Anda di halaman 1dari 18

GERAKAN,

KERJASAMA DAN
INSTRUMEN
INTERNASIONAL
PENCEGAHAN
KORUPSI
Kelompok 1
1. Refnaldo Alvi Hasugian
2. Ade Afriani
3. Gusti Aditya
4. Kiptya Priska
5.Nurul Azmi
6. Sari Devi
7. Yulidar Girsang
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

GERAKAN ORGANISASI
INTERNASIONAL
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

BOTTOM UP APPROACH

Berangkat dari 5 (lima) asumsi yakni:


a)semakin luas pemahaman atau
pandangan mengenai permasalahan yang
ada, semakin mudah untuk meningkatkan
awareness untuk memberantas korupsi;
b)adanya network atau jejaring yang baik
akan lebih membantu pemerintah dan
masyarakat sipil (civil society). Untuk itu
perlu dikembangkan rasa saling percaya
serta memberdayakan modal sosial (social
capital) dari masyarakat;
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

BOTTOM UP APPROACH
c) Perlu penyediaan data mengenai efesiensi dan
efektifitas pelayanan pemerintah melalui corruption
diagnostics. Dengan penyediaan data dan
pengetahuan yang luas mengenai problem korupsi,
reformasi administratif-politis dapat disusun secara
lebih baik;
d) Adanya pelatihan-pelatihan khusus. Pelatihan ini
dapat diambil dari toolbox yang disediakan oleh
World Bank yang diharapkan dapat membantu
mempercepat pemberantasan korupsi. Bahan-
bahan yang ada dipilih sendiri dan harus
menyesuaikan dengan kondisi masing-masing
negara; dan
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

BOTTOM UP APPROACH
e) adanya rencana aksi pendahuluan
yang dipilih atau dikonstruksi sendiri
oleh negara peserta, diharapkan akan
memiliki trickle-down effect dalam arti
masyarakat mengetahui pentingnya
pemberantasan korupsi.

(Haarhuis : 2005)
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

TOP-DOWN APPROACH
Pendekatan dari atas atau top-down
dilakukan dengan melaksanakan
reformasi di segala bidang baik hukum,
politik , ekonomi maupun administrasi
pemeritahan. Corruption is a symptom of
a weak state and weak institution,
sehingga harus ditangani dengan cara
melakukan reformasi di segala bidang.

(Haarhuis : 2005)
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Bahan Diskusi/Tugas

Dari 2 (dua) macam pendekatan untuk melaksanakan


program anti-korupsi, diskusikanlah dengan rekan-
rekan anda, pendekatan mana yang anda rasa lebih
baik? Apa kelemahan dan kelebihan pendekatan dari
bawah (bottom-up) dan pendekatan dari atas (top-
down)? Mana yang kira-kira lebih efektif untuk
pemberantasan korupsi? Anda dapat menambahkan
opini anda dan rekan-rekan anda, sehingga diskusi
akan bertambah menarik.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

GERAKAN LEMBAGA SWADAYA


INTERNASIONAL (INTERNATIONAL NGOs)
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

GERAKAN LEMBAGA SWADAYA


INTERNASIONAL (INTERNATIONAL NGOs)

POSISI INDONESIA DALAM INDEKS


PERSEPSI KORUPSI TI
Tahun 2002-2008
NOMOR/ JUMLAH
TAHUN SCORE CPI PERINGKA NEGARA
T YANG
DISURVEY
2002 1.9 96 102
2003 1.9 122 133
2004 2.0 133 145
2005 2.2 137 158
2006 2.4 130 163
2007 2.3 143 179
2008 2.6 126 166
Sumber : www.transparency.org
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

GERAKAN LEMBAGA SWADAYA


INTERNASIONAL (INTERNATIONAL NGOs)
• Salah satu program TIRI adalah membuat jejaring
dengan universitas untuk mengembangkan
kurikulum Pendidikan Integritas dan/atau
Pendidikan Anti Korupsi di perguruan tinggi.
Jaringan ini di Indonesia disingkat dengan nama I-
IEN atau Indonesian-Integrity Education Network.

• TIRI berkeyakinan bahwa dengan mengembangkan


kurikulum Pendidikan Integritas dan/atau
Pendidikan Anti Korupsi, mahasiswa dapat
mengetahui bahaya laten korupsi bagi masa depan
bangsa.
www.i-ien.org

www.tiri.org
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

INSTRUMEN INTERNASIONAL
PENCEGAHAN KORUPSI

United Nations Convention against


Corruption (UNCAC)  telah
ditandatangani oleh lebih dari 140 negara.
Penandatanganan pertama kali dilakukan pada
konvensi internasional yang diselenggarakan di
Mérida, Yucatán, Mexico, pada tanggal 31
Oktober 2003.;
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

INSTRUMEN INTERNASIONAL
PENCEGAHAN KORUPSI

Convention on Bribery of Foreign Public


Official in International Business
Transaction  konvensi internasional yang
dipelopori oleh OECD. Konvensi ini menetapkan
standar-standar hukum yang mengikat (legally
binding) negara-negara peserta untuk
mengkriminalisasi pejabat publik asing yang
menerima suap (bribe) dalam transaksi bisnis
internasional.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

BELAJAR DARI NEGARA


LAIN

Malaysia : Hongkong :
Indonesia :
the Malaysia
Filipina : Komisi
Anti- Independent
Lembaga Pemberantas
Corruption
Ombudsman; an Korupsi
Commission Commission
(KPK).
(MACC); against
Corruption
(ICAC);
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

ARTI PENTING RATIFIKASI KONVENSI


ANTI KORUPSI BAGI INDONESIA

• Ratifikasi United Nations Convention


against Corruption (UNCAC), 2003 dengan
Undang-Undang No. 7 Tahun 2006, LN 32
Tahun 2006;

• Kewajiban Pemerintah Indonesia untuk


melaksanakan isi konvensi internasional
dan melaporkan perkembangan
pencegahan dan pemberantasan korupsi di
Indonesia.
.
KELEBIHAN KELEMAHAN

Isu yang masih menjadi kelemahan


Lebih mudahnya mengetahui dalam hubungan kerja sama ini adalah
misalnya mengenai pengembalian aset
burunon korupsi dalam hasil tindak pidana korupsi, pertukaran
pelariannya di berbagai tersangka, terdakwa maupun
narapidana tindak pidana korupsi
negara yang menjadi sekutu dengan negara- negara lain, juga
negara tersebut, sehingga kerjasama interpol untuk melacak pelaku
dan mutual legal assistance di antara
dapat ditindak lanjuti, dan negara-negara.
bisa menjadi jembatan antar Beberapa negara masih menjadi surga
instansi agar mempermudah untuk menyimpan aset hasil tindak
pidana korupsi karena sulit dan
dalam penarikan kembali kakunya pengaturan mengenai
saldo buronan didalam bank kerahasiaan bank.
yang menjadi tempat
penyimpanan uang
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Selamat datang
generasi
muda anti-
korupsi

Indonesia akan
lebih baik
jika tanpa
Lomba poster KPK, Karya : Christian Tumpak korupsi
TERIMA

KASIH

Anda mungkin juga menyukai