Oleh :
BANDUNG - 2021
MATERI KULIAH KEJAHATAN KORUPSI
PERTEMUAN KE 11 & 12
KEJAHATAN KORUPSI
I. Umum
II. Pengertian
III. Memahami kejahatan korupsi sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime)
a. Dasar hukum
b. Faktor-faktor penyebab korupsi
c. Penyebab terjadinya kejahatan korupsi , Dampak Korupsi
d. Area sering terjadi kejahatan korupsi
e. Tipologi korupsi menurut Prof. Syed Husein Alatas
Pendidikan Antiko
FAKTA KORUPSI
DI INDONESIA
P E L A KO R U P B E R DA S A R K
L ATA B E L A K A PENDIDIKA
KU S I FAKTAINI AN
N
R NG A Y N
30
Hingga 2015, 25
20
pelaku Tindak
Pidana Korupsi adalah 15
86%
lulusan perguruan 10
tinggi.
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
REGENERASI
KORUPTOR
Masih Muda
Kok Korupsi
k a
Kata
n:
Dampak Korupsi
Dampak Ekonomi
•
Dampak Sosial
Meningkatnya
kemiskinan
Meningkatnya
kriminalitas
Terjadi demoralisasi
Terjadi apatisme sosial
Terjadi perpecahan
sosial
Dampak Politik
Rendahnya kepercayaan
rakyat terhadap birokrasi
pemerintah
Rendahnya kepercayaan
rakyat terhadap lembaga
negara dan organisasi politik
Rendahnya partisipasi politik
Rendahnya mutu pelayanan
publik
Dampak Terhadap
Penegakan Hukum &
Hankam
Rendahnya kepercayaan rakyat
terhadap hukum dan aparat penegak
hukum
Rendahnya kesadaran bela negara
pada diri rakyat
Rendahnya rasa aman
Rendahnya posisi tawar Indonesia
dalam hubungan dengan negara lain
yang letak geografisnya berbatasan
Quis
Berantas Korupsi!!!
NILAI-NILAI
MORAL ANTI
KORUPSI
Nilai – nilai moral anti korupsi intinya bermuara pada
keteladanan yang tergambar dalam sikap :
1.Pasal 2 ayat 1
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain
yang suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian engara, dipidana dengan
pidana seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 ( empat ) tahun dan paling lama 20 ( tahun ) dan
denda paling sedikit Rp. 200.000.000.00 ( dua ratus juta rupiah ) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000.00
( satu miliar rupiah ), Ayat 2. Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
dilakukan dalam keadaan tertentu pidana mati dapat dijatuhkan.
2.Pasal 3
Setiap orang yang dengan ujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun atau
denda paling sedikit Rp. 50.000.000.00 ( lima puluh juta rupiah ) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000.00
( satu miliar rupiah ).
3.Pasal 4
Pengembalian kerugian keuangan negara atau perekonomian negara tidak menghapuskan di pidananya
pelaku tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 3
4.Pasal 5
Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 209 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 ( satu ) tahun dan paling lama 5
(lima) tahun atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000.00 ( lima uluh juta rupiah ) dan paling banyak Rp.
250.000.000.00 (dua ratus lima puluh juta rupiah).
154
5.Pasal 6
Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagimana dimaksud dalam pasal 210 KUH Pidana, di
pidanana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan atau
denda paling sedikit Rp. 150.000.000.00 ( seratus lima puluh juta rupah ).
6.Pasal 7
Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 387 atau pasal 388 KUH
Pidana, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan
atau denda paling sedikit Rp. 100.000.000.00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 350.000.000.00
(seratus lima puluh juta rupiah )
7.Pasal 8
Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 415 KUH Pidana, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 3 ( tiga ) tahun dan paling lama 15 ( lima belas ) tahun dan atau denda
paling sedikit Rp. 150.000.000.00 (seratus lima puluh juta rupiah ) dan paling banyak Rp. 750.000.000.00
(tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
8.Pasal 9
Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 416 KUH Pidana, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 1 ( satu ) tahun dan paling lama 5 ( lima ) tahun dan atau denda paling
sedikit Rp. 50.000.000.00 (lima puluh juta rupiah ) dan paling banyak Rp. 250.000.000.00 (dua ratus lima
puluh juta rupiah).
9.Pasal 10
Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 417 KUH Pidana, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 2 ( dua ) tahun dan paling lama 7 ( tujuh ) tahun dan atau denda paling
sedikit Rp. 100.000.000.00 (seratus juta rupiah ) dan paling banyak Rp. 350.000.000.00 (tiga ratus lima puluh
juta rupiah)
155
10.Pasal 11
Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 418 KUH Pidana,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 ( satu ) tahun dan paling lama 5 ( lima ) tahun dan
atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000.00 (lima puluh juta rupiah ) dan paling banyak Rp.
250.000.000.00 (dua ratus lima puluh juta rupiah).
11.Pasal 12
Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 419, 420, 423, 425,
dan 435 KUH Pidana, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 4 ( empat ) tahun dan paling lama 20 ( dua puluh ) tahun dan atau denda paling sedikit Rp.
200.000.000.00 (du ratus puluh juta rupiah ) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000.00 (satu miliar
rupiah).
15
Strategi Pemberantasan / Upaya
Pencegahan Kejahatan Korupsi
2 3
1
Penindakan
Perbaikan Sistem
Edukasi
& Kerjasama
• Pendidikan antikorupsi adalah
usaha sadar dan sistematis
Pendidik berupa pengetahuan, nilai-nilai,
sikap dan keterampilan yang
an Anti dibutuhkan agar mau dan
Korupsi
mampu mencegah dan
menghilangkan peluang
berkembangnya korupsi
DISKUSI KELAS ANALISIS KASUS
Quis