Anda di halaman 1dari 17

Anggota :

Dewi Nurul Aini (M3518014)


Puri Anggit W. (M3518042)
Sukma Uswatun N. (M3518050)
Yonatan Satriya P. (M3518055)
Bahasa Inggris Bahasa Perancis Bahasa Belanda

Corruption, Corruptie,
Corruption
Corrupt Korruptie

Jahat, rusak,
Rusak
curang

Istilah “korupsi” yang dipakai di Indonesia


merupakan turunan dari bahasa Belanda
PENGERTIAN

1.Pengertian korupsi menurut undang-undang


 Menurut UU No. 20 Tahun 2001 adalah tindakan melawan
hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain,
atau korupsi yang berakibat merugikan negara atau
perekonomian negara
 Menurut UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi mengartikan bahwa Korupsi adalah
Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum,
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri,
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara.
2.Pengertian korupsi menurut para ahli
• Asyumardi Mazhar
Korupsi adalah berbagai tindakan gelap dan tidak sah (illicit or
illegal activities) untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau
kelompok.
• Haryatmoko
Korupsi adalah upaya campur tangan menggunakan
kemampuan yang didapat dari posisinya untuk
menyalahgunakan informasi, keputusan, pengaruh, uang atau
kekayaan demi kepentingan keuntungan dirinya.
• Nathaniel H. Left
Pengertian Korupsi adalah suatu cara diluar hukum yang
digunakan oleh perseorangan atau golongan-golongan untuk
mempengaruhi tindakan-tindakan birokrasi.
FAKTOR PENYEBAB

1. Faktor internal
 Sifat rakus atau tamak yang dimiliki oleh manusia.
 Gaya hidup yang konsumtif.
 Moral yang kurang kuat.
2. Faktor eksternal
 Politik
 Hukum
 Ekonomi
 Organisasi
PRINSIP ANTIKORUPSI

 Kejujuran
 Kepedulian
 Kemandirian
 Kedisiplinan
 Tanggung Jawab
 Kerja Keras
 Kesederhanaan
 Keberanian
 Keadilan
DAMPAK MASIF KORUPSI

1.Dampak korupsi terhadap ekonomi :


 Barang dan jasa berkualitas rendah
 Hutang negara semakin meningkat
 Angka kemiskinan semakin meluas

2.Dampak korupsi terhadap sosial dan kemiskinan masyarakat :


 Perilaku korupsi yang tertanam pada anak dibawah umur
 Mahalnya harga jasa dan pelayanan publik
 Akses bagi masyarakat miskin semakin terbatas
 Kriminalitas semakin meningkat
3.Dampak korupsi terhadap birokrasi pemerintahan :
• Peraturan dan perundang-undangan yang tidak efektif
• Etika sosial politik yang kurang hidup
• Tidak efisiennya birokrasi
• Memperlambat peran negara dalam pengaturan alokasi

4.Dampak korupsi terhadap politik dan demokrasi :


• Kepemimpinan yang berjiwa korup
• Mahalnya biaya politik
• Hilangnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap lembaga
negara

5.Dampak korupsi terhadap penegakan hukum :


• Tidak terwujudnya suatu keadilan dalam masyarakat
• Hilangnya kepercayaan publik terhadap proses dan lembaga
hukum
• Hukum yang bisa dibeli
6. Dampak korupsi terhadap pertahanan dan keamanan :
• Lemahnya alusista sehingga dapat menimbulkan Kerawanan
Hankamnas
• Garis batas yang lemah
• Kekerasan dalam masyarakat semakin menguat

7.Dampak korupsi terhadap kerusakan lingkungan :


• Menurunnya ekosistem bagi tumbuhan dan hewan
• Berkurangnya kualitas lingkungan
• Kualitas hidup yang rendah
• Merosotnya kualitas tanah
PEMBERANTASAN KORUPSI

Pemberantasan korupsi adalah serangkaian tindakan


untuk mencegah dan memberantas TPK melalui upaya
koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan, penyidikan,
penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan
dengan peran serta masyarakat. Pemberantasan korupsi
terdiri dari Penindakan dan Pencegahan.
UPAYA-UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI

1.Pengawasan oleh lembaga masyarakat


2.Pengawasan oleh lembaga pengawas seperti DPR,
DPRD, BPK, BPKP, dan Bawasda
3.Pengawasan oleh lembaga pengawas Independen
seperti KPK
4.Pengawasan oleh lembaga penegak hukum seperti
Kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan.
GERAKAN, KERJASAMA, DAN INSTRUMEN
INTERNASIONAL

 PENDEKATAN BOTTOM UP APPROACH


 PENDEKATAN TOP-DOWN APPROACH
Pendekatan dari atas atau top-down dilakukan dengan
melaksanakan reformasi di segala bidang baik hukum,
politik , ekonomi maupun administrasi pemeritahan.
Corruption is a symptom of a weak state and weak
institution, sehingga harus ditangani dengan cara
melakukan reformasi di segala bidang.
• GERAKAN LEMBAGA SWADAYA INTERNASIONAL
Salah satu program TIRI adalah membuat jejaring dengan universitas
untuk mengembangkan kurikulum Pendidikan Integritas dan/atau
Pendidikan Anti Korupsi di perguruan tinggi. Jaringan ini di Indonesia
disingkat dengan nama IIEN atau Indonesian-Integrity Education
Network.
• INSTRUMEN INTERNASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI
1. United Nations Convention against Corruption (UNCAC)
Telah ditandatangani oleh lebih dari 140 negara. Penandatanganan
pertama kali dilakukan pada konvensi internasional yang
diselenggarakan di Mérida, Yucatán, Mexico, pada tanggal 31 Oktober
2003.
2. Convention on Bribery of Foreign Public Official in International
Business Transaction
Konvensi internasional yang dipelopori oleh OECD. Konvensi ini
menetapkan standar-standar hukum yang mengikat (legally binding)
negara-negara peserta untuk mengkriminalisasi pejabat publik asing
yang menerima suap (bribe) dalam transaksi bisnis internasional.
TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

UNDANG-UNDANG
Undang-Undang Nomor 11
Tindak Pidana Suap
Tahun 1980
Undang-Undang Nomor 6
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Tahun 1983
Undang-Undang Nomor 9 Perubahan UU 6-1983 Tentang Ketentuan Umum
Tahun 1994 Dan Tata Cara Perpajakan
Undang-Undang Nomor 28 Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas
Tahun 1999 Dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Undang-Undang 31 Tahun
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
1999
PERATURAN PEMERINTAH
Peraturan Pemerintah Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana
Nomor 19 Tahun 2000 Korupsi
Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan
Peraturan Pemerintah
Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan
Nomor 71 Tahun 2000
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Peraturan Pemerintah Tata Cara Perlindungan Khusus Bagi Pelapor dan
Nomor 57 Tahun 2003 Saksi Tindak Pidana Pencucian Uang
PERATURAN PRESIDEN
Peraturan Presiden Nomor Uang Kehormatan Bagi Hakim Pada Pengadilan
1
49 Tahun 2005 Tindak Pidana Korupsi
Honorarium Bagi Ketua, Wakil Ketua, Anggota,
Peraturan Presiden Nomor
2 dan Sekretaris Tim Koordinasi Pemberantasan
80 Tahun 2006
Tindak Pidana Korupsi
KEPUTUSAN PRESIDEN
Keputusan Presiden Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan
Nomor 1 Tahun 2004 Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
Pengalihan Organisasi, Administrasi, dan Finansial
Keputusan Presiden Sekretariat Jenderal Komisi Pemeriksa Kekayaan
Nomor 45 Tahun 2004 Penyelenggara Negara ke Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi
PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN
ANTI KORUPSI

1. Moralitas
2. Identifikasi korupsi
3. Pelaporan
4. Generasi masa depan
Ketika mahasiswa memiliki moralitas tinggi dan
kemampuan interpersonal tinggi naik dan menggantikan
generasi sekarang yang dianggap penuh dengan
koruptor, Tindakan korupsi diharapkan dapat ditekan
bahkan dihapuskan karena adanya kesadaran dalam
diri mahasiswa untuk turut memajukan Negara dengan
tidak melakukan korupsi.

Anda mungkin juga menyukai