Anda di halaman 1dari 19

PENDIDIKAN

BUDAYA ANTI
KORUPSI OUTLINE :
Rea Ariyanti, S.Tr.Keb., M.K.M
Pengantar
01 Pendidikan Budaya Anti Korupsi
02 Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

03 Ciri Korupsi

04 Korupsi dalam Berbagai Perspektif


Apa Peran Mahasiswa
dalam Pemberantasan
Korupsi ???
Kebangkitan Nasional Tahun 1908

Sumpah Pemuda Tahun 1928

Proklamasi Kemerdekaan Tahun 1945

Lahirnya Orde Baru Tahun 1996

Reformasi Tahun 1998


KORUPSI DI INDONESIA
Korupsi merupakan kejahatan
luar biasa (extra ordinary
crime) dengan dampak buruk
yang luar biasa.

Korupsi di Indonesia sudah


sangat mengkhawatirkan dan
berdampak buruk pada hampir
seluruh sendi kehidupan.

Dilansir: Lembaga Transparency International


INTRODUCTION
Korupsi harus dipandang sebagai EXTRA ORIDNARY CRIME, sehingga
memerlukan upaya luar biasa untuk memberantasnya.

Upaya Pemberantasan Korupsi terdiri dari dua bagian besar, yaitu


(1) Penindakan, (2) Pencegahan.

Pencegahan tidak akan berhasil secara optimal jika hanya dilakukan oleh
permerintah saja tanpa melibatkan peran serta masyarakat.

Mahasiswa merupakan salah satu bagian penting dari masyarakat


sebagai pewaris masa depan yang diharapkan dapat terlibat akiktif dalam
upaya pemberantasan korupsi.
PERAN MAHASISWA
Mahasiswa sebagai sasaran utama dalam Pendidikan karena dianggap
sebagai penerus dalam kepemimpinan bangsa.

KELUARGA KAMPUS
Melakukan pengamatan terhadap perilaku Mencegah diri sendiri dan rekan sesama
keseharian anggota keluarga 1 2 serta organisasi agar tidak berlaku koruptif.

KOMUNITAS 4 3 NASIONAL
Melakukan pengamatan lingkungan di Ikut serta dalam Gerakan anti korupsi yang
lingkungan masyarakat sekitar bersifat local maupun nasional
SECARA ETIOMOLOGI
Istilah KORUPSI berasal dari Bahasa latin “corrumpere”, “coruptio”, dan “coruptus”. Yang
kemudian diadopsi oleh beberapa bangsa di dunia.
Istilah korupsi di beberapa bangsa di dunia memiliki istilah tersendiri.
“Corruption”, ‘Corrupt” (Bahasa Inggris) = Jahat, Rusak, Curang
“Corruption” (Bahasa Perancis) = Rusak
“Corruptie”, “Korupti” (Bahasa Belanda) = Pembusukan

Istilah “korupsi” yang digunakan di Indonesia merupakan turunan dari Bahasa Belanda.

Korupsi merupakan Tindakan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri yang merugikan
keuangan negara. Menyalahgunakan kewenangan untuk memperkaya diri yang dapat
merugikan keuangan negara. Perbuatan curang dan Mark up
(UU NO 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001).
PENGERTIAN
KORUP artinya BURUK, suka menerima uang suap atau sogok, mekakai
kekuasaan untuk kepentingan diri sendiri.

KORUPTOR adalah orang yang melakukan kegiatan korupsi.

KORUPSI adalah kejahatan luar biasa (extra ordinary crime), atau


perbuatan busuk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok,
dan sebagainya yang merugikan dan dampaknya sangat luar biasa.

KOLUSI adalah Kerjasama melakukan perlawanan hukum antar


penyelenggara negara yang merugikan orang lain.
NEPOTISME adalah perbuatan penyelenggaraan negara yang melawan
hukum untuk kepentingan keluarganya atau kroninya diatas
kepentingan masayarakat.
PERILAKU KORUPSI
Ciri – ciri Korupsi menurut Syed Hussein dalam Sumawarni S (2011):
1. Suatu Pengkhianatan terhadap kepercayaan
2. Penipuan terhadap badan pemerintahk Lembaga swasta atau masyarakat umumnya
3. Dengan sengaja melalaikan kepentingan umum untuk kepentingan khusus
4. Dilakukan dengan rahasia
5. Meilbatkan lebih dari satu orang atau pihak
6. Adanya kewajiaban dan keuntungan Bersama, dalam bentuk uang atau yang lain
7. Adanya usaha untuk menutupi perbuatan korup dalam bentuk pengesahan
PERILAKU KORUPSI
Ciri Korupsi menurut KPK (2006):
1. Merugikan keuangan negara
2. Suap Menyuap
3. Penggelapan dalam Jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan Curang
6. Benturan Kepentingan dalam Pengadaan
7. Gratifikasi
PERSPEKTIF KORUPSI

Korupsi sebagai masalah social budaya

Korupsi sebagai masalah politik

Korupsi sebagai masalah ekonomi


Thank You
PENDIDIKAN
BUDAYA ANTI
KORUPSI OUTLINE :
Rea Ariyanti, S.Tr.Keb., M.K.M
01 Identifikasi Jenis Korupsi

02 Dasar Hukum Korupsi

03 Konsep Pemberantasan Korupsi

04 Strategi Pemberantasan Korupsi


JENIS – JENIS
KORUPSI
Korupsi Esktortif, berupa sogokan atau suap
yang dilakukan pengusaha kepada penguasa

Korupsi Manipulatif, permintaan seseorang yg


memiliki kepentingan untuk membuat peraturan
yang menguntungkan.

Korupsi Subversif, merampok kekayaan negara


secara sewenang-wenang untuk dialihkan ke pihak
asing dengan keuntungan pribadi

Korupsi Nepotistik, korupsi karena ada ikatan


kekeluargaan, pertemanan, dan sebagainya.
PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT KORUPSI
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Korupsi
UU Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004
tentang Percepatan Pemberantasan
UU Nomor 11 Tahun 1980 tentang Pidana Suap Korupsi
UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014
Negara yg bersih, Bebas korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2014.
UU Nomor 31 Tahun 1999, diubah dengan No 20
Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
PEMBERANTASAN KORUPSI
Mengapa
Demikian ????
Saat ini korupsi sudah sampai pada
tingkatan terendah sekalipun dan
akan selalu ada di suatu negara.
Hal ini tidak bisa dijawab secara
sederhana mengapa korupsi terus
berkembang demikian masif
Korupsi terjadi pada semua aspek
kehidupan masyarakat sehingga
sangat sulit untuk diberantas.
Seperti benang kusut yang sulit
diurai.
STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI

Strategi Represif

Strategi Perbaikan Sistem

Strategi Edukasi dan Kampanye


Thank You

Anda mungkin juga menyukai