Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PELAKSANAAN

KEGIATAN PENGUATAN
KOMPETENSI TEKNIS BIDANG
TUGAS (PKTBT)

CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN LII

Disusun Oleh :

Nama : Okti Yuliani, A.Md Kep


NIP : 19881009 202203 2 003
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
Nomor Absen : 15

BADAN KEPEGAWAIAN DAN


PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KOTA SINGKAWANG BEKERJA SAMA
DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN
BARAT
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT)
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan LII di wilayah kerja UPT.
Puskesmas Singkawang Selatan II.

Disetujui oleh,
Kepala UPT. Puskesmas Singkawang, 21 September 2022 Di
Singkawang Selatan II susun oleh,

Ningsih Handayani, SKM Okti Yuliani, A.Md Kep


NIP. 19730826 200012 2 001 NIP. 19881009 202203

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga
Laporan Kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) pada Pelatihan
Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan di Balai Pengelolaan Aliran Sungai dan Hutan Lindung Indragiri Rokan dapat
diselesaikan. Laporan ini dimaksudkan sebagai arahan kegiatan PKTBT yang merupakan
satu rangkaian pada penyelenggaraan Latsar CPNS. Penilaian Penguatan Komptensi Teknis
Bidang Tugas (PKTBT) dengan bobot 15% yang diberikan secara terintegrasi oleh instansi
pemerintah asal CPNS.

Laporan PKTBT ini disusun berdasarkan Panduan Kegiatan Penguatan Kompetensi


Teknis Bidang Tugas (PKTBT). Saya menyadari masih terdapat kekurangan dalam laporan
ini, untuk itu saran masukan terhadap penyempurnaan laporan ini sangat diharapkan. Semoga
laporan ini memberikan manfaat dan semangat bagi penyelenggara Latsar CPNS, saya,
pimpinan instansi asal peserta dan pengajar.

Singkawang, 21 September 2022

Okti Yuliani, A.Md.Kep


NIP. 19881009 202203 2 003

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ................................................................................... ...... ii


Kata Pengantar ................................................................................................... iii

Daftar Isi .............................................................................................................. iv


BAB I Pendahuluan ............................................................................................ 1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
Maksud & Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II Pelaksanaan Kegiatan PKTBT ................................................................. 3
Waktu & Tempat Pelaksanaan ............................................................................ 3

Kegiatan Per Materi ............................................................................................. 3


Teknis Administrasi ...........................................................................……........... 3
Pengelolaan Kepegawaian ................................................................................. 3
Tata Naskah Kedinasan ...................................................................................... 9
Pengelolaan Keuangan ....................................................................................... 11
Pengelolaan Barang Milik Daerah ...................................................................... 16

Teknis Substantif ................................................................................................. 17


Tugas dan Fungsi Organisasi .................................................…......................... 17
Tugas dan Fungsi Jabatan .................................................................................. 21
Hambatan dan Tantangan ................................................................................... 22
BAB III Kesimpulan dan Saran ............................................................................. 23
Kesimpulan ......................................................................................................... 23
Saran .................................................................................................................... 23
Lampiran ............................................................................................................... 24
Catatan Kegiatan ( Jurnal Harian ) ....................................................................... 24

Dokumentasi ....................................................................................... (terlampir)

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) pasal 63 ayat (3) dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) pasal 34 ayat (1), bahwa Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan. Selanjutnya dijelaskan bahwa masa
percobaan dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dijelaskan bahwa merujuk pada
ayat (3) dan ayat (4) pasal 63 Undang-Undang ASN maka diperlukan sebuah
penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, baik dari sisi substansi materi
maupun penyelenggaranya dengan memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal
di tempat pelatihan dan di tempat kerja.
Kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) dilaksanakan di
Tempat Penyelenggaraan dan Unit Kerja masing-masing asal peserta dengan lama
waktu penyelenggaraan kegiatan adalah 34 Jam Pelajaran (JP). Selama kegiatan ini
peserta akan dibimbing oleh kepala atau staf yang berwenang dan memiliki kompetensi
di tempat kerja masing – masing.

1
B. Maksud dan Tujuan
Materi PKTBT yang dibangun dalam Pelatihan Dasar CPNS diselenggarakan
dengan tujuan agar CPNS dapat menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang tugasnya, agar proses, output dan tujuan pembelajaran
PKTBT di lingkungan Pemerintah Kota Singkawang ini dapat tercapai dengan baik maka
diperlukan Panduan Kegiatan PKTBT yang dapat dijadikan acuan atau standar dalam
penyelenggaraan PKTBT oleh masing-masing Perangkat Daerah / Unit Kerja Asal
Peserta.

2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PKTBT

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan (lampiran)


B. Kegiatan per materi
1. Teknis Administratif
a. Pengelolaan Kepegawaian
1) Dasar Hukum Pengelolaan Kepegawaian
Dibawah ini beberapa dasar hukum pengelolaa kepegawaian:
a) Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
b) Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2020 tentang Manajemen PNS.
c) Peraturan Pemerintah Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS.
2) Hak dan Kewajiban
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki hak dan kewajiban yang diatur oleh undang-
undang. Sudah menjadi ketentuan akan ada hak dan kewajiban yang mana hak dan
kewajiban PNS sendiri sudah diatur dalam UU ASN. Hak PNS yang mana diatur
dalam Pasal 21 UU ASN, sebagai berikut :
a) Gaji, tunjangan, dan fasilitas.
b) Cuti.
c) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua.
d) Perlindungan.
e) Pengembangan kompetensi.
Sedangkan, kewajiban PNS adalah segala sesuatu yang wajib dikerjakan atau boleh
dilakukan oleh setiap aparatur berdasarkan sesuatu peraturan perundang undangan
yang berlaku. Berdasarkan Pasal 23 UU ASN menjelaskan mengenai kewajiban
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah
Pegawai Negeri Sipil, sebagai berikut:
a) Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945 dan Pemerintah yang sah.
b) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
c) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang.
d) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
e) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab.

3
f) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik didalam maupun diluar kedinasan.
g) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan
h) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.11.

Sedangkan kewajiban ini diatur lebih lanjut di dalam Pasal 3 Peraturan Pemerintah
yaitu PP No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, yaitu:
a) Mengucapkan sumpah/janji PNS.
b) Mengucapkan sumpah/janji jabatan.
c) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD-RI 1945, NKRI dan
Pemerintah.
d) Menaati segala ketentuan peraturan perundang- undangan.
e) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS denga penuh.
f) Pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab.
g) Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS.
h) Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang,
dan /atau golongan.
i) Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan.
j) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan
negara;
k) Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang
dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di
bidang keamanan, keuangan dan materiil.
l) Masuk kerja dan menaati jam kerja.
m) Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan.
n) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik
baiknya.
o) Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.
p) Membimbing bawahan dalam melaksankan tugas.
q) Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier.

4
r) Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
3) Jenis-jenis jabatan ASN
a) Jabatan Pimpinan Tinggi : sekelompok jabatan tertinggi pada instansi dan
perwakilan.
b) Jabatan Administrasi : sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas yang
berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan.
c) Jabatan Fungsional : kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi
yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan atas keahlian dan atau keterampilan
tertentu serta bersifat mandiri dan kenaikan pangkatnya dengan angka kredit.
4) Pengangkatan PNS dalam Jabatan dan Persyaratan Pengangkatan Jabatan
Pengangkatan PNS dalam jabatan dapat melalui jalur berbagai berikut :
a) Pengangkatan Pertama.
b) Pengangkatan Melalui Inpassing/Penyesuaian.
c) Pengangkatan dari Jabatan Lain.
d) Pengangkatan Melalui Promosi.
5) Persyaratan Pengangkatan Jabata :
a) Jenjang Terampil.
(1) Ijazah Paling Rendah SMU.
(2) Pangkat Serendah-Rendahnya Pengatur Muda (II/a).
(3) Diklat Fungsional Tingkat Terampil (Ujikom).
(4) AK Kumulatif Minimal 25.
(5) Tersedia Formasi.
(6) Penilaian Kinerja Bernilai Baik Dalam 1 Tahun Terakhir.
b) Jenjang Ahli.
(1) Ijazah Paling Rendah S1/D.IV.
(2) Pangkat Serendah-Rendahnya Penata Muda (III/a).
(3) Diklat Fungsional Tingkat Ahli (Ujikom).
(4) AK Kumulatif Minimal 100.
(5) Tersedia Formasi.
(6) Penilaian Kinerja Bernilai Baik Dalam 1 Tahun Terakhir.

5
c) Persyaratan Umum Pengangkatan Pns Dalam Jabatan Fungsional.
(1) Berijazah sesuai dengan ketentuan masing-masing jabatan
fungsional
(2) Telah mencapai pangkat yang telah ditentukan sesuai dengan aturan masing-
masing jabatan fungsional.
(3) Telah lulus Diklat bagi yang dipersyaratkan.
(4) Tersedianya formasi.
(5) Penilaian Kinerja bernilai baik.
6) Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Larangan bagi PNS tercantum pada pasal 5 yaitu :
a) menyalahgunakan wewenang;
b) menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/ atau orang lain
dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik
kepentingan dengan jabatan;
c) menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
d) bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa
ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
e) bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya
masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
f) memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan
barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen, atau surat berharga milik
negara secara tidak sah;
g) melakukan pungutan di luar ketentuan; (tambahan)
h) melakukan kegiatan yang merugikan negara;
i) bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;
j) menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
k) menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/ atau pekerjaan;
l) meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
m) melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan
kerugian bagi yang dilayani; dan
n) memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon
anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau calon anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dengan cara:

6
(1) ikut kampanye;
(2) menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut
PNS;
(3) sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain;
(4) sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
(5) membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan
salah satu pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye;
(6) mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap
pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah
masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota
keluarga, dan masyarakat; dan/atau
(7) memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau
Surat Keterangan Tanda Penduduk.
7) Tingkatan dan Jenis Hukuman Disiplin
a) Hukuman disiplin Ringan yaitu berupa teguran lisan, teguran tertulis, dan
pernyataan tidak puas secara tertulis.
b) Hukuman disiplin sedang yaitu berupa pemotongan tunjangan kijerja sebesar
25% selama 6 bulan, pemotongan tunjangan kijerja sebesar 25% selama 9 bulan,
pemotongan tunjangan kijerja sebesar 25% selama 12 bulan.
c) Hukuman disiplin berat yaitu berupa penurunan jabatan setingkat lebih rendah
selama 12 bulan, pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama
12 bulan dan pemberhentian dengan homat tidak atas permintaan sendiri sebagai
PNS.
Pejabat yang berwenang menghukum tercantum pada pasal 16 :
(1) Presiden.
(2) Pejabat Pembina kepegawaian.
(3) Kepala Perwakilan Republik Indonesia.
(4) Pejabat Pimpinan Tinggi Madya atau pejabat lain yang setara.
(5) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau pejabat lain yang setara.
(6) Pejabat Administrator atau pejabat lain yang setara.
(7) Pejabat Pengawas atau pejabat lain yang setara.

7
8) Protap pemanggilan, pemeriksaan, dan penjantuhan hukuman disiplin
a) Pelanggaran terhadap kewajiban dan/atau larangan dengan hukuman disiplin
sedang dapat dilakukan pemeriksaan oleh tim pemeriksa.
b) Pelanggaran terhadap kewajiban dan/atau larangan dengan hukuman disiplin
berat dilakukan pemeriksaan oleh tim pemeriksa.
c) Tim Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) terdiri dari
atasan langsung, unsur pengawasan, dan unsur kepegawaian.
d) Dalam hal tertentu Tim Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
melibatkan pejabat lain yang ditunjuk.
e) Tim Pemeriksa dibentuk oleh PPK atau pejabat lain yang ditunjuk.
f) Dalam hal atasan langsung PNS diduga melakukan pelanggaran disiplin, maka
yang menjadi anggota tim pemeriksa adalah atasan yg lebih tinggi
9) Alur pemeriksaan
a) Atasan langsung wajib memeriksa PNS yang diduga melakukan
pelanggaran disiplin sebelum PNS dijatuhi hukuman disiplin.
b) Pemeriksaan dilakukan secara tertutup melalui tatap muka langsung maupun
virtual.
c) Hasil Pemeriksaan dituangkan dalam BAP.
d) Format BAP dibuat dalam bentuk “Pertanyaan “dan “Jawaban.”
e) Utarakan bahwa kejujuran ybs merupakan pertimbangan menentukan hukuman
f) Utarakan bahwa pengakuan dalam BAP hanya salah satu bukti
g) Pertimbangan dalam menentukan hukuman antara lain :
Latar belakang perbuatannya
(1) Berat/ringannya dan banyaknya pelanggaran
(2) Akibat pelanggaran
(3) Dampak jenis hukuman terhadap Ybs
(4) Kesesuaian dengan peraturan
(5) Kejujuran/peyesalan
10) Penyerahan SK hukuman disiplin :
a) Pada perinsipnya, SK hukuman disiplin diserahkan langsung kepada yang
dihukum (Psl. 37 ayat 2)
b) SK hukuman disiplin diserahkan kepada ybs dalam tempo 14 hari setelah
ditetapkan (Psl. 37 ayat 3)

8
c) Dalam hal PNS yang dihukum tidak berada di kantor atau tidak bersedia hadir
untuk menerima SK hukuman disiplin, maka dibuat surat panggilan secara
tertulis.
d) Apabila ybs tidak hadir pada tanggal yang ditentukan dalam surat panggilan,
maka SK dikirim ke alamat domisili ybs terakhir dilaporkan di kantor, dgn
demikian dianggap telah diterima
b. Tata Naskah Kedinasan
1) Dasar Hukum Tata Naskah Kedinasan
Dasar penetapan pedoman Tata Naskah Dinas Akreditasi UPT Puskesmas
Singkawang Selatan II sebagai dasarnya adalah :
a) Undang-Undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b) Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah
Daerah
c) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.75 tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
d) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat praktek Mandiri Dokter dan
Tempat Praktek mandiri Dokter Gigi
e) Peraturan Walikota Nomor 51 Tahun 2019 tentang Perubahan atas peraturan
Walikota Nomor 6 Tahun 2017 tentang Tata Naskah Dinas di lingkungan
Pemerintah Kota Singkawang
f) Pedoman Penyusunan Dokumentasi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan Direktorat Mutu dan
Akreditasi Pelayanan Kesehatan Tahun 2017
2) Tata naskah dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan
jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi, dan penyimpanan
naskah dinas serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
3) Naskah dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat
dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan pemerintah kota
singkawang.
a) Jenis-jenis naskah dinas :
(1) Surat sangat rahasia disingkat SR, merupakan surat yang materi dan
sifatnya memiliki tingkat keamanan yang tinggi, erat

9
hubungannya dengan rahasia negara, keamanan dan keselamatan negara.
(2) Surat rahasia disingkat R, merupakan surat yang materi dan sifatnya
memiliki tingkat keamanan tinggi yang berdampak kepada kerugian negara,
disintegrasi bangsa.
(3) Surat penting disingkat P, merupakan surat yang tingkat keamanan isi surat
perlu mendapat perhatian penerima surat.
(4) Surat konfidensial disingkat K, merupakan surat yang materi dan sifatnya
memiliki tingkat keamanan sedang yang berdampak kepada terhambatnya
jalannya pemerintahan dan pembangunan.
(5) Surat biasa disingkat B, merupakan surat yang materi dan sifatnya biasa
namun tidak dapat disampaikan kepada yang tidak berhak.
b) Adapun format Naskah dinas adalah :
(1) Penggunaan jenis huruf arial dengan ukuran 12 atau disesuaikan dengan
kebutuhan,
(2) Penggunaan jarak spasi dalam pengetikan naskah dinas adalah 1 atau 1,5
sesuai kebutuhan, clan.
(3) Penggunaan jarak spasi dalam pengetikan naskah sambutan/pidato adalah
1,5 atau disesuaikan dengan kebutuhan.
(4) Ruang tepi atas : apabila menggunakan kop naskah dinas 2 spasi dibawah
kop dan apabila tanpa kop naskah dinas, sekurang- kurangnya 2 cm dari
tepi atas kertas.
(5) Ruang tepi bawah : sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi bawah kertas.
(6) Ruang tepi kiri : sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kiri kertas; danRuang
tepi kanan : sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi kanan kertas.
Kewenangan pejabat penanda tanganan Naskah Kedinasan :
Kepala UPT dinas/badan menandatangani naskah dinas dan susunan naskah dinas
surat sebagaimana dimaksud : surat biasa, surat perintah, surat perjanjian, ST,SPD,
surat kuasa, surat undangan, surat keterangan melaksanakan tugas, surat panggilan,
nota dinas, nota pengajuan konsep naskah dinas, lembar disposisi, telaah staf,
pengumuman, laporan, rekomendasi, berita acara, memo, daftar hadir.

10
Kepala UPT dinas/badan atas nama kepala dinas/badan menandatangani naskah dinas
dalam bentuk dan susunan naskah dinas : surat biasa, surat keterangan, surat perintah,
nota dinas, dan daftar hadir.
Kepala subbagian, kepala subbidang, kepala seksi menandatangani naskah dinas
dalam bentuk dan susunan naskah dinas surat sebagaimana terdiri atas : Nota dinas,
Nota pengajuan konsep naskah dinas,Telaahan staf, dan Laporan. Kop naskah dinas
UPT dan/atau sejenisnya memuat sebutan Pemerintah Kota Singkawang, nama PD,
nama UPT dan/atau sejenisnya, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, website, e-
mail dan kode pos.
c. Pengelolaan Keuangan
1) Dasar Hukum Tata Kelembagaan dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
a) UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
b) UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
c) UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
d) UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
e) UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
f) Peraturan Pemerintah Nomor: 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
g) Peraturan Pemerintah Nomor: 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah.
h) Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
i) Peraturan Pemerintah Nomor: 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
j) Permendagri No. 13 Tahun 2006 jo No. 59 Tahun 2007 No. 21 tahun 2011 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
k) Permendagri 54 tahun 2010 Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah.
l) PMK No. 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional untuk Jasa
m) Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah.
n) PMK No. 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan

11
Dalam Undang-Undang No. 23 tahun 2014, yang dimaksud dengan perangkat
daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Untuk penyelenggaraan
administrasi pemerintahan serta program dan kegiatan pemerintah, kepala daerah
baik itu gubernur dan bupati/wali kota dibantu oleh perangkat daerah. Perangkat
Daerah atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan organisasi atau
lembaga pada pemerintah daerah yang bertanggung jawab kepada kepala daerah
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Perangkat daerah dibentuk
oleh masing-masing daerah berdasarkan pertimbangan karakteristik, potensi, dan
kebutuhan daerah.
Dasar utama penyusunan organisasi perangkat daerah dalam bentuk suatu
organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah,
yang terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan, namun tidak berarti setiap
penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk kedalam organisasi tersendiri.
Pembentukan perangkat daerah semata-mata didasarkan pada pertimbangan rasional
untuk melaksanakanurusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah secara
efektif dan efisien. Penataan organisasiperangkat daerah serta penyusunan struktur
organisasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) saat ini dilakukan
berdasarkan pada kerangka regulasi serta kebutuhan obyektif dan kondisi lingkungan
strategis daerah. Kerangka regulasi yang dimaksud adalah Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 sebagai perubahan terhadap peraturan pemerintah
sebelumnya. Selain Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016, penataan
kelembagaan perangkat daerah juga memperhatikan peraturan perundang-undangan
yang memiliki relevansi dengan program penataan organisasi.
Berdasarkan Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016, perangkat daerah provinsi dan
kabupaten/kota ditetapkan melalui peraturan daerah dengan bentuk sebagai berikut:
1. Perangkat daerah provinsi: sekretariat daerah, sekretariat DPRD, inspektorat,
dinas dan badan.
2. Perangkat daerah kabupaten/kota: sekretariat daerah, sekretariat DPRD,
inspektorat, dinas, badan, dan kecamatan.

12
Pembentukan organisasi perangkat daerah yang berupa dinas atau badan
diklasifikasikan berdasarkan tipe A (beban kerja yang besar), tipe B (beban kerja
yang sedang) dan tipe C (beban kerja yang kecil). Penentuan beban kerja bagi dinas
didasarkan pada jumlah penduduk, luas wilayah, besaran masing-masing urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, dan kemampuan keuangan daerah.
Sedangkan urusan pemerintahan yang dimaksudkan terdiri dari urusan pemerintahan
wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan tidak berkaitan dengan pelayanan
dasar, serta urusan pemerintahan pilihan.
2) Struktur dan Mekanisme Pengelolaan Keuangan
Dalam pengelolaan keuangan daerah, kewenangannya dilakukan oleh Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah (PPKD), yaitu Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah (SKPKD), yang bertugas sebagai pengelola Anggaran dan Belanja Daerah
(APBD) dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah. Sementara itu, OPD
merupakan perangkat daerah sebagai pengguna uang dan barang.
Gambar 2.1 Struktur OPD

Gambar 2.2 Struktur BPKD

13
a) Puskesmas
Puskesmas pada dasarnya tidak hanya melayani upaya kuratif saja melainkan
juga upaya promotif dan preventif secara aktif ke masyarakat. Kecenderungan
yangterjadi sekarang adalah upaya kuratif lebih banyak dilakukan dan hal ini
didu- kung dengan banyaknya dana yang turun ke puskesmas untuk pelayanan
kuratif. Alasan lain adalah terbatasnya dana promotif dan preventif yang
diberikan ke puskesmas. Penjelasan lainnya adalah kemampuan sumber daya
menjadi penyebab juga upaya pelayanan promotif dan preventif menjadi
terbatas.
b) Pola Tata Kelola antara OPD, SK-PKD, dan UPTD
OPD dan UPTD memiliki hubungan komando, dimana UPTD merupakan
bagian dari OPD. Kepala UPTD bertanggung jawab kepada Kepala SKPD.
Sedangkan hubungan antara OPD dengan SKPKD secara kelembagaan sejajar
di bawah Kepala daerah. Namun berkaitan dengan kewenangan pengelolaan
keuangan daerah, hubungan kedua institusi tersebut adalah SKPKD sebagai
Bendahara Umum Daerah sedangkan OPD pengguna anggaran dan UPTD
sebagai kuasa pengguna anggaran
Gambar 2.3 Hubungan Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Keuangan Puskesmas

BENDAHARA BOK/JKN/LAINNYA

14
c) Mekanisme pengelolaan keuangan
Terdapat beberapa kaidah yang berlaku umum bagi seluruh unit instansi
pemerintah dalam mengelola keuangan daerah, sebagai berikut:
(1) Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab de-
ngan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. (Pasal 3 (1) UU 17/2003)
(2) Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewa-
jiban daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan
dalam APBD. (Pasal 3 (6) UU 17/2003)
(3) Penerimaan kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah
tidak boleh digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran. (Pasal 16
(3) UU 1/2004)
(4) Setiap bendahara sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) bertanggung jawab
secara pribadi atas kerugian keuangan negara yang berada dalam
pengurusannya. (Pasal 35 (1) : UU 1/2004)
(5) Pejabat yang menandatangani dan atau mengesahkan dokumen yang
berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar penerimaan dan atau
pegeluaran atas pelaksanaan APBD bertanggung jawab atas kebenaran
material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud.
(Pasal 184 : Permendagri 13/2006)
Gambar 2.3 Alur Penerimaan dan Pengeluaran KAS

15
d. Pengelolaan BMN/BMD
Paradigma baru pengelolaan barang milik negara/aset negara telah memunculkan
optimisme baru dalam penataan dan pengelolaan aset negara yang lebih tertib, akuntabel,
dan transparan ke depannya. Pengelolaan aset negara yang profesional dan modern dengan
mengedepankan good governance diharapkan akan mampu meningkatkan kepercayaan
pengelolaan keuangan negara dari masyarakat atau pemangku kepentingan lainnya.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dalam pasal
43 ayat 1 menyebutkan bahwa peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan barang milik
daerah ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Wa- likota. Akan tetapi, sebagai acuan bagi
peme- rintah daerah dalam penyusunan peraturan tersebut, pemerintah pusat telah
menetapkan peraturan mengenai pedoman pengelolaan barang Milik daerah yaitu
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah,
diperbaharui dengan PP Nomor 38 tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, dan terakhir
diperbaharui dengan PP No 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah. Perlu diingat bahwa pengelolaan BMD sebagai bagian dari pengelolaan
keuangan daerah yang dilaksanakan secara terpisah dari pengelolaan barang milik negara.
Berdasarkan peraturan di atas, Kementerian Dalam Negeri menerbitkan Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang
Milik Daerah untuk provinsi/kabupaten/kota masing-masing. Pengelola Barang Milik
Negara/Daerah adalah pejabat yang berwenang dan ber- tanggung jawab menetapkan
kebijakan dan pedoman serta melakukan penge- lolaan barang milik negara/daerah.
Pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab tersebut antara lain:
a) Gubernur/Bupati/Walikota adalah pemegang kekuasaan pengelolaan barang milik daerah
b) Sekretaris Daerah adalah pengelola barang milik daerah
c) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD) adalah pengguna barang mi- lik daerah.
d) Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) merupakan kuasa pengguna barang
milik daerah;
e) Pengurus Barang dan Penyimpan Barang, jika dimungkinkan juga ada Pembantu
Pengurus Barang dan Pembantu Penyimpan Barang.

16
UPTD sebagai unit layanan terdepan yang memberikan pelayanan kepada ma- syarakat,
memiliki peran dan tanggung jawab dalam pengelolaan BMD yang dikuasainya. Kepala
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) selaku kuasa pengguna barang milik daerah,
berwenang dan bertanggung jawab:

a) Mengajukan rencana kebutuhan barang milik daerah bagi unit kerja yang dipim- pinnya
kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD) yang bersangkutan;
b) Melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam
penguasaannya;
c) Menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya untuk
kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi unitkerja yang dipimpinnya;
d) Mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam pe-
nguasaannya;
e) Melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang milik daerah yang
ada dalam penguasaannya;
f) Menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran (LBKPS)
dan Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan (LBKPT) yang bera- da dalam
penguasaannya kepada kepala satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan.
2. Teknis Substantif
a. Tugas dan Fungsi Organisasi
1) Visi Organisasai
“Terwujudnya masyarakat yang sehat dan mandiri di wilayah UPT. Puskesmas
Singkawang Selatan II menuju Singkawang Hebat tahun 2022"
2) Misi Organisasi
a) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dan
terjangkau oleh masyarakat secara efisien dan efektif
b) Menciptakan tata kelola pelayanan kesehatan yang baik melalui
manajemen yang profesional dan akuntabel

c) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan


Masyarakat
3) Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi di UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II yaitu disingkat
PANG OKE. Berikut ini penjelasan singkat dari Nilai-nilai tersebut:
a) Profesional dalam memberikan pelayanan
b) Andalan dalam setiap aspek kesehatan (aman)

17
c) Norma dan etika di utamakan
d) Giat dalam bekerja
e) Objektif dalam prioritas pelayanan
f) Kerja sama yang saling mendukung
Efektif dan efisien
4) Tugas dan Fungsi Organisasi
Mengacu dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 tentang Tugas Pokok Puskesmas adalah sebagai berikut:
a) Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.
b) Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan
keluarga.
c) Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan
program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Sedangkan fungsi puskesmas sebagai berikut:
a) Pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
b) Penyusunan rencana dan program kegiatan upaya kesehatan masyarakat (UKM)
tingkat pertama dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama.
c) Penyelenggaraan UKM esensial meliputi pelayanan promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, pelayanan gizi dan
pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit untuk mendukung pencapaian
standar pelayanan minimal.
d) Penyelengaraan UKM pengembangan meliputi upaya kesehatan sekolah, upaya
kesehatan olahraga, upaya perawatan kesehatan masyarakat, upaya kesehatan
masyarakat, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya
kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut, upaya pembinaan pengobatan
tradisional, upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat.
e) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama yaitu pelayanan rawat jalan, pelayanan
gawat darurat, pelayanan satu hari (one day care), home care pertimbangan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan standar prosedur operasional dan standar
pelayanan.

18
f) Pengoordinasian kegiatan pelayanan kesehatan pada Puskesmas
pembantu di wilayah kerjanya.
g) Pembinaan kepada Puskesmas pembantu di wilayah kerjanya.
h) Pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan
di wilayah kerjanya.
i) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai
dengan tugas dan fungsinya

19
5) Struktur Organisasi

20
b. Tugas dan Fungsi Jabatan
Berikut ini adalah rincian uraian tugas perawat terampil sesuai Permenpan No. 35
Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat, uraian kegiatan tugas jabatan
fungsional Perawat kategori keterampilan sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir
kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. Melakukan komunikasi teraupetik dalam pemberian asuhan keperawatan;
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif;
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman/ pelindung fisik pada pasien untuk
mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif;
5. Memberikan oksigenasi sederhana;
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/ kritikal;
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko
penularan infeksi;
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medical
bedah;
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada di area anak;
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada di area
maternitas;
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada di area
komunitas;
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada di area jiwa;
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;
14. Melakukan tindakan keperawatanpada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi;
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif;
16. Memberi dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17. Melakukan perawatan luka;
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

21
C. Hambatan dan Tantangan

Pelatihan PKTBT dilaksanakan selama 30 hari kerja beriringan dengan pelaksanaan


aktualisasi. Hambatan yang ditemui selama masa pembekalan materi adalah penyesuaian waktu
bersama pembimbing karena pembimbing juga mempunyai kewajiban lain sesuai jabatan yang
diduduki. Sehingga tantangannya adalah kemampuan diri untuk menyesuaikan dengan jadwal
pembimbing dan memanfaatkan waktu seefektif mungkin pada saat proses bimbingan.

22
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Pelatihan dasar CPNS yang dilaksanakan bersifat klasikal dan non klasikal. Dimana
Sebagian materi latsar diberikan secara on campus dan sisanya off campus. Pada laporan
ini mencakup materi-materi yang diberikan di unit kerja masing-masing. Adapun materi
yang harus dikuasai oleh peserta CPNS meliputi materi Pengelolaan Kepegawaian, Tata
naskah kedinasan, Pengelolaan keuangan, Pengelolaan Barang Milik Daerah/Negara,
tugas dan fungsi organisasi serta tugas dan fungsi jabatan yang dirangkum dalam
kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) ini.
Dengan dilakukannya kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT)
ini diharapkan peserta CPNS dapat memahami lebih dalam mengenai materi-materi
bersangkutan terkait profesi ASN yang tidak mereka terima secara on campus selama
proses pelatihan dasar berlangsung

B. SARAN
Materi-materi yang diberikan selama kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang
Tugas (PKTBT) ini tidak kalah pentingnya dengan materi lain yang peserta dapatkan
selama kegiatan on campus pelatihan dasar. Oleh karena itu alangkah lebih baik jika
kegiatan ini dapat dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan selama on campus, materi-
materi ini dapat disisipkan selama jadwal on kampus pelatihan dasar. Selain itu apabila
kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) ini dilaksanakan di unit
kerja masing-masing maka tidak dapat dipungkiri pasti akan ada kesulitan dalam hal
mengatur waktu bagi perserta maupun staff unit kerja yang diberikan wewenang dalam
memberikan materi. Mengingat selama off kampus peserta juga harus mengerjakan
laporan LA di samping tugas mereka sebagai ASN di unit kerja masing-masing.

23
LAMPIRAN

A. Catatan Kegiatan ( Jurnal Harian )

Lampiran 1. Catatan Kegiatan PKTBT

Nama : Agung Prayitno, A.Md.,Kes


NIP : 19970321 202203 1 008
Unit Kerja : UPT Puskesmas Singkawang Selatan II
Jabatan : Perawat Terampil

No Tanggal Kegiatan Output Nama /Jabatan /Tanda


PKTBT (Hasil Belajar) Tangan Pembimbing
1 2 3 4 5
1. Selasa,23 Pengelolaan Materi pembelajaran yang Kepala Bidang PKAPK2
Agustus Kepegawaian didapat diantaranya :
2022 1. Penjelasan PKTBT
2. Disiplin PNS
3. Kenaikan Pangkat,
Kenaikan Gaji Berkala
PNS
4. Jabatan ASN Abdul Rani. S.STP NIP.
5. Penilaian Kinerja 199004192010101001
2. Kamis,25 Tata Naskah Materi pembelajaran yang Kepala Tata Usaha
Agustus Kedinasan didapat diantaranya :
2022 1. Dasar hukum naskah
kedinasan
2. Format naskah
kedinasan.
3. Kewenangan pejabat Septi Librainy A.Md NIP.
penanda tanganan 198009252010012009
Naskah Kedinasan
3. Senin, 29 Pengelola Materi pembelajaran yang Pengelola Keuangan UPT.
Agustus Keuangan didapat diantaranya : Puskesmas Singkawang
2022 1. Dasar hukum Selatan II
pengelolaan keuangan
2. Struktur dan
Mekanisme
Pengelolaan
Keuangan
3. Sumber keuangan
Neti, Amd. KL
puskesmas
NIP. 198801102011012006
24
No Tanggal Kegiatan Output Nama /Jabatan /Tanda
PKTBT (Hasil Belajar) Tangan Pembimbing
1 2 3 4 5

4. Jumat,02 Tugas dan Materi pembelajaran yang Kepala Tata Usaha


September Fungsi didapat diantaranya :
2022 Organisasi 1. Visi misi organisasi
2. Nilai-nilai
organisasi
3. Tugas dan fungsi Septi Librainy A.Md
organisasi NIP. 198009252010012009

5. Rabu, 07 Pengelolaan Materi pembelajaran yang Pengelola Barang UPT.


September Barang Milik didapat diantaranya : Puskesmas Singkawang
2022 Negara dan 1. Dasar hukum Selatan II
Daerah pengelolaan
BMD/BMN
2. Paradigma
pengelolaan barang
3. Pejabat yang
berwenang dan
bertanggung jawab
dalam pengelolaan Hendro Apriyanto, S.Tr. Kep
BMD/BMN. NIP. 1983040620090031004
6. Senin, 12 Tugas dan Materi pembelajaran yang Penanggung Jawab Rekam
September Fungsi didapat diantaranya : Medis Pelayanan UPT.
2022 Jabatan 1. Tugas dan fungsi perawat Puskesmas Singkawang
Peserta terampil Selatan II

Uray Muhammad Mulyani


NIP.197410062007011020

Singkawang, 22 September 2022


Peserta

Agung Prayitno, A.Md.Kes


NIP. 19970321 202203 1 008

25
Lampiran 2. Form Penilaian Aspek Keterampilan dan Sikap oleh Setiap Pembimbing
Materi

Materi : Pengelolaan Kepegawaian


Hari/Tanggal : Senin, 8 Agustus 2022
Unit Kerja : UPT Puskesmas Singkawang Selatan II

Nilai
No Nama NIP Jabatan
K S
Perawat
1. Okti Yuliani 19881009 2022003 2 003
Terampil
Perekam
2. Agung Prayitno 19970321 202203 1 008
Medis
Sanitarian
3. Ratih Wijayanti 19950912 202203 2 010
Terampil

Singkawang, 22 September 2022


Pengampu/Pembimbing

Abdul Rani, S.STP


NIP. 19900419 201010 1 001

Keterangan:

1. K: Aspek Keterampilan
2. S: Aspek Sikap
3. *: Coret yang tidak perlu

26
Materi : Tata Naskah Kedinasan
Hari/Tanggal : Selasa, 9 Agustus 2022
Unit Kerja : UPT Puskesmas Singkawang Selatan II

Nilai
No Nama NIP Jabatan
K S
Perawat
1. Okti Yuliani 19881009 2022003 2 003
Terampil
Perekam
2. Agung Prayitno 19970321 202203 1 008
Medis
Sanitarian
3. Ratih Wijayanti 19950912 202203 2 010
Terampil

Singkawang, 22 September 2022


Pengampu/Pembimbing

Septi Librainy, A.Md


NIP.19800925 201001 2 009

Keterangan:

1. K: Aspek Keterampilan
2. S: Aspek Sikap
3. *: Coret yang tidak perlu

27
Materi : Pengelolaan Keuangan
Hari/Tanggal : Sabtu, 12 Agustus 2022
Unit Kerja : UPT Puskesmas Singkawang Selatan II

Nilai
No Nama NIP Jabatan
K S

1 Okti Yuliani 19881009 202203 2003 Perawat Terampil

2. Agung Prayitno 19970321 202203 1 008 Perekam Medis

3. Ratih Wijayanti 19950912 202203 2 010 Sanitarian Terampil

Singkawang, 22 September 2022


Pengampu/Pembimbing

Neti, A.Md KL
NIP. 19880110 201101 2 006

Keterangan:

1. K: Aspek Keterampilan
2. S: Aspek Sikap
3. *: Coret yang tidak perlu

28
Materi : Tugas dan Fungsi Organisasi
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Agustus 2022
Unit Kerja : UPT Puskesmas Singkawang Selatan II

Nilai
No Nama NIP Jabatan
K S

1 Okti Yuliani 19881009 202203 2003 Perawat Terampil

2. Agung Prayitno 19970321 202203 1 008 Perekam Medis

3. Ratih Wijayanti 19950912 202203 2 010 Sanitarian Terampil

Singkawang, 22 September 2022


Pengampu/Pembimbing

Septi Librainy, A.Md NIP.


19800925 201001 2 009

Keterangan:

1. K: Aspek Keterampilan
2. S: Aspek Sikap
3. *: Coret yang tidak perlu

29
Materi : Pengelolaan Barang Milik Negara
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Agustus 2022
Unit Kerja : UPT Puskesmas Singkawang Selatan II

Nilai
No Nama NIP Jabatan
K S

1 Okti Yuliani 19881009 202203 2003 Perawat Terampil

2. Agung Prayitno 19970321 202203 1 008 Perekam Medis

3. Ratih Wijayanti 19950912 202203 2 010 Sanitarian Terampil

Singkawang, 22 September 2022


Pengampu/Pembimbing

Hendro Apriyanto, S.Tr. Kep


NIP. 19830406 200903 1 004

Keterangan:

1. K: Aspek Keterampilan
2. S: Aspek Sikap
3. *: Coret yang tidak perlu

30
Materi : Tugas dan Fungsi Jabatan Peserta
Hari/Tanggal : Sabtu, 23 Agustus 2022
Unit Kerja : UPT Puskesmas Singkawang Selatan II

Nilai
No Nama NIP Jabatan
K S

1. Agung Prayitno 19970321 202203 1 008 Perekam Medis

Singkawang, 22 September 2022


Pengampu/Pembimbing

Uray Muhammad Mulyani


NIP. 19741006 200701 1 020

Keterangan:

1. K: Aspek Keterampilan
2. S: Aspek Sikap
*: Coret yang tidak perlu

31
Lampiran 3. Rekapitulasi Nilai Aspek Keterampilan dan Sikap Kegiatan PKTBT

Rekapitulasi Nilai Aspek Keterampilan dan Sikap Kegiatan PKTBT di UPT. Puskesmas Singkawang Selatan
II

Nilai
materi
No. Nama NIP Jabatan *M
**M 1 *M 2 *M 3 *M 4 *M 6
5
K S K S K S K S K S K S
Perawat
1 Okti Yuliani, A.Md.Kep 19881009 202203 2 003 Terampil

Perekam
2 Agung Prayitno, A.Md.Kes 19970321 202203 1 008 Medis

Sanitarian
3 Ratih Wijayanti, A.Md.KL 19950912 202203 2 010 Terampil

Keterangan:
Singkawang, 22 September 2022 Kepala
1. Materi 1 (M1) : Pengelolaan Kepegawaian UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
2. Materi 2 (M2) : Tata Naskah Kedinasan
3. Materi 3 (M3) : Pengelolaan Keuangan
4. Materi 4 (M4) : Pengelolaan BMN
5. Materi 5 (M5) : Tugas dan Fungsi Organisasi
6. Materi 6 (M6) : Tugas dan Fungsi Jabatan Peserta
7. K : Aspek Keterampilan
8. S : Aspek Sikap
Ningsih Handayani, SKM
Catatan : * Nilai dari Perangkat Daerah / Unit Kerja Asal Peserta
Penata/III C NIP.19730826
200012
** Nilai dari BKPSDM Kota Singkawang

Lampiran 4. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Aspek Pengetahuan

Rekapitulasi Hasil Evaluasi Aspek Pengetahuan Kegiatan PKTBT

Nilai Materi
No. Nama NIP Jabatan
*M 1 *M 2 *M 3 *M 4 *M 5 *M 6
Perawat
1. Okti Yuliani, A.Md.Kep 19881009 202203 2 003 Terampil

Perekam Medis
2 Agung Prayitno, A.Md.Kes 19970321 202203 1 008

Sanitarian
3 Ratih Wijayanti, A.Md.KL 19950912 202203 2 010 Terampil

Keterangan :

1. Materi 1 (M1) : Pengelolaan Kepegawaian


2. Materi 2 (M2) : Tata Naskah Kedinasan
3. Materi 3 (M3) : Pengelolaan Keuangan
4. Materi 4 (M4) : Pengelolaan BMN/D
5. Materi 5 (M5) : Tugas dan Fungsi Organisasi
6. Materi 6 (M6) : Tugas dan Fungsi Jabatan PesertaCatatan : * Penilaian dilakukan

oleh BKPSDM
Lampiran 5. Rekapitulasi Hasil Evaluasi (Nilai Akhir) kegiatan PKTBT

Rekapitulasi Hasil Evaluasi (Nilai Akhir) kegiatan PKTBT

Nilai
materi Nilai
Akhir
M1 M2 M3 M4 M5 M6

P K S P K S P K S P K S P K S P
K S
3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 40 30
No Nama NIP Jabatan Instansi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 % %
% % % % % % % % % % % % % % % %

1. Okti yuliani, 19881009 202203 2 003 Perawat


A.Md.Kep Terampil
Perekam
Agung Prayitno, UPT
2 19970321 202203 1 008 Medis
A.Md.Kes Puskesmas
Singkawang
Selatan II
Sanitarian
Ratih Wijayanti,
3 19950912 202203 2 010 Terampil
A.Md.KL

Keterangan :

Singkawang, 30 September 2022


1. Materi 1 (M1) : Pengelolaan Kepegawaian
2. Materi 2 (M2) : Tata Naskah Kedinasan KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
3. Materi 3 (M3) : Pengelolaan Keuangan MANUSIAKOTA SINGKAWANG
4. Materi 4 (M4) : Pengelolaan BMN/D
5. Materi 5 (M5) : Tugas dan Fungsi Organisasi
6. Materi 6 (M6) : Tugas dan Fungsi Jabatan Peserta
7. P : Aspek Pengetahuan
8. K : Aspek Keterampilan
9. S : Aspek Sikap
Drs. ZULHIAR
Pembina Utama Muda
Catatan : Rekapitulasi Hasil Evaluasi dilakukan oleh BKPSDM.
NIP. 19681223 198908 1 001
DOKUMENTASI

Gambar 1 Pengelolaan Kepegawaian

GAMBAR 2 Tata Naskah Kedinasan

GAMBAR 3 Pengelolaan Keuangan

GAMBAR 4 Tugas dan Fungsi Organisasi


GAMBAR 4 Tugas dan Fungsi Organisasi

GAMBAR 5 Pengelolaan Barang Milik Negara dan Daerah

GAMBAR 6 Tugas dan Fungsi Jabatan

Anda mungkin juga menyukai