Anda di halaman 1dari 9

RESUME

PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTIKORUPSI


STRATEGI DAN UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI

Oleh :

INDAH NOVIA HENDRA


NIM : 203310698

DOSEN : WIWI SARTIKA, DCN, M. Biomed

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
PADANG
2020
1. Menghindari Perbuatan Dan Perilaku Korupsi
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghindari perilaku korupsi sebagai generasi muda:
1. Yang pertama adalah tanamkan ke dalam hati, bahwa korupsi merupakan perbuatan
jahat dan bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama.
2. Yang kedua adalah dengan cara menghindari hal atau situasi yang bisa mendorong
untuk melakukan korupsi. Contohnya jika tidak mau melakukan suap kepada aparat
hukum maka jangan coba-coba untuk melanggar peraturan hukum yang telah berlaku
dan jika tidak bersalah maka aparat tidak akan memberikan sanksi.
3. Yang ketiga adalah berteman dengan orang jujur yang tidak suka melakukan korupsi.
Semakin banyak teman yang melakukan korupsi, semakin kita berpikir bahwa
korupsi itu tidak salah, karena banyak orang yang melakukannya dan telah menjadi
kebiasaan.
Cara-cara yang dapat kita lakukan sebagai generasi muda untuk terhindar dari perbuatan
korupsi:
1. Mendekatkan Diri Kepada Tuhan yang Maha Esa, karena orang yang mendekatkan
diri dengan Tuhan akan lebih berhati-hati dalam bertindak karena percaya akan
datangnya hari peradilan nanti. Dimana perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan
dan perbuatan buruk akan dibalas pula dengan keburukan
2. Niat dan Doa, sebelum melakukan sesuatu pekerjaan awali dengan doa dan niat yang
baik bahwa akan bekerja dengan sungguh-sungguh tanpa ada niatan untuk mencuri
hak milik orang lain. Dengan sesampainya di tempat kerja karena sudah berniat
untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak terpuji maka niat untuk melakukan korupsi
pun terabaikan.
3. Jujur, kejujuran merupakan syarat wajib yang harus ada pada setiap diri manusia.
Namun tidak semua orang bisa berkata jujur karena kejujuran membutuhkan
keberanian dan ketegasan. Jujur memang mudah diucapkan tetapi sulit untuk
dilaksanakan. Dengan melatih diri untuk berperilaku jujur maka tindakan apapun
yang akan dilakukan akan dilandasi dengan kejujuran.
4. Bertanggung Jawab, Selain kejujuran tanggung jawab merupakan hal yang penting,
karena tindakan korupsi adalah pelarian dari tanggung jawab. Pelaku korupsi
melalaikan tanggung jawabnya dengan berbuat seenaknya sendiri. Saat kita membuat
suatu kesalahan mungkin kita akan melarikan diri. Bertanggung jawab adalah hal
yang penting dan mau menanggung konsekuensinya dari kesalahan yang kita
perbuat. Kalau tidak mau dihukum jangan melakukan perbuatan yang melanggar
hukum.
5. Jangan Terhasut dan Mempunyai Keyakinan Sendiri, Korupsi mungkin saja datang
dari rekan-rekan kerja agar kita melakukan sesuatu yang mereka inginkan. Oleh
karena itu jika kita memiliki keyakinan yang kuat maka dengan tegas kita menolak
permintaan untuk korupsi atau menerima suap. Karena kita merasa yakin bahwa
perbuatan tersebut salah dan merugikan orang lain.

2. Menjelaskan Strategi, Upaya Dan Ide-ide Pemberantasan Korupsi


Di dalam Perpres Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi  Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi (PPK) memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi
periode jangka panjang (2012-2025) adalah: “terwujudnya kehidupan bangsa yang bersih
dari korupsi dengan didukung nilai budaya yang berintegritas”. Adapun untuk jangka
menengah (2012-2014) bervisi “terwujudnya tata kepemerintahan yang bersih dari korupsi
dengan didukung kapasitas pencegahan dan penindakan serta nilai budaya yang
berintegritas”. Visi jangka panjang dan menengah itu akan diwujudkan di segenap ranah,
baik di pemerintahan dalam arti luas, masyarakat sipil, hingga dunia usaha.
Untuk mencapai visi tersebut, maka dirancang 6 strategi yaitu:
1. Pencegahan, melalui strategi pencegahan, diharapkan muncul langkah
berkesinambungan yang berkontribusi bagi perbaikan ke depan.
2. Penegakan Hukum, Penegakan hukum yang inkonsisten terhadap hukum positif dan
prosesnya tidak transparan, pada akhirnya, berpengaruh pada tingkat kepercayaan
(trust) masyarakat terhadap hukum dan aparaturnya. Tidak adanya kepercayaan di
tengah-tengah masyarakat, maka akan menumbuhkan rasa tidak puas dan tidak adil
terhadap lembaga hukum beserta aparaturnya.
3. Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan. Meratifikasi UNCAC, adalah bukti
konsistensi dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk mempercepat pemberantasan
korupsi. Sebagai konsekuensinya, klausul-klausul di dalam UNCAC harus dapat
diterapkan dan mengikat sebagai ketentuan hukum di Indonesia.
4. Kerjasama Internasional dan Penyelamatan Aset Hasil Tipikor. Berkenaan dengan
upaya pengembalian aset hasil tipikor, baik di dalam maupun luar negeri, perlu
diwujudkan suatu mekanisme pencegahan dan pengembalian aset secara langsung
sebagaimana ketentuan UNCAC.
5. Pendidikan dan Budaya Antikorupsi.  Wujudnya, bisa berupa upaya menanamkan
nilai budaya integritas yang dilaksanakan secara kolektif dan sistematis, baik melalui
aktivitas pendidikan anti korupsi dan internalisasi budaya anti korupsi di lingkungan
publik maupun swasta.
6. Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan Pemberantasan Korupsi. Konsolidasi dan
publikasi Informasi di berbagai media, baik elektronik maupun cetak, termasuk
webportal PPK, akan mempermudah pengaksesan dan pemanfaatannya dalam
penyusunan kebijakan dan pengukuran kinerja PPK.
Adapun tiga strategi pemberantasan korupsi menurut KPK meliputi:
1. Perbaikan Sistem, upaya perbaikan sistem:
a. Mendorong transparansi penyelenggara negara seperti yang dilakukan KPK
menerima pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN) dan juga gratifikasi.
b. Memberikan rekomendasi langkah-langkah perbaikan kepada kementerian dan
lembaga terkait.
c. Modernisasi pelayanan publik dengan teknologi digital (pelayanan publik
secara online) dan sistem pengawasan yang terintegrasi agar lebih transparan
dan efektif.
2. Edukasi dan Kampanye, strategi pembelajaran pendidikan antikorupsi dengan tujuan:
a. Membangkitkan kesadaran masyarakat mengenai dampak korupsi,
b. Mengajak masyarakat untuk terlibat dalam gerakan pemberantasan korupsi,
c. Membangun perilaku dan budaya anti korupsi.
3. Represif Streategi, tahapan yang dilakukan adalah:
a. Penanganan laporan pengaduan masyarakat (KPK melakukan proses verifikasi
dan penelaahan),
b. Penyelidikan,
c. Penyidikan,
d. Penuntutan,
e. Eksekusi.

Upaya pemberantasan korupsi :


1. Upaya preventif, Strategi preventif adalah usaha pencegahan korupsi yang diarahkan
untuk menghilangkan atau meminimalkan faktor-faktor penyebab atau peluang
terjadinya korupsi. Upaya preventif dilakukan dengan cara :
a. Pemberlakuan berbagai undang-undang yang mempersempit peluang korupsi,
b. Pembentukan berbagai lembaga yang diperlukan untuk mencegah korupsi,
misalnya Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggaraan Negara (KPKPN),
c. Pelaksanaan sistem rekrutmen aparat secara adil dan terbuka,
d. Peningkatan kualitas kerja berbagai lembaga independen masyarakart untuk
memantau kinerja para penyelenggara negara,
e. Kampanye untuk menciptakan nilai anti korupsi secara nasional.
2. Upaya detektif, Strategi detektif adalah usaha yang diarahkan untuk mendeteksi dan
mengidentifikasi terjadinya kasus-kasus korupsi dengan cepat, tepat dan biaya murah
sehingga dapat ditindaklanjuti. Upaya detektif dilakukan dengan cara :
a. Perbaikan sistem dan tindak lanjut atas pengaduan masyarakat,
b. Pemberlakuan kewajiban pelaporan transaksi keuangan tertentu,
c. Pelaporan kekayaan pribadi pemegang jabatan dan fungsi publik,
d. Partisipasi Indonesia pada gerakan anti korupsi dan anti pencucian uang di
masyarakat internasional,
e. Peningkatan kemampuan Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP)
atau Satuan Pengawas Intern (SPI) dalam mendeteksi tindak pidana korupsi.
3. Upaya represif, Strategi represif adalah usaha yang diarahkan agar setiap perbuatan
korupsi yang telah diidentifikasi dapat diproses secara cepat, tepat dengan biaya
murah sehingga kepada para pelakunya dapat segera diberikan sanksi sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Upaya represif dapat dilakukan dengan
cara :
a. Pembentukan Badan atau Komisi Anti Korupsi. Pemerintah pada 2003
dengan membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK),
b. Penyidikan, penuntutan, peradilan dan penghukuman koruptor besar,
c. Penentuan jenis-jenis atau kelompok-kelompok korupsi yang diprioritaskan
untuk diberantas,
d. Meneliti dan mengevaluasi proses penanganan perkara korupsi dalam sistem
peradilan pidana secara terus menerus,
e. Pemberlakuan sistem pemantauan proses penanganan tindak pidana korupsi
secara terpadu,
f. Publikasi kasus-kasus tindak pidana korupsi beserta analisisnya.
Ide- ide pemberantasan korupsi :
1. Pantau aliran uang pemerintah
2. Pantau kelengkapan layanan dan fasilitas di sekolahmu
3. Pantau keluhan dengan kartu laporan warga
4. Pemantauan dan pelaporan dengan memanfaatkan teknologi
5. Kreatif dengan komik dan kartun
6. Kreatif dengan teater dan drama
7. Kreatif dengan permainan papan (board game) atau bahkan video game
8. Kreatif dengan olahraga
9. Mobilisasi dengan kelompok muda
10. Mobilisasi dengan integrity camp
11. Mobilisasi dengan gerakan “zero bribe”
12. Mobilisasi dengan aksi damai atau unjuk rasa
13. Mobilisasi dengan petisi
14. Cara melawan korupsi pemilu dengan Sumpah Pemilu
15. Cara melawan korupsi pemilu dengan crowd-sourcing

3. Dapat Memberikan Contoh Nilai-Nilai Antikorupsi Untuk Mengatasi Faktor Internal


Dan Eksternal Penyebab Terjadinya Korupsi
1. Kejujuran
Contoh : dengan selalu berkata jujur, jujur dalam menunaikan tugas dan kewajiban,
misalnya sebagai seorang aparat penegak hukum ataupun sebagai masyarakat umum
dengan membaya pajak, sebagai mahasiswa atau siswa yaitu dengan tidak mencontek
dan melakukan plagiat.
2. Kepedulian
Contoh : nilai kepedulian sebagai mahasiswa dapat diwujudkan dengan berusaha
memantau jalannya proses pembelajaran, memantau sistem pengelolaan sumber daya
dikampus serta memantau kondisi infrastruktur di kampus. Selain itu, secara umum
sebagai masyarakat dapat diwujudkan dengan peduli terhadap sesama seperti dengan
turut membantu jika terjadi bencana alam, serta turut membantu meningkatkan
lingkungan sekitar tempat tinggal maupun di lingkungan tempat bekerja baik dari sisi
lingkungan alam maupun sosial terhadap individu dan kelompok lain.
3. Kemandirian
Contoh : mengerjakan soal ujian secara mandiri, mengerjakan tugas akademik secara
mandiri, dan menyelenggarakan kegiatan kemahasiswaan secara swadana.
4. Kedisiplinan
Contoh: kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk kemampuan mengatur
waktu dengan baik, kepatuhan kepada seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku,
mengerjakan segala sesuatu dengan tepat waktu, dan fokus pada pekerjaan.
5. Tanggung Jawab
Contoh: Penerapan nilai tanggung jawab antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk
belajar dengan sungguh-sungguh, lulus tepat waktu dengan nilai baik, mengerjakan tugas
akademik dengan baik, menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan.
6. Kerja Keras
Contoh: belajar dengan sungguh-sungguh untuk meraih cita-cita, memanfaatkan waktu
luang untuk belajar, bersikap aktif dalam belajar, dll
7. Kesederhanaan
Contoh: berpakaian yang sopan sesuai aturan yang diterapkan, merasa cukup dengan apa
yang ada, tidak sombong atau menonjolkan diri dalam pergaulan, selalu bersyukur
dengan apa yang dimiliki, dll
8. Keberanian
Contoh: berani mengemukakan pendapat secara bertanggung jawab ketika berdiskusi,
melaporkan teman yang melakukan kecurangan, melaporkan jika diri sendiri atau orang
lain mengalami intimidasi atau kekerasan dari orang lain,dll
9. Keadilan
Contoh: memberikan pelayanan keperawatan yang sama kepada semua klien tanpa
membeda-bedakan status, memilih teman tidak berdasarkan pada latar belakangnya,
bersikap adil dalam menentukan keputusan antara yang benar dan yang salah tanpa
memandang apa yang diberikan oleh orang yang dibela atas pembelaan yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

http://zahirzf.blogspot.com/2015/07/menghindari-korupsi-dan-solusi-agar.html
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/12/190000169/uu-tipikor-dan-upaya-
pemberantasan-korupsi?page=all
http://youthproactive.com/201611/for-your-information/15-cara-melawan-korupsi-dengan-
kreatif/
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/karyadosen/modul_PBAK_FIX.pdf
https://otoritas-semu.blogspot.com/2017/08/nilai-nilai-anti-korupsi.html

Anda mungkin juga menyukai