Kelompok 1
OUR TEAM
Canthika Aulia
Africo Aditya Raihan Amalia Eka Putri Bulan Salsabila Putri
Rahman
Grania Janice
Fitria Tri Subekti Hafizh Difa Salsabil Hafizta Firdaus
Devrillyan H.A
Presentation title 2
Jonathan Putra Lira Despiana Marcelin Yoa Gusta Miskah Indah
Suryana Gracia Astri Utami Khairunnisa
Reyhan Micho
Oivhianti Pagala
Atallah
Content Developer
Presentation title 3
Gerakan dan kerjasama untuk pencegahan dan pemberantasan
korupsi
Pengadilan
• Upaya Pemberantasan Korupsi tingkat kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan Lembaga Pemasyarakatan
Inspektur Jendral
• Di tingkat departemen, kinerja badan pemeriksa seperti Inspektur Jenderal harus ditingkatkan. Sejauh ini,
didapati kesan bahwa lembaga itu sama sekali tidak berdaya dalam menangani korupsi tingkat tinggi
Presentation title 4
Pelayanan Publik
• Reformasi birokrasi dan sistem kepegawaian merupakan salah satu cara memerangi korupsi.
Menghindari praktik suap terkait pelayanan publik adalah dengan meresmikan biaya yang harus
dikeluarkan seseorang untuk mengurus paspor, mendapatkan SIM, mengajukan izin usaha,
mendapatkan izin mendirikan bangunan (IMB), dll.
Pemerintah Daerah
• Memperbaiki dan memantau kinerja Pemerintah Daerah. Sebelum Otonomi Daerah
diberlakukan. Pemerintah. ICW sendiri mengusung prinsip integritas, independen, objektivitas,
anti-diskriminasi, akuntabilitas, independen, dan kerahasiaan dalam menjalankan organisasinya.
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 serta Amandemen I, II, III, dan IV Terutama pasal 7A dan 7B yang mengatur tentang
Presiden RI dan Wapres RI dapat diberhentikan dari tugas dan kedudukannya dengan salah satu alasannya melakukan tindak
pidana korupsi dan penyuapan
Ketetapan MPR RI nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme
Undang-Undang (UU) - UU nomor 28 tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme
UU nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negar
UU nomor title
Presentation 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 7
UU nomor 7 tahun 2006 tentang Pengesahan United Nations Conventions Against Corruption
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)
Perppu no 24 tahun 1960 tentang Pengusutan, Penuntutan, dan Pemeriksaan Tindak Pidana Korupsi
Peraturan Pemerintah (PP) - PP nomor 19 tahun 2000 tentang Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
PP nomor 57 tahun 2003 tentang Tata Cara Perlindungan Khusus bagi Pelapor dan Saksi Tindak Pidana Pencucian
Uang
PP nomor 110 tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 6. Instruksi Presiden
(Inpres)
Inpres nomor 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Keputusan Presiden (Keppres)
Keppres nomor 11 tahun 2005 tentang Tim Koordinasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Presentation title 8
• Instrumen Internasional
Penerapan sanksi yang adil dan tegas terhadap segala tindakan korupsi.
Adanya persyaratan khusus untuk lahan “basah”, seperti sektor keuangan atau peradilan.
Mempromosikan organisasi masyarakat dan non-pemerintah (LSM/NGOs) yang berbasis kepada masyarakat sipil.
Meningkatkan
Presentation title
kesadaran masyarakat sipil akan bahaya korupsi serta tindakan yang perlu dilakukan jika terjadi tindak pidana korupsi.
9
Pencegahan korupsi yang dapat kita pelajari dari
negara lain
Denmark
• Posisi Denmark hampir tidak pernah bergeser di ranking pertama IPK setiap tahunnya. Di negara skandinavia
ini, korupsi seakan kata yang asing. Bisnis di Denmark bisa berjalan dengan mulus tanpa hambatan korupsi,
suap, atau pemerasan.Undang-undang Kriminal Denmark soal larangan menerima suap dan jenis korupsi lainnya
benar-benar bekerja dengan baik dan dipatuhi
Finlandia
• Finlandia juga sangat membanggakan posisinya sebagai negara paling bebas korupsi di dunia. Korupsi
pemerintahan hampir nihil di Finlandia saat ini, tidak ada tradisi suap menyuap dan gratifikasi. Perihal korupsi
semuanya tercantum dalam UU Pidana Finlandia dan ditegakkan dengan baik
Selandia Baru
• Dalam berbagai pengukuran korupsi di seluruh dunia, Selandia Baru selalu berada di urutan teratas negara
paling bersih dari korupsi. Negara di Pasifik ini dianggap memiliki regulasi yang efektif untuk mencegah
korupsi. Di Selandia Baru, prinsip transparansi dikedepankan dan birokrasi dipangkas.
Presentation title 10
Arti Penting Rativikasi Konvensi Anti
Korupsi penting bagi Indonesia
• Menunjukkan Komitmen Pemerintah dalam Memerangi Korupsi
• Menyediakan Kerangka Hukum yang Jelas untuk Memerangi Korupsi
• Memperkuat Kerjasama Internasional dalam Memerangi Korupsi
• Mengurangi Kerugian Ekonomi dan Sosial akibat Korupsi
Presentation title 11
KESIMPULAN
• Masalah korupsi adalah salah satu yang sudah sangat lama terjadi masyarakat. Istilah
"korupsi" juga disebut dengan istilah kolusi dan nepotisme. Korupsi menyebabkan kerugian
ekonomi sosial bagi masyarakat dan negara. Gerakan dan kerjasama untuk pencegahan dan
pemberantasan antikorupsi dengan cara membentuk KPK atau Ombudsman RI,
pengadilan,inspektur jendral,pelayanan publik,masyarakat Transparansi Indonesia(MTI)
Untuk Instrumen pencegahan korupsi juga sudah ada undang undangnya tersendiri yaitu
UUD 1945 amandemen 1,2,3, dan 4 terutama pasal 7A dan 7B yang mengatur tentang
presiden RI. Lalu pencegahan korupsi dapat kita pelajari dari berbagai macam negara seperti
Denmark,Finlandia, dan Selandia Baru ialah beberapa negara yang bebas korupsi. Serta
masyarakat indonesia harus juga menjujung tinggi arti penting dari rativikasi konvensi.
Presentation title 12
Thank you ANY QUESTION