Anda di halaman 1dari 12

UPAYA

PEMBERANTASAN
KORUPSI

Kiki Rizkiah
Muhamad Munzir
- Ada yang mengatakan bahwa upaya yang paling tepat untuk memberantas korupsi adalah
menghukum seberat- beratnya para pelaku korupsi.
- Ada pula pendapat yang mengatakan bekal pendidikan termasuk (pendidikan agama) memegang
peranan sangat penting untuk mencegah korupsi.
- Ada juga yang mengatakan bahwa untuk memberantas korupsi, sistem dan kembaga pemerintahan
serta lembaga- lembaga negara harus direformasi.

Kita bahkan sudah memiliki anti korupsi, namun apa yang terjadi??? Korupsi semakin tumbuh subur
dan berkembang dengan pesat. Sedihnya lagi, ternyata banyak lembaga dan aparat negara yang ikut
menumbuhsuburkan korupsi di Indonesia.
A.Konsep Pemberantasan Korupsi

• Tidak ada jawaban yang tunggal dan sederhana untuk menjawab mengapa korupsi timbul dan
berkembang demikian masip di setiap negara.Ada yang mrnyatakan bahwa korupsi ibarat penyakit
“kanker ganas” yang sifatnya tidak hanya kronis tapi juga akut.Ia menggrogoti prekonomian sebuah
negara secara perlahan,namun pasti.Penyakit ini menempel pada semua aspek bidang kehidupan
masyarakat sehingga sangat sulit untuk diberantas.Perlu dipahami bahwa dimanapun dan samapai pada
tingkatan tertentu,korupsi memang akan selalu ada dalam suatu negara.Strategi atau upaya
pemberantasan korupsi (Fijnaut dan Huberts : 2002) bahwa sangat penting untuk menghubungkan
strategi atau upaya pemberantasan korupsi dengan melihat karakteristik dari berbagai pihak yang
terlibat serta lingkungan dimana mereka bekerja atau beroperasi.
B. Upaya Penanggulangan Kejahatan(Korupsi)

Kebijakan penanggulangan kejahatan atau yang biasa dikenal dengan istilah politik kriminal atau
criminal policy oleh G. Peter Hoefnagels dibedakan sebagai berikut:
- Kebijakan penerapan hukum pidana (criminal law application)
- Kebijakan pencegahan tanpa hukum (prevention without punishment)
- Kebijakan untuk mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan pemidanaan lewat
mass media (influencing views of society on crime and punishment/ mass media)
Secara garis besar upaya penanggulangan kejahatan dapat dibagi menjadi 2 yakni:

A. Jalur Penal (Menggunakan hukum pidana)


Upaya ini dilakukan dengan cara memberikan hukuman setelah kejahatan terjadi kepada pelaku korupsi
berupa pidana atau memebrikan penderitaan.

B. Jalur Non Penal (Di luar jalur hukum)


Jalur ini memnitikberatkan pada sifat preventif (pencegahan) yang saat ini di Pemerintahan mempunyai
lembaga pencegahan korupsi yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memilki Deputi Pencegahan
didalamnya.Sasaran dari upaya melalui jalur non penal adalah menangani faktor-faktor kondusif penyebab
terjadinya kejahatan dalam hal ini korupsi .
C. Berbagai Strategi Dan/Atau Upaya Pemberantasan Korupsi

1. Pembentukan Lembaga Anti Korupsi


- Membentuk lembaga independent yang khusus menangani korupsi: KPK
- Memperbaiki kinerja lembaga peradilan baik dari tingkat kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan lembaga penegak
hukum lainnya.
- Kinerja lembaga- lembaga audit seperti Inspektorat Jendral harus ditingkatkan.
- Reformasi birokrasi dan reformasi pelayanan publik.
- Memperbaiki dan memantau kinerja pemerintah daerah.
- Berhati- hati memilih wakil rakyat dalam pemilihan umum.
2. Pencegahan Korupsi Disektor Publik/Pemerintahan:
- Mewajibkan pejabat publik untuk melaporkan kekayaannya baik yang dimiliki sebelum dan sesudah
menjabat.
- Melakukan lelang atau penawaran terbuka.
- Transparan dalam perekruitan pegawai negeri dan anggota militer.
- Penilaian kinerja yang menitikberatkan pada proses dan hasil kerja akhir.
3. Pencegahan Sosial Dan Pemberdayaan Masyarakat:
- Memberi hak kepada masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap informasi.
- Melakukan kampanye bahaya korupsi.
- Menyediakan sarana bagi masyarakat untuk melaporkan kasus korupsi.
- Pers yang bebas adalah salah satu pilar dari demokrasi.
- Membentuk Lembaga swadaya masyarakat.
4. Pengembangan Dan Pembuatan Berbagai Instrument Hukum Yang Mendukung
Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi:
Untuk mendukung pencegahan dan pemberantasan tindak korupsi tidak cukup mengandalkan Undang-
Undang Pemberantasan Tindak Korupsi saja, berikut peraturan perundang- undangan yang mendukung
pemberantasan korupsi:
- Undang- Undang Tindak Pidana Money Laundering (pencucian uang).
- Undang- Undang perlindungan saksi dan korban.
- UU untuk mengatur pers yang bebas
- Pasal yang mengatur bebas berpendapat.
- Pasal- pasal yang dapat mengkriminalisasikan pelapor tindak pindana korupsi serta pasal pasal yang
menghalangi penyelidikan, penyidikan dan pemeriksaan perlu diamandemen atau dihapuskan .
5. Monitoring dan Evaluasi:
Dalam rangka mensukseskan pemberantasan korupsi yakni perlu adanya monitoring dan evaluasi. Dengan
melakukan monitoring dan evaluasi dapat dilihat strategi atau program yang sukses dan yang gagal.

Dengan demikian dapat dijadikan bahan pertimbangan ketika memilih cara, strategi, upaya maupun
program pemberatasan korupsi di negara kita.
6. Kerjasama Internasional:
Hal lain yang perlu dilakukan dalam memberantas korupsi adalah melakukan Kerjasama internasional atau
Kerjasama baik dengan negara lain maupun dengan internasional NGOs.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai