Anda di halaman 1dari 23

BIODATA

NAMA : ALI MUDDIN.K, M.Pd


TEMPAT/TGL LAHIR : SINABANG 01-07-1970
JABATAN : WIDYAISWARA MADYA (IV/B)
UNIT TUGAS : BKPSDM
ALAMAT : JL SOEKARNO-HATTA DARUL IMARAH
EMAIL : SIMELAL@YAHOO.COM
HP: 085211637733

PESAN
 JANGAN KAU BERIKAN SESUATU PADA SIAPA SAJA JIKA
DIA TIDAK MEMBUTUHKANNYA
 HADIRLAH KAMU JIKA ADA ORANG LAIN MEMBUTUHKAN
MU
MATA DIKLAT
ANTI KORUPSI

Mata diklat ini memfasilitasi pembentukan nilai-


Deskripsi nilai dasar anti korupsi pada peserta diklat
Mata Diklat prajabatan melalui pembelajara nilai- nilai dan
aktualisasinya. Mata diklat disajikan berbasiskan
Experiential

S e t e l a h mengikuti s e l u r u h rangkaian
pembelajaran pada mata diklat anti korupsi,
diharapkan peserta mampu membentuk:
TUJUAN
 perilaku yang amanah, Fatanah, siddiq, tabliq
Mata Diklat
+ qonaah
 jujur
 berperan sebaga pencegah korupsi
dilingkungan kerja
SASARAN DIKLAT ANTI KORUPSI

1. Menyadari dampak perilaku dan


tindak pidana korupsi bagi dirinya,
keluarga, masyarakat, bangsa dan
kehidupan.
2. Menjelaskan cara - cara
menghindari perilaku korupsi .
3.Menjelaskan internalisasi dan
pembangunan sitem integritas untuk
mencegah terjadinya korupsi di
lingkungannya
KORUPSI MENURUT AHLI

 Negara korup harus membayar biaya hutang yang


lebih besar (Depken and Lafountan, 2006)
 .Harga infrastruktur lebih tinggi (Golden and Picci,
2005)
 Ti n g ka t ko r u ps i y a n g t i n g g i m e n i n g k
a t k a n k e t i m p a n g a n pendapatan dan
kemiskinan (Gupta, Davoodi, and Alonso-Terme, 2002)
 Korupsi menurunkan investasi (Paolo Mauro,1995) dan
karenanya menurunkan pertumbuhan ekonomi
 Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan
negatif terhadap arus investasi asing (Shang, ADB)
 Negara-negara yang dianggap memiliki tingkat korupsi
yang relatif rendah selalu menarik investasi lebih
banyak dari pada negara rentan korupsi (Campos dan
Pradhan, ADB)
MAKNAI
KORUPSI ITU SEPERTI BOLA KUTIPAN
SALJU,SEKALI SAJA
MENGGELINDING, MAKA INI
AKAN BERTAMBAH BESAR.
(CHARLES CALEB 1780-1832)
PENULIS INGGRIS
HUKUMAN APA YANG
SESUAI DENGAN PEL
AKU KORUPSI
PEMAHAMAN
KATA KORUPSI
Selaras dengan
kata asalnya,
korupsi sering
korupsi berasal dari dikatakan
bahasa latin yaitu sebagai
Corruptio artinya kejahatan luar
A) kerusakan, biasa
b) kebobrokan
c) kebusukan
Kerusakan tersebut
tidak hanya terjadi
dalam kurun waktu
salah satu alasannya adalah karena yang pendek, namun
dampaknya yang luar biasa dapat berdampak
menyebabkan kerusakan baik dalam secara jangka panjang
ruang lingkup, pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang
lebih luas
MOTIF TINDAK
KORUPSI

 Suap Menyuap
 Penggelapan Dalam Jabatan
 Pemerasan
 Perbuatan Curang 6
 Benturan Kepentingan Dalam
Pengadaan
 Gratifikasi
PESERTA DIKLAT DAPAT
MEMAHAMI

 MENJELASKAN BERBAGAI DAMPAK DARI


PERILAKU DAN TINDAK PIDANA KORUPSI
 MEMILIKI NIAT,SEMANGAT DAN KOMITMEN
MELAKUKAN PEMBERANTASAN KORUPSI
 MEMAHAMI PENGERTIAN KORUPSI
 MENGETAHUI DELIK-DELIK TINDAK PIDANA
KORUPSI
 MEMBUAT IMPIAN INDONESIA YANG BEBAS
DARI KORUPSI.
Dampak negatif dari
korupsi ?

• Meruntuhkan perekonomian negara.


• Menyebabkan negara lemah
membangun perekonomian.
• Meningkatkan hutang negara.
• Menurunkan pendapatan negara.
• Menurunkan produktifitas negara.
• Meningkatkan angka kemiskinan..
UNDANG -UNDANG DI
INDONESIA
MENERJEMAHKAN
PENEGRTIAN TINDAKA
PIDANA YAITU  Diterjemahkan secara
STRAAFBAARFEIT harafiah maka straafbaarfeit
DALAM BAHASA mempunyai arti “sebagian
BELANDA SEBENARNYA dari kenyataan yang dapat
TERDIRI DARI DUA dihukum”,
 Dapat dihukum adalah
UNSUR PEMBENTUK
KATA, YAITU manusia sebagai pribadi,
STRAAFBAAR DAN FEIT. bukan kenyataan, perbuatan
atau tindakan.
 sebagian kenyataan,
perbuatan atau tindakan yang
dapat dihukum itu pasti
 Feit dalam bahasa Belanda dilakukan oleh manusia
mempunyai arti “sebagian sebagai pribadi.
dari kenyataan”,
 straafbaar mempunyai arti
“dapat dihukum”.
PERCEPATAN
PEMBERANTASANTI KORUPSI

DIBUKTIKAN DENGAN DIKELUARKANNYA:


 Undang-Undang No 31 tahun 1999 jo.
 Undang-Undang no 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi,
 Undang-Undang No 30 Tahun 2002 Tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
 Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2001 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Peran serta Masyarakat dan pemberian
Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi.
 Instruksi Presiden No 24 Tahun 2004 Tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi. Inpres ini ditujukan kepada:


a) Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu
b) Jaksa Agung Republik Indonesia
c) Panglima Tentara Nasional Indonesia
d) Kepala Kepolisian negara Republik Indonesia
e) Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen
f) Para Gubernur
g) Para Bupati dan Walikota
PERMASALAHAN MENDASAR
TIDAK BECUSNYA ANTI
KORUPSI DILAKSANAKAN

menjamin kepastian hukum menghindari


keragaman penafsiran hukum, dan memberikan
perlindungan terhadap hak-hak sosial dan ekonomi
masyarakat, serta perlakuan secara adil dalam
memberantas tindak pidana korupsi perlu diadakan
perubahan atas Undang-Undang No 31 Tahun 1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi”

BERSINERGIK dengan Undang-Undang No 30 Tahun 2002 Tentang


Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) dan peraturan
pelaksanaan lainnya
Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2000 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan
dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Inpres
No 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi
DISKUSIKAN MENGGUNAKAN MODEL FGD
ASPEK-ASPEK DI BAWAH INI:

peran ASN sebaga pencegah korupsi


dilingkungan kerja;
1) KELOMPOK 1
2) KELOMPOK 2
3) KELOMPOK 3
4) KELOMPOK 4
5) KELOMPOK 5

1. Apa saja unsur-unsur penyebab yang


dapat memicu korupsi ?

2. Bagaimana cara menganti sipasi


korupsi di lingkungan kerja ?

3. Kenapa korupsi bisa terjadi ?


LANJUTKAN PADA MATERI
BERIKUT:
Apa saja unsur-unsur yang dapat memicu
korupsi ?

 Individu,seseorang yang terbentuk


dari moral seorang korupsi.
 Sosial, kecemburuan sosial di
lingkungan pekekerjaan.
 Ekonomi, gaya hidup yang
berlebihan.
 Politis, terjadi akibat kegiatan
politik.
 Organisasi, untuk memenuhi janji-
janji sebelum menjabat.
Kenapa korupsi bisa
terjadi ?
 Faktor internal : Perilaku individu yang
tamak, dan kurangnya moral. Gaya
hidup yang konsumtif.

 Faktor eksternal : terjadi karna ada


dorongan dari lingkungan. Kurangnya
pengawasan dari atasan. Penindakan
hukum yang lemah.
Bagaimana cara menganti sipasi korupsi di
lingkungan kerja ?

a) Niat yang tulus


b) Semangat : Semangat perbaikan diri sendiri /
individu.
c) Semangat memberantas korupsi.
d) Komitmen : reward and punishment.
e) Reformasi admistrasi dan manejemen
keuangan.
f) Layanan pengaduan.
g) Transparansi, keterbukaan bagi pekerja.
Bagaimana cara
pencegahan korupsi ?

Kesadaagaimana asal usul kita.


Ciptakan lingkungan kerja yang
terbuka. Regulasi peraturan dan
penguatan regulasi.
SOLUSI UNTUK
MENGURANGI
KORUPSI
Sadar akan asal-usul
dirinya sehingga tidak
tergoda untuk
melakukan tindakan
di mulai dari korupsi
membentengi diri
sendiri

Dalam lingkup yang lebih besar, kita juga


bisa memberikan edukasi kepada
masyarakat tentang keesadaran untuk
memerangi budaya korupsi di indonesia.
mulailah mengajak
orang- orang di sekitar
lingkungan kerja

Anda mungkin juga menyukai