OLEH
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
Dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik
Saya mengucapkan syukur kepadaTuhanatas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi dengan baik.
saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Sayajuga mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A.LATAR BELAKANG.......................................................................................
B.RUMUSAN MASALAH...................................................................................
C.TUJUAN.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A.KESIMPULAN.................................................................................................
B.SARAN..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi merupakan sebuah masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia dan
masyarakat internasional. Di Indonesia korupsi telah diputuskan sebagai
kejahatan luar biasa (extra ordinary crimes). Mengapa? Karena la dapat
meluluhlantakkan sebuah negara karena mengancam pemenuhan hak-hak dasar
manusia, menghambat pembangunan, menghambat demokrasi, merusak
lingkungan hidup dan meningkatkan angka kemiskinan ratusan juta umat
manusia baik di Indonesia maupun di dunia.
Mengingat dampak korupsi yang demikian besar, sebagai suatu bangsa,
Indonesia memiliki kewajiban untuk bekerjasama dengan berbagai elemen
masyarakat baik di tingkat nasional maupun internasional. Kerjasama ini dapat
berwujud kerjasama antar negara. kerjasama dengan lembaga internasional,
kerjasama dengan Lembaga Swadaya lnternasional (International NGOs) dengan
mengikutsertakan masyarakat baik sebagai individu maupun kelompok di dalam
maupun di luar sektor publik.
Dalam era globalisasi dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi
informasi serta kemudahan untuk bermigrasi ke berbagai negara. Kerjasama
intemasional harus terus ditingkatkan untuk menyelamatkan aset negara hasil
korupsi dan mencegah para koruptor lari dan mencari surga untuk bersembunyi.
Seluruh negara di dunia harus memiliki pemahaman dan keinginan yang sama
untuk tidak menjadikan negaranya sebagai surga yang aman bagi koruptor.
Dengan demikian, korupsi juga memiliki sifat transnasional karena ia dapat
menampakkan diri sebagai transnational organized crime dan economic crime,
serta menyangkut pencucian uang atau money-laundering. Dalam Preambul
United Nation Convention against Corruption (UNCAC) bahkan dinyatakan
bahwa “ corruption is no longer a local matter but a transnational phenomenon
that affects all societies and economies” sehingga kerjasama intemasional untuk
mencegah dan memberantas korupsi menjadi sangat esensial.
Di tingkat intemasional, ada berbagai bentuk kerjasama untuk mencegah dan
memberantas korupsi. Salah satu caranya adalah dengan kerjasama internasional
bersama UNCAC (United Nations Convention Againts Corruption) yang
bertujuan untuk memperoleh bantuan timbal balik dalam perkara pidana
(termasuk korupsi). Dalam makalah yang berudul “Kerjasama Internasional
Dalam Pemberantasan Korupsi Di Indonesia Dengan United Nations Convention
Againts Coruption
(UNCAC)”akan mendeskripsikan instrumen serta kerjasama intemasional yang
dilakukan Indonesia dengan UNCAC (United Nations Convention Againts
Coruption).
B.Rumusan Masalah
1) Apa Pengertian UNCAC (United Nations Convention Againts Coruption) ?
2) Apa Tujuan UNCAC (United Nations Convention Againts Coruption) ?
3) Apa Alasan UNCAC Dapat Di Implementasikan Dalam Pemberantasan Korupsi di
Indonesia?
4) Apa Saja Hal Yang Diatur Dalam Kerjasama UNCAC (United Nations Convention
Againts Coruption) Dengan Indonesia ?
C.Tujuan
Tujuan Umum Untuk Mengetahui Bagaimana Konsep Kerjasama Internasional Dalam
Pemberantasan Korupsi Di Indonesia Dengan UNCAC (United Nations Convention
Againts Coruption).
Tujuan Khusus
1. Untuk Mengetahui Pengertian UNCAC (United Nations Convention Againts
Coruption).
4 Untuk Mengetahui Apa Saja Hal Yang Diatur Dalam Kerjasama UNCAC (United
Nations Convention Againts Coruption) dan Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
UNCAC (United Nations Convention Againts Coruption) yang dibentuk oleh PBB
(Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada tahun 2003 ini merupakan salah satu instrumen internasional
yang sangat penting dalam rangka pencegahan dan pemberantasan korupsi. Konvensi PBB
Menentang Korupsi adalah satu-satunya instrumen antikorupsi universal yang mengikat secara
hukum. Pendekatan Konvensi yang luas dan karakter wajib dari banyak ketentuannya
menjadikannya alat yang unik untuk mengembangkan tanggapan yang komprehensif terhadap
masalah global. Sebagian besar Negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah pihak
dalam Konvensi(United Nations Office on Drugs and Crime, 2019) Negara Indonesia
menandatangani konvensi UNCAC (United Nations Convention Againts Coruption) pada tahun
2003 dan telah meratifikasinya melalui UU No.17 Tahun 2006 Tentang Pengesahan United
Korupsi 2003).
Tujuan UNCAC menurut UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime)
Tentang Ketentuan Umum Pasal 1:
1.Meningkatkan dan memperkuat upaya-upaya untuk mencegah dan memberantas
korupsi secara lebih efisien dan efektif;
3.Meningkatkan integritas, akuntabilitas, dan pengelolaan yang baik urusan-urusan publik dan
kekayaan publik
C.Alasan Implementasi UNCAC Dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia
a. berdasarkan UNCAC, korupsi adalah kejahatan internasional. Artinya, berlaku asas universal
dalam hukum pidana bahwa setiap negara wajib melakukan penuntutan dan penghukuman
terhadap pelaku kejahatan internasional.
b. ratifikasi UNCAC oleh Pemerintah Indonesia tentunya sudah didasarkan pada pertimbangan
yang matang bahwa isi konvensi tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi negara yang
sedang giatgiatnya melakukan pemberantasan korupsi.
c. ratifikasi yang dilakukan terhadap UNCAC berlaku sebagai self executing treaty. Artinya,
dapat serta merta diberlakukan sebagai hukum positif
d. ratifikasi suatu konvensi internasional tunduk pada prinsip umum hukum internasional yakni
pacta sunt servandayang berarti perjanjian yang dibuat oleh para pihak mengikat ibarat
undang-undang. Menurut Oppenheim, sebagaimana yang dikutip oleh AnthonyAust, di
dalam asas pacta sunt servanda tercakup asas keadilan dan itikat baik untuk melaksanakan isi
suatu perjanjian atau konvensi yang telah dirativikasi
e. dalam konteks hubungan antara hukum pindana internasional dengan hukum pidana nasional,
hukum pidana internasional berfungsi sebagai pelengkap terhadap hukum pidana nasional,
bilamana aturan-aturan yang berada dalam konvensi internasional yang telah diratifikasi
belum diatur dalam undang-undang nasional. Sebagai tambahan pada argumentasi ini,
bahkan ditegaskan dengan mengikuti UNCAC maka Indonesia akan memiliki kerjasama
internasional yang lebih baik dengan Negara lain dalam pemberantasan tindak pidana
korupsi.
f. berdasarkan asas hukum pidana internasional yakni asas civitas maxima secara tegas
menyatakan bahwa hanya ada satu sistem hukum universal yang dianut oleh semua bangsa di
dunia dan harus dihormati serta dilaksanakan.
g. Ketujuh, korupsi sebagai kejahatan internasional yang merupakan substansi dari hukum
pidana internasional dalam hubungan dengan paham monisme dan paham dualisme, hukum
pidana internasional lebih menitikberatkan pada paham monisme bahwa hukum internasional
dan hukum nasional merupakan satu kesatuan sistem hukum berupa kaidah-kaidah yang
mengikat individu, negara maupun kesatuan lainnya yang bukan negara.
D. Hal Yang Diatur Dalam Kerjasama UNCAC (United Nations Convention Againts
Coruption) Dengan Indonesia
2. Kriminalisasi
Hal penting lain yang diatur dalam konvensi adalah negara untuk
mengkriminalisasi berbagai perbuatan yang mengenai kewajiban dapat dikategorikan
sebagai tindak pidana korupsi. Perbuatan yang dikriminalisasi tidak terbatas pada
tindak pidana penyuapan dan penggelapan dana publik, tetapi juga dalam bidang
perdagangan termasuk penyembunyian dan pencucian uang hasil korupsi.
B.SARAN
Kepada para pembaca diharapkan setelah membaca makalah ini dapat menambah
wawasan tentang konsep kerjasama internasional dalam pemberantasan korupsi di Indonesia
dengan UNCAC (United Nations Convention Againts Coruption).
Kepada Mahasiswa Keperawatan diharapkan dapat lebih aktif mencari tahu lebih dalam
tentang bagaimana konsep kerjasama internasional dalam pemberantasan korupsi di
Indonesia dengan UNCAC (United Nations Convention Againts Coruption).
DAFTAR PUSTAKA
tas ilmu sosial dan ilmu politik.Universitas Ind
onesia.Depok Jawa Barat.
Vienna.2004.
United Nations Convention Againts Corruption.
New York:United Nations Office on Drugs and Crime
Adwirman, dkk.2014.
Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi.
Jakarta:Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Hiarej, S.2019.
United Nations Convention Againts Corrupstion Dalam Sistem Hukum Indonesia
.Volume 31, Nomor 1, Februari 2019, Halaman 112-125. Diakses pada tanggal 24
September 2019 melalui https://jurnal.ugm.ac.id/jmh/article/view/43968
Kusuma, Anindita.2014.”United Nations Convention Againts Corruption
dan Kerjasama Mutual Legal Assitance on Asset Recovery anatara Indonesia dan
Swiss”.Fakul