dimaksudkan untuk
menjadikan pelayanan di IGD menjadi cepat, tepat, efektif dan efisien. Namun
berdasarkan data bulan Januari 2022 terdapat 109 pasien dari total 764 pasien IGD
(14,26%) yang menunggu lebih dari 6 jam di IGD, bulan Februari menunjukkan ada 90
dari total 740 kunjungan pasien (12,16%) sementara bulan Maret ada 114 dari total 838
pasien (13,60%) yang menunggu lebih dari 6 jam di IGD. Kondisi tersebut akan
menyebabkan masalah seperti komplain dari pasien, ketidakpuasan pasien terhadap
pelayanan, terjadinya penumpukan pasien dan menghambat pelayanan pasien
emergency lain apabila ada penumpukan pasien. Masih banyaknya pasien yang
menunggu lebih dari 6 jam di IGD terjadi karena banyak faktor, namun salah satu
faktor penyebabnya adalah kurang optimalnya serah terima pasien antar dokter jaga saat
pergantian shift.

Dari ketiga isu yang telah disebutkan di atas dan dari dampak apabila isu tidak
segera diatasi, maka penulis menggunakan teknik analisa USG untuk menentukan isu
yang akan dipilih untuk menjadi judul.
Tabel 1. Analisis Isu Menggunakan Teknik USG

PENILAIAN TOTAL RANK


NO ISU
U S G

1 Belum optimalnya sistem 4 4 4 12 II


triase oleh tenaga kesehatan

yang bertugas di IGD RSD dr.


A. Dadi Tjokrodipo

Belum optimalnya serah terima


2 pasien IGD antar dokter jaga 5 4 5 14 I
pada saat pergantian shift

Belum disiplinnya petugas


3 kesehatan dalam membuang 4 4 3 11 III
sampah infeksius di tempat
sampah medis

Keterangan Urgency : Keterangan Serious: Keterangan Growth:


5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Berpengaruh 5 : Sangat Berdampak
4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3 : Cukup Berdampak
2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak
1 : Sangat Tidak Mendesak 1 : Sangat Tidak berpengaruh 1 : Sangat Tidak
Berdampak

Serah terima pasien atau dikenal sebagai handover adalah proses pengalihan
wewenang dan tanggung jawab untuk memberikan perawatan klinis kepada pasien dari
satu pengasuh ke pengasuh yang lain termasuk dokter jaga IGD baik secara sementara
atau permanen. Handover merupakan suatu cara dalam menyampaikan dan menerima
laporan yang berkaitan dengan keadaan pasien. Handover harus dilakukan seefektif
mungkin secara singkat, jelas, dan lengkap. Serah terima pasien yang efektif dan efisien
mendukung informasi penting dalam kontinuitas perawatan sehingga waktu tunggu
pasien di IGD dapat lebih cepat. Selama ini serah terima pasien hanya dilakukan secara
lisan antar dokter jaga saat pergantian shift tanpa adanya buku operan jaga. Serah terima
pasien yang tidak efektif dan buruk dapat berkontribusi terhadap kesalahan serta
memperlambat pelayanan pasien karena seringnya terjadi miskomunikasi dan dokter
kadang lupa apabila serah terima hanya dilakukan secara lisan, maka dari itu
dibutuhkan alat bantu berupa buku operan jaga untuk membantu proses serah terima
pasien. Dengan

adanya buku operan jaga diharapkan kontinuitas perawatan pasien tidak terhambat
sehingga pelayanan pasien di IGD menjadi lebih cepat.

Dengan alasan tersebut di atas maka penulis menyusun laporan aktualisasi dengan
judul “Penggunaan Buku Operan Jaga saat Serah Terima Pasien antar Dokter di IGD
RS Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo” dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan.

• Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya kegiatan aktualisasi ini adalah
untuk mewujudkan ASN sebagai pelayan masyarakat yang berintegritas, serta dapat
memberikan kontribusi dan pengaruh positif pada perkembangan dan kemajuan
organisasi. Manfaat penulisan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
• Bagi Organisasi

Manfaat bagi organisasi RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo adalah sebagai salah satu cara
dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
• Bagi Masyarakat
Sebagai upaya meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan di rumah sakit.
• Bagi Penulis
Untuk memenuhi kewajiban sebagai syarat mengikuti pelatihan dasar CPNS
Pemerintah Kota Bandar Lampung.

• Ruang Lingkup

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dibatasi dengan ruang lingkup sebagai


berikut:
• Dilaksanakan oleh dokter umum di ruang IGD RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo.
• Pelaksanaan aktualisasi ini dilaksanakan sesuai dengan arahan mentor dr. Okta
Rusnaniza.
• Pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja berlangsung mulai tanggal 29 Maret
sampai dengan 12 Mei 2022.

BAB II RANCANGAN
AKTUALISASI

A. Profil Organisasi
Rumah Sakit Daerah Dr. A. Dadi Tjokrodipo adalah rumah sakit tipe C yang
terletak di Kota Bandar Lampung, tepatnya berada di Jl. Basuki Rahmat no.73,
Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Teluk Betung Utara yang memiliki luas tanah 2,5
hektar dan luas bangunan 4.396 m2. RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung
adalah rumah sakit rujukan dari 28 Puskesmas induk dan 56 Puskesmas Pembantu di
Wilayah Kota Bandar Lampung.
Berdasarkan izin operasional penyelenggaraan Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Nomor 445.2.20.0.2011 tanggal 23 Februari
2011 diterbitkan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03/05/I/564/11
tentang Penetapan Kelas RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung dengan
Tipe C.
Rumah Sakit Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo sesuai dengan Peraturan Walikota
Bandar Lampung Nomor 28 Tahun 2021 Tanggal 19 Oktober 2021 memiliki struktur
organisasi seperti pada Bagan 1.
Visi RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung adalah merupakan cita- cita
yang menggambarkan akan dibawa kemana RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar
Lampung di masa mendatang dan visi selalu berpijak pada kondisi, potensi, tantangan
dan hambatan yang ada. Sehubungan dengan analisis dan pendalaman tersebut, maka
ditetapkanlah visi RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung adalah “Menjadi
Rumah Sakit yang Memberikan Pelayanan Profesional, Bermutu, Nyaman dan Mandiri”.
Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah RSD Dr.
• Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung harus menjadi rumah sakit yang
memberikan pelayanan bermutu, nyaman dan mandiri yang memenuhi standar
pelayanan kesehatan kelas C. Dengan menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan
profesional maka RSD Dr. A Dadi Tjokrodipo akan eksis dan terus berkembang serta
mampu menghadapi dan mengatasi tantangan/tuntutan perubahan yang semakin berat
dan kompleks.

Sedangkan misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi Pemerintah
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan persyaratan
misi tersebut diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat
mengenal instansi pemerintah, mengetahui peran dan program-programnya serta hasil
yang akan diperoleh di masa mendatang. Dari gambaran tersebut maka ditetapkan misi
RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung adalah sebagai berikut:
• Menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Kesehatan yang profesional
untuk menunjang pelayanan kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan.
• Memberikan pelayanan kesehatan bermutu dan terjangkau dengan berorientasi
pada kepuasan pasien.
• Menciptakan lingkungan bersih, hijau dan bebas polusi.
• Mengelola seluruh sumber daya secara transparan, efektif, efisien dan
akuntabel.

Dalam menyelanggarakan seluruh kegiatan di RSD Dr. A Dadi Tjokrodipo harus


berlandaskan nilai-nilai yaitu berpihak pada kepentingan masyarakat serta handal,
cepat, tepat, ramah dan berintegrasi tinggi. Nilai-nilai tersebut mengandung makna
• Berpihak pada kepentingan masyarakat
Memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat tanpa diskriminasi.
• Handal
Melayani dengan sumber daya mnusia terlatih dan terampil dengan fasilitas
yang dapat diandalkan.
• Cepat
Memberikan pelayanan sesegera mungkin.
• Tepat
Memberikan pelayanan yang benar sesuai dengan kebutuhan.
• Ramah
Memberikan pelayanan dengan senyum.
• Berintegrasi tinggi
Total dalam memberikan pelayanan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 139


Tahun 2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya, seorang dokter
mempunyai tugas pokok dan fungsi “Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat
dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan masyarakat.” Dengan rincian kegiatan
dokter ahli pertama, yaitu:
• Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
• Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum;
• Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum;
• Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) tingkat sederhana;
• Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
• Melakukan Pemulihan mental tingkat sederhana;
• Melakukan Pemulihan mental kompleks tingkat I;
• Melakukan Pemulihan fisik tingkat sederhana;
• Melakukan Pemulihan fisik kompleks tingkat I;
• Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
• Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
• Melakukan pemeliharaan kesehatan anak;
• Melakukan pelayanan keluarga berencana;
• Melakukan pelayanan imunisasi;
• Melakukan pelayanan gizi;
• Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
• Melakukan penyuluhan medik;
• Membuat catatan Medik rawat jalan;
• Membuat catatan Medik rawat inap;
• Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
• Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
• Menguji kesehatan individu;
• Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
• Melakukan Visum et repertum tingkat sederhana;

• Melakukan Visum et repertum kompleks tingkat I;


• Menjadi saksi ahli;
• Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
• Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
• Melakukan Tugas jaga panggilan/on call;
• Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
• Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
• Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.

• Nilai ASN BerAKHLAK dan Smart ASN


• Berorientasi Pelayanan
Definisi pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks
ASN, yaitu 1) penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi, 2) penerima
layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sector privat, dan 3) kepuasan yang
diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.

• Akuntabel
Akuntabilitas dalam konteks ASN adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, Lembaga Pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan
Zonke, 2017). Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku yang sesuai dengan Core Values
ASN BerAKHLAK adalah:
• Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi.

• Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara


bertanggung jawab, efektif dan efisien.
• Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas
tinggi
Hal-hal penting yang perlu dilakukan dalam membangun lingkungan kerja yang
akuntabel: 1) kepemimpinan, 2) transparansi, 3) integritas, 4) tanggung
jawab (rensponsibilitas), 5) keadilan, 6) kepercayaan, 7) keseimbangan, 8)
kejelasan, dan 9) konsistensi.
• Kompeten
Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan
perilaku kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Manajerial adalah
pengetahuan, keterampilan dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,
dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3)
Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman
berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang
harus dipenuhi oleh setiap pemegang jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai
dengan peran, fungsi dan jabatan.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:

• Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
• Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
• Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
• Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
• Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
• Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia

• Harmonis
Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga
menjadi sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan tersebut
mudah menimbulkan perbedaan pendapat, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan
yang amat sempit yang sewaktu-waktu bias mejadi ledakan yang akan mengancam
integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa.
Membangun budaya harmonis tempat kerja adalah hal yang sangat penting
dalam suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga akan
berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. Identifikasi potensi disharmonis dan
analisis strategi dalam mewujudkan suasana harmonis harus dapat diterapkan dalam
kehidupan ASN di lingkungan bekerja dan bermasyarakat.
Beberapa peran PNS dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan budaya
harmoni dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:
• Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil
• PNS harus bias mengayomi kepentingan kelompok minoritas

• PNS harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap
netral dan adil
• PNS harus memiliki sikap suka menolong
• PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya

• Loyal
Sikap loyal seorang PNS dapat tercermin dari komitmennya dalam
melaksanakan sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi PNS
sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Hanya PNS yang memiliki loyalitas yang tinggilah yang dapat menegakkan
ketentuan-ketentuan kedisiplinan ini dengan baik.
Kemampuan ASN dalam melaksanakan ketiga fungsi ASN merupakan
perwujudan dari implementasi nilai-nilai loyal dalam konteks individu maupun
sebagai bagian dari Organisasi Pemerintah. Kemampuan ASN dalam memahami dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila menunjukkan kemampuan ASN tersebut dalam
mewujudkan nilai loyal dalam kehidupannya sebagai ASN yang merupakan bagian
dari anggota masyarakat. Selain itu, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan,
instansi, dan negara serta menjaga rahasia jabatan dan negara juga menunjukkan
kemampuan ASN tersebut dalam mewujudkan nilai loyal.

• Adaptif
Adaptif merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan
individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup,
untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang
ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya
dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus
berpikir kreatif.
Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan
keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan
budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya

tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku bertanggung jawab, unsur


kepemimpinan, dan lainnya.

• Kolaboratif
Kolaborasi adalah suatu proses berpikir dimana pihak yang terlibat memandang
aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan solusi dari perbedaan
tersebut dan keterbatasan pandangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan.
Collaborative governance merupakan sebuah proses yang melibatkan norma bersama
dan interaksi yang saling menguntungkan antar aktor governance.
Proses dalam menjalin kolaborasi yaitu trust building (membangun kepercayaan
dengan stakeholder mitra kolaborasi, face to face dialogue (melakukan negosisasi
yang baik dan bersungguh-sungguh), komitmen terhadap proses, pemahaman bersama
berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait permasalahan, serta
mengidentifikasi nilai bersama, serta menetapkan outcome antara.

Smart ASN
Berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia pada poin pembangunan SDM
dan persiapan kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berperan penting untuk
meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital
terdiri dari kurikulum digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics.
Kerangka kurikulum literasi digital ini digunakan sebagai metode pengukuran tingkat
kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
Digital skill merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami,
dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital
dalam kehidupan sehari-hari. Digital culture merupakan kemampuan individu dalam
membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari
dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Digital ethics merupakan
kemampuan individu dalam

menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan,


dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-
hari. Digital safety merupakan kemampuan user dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran pelindungan
data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan
media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan
penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi digital
adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada
kecakapan untuk menguasai teknologi.
Lebih dari itu, literasi digital juga banyak menekankan pada kecakapan
pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang
dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017).
Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya
mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh
tanggung jawab.
Terdapat dua poros yang membagi area setiap domain kompetensi. Poros
pertama, yaitu domain kapasitas ‘single–kolektif’ memperlihatkan rentang kapasitas
literasi digital sebagai kemampuan individu untuk mengakomodasi kebutuhan
individu sepenuhnya hingga kemampuan individu untuk berfungsi sebagai bagian dari
masyarakat kolektif/societal. Sementara itu, poros berikutnya adalah domain ruang
‘informal–formal’ yang memperlihatkan ruang pendekatan dalam penerapan
kompetensi literasi digital. Ruang informal ditandai dengan pendekatan yang cair dan
fleksibel, dengan instrumen yang lebih menekankan pada kumpulan individu sebagai
sebuah kelompok komunitas/masyarakat. Sedangkan ruang formal ditandai dengan
pendekatan yang lebih terstruktur dilengkapi instrumen yang lebih menekankan pada
kumpulan individu sebagai ‘warga negara digital.’ Blok-blok kompetensi semacam ini
memungkinkan kita melihat kekhasan setiap modul sesuai dengan domain kapasitas
dan ruangnya.
Digital Skills (Cakap Bermedia Digital) merupakan dasar dari kompetensi
literasi digital, berada di domain ‘single, informal’. Digital Culture (Budaya

Bermedia Digital) sebagai wujud kewarganegaraan digital dalam konteks


keindonesiaan berada pada domain ‘kolektif, formal’ di mana kompetensi digital
individu difungsikan agar mampu berperan sebagai warganegara dalam batas- batas
formal yang berkaitan dengan hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya dalam ruang
‘negara’. Digital Ethics (Etis Bermedia Digital) sebagai panduan berperilaku terbaik
di ruang digital membawa individu untuk bisa menjadi bagian masyarakat digital,
berada di domain ‘kolektif, informal’. Digital Safety (Aman Bermedia Digital)
sebagai panduan bagi individu agar dapat menjaga keselamatan dirinya berada pada
domain ‘single, formal’ karena sudah menyentuh instrumen-instrumen hukum positif.
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai
fasilitas dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari
informasi bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Durasi penggunaan
internet harian masyarakat Indonesia hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7 jam 59
menit (APJII, 2020. Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia yang
hanya menghabiskan 6 jam 43 menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020, selama pandemi
COVID-19 mayoritas masyarakat Indonesia mengakses internet lebih dari 8 jam
sehari. Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut
membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang
harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga
negara.

STRUKTUR ORGANISASI RSD DR. A. DADI


TJOKRODIPO
D
I
R
E
K
T
U
R

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL:


• Komite Medis
• Komite Keperawatan
• SPI
• Instalasi

SUB BAGIAN PERENCANAAN

BAGIAN TATA USAHA

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUBBAGIAN KEUANGAN

BIDANG PELAYANAN MEDIS

BIDANG KEPERAWATAN
BIDANG PENUNJANG MEDIS

SEKSI MUTU PELAYANAN MEDIS

SEKSI FASILITAS PELAYANAN MEDIS

SEKSI MUTU KEPERAWATAN


SEKSI FASILITAS KEPERAWATAN

SEKSI PELAYANAN PENUNJANG MEDIS

SEKSI FASILITAS PENUNJANG MEDIS

• Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit kerja : Rumah Sakit Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung
Isu yang diangkat : Belum optimalnya serah terima pasien IGD antar dokter jaga di RSD
pergantian shift
Gagasan pemecahan isu : Penggunaan Buku Operan Jaga saat Serah Terima Pasien antar Dokter
Tjokrodipo

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar


Kegiatan

1 2 3 4 5
1. Menyusun • Membuat janji • Lembar catatan Berorientasi Pelayanan D
rencana kegiatan konsultasi dengan diskusi dengan Dalam berkonsultasi k
mentor dan Kepala mentor, Kepala dengan Mentor, Kepala b
Instalasi Gawat Darurat IGD, dan sejawat d
• Konsultasi dengan • Dokumentasi Instalasi dan teman B
mentor berupa foto/video sejawat, Saya akan m
• Konsultasi dengan • Format buku melakukan konsultasi m
Kepala Instalasi Gawat operan jaga dokter dengan santun dan ramah k
Darurat Akuntabel V
• Menjelaskan tentang Saya akan menyampaikan y
kegiatan yang akan kondisi terkait handover R
dilakukan M
• Melakukan diskusi pasien IGD antar dokter P
dengan teman sejawat di kepada mentor dengan P
jujur sesuai dengan apa B
IGD

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar


Kegiatan

1 2 3 4 5
6. Pembuatan Buku yang terjadi di lapangan. d
Operan Jaga Dokter Membuat buku operan i
jaga secara bertanggung M

jawab. p
Tidak melakukan k
gratifikasi saat konsul. b
Kompeten t
Saya akan melakukan b
sharing untuk k
meningkatkan
pengetahuan
Harmonis
Saya akan berbicara secara
sopan dan santun saat
mengemukakan pendapat
Loyal
Saya akan menerima
masukan dan revisi untuk
perbaikan instansi
Adaptif
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar
Kegiatan

1 2 3 4 5
Melakukan konsultasi
tanpa mengganggu jam
pelayanan
Kolaboratif
Saya akan berkoordinasi
dengan mentor/ Kepala
Instalasi dengan baik
Smart ASN
Melakukan inovasi dengan
membuat buku operan
dokter jaga

2. Sosialisasi Buku • Mempersiapkan bahan, • Media sosialisasi Berorientasi Pelayanan K


Operan Jaga media, sarana dan • Dokumentasi Mempersiapkan sarana m
kepada Dokter prasarana sosialisasi selama proses dan prasarana sosisalisasi k
Umum di IGD • Mengundang dokter sosialisasi dengan penuh tanggung V
RSD dr. A. Dadi umum untuk menghadiri (foto/video) jawab y
Tjokrodipo sosialisasi • Notulensi hasil Akuntabel R
• Melakukan sosialisasi sosialisasi Disiplin dengan datang M
pada seluruh dokter yang tepat waktu saat kegiatan P
hadir sosialisasi P
• Melakukan diskusi dan Kompeten B
tanya jawab terkait materi Menguasai materi d
sosialisasi sosialisasi M

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar


Kegiatan

1 2 3 4 5
Harmonis “
Membina hubungan baik S
dengan rekan sejawat y
Loyal u
Menerima masukan dan p
kritik pada saat sosialisasi k
untuk perbaikan organisasi p
Adaptif p
Melakukan sosialisasi
menggunakan media yang
menarik
Kolaboratif
Koordinasi dengan pihak
terkait mengenai kegiatan
sosialisasi pada dokter
umum IGD
Smart ASN
Melakukan sosialisasi
menggunakan media yang
inovatif

3. Pelaksanaan serah 1. Dokter IGD melakukan 1. Catatan Berorientasi Pelayanan K


terima pasien serah terima pasien perkembangan Menjaga sopan santun saat m
IGD dengan menggunakan buku pasien pada buku melakukan serah terima k
menggunakan operan jaga pasien/ handover V

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar


Kegiatan

1 2 3 4 5
buku operan jaga operan jaga saat 2. Dokumentasi Akuntabel y
saat pergantian pergantian shift selama serah Melakukan handover R
shift 2. Dokter IGD melakukan terima pasien/ secara jujur dan M
pencatatan handover transparan, disiplin waktu P
perkembangan pasien dalam melaksanakan P
dengan kondisi tertentu handover B
yang memerlukan follow Kompeten d
up pada buku operan Melakukan pencatatan M
jaga dokter perkembangan pasien “
secara konsisten pada p
buku operan k
Harmonis d
Melakukan handover b
secara efektif dan efisien k
kepada sejawat
Loyal
Menjaga kerahasian
catatan perkembangan
pasien pada buku operan
jaga
Adaptif
Melakukan pencatatan
perkembangan pasien
tertentu yang

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar


Kegiatan

1 2 3 4 5
membutuhkan follow up
ketat sesuai kebutuhan
Kolaboratif
Membina hubungan baik
sesama sejawat dan
melakukan proses
handover dengan penuh
tanggung jawab
4. Melakukan • Verifikasi buku operan • Dokumentasi Berorientasi Pelayanan K
evaluasi kegiatan jaga dokter berupa Dalam melaksanakan m
• Membandingkan jumlah foto/video kegiatan evaluasi k
pasien yang menunggu • Evaluasi jumlah keterkaitan dengan materi V
di IGD lebih dari 6 jam pasien yang latsar adalah berkeadilan y
sebelum dan sesudah menunggu lebih dan tidak diskriminatif R
penggunaan buku dari 6 jam di Akuntabel M
operan jaga IGD sebelum Evaluasi akan dilakukan P
• Membahas evaluasi dan sesudah secara transparan dan jujur P
hasil kegiatan aktualisasi dilaksanakan Kompeten B
dengan mentor aktualisasi Evaluasi akan dilakukan d
• Lembar secara netral dan M
konsultasi bertanggung jawab “
dengan mentor Harmonis s
t
d

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar


Kegiatan

1 2 3 4 5
Evaluasi akan dilakukan
secara bekerja sama
dengan bidang terkait
Loyal
Evaluasi akan dilakukan
sesuai kode etik dan aturan
yang ada di RS
Adaptif
Akan adanya team
learning dalam
pelaksanaan aktualisasi
Kolaboratif
Evaluasi akan
berkoordinasi dengan
pihak terkait untuk
mencapai tujuan bersama

• JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Maret Ap
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2
1 Menyusun rencana kegiatan

2 Sosialisasi Buku Operan Jaga kepada Dokter Umum


di IGD RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo

3 Pelaksanaan serah terima pasien IGD dengan


menggunakan buku operan jaga saat pergantian shift
jaga

4 Melakukan evaluasi kegiatan

Keterangan :

: Pelaksanaan kegiatan Aktualisasi

BAB III
PELAKSANAAN
AKTUALISASI

• Capaian Aktualisasi
• Realisasi Kegiatan Aktualisasi

Dalam upaya menyelesaikan isu yang ada, beberapa kegiatan


dilakukan selama habituasi di RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar
Lampung. Berikut ini penjelasan dari kegiatan aktualisasi yang telah
dilaksanakan beserta output dari kegiatan tersebut:
KEGIATAN 1: Menyusun Rencana Kegiatan
• Catatan Pelaksanaan
Tabel 4. Pendalaman Kegiatan 1

Waktu 4-8 April 2022


• Lembar catatan diskusi dengan mentor dan Kepala IGD
Output : • Dokumentasi berupa foto/video
• Buku operan jaga dokter
Bukti Pendukung :
Foto Kegiatan 1
Gambar 1. Konsultasi dengan Mentor

Gambar 2. Koordinasi dengan Kepala Instalasi IGD


Gambar 3. Diskusi dengan Teman Sejawat

Gambar 4. Pembuatan
Buku Operan Jaga
Gambar 5. Format Buku Operan Jaga yang Sudah Direvisi
• Tahapan Kegiatan
• Membuat janji konsultasi dengan mentor dan Kepala Instalasi Gawat Darurat
• Konsultasi dengan mentor
• Konsultasi dengan Kepala Instalasi Gawat Darurat
• Menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan
• Melakukan diskusi dengan teman sejawat di IGD
• Pembuatan Buku Operan Jaga Dokter

• Keterkaitan dengan Nilai-Nilai ASN


• Berorientasi Pelayanan
Saya telah bersikap santun dan ramah saat berdiskusi dengan mentor, Kepala
Instalasi dan teman sejawat.
• Akuntabel
Saya telah berkonsultasi tentang kegiatan secara jujur dan bertanggung jawab
terkait dengan pelaksanaan aktualisasi.
• Kompeten
Saya telah melakukan sharing untuk meningkatkan pengetahuan
• Harmonis
Saya telah berbicara secara sopan dan santun saat mengemukakan pendapat serta
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif
• Loyal
Saya telah menerima masukan dan revisi untuk perbaikan instansi
• Adaptif
Saya telah berkonsultasi tanpa mengganggu jam pelayanan
• Kolaboratif
Saya telah berkoordinasi dengan Mentor, Kepala Instalasi dan teman sejawat
dengan baik untuk menghasilkan kegiatan aktualisasi yang lebih baik

• Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi


Dengan melakukan kegiatan ini secara berkualitas dan dilandasi nilai-nilai
BerAKHLAK maka memberikan kontribusi terhadap visi RSD dr. A. Dadi
Tjokrodipo yaitu “Menjadi Rumah Sakit yang Memberikan Pelayanan
Profesional,

Bermutu, Nyaman dan Mandiri”. Dan misi “Memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau dengan berorientasi pada kepuasan pasien”.

4. Kontribusi Terhadap Tata Nilai Organisasi


Dengan melakukan kegiatan ini secara berkualitas dan dilandasi nilai-nilai BerAKHLAK
maka dapat memperkuat nilai organisasi yaitu Cepat, Tepat, Ramah, Integritas tinggi dan
Berpihak pada Kepentingan Masyarakat.
• Bukti Output / Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 6. Lembar hasil konsultasi format tabel buku operan jaga

Gambar 7. Lembar notulensi


bimbingan mentor

Gambar 8. Lembar
koordinasi dengan
Kepala Instalasi IGD
dan diskusi dengan
sejawat

KEGIATAN 2 : Sosialisasi Buku Operan Jaga kepada Dokter Umum


di IGD RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo
• Catatan Pelaksanaan
Tabel 5. Pendalaman Kegiatan 2
Waktu 9 April 2022
• Media sosialisasi
Output : • Dokumentasi selama proses sosialisasi (foto/video)
• Notulensi hasil sosialisasi

Bukti Pendukung :
Foto Kegiatan 2
Gambar 9. Sosialisasi kepada Dokter IGD
• Tahapan Kegiatan
• Mempersiapkan bahan, media, sarana dan prasarana sosialisasi
• Mengundang dokter umum untuk menghadiri sosialisasi
• Melakukan sosialisasi pada seluruh dokter yang hadir
• Melakukan diskusi dan tanya jawab terkait materi sosialisasi

• Keterkaitan dengan Nilai-Nilai ASN


• Berorientasi Pelayanan
Saya telah mempersiapkan sarana dan prasarana sosisalisasi dengan penuh
tanggung jawab.
• Akuntabel
Saya telah disiplin dengan datang tepat waktu saat kegiatan sosialisasi
• Kompeten
Saya telah menguasai materi sosialisasi dengan baik
• Harmonis
Saya telah membina hubungan baik dengan rekan sejawat
• Loyal
Saya telah menerima masukan dan kritik pada saat sosialisasi untuk perbaikan
organisasi
• Adaptif
Saya telah melakukan sosialisasi menggunakan media yang menarik
• Kolaboratif
Saya telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait mengenai kegiatan
sosialisasi pada dokter umum IGD
• Smart ASN
Melakukan sosialisasi menggunakan media yang inovatif

• Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi


Dengan melakukan kegiatan ini secara berkualitas dan dilandasi nilai-nilai
BerAKHLAK maka memberikan kontribusi terhadap visi RSD dr. A. Dadi
Tjokrodipo yaitu “Menjadi Rumah Sakit yang Memberikan Pelayanan
Profesional,
Bermutu, Nyaman dan Mandiri”. Dan misi “Menciptakan SDM kesehatan yang

profesional untuk menunjang pelayanan kesehatan melalui pendidikan dan


pelatihan”.

4. Kontribusi Terhadap Tata Nilai Organisasi


Dengan melakukan kegiatan ini secara berkualitas dan dilandasi nilai-nilai BerAKHLAK
maka dapat memperkuat nilai organisasi yaitu Handal, Disiplin, Tertib, Bertanggung jawab
dan Integritas tinggi.
• Bukti Output/ Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 10. Media Sosialisasi


Penggunaan Buku Operan Jaga
Gambar 11. Lembar
Notulensi Sosialisasi
Gambar 12. Absensi
Kegiatan Sosialisasi

KEGIATAN 3 : Pelaksanaan Serah Terima Pasien IGD


dengan Menggunakan Buku Operan Jaga saat
Pergantian Shift
• Catatan Pelaksanaan
Tabel 6. Pendalaman Kegiatan 3

Waktu 11 April - 6 Mei 2022


• Catatan perkembangan pasien pada buku operan jaga dokter
Output :
• Dokumentasi selama serah terima pasien/ handover
Bukti Pendukung :
Foto Kegiatan 1
Gambar 13. Proses Serah Terima Pasien Menggunakan
Buku Operan

Gambar 14. Catatan Operan Pasien

• Tahapan Kegiatan
• Dokter IGD melakukan serah terima pasien menggunakan buku
operan jaga saat pergantian shift
• Dokter IGD melakukan pencatatan perkembangan pasien dengan
kondisi tertentu yang memerlukan follow up pada buku operan jaga

• Keterkaitan dengan Nilai-Nilai ASN


• Berorientasi Pelayanan
Saya telah bersikap sopan dan santun saat melakukan serah terima
pasien/
handover pasien
• Akuntabel
Saya telah melakukan handover secara jujur dan transparan serta disiplin waktu
saat pergantian shift
• Kompeten
Saya telah melakukan pencatatan perkembangan pasien secara konsisten
pada buku operan jaga
• Harmonis
Saya telah melakukan handover secara harmonis, efektif dan efisien kepada sejawat
• Loyal
Saya telah menjaga kerahasian catatan perkembangan pasien pada buku operan jaga
• Adaptif
Saya telah melakukan pencatatan perkembangan pasien tertentu yang
membutuhkan follow up sesuai kebutuhan
• Kolaboratif
Saya telah membina hubungan baik sesama sejawat dan melakukan
proses
handover dengan penuh tanggung jawab

• Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi


Dengan melakukan kegiatan ini secara berkualitas dan dilandasi nilai-nilai
BerAKHLAK maka memberikan kontribusi terhadap visi RSD dr. A. Dadi
Tjokrodipo yaitu “Menjadi Rumah Sakit yang Memberikan Pelayanan
Profesional, Bermutu, Nyaman dan Mandiri”. Dan misi “Memberikan
pelayanan kesehatan bermutu dan terjangkau dan berorientasi pada
kepuasan pasien”.

• Kontribusi Terhadap Tata Nilai Organisasi


Dengan melakukan kegiatan ini secara berkualitas dan dilandasi nilai-nilai
BerAKHLAK maka dapat memperkuat nilai organisasi yaitu Displin, Handal,
Cepat, Tepat dan Integritas tinggi.

KEGIATAN 4 : Melakukan Evaluasi Kegiatan


• Catatan Pelaksanaan
Tabel 7. Pendalaman Kegiatan 4

Waktu 7-12 Mei 2022


• Dokumentasi berupa foto/video
Output : • Evaluasi jumlah pasien yang menunggu lebih dari 6 jam di IGD
sebelum dan sesudah dilaksanakan aktualisasi
• Lembar konsultasi dengan mentor
Bukti Pendukung :
Foto Kegiatan 1
Gambar 15. Evaluasi Kegiatan Aktualisasi Bersama Mentor

Gambar 16. Lembar Konsultasi dengan Mentor

• Tahapan Kegiatan
• Verifikasi buku operan jaga dokter
• Membandingkan jumlah pasien yang menunggu di IGD lebih dari 6 jam
sebelum dan sesudah penggunaan buku operan jaga
• Membahas evaluasi hasil kegiatan aktualisasi dengan mentor

• Keterkaitan dengan Nilai-Nilai ASN


• Berorientasi Pelayanan
Saya telah melaksanakan kegiatan evaluasi dengan berkeadilan dan tidak
diskriminatif.
• Akuntabel
Saya telah melakukan evaluasi secara transparan dan jujur.
• Kompeten
Saya telah melakukan evaluasi secara netral dan bertanggung jawab
• Harmonis
Saya telah melakukan evaluasi dengan bekerja sama dengan bidang terkait
• Loyal
Saya telah melakukan evaluasi sesuai kode etik dan aturan yang ada
• Adaptif
Saya telah melakukan evaluasi guna menimbulkan adanya team learning
dalam pelaksanaan aktualisasi
• Kolaboratif
Saya telah melakukan evaluasi dengan berkoordinasi dengan pihak terkait
untuk mencapai tujuan bersama

• Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi


Dengan melakukan kegiatan ini secara berkualitas dan dilandasi nilai-nilai
BerAKHLAK maka memberikan kontribusi terhadap visi RSD dr. A. Dadi
Tjokrodipo yaitu “Menjadi Rumah Sakit yang Memberikan Pelayanan
Profesional, Bermutu, Nyaman dan Mandiri”. Dan misi “Mengelola
seluruh sumber daya secara transparan, efektif dan akuntabel”.

• Kontribusi Terhadap Tata Nilai Organisasi


Dengan melakukan kegiatan ini secara berkualitas dan dilandasi nilai-nilai
BerAKHLAK maka dapat memperkuat nilai organisasi yaitu Handal, Cepat,
Tepat, Integritas tinggi dan Berpihak pada kepentingan masyarakat.

• Bukti Output/ Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Grafik 1. Persentase Pasien yang Menunggu Lebih dari 6 Jam di IGD

T
a
b
e
l

8
.

J
a
d
w
a
l

P
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n

A
k
t
u
a
l
i
s
a
s
i

April
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 2728 29 3
1 Menyusun
rencana kegiatan
2 Sosialisasi Buku
Operan Jaga
kepada Dokter
Umum di IGD
RSD dr. A. Dadi
Tjokrodipo

3 Pelaksanaan serah
terima pasien
IGD dengan
menggunakan
buku operan jaga
saat pergantian
shift jaga
4 Melakukan
evaluasi kegiatan

• MATRIKS HABITUASI
T
a
b
e
l

9
.

M
a
t
r
i
k
s

H
a
b
i
t
u
a
s
i

Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Keg


Nilai Dasar Indikator Nilai
I II III IV V VI I II III IV I II I
Memahami &
memenuhi
kebutuhan
masyarakat
Berorientasi
Pelayanan Ramah, cekatan,
solutif & dapat
diandalkan

Perbaikan tiada
henti
Jujur,
bertanggung
Akuntabel jawab, cermat
disiplin &
berintegritas
tinggi

Bertanggung
jawab, efektif &
efisien

Tidak
menyalahgunaka
n wewenang

Meningkatkan
kompetensi diri
Membantu
Kompeten orang lain
belajar
Melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik

Menghargai
setiap orang
Harmonis
Suka menolong
Membangun
lingkungan kerja
yang kondusif

Memegang
teguh ideologi
Pancasila, UUD,
NKRI dan
pemerintah yang
Loyal sah
Menjaga nama
baik ASN,
Pimpinan,
Instansi
Menjaga rahasia
jabatan
Cepat
menyesuaikan
diri
Adaptif Berinovasi &
mengembangka
n kreativitas

Bertindak
proaktif
Berkontribusi
Terbuka untuk
Kolaboratif bekerja sama
Pemanfaatan
sumber daya
untuk tujuan
bersama

Mempererat
kesatuan &
Manajemen persatuan
ASN
Pelayanan
profesional &
berkualitas

Literasi digital
Smart ASN
Kecakapan
digital

T
a
b
e
l

1
0
.

M
a
t
r
i
k
s

V
i
s
i

M
i
s
i

O
r
g
a
n
i
s
a
s
i

KEGIATAN
Keterikatan terhadap Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi
I II III

VISI Menjadi Rumah Sakit yang Memberikan Pelayanan


Profesional, Bermutu, Nyaman dan Mandiri

MISI Menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Kesehatan


yang profesional untuk menunjang pelayanan kesehatan
melalui pendidikan dan pelatihan

Memberikan pelayanan kesehatan bermutu dan


terjangkau dengan berorientasi pada kepuasan pasien

Menciptakan lingkungan bersih, hijau dan bebas polusi

Mengelola seluruh sumber daya secara transparan,


efektif, efisien dan akuntabel.
• KENDALA DAN SOLUSI
Ada beberapa kendala yang dihadapi saat pelaksanaan aktualisasi di RSD dr.
A. Dadi Tjokrodipo dan solusi yang dilakukan. Tabel di bawah ini
mendeskripsikan kendala dan solusi dari tiap kegiatan aktualisasi.
Tabel 11. Kendala dan Solusi Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Kendala Solusi


Modifikasi format buku
Kurangnya literatur operan jaga sesuai
1. Menyusun rencana tentang format standar
kegiatan kebutuhan dan kondisi
buku operan jaga di IGD RSD dr. A. Dadi
Tjokrodipo

Sosialisasi Buku
Operan Jaga
2. kepada Dokter Tidak ada -
Umum di IGD
RSD dr. A. Dadi
Tjokrodipo
Pelaksanaan serah
terima pasien IGD Membuat tulisan
dengan Dokter kadang lupa pengingat/ memo untuk
3. menggunakan mengisi buku operan mengisi buku operan
buku operan jaga saat operan jaga jaga yang ditempel di
saat pergantian meja dokter
shift jaga
Koordinasi dengan
Masih banyaknya jumlah bagian penunjang medis
pasien yang menunggu supaya selalu
di IGD lebih dari 6 jam menginfokan ke IGD
Melakukan setelah pelaksanaan apabila ada alat yang
4. evaluasi kegiatan aktualisasi karena sedang maintenance
beberapa hal seperti hasil supaya dokter bisa
pemeriksaan penunjang membuat keputusan
medis yang lama karena lebih awal tentang
alat sedang maintenance. rencana tatalaksana
pasien.

BAB IV
PENUTUP

• Simpulan

Berdasarkan aktualisasi yang telah dilaksanakan di RSD dr. A. Dadi


Tjokrodipo Kota Bandar Lampung dalam upaya pemecahan isu tentang belum
optimalnya serah terima pasien IGD antar dokter jaga di RSD dr. A. Dadi
Tjokrodipo pada saat pergantian shift makakesimpulan yang dapat diambil adalah
sebagai berikut:
• Pelaksanaan kegiatan penggunaan buku operan jaga pada saat pergantian
shift dalam upaya meningkatkan pelayanan pasien di IGD RSD dr. A. Dadi
Tjokrodipo Kota Bandar Lampung telah dilaksanakan secara optimal dengan
dilandasi nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
• Setiap kegiatan yang direncanakan dalam rancangan aktualisasi telah
dilakukan dengan baik sesuai dengan rencana yang telah disusun.
• Kegiatan aktualisasi ini dilakukan guna meningkatkan pelayanan pasien
yang sesuai dengan visi dan misi RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo.
• Penggunaan buku operan jaga dokter dalam upaya meningkatkan pelayanan
pasien di IGD RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung efektif
dilakukan, dibuktikan dengan turunnya jumlah pasien yang menunggu lebih
dari 6 jam di IGD yang sesuai dengan standar operasional prosedur.

• Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka Penggunaan Buku Operan Jaga saat
Serah Terima Pasien antar Dokter di IGD RS Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo dapat
menjadi salah satu alternatif guna memecahkan isu tentang belum optimalnya serah
terima pasien IGD antar dokter jaga di RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo pada saat
pergantian shift, akan tetapi masih perlu ditingkatkan sehingga pelayanan pasien di
IGD dapat dilakukan secara optimal. Berikut saran yang dapat diberikan:

• Penggunaan buku operan jaga dokter saat pergantian shift dapat digunakan
secara berkelanjutan dan perlunya evaluasi secara berkala.
• Perlunya koordinasi dengan seluruh bagian penunjang medis seperti
laboratorium dan bagian radiologi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan
pasien di RSD dr. A. Dadi Tjokrodipo sehingga pasien tidak menunggu terlalu
lama di IGD.

DAFTAR PUSTAKA

Australian Medical Association. 2006. Safe Handover, Safe Patients: Guidance On


Clinical Handover For Clinicians and Managers. Kingston: Australian Medical
Association Limited.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan. Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Akuntabel. Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kompeten. Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Harmonis. Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Loyal. Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Adaptif. Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kolaboratif. Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Manajemen ASN. Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Smart ASN. Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara. Lembaran Negara RI Tahun 2014, No. 5494. Sekretariat Negara.
Jakarta.
RSD Dr. A. Dadi Tjokrodipo. 2021. Profil Rumah Sakit Daerah Dr. A. Dadi
Tjokrodipo Kota Bandar Lampung Tahun 2021. Bandar Lampung.

LAMPIRAN

OUTPUT:
• Lembar catatan diskusi dengan mentor dan Kepala IGD
• Dokumentasi berupa foto/video
• Rancangan format buku operan jaga dokter
LAMPIRAN KEGIATAN 1
MENYUSUN RENCANA KEGIATAN

• ASLI
• Lembar catatan diskusi
dengan mentor

• Lembar notulensi bimbingan mentor

• Lembar koordinasi dengan Kepala Instalasi IGD dan sejawat

• Format buku
operan jaga

• Foto kegiatan

Melakukan konsultasi dengan mentor

Melakukan koordinasi dengan Kepala Instalasi IGD

Melakukan diskusi dengan teman sejawat

Pembuatan buku operan jaga

OUTPUT:
• Media sosialisasi
• Notulensi hasil sosialisasi
• Foto kegiatan
LAMPIRAN KEGIATAN 2
SOSIALISASI BUKU OPERAN JAGA

• Media sosialisasi
• Absensi kegiatan sosialisasi
• Notulensi hasil sosialisasi

• Foto kegiatan

LAMPIRAN KEGIATAN 3

PELAKSANAAN SERAH TERIMA PASIEN MENGGUNAKAN


BUKU OPERAN JAGA
OUTPUT:
• Catatan pasien pada buku operan jaga dokter
• Foto kegiatan

• Catatan pasien pada buku operan jaga

• Tulisan pengingat/ memo untuk mengisi buku operan jaga

• Foto Kegiatan

OUTPUT:
• Evaluasi jumlah pasien yang menunggu lebih dari 6 jam di IGD
• Lembar konsultasi dengan mentor
• Foto kegiatan

LAMPIRAN KEGIATAN 4
EVALUASI KEGIATAN

• Evaluasi jumlah pasien yang menuggu lebih dari 6 jam di IGD

• Lembar konsultasi dengan mentor

• Foto kegiatan

• Kartu
bimbingan mentor

Anda mungkin juga menyukai