Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN

ANTI KORUPSI
Oleh : Sakum., SE., MM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PELITA BANGSA
BEKASI,
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI


A. KONSEP PEMBERANTASAN KORUPSI

B. UPAYA PENANGGULANGAN KEJAHATAN


(KORUPSI) HUKUM PIDANA

C. BERBAGAI STRATEGI DAN/ ATAU


PEMBERANTASAN KORUPSI
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

A.
A. KONSEP
KONSEP PEMBERANTASAN
PEMBERANTASAN KORUPSI
KORUPSI
Mengapa korupsi timbul dan berkembang demikian
masif di sebuah negara dan tidak di negara lain?
Korupsi ibarat penyakit ‘kanker ganas’  sifatnya
kronis juga akut.

Perekonomian negara digerogoti secara perlahan


namun pasti. Korupsi di Indonesia menempel pada
semua aspek atau bidang kehidupan masyarakat.

PENTING DIPAHAMI : di manapun dan sampai pada


tingkatan tertentu, korupsi akan selalu ada dalam
suatu negara atau masyarakat
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

REALITA DI INDONESIA
• Ada PERANGKAT HUKUM : ada Peraturan Per-
UU, ada lembaga serta aparat hukum yang
mengabdi untuk menjalankan peraturan (kepolisian,
kejaksaan, dan pengadilan); ada lembaga
independen ‘Super Body’ yang bernama Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dibentuk untuk
memberantas korupsi.
• Di sekolah siswa/mahasiswa Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan.
• Realita : korupsi tetap tumbuh subur dan
berkembang dengan pesat.
• Apa yang salah???
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

B. UPAYA PENANGGULANGAN KEJAHATAN


(KORUPSI) DENGAN HUKUM PIDANA
Upaya penanggulangan kejahatan dapat dibagi
menjadi 2 (dua) yakni :
 Melalui jalur penal (dengan menggunakan
hukum pidana)
 Melalui jalur non penal (diselesaikan di luar
hukum pidana dengan sarana – sarana non-penal)
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA PEANGGULANGAN
KEJAHATAN KORUPSI
JALUR PENAL JALUR NON-PENAL

• Kebijakan penerapan Hukum • Kebijakan pencegahan tanpa


Pidana (Criminal Law hukum pidana (prevention without
Application); punishment);
• Sifat repressive (penumpasan/ • Kebijakan untuk mempengaruhi
penindasan/pemberantasan) pandangan masyarakat mengenai
apabila kejahatan sudah terjadi; kejahatan dan pemidanaan lewat
• Perlu dipahami bahwa: mass media (influencing views of
upaya/tindakan represif juga society on crime and
dapat dilihat sebagai punishment/mass media atau
upaya/tindakan preventif dalam media lain seperti penyuluhan,
arti luas pendidikan dll);
(Nawawi Arief : 2008) • Sifat preventive (pencegahan)
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

UPAYA PENAL DAN NON-PENAL


• Sasaran dari upaya non-penal adalah menangani faktor-
faktor kondusif penyebab terjadinya korupsi, yang berpusat
pada masalah-masalah atau kondisi-kondisi politik, ekonomi
maupun sosial yang secara langsung atau tidak langsung
dapat menimbulkan atau menumbuh-suburkan kejahatan
(korupsi);
• Upaya penal dilakukan dengan memanggil atau
menggunakan hukum pidana yaitu dengan menghukum atau
memberi pidana atau penderitaan atau nestapa bagi pelaku
korupsi;
• Upaya non-penal seharusnya menjadi kunci atau memiliki
posisi penting atau posisi strategis dari keseluruhan upaya
penanggulangan korupsi  karena sifatnya preventif atau
mencegah sebelum terjadi.

7
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

C. STRATEGI DAN/ATAU UPAYA


PENANGGULANGAN KORUPSI

1 Pembentukan Lembaga Anti-Korupsi

2 Pencegahan Korupsi di Sektor Publik

3 Pencegahan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat

Pengembangan dan Pembuatan berbagai Instrumen Hukum yang


4 mendukung Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

5 Monitoring dan Evaluasi

6 Kerjasama Internasional

8
1 Pembentukan Lembaga Anti-Korupsi

a. Salah satu cara untuk memberantas korupsi


adalah dengan membentuk lembaga
independen yang khusus menangani korupsi,
seperti contohnya :
 Di Hongkong dibentuk lembaga anti korupsi

yang bernama Independent Commision against


Corruption (ICAC);
 Di Malaysia dibentuk the Anti-Corruption
Agency (ACA).
 Di Indonesia lembaga anti korupsi adalah

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)


1 Pembentukan Lembaga Anti-Korupsi
b. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
memperbaiki kinerja lembaga peradilan baik di
tingkat kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan
Lembaga Pemasyarakatan.
c. Ditingkat departemen, kinerja lembaga-lembaga
audit seperti Inspektorat Jenderal harus di
tingkatkan.
d. Reformasi birokrasi dan reformasi pelayanan
publik.
e. Memperbaiki dan memantau pemerintah
daerah.
f. Pilihlah wakil rakyat yang punya integritas.
2 Pencegahan Korupsi di Sektor Publik

 Mewajibkan pejabat publik untuk melaporkan


dan mengumumkan jumlah kekayaan yang
dimiliki baik sebelum maupun sesudah.
 Untuk kontrak pekerjaan atau pengadaan
barang dengan melakukan lelang atau
penawaran terbuka.
 Bagi PNS yang berprestasi perlu diberi insentif
yang sifatnya positif.
3 Pencegahan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat

 Memberi hak pada masyarakat untuk


mendapatkan akses terhadap informasi.
 Melakukan kampanye tentang bahay korupsi.
 Menyediakan sarana bagi masyarakat untuk
melaporkan kasus korupsi.
 Perlindungan saksi dan korban apabila
melaporkan kasus korupsi.
 Pers bebas adalah salah satu pilar demokrasi.
 LSM memiliki fungsi melakukan pengawasan
atas perilaku pejabat publik.
 Menggunakan atau mengoperasikan perangkat
electronic surveillance, seperti CCTV
Pengembangan dan Pembuatan berbagai Instrumen Hukum yang
4 mendukung Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

 Salah satu peraturan perundang-undangan atau


instrumen hukum lain adalah UU tindak pidana
Money Laundering atau pencucian uang.

5 Monitoring dan Evaluasi


 Melakukan monitoring dan evaluasi, dapat dilihat
strategi atau program yang sukses dan gagal

6 Kerjasama Internasional
 Melakukan kerjasama internasional atau kerjasama baik
dengan negara lain maupun dengan Internasional NGS’s.
TUGAS
 Coba anda bandingkan apa saja tugas dan kewenangan
yang dimiliki oleh ICAC di Hongkong, ACA di Malaysia,
dan KPK di Indonesia?
 Apa saja yang sudah dilakukan oleh ketiga lembaga
tersebut untuk mencegah dan memberantas korupsi?
 Adakah yang masih harus di perbaiki dari kinerja KPK
yang merupakan lembaga independent anti-korupsi yang
ada di Indonesia?
 Ada beberapa negara yang tidak memiliki lembaga
khusus yang memiliki kewenangan seperti ketiga
lembaga tersebut. Namun tingkat korupsi di negara-
negara tersebut sangat rendah, mengapa? Salah satu
jawabannya adalah lembaga peradilannya telah berfungsi
dengan baik dan aparat penegak hukumnya bekerja
dengan penuh integritas. Bagaimana dengan Indonesia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai