Anda di halaman 1dari 8

“MAKALAH”

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

RIZKA NABILA
(2022.12.11180)
III A (AKUNTANSI)
Bagaimana caranya agar individu, pegawai negeri, pejabat negara serta politikus tidak
melakukan korupsi

A.INDIVIDU

Korupsi bukan lagi suatu hal yang lazim dinegara ini, banyak pejabat atau petinggi negri
yang melakukan tindakan korupsi dan tidak sedikit dari kalangan masyarakat juga sering
melakukan tindakan tersebut. Korupsi merupakan tindakan seseorang yang menyalah gunakan
suatu masalah agar bisa mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri. Terkadang kita sendiri
tidak menyadari atau bisa saja kita menyadari kalau kita sedang menyalah gunakan suatu
masalah itu, yang biasa kita temui dikalangan mahasiswa dan pelajar jika mereka sudah terdesak
terkadang mereka terpaksa melakukan tindakan korupsi. contohnya jika si mahasiswa tersebut
terlilit hutang pinjaman online lalu ia diberi kepercayaan untuk memegang uang kas organisasi
mau tidak mau ia melakukan tindakan korupsi dikarenakan terdesak karna tidak mau data dirinya
tersebar. Jika perbuatan itu telah menjadi kebiasaan maka terhambatnya kita untuk menjadi
sukses, padahal untuk menjadi sukses kita menjauhkan diri dari kata dan tindakan hutang. untuk
mencegah adanya hal itu penulis memberitahukan beberapa tips-tips untuk para mahasiswa atau
pun pelajar agar tidak melakukan korupsi dan untuk selalu mementingkan amanah.

 Utamakan apa yang menjadi tujuan utamamu. Jadi jika diberi uang oleh orangtua untuk
membayar ukt atau kebutuhan kuliah yang lainnya maka dibayar dulu itu baru membeli
yang lain.
 Tanamkanlah jiwa-jiwa suka menabung. Jika kita menginginkan sesuatu tetapi kita tdak
punya uang janganlah mengambil uang dari yang sudah direncanakan. Tetapi kita bisa
mengambil uang yang sudah kita tabung sendiri.
 Utamakan kebutuhan bukan keinginan. Karna korupsi itu juga bersifat tamak atau rakus
maka kita harus bisa memilih mana yang menjadi kebutuhan yang paling penting bagi kita
dan keinginan.
 Tumbuhkan jiwa kreatif dan produktif. Kita bisa menciptakan sesuatu untuk kita jual agar
kita tidak selalu menjadi konsumen.
 Jangan lupa selalu bersedekah. Dengan bersedekah hasil kita akan menjadi berkah
B. PEGAWAI NEGERI

Pasal 87 ayat (4) huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(“UU ASN”):PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena:

a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana
kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum;

Berdasarkan Transperency international, korupsi yaitu perilaku pejabat publik, atau pemain
politik, atau para pegawai negeri yang secara gak wajar dan gak legal memperkaya diri atau
golongan yang ada hubungan kedekatan dengan dirinya.
Dia melakukan tindakan tersebut dengan cara menyalahgunakan kekuasaan publik atau
wewenang yang dipercayakan kepada mereka.

Cara Mengatasi Tindakan Korupsi


1. Membangun Supremasi Hukum dengan Kuat
Saat hukum gak sanggup lagi menegakkan sendi-sendi keadilan, maka runtuhlah
kepercayaan publik pada institusi ini.
Ketidakjelasan kinerja para pelaku hukum akan memberi ruang pada tipikor buat
berkembang dengan leluasa. Makanya, sangat perlu dilakukan membangun supremasi
hukum yang kuat. Gak ada manusia yang kebal hukum dan penegak hukum gak tebang
pilih dalam mengadili.
2. Menciptakan Kondusifitas Nyata di Semua Daerah
salah satu rangsangan tumbuhnya tipikor dengan subur yaitu kondisifitas semu di suatu
wilayah otonom. Kondusifitas yang selama ini dielu-elukan yaitu kondusifitas semu
belaka. Kejahatan korup terus tumbuh dengan subur tanpa ada yang menghentikannya.
Gimana suatu otonomi daerah semestinya dikatakan kondusif? Yaitu, daerah yang
terbebas dari penyakit tipikor, bersih penyelewengan dan gak ada lagi tindak kejahatan
yang merugikan bangsa dan negara.
3. Eksistensi Para Aktivis
Para aktivis, contohnya seperti LSM harus gencar menyerukan suaranya buat melawan
tindak kejahatan korupsi. Disini, peran aktif para aktivis sangat diharapkan.
4. Menciptakan Pendidikan Anti Korupsi
Upaya pemberantasan korupsi melalui jalur pendidikan harus dilaksanakan, karena gak
bisa dipungkiri kalo pendidikan merupakan wahana yang sangat startegis buat membina
generasi muda supaya menanamkan nilai-nilai kehidupan termasuk antikorupsi.
5. Membangun Pendidikan Moral dari Kecil
Mengapa banyak pejabat negara ini yang korupsi? Karena, mereka semua bermoral
miskin, bertabiat penjahat, dan gak bermartabat.
Kalo seseorang mempunyai moral yang rendah, maka setiap gerak langkahnya akan
merugikan orang. Makanya, sangat penting sekali membekali pendidikan moral pada
generasi muda.
6. Pembekalan Pendidikan Religi yang Intensif
Semua agama mengajarkan pada kebaikan. Gak ada satupun agama yang menyuruh kamu
berbuat untuk merugikan orang lin, seperti tindak kejahatan korupsi ini. Peran orang tua
sangat berpengaruh buat menumbuhkan kesadaran religi pada anak, supaya nantinya saat
dewasa mempunyai moral dan mentalitas yang baik.

C. PEJABAT NEGARA

Korupsi merupakan tindakan yang tidak terpuji yang dilakukan secara individu maupun
kelompok dalam upayanya memperkaya diri sendiri maupun kelompok dari sumber-sumber
pendapat yang ilegal secara hukum. Tindakan korupsi merupakan tindakan yang bertentangan
dengan arti penting dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Selain itu,
tindakan korupsi juga menciderai nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara. Di era
globalisasi yang berkembang sekarang ini, korupsi seolah-olah menjadi budaya dalam
masyarakat hingga pernah terdengar suatu pernyataan yang menyebutkan “korupsi berjamaah”.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berupaya melakukan tindakan pemberantasan korupsi
yang sudah menyasar pada lingkup masyarakat kecil agar negara Indonesia tidak mengalami
kemerosotan di berbagai aspek dan bidang karena dampak dari adanya korupsi ini sendiri. Upaya
yang dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan pemberantasan korupsi terdiri dari upaya
pencegahan, upaya penindakan, dan upaya edukasi.

1. Upaya Pencegahan
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan pemberantasan korupsi adalah melalui
tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan ini dimaksudkan agar masyarakat memiliki benteng diri yang
kuat guna terhindar dari perbuatan yang mencerminkan tindakan korupsi di dalam kehidupan sehari-hari
mereka. Upaya pencegahan tindakan korupsi dilakukan oleh permerintah berdasarkan nilai-nilai dasar
Pancasila agar dalam tindakan pencegahannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai dari Pancasila itu
sendiri. Adapun tindakan pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka melakukan upaya
pemberantasan korupsi di wilayah negara Indonesia diantaranya:
 Penanaman Semangat Nasional
 Memilih Pejabat Negara Secara Jujur dan Amanah
 Penerapan Pembuktian Sumpah
 Pencatatan Ulang Aset

2. Upaya Penindakan
Upaya penindakan dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap pelaku tindak pidana korupsi. Dalam
pelaksanaan upaya penindakan korupsi, pemerintah dibantu oleh sebuah lembaga independen
pemberantasan korupsi yaitu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Penindakan yang dilakukan oleh
KPK semenjak KPK berdiri pada tahun 2002 telah membuahkan hasil yang dapat disebut sebagai hasil
yang memaksimalkan. Upaya penindakan yang dilakukan oleh KPK terhadap tindak pidana korupsi
merupakan upaya yang tidak main-main dan tidak pandang bulu.
Siapapun yang terindikasi melakukan tindak pidana korupsi akan ditindak oleh lembaga independen ini
tanpa terkecuali. Dalam melaksanakan tugasnya, KPK membutuhkan peranan lembaga peradilan dalam
menegakkan keadilan di Indonesia terutama yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi. Tentunya
pelaksanaan proses peradilan dilakukan sesuai dengan mekanisme sistem peradilan di Indonesia dan
berdasarkan hukum dan undang-undang yang berlaku. Penindakan yang dilakukan pemerintah melalui
KPK terhadap pelaku tindak pidana korupsi dimaksudkan agar memberikan efek jera kepada para
pelakunya dan secara tidak langsung memberikan shock therapy pada orang-orang yang berniat untuk
melakukan tindak pidana korupsi baik itu di dalam pemerintahan maupun di dalam kehidupan sehari-hari.
D. POLITIKUS

Tindak pidana korupsi masih menjadi permasalahan pelik di berbagai negara, termasuk di
Indonesia. Indonesia merupakan negara yang memiliki nilai indeks persepsi korupsi yang cukup
tinggi. Periode tahun 2014 - 2017, perkara korupsi yang ditangani KPK sebanyak 618 kasus.
Transparency International Indonesia mengeluarkan indeks persepsi korupsi yang menunjukkan
bahwa posisi Indonesia berada di peringkat 96 dari 180 negara pada awal tahun 2022. Perilaku
korupsi di Indonesia sangat terkait erat dengan dimensi penyuapan, pengadaan barang dan jasa,
serta penyalahgunaan anggaran yang umumnya dilakukan oleh pihak swasta dan pegawai
pemerintahan. Oleh karena itu, upaya pencegahan korupsi sangat diperlukan. Pemberantasan
korupsi tidak cukup dilakukan hanya dengan komitmen semata. Komitmen tersebut harus
diaktualisasikan dalam bentuk strategi yang komprehensif untuk meminimalisasi tindak korupsi.
Upaya pencegahan korupsi dapat dlakukan secara preventif, detektif, dan represif. Upaya
pencegahan preventif dan represif agar tindak korupsi tidak lagi terjadi adalah meminimalisasi
faktor-faktor penyebab atau peluang terjadinya korupsi dan mempercepat proses penindakan
terhadap pelaku tindak korupsi.

Strategi Preventif
Upaya preventif adalah usaha pencegahan korupsi yang diarahkan untuk meminimalisasi
penyebab dan peluang seseorang melakukan tindak korupsi.
Upaya preventif dapat dilakukan dengan:
 Memperkuat Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR.
 Memperkuat Mahkamah Agung dan jajaran peradilan di bawahnya.
 Membangun kode etik di sektor publik.
 Membangun kode etik di sektor partai politik, organisasi profesi, dan asosiasi bisnis.
 Meneliti lebih jauh sebab-sebab perbuatan korupsi secara berkelanjutan.
 Penyempurnaan manajemen sumber daya manusia atau SDM dan peningkatan
kesejahteraan pegawai negeri.
 Mewajibkan pembuatan perencanaan strategis dan laporan akuntabilitas kinerja bagi
instansi pemerintah.
 Peningkatan kualitas penerapan sistem pengendalian manajemen.
 Penyempurnaan manajemen barang kekayaan milik negara atau BKMN.
 Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Kampanye untuk menciptakan nilai
atau value secara nasional.

Strategi Detektif
Upaya detektif adalah usaha yang diarahkan untuk mendeteksi terjadinya kasus-kasus korupsi
dengan cepat, tepat, dan biaya murah. Sehingga dapat segera ditindaklanjuti.
Berikut upaya detektif pencegahan korupsi:
 Perbaikan sistem dan tindak lanjut atas pengaduan dari masyarakat.
 Pemberlakuan kewajiban pelaporan transaksi keuangan tertentu.
 Pelaporan kekayaan pribadi pemegang jabatan dan fungsi publik.
 Partisipasi Indonesia pada gerakan anti korupsi dan anti pencucian uang di kancah
internasional.
 Peningkatan kemampuan Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah ata APFP dalam
mendeteksi tindak pidana korupsi.

Strategi Represif
Upaya represif adalah usaha yang diarahkan agar setiap perbuatan korupsi yang telah
diidentifikasi dapat diproses dengan cepat, tepat, dan dengan biaya murah. Sehingga para
pelakunya dapat segera diberikan sanksi sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Upaya
represif dalam mencegah tindak pidana korupsi adalah:
 Penguatan kapasitas badan atau komisi anti korupsi.
 Penyelidikan, penuntutan, peradilan, dan penghukuman koruptor besar dengan efek jera.
 Penentuan jenis-jenis atau kelompok korupsi yang diprioritaskan untuk diberantas.
 Pemberlakuan konsep pembuktian terbalik.
 Meneliti dan mengevaluasi proses penanganan perkara korupsi dalam sistem peradilan
pidana secara terus menerus.
 Pemberlakuan sistem pemantauan proses penanganan tindak korupsi secara terpadu.
Publikasi kasus-kasus tindak pidana korupsi beserta analisisnya.
 Pengaturan kembali hubungan dan standar kerja antara tugas penyidik tindak pidana
korupsi dengan penyidik umum, penyidik pegawai negeri sipil atau PPNS, dan penuntut
umum.

Anda mungkin juga menyukai